Tempat Fasum: museum

  • Pungut Batu Dikira Cuma Emas, Ternyata Harta Karun Super Langka

    Pungut Batu Dikira Cuma Emas, Ternyata Harta Karun Super Langka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pria bernama David Hole menemukan batu misterius pada 2015 lalu. Batu itu mulanya disangka emas, namun ternyata merupakan harta karun berharga yang super langka.

    Lokasi penemuan batu misterius itu di Maryborough Regional Park dekat Melbourne. Saat melihat batu itu, Hole terpikat dan langsung membawanya pulang.

    Ia berusaha membuka batu itu dengan berbagai upaya. Mulai dari menggunakan gergaji, penggiling, bor, hingga menyiramnya dengan cairan asam. Namun, upaya itu sia-sia.

    Akhirnya, Hole menemukan bahwa batu itu bukan berisi emas, tapi sebuah meteorit langka. Ia mengetahui informasi itu ketika membawa batu misterius ke Museum Melbourne untuk dianalisa.

    “Batu ini memiliki tampilan terpahat dengan lesung pipit. Itu terbentu saat melewati atmosfer, mereka meleleh di luar dan atmosfer memahatnya,” kata ahli geologi Melbourne Museum Dermot Henry kepada The Sydney Morning Herald tahun 2019, dikutip dari Science Alert, Kamis (10/4/2025).

    Dalam makalah ilmiah, para peneliti menuliskan meteorit itu berusia 4,6 miliar tahun. Beratnya mencapai 17 kilogram dan setelah dipotong kecil ditemukan besi berpersentase tinggi membuatnya menjadi H5 ordinary chondrite.

    Setelah meteorit dibuka, terlihat adanya tetesan mineral logam kecil mengkristal di seluruh bagiannya yang disebut sebagai chondrules.

    “Beberapa memberikan pandangan sekilas soal planet kita. Sejumlah meteorit, terdapat ‘stardust’ yang bahkan lebih tua dari Tata Surya kita bagaimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk menciptakan elemen tabel periodik,” ia menjelaskan.

    “Meteorit langka lainnya mengandung molekul organik seperti asam amino; penyusun kehidupan,” ia menambahkan.

    Para peneliti belum mengetahui asal dan berapa lama meteorit itu sudah ada di Bumi. Namun mereka memiliki beberapa dugaan, misalnya kemungkinan dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.

    “Meteorit khusus ini mungkin keluar dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter dan telah didorong keluar dari sana oleh beberapa asteroid yang saling bertabrakan lalu suatu hari menabrak Bumi,” jelas Henry.

    Sementara itu, meteorit berada di Bumi diprediksiantara 100 hingga 1.000 tahun yang berasal dari penanggalan karbon. Science Alert mengaitkannya dengan penampakan meteorit antara 1889 hingga 1951 di Bumi.

    (fab/fab)

  • Disbudpar Kudus mulai berlakukan tiket non tunai di semua objek wisata

    Disbudpar Kudus mulai berlakukan tiket non tunai di semua objek wisata

    Pembayaran tiket menggunakan QRIS di 20 loket wisata ini untuk memudahkan wisatawan membeli tiket

    Kudus (ANTARA) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, per 2 April 2025 mulai memberlakukan pembayaran non tunai atau melalui aplikasi Kode Respons Cepat Standar Indonesia (QRIS) di semua objek wisata yang dikelola Pemkab Kudus.

    “Pembayaran tiket menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di 20 loket wisata yang dikelola Pemkab Kudus ini untuk memudahkan wisatawan membeli tiket,” kata Kepala Disbudpar Kudus Mutrikah di Kudus, Kamis.

    Selain itu, kata dia, program digitalisasi retribusi di sejumlah objek wisata juga menindaklanjuti instruksi yang dicanangkan oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris sebagai bagian dari upaya mendongkrak penerimaan asli daerah (PAD) serta menekan potensi kebocoran.

    Menurut dia, model pembayaran secara digital sangat membantu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, karena tidak perlu repot membawa uang tunai untuk masuk ke objek-objek wisata yang dikelola pemerintah.

