Tempat Fasum: museum

  • 16 Acara di Jakarta Hari Ini 13 April 2025, Ada Festival Kuliner

    16 Acara di Jakarta Hari Ini 13 April 2025, Ada Festival Kuliner

    PIKIRAN RAKYAT – Akhir pekan di ibukota selalu menawarkan beragam pilihan kegiatan menarik untuk mengisi waktu luang. Hari ini, Minggu, 13 April 2025, Jakarta kembali berdenyut dengan 16 acara yang siap memanjakan warganya dan para wisatawan.

    Dari menyelami jejak sejarah dan akulturasi budaya, menikmati karya seni rupa yang memukau, hingga memanjakan lidah dengan beragam kuliner lezat, Jakarta memiliki sesuatu untuk setiap minat dan usia.

    Sebagai seorang jurnalis yang selalu antusias mengabadikan denyut kehidupan kota, saya merangkum 16 acara pilihan yang sayang untuk dilewatkan hari ini.

    Mari kita telaah satu per satu, mulai dari khazanah warisan budaya hingga pesta rasa yang menggugah selera.

    16 Acara di Jakarta 13 April 2025

    1. Membangun di Lahan Basah dari Gudang Barat hingga Museum Bahari 1962-1977

    Museum Bahari Jakarta
    08.00-16.00 WIB

    2. Pamerang Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara

    Museum Nasional
    08.00-19.00 WIB

    3. Immersive Fantasia

    Museum Mandiri
    09.00-15.00 WIB

    4. Pameran Tunggal Arkiv Vilmansa ‘Semesta Arkiv’

    Gedung A, B, D, dan Oudoor Galeri Nasional
    09.00-19.00 WIB

    5. Film Dokumenter oleh Humanika Artspace ‘The Wisdom of The Sea: Widya Segara’

    Ruang Auditorium, Galeri Nasional
    10.00, 13.00, 15.00 WIB

    6. Pagelaran Wayang Kulit Betawi (Dalang: Ki Sopian, Lakon: Raden Narasom)

    Ruang Pagelaran Museum Wayang
    10.00 WIB

    Ilustrasi wayang. Antara Foto/Ardiansyah

    7. The G08 Australia’s Leading Universities

    Medan Room I, The Westin Jakarta
    13.00-18.00 WIB

    8. Pagelaran Kesenian Budaya Tradisional Betawi Ondel-Ondel Keliling Sanggar Cahaya Betawi

    Amphitheater Kampung MH. Thamrin Setu Babakan
    14.00 WIB

    9. Trinity Youth Simphony Orchestra

    Ciputra Artpreneur

    10. XTRA ORDINARY FOOD FESTIVAL

    Blok M Square

    11. Taste of Asia

    Pluit Village – Main Atrium, GF

    12. PETS & WILD

    Emporium Pluit Mall

    13. Scan.tron.flux

    Urban Forest Cipete

    14. ‘Sweet Hunny Moments’ Winnie The Pooh Installation

    Urban Forest Cipete

    15. Pameran Seni ‘There is No Center’

    ROH Project

    16. Pameran Digital ‘Indonesia Dalam Sketsa’ Basoeki Adullah

    Galeri Indonesia Kaya, West Mall Grand Indonesia

    Jakarta adalah kota yang tidak pernah tidur dan selalu menawarkan beragam kegiatan menarik bagi warganya.

    Dari kekayaan sejarah dan budaya, keindahan seni rupa, hingga kelezatan kuliner, 16 acara pilihan hari ini memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk menghabiskan akhir pekan yang berkesan dan memperkaya pengalaman.

    Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari denyut kehidupan Jakarta yang dinamis!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Usulan Prabowo Bukan Solusi, Tanah Palestina Mudah Dicomot Israel Kalau Rakyatnya Dievakuasi

    Usulan Prabowo Bukan Solusi, Tanah Palestina Mudah Dicomot Israel Kalau Rakyatnya Dievakuasi

    GELORA.CO – Pakar Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI), Shofwan Al Bhana menilai usulan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi rakyat Palestina ke Indonesia bukanlah solusi. Sebaliknya, usulan itu justru bisa dimaknai kalau seakan Indonesia sedang melancarkan agenda Israel.

    “2/3 penduduk Palestina yang terusir tahun 1947-1948 juga dijanjikan hanya pindah sementara. Banyak yang masih membawa kunci rumahnya. PBB juga bahkan menerbitkan resolusi PBB yang menegaskan para pengungsi Palestina harus diperbolehkan kembali ke rumahnya. Apa yang terjadi? Israel mengambil alih rumah-rumah dan tanah itu dan melarang orang Palestina kembali,” tutur Shofwan kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (11/4/2025).

