Tempat Fasum: museum

  • Indonesia-Prancis teken kerja sama strategis kebudayaan di Borobudur

    Indonesia-Prancis teken kerja sama strategis kebudayaan di Borobudur

    Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pernyataan di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

    Indonesia-Prancis teken kerja sama strategis kebudayaan di Borobudur
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 30 Mei 2025 – 06:29 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron mendeklarasikan serta menandatangani kerja sama strategis di bidang kebudayaan antara kedua negara yang dilaksanakan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

    Penandatanganan kerja sama strategis itu dilakukan saat kedua kepala negara, beserta Ibu Negara Prancis Brigitte Macron dan delegasi mengunjungi situs bersejarah Candi Borobudur, baik dari pelataran hingga ke kawasan puncak.

    “Tadi pagi menteri-menteri budaya kita dan juga beberapa pelaku di bidang kebudayaan hadir di sini. Dan saya ucapkan terima kasih telah menandatangani sejumlah persetujuan dan perjanjian,” kata Presiden Macron dalam sambutannya di pelataran Candi Borobudur.

    Presiden Macron menjelaskan bahwa kemitraan kebudayaan ini akan bertumpu pada dua pilar utama.

    Pilar pertama yakni kerja sama di bidang pelestarian warisan dunia dan pengelolaan museum.

    Ia menyatakan bahwa Indonesia memiliki kekayaan warisan dunia yang sangat besar dan Prancis siap berbagi keahliannya dalam bidang ini. Kerja sama itu dilakukan antara Indonesian Heritage Agency dan Centro de Monuments Nationaux.

    “Saya senang akan ada sejumlah orang dari Indonesia yang datang ke Prancis agar kita saling belajar satu sama lain,” kata Macron.

    Kajian mendalam terhadap situs-situs warisan prioritas akan dilakukan dengan pendampingan dari berbagai institusi pendidikan dan penelitian di Prancis.

    Selain itu, kemitraan antara EVO dan Grand Palais Museum Guimet juga telah diluncurkan untuk mempersiapkan berbagai pameran yang melibatkan seniman kontemporer dari kedua negara yang melibatkan sekolah, pusat penelitian, dan institusi lain di Prancis untuk ikut serta dalam inisiatif ini.

    Selanjutnya, Presiden Macron menyampaikan pilar kedua yakni penguatan industri budaya dan ekonomi kreatif di mana industri ini berada di inti kehidupan masyarakat. Kemitraan ini bertujuan untuk memberdayakan generasi muda Indonesia dan Prancis yang kreatif dan inovatif.

    Beberapa program kerja sama yang disampaikan Presiden Macron antara lain kolaborasi perfilman antara Pusat Sinema Nasional Prancis (Centre national du cinéma/CNC) dan sekolah perfilman La Fémis.

    Kemitraan dalam bidang ini termasuk pelatihan, penyebarluasan karya, dan koproduksi film bersama, serta membangun model pendanaan agar industri perfilman tidak bergantung pada model pendanaan besar seperti yang sudah berjalan di Prancis.

    Di bidang mode, Presiden Macron mengapresiasi kemitraan dengan inkubator PINTU serta keterlibatan desainer Indonesia dalam Paris Fashion Week. Kemitraan pada sektor kebudayaan ini, menurut Presiden Macron juga akan diperluas ke sektor lainnya seperti gim, desain, gastronomi, dan tata kota berkelanjutan.

    “Saya ingin menyapa semua pelaku dari industri kreatif Indonesia yang hadir, yang bakatnya sudah dikenal pula di Prancis baik di Cannes, baik melalui gastronomi ataupun desainer mode busana yang terkenal. Saya juga ingin menyampaikan mengenai metode dengan kemitraan yang seimbang yang saling menguntungkan,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Pesona Candi Borobudur Akhiri Lawatan Macron di Indonesia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Mei 2025

