Tempat Fasum: museum

  • Peringatan Holocaust, PM Netanyahu Sebut Hamas ‘Nazi’

    Peringatan Holocaust, PM Netanyahu Sebut Hamas ‘Nazi’

    Jakarta

    Diperingati di Israel dan oleh komunitas Yahudi di seluruh dunia, Hari Peringatan Holocaust tahun ini dimulai dengan sebuah upacara pada Rabu (23/04) malam di Yad Vashem, sebuah museum Holocaust paling terkenal di dunia yang terletak di Yerusalem.

    Upacara tersebut berlangsung di tengah perang yang masih berlangsung di Gaza serta situasi politik di Israel yang berpotensi berkembang menjadi krisis konstitusional yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pejabat Israel, duta besar, dan para penyintas Holocaust turut hadir dalam upacara peringatan itu.

    Sebagian negara di dunia memperingati Hari Peringatan Holocaust Internasional pada 27 Januari, tanggal saat kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau dibebaskan oleh Tentara Merah Soviet. Namun, Israel dan diaspora Yahudi memiliki hari peringatan mereka sendiri, yaitu tanggal 27 Nissan dalam kalender Ibrani. Tanggal itu dipilih karena berkaitan dengan dimulainya Pemberontakan Ghetto Warsawa pada April 1943.

    Netanyahu: Hamas ingin ‘memusnahkan semua orang Yahudi’

    Sama seperti tahun lalu, upacara resmi dan pidato pada Rabu malam (23/04) berfokus pada serangan teroris oleh kelompok militan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang, dan perang yang dimulai Israel di Gaza setelahnya. Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Jerman, AS, dan negara-negara lainnya.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang datang terlambat ke upacara tersebut karena mengatakan ada insiden keamanan, sekali lagi mengulang perbandingannya antara anggota Hamas dengan “Nazi, seperti Hitler,” yang bertanggung jawab atas kematian 6 juta orang Yahudi Eropa selama Perang Dunia II.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang terlambat hadir di upacara karena menurut kantornya ada insiden keamanan, sekali lagi membandingkan anggota Hamas dengan “Nazi, seperti Hitler,” yang bertanggung jawab atas kematian 6 juta orang Yahudi selama Perang Dunia II.

    “Mereka ingin membunuh, memusnahkan semua orang Yahudi,” kata Netanyahu. “Mereka secara terbuka menyatakan niat mereka untuk menghancurkan negara Yahudi, dan hal itu tidak akan terjadi.”

    Penyintas Holocaust serukan pembebasan sandera di Gaza

    Beberapa sandera yang dibebaskan dari tawanan Hamas di Gaza juga hadir saat acara Hari Peringatan Holocaust ini dimulai.

    Penyintas lainnya, serta keluarga dari warga Israel yang saat ini masih disandera Hamas di Gaza, berangkat ke Polandia untuk berpartisipasi dalam “March of the Living”, sebuah acara tahunan untuk memperingati perjalanan kematian korban Holocaust dari Auschwitz ke Birkenau.

    Selama upacara resmi di Yerusalem pada Rabu (23/04) malam, penyintas Holocaust kelahiran Tunisia, Gad Fartouk, melanggar protokol dengan berteriak agar para sandera dikembalikan ke rumah mereka sambil menyalakan salah satu dari enam obor sebagai penghormatan bagi orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust.

    Fartouk, 93, penyintas Holocaust pertama keturunan Afrika Utara yang menyalakan obor peringatan selama upacara resmi, mengatakan kepada media Israel, Ynet, bahwa dia merasa “kosong” jika tidak menyebutkan 59 sandera — dimana sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup — yang hingga kini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh: Tezar Aditya Rahman

    Editor: Rahka Susanto/Hendra Pasuhuk

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 20 Acara di Jakarta Hari Ini 25 April 2025, Ada Wedding Market Fair

    20 Acara di Jakarta Hari Ini 25 April 2025, Ada Wedding Market Fair

    PIKIRAN RAKYAT – Jumat, 25 April 2025, Jakarta tidak hanya diselimuti hiruk pikuk aktivitas rutin sebagai pusat metropolitan, tetapi juga menawarkan spektrum acara yang kaya dan beragam, siap memanjakan warga dan pendatang dengan berbagai minat dan preferensi.

    Dari khazanah sejarah yang mendalam, sentuhan seni yang memukau, hingga euforia pesta pernikahan, ibu kota hari ini menjadi panggung bagi perayaan ide, kreativitas, dan kebersamaan.

    20 Acara di Jakarta 25 April 2025

    Berikut ini 20 acara menarik yang dapat menjadi pilihan Anda untuk mengisi hari ini, Jumat, 25 April 2025 di Jakarta:

    1. Membangun di Lahan Basah dari Gudang Barat hingga Museum Bahari 1652-1977

    Museum Bahari Jakarta
    08.00-16.00 WIB

    2. Pameran Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara

    Museum Nasional
    08.00-20.00 WIB

    3. Immersive Fantasia

    Museum Mandiri
    09.00-15.00 WIB

    4. Pameran Foto #KartiniMasaKini

    Museum Mandiri
    09.00-15.00 WIB

    5. Pameran Tunggal Arkiv Vilmansa ‘Semesta Arkiv’

    Gedung A, B, D, dan Outdoor Galeri Nasional
    09.00-19.00 WIB

    6. TIM Book Fest 2025

    Gedung Ali Sadikin Lantai 3, Taman Ismail Marzuki
    09.00-20.00 WIB

    7. Film Dokumenter oleh Humanika Artspace ‘The Wisdom of The Sea: Widya Segara’

    Ruang Auditorium, Galeri Nasional
    10.00, 13.00, 15.00 WIB

    8. Design Matters Lab

    Erasmus Huis
    10.00-16.00 WIB

    9. Pameran ‘Harum Nusantara’ Aroma, Cerita, Kamu

    Taman Mini Indonesia Indah
    10.00-20.00 WIB

    Sejumlah wisatawan menumpang angkutan antar jemput saat hujan turun di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (27/11/2024). Pengelola TMII menurunkan tarif masuk kawasan wisata tersebut dari Rp35.000 per orang menjadi Rp15.000 per orang pada 27-29 November 2024 dalam rangka menyambut hari libur Pilkada 2024. ANTARA FOTO/Alif Bintang/YU ANTARA FOTO

