Tempat Fasum: museum

  • Penyelidikan Perampokan Louvre Berlanjut, 4 Orang Ditangkap

    Penyelidikan Perampokan Louvre Berlanjut, 4 Orang Ditangkap

    Paris

    Otoritas Prancis menangkap empat tersangka lainnya dalam penyelidikan terhadap perampokan Museum Louvre yang menggemparkan dunia. Penangkapan empat orang ini menambah daftar tersangka yang sejauh ini ditangkap terkait pencurian perhiasan era kekaisaran Prancis tersebut.

    “Mereka merupakan dua pria berusia 38 tahun dan 39 tahun, dan dua wanita berusia 31 tahun dan 40 tahun, semuanya dari wilayah Paris,” kata jaksa wilayah Paris, Laure Beccuau, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (26/11/2025).

    Otoritas kejaksaan Paris sebelumnya telah menjeratkan dakwaan pidana terhadap empat tersangka terkait pencurian perhiasan pada 19 Oktober lalu.

    Dalam pencurian menghebohkan itu, sebuah geng beranggotakan empat orang menyerbu Museum Louvre, museum seni yang paling banyak dikunjungi di dunia, pada siang hari bolong, hanya dalam waktu tujuh menit untuk mencuri perhiasan yang nilainya ditaksir mencapai US$ 102 juta sebelum melarikan diri dengan skuter.

    Para pelaku pencurian itu menempatkan truk pindahan yang dilengkapi tangga di bawah Apollo Gallery, yang ada di kompleks Museum Louvre, yang menyimpan permata mahkota Prancis.

    Mereka naik menggunakan tangga itu, memecahkan jendela, dan menggunakan alat pemotong, atau angle grinder, untuk memotong kaca estalase yang menjadi pelindung perhiasan tersebut.

    Empat tersangka yang telah didakwa atas pencurian perhiasan itu terdiri atas tiga pria dan seorang wanita. Jaksa Prancis sebelumnya menyebut salah satu tersangka pria, yang berusia 37 tahun, merupakan pasangan dengan si tersangka wanita dan mereka memiliki anak.

    Para pelaku pencurian itu menjatuhkan salah satu mahkota bertakhtakan berlian dan zamrud yang dulunya milik Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III, saat mereka melarikan diri dari lokasi.

    Namun mereka berhasil membawa kabur delapan perhiasan lainnya, termasuk kalung zamrud dan berlian pemberian Napoleon I kepada istri keduanya, Permaisuri Marie-Louise.

    Perhiasan-perhiasan yang dirampas itu masih belum ditemukan keberadaannya hingga saat ini.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Menbud Prancis soal Pencurian di Museum Louvre: Mereka Profesional”
    [Gambas:Video 20detik]
    (nvc/ita)

  • Fadli Zon Tegaskan Mahasiswa Harus Jadi Agen Kebudayaan Digital

    Fadli Zon Tegaskan Mahasiswa Harus Jadi Agen Kebudayaan Digital

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri kuliah umum di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, dalam rangkaian Gerakan Budaya Indonesia (GAYAIN) Aceh 2025. Dalam kesempatan itu, Fadli meneguhkan peran mahasiswa sebagai agen kebudayaan di era digital.

    Kuliah umum bertema ‘Merawat Kebhinekaan dan Memperkuat Ekosistem Kebudayaan di Era Digital’ itu menjadi bagian dari festival GAYAIN yang memadukan unsur budaya, kuliner, hingga keagamaan untuk mempromosikan kearifan lokal Aceh. Dalam sambutannya, Fadli menekankan pentingnya melestarikan kearifan lokal, termasuk budaya Aceh yang menurutnya memiliki riset ekstensif dan sarat nilai sejarah.

    “Aceh, yang dikenal sebagai Serambi Mekkah, adalah tempat akulturasi budaya yang sangat panjang. Ada banyak budaya Aceh yang terkenal, salah satunya Tari Saman yang diakui UNESCO pada 24 November 2011,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Senin (24/11/2025).