    Pesona Candi Borobudur Akhiri Lawatan Macron di Indonesia Nasional 30 Mei 2025

    Pesona Candi Borobudur Akhiri Lawatan Macron di Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pesona
    Candi Borobudur
    di Magelang, Jawa Tengah, mengakhiri tiga hari kunjungan kenegaraan Presiden Perancis
    Emmanuel Macron
    di Indonesia.
    Macron pun menyampaikan kekagumannya terhadap candi Buddha terbesar di dunia itu dalam kunjungannya ke Candi Borobudur bersama Presiden
    Prabowo Subianto
    pada Kamis (29/5/2025) kemarin.
    “Candi Borobudur selain dipakai sebagai tempat ibadah juga merupakan adikarya spiritual arsitektur yang merupakan bukti keunggulan Indonesia,” kata Macron di mimbar keterangan pers bersama Prabowo, di pelataran Borobudur.
    Dalam bahasa Perancis yang diterjemahkan, Macron menyebut bahwa Candi Borobudur adalah sumber inspirasi Asia Tenggara.
    Sebagai candi Buddha terbesar di dunia, pagoda ini dikunjungi oleh ribuan umat Buddha maupun wisatawan.
    Bahkan, menjadi destinasi utama bagi para biksu yang melakukan perjalanan spiritual (Thudong) menjelang Hari Raya Waisak.
    Menurut Macron, Candi Borobudur adalah simbol spirit kemitraan.
    “Di tempat ini saya menyampaikan rasa hormat kami yang mendalam, rasa kagum terhadap kekayaan sejarah artistik budaya Indonesia. Candi ini bukan hanya monumen melainkan juga lambang keunggulan manusia, sumber inspirasi untuk seluruh dunia,” tutur Macron.
    Sebelum Macron menyampaikan kekaguman, Presiden Prabowo lebih dulu menyebut bahwa Candi Borobudur adalah sebuah mahakarya peradaban yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
    “Selamat datang di Candi Borobudur. Ini adalah suatu kehormatan besar, kami menerima kunjungan Yang Mulia di situs bersejarah ini, yang merupakan mahakarya peradaban, dan oleh UNESCO ditetapkan sebagai warisan budaya dunia yang kaya akan sejarah dan makna spiritual,” ujar Prabowo.
    Prabowo bilang, Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai filosofi dasar negara Pancasila, menghormati semua agama dan kepercayaan.
    Maka dari itu, Prabowo merasa terhormat bisa menemani sahabatnya, Macron, ke Candi Borobudur.
    Menurut dia, Indonesia dan Perancis adalah dua bangsa yang besar, yang memiliki sejarah yang panjang, budaya yang mengakar kuat, dan peradaban juga yang panjang.
    “Kami juga memiliki semangat yang sama, nilai-nilai kemanusiaan yang sama. Toleransi, menghormati warisan budaya, menghormati semua agama, kepercayaan, semua ras, semua kelompok etnis,” sambung Prabowo.
    Dalam lawatan ini, Macron dan istrinya, Brigitte Macron, menyempatkan diri untuk berfoto dengan latar belakang candi.
    Macron juga berfoto bersama Presiden Prabowo dan awak media.
    Foto-foto itu diabadikan menyusul sejumlah kerja sama yang disepakati kedua negara di candi Buddha tersebut.
    Kunjungan ke Candi Borobudur bersama Prabowo adalah penanda peluncuran kemitraan strategis di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Perancis.
    “Tadi pagi menteri-menteri budaya kita dan juga beberapa pelaku di bidang kebudayaan hadir di sini. Dan saya ucapkan terima kasih telah menandatangani sejumlah persetujuan dan perjanjian,” ujar Macron.
    Macron menjelaskan, kemitraan kebudayaan ini akan bertumpu pada dua pilar utama.
    Pilar pertama yakni kerja sama di bidang pelestarian warisan dunia dan pengelolaan museum.
    Perancis dalam hal ini siap berbagi keahliannya dalam bidang ini mengingat Indonesia memiliki kekayaan warisan dunia yang sangat besar.
    “Ada kerja sama antara Indonesian Heritage Agency dan Centro de Monuments Nationaux. Saya senang akan ada sejumlah orang dari Indonesia yang datang ke Perancis agar kita saling belajar satu sama lain,” tutur Macron.
    Kajian mendalam terhadap situs-situs warisan prioritas juga akan dilakukan dengan pendampingan dari berbagai institusi pendidikan dan penelitian di Perancis.
    Selain itu, kemitraan antara EVO dan Grand Palais Museum Guimet juga telah diluncurkan untuk mempersiapkan berbagai pameran yang melibatkan seniman kontemporer dari kedua negara.
    “Kita akan mendampingi untuk tindakan nyata sesuai dengan prioritas yang disampaikan dari mitra Indonesia. Sekolah, pusat penelitian, dan institusi lain di Perancis siap untuk ikut serta dalam inisiatif ini,” papar Macron.
    Sedangkan pilar kedua adalah penguatan industri budaya dan ekonomi kreatif.
    Macron menyebutkan, industri kreatif berada di inti kehidupan masyarakat dan kemitraan ini bertujuan untuk memberdayakan generasi muda Indonesia dan Prancis yang kreatif dan inovatif.
    Adapun beberapa program kerja sama yang disampaikan Macron antara lain kolaborasi perfilman antara Pusat Sinema Nasional Prancis (Centre national du cinéma/CNC) dan sekolah perfilman La Fémis.
    Kemitraan dalam bidang ini termasuk pelatihan, penyebarluasan karya, dan koproduksi film bersama.
    “Khususnya kemitraan untuk pelatihan penyebarluasan dan koproduksi bersama dan menjelaskan dalam kemitraan ini membangun, membina model pendanaan suatu dunia perfilman yang tidak hanya tergantung pada model-model besar seperti yang telah dilaksanakan Perancis,” kata Macron.
    Kunjungannya ke Candi Borobudur menjadi penutup lawatannya ke Indonesia kali ini.
    Setelah mengunjungi Candi Borobudur, ia segera lepas landas ke Singapura melalui Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo.
    Sebelum berkunjung ke situs budaya itu, Macron juga menyempatkan diri mendatangi Akademi Militer (Akmil) Magelang.
    Ia bahkan sempat makan siang bersama para taruna Akmil, kemarin siang.
    Prabowo dan Macron tiba di ruang makan disambut hangat oleh seluruh kadet yang telah menanti dengan penuh antusias.
    Sebelum makan, Prabowo memukul lonceng sebagai penanda dimulainya acara makan siang bersama.
    Doa makan siang pun dipanjatkan bersama, menciptakan suasana khidmat di tengah suasana hangat penuh kekeluargaan.
    Macron juga tampak menikmati kebersamaan yang bersahaja ini, di mana para taruna dan taruni duduk sejajar menikmati hidangan.
    Usai seluruh hidangan disantap, Prabowo kembali memukul lonceng, kali ini sebagai tanda berakhirnya makan siang bersama.
    Sebagai informasi, lawatannya ke Akmil bertujuan untuk meninjau laboratorium dan kelas bahasa Perancis di Akmil.
    Sidak ini dilakukan usai Prabowo mendapatkan penghargaan kehormatan tertinggi Legion of Honour dari Pemerintahan Perancis.
    Lalu, mereka bercengkrama dengan guru dan murid yang tengah belajar.
    Salah seorang murid bahkan disuruh memperkenalkan diri dalam bahasa Prancis.
    Setelah selesai, siswa itu mendapatkan aplaus dari Macron, Prabowo, dan seluruh teman sekelas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo dan Macron Resmikan Kemitraan Budaya Prancis-Indonesia, Sektor Apa Saja?