    Dari 20 loket objek wisata dikelola oleh dua UPTD, yakni UPTD Pengelola Objek Wisata serta UPTD Museum dan Taman Budaya.

    Adapun 20 loket objek wisata tersebut, yakni Aula Gedung Kesenian dan Taman Budaya, Hotel Graha Muria, Portal Colo, Pondok Wisata, Taman Ria, Parkir Khusus Colo, Taman Krida Wisata, Museum Kretek, Ember Tumpah, Waterpark, Waterpool, Mandi Bola, Gantangan, Terapi Ikan, Trampolin, hingga Mini Movie.

    Kemudian, ada juga retribusi PKL Taman Krida, retribusi PKL Taman Menara, retribusi PKL Seputar Colo, hingga retribusi PKL Museum Kretek.

    Sebelum diberlakukan, kata dia, selain mengajukan barkode ke Bank Jateng dan Bank Indonesia (BI) dalam mendukung pembayaran retribusi secara non tunai sebagai mitra juga memberikan pelatihan terhadap petugas.

    “Untuk sosialisasi kepada masyarakat sudah dimulai, termasuk melibatkan media di Kudus. Tentunya akan terus dilakukan agar masyarakat nantinya terbiasa dengan pembayaran non tunai,” ujarnya.

    Disbudpar juga melakukan sosialisasi melalui flyer digital yang disebarkan melalui media sosial, selain pula melalui tatap muka langsung.

    Upaya lain yang sedang dipersiapkan, yakni menyiapkan kartu elektronik untuk masuk objek wisata yang sudah terisi saldonya, sebagai alternatif masyarakat yang tidak memiliki elektronik banking atau mobile banking.

    Pewarta: Akhmad Nazaruddin
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Libur Lebaran 2025, Kunjungan Wisata di TMII dan Candi Melonjak

    Libur Lebaran 2025, Kunjungan Wisata di TMII dan Candi Melonjak

    Jakarta, Beritasatu.com – Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mencatat lonjakan kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi yang dikelolanya selama libur Lebaran 2025. Selain itu, penyelenggaraan arus mudik dan balik melalui bandara-bandara yang dikelola InJourney berlangsung lancar, dengan total pergerakan penumpang mencapai 9,16 juta orang pada periode 21 Maret hingga 8 April 2025.

    Melalui berbagai program khusus selama musim libur, seluruh anak usaha InJourney memberikan pelayanan optimal yang menghadirkan pengalaman menyenangkan bagi wisatawan, mulai dari destinasi pariwisata, layanan hospitality, hingga retail.

    “Lebaran adalah momen penting bagi masyarakat Indonesia yang berdampak langsung pada sektor aviasi dan pariwisata. Kami di InJourney Group melakukan persiapan maksimal agar masyarakat dapat menikmati libur Lebaran dengan aman dan nyaman. Kami bersyukur seluruh layanan, mulai dari bandara, retail, pariwisata hingga perhotelan, berjalan dengan baik,” ujar Direktur Utama InJourney, Maya Watono, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).

    Dari sisi destinasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mencatat peningkatan signifikan jumlah pengunjung. Selama periode 31 Maret–8 April 2025, tercatat 146.298 orang memadati ikon wisata keluarga tersebut, dengan puncak kunjungan terjadi pada 2 April 2025 (H+2 Lebaran) sebanyak 25.000 pengunjung.

    Wahana favorit seperti kereta gantung, taman burung, dan anjungan daerah tetap menjadi primadona. Anjungan daerah menarik perhatian karena menyajikan kekayaan budaya dari berbagai penjuru Indonesia. TMII juga menghadirkan bazar UMKM yang menjajakan kuliner khas Nusantara.

    Melalui program Jelajah Seru Lebaran di TMII, pengunjung disuguhi berbagai acara menarik, antara lain:

    Pawai Obor dari Plaza Promenade menuju Plaza Kori Agung,Bazar Oase Nusantara,Atraksi budaya seperti Tari Kecak, Lompat Batu, Kuda Lumping, Sisingaan, dan Reog Ponorogo,Jelajah Malam Museum,Perdana Ria Jakarta di Plaza Lokomotif,Senandung Lebaran bersama band lokal.