    “Sebagian diberikan pada para pemukim Yahudi yang dibiayai untuk pindah ke Palestina, sebagian lagi dijadikan area militer, sebagian lagi dihancurkan untuk jadi hutan dan museum-museum. Hal yang sama juga sangat memungkinkan terjadi sekarang. Orang Palestina disuruh pergi dengan dihancurkan rumahnya, lalu dijanjikan bisa kembali kalau rekonstruksi sudah terjadi,” lanjutnya.

    Ia menegaskan, pemerintah Indonesia harus mengingat rekam jejak Israel yang isinya kebohongan dan penipuan. Padahal kata dia, penyebab utama penderitaan para warga Gaza adalah genosida yang dilakukan oleh penjajah Israel, yang hendak mencaplok wilayah Palestina dengan membuatnya tidak layak huni dahulu lalu membuat penduduknya pergi.

    “Awal tahun lalu, Presiden Trump menyatakan akan memindahkan penduduk Gaza dari Gaza ke beberapa negara, termasuk Mesir dan Yordania. ⁠Palestina dan negara-negara Arab menolak, karena hal itu berarti melancarkan agenda pengosongan tanah Palestina. Indonesia juga dilobi untuk menyukseskan agenda tersebut, sebagaimana disebutkan oleh utusan Trump, Steve Witkoff,” ungkapnya.

    Bulan Maret lalu, Israel mendirikan lembaga untuk mendorong ‘migrasi sukarela’ orang-orang Gaza ke luar Palestina di berbagai negara. Mereka akan didorong ke luar untuk pengobatan dan dijanjikan bisa pulang, tapi tidak akan diizinkan pulang.

    “Kekhawatiran sangat besar bahwa Indonesia dimanfaatkan oleh Israel untuk menyukseskan agenda ini, dengan ditipu bungkus ‘membantu pengungsi’. Padahal ini pembersihan etnis,” tandasnya.

  • Kunjungan wisatawan Kukar terbanyak di Kaltim selama libur Lebaran

    Kunjungan wisatawan Kukar terbanyak di Kaltim selama libur Lebaran

    Samarinda (ANTARA) – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi daerah dengan kunjungan wisatawan terbanyak di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) selama libur Lebaran 1446 Hijriah.

    “Dari total kunjungan 480.626 orang se- Kaltim, Kukar menyumbang sebanyak 105.796 kunjungan. Kunjungan ini berasal dari 17 destinasi wisata yang tersebar di Kukar baik berupa wisata alam, wisata buatan, wisata religi, museum, dan lainnya,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim Ririn Sari Dewi di Samarinda, Sabtu.

    Belasan destinasi itu di antaranya adalah destinasi Langit Timur dengan 771 pengunjung, Like View Samboja dengan 16.559 pengunjung, Pemandian Air Panas dengan 2.686 pengunjung, Pantai Tanah Merah Samboja dengan 18.210 pengunjung, Pulau Kumala dengan 3.791 pengunjung.

    Kemudian, Pantai Ambalat Samboja dengan 18.944 pengunjung, Museum Mulawarman dengan 9.478 pengunjung, Pantai Panrita Lopi dengan 7.494 pengunjung, Pantai Kresik Marangkayu dengan 7.349 pengunjung, Desa Wisata Pela dengan 2.872 pengunjung, Situs Makam Raja dengan 4.923 pengunjung, dan Situs Makam Habib Hasyim dengan 4.986 pengunjung.

    Didampingi Kabid Pemasaran Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi, Ririn melanjutkan bahwa sumbangan kunjungan wisata terbanyak kedua berasal dari Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai 100.560 wisatawan.

    Wisatawan sebanyak ini antara lain mengunjungi Pantai Istana Amal 6.690 orang, Kolam Pemandian Ofamart dengan 1.588 kunjungan, Wisata Sawah Gunung Mulia dengan 1.167 kunjungan, Kolam Renang Babulu Intan Jaya dengan 2.669 kunjungan, Pantai Tanjung Jumlai dengan 70.992 kunjungan, Pantai Nipah-Nipah Bahari dengan 17.454 kunjungan.