    Prabowo dan Macron Resmikan Kemitraan Budaya Prancis-Indonesia, Sektor Apa Saja?

    Bisnis.com, MAGELANG – Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron resmi meluncurkan Kemitraan Strategis di Bidang Kebudayaan antara Prancis dan Indonesia yang berfokus pada dua pilar utama yaitu pelestarian warisan dunia dan museum, serta pengembangan industri kreatif.

    Macron menjabarkan untuk pilar pertama yaitu warisan dunia dan museum kerjasama teknis dan ilmiah untuk menjaga situs-situs warisan budaya Indonesia.

    Lebih lanjut ia menyebutkan, kolaborasi institusional dari lembaga Indonesian Heritage Agency akan bekerja sama dengan Centre des Monuments Nationaux (CMN) Prancis. 

    Dia mengatakan bahwa sejumlah kurator serta konservator muda Indonesia dijadwalkan magang di Paris, sementara tim CMN akan melakukan kajian terpadu di beberapa situs prioritas Tanah Air.

    “Ini dilakukan agar kita saling belajar satu sama lain akan ada kajian yang dilaksanakan di sejumlah situs warisan dunia yang dianggap prioritas dan kita akan mendampingi untuk tindakan nyata sesuai dengan prioritas yang disampaikan dari mitra Indonesia,” ucapnya saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Prabowo Subianto, Kamis (29/5/2025).

    Macron melanjutkan bahwa untuk payung riset dan pendidikan École Française d’Extrême-Orient (EFEO) menandatangani nota kesepahaman baru yang mencakup penelitian arkeologi bersama dan program sekolah musim panas.

    Nantinya akan ada program pameran bersama Grand Palais Immersif—bekerja sama dengan Musée Guimet—menyiapkan rangkaian pameran tematik tentang peradaban Nusantara yang juga menggandeng seniman kontemporer Indonesia.

    “Prancis gembira dapat berbagi keahlian restorasi. Ini adalah pendampingan nyata sesuai prioritas mitra Indonesia,” ujar Macron.

    Selanjutnya, Macron menyebut bahwa untuk pilar kedua yaitu industri kebudayaan dan kreatif. Dia menilai demi menjawab dinamika ekonomi kreatif, kedua negara sepakat memperkuat ekosistem film, mode, gim, desain, hingga gastronomi.

    Untuk sektor film, kata Macron Centre National du Cinéma (CNC) dan sekolah film La Fémis akan membuka skema pelatihan, distribusi, serta co-production fund bersama, agar sineas muda tidak lagi terpaku pada “model studio raksasa” saja.

    Kemudian untuk mode dan wastra, dia melanjutkan bahwa inkubator pintu dan Paris Fashion Week merancang residensi desainer serta showcase busana Indonesia di Prancis.

    Tak hanya itu, dia melanjutkan bahwa nantinya aka nada studio gim independen, arsitek urban, dan chef muda diundang bergabung ke platform pendanaan bersama, lengkap dengan skema pertukaran ahli.