    Sementara itu, program “Lebaran di Candi” yang diselenggarakan oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko atau InJourney Destination Management (IDM) juga sukses menarik wisatawan.

    Total kunjungan ke Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, dan Teater Pentas mencapai 207.565 pengunjung, naik 23,22% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebanyak 168.452 pengunjung. Capaian ini juga melampaui target yang ditetapkan sebesar 175.297 pengunjung.

    Perincian kunjungan selama periode libur Lebaran 2025:

    Candi Borobudur: 76.293 pengunjung (naik 4,8%)Candi Prambanan: 121.210 pengunjung (naik 39,24%)Ratu Boko: 6.715 pengunjung (naik 2,44%)Teater Pentas: 4.347 pengunjung (naik 44,66%)

    Atraksi budaya seperti Ramayana Ballet Prambanan, Roro Jonggrang, dan Shinta Obong menjadi daya tarik utama, dengan total penonton mencapai 3.617 orang.

    Sebagai bagian dari kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, InJourney, dan Visinema, kegiatan “Lebaran di Candi” juga menghadirkan karakter animasi Jumbo dalam Pasar Medhang, yang turut meramaikan suasana.

    Program ini turut memberdayakan 2.500 UMKM lokal, 1.500 seniman, dan 900 tenaga kerja lokal di sekitar kawasan candi selama periode libur Lebaran 2025, menunjukkan sinergisitas antara sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional.

  • 9
                    
                        Di Luar Prediksi, Jumlah Wisatawan ke Bandung Tidak Sampai Satu Juta Orang
                        Regional

    9 Di Luar Prediksi, Jumlah Wisatawan ke Bandung Tidak Sampai Satu Juta Orang Regional

    Di Luar Prediksi, Jumlah Wisatawan ke Bandung Tidak Sampai Satu Juta Orang
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Wali Kota
    Bandung
    , Muhammad Farhan, mengakui bahwa prediksi
    kunjungan wisatawan
    ke Kota Bandung selama
    libur panjang Lebaran
    2025 meleset.
    Sebelumnya, Farhan memprediksi jumlah kunjungan wisatawan mencapai 1.000.000 orang.
    Namun, data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung menunjukkan bahwa angka kunjungan wisatawan hanya mencapai 370.718 orang antara 28 Maret hingga 7 April 2025.
    Meskipun demikian, jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan dibandingkan libur Lebaran pada periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencatat 21.252 pengunjung.
    Farhan menjelaskan bahwa rendahnya kunjungan wisata ke Kota Bandung pada libur Lebaran kali ini dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yang sulit.
    “Ini kelihatannya karena masalah daya beli. Sehingga secara psikologis orang yang tadinya mau nginap tiga hari jadi cuma sehari, yang mau nginap sehari jadinya cuma pulang pergi. Orang yang tadinya mau cuma pulang pergi, memutuskan untuk tidak berangkat,” ungkap Farhan saat ditemui di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, pada Selasa (8/4/2025).
    Lebih lanjut, Farhan menambahkan bahwa fenomena tersebut terlihat jelas di lapangan.
    Banyak orang yang memilih untuk tidak mudik demi melakukan penghematan.
    “Terbukti waktu saya melakukan kunjungan keluarga ke Jakarta pada hari ketiga dan keempat, Jakartanya padat, tidak sepi,” ujarnya.
    Farhan juga menampik anggapan bahwa Kota Bandung sudah tidak diminati lagi sebagai destinasi wisata.
    Dia menegaskan bahwa fenomena serupa juga terjadi di sejumlah daerah wisata lainnya.
    “Bali juga sepi, turun 30 persen,” ujarnya.
    Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung, Farhan mengungkapkan rencananya untuk menciptakan beberapa daya tarik destinasi wisata baru.
    “Contohnya, saya sedang mengkaji kemungkinan untuk membuat wisata study tour untuk para siswa di empat titik, yaitu Taman Lalu Lintas, Saung Udjo, Museum Geologi, dan hiking ke daerah Maribaya,” ucapnya.
    Salah satu tujuan dari kebijakan ini adalah agar program study tour di dalam Kota Bandung dapat memberikan manfaat yang nyata bagi siswa.
    “Mekanismenya seperti apa kita lagi pikirkan bagaimana caranya, tetapi menghindari bahwa study tour adalah sebuah kewajiban, study tour berbiaya mahal, tidak mempengaruhi nilai kependidikan bagi para siswa. Study tour harus memberikan konten kependidikan kepada para siswa,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Candi Prambanan dan Kaliadem Jadi Primadona Wisata Saat Libur Lebaran