    Terbanyak ketiga disumbang oleh Kota Balikpapan dengan jumlah 72.898 wisatawan, seperti dari destinasi Pantai Manggar Segara Sari 37.948 kunjungan, Penangkaran Buaya Tritip dengan 3.346 kunjungan, Konservasi Beruang Madu dengan 1.935 kunjungan, Pantai Cemara dengan 2.847 kunjungan.

    Pantai Tanjung Bayur dengan 5.211 kunjungan, Watu Beach Lamaru dengan 6.862 kunjungan, Tanjung Gading dengan 1.049 kunjungan, Kebun Raya Balikpapan dengan 1.304 kunjungan, Pantai BSB dengan 9.528 kunjungan, Pantai Wisata Lamaru dengan 11.133 kunjungan, Bamboe Wanadesa dengan 1.500 kunjungan.

    Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim ditambah dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), tiga daerah tersebut yang mampu menyerap wisatawan terbanyak.

    Kunjungan ke IKN berada di posisi keempat dengan 45,496 kunjungan, dan posisi kelima Kabupaten Berau dengan 27.318 kunjungan. Jumlah ini masih sementara karena belum semua destinasi mengirimkan data terakhir.

    Pewarta: M.Ghofar
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kunjungan wisatawan Kukar terbanyak di Kaltim selama libur Lebaran

    Kunjungan wisatawan Kukar terbanyak di Kaltim selama libur Lebaran

    Samarinda (ANTARA) – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi daerah dengan kunjungan wisatawan terbanyak di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) selama libur Lebaran 1446 Hijriah.

    “Dari total kunjungan 480.626 orang se- Kaltim, Kukar menyumbang sebanyak 105.796 kunjungan. Kunjungan ini berasal dari 17 destinasi wisata yang tersebar di Kukar baik berupa wisata alam, wisata buatan, wisata religi, museum, dan lainnya,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim Ririn Sari Dewi di Samarinda, Sabtu.

    Belasan destinasi itu di antaranya adalah destinasi Langit Timur dengan 771 pengunjung, Like View Samboja dengan 16.559 pengunjung, Pemandian Air Panas dengan 2.686 pengunjung, Pantai Tanah Merah Samboja dengan 18.210 pengunjung, Pulau Kumala dengan 3.791 pengunjung.

    Kemudian, Pantai Ambalat Samboja dengan 18.944 pengunjung, Museum Mulawarman dengan 9.478 pengunjung, Pantai Panrita Lopi dengan 7.494 pengunjung, Pantai Kresik Marangkayu dengan 7.349 pengunjung, Desa Wisata Pela dengan 2.872 pengunjung, Situs Makam Raja dengan 4.923 pengunjung, dan Situs Makam Habib Hasyim dengan 4.986 pengunjung.

    Didampingi Kabid Pemasaran Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi, Ririn melanjutkan bahwa sumbangan kunjungan wisata terbanyak kedua berasal dari Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai 100.560 wisatawan.

    Wisatawan sebanyak ini antara lain mengunjungi Pantai Istana Amal 6.690 orang, Kolam Pemandian Ofamart dengan 1.588 kunjungan, Wisata Sawah Gunung Mulia dengan 1.167 kunjungan, Kolam Renang Babulu Intan Jaya dengan 2.669 kunjungan, Pantai Tanjung Jumlai dengan 70.992 kunjungan, Pantai Nipah-Nipah Bahari dengan 17.454 kunjungan.

    Terbanyak ketiga disumbang oleh Kota Balikpapan dengan jumlah 72.898 wisatawan, seperti dari destinasi Pantai Manggar Segara Sari 37.948 kunjungan, Penangkaran Buaya Tritip dengan 3.346 kunjungan, Konservasi Beruang Madu dengan 1.935 kunjungan, Pantai Cemara dengan 2.847 kunjungan.

    Pantai Tanjung Bayur dengan 5.211 kunjungan, Watu Beach Lamaru dengan 6.862 kunjungan, Tanjung Gading dengan 1.049 kunjungan, Kebun Raya Balikpapan dengan 1.304 kunjungan, Pantai BSB dengan 9.528 kunjungan, Pantai Wisata Lamaru dengan 11.133 kunjungan, Bamboe Wanadesa dengan 1.500 kunjungan.

    Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim ditambah dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), tiga daerah tersebut yang mampu menyerap wisatawan terbanyak.

    Kunjungan ke IKN berada di posisi keempat dengan 45,496 kunjungan, dan posisi kelima Kabupaten Berau dengan 27.318 kunjungan. Jumlah ini masih sementara karena belum semua destinasi mengirimkan data terakhir.