    Macron menegaskan bahwa kemitraan ini menyasar pemberdayaan generasi muda demi menciptakan lapangan kerja untuk memandirkan kaum muda inventif, baik di Prancis maupun di Indonesia.

    “Ini kemitraan yang saling menguntungkan, menghormati identitas. Museum, sekolah, dan industri kreatif harus menjadi sarana hidup berbagi keahlian. Di hadapan Borobudur, kita luncurkan masa depan bersama,” pungkas Macron.

  • Seperti Apa Suara Dinosaurus? Ini Fakta Mengejutkan yang Jarang Diketahui!

    Seperti Apa Suara Dinosaurus? Ini Fakta Mengejutkan yang Jarang Diketahui!

    Jakarta: Selama ini kita mengenal dinosaurus sebagai makhluk buas dengan auman dahsyat seperti yang digambarkan dalam film-film populer. 
     
    Tapi tahukah kamu, para ilmuwan justru menemukan bahwa suara mereka kemungkinan besar tidak seperti itu?
     
    Melansir BBC, Kamis, 29 Mei 2025, menurut penelitian terbaru, dinosaurus justru mengeluarkan suara dalam yang lebih terasa daripada terdengar. 

    Bayangkan sebuah gemuruh berat seperti terompet kabut yang muncul dari balik semak belukar. Suaranya menggetarkan dada dan membuat bulu kuduk berdiri. 
     
    Itulah gambaran paling mendekati bagaimana makhluk purba ini mungkin terdengar.

    Suara dinosaurus tidak tertinggal dalam fosil

    Masalahnya, suara tidak bisa membatu. Tidak seperti tulang atau gigi, jaringan lunak yang menghasilkan suara jarang sekali terawetkan dalam fosil. Jadi, bagaimana para ilmuwan bisa menebak suara dinosaurus?
     
    “Suara tidak menjadi fosil, tentu saja,” kata Tom Williamson, kurator paleontologi di Museum Sejarah Alam New Mexico. 
     
    Tapi para peneliti tidak kehabisan akal. Dengan teknologi seperti pemindaian CT dan simulasi digital, mereka berhasil membongkar misteri suara dinosaurus dari struktur tengkorak dan organ-organ unik yang ditemukan.
     

    Hadrosaur dan jambul “terompet” raksasa
    Salah satu dinosaurus yang berhasil dianalisis secara mendalam adalah Parasaurolophus tubicen, sejenis hadrosaur herbivora yang hidup pada akhir Zaman Kapur. 
     
    Hewan ini punya jambul besar sepanjang hampir satu meter yang menjulang dari belakang kepalanya.
     
    Jambul ini bukan sekadar hiasan. Di dalamnya terdapat jaringan tabung berongga sepanjang total 2,9 meter. Ketika udara ditiupkan ke dalamnya, jambul itu bisa berfungsi layaknya alat musik tiup.
     
    “Saya akan menggambarkan suara itu seperti suara dari dunia lain,” kata Tom Williamson, yang terlibat dalam rekonstruksi suara Parasaurolophus. 
     
    “Suara itu membuat saya merinding, saya ingat,” imbuhnya.
     
    Suara ini, menurut Williamson, mirip dengan dengusan bergetar dari burung kasuari di Australia, yang frekuensi rendahnya bisa menembus hutan lebat. 
     
    Sebuah gambaran yang mengubah cara kita membayangkan suasana hutan zaman dinosaurus.
     

    Apakah semua Dinosaurus bisa mengeluarkan suara?
    Tidak semua dinosaurus memiliki struktur seperti jambul untuk menghasilkan suara. Bahkan, hingga kini hanya satu fosil laring dinosaurus non-burung yang pernah ditemukan, yaitu dari Pinacosaurus grangeri, dinosaurus berlapis baja yang hidup sekitar 80 juta tahun lalu.
     
    Laring ini kemungkinan bekerja mirip seperti burung modern. Penelitian yang diterbitkan tahun 2023 menunjukkan Pinacosaurus mungkin menghasilkan suara yang keras dan eksplosif—bahkan mungkin sekompleks burung beo.
     
    “Apa yang kita miliki adalah petunjuk fosil yang dapat memberi tahu kita tentang berbagai parameter saluran udara seperti diameter dan panjangnya,” kata Julia Clarke, ahli paleontologi dari University of Texas di Austin.
     
    Salah satu temuan paling penting datang dari burung purba bernama Vegavis iaai, yang hidup berdampingan dengan dinosaurus non-burung sekitar 66 juta tahun lalu. Melalui pemindaian CT, ilmuwan mendeteksi organ penghasil suara burung bernama syrinx dalam fosil burung tersebut.
     