    Ia juga menyoroti kekayaan budaya Aceh dari sisi material culture. Kemajuan peradaban Aceh salah satunya terlihat dari sisi numismatik.

    Fadli menambahkan, pengembangan ekosistem budaya nasional juga perlu memanfaatkan industri budaya dan kreatif, termasuk wisata museum. Ia mencontohkan model pendapatan museum besar dunia.

    “Di negara-negara maju, museum bisa menjadi sumber pemasukan, misalnya Museum of Modern Art (MoMA) di New York atau Museum Louvre di Paris. Sumber pemasukan museum-museum itu bukan hanya dari penjualan tiket, tapi 50% pendapatannya berasal dari penjualan merchandise. Ke depannya, kita bisa mengembangkan inovasi untuk memajukan industri budaya dan kreatif kita,” ujarnya.

    Di akhir sesi, Fadli berpesan agar mahasiswa menjadi agen kebudayaan di lingkungannya masing-masing, termasuk melalui media sosial.

    “Tantangan di zaman ini adalah bagaimana kita mempertahankan jati diri dan budaya bangsa di tengah globalisasi. Kita telah memasuki era digital yang membawa lompatan teknologi luar biasa. Untuk itu, saya berpesan kepada mahasiswa dan mahasiswi untuk terus menjadi agen kebudayaan dengan memanfaatkan teknologi,” kata Fadli.

    Sementara itu, Wakil Rektor III USK Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof Mustanir, menyatakan komitmennya untuk bersinergi dengan Kementerian Kebudayaan.

    “Aceh memiliki posisi istimewa dalam keberagaman sosial. Kita semua memahami bahwa sejak masa kesultanan, Aceh telah menjadi titik temu berbagai bangsa dan laboratorium kebudayaan yang memadukan nilai-nilai Islami, tradisi lokal, serta keterbukaan terhadap perubahan,” ungkapnya.

    Acara tersebut turut dihadiri Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, Ketua Fraksi Gerindra DPR Aceh Abdurrahman Ahmad, Kadisbudpar Aceh Dedy Yuswadi, serta Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Almuniza Kamal. Sementara dari Kementerian turut mendampingi sejumlah pejabat eselon.

    (akn/ega)

  • Tambang emas Pongkor dan masa depan yang berkelanjutan

    Tambang emas Pongkor dan masa depan yang berkelanjutan

    ANTARA – Selama lebih dari tiga dekade, Pongkor dikenal sebagai lokasi pertambangan emas yang dikelola oleh PT. Aneka Tambang Tbk. (Antam). Namun lokasi eksplorasi yang berada di bawah area penyangga dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak itu perlahan memasuki babak akhir. Rencana pengalihan fungsi lubang bekas tambang menjadi museum atau lubang tambang pendidikan terus dimatangkan guna keberlanjutan manfaatnya. (Fandi Yogari Saputra/Fahrul Marwansyah/Suwanti)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Setelah Perda Ripparkab, Jember Perlu Perda Pemajuan Kebudayaan

    Setelah Perda Ripparkab, Jember Perlu Perda Pemajuan Kebudayaan

    Jember (beritajatim.com) – Kabupaten Jember, Jawa Timur, memerlukan Peraturan Daerah Pemajuan Kebudayaan pada 2026 untuk menyelamatkan sejumlah bangunan atau obyek bersejarah sebagai cagar budaya.

    “Kami berharap walaupun ke depan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bergabung dengan Dinas Pemuda dan Olahraga, Perda Pemajuan Kebudayaan, termasuk tim ahli cagar budaya segera dibentuk,” kata Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto, Minggu (23/11/2025).

    Candra mengingatkan, Jember banyak memiliki peninggalan benda bersejarah. “Penting untuk segera merencanakan dan memastikan juga museum berdiri di Kabupaten Jember. Kami tekankan di Gedung Nasional Indonesia,” katanya.

    Saat ini, Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Jember tengah memasuki tahap finalisasi Rancangan Peraturan Daerah Rancangan Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten. “Materi-materi yang disampaikan pada saat uji publik sudah banyak diakomodasi,.” kata Candra.

    Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember Bobby Arie Sandi mengatakan, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) dicantumkan dalam peraturan daerah. Namun teknis pembentukan BPPD akan diatur dengan peraturan bupati.

    “Perda itu juga membuka ruang investasi secara umum. Tidak mengunci (spesifik pada hal tertentu). Sementara DPK (Daerah Pariwisata Kabupaten) tidak mengunci pada nama-nama lokasi tertentu. Masih ada peluang penyesuaian,” kata Bobby. [wir]

  • Antusias Warga Surabaya Saksikan Kapal Pesiar Bersandar, Kagum dengan Kemewahannya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 November 2025

    Antusias Warga Surabaya Saksikan Kapal Pesiar Bersandar, Kagum dengan Kemewahannya Surabaya 23 November 2025

    Antusias Warga Surabaya Saksikan Kapal Pesiar Bersandar, Kagum dengan Kemewahannya
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Warga Kota Surabaya, Jawa Timur, tengah menikmati momen langka dalam sepekan di bulan November 2025 ini. Dua kapal pesiar internasional kembali bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak.
    Kehadiran MS Viking Orion dan MS Ocean Riviera bukan hanya membawa wisatawan mancanegara, tetapi juga menghadirkan euforia tersendiri bagi warga Kota Pahlawan.
    Warga dari berbagai sudut kota datang hanya untuk melihat dari dekat megahnya
    kapal pesiar
    yang menjulang, sebuah pemandangan yang tidak setiap hari bisa disaksikan.
    Bagi sebagian warga, momen ini bahkan terasa personal, termasuk Zahroituz salah satunya yang menyaksikan kapal pesiar yang bersandar di
    Tanjung Perak
    .
    “Bagus banget, kaya di Titanic,” kata perempuan berusia 30 tahun yang datang melihat MS Ocean Reviera itu kepada
    Kompas.com, 
    Minggu (23/11/2025).
    “Ini pertama kalinya melihat kapal pesiar. Pengennya kalau bisa ngerasain juga bisa masuk tapi tidak boleh jadi tidak apa-apa dari luar sudah cukup,” imbuhnya.
    Ia mengaku mendapatkan informasi terkait kapal pesiar dari Instagram. Sebelumnya, ia sempat datang pada hari Sabtu (14/11/2025) ketika kapal pesiar MS Viking Orian bersandar.
    Kemudian, ia tidak ingin kehilangan kesempatan kedua datang menyaksikan MS Ocean Reviera.
    “Saya pribadi suka fotografi, ya konten aja untuk pribadi. Jadi suka banget moto-moto mulai dari kereta, kapal, dan pesawat. Jadi sengaja datang sama keluarga berlima,” ujar Zahroituz.
    Menurutnya, kedatangan kapal pesiar
    internasional
    menjadi bukti bahwa Kota
    Surabaya
    mempunyai daya tarik tersendiri dari daerah lainnya.
    “Ini bagus, harus lebih sering ada kapal pesiar datang jadi sekalian memperkenalkan potensi Surabaya. Kalau bisa sih bisa masuk ke dalam, pengen lihat, tapi ya nggak mungkin,” sambungnya.
    Sementara itu, antusias serupa dirasakan Rini Agustina. Ia datang bersama teman-temannya setelah mengetahui informasi kapal bersandar melalui TikTok.
    “Ya senang karena jarang, tidak semua tempat disinggahi. Pengen lihat saja karena selama ini nggak pernah lihat, cuma di TV,” kata perempuan warga Gubeng itu.
    Ia mengaku sempat melewatkan kunjungan kapal pesiar sebelumnya karena hujan. Tetapi di saat kapal kedua datang ia tidak ingin absen lagi.
    Baginya, kedatangan kapal pesiar ini juga menjadi penguat citra positif pariwisata Surabaya. Ia berharap momentum ini membuat Surabaya semakin berkembang dan berharap semakin maju lagi.
    “Ya bagus lah berarti Surabaya kan menarik. Sekarang banyak wisata baru, taman-taman dan bangunan sejarah mulai dipercantik. Sebagai warga saya juga turut menikmati taman-taman yang makin cantik,” tutur Rini Agustina.
    Kedatangan MS Viking Orion dan MS Ocean Riviera bukan peristiwa biasa. Seperti diketahui, kapal pesiar kelas Oseania yang berkapasitas hingga 1.250 penumpang, hadir dengan fasilitas mewah. Panorama megah kapal menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang penasaran.
    General Manager Kalimas dan GSN Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa, Ana Adiliya menyampaikan rasa bangga atas tingginya kepercayaan dunia terhadap Pelabuhan Tanjung Perak.
    “Kunjungan ini menjadi bukti bahwa Pelabuhan Tanjung Perak semakin dipercaya sebagai destinasi kapal pesiar internasional. Dalam seminggu saja sudah ada dua kapal pesiar yang sandar,” ujar perempuan yang biasa disapa Ana itu.
    Ia menambahkan bahwa Pelindo berkomitmen meningkatkan fasilitas dan infrastruktur agar wisatawan mancanegara mendapatkan pengalaman terbaik. Kunjungan ini juga menghadirkan dampak ekonomi positif bagi Surabaya dan Jawa Timur.
    Selama bersandar, para penumpang kapal pesiar dipersiapkan sejumlah destinasi, mulai dari Kampung Lawas Maspati, Tugu Pahlawan, Jalan Tunjungan, hingga Museum Trowulan.
    Sarana transportasi pun telah disiapkan, mulai dari bus wisata, mobil wisata, hingga layanan taksi daring yang bekerja sama dengan Pelindo.
    Fenomena ini membawa angin segar bagi sektor pariwisata dan industri kreatif Surabaya. UMKM lokal, pemandu wisata, hingga fotografer turut merasakan peluang dari kedatangan wisatawan internasional.
    Zahroituz yang datang bersama empat anggota keluarganya menyampaikan harapannya agar momentum ini dapat memberi ruang bagi anak muda kreatif. Sehingga warga Indonesia khususnya para pemuda bisa semakin mengenal budaya negara lain melalui interaksi wisatawan.
    “Kalau bisa pemerintah Surabaya memberi sarana untuk fotografer-fotografer muda yang ngeshoot sekaligus memperkenalkan budaya Surabaya kepada internasional,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI sabet rekor MURI untuk tantangan ukur berat badan terbanyak