    Pewarta: M.Ghofar
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Klawas Waterpark bukti komitmen MIND ID lakukan perbaikan pascatambang

    Klawas Waterpark bukti komitmen MIND ID lakukan perbaikan pascatambang

    Tentu nilai manfaat ini yang terus kami upayakan peningkatannya. Dan kami harap dapat memberikan dampak yang benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat,

    Jakarta (ANTARA) – Klawas Waterpark menjadi salah satu contoh komitmen Holding industri pertambangan Indonesia MIND ID menjalankan program perbaikan pasca-tambang untuk mewujudkan lingkungan dan sosial berkualitas sekitar area operasional.

    Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin dalam peresmian pembangunan Klawas Waterpark Tahap II milik Bukit Asam, dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, menyampaikan bahwa perbaikan lingkungan pasca operasional tambang merupakan kewajiban bagi seluruh pelaku industri tambang di Indonesia.

    Klawas Waterpark didirikan di lahan bekas stockpile batu bara seluas 3.200 meter persegi. Taman Air ini menjadi destinasi wisata unggulan baru bagi masyarakat Tanjung Enim dan sekitarnya.

    Sepanjang tahun 2024, lebih dari 58 ribu pengunjung dan menjadi pusat bagi terciptanya lapangan kerja dan kesempatan bisnis bagi UMK.

    Klawas Waterpark juga melengkapi ekosistem fasilitas publik yang dimiliki oleh Bukit Asam di samping Museum Batu Bara, Taman Sriwijaya, Mini Zoo & Jogging Track Tanjung Enim, Plaza Saringan, Botanical Garden, dan Berangau Park.

    Maroef menekankan, program yang dijalankan selalu mengutamakan terbukanya kesempatan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

    Tidak hanya lapangan kerja yang langsung terkait dengan operasional program perbaikan pasca-tambang, tetapi juga kesempatan usaha yang terbuka seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di sekitar area publik kelolaan Grup MIND ID.

    “Tentu nilai manfaat ini yang terus kami upayakan peningkatannya. Dan kami harap dapat memberikan dampak yang benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat,” tuturnya.

    Hingga 2024, Grup MIND ID yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Freeport Indonesia, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk secara total telah melakukan reklamasi tambang seluas lebih dari 7.200 ha.

    Akumulasi penanaman pohon mencapai lebih dari enam juta pohon dan telah membantu penyerapan emisi karbon di setiap wilayah operasional dan kawasan kelolaan Grup MIND ID.

    Sebagian lahan reklamasi dioptimalkan nilai manfaatnya sebagai area fasilitas publik seperti fasilitas pembibitan, area wisata penginapan, hingga taman rekreasi masyarakat, dan edukasi sejarah bagi generasi muda.

    Sebagai perpanjangan tangan negara yang proaktif mendukung Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo Subianto, Grup MIND ID konsisten menggerakkan program perbaikan lingkungan pascatambang dengan dibarengi serangkaian program inovatif.

    Program yang dihadirkan memberi nilai dari sisi budaya, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat, sehingga mampu menghadirkan lingkungan hidup layak bagi generasi masa depan.

    “Kami sadar bahwa kami tidak selamanya menambang. Akan ada masa di mana area tambang ini kembali dimanfaatkan masyarakat. Oleh karena itu, kami ingin meninggalkan warisan peradaban, pendidikan, kebudayaan, kesejahteraan, dan lingkungan yang layak bagi masyarakat,” ujar dia.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamenkop: Perjuangan HOS Tjokroaminoto ajarkan kemandirian ekonomi

    Wamenkop: Perjuangan HOS Tjokroaminoto ajarkan kemandirian ekonomi

    apabila direplikasi dalam kehidupan saat ini sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi

    Surabaya (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyatakan masyarakat dapat meneladani perjuangan sosok Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto untuk mewujudkan kemandirian ekonomi yakni salah satunya melalui koperasi.

    “Kemandirian ekonomi yang diperjuangkan oleh HOS Tjokroaminoto apabila direplikasi dalam kehidupan saat ini sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi,” kata Ferry Juliantono saat mengunjungi rumah HOS Tjokroaminoto di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

    Ferry menuturkan berkat pemikiran besar HOS Tjokroaminoto untuk menciptakan kemandirian ekonomi melalui gerakan Sarekat Islam yang sebelumnya Serikat Dagang Islam maka ideologi tentang gerakan serikat buruh Indonesia masih diaplikasikan hingga saat ini.