    10. Swaraloka

    Mini Amphitheater, M Bloc Space
    18.30 WIB

    11. Perempuan dan Sastra: Dari Indonesia, ke Palestina dan Dunia

    Taman Ismail Marzuki
    19.00 WIB

    12. Pesta Rakyat Nusantara, 50 Tahun TMII

    Taman Mini Indonesia Indah

    13. Pameran Sunting, Jejak Perempuan Penggerak Perubahan

    Museum Nasional

    14. Art Jakarta Gardens

    Hutan Kota Plataran

    15. Jakarta Beat Society

    Taman Lapangan Banteng

    16. Jakarta Urban Mobility Festival

    Plaza Pasaraya, Blok M

    17. Wedding Market Fair

    Balai Kartini Exhibition & Convention Center

    18. Easter Eggstravaganza

    Baywalk Mal Jakarta

    19. Brohemian ‘Cokelat’

    The Brotherhood by Gunawarman

    20. Konser Kidung Pertiwi

    Jakarta Concert Hall, iNews Tower

    Jakarta pada tanggal 25 April 2025 menawarkan palet acara yang kaya dan beragam, memenuhi berbagai minat dan usia.

    Dari penjelajahan sejarah dan apresiasi seni hingga perayaan budaya dan hiburan modern, selalu ada sesuatu yang menarik untuk dieksplorasi di ibu kota.

    Pastikan Anda memeriksa kembali detail acara dan melakukan reservasi jika diperlukan untuk pengalaman yang lebih optimal. Selamat menikmati denyut kehidupan Jakarta hari ini!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Festival Topeng Cirebon kembali hadir

    Festival Topeng Cirebon kembali hadir

    Festival ini merupakan agenda ketiga Disbudpar Kota Cirebon sepanjang 2025, setelah sebelumnya menggelar Festival Cap Go Meh pada Februari dan Festival Ramadhan

    Cirebon (ANTARA) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Jawa Barat, mempromosikan wisata budaya di daerah tersebut melalui penyelenggaraan Festival Topeng Cirebon pada 25-26 April 2025.

    “Festival ini merupakan agenda ketiga Disbudpar Kota Cirebon sepanjang 2025, setelah sebelumnya menggelar Festival Cap Go Meh pada Februari dan Festival Ramadhan,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kota Cirebon Ramli Effendi di Cirebon, Kamis.

    Ia mengatakan, festival ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah, dalam memperkenalkan kekayaan seni dan budaya lokal kepada masyarakat luas, terutama turis domestik.

    Menurut dia, kesenian topeng menjadi salah satu atraksi budaya yang harus mendapatkan tempat secara khusus sehingga bisa menggaet minat turis untuk berkunjung ke Kota Cirebon.

    Pihaknya pun menargetkan pada 2025, sebanyak 2,6 juta turis bisa menyambangi Kota Cirebon untuk berwisata dan menikmati keunikan tradisi maupun keseniannya.

    “Festival Topeng ini menjadi salah satu agenda strategis kami untuk mempromosikan wisata budaya Kota Cirebon di tahun 2025. Kami yakin kegiatan ini bakal meriah sehingga berdampak pada kunjungan wisata di Kota Cirebon,” katanya.

    Ia menuturkan, rangkaian kegiatan tersebut dimulai pada Jumat (25/4) pukul 08.00 WIB, dengan workshop melukis topeng yang digelar di pelataran Museum Topeng Balaikota Cirebon.

    Ramli menyampaikan kegiatan tersebut diikuti lebih dari 50 peserta dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, masyarakat umum hingga dosen, dengan target peserta mencapai 100 orang.

    “Keesokan harinya, Sabtu (26/4), Disbudpar menggelar seminar bertajuk Sembilan Topeng: Antara Pakem dan Modernitas yang menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan seniman topeng,” katanya.

    Dia menyampaikan beberapa narasumber yang dijadwalkan hadir yakni guru besar dari Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung serta seniman topeng asal Indramayu, yakni Ibu Wangi.

    Ramli menyebut seminar ini bersifat terbatas dan hanya diperuntukkan bagi pelaku seni, budayawan, dan tokoh masyarakat yang memiliki perhatian terhadap seni topeng.

    “Puncak Festival Topeng Cirebon digelar pada Sabtu malam pukul 18.30 WIB di halaman Kantor Wali Kota Cirebon, yang juga akan dihadiri tokoh nasional dari kementerian terkait,” katanya.

    Dalam acara tersebut, tambah dia, ada enam pewaris maestro topeng Cirebon akan menampilkan berbagai gaya tari topeng seperti Palimanan, Losari, Slangit, dan Gegesik, termasuk lima wanda topeng khas Cirebon, yakni Panji, Samba, Rumyang, Tumenggung, dan Kelana.