    Penemuan ini penting karena membuktikan bahwa syrinx bisa menjadi fosil, namun belum ditemukan pada dinosaurus non-burung. Ini menunjukkan bahwa dinosaurus modern yakni burung yang berevolusi memiliki kemampuan vokalisasi yang lebih canggih daripada nenek moyangnya.
    Dinosaurus tidak bisu
    Berdasarkan bukti fosil, simulasi digital, dan perbandingan dengan hewan modern, dinosaurus kemungkinan besar menghasilkan suara yang dalam, bergema, dan rendah frekuensi, lebih mirip dentuman atau dengusan dari dunia lain daripada auman menggelegar.
     
    “Menjadi jelas bahwa organ penghasil suara tidak diperlukan untuk membuat jambul beresonansi karena strukturnya yang begitu panjang,” kata Williamson.
     
    Jadi, kalau kamu membayangkan Tyrannosaurus rex meraung seperti di film, mungkin kamu perlu mengubah imajinasi itu. Bisa jadi, suara aslinya justru lebih sunyi, tapi menakutkan dalam cara yang berbeda.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Tolak Gunakan Stairlift, Presiden Macron Pilih Jalan Kaki ke Puncak Borobudur

    Tolak Gunakan Stairlift, Presiden Macron Pilih Jalan Kaki ke Puncak Borobudur

    GELORA.CO –  Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengakhiri kunjungan singkat mereka di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (29/5/2025) sore WIB. Kedua kepala negara itu meninggalkan situs warisan dunia UNESCO itu sekitar pukul 15.15 WIB, setelah berada di lokasi selama kurang lebih satu jam.

    Kunjungan Prabowo dan Macron disambut antusias oleh Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi). Ketua Umum Permabudhi, Prof Philip Wijaya, menilai, momen itu bukan sekadar kunjungan kenegaraan, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam sejarah hubungan internasional Indonesia melalui diplomasi budaya dan spiritual. Dia pun menganggap, momen itu menjadi kesempatan bagi Borobudur untuk mempromosikan diri di depan mata dunia secara nyata.

    “Seorang presiden dari negara Eropa datang langsung ke Candi Borobudur, tentu ini bukan hal yang biasa, ini mencerminkan pengakuan internasional terhadap nilai budaya dan spiritual situs ini,” ujar Philip kepada wartawan di Kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Kamis (29/5/2025).

    Philip juga sempat menjelaskan sekilas suasana kunjungan tersebut. Meski tak melihat secara langsung, kata dia, Presiden Macron membuat keputusan yang cukup menyita perhatian dengan menolak penggunaan stairlift yang disediakan panitia. Philip menyebut, Marcon memilih berjalan kaki menapaki anak tangga untuk bisa menikmati puncak Candi Borobudur.

    “Presiden Prancis rupanya tidak mau naik, (memilih) jalan saja. Saya nggak tahu persis (alasannya mungkin ingin menikmati keindahan Candi Borobudur),” kata Philip. Dia menilai, keputusan Macron menjadi simbol penghargaan terhadap nilai spiritual Candi Borobudur, serta sekaligus menunjukkan kesungguhan dan penghormatan terhadap tradisi dan budaya Indonesia.

    Dia memahami, pemasangan stairlift di candi terbesar di Indonesia tersebut memang menuai pro dan kontra dari masyarakat. Tetapi, kata Philip, pemasangan fasilitas itu sebenarnya ditujukan untuk mempermudah akses bagi tamu negara, dalam hal ini kunjungan Macron.

    Philip menjelaskan, pemerintah sudah menyampaikan, pemasangan stairlift bersifat sementara, tidak melubangi atau merusak struktur candi, melainkan menggunakan pelat logam yang dapat dilepas kapan saja. “Pemerintah tentu sudah sangat hati-hati dan mendasarkan semua tindakan pada rekomendasi UNESCO. Kita percaya setiap langkah pemerintah melalui proses pengkajian matang. Jadi, kami di Permabudhi menyikapi ini dengan terbuka dan positif,” kata Philip.

    Selain itu, Philip menyampaikan harapan Permabudhi agar catra-mahkota stupa utama yang kini disimpan di Museum Borobudur dapat dikembalikan ke tempat asalnya, sebagai bagian dari revitalisasi spiritual candi. Menurut dia, pengembalian catra akan memberi nilai lebih bagi umat Buddha yang beribadah di candi, sekaligus menarik minat peziarah dan peneliti spiritual dari seluruh dunia.

    Dia berharap, Candi Borobudur terus menjadi magnet spiritual dunia, pusat dialog antarperadaban, dan simbol kejayaan masa lalu yang memberi inspirasi bagi masa depan Indonesia. “Catra itu bukan sekadar elemen arsitektur, tetapi melambangkan kesempurnaan spiritual, dan jika dikembalikan akan memperkuat aura kesucian Borobudur. Kami sudah berdiskusi dengan Menteri Kebudayaan, Pak Fadli Zon,” ungkap Philip.

    “Kalau lengkap, auranya pun terasa utuh. Moga-moga dalam waktu dekat catra bisa dinaikkan kembali,” ujar Philip menambahkan.