    Ia menilai kemandirian ekonomi yang diperjuangkan oleh HOS Tjokroaminoto tersebut apabila direplikasi dalam kehidupan saat ini sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi.

    Hal itu lantaran koperasi juga menganut sistem kemandirian yang diperjuangkan bersama-sama oleh seluruh anggota koperasi.

    Melalui gerakan bersama diharapkan koperasi dapat menjadi wadah yang ideal dalam mendorong peningkatan kesejahteraan anggota tanpa intervensi dari berbagai pihak.

    “Kita harus melanjutkan perjuangan dan cita-citanya untuk mewujudkan kedaulatan sebuah negara dengan prinsip-prinsip yang dimilikinya,” ujar Ferry.

    Dalam kunjungan Wamenkop ke rumah HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh Gang VII Nomor 29-31 Kota Surabaya yang kini menjadi museum tersebut, ia terkesan dengan jejak-jejak peninggalan sejarah masa lalu.

    Jejak peninggalan sejarah tersebut menggambarkan solidnya tekad para pahlawan dan pendiri bangsa dalam upaya mewujudkan Kemerdekaan Indonesia.

    Berawal dari rumah yang tidak terlalu luas ini, HOS Tjokroaminoto konsisten mengajar dan berdiskusi dengan para aktivis muda yang salah satunya adalah Proklamator Kemerdekaan Ir. Soekarno.

    Sementara gerakan Sarekat Islam yang dipimpin Tjokroaminoto bersama Samanhudi sebagai ketua menjadi sebuah organisasi besar yang sangat disegani oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

    Bahkan karena dianggap menjadi sebuah ancaman terhadap stabilitas politik dan ekonomi penjajah pada akhirnya organisasi itu dibatasi anggotanya.

    “Dari rumah itu muncul pikiran-pikiran besar untuk membangun pemerintahan sendiri dan keinginan untuk menciptakan kemandirian secara ekonomi,“ kata Ferry.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Masalah Musik Indonesia di Awal Kemerdekaan

    Masalah Musik Indonesia di Awal Kemerdekaan

    Surabaya (beritajatim.com) – Jika seseorang bertanya kepada para seniman (sandiwara)-kroncong, “apa yang mendorong praktik musik mereka”, sering kali mereka menjawab “Film”. Yang dimaksud tentu saja film “bersuara”. Kadang-kadang juga terdengar: “Film dan Radio”.

    Sangat menarik bahwa film (bersuara) hampir selalu berada di urutan pertama. Keunggulan dari keterkaitan antara yang terlihat dan yang terdengar bagi para seniman, yang begitu sering harus berakting dan bernyanyi, tentu dapat dijelaskan. “Radio” mulai populer di Indonesia antara tahun 1920 dan 1930, dan film “bicara” setelah tahun 1930.

    Sebelum tahun 1920, Gramofon merajai. Jauh di pelosok kampung pun orang dapat menemukan kotak kayu dengan piringan putar dan corong besar. Banyak seniman keroncong yang lebih tua mendapatkan kesan pertama mereka tentang musik Barat melalui gramofon bekas yang murah.

    Sangat mungkin bahwa mereka akan lebih menikmati, misalnya, “Washington Post” march karya Sousa atau “Alexander’s Ragtime Band” karya Irving Berlin daripada, misalnya, “Unvollendete” karya Schubert atau “Prélude à l’après-midi d’un faune” karya Debussy.

    “Makanan ringan” di semua bidang seni memang lebih mudah dan oleh karena itu lebih mudah dicerna oleh kelompok orang yang lebih besar daripada menu makanan berat. Penduduk asli dari semua ras menerima pengaruh musik Barat pertama mereka melalui jalur mekanis: gramofon-radio-film bersuara.

    Barat mencapai mereka, seperti di banyak bidang lain, pertama-tama “dalam kaleng”. Sayuran kaleng, keju kaleng, mentega kaleng, bahkan perahu kaleng, begitu juga musik kaleng. Ini tentu saja tidak ada hubungannya dengan politik, paling-paling dengan kepentingan komersial-teknis atau teknis-komersial.

    Kritikus-eseis Inggris terkenal G. K. Chesterton pernah dengan jenaka dan tepat menggambarkan hal itu dalam puisi berikut: Ekspor utama kami, dikemas dan diberi label, tiba utuh di ujung pengiriman: Sabun atau garam kami dapat bepergian dalam kaleng, antara dua kutub dan sama seperti dua peniti, sehingga pedagang Lancashire, kapan pun mereka suka, dapat mencampur bir seorang pria di Klondike atau meracuni daging seorang pria di Bombay, dan itulah arti Kekaisaran.