    Candi Prambanan dan Kaliadem Jadi Primadona Wisata Saat Libur Lebaran

    Sleman, Beritasatu.com – Libur Lebaran 2025 membawa angin segar bagi sektor pariwisata dan perhotelan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kunjungan wisatawan menunjukkan perkembangan yang positif, dengan total kunjungan mencapai ratusan ribu orang, termasuk Candi Prambanan, selama pada periode 24 Maret hingga 6 April 2025.

    Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid menyampaikan, destinasi wisata budaya mendominasi minat pengunjung. Selama periode tersebut, destinasi wisata budaya mencatatkan total 290.768 kunjungan, yang setara dengan 66,60% dari total kunjungan wisatawan di Sleman.

    “Candi Prambanan menjadi daya tarik utama di kategori wisata budaya. Candi yang merupakan warisan dunia UNESCO ini berhasil menarik 118.552 wisatawan, yang mencakup 40,77% dari total kunjungan wisata budaya. Selain itu, museum, wisata kota, dan desa wisata juga mencatatkan kunjungan yang signifikan,” ujar Zayid dalam keterangan pada Selasa (8/4/2025).

    Destinasi wisata alam juga tak kalah menarik perhatian. Sebanyak 145.828 wisatawan atau 33,40% dari keseluruhan kunjungan memilih untuk menikmati pesona alam Sleman. Kawasan Kaliadem tercatat sebagai destinasi alam terfavorit dengan 24.903 kunjungan, diikuti oleh atraksi jeep lava tour yang menarik 23.742 wisatawan, serta kawasan sejuk Kaliurang yang mengundang 17.898 pengunjung.

    Berdasarkan data dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, tingkat okupansi hotel di Sleman selama pada periode 28 Maret hingga 6 April 2025 mencapai rata-rata 35,67%, yang sesuai dengan target Dinas Pariwisata Sleman yang mematok kisaran 30% hingga 60%. Puncak okupansi terjadi pada 2 April 2025, dengan angka tertinggi sebesar 54,62%.

    Tingginya antusiasme wisatawan ini menunjukkan bahwa Sleman, termasuk Candi Prambanan, masih menjadi pilihan utama untuk menghabiskan libur panjang, baik karena kekayaan budaya maupun pesona alamnya. Keseimbangan antara okupansi hotel dan jumlah kunjungan wisata menjadi indikator positif bagi keberlangsungan sektor pariwisata di Sleman.

  • InZOI Resmi Hadir di Steam! Game Simulasi ala The Sims dari Krafton, Cek Spesifikasi dan Harganya – Page 3

    InZOI Resmi Hadir di Steam! Game Simulasi ala The Sims dari Krafton, Cek Spesifikasi dan Harganya – Page 3

    Two Point Museum, game simulasi bisnis terbaru dari Two Point Studios, telah resmi dirilis pada 4 Maret 2025 untuk versi fisik dan 5 Maret untuk varian digital.

    Game ini hadir di berbagai platform termasuk Windows PC via Steam, PlayStation 5 (PS5), dan Xbox Series X|S.

    Dengan peluncuran ini, penggemar game simulasi manajemen milik Two Point Studios ini dapat merasakan pengalaman baru dalam mengelola museum mereka sendiri.