    “Penampilan para pewaris maestro ini tidak hanya menjadi tontonan, tapi juga sarana edukasi dan pelestarian budaya, sekaligus promosi wisata berbasis budaya lokal,” ujar Ramli.

    Pewarta: Fathnur Rohman
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wajib Dikunjungi! Ini 5 Tempat Wisata Dunia Terbaik Tahun 2025

    Wajib Dikunjungi! Ini 5 Tempat Wisata Dunia Terbaik Tahun 2025

    Jakarta: Saatnya mulai menyusun bucket list destinasi impian kamu. Dunia ini penuh dengan tempat-tempat menakjubkan, dan beberapa di antaranya makin menarik untuk dikunjungi karena pengembangan infrastruktur, pelestarian budaya, hingga upaya menjaga lingkungan.
     
    Nah, berikut lima destinasi wisata dunia yang wajib kamu kunjungi di tahun 2025 seperti yang dikutip dari laman BBC. Yuk, mulai rencanakan petualangan seru kamu!

    1. Dominika, surga bahari di Karibia
    Pernah membayangkan berenang bareng paus sperma di habitat aslinya? Dominika di Karibia bisa mewujudkannya dengan cara yang etis dan ramah lingkungan. Negara ini telah mendirikan cagar paus sperma pertama di dunia untuk melindungi spesies langka ini dan mengembangkan ekowisata berkelanjutan.
     
    Mulai 2025, Dominika siap menyambut lebih banyak wisatawan dengan infrastruktur baru seperti sistem kereta gantung ke Danau Boiling dan peningkatan akses penerbangan dari AS. Bahkan, hotel-hotel kelas dunia juga akan hadir, termasuk Hilton Tranquility Beach Resort. Selain keindahan alam, kamu juga bisa menjelajahi ngarai tersembunyi dan mencicipi kuliner lokal yang menggoda. Satu kata: wajib!
    2. Naoshima, pulau seni di Jepang
    Kalau kamu pencinta seni kontemporer, Naoshima di Jepang adalah surganya. Pulau ini terkenal berkat patung labu polkadot ikonik karya Yayoi Kusama dan museum-museum megah seperti Benesse House.

    Tahun 2025 akan menjadi tahun besar untuk Naoshima, karena akan dibuka Museum Seni Baru yang dirancang arsitek ternama Tadao Ando. Pulau ini juga menjadi tuan rumah Setouchi Triennale, festival seni akbar yang tersebar di 17 pulau. Kamu juga bisa mengeksplorasi pulau tetangga seperti Teshima dan Inujima yang punya instalasi seni luar biasa.
     

    3. Dolomites di Italia, liburan ala alpen yang elegan
    Kalau Italia ada di wishlist kamu, jangan hanya fokus ke Roma atau Venesia. Pegunungan Dolomites di utara Italia menawarkan pemandangan dramatis dan aktivitas outdoor yang luar biasa sepanjang tahun.
     
    Dengan persiapan Olimpiade Musim Dingin 2026, kawasan ini tengah mengalami peningkatan infrastruktur besar-besaran sepanjang 2025. Cocok banget untuk kamu yang suka hiking, main ski, atau sekadar menikmati udara segar sambil ngopi di desa pegunungan. Plus, hotel mewah seperti Aman Rosa Alpina akan kembali dibuka tahun depan. Liburan elegan dan menenangkan? Dolomites jawabannya.
    4. Greenland, negeri es yang semakin terjangkau
    Greenland, pulau terbesar di dunia, adalah destinasi sempurna buat kamu yang haus petualangan ekstrem. Di sini kamu bisa hiking melewati fjord, menyaksikan aurora borealis, hingga menyusuri lautan es bersama paus.
     
    Dulu, menjangkau Greenland sangat sulit. Tapi mulai 2025, bandara internasional baru di Nuuk akan memudahkan akses. Greenland juga serius membangun pariwisata yang berkelanjutan, sehingga kunjunganmu akan langsung berdampak bagi komunitas lokal. Jangan lewatkan keindahan alam yang belum terjamah ini!
    5. Wales, destinasi hidden gem di Inggris
    Wales sering terlupakan oleh pelancong yang lebih memilih London atau Edinburgh. Padahal, negara ini punya taman nasional menakjubkan, kastil abad pertengahan, dan pesona alam khas Inggris tanpa hiruk pikuk turis.
     
    Tahun 2025 akan menjadi “Tahun Croeso” atau Tahun Sambutan bagi wisatawan. Wales akan menyajikan berbagai acara budaya dan festival sepanjang tahun. Kamu bisa mendaki Snowdonia, mengunjungi kastil kuno, atau menyusuri pantai-pantai terpencil yang indah. Ideal banget buat kamu yang cari suasana baru di Eropa.
     
    Sudah Siap Bertualang di 2025?
     
    Liburan bukan sekadar jalan-jalan, tapi juga pengalaman yang bisa membuka wawasan dan membentuk perspektif baru. Jadi, mulai rencanakan destinasi mana yang ingin kamu jelajahi tahun depan. Siapkan paspor, kamera, dan semangat petualanganmu!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Para Pewaris Maestro Topeng Cirebon Bakal Tampil di Satu Panggung, Catat Waktu dan Tanggalnya

    Para Pewaris Maestro Topeng Cirebon Bakal Tampil di Satu Panggung, Catat Waktu dan Tanggalnya

    Liputan6.com, Cirebon – Tari topeng menjadi salah satu warisan seni dan budaya Cirebon yang masih lestari. Bahkan, tari Topeng Cirebon sudah diturunkan kepada para pewaris untuk terus dilestarikan.