    Kontak musik pertama antara Timur dan Barat di negara ini adalah kontak mekanis dan tidak langsung. Hubungan langsung antara seniman dan murid atau pendengar praktis tidak ada bagi “orang kecil”.

    “Sekolah musik” telah muncul dan menghilang berulang kali sejak paruh kedua abad lalu. Para seniman yang terdampar (misalnya dari opera Italia yang dulunya memberikan pertunjukan sukses secara artistik di sini) atau para seniman keliling (dari semua tingkatan) kadang-kadang berusaha untuk mempertahankan “sekolah” semacam itu, tetapi selalu berakhir dengan penutupannya.

    Biasanya itu adalah bisnis perseorangan (dengan gelar “sekolah”), jadi usaha swasta di mana pengajaran musik bukanlah prioritas utama. Para seniman pertunjukan yang tampil di sini untuk “kepentingan sendiri” atau untuk lingkaran seni (Barat) yang didirikan antara tahun 1910 dan 1920 di berbagai kota besar di Indonesia, juga tidak menjangkau “orang kecil” dengan seni musik mereka.

    Perbedaan rasial dan norma penerimaan tertentu masih ada saat itu, harga masuk dan keanggotaan terlalu tinggi bagi mereka, dan terlebih lagi para seniman memainkan musik Barat (misalnya dari Bach, Beethoven, Chopin, Liszt, Debussy, dll.), yang bagi mereka tidak dapat dipahami dan oleh karena itu tidak dapat dinikmati. Di perkumpulan, hotel, restoran, dan sejenisnya, kadang-kadang musik yang dapat dipahami dan dinikmati (seperti polka, waltz, mars, kemudian juga cake-walk, ragtime, dll.) dimainkan untuk mereka, tetapi mereka praktis tidak memiliki akses ke tempat-tempat itu.

    Jadi, bagi mereka yang membantu membentuk budaya sandiwara dan keroncong, tidak ada jalan lain menuju musik Barat selain jalur mekanis atau tidak langsung. Keadaan ini kini berubah.

    Berbagai tembok dan sekat pemisah buatan sedang diruntuhkan. Dan jika kepercayaan timbal balik meningkat dan orang tidak lagi menganggapnya di bawah martabat mereka untuk saling “berkunjung”, jalan pengaruh musik Barat langsung yang selama ini terhambat juga akan menjadi lebih luas.

    Jalan inilah yang harus diikuti oleh Timur, juga Indonesia, untuk mencapai seni musik baru.

    Berabad-abad yang lalu, musisi Barat mengadopsi elemen musik Timur dan membangunnya lebih lanjut. Saat ini, musisi Timur harus meminjam dari rekan-rekan Barat mereka untuk terutama menguasai teknik musik modern.

    Setelah mereka menguasainya, barulah dapat dibicarakan tentang pembentukan seni musik nasional modern yang terhormat, yang dapat dimasukkan dalam dunia musik internasional.

    Adopsi teknik musik Barat—dengan penekanan pada teknik—tidak perlu mengandung elemen yang merendahkan bagi orang Indonesia.

    Mungkin fakta sejarah bahwa tempat lahir musik adalah di Timur (Cina, India, dan Mesir) dapat mendamaikan mereka dengan gagasan adopsi itu. Lebih lanjut, mereka mungkin mempertimbangkan bahwa jauh lebih terhormat untuk tampil di forum dunia dengan seni musik nasional yang diakui daripada dengan pertunjukan regional di pameran internasional dan di teater museum asing, di mana para pengunjung pameran yang penasaran terutama mengagumi yang aneh dan tidak dikenal dan bukan yang indah dalam musik “eksotis”. [but]

    *) Terjemahan bebas dari tulisan G.H. von Faber (Direktur Pendidikan Umum) yang dimuat di koran berbahasa Belanda “De Vrije Pers” (22-4-1949).

  • 3 Komjen Polisi Bergelar Profesor, Salah Satunya Pati Polri Penulis Buku Terbanyak

    3 Komjen Polisi Bergelar Profesor, Salah Satunya Pati Polri Penulis Buku Terbanyak

    loading…

    Terdapat sejumlah Komjen Polisi yang menyandang gelar profesor. Jenderal polisi itu di antaranya Komjen Chryshnanda Dwilaksana, Komjen Dedi Prasetyo, dan Komjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Terdapat sejumlah Komjen Polisi yang menyandang gelar akademik tertinggi yakni profesor. Jenderal polisi bergelar profesor di antaranya Komjen Pol Chryshnanda Dwilaksana, Komjen Pol Dedi Prasetyo, dan Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho.