  • Kemitraan Prancis-Indonesia di bidang budaya bertumpu pada dua pilar

    Kemitraan Prancis-Indonesia di bidang budaya bertumpu pada dua pilar

    …, tahap ini antara Prancis dan Indonesia untuk kemitraan di bidang kebudayaan itu bertumpu pada dua pilar.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa kemitraan antara Prancis dan Indonesia di bidang kebudayaan bertumpu pada dua pilar utama.

    “Untuk itu, tahap ini antara Prancis dan Indonesia untuk kemitraan di bidang kebudayaan itu bertumpu pada dua pilar,” ujar Macron dalam pernyataan di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

    Macron mengemukakan bahwa pilar pertama dalam kemitraan ini adalah kerja sama di bidang warisan dunia dan museum.

    Indonesia, kata Presiden Prancis memiliki kekayaan warisan dunia yang besar, dan negaranya siap berkontribusi melalui keahlian yang dimiliki.

    Pilar kedua, kata Macron, mencakup kerja sama dalam industri kebudayaan dan industri kreatif. Sektor ini dipandang sebagai bagian penting dalam kehidupan masyarakat kedua negara.

    Melalui kemitraan ini, Prancis dan Indonesia ingin memberikan ruang bagi generasi muda untuk lebih mandiri dan kreatif, termasuk melalui program-program yang menyasar anak muda di dua negara.

    “Itulah inisiatif yang telah diluncurkan yang akan terus dikembangkan,” ucap dia.

    Kemitraan antara kedua negara juga akan mencakup bidang perfilman, video game, gastronomi, hingga mode.

    “Akan ada kemitraan juga dengan Fashion Week di Prancis dan di sini juga ada beberapa desainer dan bakatnya yang sudah hadir di Paris,” kata Macron.

    Presiden Macron turut menyampaikan penghargaan kepada pelaku industri kreatif Indonesia yang telah dikenal di Prancis, baik melalui keikutsertaan di Festival Film Cannes, bidang kuliner, maupun fesyen.

    Macron menjadikan kunjungannya ke Candi Borobudur sebagai momen untuk meluncurkan kemitraan masa depan antara Prancis dan Indonesia dalam bidang kebudayaan.

    “Dengan rasa rendah hati dan dengan rasa hormat yang besar di depan Candi Borobudur untuk meluncurkan kemitraan masa depan. Ini benar-benar suatu hal yang sangat luar biasa untuk saya … hidup Indonesia! Hidup Prancis! Dan hidup persahabatan antara kedua negara kita,” pungkas Macron.

    Sebelumnya, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dan Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama budaya Indonesia dan Prancis di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5).

    Melalui kemitraan ini, Indonesia dan Prancis berkomitmen membangun ruang bersama untuk inovasi, kreasi, dan solidaritas dengan menitikberatkan pada pelestarian cagar dan warisan budaya.

    Kesepakatan kerja sama antara kedua negara juga mencakup upaya pengembangan museum, digitalisasi arsip, penguatan kapasitas sumber daya manusia, serta promosi produk budaya seperti film, musik, wastra, kuliner, pertunjukan, dan gim.

    Selain itu, kedua negara menegaskan komitmen bersama untuk mencegah penggerakan ilegal benda budaya dan benda bersejarah, melakukan pelacakan asal-usul koleksi, dan melaksanakan repatriasi berbasis etik.

    Pemerintah Indonesia dan Prancis mendorong pembentukan mekanisme kerja sama antarlembaga seperti pertukaran kurator dan konservator, residensi seniman, penyelenggaraan festival bersama, serta penguatan jejaring institusi budaya.

    Inisiatif yang akan dijalankan dalam kerangka kerja sama kedua negara mencakup Indonesia dan France Film Lab, Borobudur Cultural Center, Yayasan PINTU, serta partisipasi dalam Cité internationale des Arts di Paris.

    Kementerian Kebudayaan RI akan memfasilitasi upaya penguatan kerja sama antara komunitas pelaku budaya, pendidikan, serta industri kreatif dari kedua negara.

    Pewarta: Fathur Rochman/Mentari Dwi Gayati
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Libur Panjang, eL Hotel Kartika Wijaya Batu Nyaris Penuh

    Libur Panjang, eL Hotel Kartika Wijaya Batu Nyaris Penuh

    Batu, Beritasatu.com – Libur panjang yang bertepatan dengan hari kenaikan Isa Almasih 2025 membawa berkah bagi sektor pariwisata di Kota Batu, Jawa Timur. Salah satu hotel favorit wisatawan, eL Hotel Kartika Wijaya, mencatatkan tingkat okupansi mencapai 90% pada Kamis (29/5/2025) dan diprediksi penuh 100% pada malam harinya.

    General Manager eL Hotel Kartika Wijaya Pamungkas mengungkapkan lonjakan tamu sudah terlihat sejak pagi dan didominasi oleh wisatawan luar kota. “Okupansi saat ini sudah mencapai hampir 90 persen dan kami optimistis bisa penuh 100 persen malam hari ini,” ujar Pamungkas.