    Dalam upaya tersebut, Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon akan menghadirkan panggung spesial dan langka. Kabid Kebudayaan Disbudpar Kota Cirebon Ramli Effendi mengaku, pewaris atau keturunan maestro Topeng Cirebon akan tampil dalam satu panggung.

    “Ada anak dari maestro topeng Losari, Palimanan, Slangit sampai Indramayu Insya Allah akan tampil di Festival Topeng Cirebon akhir pekan ini,” ujar Ramli, Kamis (24/42025).

    Ia mengatakan, dalam rangkaiannya, kegiatan tersebut diawali dengan workshop melukis topeng di pelataran museum topeng Cirebon. Ramli menyebutkan, hingga saat ini sudah ada 50 peserta yang mendaftar workshop melukis topeng.

    Memasuki hari kedua, kegiatan diawali dengan seminar mengenai topeng Cirebon antara pakem dan modernitas. Ramli mengaku seminar tersebut akan dihadiri para pelaku topen, tokoh masyarakat hingga akademisi.

    “Pembicara dari ISBI bandung dan salah satu pelaku seni topeng sendiri bu Wangi dari Indramayu,” ujarnya.

    Puncaknya, kata dia akan dimeriahkan oleh penampilan para pewaris maestro topeng Cirebon. Mereka adalah Nani Kadmini, Nani Dewi Sawitri, Inu Sujana Arja, Baedah Purba Saputri, Aerli Rasinah dan Waryo Sela.

    Terbuka untuk Umum

    Masing-masing akan menampilkan tarian topeng Cirebon 5 wanda dengan gaya dan ciri khas dari sang guru. Yakni gaya Losari, Palimanan, Slangit, Gegesik.

    “Total durasi penampilan dari pewaris maestro 1,5 jam. Setelah pewaris maestro tampil akan ada penampilan dari Ki Waryo Sela dan Ki Wiyono,” ujarnya.

    Ia mengatakan, dalam kegiatan tersebut sejumlah tokoh nasional diharapkan hadir menyaksikan penampilan dari para pewaris maestro topeng.

    Sementara itu, di sela agenda puncak, Pemkot Cirebon menerima surat resmi mengenai registrasi museum topeng Cirebon yang dikelola oleh pemerintah daerah.

    “Kalau puncak di pelataran gedung setda Pemkot Cirebon. Acara ini terbuka untuk umum,” ujarnya.

  • Kota Tua Ampenan NTB bersiap sambut kunjungan 25 dubes

    Kota Tua Ampenan NTB bersiap sambut kunjungan 25 dubes

    Mataram (ANTARA) – Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai melakukan persiapan di kawasan Kota Tua Ampenan, khususnya kawasan eks Pelabuhan Ampenan untuk menyambut kunjungan kenegaraan 25 duta besar (dubes) dari 25 negara.

    Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Rabu, mengatakan, kunjungan 25 dubes tersebut dijadwalkan pada 8-10 Mei 2025.

    “Khusus di Kota Mataram, kunjungan dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2025, ke tiga lokasi yakni eks Pelabuhan Ampenan, museum, dan Islamic Center,” katanya.

    Untuk penyambutan di Kota Mataram, dipusatkan di eks Pelabuhan Ampenan, disiapkan acara penyambutan dengan menampilkan kesenian tradisional Gendang Beleq dan Barongsai.

    Para tamu dijadwalkan berada di eks Pelabuhan Ampenan sekitar 08.30 WITA, dengan menggunakan dua bus dan sejumlah kendaraan pengiring dan berada selama sekitar 45 menit hingga satu jam. Kemudian menuju ke museum dan Islamic Center.

    “Kesempatan sekitar satu jam itu, akan kami maksimalkan untuk mempromosikan pariwisata Kota Mataram dan NTB pada umumnya kepada para Dubes,” katanya.

    Untuk mengoptimalkan waktu kunjungan tersebut, Dispar telah melakukan persiapan untuk memperkenalkan titik-titik sejarah dan keindahan Kota Tua Ampenan yang bisa berpotensi sebagai tujuan wisata dan bahkan situs Warisan Dunia UNESCO.

    Pewarta: Nirkomala
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menteri Ekraf: Kabupaten Gowa bisa menjadi motor penggerak di Sulsel

    Menteri Ekraf: Kabupaten Gowa bisa menjadi motor penggerak di Sulsel

    Gowa (ANTARA) – Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya dalam kunjungannya ke Kabupaten Gowa menyampaikan bahwa daerah itu punya potensi menjadi motor penggerak ekonomi kreatif di Pulau Sulawesi.

    “Gowa memiliki keunggulan komparatif yang sangat kuat, terutama dari sisi budaya dan sejarah. Jika potensi ini dikelola dengan pendekatan kreatif dan inklusif, saya yakin Gowa bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kreatif di wilayah Sulawesi, bahkan di bagian timur Indonesia,” ujar Riefky di Gowa, Rabu.

    Teuku Riefky dalam kunjungannya itu juga mengapresiasi keseriusan Pemerintah Kabupaten Gowa dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif.

    Menurutnya, potensi Gowa tidak hanya terletak pada kekayaan budayanya, tetapi juga pada antusiasme dan kesiapan pemerintah daerah dalam membangun ekosistem yang mendukung.

    Ia menekankan bahwa industri kreatif akan menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah, dan Kementerian Ekonomi Kreatif siap mendukung langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh Pemkab Gowa.