    Di Two Point Museum, gamer berperan sebagai manajer museum bertugas mendesain, membangun koleksi pameran, dan memastikan operasional museum berjalan lancar.

    Berbeda dengan pendahulunya, Two Point Hospital dan Two Point Campus, game ini memberikan fleksibilitas lebih kepada pemain untuk membangun dinding partisi dan menciptakan tata letak museum unik.

    Seperti kedua game sebelumnya, tujuan utama gamer adalah untuk menghasilkan uang dan mendidik pengunjung tentang berbagai pameran ada.

    Pemain dituntut untuk membangun berbagai fasilitas seperti, berbagai eksibisi, toko suvenir, toilet, restoran, dan ruang staf agar pengunjung dan staf merasa nyaman.

    Dengan memenuhi kebutuhan pengunjung, museum akan mendapatkan lebih banyak sumbangan dan ulasan positif, berujung kesuksesan museum.

    Game Two Point Museum menawarkan pengalaman manajemen unik dan menyenangkan, cocok bagi penggemar game simulasi. 

  • Cara Seru Rombongan Ibu-ibu Liburan Lebaran di Kota Tua: Wisata Hemat Kunjungi Tempat Bersejarah – Halaman all

    Cara Seru Rombongan Ibu-ibu Liburan Lebaran di Kota Tua: Wisata Hemat Kunjungi Tempat Bersejarah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kawasan wisata Kota Tua di Jakarta Barat masih menjadi magnet bagi warga sekitar atau pengunjung umum pada momentum libur lebaran 2025.

    Tidak terkecuali dengan Wastini dan Narni, serta dua rekannya. Mereka sengaja menghabiskan sisa libur di kawasan penuh sejarah itu.

    Saat ditemui Tribunnews di lokasi, empat sekawan ini sedang sibuk berswafoto dana mengambil video di depan Museum Fatahillah.

    Wastini mengatakan jika dia dan teman-temannya memang sudah berkawan lama. Untuk urusan plesir, Kota Tua dipilih karena tidak terlalu jauh dari kediaman mereka di Slipi, Jakarta Barat.

    Wastini pun mengatakan jika Kota Tua juga selalu ramai, mudah dijangkau, dan juga murah meriah.

    “Sengaja habisin waktu libur di sini (Kota Tua) karena lebih ramai (Pengunjung) dan lebih asyik,” kata Wastini, kepada Tribunnews, Minggu (6/4/2025).

    Senada dengan Wastini, Narni menyebut jika di Kota Tua banyak tempat-tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi.

    “Banyak museum-museum menarik di sini (Kota Tua),” kata Narni.

    “Kalau saya yang paling menarik itu Museum Wayang Golek,” timpal Wastini.

    Sebagai catatan, Kota Tua Jakarta sendiri memang menawarkan banyak wisata edukatif.

    Di antaranya adalah Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Bahari, Museum Mandiri, serta Museum Seni Rupa dan Keramik.

    Tidak hanya itu, para pengunjung juga bisa berfoto secara gratis di beberapa titik di Kota Tua.

    Pengunjung juga bisa berkeliling Kota Tua dengan menggunakan sepeda ontel yang banyak disewakan di halaman Museum Sejarah Jakarta.

  • JakCard Bank DKI dipakai di sejumlah tempat wisata saat libur Lebaran

    JakCard Bank DKI dipakai di sejumlah tempat wisata saat libur Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Penggunaan JakCard Bank DKI telah digunakan atau dipakai di sejumlah tempat wisata di Jakarta termasuk di Taman Margasatwa Ragunan selama periode musim libur Lebaran 2025.

    Manajemen Bank DKI, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, mengatakan bahwa penggunaan JakCard sepanjang libur Lebaran secara operasional telah berjalan baik dan lancar.

    Bank DKI memprakirakan jumlah transaksi JakCard akan terus meningkat seiring dengan peningkatan kunjungan masyarakat maupun wisatawan yang akan menghabiskan waktu hingga akhir periode liburan mendatang.

    Dengan JakCard, pengunjung dapat bertransaksi secara efisien tanpa perlu mengeluarkan uang tunai atau antre panjang di loket tiket.