    Hotel yang terletak di Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu ini dikenal dengan suasana sejuk dan pemandangan pegunungan. Letaknya yang berada di pusat kota juga memudahkan wisatawan mengakses berbagai destinasi wisata unggulan.

    Beberapa di antaranya, seperti Jatim Park, Museum Angkut, Alun-alun Batu, Wisata Paralayang, dan Pusat kuliner Kota Batu.  “Kami sering menyebut lokasi kami range 1, karena dekat dengan berbagai destinasi unggulan Kota Batu,” jelas Pamungkas.

    Selain wisatawan domestik, eL Hotel Kartika Wijaya juga menarik perhatian turis mancanegara. Pamungkas menyebut hotel ini sering menerima tamu long stay, termasuk dari Finlandia, Kanada, dan Korea Selatan. “Beberapa waktu lalu kami menerima tamu dari Firlandia selama 22 hari. Mereka senang dengan suasana hotel dan udaranya,” tambahnya.

    Salah satu tamu, Kanaya, wisatawan asal Surakarta, mengaku terkesan dengan desain interior hotel yang bergaya vintage dan menyebutnya sebagai penginapan yang Instagramable. “Baru pertama menginap saya sudah jatuh cinta. Interiornya vintage, spot foto di mana-mana, dan kolam renangnya langsung menghadap ke pegunungan,” katanya.

    Kanaya juga menilai pelayanan hotel sangat memuaskan, mulai dari keramahan staf, kebersihan kamar, hingga rasa makanan yang enak. “Yang paling penting harganya masih ramah di kantong. Kalau ke Batu lagi, pasti balik ke sini,” tambahnya.

    Dengan kombinasi antara lokasi strategis, suasana alam pegunungan, dan layanan berkualitas, eL Hotel Kartika Wijaya menjadi salah satu pilihan utama wisatawan saat libur panjang di Kota Batu.

  • Waskita Karya Pastikan Pembangunan Proyek Kantor Kemenko di IKN

    Waskita Karya Pastikan Pembangunan Proyek Kantor Kemenko di IKN

    Jakarta, CNBC Indonesia -Pembangunan gedung dan kawasan Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) 3 di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah selesai.

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka didampingi Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono dan Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko pun meninjau langsung ke lokasi proyek di Kalimantan Timur.

    Wapres melihat langsung kondisi kawasan itu. Ia pun menegaskan pentingnya kesiapan infrastruktur pemerintah sebagai fondasi utama tata kelola negara di masa depan.

    “Pemerintah menargetkan seluruh prasarana inti dan pendukung rampung secara bertahap demi mendukung pemindahan aktivitas pemerintahan ke IKN,” ungkap Gibran dalam keterangn resmi, Kamis (29/5/2025).

    Sementara itu, Basuki menambahkan, seluruh proyek IKN yang dikunjungi Wapres merupakan prioritas. Sebagian besar berjalan sesuai jadwal, lalu sisanya dipercepat melalui pemantauan harian.

    “Menurut beliau (Wapres) jangan sampai ada yang terlambat. Kemudian kualitas tetap dijaga,” ujarnya.

    Adapun Ari Asmoko menegaskan komitmen Waskita Karya dalam memberikan hasil terbaik dalam setiap pengerjaan proyek, termasuk komplek Gedung Kementerian Koordinator 3 IKN. Dirinya menuturkan, kini kawasan senilai Rp902,6 miliar tersebut dalam tahap pemeliharaan dan sudah siap digunakan.

    “Pembangunan komplek Gedung Kementerian Koordinator 3 ini sebagai sarana dan prasarana pendukung kegiatan pemerintahan di IKN. Nantinya para ASN akan menempati gedung ini pada tahap awal pengembangan IKN,” jelas Ari.

    Ia menuturkan, kawasan Kemenko 3 terdiri dari empat tower yang sudah selesai dibangun. Tersedia pula Multifunction Hall serta Jembatan 2nd Walkway sepanjang 254 meter (m).

    “Nantinya komplek Kemenko ini dapat memuat 1.375 ASN. Ada juga parkir mobil berkapasitas 120 unit dan parkir sepeda yang bisa diisi 120 unit,” jelasnya.

    Sebagai BUMN Konstruksi yang berpengalaman lebih dari 64 tahun membangun infrastruktur di Tanah Air, lanjut Ari, Waskita Karya akan terus mendukung berbagai target dan program pemerintah. Bagi Perseroan, kata Ari, suatu kebanggaan dapat terlibat sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan bangsa serta negara.

    Tidak hanya membangun kawasan dan gedung Kemenko 3, Waskita Karya juga mengerjakan sejumlah proyek di IKN. Salah satunya Gedung rusun ASN 3 IKN yang sukses membuat Perseroan meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena mencatat rekor Instalasi Tata Suara Tercepat dan Instalasi Protokol Internet (IP) Data Tercepat. 