    “Kami ingin hadir sebagai mitra strategis daerah, bukan sekadar regulator. Karena pengembangan ekonomi kreatif memerlukan pendekatan kolaboratif dan kontekstual sesuai karakter masing-masing daerah dan Gowa, bagi kami, adalah salah satu contoh daerah yang memiliki semangat itu,” katanya.

    Dalam kunjungan ini, Menteri Teuku Riefky Harsya juga berkesempatan meninjau langsung barang-barang peninggalan sejarah Kerjaan Gowa di Museum Istana Balla Lompoa dan melakukan ziarah Makam Sultan Hasanuddin.

    Peninjauan ini sekaligus untuk melihat potensi pengembangan sub sektor ekonomi kreatif dari sumber kebudayaan untuk membangun ekonomi di masa depan.

    Sementara itu, Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang menyampaikan bahwa Gowa memiliki potensi ekonomi kreatif yang besar, terutama yang berakar pada warisan budaya, kekayaan sejarah dan semangat kreatif masyarakatnya.

    Oleh karena itu, ia menilai penting untuk membangun kolaborasi strategis dengan pemerintah pusat guna memperkuat sektor ini secara terarah dan berkelanjutan.

    “Kabupaten Gowa memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa. Ini menjadi pondasi kuat dalam membangun ekonomi kreatif yang berbasis kearifan lokal,” katanya.

    Ia pun percaya bahwa ekonomi kreatif dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja, menggerakkan UMKM, serta memberdayakan generasi muda.

    Pewarta: Muh. Hasanuddin
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kenangan Abadi Pasangan Suami Istri tentang Konferensi Asia-Afrika 1955, Saksi Sejarah yang Tersisa

    Kenangan Abadi Pasangan Suami Istri tentang Konferensi Asia-Afrika 1955, Saksi Sejarah yang Tersisa

    PIKIRAN RAKYAT – Inen Rusnan adalah fotografer termuda Indonesia yang ditugaskan untuk meliput Konferensi Asia-Afrika 1955 yang diselenggarakan di Bandung, Provinsi Jawa Barat.

    Pada usia 18 tahun, Inen hilir mudik tanpa lelah untuk mengabadikan foto para delegasi dari setiap negara yang berpartisipasi selama acara bersejarah tersebut. Ketika Xinhua mewawancarainya belum lama ini di kediamannya di Bandung, Inen sudah berusia 88 tahun.

    Dia menjawab pertanyaan dengan bantuan istrinya, Dedeh Kurniasih (78), yang juga menyaksikan konferensi monumental tersebut. Pada 18 April 1955 pagi, Inen mengendarai sepeda motornya menyusuri jalan-jalan di Bandung menuju Hotel Savoy Homann.

    Di dalam tasnya, dia membawa hingga 20 rol film, yang akan ditambahnya kembali setelah semua film digunakan. Tugas pertamanya adalah di lobi hotel, tempat dia memotret para delegasi yang sedang menunggu kedatangan presiden Republik Indonesia saat itu, Soekarno.

    Setelah menyelesaikan tugas tersebut, Inen pun berangkat menuju Gedung Merdeka, lokasi utama penyelenggaraan konferensi. Dari balkon yang menghadap ke aula, Inen memotret jalannya konferensi, termasuk pidato Soekarno yang penuh semangat.

    “Foto adalah saksi sejarah,” kata Inen kepada Xinhua.

    “Saya memotret semua delegasi, terutama mereka yang duduk di bagian VIP, serta setiap momen penting,” katanya.

    Pada 1955, teknologi fotografi masih terbatas. Gambar masih dalam bentuk hitam putih, dan hanya segelintir orang yang tahu cara memakai kamera. Inen termasuk di antara mereka. Dia belajar fotografi pada usia 16 tahun dari ayah angkatnya, James Adiwijaya, pemilik James Press Photo Agency.

    James-lah yang membawa Inen ke konferensi tersebut, dan foto-foto bidikannya didistribusikan ke surat kabar dan panitia acara. Di sela-sela sesi, Inen bergegas ke studio foto yang berjarak 5 km untuk mencetak foto-fotonya.

    Sebagian fotonya dikirim ke surat kabar untuk dijadikan berita utama keesokan harinya, sementara yang lainnya diberikan sebagai cendera mata untuk para delegasi. Saat ini, banyak karyanya yang dipajang di Gedung Merdeka, yang kini menjadi Museum Konferensi Asia-Afrika.

    Sementara itu, Dedeh Kurniasih, yang saat itu duduk di bangku kelas dua sekolah dasar, termasuk salah satu anak yang terpilih untuk menyambut para delegasi. Dedeh teringat bangun pagi-pagi sekali pada hari itu, kegembiraannya terlihat jelas saat dia dan kawan-kawan sekelasnya naik delman menuju Gedung Merdeka.

    “Bandung saat itu sangat ramai,” kenang Dedeh.

    “Orang-orang berjejer di jalan, pria, wanita, lansia, dan anak-anak, semua bersoraksorai ketika para delegasi melintas dalam busana tradisional mereka,” sambungnya.

    Dedeh dan kerumunan orang melambaikan bendera dan menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung” selama prosesi bersejarah tersebut dari Hotel Savoy Homann. Setelah menikah dengan Inen, Dedeh mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang konferensi tersebut melalui foto-fotonya.

    Kini, pasangan tersebut kerap menerima kunjungan dari para jurnalis dan peneliti, dan sesekali mengajak cucu-cucu mereka ke museum untuk berbagi kenangan.