    “Pakai JakCard jadi lebih praktis, nggak perlu antre lama buat beli tiket. Tinggal tap, langsung masuk. Lebih cepat dan nyaman buat yang bawa anak kecil seperti saya,” kata Rina, warga Pasar Minggu dalam wawancara di Taman Margasatwa Ragunan.

    “Saya dari Bandung dan ternyata masuk Ragunan pakai JakCard gampang banget. Bisa beli langsung di dekat pintu masuk, terus tinggal tap. Lebih rapi dan modern,” ujar Dewi, warga asal Bandung.

    Sebagai informasi, JakCard Bank DKI dapat digunakan untuk pembayaran tiket masuk tempat wisata yang dikelola Pemprov DKI Jakarta, di antaranya Monas, Taman Margasatwa Ragunan, Ancol dan museum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.

    JakCard juga dapat digunakan untuk kebutuhan pembayaran transportasi terintegrasi di Jakarta, mulai dari JakLingko, Transjakarta, Commuter Line, MRT Jakarta, LRT Jakarta dan LRT Jabodebek.

    Layanan top-up JakCard Bank DKI kini dapat dilakukan melalui aplikasi Tokopedia dan aplikasi JakOne Mobile Bank DKI dengan perangkat yang didukung oleh fitur NFC maupun Kantor Cabang Bank DKI.

    ​​​​​Dengan pemanfaatan JakCard di sektor pariwisata, Bank DKI turut mendukung program pemerintah dalam mendorong transaksi non-tunai (cashless society).

    Selain itu, JakCard juga sebagai alat pembayaran dan wujud komitmen Bank DKI dalam menghadirkan solusi transaksi pembayaran yang mendukung gaya hidup modern masyarakat, yang cepat, aman dan efisien.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Libur Lebaran Sedot Belasan Ribu Wisatawan di Lereng Muria Kudus

    Libur Lebaran Sedot Belasan Ribu Wisatawan di Lereng Muria Kudus

    TRIBUNJATENG.COM. KUDUS – Momentum libur Lebaran menjadi berkah bagi sektor pariwisata di berbagai daerah. Termasuk destinasi wisata di lereng Gunung Muria, Kabupaten Kudus.

    Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus mencatat, belasan ribu wisatawan berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di kawasan lereng Muria menjajaki liburan saat momentum libur Lebaran.

    Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah mengatakan, saat ini destinasi wisata di Kota Kretek sudah mulai menerapkan sistem digitalisasi tiket masuk wisatawan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

    Sistem digitalisasi yang dibangun Pemerintah Kabupaten Kudus di sektor pariwisata tersebut bertujuan untuk mendukung program e-retribusi pendapatan asli daerah (PAD).

    Selain itu, tingkat wisatawan yang berkunjung di setiap destinasi wisata akan terekam dengan detail setiap harinya. Termasuk di momen tertentu seperti libur Lebaran, sering kali terjadi peningkatan kunjungan wisatawan tak terbendung.

    Satu di antara destinasi wisata yang menjadi jujukan wisatawan dari luar daerah adalah kawasan wisata di area lereng Gunung Muria. Termasuk di antaranya Makam Sunan Muria, Graha Muria, Taman Ria Colo, dan sejumlah spot wisata di Desa Japan dan sekitarnya.

    “Tingkat kunjungan wisatawan di Kudus saat libur Lebaran Alhamdulillah meningkat. Baik menyasar daya tarik wisata yang dikelola pemerintah daerah, swasta, maupun desa wisata yang langsung dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” terangnya, Minggu (6/4/2025).

    Berdasarkan data yang dihimpun Disbudpar Kudus, tingkat kunjungan wisatawan yang melewati portal Colo tembus ribuan orang setiap hari saat libur Lebaran.

    Pada 1 April, wisatawan yang melewati portal Colo baru mencapai 701 orang. Jumlah kunjungan meningkat drastis pada 2 April menjadi 4.232 wisatawan, dan kembali bertambah sehari setelahnya pada 3 April menjadi 5.228 wisatawan.