    Dalam struktur kepolisian, seorang Komjen merupakan perwira tinggi dengan tiga bintang di pundaknya. Jabatan ini termasuk elite dan hanya diberikan kepada sosok yang telah membuktikan dedikasi serta prestasi luar biasa baik secara strategis maupun intelektual.

    Komjen Polisi yang menyandang gelar profesor merupakan kombinasi langka antara kekuatan kepemimpinan dan kapasitas akademis.

    Mayoritas perwira tinggi Polri telah menamatkan pendidikan hingga tingkat magister atau lebih tinggi. Namun, hanya segelintir yang berhasil menembus dunia akademik hingga menjadi profesor aktif.

    3 Komjen Polisi Bergelar Profesor

    1. Komjen Pol Prof Dr Chryshnanda Dwilaksana, M.Si

    Komjen Chryshnanda Dwilaksana memperoleh gelar profesor dalam bidang ilmu kepolisian pada tahun 2020. Pengangkatannya sebagai guru besar ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Nomor 70393/MPK/KP/2020 yang ditandatangani Mendikbud Nadiem Makarim.

    Pria kelahiran 3 Desember 1967 itu kini memimpin Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri. Dia menggantikan Komjen Purwadi Arianto yang diangkat menjadi Wakil Menteri PANRB pada November 2024.

    Jejak karier Chryshnanda juga cukup panjang. Lulusan Akpol 1989 ini pernah menjadi Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan (Kasespim) Lemdiklat Polri pada 2022.

    Dia juga pernah menjabat Kabid Bingakkum Korlantas Polri tahun 2015 dan Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas tahun 2017.

    2. Komjen Pol Prof Dr Dedi Prasetyo, SH, M.Hum, M.Si, MM

    Komjen Dedi Prasetyo merupakan nama terbaru yang menyandang gelar profesor. Gelar ini dia terima dari PTIK STIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) tahun 2023.

    Saat ini, dia mengemban jabatan strategis sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri menggantikan Komjen Ahmad Dofiri yang diangkat sebagai Wakapolri pada akhir 2024.

    Dedi juga dikenal sebagai sosok yang aktif menulis. Dia mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 28 Mei 2024 sebagai perwira Polri dengan jumlah buku terbanyak yakni mencapai 27 judul buku.

    Sebelumnya, pria asal Magetan dan lulusan Akpol 1990 ini pernah menjabat sebagai Kadiv Humas Polri pada 2021 dan Kapolda Kalimantan Tengah tahun 2020. Dia juga pernah ditunjuk menjadi Asisten SDM Kapolri pada 2023.

    3. Komjen Pol Prof Dr Rudy Heriyanto Adi Nugroho, SH, MH, MBA

    Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho dikukuhkan sebagai profesor oleh Universitas Lampung (Unila) tepatnya di Fakultas Hukum pada Februari 2022. Pengukuhan ini dilakukan melalui orasi ilmiah sebagai bagian dari tradisi akademik kampus.

    Rudy Heriyanto yang lahir di Jakarta pada 17 Maret 1968 saat ini menjabat Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak 2023. Jabatan itu menandai peran strategisnya dalam pemerintahan setelah sebelumnya aktif di kepolisian.

    Sebelum menjabat sebagai Sekjen KKP, Rudy pernah menjadi Kapolda Banten pada tahun 2020. Dia juga pernah menjabat Kadivkum Polri serta Widyaiswara Utama di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri tahun 2019.

    (jon)

  • HUT TMII ke-50, Gratis Tiket Masuk untuk Penyandang Disabilitas dan Anak Yatim Piatu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 April 2025

    HUT TMII ke-50, Gratis Tiket Masuk untuk Penyandang Disabilitas dan Anak Yatim Piatu Megapolitan 11 April 2025