    (bul/bul)

  • Polda Metro Jaya Bantah Kemacetan Jakarta Kemarin Akibat Kunjungan Presiden Macron – Page 3

    Polda Metro Jaya Bantah Kemacetan Jakarta Kemarin Akibat Kunjungan Presiden Macron – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kemacetan parah sempat melanda sejumlah ruas jalan tol Jakarta pada Rabu 28 Mei 2025. Di mana, hal ini sempat dikaitkan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron ke Jakarta.

    Namun, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin membantah iring-iringan VVIP menjadi faktor terjadi kemacetan di Tol Cawang sampai Semanggi.

    “Kemacetan kemarin Kami pastikan bukan dampak dari perjalanan kunjungankepresidenan Presiden Perancis beserta ibu di Indonesia,” kata dia kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).

    Menurut Komarudin, saat kemacetan terjadi di jalan Semanggi, Gatot Subroto dan S. Parman, serta MT Haryono, Presiden Emmanuel Macron justru sedang mengikuti rangkaian acara di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur.

    “Dan di sana kami tidak mendapatkan laporan ada kepadatan yang berarti, normal seperti biasa kalaupun memang ada penutupan hanya pada saat lintasan beliau menuju Tempat acara,” ujar dia.

    Sedangkan sang istri, Brigitte Macron, diketahui berada di kawasan Merdeka Barat mengunjungi Museum Nasional.

    “Jadi kami pastikan bahwa kemarin terjadi kepadatan beberapa ruas jalan di Jakarta Itu bukan terdampak atau bukan diakibatkan perjalanan Presiden Perancis,” ujar dia.

     

  • Lawang Sewu Jadi Lokasi Ibadah Kenaikan Isa Almasih, Ribuan Umat Hadir
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Mei 2025

    Lawang Sewu Jadi Lokasi Ibadah Kenaikan Isa Almasih, Ribuan Umat Hadir Regional 29 Mei 2025

    Lawang Sewu Jadi Lokasi Ibadah Kenaikan Isa Almasih, Ribuan Umat Hadir
    Tim Redaksi

    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Ribuan umat Kristiani memadati kawasan
    Lawang Sewu
    , ikon bersejarah di Kota Semarang, dalam rangka peringatan Hari
    Kenaikan Yesus Kristus
    yang berlangsung khidmat pada Kamis (29/5/2025).
    Gedung peninggalan kolonial yang terletak di Jalan Pemuda Nomor 160,
    Semarang
    Tengah ini menjadi lokasi untuk ibadah bersama, yang diisi dengan lantunan pujian, tarian Tamborin, hingga khotbah oleh Pendeta Yohanes S. Praptowarso, Ph.D.
    Menurut Manager Historical Building and Museum PT KAI Pariwisata, Otnial Eko Pamiarso, perayaan Kenaikan Yesus Kristus ini menjadi momen ibadah lintas gereja pertama kali yang digelar di Lawang Sewu.
    “Ini jadi semangat kami bahwa Lawang Sewu menjadi wadah baik masyarakat, dan kita mendukung persatuan dan kesatuan secara nasional Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Otnial.
    Sekitar 2.000 umat Kristiani dari berbagai gereja hadir dalam perayaan ini. Mayoritas berasal dari Semarang, namun ada pula yang datang dari luar kota seperti Tegal, Purwokerto, hingga Surabaya.
    “Sebagian besar 80 persen Semarang, tapi 20 persen lainnya dari Jawa Tengah. Tadi kalau saya tanya ada yang dari Tegal, Purwokerto, Surabaya,” tambah Otnial.
    Selain perayaan Kristen, Lawang Sewu juga akan digunakan sebagai tempat ibadah Idul Adha pada 6 Juni 2025. Otnial memprediksi kegiatan tersebut akan dihadiri sekitar 5.000 umat Muslim.
    “Memang Lawang Sewu bisa dipergunakan untuk venue. Apalagi di kita kan banyak agama dan kepercayaan, sehingga kita mendukung untuk toleransi di Indonesia,” tegasnya.
    Salah satu peserta ibadah, Klara, umat Kristiani asal Merauke yang kini tinggal di Ungaran, mengaku bersyukur bisa beribadah di tempat bersejarah tersebut.
    “Mungkin ini sebuah berkat dan keberuntungan. Karena kita juga dari Ungaran, dan baru pertama kali datang ke Lawang Sewu untuk beribadah di sini,” ucap Klara.
    Mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo itu datang bersama rombongan dari Gereja PGI Ungaran dan berharap momen ini bisa menjadi refleksi spiritual pribadi.
    “Semoga kehidupannya bisa lebih baik. Mungkin bisa berubah dari sifat yang lama, menjadi lebih baik lagi. Untuk refleksi diri,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.