    Meskipun tujuh dekade telah berlalu, Konferensi Asia-Afrika 1955 tetap menjadi babak yang menentukan dalam hidup mereka, bukti sebuah momen ketika dunia berkumpul di Bandung. Dan seorang fotografer muda, bersama seorang anak sekolah, menjadi bagian dari sejarah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kegetiran Saksi Mata Terakhir dalam Peringatan Kekejaman di Kamp Nazi

    Kegetiran Saksi Mata Terakhir dalam Peringatan Kekejaman di Kamp Nazi

    Jakarta

    Ketika tim penyelamat akhirnya tiba di kamp konsentrasi Sachsenhausen, Jerman, mereka menemukan sekitar 3.000 tahanan, perawat, dan dokter.

    Namun, bagi sekitar 300 tahanan lainnya, pembebasan pada tanggal 22 April 1945 oleh pasukan Polandia dan Soviet berakhir dengan tragis: Tak lama setelahnya, mereka meninggal dunia akibat perlakuan bengis NAZI.

    30.000 tahanan dipaksa mengikuti pawai kematian

    Evakuasi dari kamp konsentrasi yang terletak di utara Berlin dimulai sehari sebelumnya. Lebih dari 30.000 tahanan diarak dalam apa yang dikenal sebagai Pawai Kematian (Todesmarsch)– perjalanan mematikan yang dipaksakan oleh NAZI terhadap para tahanan kamp konsentrasi pada akhir Perang Dunia II, menuju ke kamp-kamp lainnya.

    Beberapa ribu orang tidak selamat dari penderitaan yang mereka alami. Antara tahun 1936 dan 1945, setidaknya 200.000 orang dari sekitar 40 negara telah dijebloskan ke dalam kamp konsentrasi Sachsenhausen dan sejumlah kamp yang ada di sekitarnya.

    Pada akhir Perang Dunia Kedua, puluhan ribu orang tewas—baik akibat kelaparan, penyakit, penganiayaan, eksperimen medis, maupun kerja paksa.

    Pada musim gugur tahun 1941 saja, setidaknya 10.000 tawanan perang asal Soviet, termasuk banyak orang Yahudi, dibunuh di fasilitas khusus yang dilengkapi dengan tembakan di tenggorokan atau dengan gas di dalam truk-truk yang dimodifikasi.

    Sachsenhausen memiliki posisi yang sangat penting, baik sebagai model kamp maupun pusat pelatihan yang berada di sekitar ibu kota Reich, Berlin. Sejak tahun 1938, kantor pusat administrasi untuk seluruh sistem kamp konsentrasi ditempatkan di sana.

    Sebagai bagian dari peringatan 80 tahun pembebasan tawanan di kamp ini, enam penyintas—tiga perempuan dan tiga pria—akan kembali ke Sachsenhausen pada akhir April dan awal Mei.

    Pada tahun-tahun terakhir perang, mereka dideportasi kala masih bocah dan remaja ke kamp konsentrasi pusat atau ke salah satu subkampnya.

    Lima dari penyintas tersebut berasal dari Polandia, sementara Mykola Urban dari Ukraina, yang lahir di Kharkiv pada tahun 1924, adalah yang tertua di antara mereka, dengan usia mencapai 100 tahun.

    Ia akan menghadiri upacara peringatan untuk pertama kalinya dan akan melakukan perjalanan dari Swiss, tempat ia dievakuasi setelah dimulainya perang agresi Rusia terhadap tanah airnya.

    Sebuah percakapan publik dengan Urban sebagai saksi kontemporer direncanakan untuk digelar pada tanggal 30 April di Berlin.

    Urban mendukung perjuangan partisan selama Perang Dunia II dan dideportasi ke kamp konsentrasi Sachsenhausen pada tahun 1942. Di subkamp Falkensee, orang-orang di Deutsche Maschinen AG (DEMAG) menyiksanya sebagai pekerja paksa dalam produksi tank.

    Menjelang akhir perang, ia berhasil kabur bersama dua rekannya. Ketiganya kemudian bergabung dengan resimen Tentara Merah Soviet yang turut serta dalam Pertempuran Berlin pada bulan Mei 1945.

    Bagi para penyintas, ini mungkin kunjungan terakhir mereka

    Kunjungan ke Sachsenhausen ini mungkin merupakan yang terakhir bagi Urban dan para saksi lanjut usia lainnya.

    Pemikiran ini telah lama menghantui Direktur Yayasan Peringatan Brandenburg, “Stiftung Brandenburgische Gedenksttten”, Axel Decroll. Mengingat sebagian besar penyintas kamp konsentrasi kini telah tiada, ia berkata, “Mereka sering berada di samping kami, seperti sahabat ayah dan ibu. Bagi kami, ini adalah titik balik yang sangat mendalam, karena orang-orang ini hampir tidak ada lagi di sini.”

    Untuk mendekatkan diri pada sejarah bekas kamp konsentrasi seperti Sachsenhausen atau kamp konsentrasi perempuan Ravensbrck, tempat-tempat peringatan menyelenggarakan kegiatan seni dan musik selama bertahun-tahun, serta lokakarya untuk kalangan muda.

    “Hal ini sangat penting, karena selain metode pedagogi tradisional dan format pameran klasik, budaya dapat membangun jembatan, mendobrak hambatan, dan meraih orang-orang yang sudah memiliki minat (pada sejarah),” ujar Drecoll, berbagi pengalamannya.

    NAZI mengubah tahanan menjadi angka

    Katrin Grber, yang merupakan cucu dari seorang tahanan di Sachsenhausen, kini menjabat sebagai ketua organisasi peringatan “Frderverein der Gedenksttte” dan museum terkait.