    HUT Ke-50 TMII, Gratis Tiket Masuk untuk Penyandang Disabilitas dan Anak Yatim Piatu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    -Taman Mini Indonesia Indah (
    TMII
    ) akan menggratiskan tiket masuk untuk penyandang disabilitas dan yatim piatu pada 18-27 April 2025.
    Ini merupakan bagian dari rangkaian program perayaan ulang tahun ke-50 TMII bertajuk “Pesta Rakyat Nusantara”.
    “Nanti semua penyandang disabilitas itu bisa masuk Taman Mini dengan gratis. Kemudian untuk anak yatim kita juga memberikan tiket masuk gratis untuk panti asuhan di sekitar Taman Mini,” kata Direktur Utama TMII Intan Kartika dalam konferensi pers di TMII, Kamis (10/4/2025).
    Intan menjelaskan, tidak ada batasan pengunjung berkebutuhan khusus untuk masuk TMII secara gratis.
    “Sejauh itu berkebutuhan khusus, bisa gratis masuk kapan pun selama periode itu,” ujarnya.
    Sementara, ada sekitar 500 anak yatim piatu dari panti asuhan dekat TMII yang menjadi sasaran program ini. 
    Selain penyandang disabilitas dan anak yatim piatu, pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) juga bisa masuk ke TMII secara gratis.
    “Kemudian pemegang KJP dari Pemprov Jakarta juga gratis bisa kapan pun masuk ke TMII,” ucap Intan.
    Intan berharap, semua warga bisa menikmati wajah baru TMII usai dilakukan pembenahan.
    “Kita ingin semua orang bisa menikmati wajah baru Taman Mini. Semua orang bisa mendapatkan edukasi di dalam museum, di dalam anjungan yang ada di Taman Mini,” tutur Intan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kunjungan wisata di DIY selama libur Lebaran 2025 lampaui target

    Kunjungan wisata di DIY selama libur Lebaran 2025 lampaui target

    Wisatawan cenderung mencari akomodasi yang lebih murah seperti pondok wisata atau penginapan lainnya

    Yogyakarta (ANTARA) – Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat jumlah kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2025 mencapai 1.459.542 orang atau melampaui target yang ditetapkan sebanyak 1,1 juta kunjungan.

    Kepala Dispar DIY Imam Pratanadi di Yogyakarta, Kamis, mengatakan angka tersebut merupakan akumulasi sementara kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi wisata di DIY selama periode 24 Maret hingga 7 April 2025.

    “Angka tersebut merupakan capaian yang baik dan sudah melebihi target yang ditetapkan sebanyak 1.050.000 -1.100.000 kunjungan (pergerakan) wisatawan ke destinasi wisata,” ujar Imam.

    Menurut dia, jumlah kunjungan itu masih berpotensi bertambah sebab data dari Kota Yogyakarta belum sepenuhnya masuk.

    Selain melampaui target, kunjungan wisatawan di DIY pada libur Lebaran 2025 meningkat dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebanyak 1.037.319 orang pada periode 6-15 April 2024.

    Lonjakan jumlah wisatawan tahun ini, menurut Imam, antara lain dipengaruhi oleh durasi libur lebaran yang lebih panjang serta kebijakan “work from anywhere” (WFA) bagi pegawai kementerian dan lembaga.

    “Sehingga beberapa pegawai bisa mudik jauh-jauh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri,” tuturnya.

    Ia menyebut kawasan Malioboro tetap menjadi magnet utama kunjungan wisata di DIY selama libur Lebaran 2025.

    Selain itu, destinasi wisata alam seperti Pantai Baron, Pantai Parangtritis dan kawasan Kaliurang juga masih menjadi favorit wisatawan, termasuk wisata edukasi seperti museum dan candi.

    Dari total kunjungan wisatawan yang tercatat, Kabupaten Sleman menjadi wilayah paling banyak dikunjungi dengan 550.091 orang, disusul Kota Yogyakarta sebanyak 493.701 orang, Gunungkidul 166.730 orang, Bantul 154.462 orang dan Kulon Progo 94.558 orang.

    Meski angka kunjungan meningkat, Imam mengakui selama Lebaran 2025 tingkat hunian kamar hotel di DIY dilaporkan hanya mencapai 50 persen, jauh di bawah target Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang memperkirakan 80 persen.

    Penurunan itu disinyalir akibat kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat yang menurun sehingga berdampak pada perputaran ekonomi di sektor pariwisata DIY.

    “Wisatawan cenderung mencari akomodasi yang lebih murah seperti pondok wisata atau penginapan lainnya,” ucap Imam.

    Meski demikian, dia menilai secara umum situasi libur Lebaran 2025 di DIY berlangsung aman dan lancar, yang ditandai minimnya keluhan wisatawan, termasuk soal parkir dan harga kuliner yang acap kali menjadi sorotan.

    “Terbukti dari minimnya keluhan dari wisatawan, terutama menyangkut masalah parkir dan kenaikan harga kuliner,” ujarnya.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025