    DKI sabet rekor MURI untuk tantangan ukur berat badan terbanyak

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk pengukuran berat badan dan tekanan darah secara berkala dengan peserta terbanyak yang merupakan bagian dari “Challenge Downgrade Ukuran Bajumu 3.0”.

    “Rekor ini tercapai melalui kegiatan skrining kesehatan yang dilaksanakan selama enam minggu berturut-turut kepada 1.240 peserta,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di Jakarta, Minggu.

    Ani mengatakan, capaian ini bukan hanya sebuah angka, namun menegaskan keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama masyarakat dalam memperkuat pencegahan dan deteksi dini penyakit tidak menular (PTM).

    Adapun total peserta yang mendaftar “Challenge Downgrade Ukuran Bajumu 3.0” mencapai 4.340 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.761 orang di antaranya mengikuti tantangan yang diberikan dan 1.241 orang berhasil menuntaskan seluruh rangkaian tantangan.

    Tantangan yang diberikan, yakni melakukan jalan kaki minimal 7.500 langkah per hari menggunakan aplikasi penghitung langkah di ponsel.

    Kemudian, menerapkan pola makan sehat dengan konsep “Isi Piringku” setiap hari, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari atau 150 menit per minggu dan melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan setiap satu minggu sekali selama tantangan berlangsung.

    “Challenge Downgrade Ukuran Bajumu 3.0” berlangsung selama enam minggu pada 6 Oktober-16 November 2025 yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia setiap 14 November serta Hari Kesehatan Nasional ke-60 pada 12 November 2025.

    “Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa masyarakat Jakarta cukup konsisten dan memiliki komitmen kuat untuk melakukan gaya hidup yang sehat,” kata Ani.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggaran Museum Dialihkan untuk Festival dan Expo Sapi di Jember

    Anggaran Museum Dialihkan untuk Festival dan Expo Sapi di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Anggaran untuk pembangunan museum sebesar Rp 400 juta dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2025 dialihkan untuk penyelenggaraan Festival dan Expo Sapi Jawa Timur.

    Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat antara Komisi B DPRD Jember dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember, di gedung parlemen, Sabtu (22/11/2025) sore.

    Sejak beberapa tahun lalu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan merencanakan untuk mengubah Hotel Kebonagung milik Pemkab Jember menjadi museum. Namun hingga saat ini rencana itu tidak terealisasi kendati dianggarkan dalam APBD.

    Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, anggaran museum awalnya dialokasikan Rp 1,5 miliar dalam APBD Jember 2025. Anggaran itu kemudian direvisi menjadi Rp 800 juta saat ada pembahasan efisiensi. “Ketika Perubahan APBD Jember 2025, anggaran itu digunakan untuk pelaksanaan Festival dan Expo Sapi,” katanya.

    Hal ini dikritisi Komisi B. “Kenapa sesuatu hal yang belum ada di Jember dan itu penting, tidak dilaksanakan,” kata Candra.

    Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bobby Arie Sandi mengatakan saat pembahasan Perubahan APBD Jember 2025, peruntukan anggaran museum dipertanyakan. “Saat nge-desk kelayakan dan justifikasi teknis pemilihan lokasi museum di Kebonagung dipertanyakan,” katanya.

    Jajaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember tidak bisa menjelaskan alasan pemilihan Hotel Kebonagung tersebut. “Waktu itu pimpinan menyarankan agar museum sebisa mungkin berlokasi di kawasan kota,” kata Bobby.

    Akhirnya anggaran sebesar Rp 400 juta untuk museum dialihkan untuk mendukung terselenggaranya kegiatan tingkat nasional di Jember, yang terbagi dua paket masing-masing senilai Rp 200 juta. Belakangan anggaran itu digunakan untuk mendukung penyelenggaraan Festival dan Expo Sapi Jawa Timur, di kawasan Stadion Jember Sport, Sabtu (1/11/2025).

    Usai rapat, Bobby mengakui kepada wartawan, bahwa perencanaan pembangunan museum di Kebonagung sangat lemah. “Seharusnya saat perencanaan awal harus mempunyai latar belakang, prioritasnya seperti apa, kenapa kok di sana, namun tidak ada yang bisa menjawab. Saya tidak tahu penyusunan rencana awal, karena saya masih di Dinas Komunikasi dan Informasi,” katanya.

    Pengalihan anggaran sebenarnya tidak spesifik diperuntukkan Festival dan Expo Sapi. Menurut Bobby, anggaran itu dialihkan untuk kegiatan berskala nasional dan memiliki dampak luas. Sementara Festival dan Expo Sapi itu dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, dan ratusan peternak sapi di sejumlah kota di Indonesia.

    Candra meminta agar rencana pembangunan museum dilanjutkan di Gedung Nasional Indonesia (GNI), sebuah gedung bersejarah yang dibangun pada 1950-an. Saat ini GNI mangkrak tanpa pemanfaatan dan direncanakan untuk dapur Makan Bergizi Gratis.

    “Itu kan aset Pemkab Jember. Kalau bisa jangan dibuat tempat SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi). Penggunaannya lebih baik untuk museum karena tempat lokasinya di tengah kota dan saya yakin juga memadai,” kata Candra. [wir]

  • Rekomendasi acara seru di Jakarta jelang akhir November

    Rekomendasi acara seru di Jakarta jelang akhir November

    Jakarta (ANTARA) – Bagi Anda yang bingung untuk mengisi hari libur di Jakarta bersama keluarga, teman ataupun kekasih tercinta, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta menyuguhkan sederet acara seru menjelang akhir November 2025.

    Berikut ragam acara yang bisa Anda nikmati di Jakarta, mulai dari pertunjukan seni budaya, festival hingga pameran seni.

    Kota Tua Kreatif Fest 2025

    Jika Anda ingin mengisi waktu liburan dengan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan sejarah, Kota Tua Kreatif Fest 2025 bisa menjadi alternatif pilihan.

    Dalam acara itu, Anda dapat menjelajah lima destinasi di Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta dengan memecahkan sejumlah tantangan dan petunjuk, di antaranya lewat pembuatan vlog kreatif atau lomba mewarnai tote bag bagi anak-anak. Acara ini turut dimeriahkan oleh sederet artis ibu kota.

    Hari/Tanggal: Sabtu, 22 November 2025

    Pukul: 08.00 dan 20.00 WIB

    Tempat: Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta, Jakarta Barat

    Biaya: Gratis

    Money Fest 2025

    Acara ini bisa menjadi pilihan yang pas bagi Anda yang ingin mengisi weekend dengan kegiatan seru dan bermanfaat.

    Ada diskusi dan ngobrol bareng konten kreator dalam acara ini. Selain itu, ada pula komunitas kreatif yang bisa menginspirasi Anda untuk membuat produk yang menguntungkan, kegiatan untuk anak-anak, seperti seni melipat kertas (origami) dan mewarnai, serta pertunjukan live music yang menemani selama acara berlangsung

    Hari/Tanggal: Sabtu-Minggu, 22-23 November 2025

    Pukul: 09.00-20.00 WIB

    Tempat: Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat

    Biaya: Gratis

    Rekonstruksi Sejarah Runut Sepanjang

    Acara ini cocok bagi Anda yang ingin mempelajari sejarah Indonesia dengan cara yang berbeda.

    Unit Pengelola Museum Kesejarahan bersama dengan Sanggar Margasari menampilkan Rekonstruksi Sejarah yang dikemas lewat cerita dan musik dengan konsep yang menarik sehingga tidak terasa membosankan.

    Hari/Tanggal: Sabtu, 22 November 2025

    Pukul: 18.00 WIB-selesai

    Tempat: Taman Fatahillah, Jakarta Barat

    Biaya: Gratis

    Pergelaran Kesenian Budaya Tradisional Betawi Reguler 2025

    Anda penyuka seni dan budaya Betawi? Jika iya, maka Anda dapat mengunjungi acara ini untuk mengisi waktu di sore hari.

    Beragam kesenian Betawi siap menghibur Anda lewat pertunjukan berjadwal, di antaranya Ondel-ondel keliling dari Sanggar Sinar Betawi, Tari Betawi dari Sanggar Ksetra Kirana dan Lenong dari Sanggar H Saiman. Acara ini tentunya melibatkan sejumlah sanggar yang aktif dalam bidang seni tradisi.

    Hari/Tanggal: Minggu, 23 November 2025

    Pukul: 14.00 WIB-selesai

    Tempat: Amphiteater atau gedung serba guna Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan

    Biaya: Gratis

    Pergelaran Wayang Kulit Betawi, Dalang Ki Karto Wijaya

    Bagi Anda penikmat seni pertunjukan wayang, acara ini tidak boleh dilewatkan.

    Pada akhir pekan ini, pertunjukan dengan lakon “Bambang Awan Sakti” siap menghibur Anda lewat kisah seru tentang Bambang Awan Sakti yang nekat berkeliling kahyangan untuk mencari kebenaran terkait identitas orang tuanya. Dalam petualangan itu, ia juga menemukan jati dirinya sendiri.

    Hari/Tanggal: Minggu, 23 November 2025

    Pukul: 10.00 WIB-selesai

    Tempat: Ruang Pergelaran Museum Wayang, Jakarta Barat

    Biaya: Rp5.000 (pelajar, mahasiswa, anak-anak), Rp15.000 (dewasa), Rp50.000 (wisatawan asing)

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bahtera Nuh Diduga Terdampar di Sini, Terungkap dari Prasasti Babilonia

    Bahtera Nuh Diduga Terdampar di Sini, Terungkap dari Prasasti Babilonia

    Jakarta

    Para ilmuwan telah menguraikan peta tertua di dunia, dan mereka yakin peta itu dapat mengarahkan mereka ke lokasi Bahtera Nuh.

    Artefak Babilonia berusia 3.000 tahun itu telah membingungkan para arkeolog selama berabad-abad, tetapi dalam beberapa minggu terakhir, para ahli telah mengungkap maknanya.

    Prasasti berupa lempengan tanah liat itu ditemukan di Timur Tengah sebelum diakuisisi oleh British Museum pada tahun 1882. Sejak ditemukan, para ahli telah mencoba menguraikan apa arti simbol-simbol seperti peta yang terukir pada artefak itu.

    Lempengan itu memiliki beberapa paragraf tulisan paku di bagian belakangnya dan di atas diagram peta yang menggambarkan penciptaan Bumi dan apa yang ada di baliknya.

    Ukiran-ukiran itu disebut Imago Mundi oleh para ilmuwan. Mereka mengatakan bahwa ukiran itu menunjukkan Mesopotamia Kuno, yang sekarang dikenal sebagai Irak modern, dikelilingi oleh ‘Sungai Pahit’, sebuah cincin ganda yang menandai batas-batas dunia Babilonia yang dikenal.

    Tetapi setelah lebih dari sebulan menganalisis simbol-simbol pada lempengan itu, para peneliti yakin bahwa itu adalah referensi yang jelas untuk cerita-cerita dalam Alkitab. Mereka mengklaim bagian belakang artefak tersebut berfungsi sebagai kunci rahasia untuk menunjukkan kepada para penjelajah rute yang akan mereka ambil dan apa yang harus mereka perhatikan di sepanjang jalan.

    Satu bagian dilaporkan mengatakan bahwa mereka yang melakukan perjalanan harus melewati tujuh liga untuk melihat sesuatu yang setebal kapal ‘parsiktu’.

    Kata ‘parsiktu’ dimaksudkan untuk membantu menjelaskan ukuran kapal yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dari peristiwa banjir besar berdasarkan kitab suci Babilonia kuno lainnya.

    Para peneliti akhirnya berhasil memecahkan kode yang terukir di prasasti Babilonia yang diperkirakan sebagai peta dunia tertua. Foto: British Museum

    Bagian lain diyakini menunjukkan jalan dan petunjuk untuk sampai ke ‘Urartu’, lokasi yang diyakini sebagai tempat seorang pria dan keluarganya mendaratkan bahtera raksasa yang mereka buat, menurut puisi Mesopotamia kuno, yang lebih umum disebut sebagai Bahtera Nuh.

    “Karena itu adalah deskripsi Bahtera yang secara teoritis dibangun oleh Nuh versi Babilonia,” kata ahli tulisan paku British Museum Dr. Irving Finkel, dikutip dari The Sun.

    Urartu, yang juga dikenal sebagai Ararat, berada di puncak gunung di Turki, dan para peneliti mengatakan bahwa konon di sanalah bahtera itu berada setelah banjir selama 150 hari.

    “Itu menunjukkan bahwa ceritanya sama, dan tentu saja yang satu mengarah ke yang lain, tetapi juga, dari sudut pandang Babilonia, ini adalah hal yang nyata. Jika Anda melakukan perjalanan ini, Anda akan melihat sisa-sisa kapal bersejarah ini,” jelas Finkel.

    Kisah Alkitab tentang Bahtera Nuh mengikuti versi Babilonia dengan cermat. Dalam versi Babilonia, dewa Ea mengirimkan banjir ke Bumi untuk menghancurkan seluruh umat manusia kecuali satu keluarga. Utnapishtim membangun bahtera besar setelah diperintahkan dan mengisinya dengan hewan.

    Foto: British Museum

    Enam bulan berikutnya terjadi banjir yang mengerikan sehingga hanya Utnapishtim, keluarganya, dan semua hewan di bahtera yang selamat. Saat banjir berakhir, mereka ditempatkan dengan aman di salah satu puncak Urartu.

    “Dalam kisah ini, perinciannya diberikan dan Tuhan berkata, ‘Kamu harus melakukan ini, ini dan ini’ dan kemudian Nuh dari Babilonia berkata, ‘Aku melakukan ini, ini dan ini. Aku sudah melakukannya! Dan aku membuat struktur-struktur ini seperti bejana parsiktu yang tebal’,” Finkel menjelaskan.

    Kisah Banjir Gilgamesh telah diceritakan oleh beberapa lempengan tanah liat yang berasal dari lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Banjir Alkitab, dikatakan terjadi sekitar 5.000 tahun yang lalu. Apakah gunung Ararat di Turki yang disebutkan dalam kisah Babilonia itu ada, saat ini masih menjadi perdebatan luas.

    (rns/rns)

  • Laba-laba Aneh Tanpa Mata di Pulau Terpencil Bikin Ahli Bingung

    Laba-laba Aneh Tanpa Mata di Pulau Terpencil Bikin Ahli Bingung

    Jakarta

    Di wilayah St Helena, sebuah pulau di Samudra Atlantik Selatan, dua spesies laba-laba baru ditemukan. Temuan ini menambah jumlah spesies unik di pulau terpencil tersebut menjadi 507.

    Sayangnya, ada kemungkinan kedua laba-laba yang baru ditemukan ini sudah punah. Laba-laba Christy Jo goblin (Ischnothyreus christyjoae), laba-laba dengan ‘baju besi’ dan perut tebal yang membantu melindunginya terhadap predator, ditemukan oleh seorang arachnolog Dr Danni Sherwood.

    Dia telah menyisir koleksi museum, dan Ketika Sherwood membandingkan spesimen laba-laba goblin dengan spesies yang sama, dia menemukan bahwa ini adalah spesies baru.

    “Saya menemukan spesies baru baik di alam liar maupun di museum sepanjang waktu, jadi agak rutin. Namun penemuan seperti ini tidak pernah kehilangan pesonanya sendiri,” kata Sherwood dikutip dari BBC Wildlife.

    Sherwood juga menemukan laba-laba miniscule Martina (Anapistula martinae) dalam koleksi museum. Laba-laba ini benar-benar kecil dengan panjang kurang dari setengah milimeter.

    Uniknya, laba-laba miniscule tidak memiliki mata, dan merupakan laba-laba tanpa mata pertama yang diketahui hidup di St Helena. Anehnya, hewan itu bukan penghuni gua.

    Laba-laba golbin Christy Jo (Ischnothyreus christyjoae). Foto: Dr Danni Sherwood

    Ini merupakan sesuatu yang tidak biasa, karena spesies tanpa mata biasanya berevolusi di lingkungan yang tidak terang, seperti di bawah tanah atau di kedalaman gua yang dalam dan gelap.

    “Kami tidak yakin tentang ketiadaan matanya. Mungkin sesuatu telah terjadi,” kata Sherwood menambahkan perlu penelitian lanjutan untuk mempelajari mata laba-laba ini.

    Sayangnya, laba-laba goblin dan laba-laba miniscule belum diamati di alam liar selama lebih dari 30 tahun. Ini menunjukkan bahwa mereka langka atau sudah punah, mungkin menyerah pada deforestasi atau persaingan dari spesies invasif. Kedua ancaman ini telah memberi banyak tekanan pada spesies dan ekosistem unik St Helena.

    Penemuan spesies dalam koleksi museum, hanya untuk menemukan bahwa mereka sudah punah, menjadi cerita yang terlalu umum. Tapi harapan tidak hilang untuk laba-laba Christy Jo goblin dan laba-laba miniscule Martina.

    Mereka mungkin masih bersembunyi di suatu tempat di St Helena, dan Sherwood berharap bahwa dia dan rekan-rekannya akan dapat segera mencari mereka.

    (rns/rns)