    Ketika lagu-lagu yang pernah ditulis oleh narapidana kamp konsentrasi dinyanyikan dalam acara resmi, para generasi-generasi selanjutnya pun turut terharu.

    “NAZI mengubah para tahanan menjadi angka-angka, namun mereka tetaplah manusia. Lagu-lagu tersebut dapat membantu kita untuk membayangkan orang-orang yang menyanyikannya,”ujar Katrin Grber.

    Kakeknya, Heinrich, adalah seorang pendeta dan anggota Gereja Pengakuan (Bekennende Kirche), yang menentang rezim Sosialis Nasional,NAZI.

    Karena keberaniannya dalam memperjuangkan orang-orang beragama Yahudi, ia dijebloskan ke Sachsenhausen pada tahun 1940 dan kemudian dipindahkan ke kamp konsentrasi Dachau.

    Hubungan keluarga dengan korban kamp konsentrasi

    Sang cucu sempat hidup hingga kakeknya meninggal pada tahun 1975. Melalui cerita sejarah keluarganya, ia dapat menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

    Dari kakeknya, Heinrich, ia mengetahui bahwa sang kakek menunjukkan solidaritas kepada sesama tahanan di kamp konsentrasi, namun juga merasakannya sendiri. “Dia hampir mati, tetapi diselamatkan oleh sesama tahanan komunis,” kata cucunya.

    “Itulah sesuatu yang selalu bisa kita kenang di masa kini,” papar Katrin Grber, mengenang tragedi kemanusiaan yang dialami keluarganya. Ia berharap dapat mendiskusikan hal ini dengan para keturunan korban-korban NAZI lainnya saat peringatan 80 tahun pembebasan Sachsenhausen.

    “Kami berharap agar terjalin kontak yang lebih erat lagi setelah hari itu dan agar pertemuan seperti ini dapat diselenggarakan setiap tahun,” ujar ketua kelompok pendukung peringatan tersebut.

    Kritik terhadap perdebatan saat ini mengenai migrasi dan pengungsi

    Menurut Katrin Grber, nilai tempat-tempat autentik seperti Sachsenhausen tidak dapat dianggap remeh: “Tempat-tempat ini menyampaikan pengetahuan, meletakkan nasib individu dalam konteks yang lebih luas. Dan tempat-tempat ini memungkinkan pengunjung untuk merasakan kedalaman sejarahnya,” jelasnya.

    Ia juga menyampaikan keprihatinannya mengenai pergeseran politik yang semakin ke kanan di Jerman. “Bagi saya, salah satu pelajaran sejarah adalah bahwa manusia tidak boleh dikecualikan atau dijadikan kambing hitam. Itulah sebabnya perdebatan saat ini mengenai pengungsi sangat menyakitkan bagi saya.”

    Koalisi pemerintahan baru antara Partai Demokratik Kristen (CDU/CSU) dan Partai Sosial Demokrat (SPD) baru-baru ini sepakat dalam perjanjian koalisi mereka untuk memperketat kebijakan suaka secara drastis.

    Selain itu, partai ekstremis sayap kanan Alternatif untuk Jerman AfD telah berulang kali memprovokasi sentimen anti-imigran, baik terhadap penduduk lokal yang berasal dari luar negeri maupun terhadap orang-orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan.

    AfD tidak diperbolehkan meletakkan karangan bunga di Sachsenhausen

    Axel Drecoll juga menyampaikan keprihatinannya terhadap arah perkembangan demokrasi yang semakin terancam di banyak belahan dunia.

    Inilah salah satu alasan mengapa tantangan besar sedang kita hadapi, demikian menurut Direktur Yayasan Peringatan Brandenburg, Drecoll.

    Ia mengungkapkan bahwa AfD tidak akan diperbolehkan untuk meletakkan karangan bunga dalam acara peringatan pembebasan kamp konsentrasi Sachsenhausen. “Kami tidak akan membiarkan AfD melakukan hal itu,” kata Drecoll dengan tegas.

    Namun, pandangannya tidak hanya terfokus pada peringatan pembebasan kamp konsentrasi pada bulan April 1945.

    Pada tahun yang sama, bekas kamp konsentrasi Sachsenhausen diubah menjadi kamp khusus oleh Uni Soviet, yang telah menang dalam Perang Dunia II. Rezim kejam NAZI digantikan oleh pemerintahan teror komunis.

    Peringatan kamp khusus Soviet

    Sampai kamp penggantinya dibubarkan pada tahun 1950, sekitar 60.000 orang dibui. Sebagian besar adalah kaum NAZI, tetapi juga terdapat penentang rezim baru dan orang-orang yang ditahan tanpa peradilan. Sekitar 12.000 dari mereka meninggal karena kelaparan dan penyakit.

    Babak sejarah Sachsenhausen ini juga akan diperingati dengan acara peringatan dan pameran di awal September.

    Artikel ini pertama kali terbit di DW Jerman

    Diadaptasi oleh: Ayu Purwaningsih

    Editor: Hendra Pasuhuk

    Melihat Siluet Tentara di Pantai Inggris untuk Peringati 80 Tahun Pendaratan D-Day:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Berdiri di Atas Tanah Lunak, Ibu Kota Baru Myanmar Bakal Dirombak

    Berdiri di Atas Tanah Lunak, Ibu Kota Baru Myanmar Bakal Dirombak

    Jakarta

    Tata letak ibu kota Myanmar, Nay Pyi Taw, bakal dirombak setelah gempa bumi dahsyat bulan lalu, demikian ungkap pemerintah berkuasa militer negara tersebut.