    Sementara pada 4 dan 5 April, tingkat kunjungan wisatawan yang melewati portal Colo mulai melandai di angka 3.839 wisatawan dan 3.670 wisatawan.

    Total kunjungan wisatawan di wilayah lereng Muria pada momentum libur Lebaran tahun ini, terhitung sejak 1-5 April mencapai 17.670 wisatawan. Jumlah tersebut belum termasuk wisatawan yang berlibur di kawasan Lereng Muria yang tidak melewati Portal Colo.

    Selain itu, wisatawan yang berkunjung di Taman Krida juga tidak kalah mengalami peningkatan. Terhitung sejak 1-5 April, ada 727 orang yang berkunjung di Taman Krida.

    Sementara di Museum Kretek, jumlah kunjungan dengan periode yang sama tembus 1.337 wisatawan. Dan kunjungan di Situs Purbakala Patiayam mencapai 433 wisatawan.

    Peningkatan kunjungan wisatawan juga terjadi di berbagai sektor wisata lain. Seperti Pijar Park, Makam Sunan Kudus, ARS Water Park, juga sejumlah wisata buatan di kawasan Rahtawu Kecamatan Bae.

    Mutrikah menyebut, peningkatan kunjungan wisatawan ini menjadi modal apik bagi kemajuan sektor pariwisata di Kabupaten Kudus. Dengan harapan, destinasi wisata di Kota Kretek semakin dikenal oleh masyarakat di tingkat nasional hingga internasional.

    “Kami terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan improvisasi demi kemajuan daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Kudus,” tuturnya. (Sam)

  • Upaya Kembangkan Situs Purbakala Patiayam, Pemkab Kudus Akan Kerja Sama dengan Pemerintah Pusat

    Upaya Kembangkan Situs Purbakala Patiayam, Pemkab Kudus Akan Kerja Sama dengan Pemerintah Pusat

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus bakal menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat dan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat berkaitan dengan pengembangan Situs Purbakala Patiayam. Dengan begitu potensi yang ada di Patiayam bisa kian dikenal dan mampu menyedot lebih banyak pengunjung.

    Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mengatakan, terdapat nilai edukasi dan sejarah yang terkandung di dalam Situs Purbakala Patiayam. Untuk itu perlu adanya pengembangan dengan membuat inovasi agar pengunjung tidak sekadar datang melihat fosil yang tersimpan di Museum Patiayam.

    “Kami akan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Nanti ada beberapa penemuan fosil yang dilokalisir/dibebaskan. Jadi lokasinya masih di situ, dan dijadikan destinasi wisata purbakala,” kata Sam’ani.

    Adanya penambahan destinasi di Situs Patiayam juga diharapkan memberikan dampak positif bagi UMKM lokal yang berada di sekitarnya. Sam’ani juga akan bekerja sama dengan Perhutani agar akses gardu pandang bisa lebih dijangkau masyarakat.

    “Gardu pandang ini kan punya potensi menarik wisatawan, tapi aksesnya susah. Kebetulan lahannya milik Perhutani. Jadi kami akan bekerja sama biar bisa membangun akses yang lebih mudah,” kata dia.

    Dalam kesempatan itu Sam’ani juga meminta para petani penggarap lahan di Perbukitan Patiayam agar turut serta menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak memotong pohon keras atau pohon buah yang sudah ditanam.

    “Moga-moga lima tahun lagi, pohon-pohon buah tumbuh dan menjadi rindang. Saya juga mohon kepada petani agar mengayomi pohon-pohon dengan cara tidak dipotong,” kata dia.

    Selama ini upaya penghijauan di Perbukitan Patiayam telah dilakukan oleh PT Djarum selama bertahun-tahun. Para petani diajak untuk terlibat dalam penghijauan dengan menanam tanaman buah semisal alpukat dan mangga.

    “Atas jasa PT Djarum dan pihak swasta lainnya, ada berbagai tanaman di Pegunungan Patiayam. Ada buah alpukat, mangga, dan lain sebagainya,” kata dia. (*)