    Dalam sebuah pertemuan pemerintah, Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengatakan banyak gedung yang runtuh saat gempa bumi karena dibangun di atas tanah yang lunak.

    Gedung-gedung perkantoran akan dibangun kembali dan harus tahan gempa bumi di masa depan, katanya. Pengujian terhadap tanah juga dilakukan sebelum pembangunan kembali dilakukan.

    BBC telah melihat bukti yang mengindikasikan sekitar 70% bangunan pemerintah rusak akibat gempa di ibu kota Naypyidaw. Beberapa kantor dilaporkan telah dipindahkan ke Yangon.

    Myanmar porak-poranda akibat gempa bumi yang melanda pada 28 Maret lalu. Gempa berkekuatan 7,7 Magnitudo tersebut terasa sampai ke Thailand dan barat daya China.

    Menurut media pemerintah, lebih dari 3.500 orang tewas dan 5.012 lainnya terluka di Myanmar akibat lindu.

    Luas Kota Naypyidaw hampir setara dengan Jakarta, namun penduduknya lebih sedikit, yaitu hampir 800.000 jiwa.

    Kota ini baru berdiri sejak 2005 melalui inisiatif penguasa militer Myanmar, yang sebelumnya dikenal sebagai Burma. Nama Naypyidaw berarti “singgasana raja”.

    Alasan pemindahan ibu kota Myanmar dari kota terbesar, Yangon, ke pedalaman hutan sejauh 370 km tidak pernah sepenuhnya jelas.

    Kota ini memiliki semua ciri khas ibu kota yang direncanakan. Contohnya, jalan yang mengarah dari parlemen ke istana kepresidenan memiliki lebar 20 lajur. Namun, hampir tidak ada lalu lintas.

    Pusat perbelanjaan yang mentereng dan hotel-hotel mewah yang kosong berderet di sepanjang jalan raya. Ada taman safari, kebun binatang, dan setidaknya tiga stadion.

    Peta posisi kota Naypyidaw di Myanmar (BBC)

    Sejak tahun 2021, Myanmar dilanda perang saudara antara junta yang merebut kekuasaan dari sipil melalui kudeta militer dengan milisi etnis serta pasukan pemberontak.

    Gencatan senjata selama 20 hari diumumkan oleh dewan militer pada 2 April, menyusul pengumuman jeda pertempuran oleh aliansi yang terdiri dari tiga kelompok pemberontak.

    Gencatan senjata diumumkan untuk mempercepat upaya bantuan, namun militer dilaporkan terus menyerang daerah-daerah yang dikuasai pemberontak.

    Arsip foto dewan militer menunjukkan beberapa gedung pemerintah, termasuk Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perencanaan, dan Pengadilan mengalami kerusakan parah akibat gempa.

    Pagoda Maha Myat Muni di Mandalay ambruk akibat gempa yang mengguncang Myanmar dan negara-negara di sekitarnya, pada Jumat (28/03). (EPA)

    Sebagian besar bangunan masih berantakan karena pekerjaan perbaikan belum dimulai.

    Pemerintah dilaporkan telah memindahkan dokumen-dokumen penting, bersama dengan peralatan dan barang-barang yang dapat dipindahkan.

    Rekonstruksi bangunan dapat memakan waktu bertahun-tahun. Alhasil Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pariwisata dilaporkan telah memindahkan kantor mereka ke bekas ibu kota, Yangon. Jaraknya sekitar 366 km.

    Departemen lain merelokasi kantor mereka ke aula terbuka yang disebut “hotai” di Naypyidaw, yang dibangun dengan rangka baja.

    Seorang anggota tim SAR berupaya mencari korban di antara reruntuhan bangunan di Mandalay, Myanmar, 31 Maret 2025. (Reuters)

    Unggahan media sosial yang ditulis staf di Museum Nasional di Nay Pyi Taw mengatakan, mereka telah memindahkan prasasti dan manuskrip serta berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin puluhan ribu buku, beserta literatur dan komputer.

    Apa yang menyebabkan gempa Myanmar?

    Lapisan atas bumi terbagi atas beberapa bagian, yang disebut lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini bergerak secara terus-menerus dengan alamiah.

    Ada pergerakan lempeng yang mendekati lempeng lainnya serta lempeng yang bergerak berlawanan dan menimbulkan gesekan.

    Pergerakan lempeng inilah yang menyebabkan gempa bumi.

    BBC

    Myanmar dianggap sebagai salah satu daerah yang secara geologis paling “aktif” di dunia karena terletak di atas pertemuan empat lempeng tektonik ini – lempeng Eurasia, lempeng India, lempeng Sunda, dan lempeng mikro Burma.

    Gempa dan tsunami 2004 disebut terjadi akibat lempeng India yang bergerak di bawah lempeng mikro Burma.

    Rebecca Bell, seorang peneliti tektonik di Imperial College London, mengatakan bahwa ada patahan yang terbentuk yang memungkinkan lempeng tektonik bergerak menyamping.

    Patahan besar yang disebut Patahan Sagaing, membelah Myanmar dari utara ke selatan dengan panjang lebih dari 1.200 kilometer.

    BBC

    Data awal menunjukkan bahwa pergerakan yang menyebabkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 pada hari Jumat lalu adalah “sesar mendatar”, di mana dua lempeng bergerak secara horizontal satu sama lain.

    Data ini selaras dengan pergerakan pada patahan Sagaing.

    Saat lempengan bergerak saling melewati, lempengan dapat saling menempel sehingga menimbulkan gesekan yang menyebabkan gempa bumi

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini