Tempat Fasum: museum

  • Seminar ‘Polisi dan Masyarakat’ Sespimma Lemdiklat Polri Angkatan 73 Raih Rekor MURI

    Seminar ‘Polisi dan Masyarakat’ Sespimma Lemdiklat Polri Angkatan 73 Raih Rekor MURI

    Jakarta

    Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan ‘Rekor Webinar dengan Sekolah kedinasan Terbanyak’ kepada Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama (Sespimma) Lemdiklat Polri. Penghargaan diberikan terkait pelaksanaan Seminar Sekolah Serdik Angkatan ke-73 bertema ‘Polisi dan Masyarakat: Mewujudkan Kepemimpinan Humanis dalam Bingkai Presisi’.

    MURI juga menilai Sespimma Lemdiklat Polri Angkatan 73 berdampak luar biasa pada bidang literasi digital dan inovasi kepemimpinan. Dampaknya adalah pada penguatan hubungan antara polisi dan masyarakat.

    “Seminar ini bukan hanya forum akademik, tapi refleksi atas komitmen kami membentuk pemimpin Polri yang hadir untuk masyarakat, memahami kebutuhan masyarakat, dan bekerja bersama masyarakat,” ujar Kasespimma Lemdiklat Polri Brigjen Sonny Irawan kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).

    Foto: MURI berikan penghargaan kepada Sespimma Lemdiklat Polri Angkatan 73 terkait ‘Rekor Webinar dengan Sekolah Kedinasan Terbanyak’. (dok. istimewa)

    Sonny menjelaskan seminar ini adalah wujud nyata semangat Sespimma Lemdiklat Polri dalam mendidik perwira pertama. Sehingga diharapkan peserta didik tidak hanya profesional dalam tugas, tetapi juga berorientasi pada kepercayaan publik, pendekatan humanis, dan kolaborasi dengan masyarakat.

    Sonny menuturkan Seminar Sekolah dan Leader Expo Angkatan 73 menampilkan berbagai pemikiran strategis dari para peserta didik. Pun proyek implementatif yang dikerjakan para peserta didik.

    Terakhir, Sonny menjelaskan kegiatan ini menegaskan masa depan Polri harus dibangun di atas pondasi kemitraan, empati, dan pelayanan yang berkeadilan.

    Foto: Seminar Sekolah Serdik Angkatan ke-73 bertema ‘Polisi dan Masyarakat: Mewujudkan Kepemimpinan Humanis dalam Bingkai Presisi’. (dok. istimewa)

    (aud/fjp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bongkar Perang Teknologi, Luhut: Negara Maju Mau Kita Tetap Budaknya

    Bongkar Perang Teknologi, Luhut: Negara Maju Mau Kita Tetap Budaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, negara-negara maju tidak ingin Indonesia, atau negara berkembang mana pun, mencapai status negara maju.

    Hal ini ia simpulkan berdasarkan pengalaman 10 tahun menjadi bagian dari pemerintah.

    “Tidak akan pernah negara maju itu ingin negara berkembang menjadi negara maju. Dia mau kita tetap jadi budaknya,” tegas Luhut dalam sambutannya di acara peluncuran program Sahabat AI di Ruang Teater Museum Nasional, Jakarta, Senin (2/6/2025).

    Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam konteks keberhasilan Indonesia dalam hilirisasi nikel.

    Ia mengungkapkan, ekspor nikel mentah Indonesia yang sebelumnya hanya US$ 1,3 miliar dolar, kini melonjak hampir US$36 miliar setelah program hilirisasi. Bahkan diproyeksikan bisa mencapai US$50 miliar pada tahun 2040-2045.

    “Saya kira dengan downstreaming ke bawah terus sampai di ujung hilirnya, kita bisa mungkin sampai 50 miliar dolar,” tegasnya.

    Salah satu langkah konkret yang disebut Luhut adalah pembangunan AI Center di kawasan Danau Toba, yang bekerja sama dengan NVIDIA dan mengadopsi chip H200 untuk komputasi kecerdasan buatan.

    Kata dia, tidak ada anak Indonesia yang bodoh, hanya perlu kesempatan dan dukungan teknologi.

    Luhut bahkan menyebut kemajuan dalam riset gasing matematik yang dikembangkan oleh anak bangsa. Teknologi ini diklaim bisa mengurangi konsumsi energi komputer hingga 30%, sebuah terobosan yang berdampak besar pada efisiensi energi nasional.

    “Itu yang bikin siapa? Semua anak-anak Indonesia. Jadi saya senang kita harus dorong anak-anak Indonesia untuk melakukan ini dan kita harus bangga jadi Indonesia,” ujarnya.

    Tak hanya itu, Luhut juga mengungkap program kolaborasi dengan PERURI yang melibatkan 300 anak muda Indonesia dalam pengembangan teknologi keamanan digital nasional.

    “Nanti bisa ada juga AI Goto kerjasama apa yang kita bisa lakukan bersama-sama, supaya kita bisa memenuhi kebutuhan kita,” ujarnya.

    Luhut juga menyoroti upaya untuk menghentikan ketergantungan pada impor pangan. Ia mencontohkan upaya swasembada bawang putih, di mana Indonesia saat ini masih mengimpor senilai US$ 177 juta.

    “Kita impor 177 juta dolar. Kita pernah tahun 1995 swasembada bawang putih. Kenapa harus impor bibit?,” terangnya.

    Ia menjelaskan, kini Indonesia telah berhasil merekayasa genome bibit bawang putih melalui kerja sama dengan Beijing Genomic Institute, dan siap melakukan uji tanam di lahan 10 hektar bulan depan. Targetnya, produktivitas mencapai 20 ton per hektare.

    “Semua bisa. Yang melakukan siapa? Anak-anak Indonesia,” terangnya.

    Tak hanya bawang, ia juga menyebutkan riset herbal dan bibit tanaman yang adaptif terhadap perubahan iklim, sebagai bagian dari agenda besar ketahanan pangan dalam menghadapi cuaca ekstrem.

    (dce)

  • Batu Senilai Rp 17 Miliar Dipakai Ganjal Pintu, Pemiliknya Nenek Tua

    Batu Senilai Rp 17 Miliar Dipakai Ganjal Pintu, Pemiliknya Nenek Tua

    Jakarta, CNBC Indonesia – Siapa sangka, batu seberat 3,5 kilogram yang dipungut seorang nenek dari dasar sungai di Romania ternyata memiliki nilai yang fantastis. 

    Mengutip laporan El Pais, batu tersebut merupakan salah satu bongkahan amber terbesar di dunia. Nilainya diperkirakan mencapai 1 juta euro atau setara Rp 17 miliar.

    Amber merupakan resin pohon dari jutaan tahun lalu. Dari waktu ke waktu, fosilnya mengeras dan menjadi material batu mulia.

    Di Romania, amber dengan mudah ditemukan di sekitar desa Colti dari aliran sungai Buzau. Sejak 1920, batu mulia itu memang ditambang di sana.

    Disebut sebagai ‘rumanite’, jenis amber ini cukup populer dan bernilai tinggi. Warnanya bernuansa merah yang dalam.

    Nenek yang menemukan nugget rumanite tersebut hidup di Colti. Saat dibawa pulang, orang-orang juga tak mengenali bahwa batu tersebut bernilai tinggi.

    Bahkan, pernah sekali pencuri perhiasan menargetkan rumah sang nenek, tetapi tidak mengambil batu yang menjadi pengganjal pintu tersebut.

    Setelah sang nenek meninggal pada 1991, keluarga yang mewarisi rumahnya mencurigai batu tersebut. Mereka lalu membawa dan menjualnya ke pemerintah Romania.

    Setelah diteliti ahli, batu berharga itu dimasukkan ke Museum Sejarah di Krakow, Polandia, seperti dilaporkan Science Alert. Menurut ahli, amber tersebut berusia sekitar 38-70 juta tahun dan diklasifikasikan sebagai harta karu nasional Romania.

    “Penemuan ini merepresentasikan signifikansi di level sains dan level museum,” kata Daniel Costache, Direktur Museum of Buzau pada saat itu.

    (hsy/hsy)

  • Kerajinan Tenun Serat Gamplong, Magnet Utama Desa Wisata Gamplong

    Kerajinan Tenun Serat Gamplong, Magnet Utama Desa Wisata Gamplong

    Kerajinan tenun serat gamplong tak hanya berupa kain bernilai ekonomis, melainkan juga karya seni penuh makna. Saat ini, kain tenun khas Dusun Gamplong telah menjadi incaran wisatawan untuk dijadikan koleksi maupun oleh-oleh

    Mulai dirintis pada 1950-an, pengrajin tenun di Dusun Gamplong awalnya hanya memproduksi tenun gendong untuk menenun agel atau sejenis bagor. Pada 1953, para perajin mulai menggunakan ATBM untuk memproduksi kerajinan yang lebih beragam, seperti kain serbet, belacu, lurik, dan stagen.

    Seiring berjalannya waktu, kini produk yang dihasilkan perajin di Dusun Gamplong semakin berkembang dengan berbagai inovasi baru. Hasilnya, produk tenun kreasi baru berbahan dasar dari serat alam.

    Saat ini, Dusun Gamplong telah menjadi desa wisata sekaligus sentra kain tenun serat gamplong. Saat berkunjung ke sini, wisatawan dapat mempelajari cara pembuatan kain tenun, mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan proses menenun, serta dapat membeli produk tenun sebagai oleh-oleh.

    Selain dapat mempelajari seluk-beluk tenun serat, wisatawan juga dapat mengunjungi berbagai spot wisata menarik di sini, salah satunya Mini Hollywood Studio Alam Gamplong yang di dalamnya juga terdapat Museum Bumi Manusia. Tak hanya dikenal sebagai sentra kerajinan tenun, Desa Wisata Gamplong juga terkenal sebagai lokasi syuting beberapa film Indonesia, di antaranya Bumi Manusia, Satria Dewa: Gatotkaca, Habibie & Ainun, Trinil, dan masih banyak lagi.

    Pada 2017, kerajinan tenun serat gamplong ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Kerajinan ini masuk dalam domain keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional.

    Penulis: Resla

  • Seru-seruan Pengunjung TMII Goyang ‘Gemu Famire’ Tutup Wisata Hari Ini

    Seru-seruan Pengunjung TMII Goyang ‘Gemu Famire’ Tutup Wisata Hari Ini

    Jakarta

    Suasana Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kian ramai menjelang petang. Suguhan tarian dari sejumlah daerah menyambut pengunjung yang tiba di pintu utama.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (31/5/2025) suara musik di sekitar Museum Indonesia mencuri perhatian. Terlihat para penari tradisional membuat suasana kian ramai di TMII.

    Para penari merupakan wakil dari sejumlah anjungan di TMII. Mereka mengenakan stelan lengkap yang khas.

    Pada penampilan terakhir, lagu Gemu Fa Mi Re dari Nusa Tenggara Timur (NTT) diputar. Pengunjung yang datang bahkan turut menari bersama.

    Dalam momen tersebut, pengunjung dari berbagai kalangan tampak antusias mengikuti gerakan para penari tradisional yang mengenakan kostum khas. Musik khas lagu Gemu Fa Mi Re yang energik mengiringi langkah-langkah tarian yang dibawakan dengan semangat dan keceriaan.

    Orang dewasa, anak-anak, bahkan balita yang masih digendong orang tuanya ikut menari. Tarian kolosal ini menjadi penutup penampilan tarian hari ini.

    (zap/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dinas Pariwisata Targetkan 1,7 Juta Wisatawan Kunjungi Sumenep pada 2025

    Dinas Pariwisata Targetkan 1,7 Juta Wisatawan Kunjungi Sumenep pada 2025

    Sumenep (beritajatim.com) – Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumenep selama tahun 2025 ditargetkan sebanyak 1,7 juta, naik dibanding kunjungan tahun lalu 1,5 wisatawan.

    “Target kami untuk jumlah kunjungan wisatawan ke Sumenep tahun 2025 ini memang naik dibanding tahun lalu. Tahun ini kami targetkan 1,7 wisatawan. Syukur-syukur bisa mencapai 2 juta wisatawan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh. Iksan, Sabtu (31/05/2025).

    Ia optimis target itu bisa terpenuhi. Ada beberapa objek wisata di Sumenep yang menjadi andalan dan diharapkan bisa menarik wisatawan. Diantaranya Pantai Lombang, Pantai Slopeng, dan Museum Keraton.

    “Selain itu, kami juga menyiapkan 110 even dalam ‘Sumenep Calendar of Event 2025’. Beberapa diantaranya, lokasi pelaksanaannya di tempat-tempat wisata. Ini untuk menarik kunjungan wisatawan,” terang Iksan.

    Selain itu, lanjutnya, Pemkab Sumenep juga telah melakukan peningkatan tata kelola terhadap objek wisata yang dikelola Pemerintah Daerah. Mulai dari sarana dan prasarana secara bertahap mulai diperbaiki.

    “Termasuk infrastruktur, kami juga melakukan perbaikan dan peningkatan, agar wisatawan merasa nyaman saat berkunjung ke tempat wisata di Sumenep,” ujarnya.

    Iksan menambahkan, pihaknya juga akan memfasilitasi pendampingan kepada pengelola wisata agar punya kualitas mumpuni dalam mengelola objek wisata. Dengan begitu diharapkan pengelola mengerti apa yang menjadi kebutuhan wisatawan, termasuk strategi mempromosikan wisata yang menarik.

    “Pengelola tempat wisata ini harus selalu ‘up date’ informasi. Apa sih kebutuhan wisatawan sekarang ini? Jadi wisatawan akan merasa betah dan nyaman datang ke Sumenep,” ujarnya. (tem/ian)

  • Taman Burung TMII Jadi Favorit Warga Saat Libur Panjang Akhir Pekan

    Taman Burung TMII Jadi Favorit Warga Saat Libur Panjang Akhir Pekan

    Jakarta, Beritasatu.com – Taman Burung Jagad Satwa Nusantara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, terus didatangi oleh wisatawan pada momen libur panjang kenaikan Yesus Kristus. Wisatawan yang datang didominasi keluarga dari berbagai daerah.

    Pada momen libur panjang seperti saat ini, Taman Burung Jagad Satwa Nusantara buka mulai pukul 08.00-18.00 WIB. Kurang lebih ada 200 spesies unggas yang ada di sana dan terbagi dalam dua kubah raksasa, yakni Wallacea Sahul dan Greater Sunda.

    Naomi, salah satu wisatawan asal Jakarta berkunjung ke Taman Burung bersama suami dan anak-anak. Alasannya, karena anak-anaknya sedang gemar belajar dan menyukai aneka binatang.

    “Lihat kesukaan anak dan memang anakku kebetulan lagi suka banget sama sains, jadi mau ke sains center. Anak yang kecil, pengen lihat binatang, jadi kita mau ke taman burung,” ujar Naomi kepada Beritasatu.com, Jumat (30/5/2025).

    Ragam atraksi menarik bisa dinikmati oleh pengunjung, seperti Bird Presentation di Amphiteater Maelo. Puluhan wisatawan telah duduk rapi menjelang pertunjukkan di mulai. Tidak hanya melihat langsung beberapa unggas karnivora, pengunjung juga mendapatkan informasi terkait unggas yang dipamerkan.

    Selain itu, ada pula sesi feeding atau memberi makan unggas yang didampingi oleh penjaga hewan. Di dalam kubah Wallacea Sahul, terdapat burung-burung yang bisa diajak berfoto bersama, salah satunya ada Tari si Kakatua Raja.

    Berwisata ke Taman Burung Jagad Satwa Nusantara memberikan pengalaman baru nan berkesan bagi pengunjung, seperti yang dirasakan oleh Herlina, wisatawan asal Bandung.

    “Kesannya ya bagus ya, buat menambah wawasan anak, edukasi anak, bisa mengenal berbagai macam burung-burung yang ada di seluruh Indonesia,” terang Herlina.

    Sementara itu, berdasarkan data sementara sampai Jumat siang, sudah ada 1.566 wisatawan yang datang ke 4 wahana Jagad Satwa Nusantara, seperti Taman Burung, Museum Komodo, Dunia Air Tawar, dan Dunia Serangga.

  • Menbud dampingi Presiden Prabowo sambut Macron di Candi Borobudur

    Menbud dampingi Presiden Prabowo sambut Macron di Candi Borobudur

    Presiden Prabowo (kiri) sedang memberikan informasi terkait Candi Borobudur kepada Emmanuel Macron (tengah) yang juga diikuti oleh Fadli Zon (kanan). ANTARA/Ho-Kementerian Kebudayaan RI

    Menbud dampingi Presiden Prabowo sambut Macron di Candi Borobudur
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 30 Mei 2025 – 12:15 WIB

    Elshinta.com – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, ikut serta dalam mendampingi Presiden Prabowo Subianto yang sedang menemani Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron ke Candi Borobudur, dalam agenda peresmian Kemitraan Strategis Budaya antara Indonesia dan Prancis pada Kamis (29/5).

    Fadli Zon mengungkapkan bahwa kunjungan ke situs Warisan Budaya Dunia yang telah diakui UNESCO sejak 1991 itu, dapat meningkatkan nilai-nilai spiritual sejarah dan konservasi, hingga pelestarian dan nilai-nilai universal yang ada di Borobudur.

    “Candi Borobudur adalah warisan peradaban yang hidup, bukan sekadar monumen masa lalu, melainkan pusat inspirasi budaya yang terus berkembang. Melalui diplomasi budaya, Indonesia ingin menjadikan Borobudur sebagai pusat dialog peradaban dan kekuatan lunak Indonesia di panggung global,” ungkap Fadli Zon melalui keterangan resminya, Jumat.

    Tidak hanya itu saja, dia juga menegaskan bahwa komitmen dari Kementerian Kebudayaan dalam pelestarian dan pengembangan keberlanjutan warisan budaya Indonesia melalui pendekatan yang kolaboratif, ilmiah, dan juga inklusif.

    Dalam kesempatannya, Presiden Prabowo menyampaikan bawah kunjungan dari Presiden Prancis ini mencerminkan kesamaan nilai-nilai yang dijunjung oleh kedua bangsa: penghormatan terhadap warisan budaya, toleransi antarumat beragama, serta perdamaian.

    “Saya percaya hanya dengan persahabatan, kekeluargaan, dan kolaborasi, kita dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik,” ujar Presiden Prabowo.

    Sementara itu, orang nomor satu di Prancis itu mengatakan bahwa dirinya merasa kagum dengan Candi Borobudur yang merupakan lambang kejayaan artistik dan spiritual Indonesia. Menurut dia, lokasi ini tidak hanya monumen biasa, melainkan sebuah simbol multikulturalisme, dan pesan universal toleransi.

    “Saya sangat bangga karena di sinilah, dengan penuh rasa hormat, kami meluncurkan kemitraan budaya strategis antara Indonesia dan Prancis,” ujar Macron.

    Dalam kunjungannya ke Candi Borobudur, Macron turut menjelaskan terkait dua pilar utama dari kemitraan yang dijalankan oleh kedua negara tersebut dalam ranah budaya, yakni Warisan Dunia dan Permuseuman, termasuk kolaborasi antara IHA dengan GrandPalaisrmn dan Museum Guimet, serta program kajian warisan dunia bersama UNESCO dan institusi pendidikan di Prancis; serta Industri Budaya dan Kreatif, dengan kerja sama dalam bidang perfilman (CNC dan La Fémis), mode, gim, gastronomi, dan sektor budaya digital lainnya.

    Tidak hanya itu saja, Presiden Prancis ini juga menekankan pentingnya dukungan terhadap talenta muda melalui skema pendanaan yang inklusif dan pertukaran kreator.

    Untuk diketahui, sebelumnya tepatnya pada pagi harinya, Fadli bersama dengan Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati baru saja menandatangani lima kerja sama budaya strategis mencakup bidang permuseuman, perfilman, pengembangan kapasitas sineas muda, riset koleksi dan warisan budaya, hingga kerja sama dengan Museum Guimet.

    Penandatanganan ini melengkapi Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama kebudayaan yang telah diteken sehari sebelumnya di Istana Negara oleh kedua Menteri.

    Fadli juga memperkenalkan Macron kepada perwakilan pelaku budaya muda dan maestro seni Indonesia dari berbagai bidang, termasuk seni pertunjukan, film, musik, kuliner, hingga teknologi kreatif.

    Presiden Macron juga terlihat berinteraksi dengan hangat dan antusias, serta berfoto bersama para seniman dan pelaku budaya, menandai semangat kolaboratif dan persahabatan lintas budaya kedua negara.

    Sumber : Antara

  • Prasasti 4.000 Tahun Ungkap Tanda ‘Kiamat’ Melalui Bulan

    Prasasti 4.000 Tahun Ungkap Tanda ‘Kiamat’ Melalui Bulan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bagi bangsa Babilonia kuno, gerhana bulan bukan sekadar fenomena alam, tapi dianggap sebagai isyarat datangnya bencana besar, semacam “kiamat bulan”. Untuk itu, mereka mengembangkan semacam ilmu membaca pertanda dari bayangan yang menutupi Bulan, dan mencatat hasil pengamatan itu secara rinci.

    Catatan-catatan kuno ini, yang ditulis dengan aksara paku sekitar 4.000 tahun lalu pada awal milenium kedua SM, memuat berbagai ramalan berdasarkan pola gerhana. Empat tablet bertuliskan ramalan tersebut kini berhasil diuraikan setelah lebih dari seratus tahun tersimpan di British Museum.

    Menyajikan terjemahan mereka dalam sebuah studi baru, para peneliti mengungkapkan bagaimana berbagai fitur gerhana dapat digunakan untuk meramalkan peristiwa di masa depan.

    Dengan mengamati waktu dan tanggal gerhana bulan, serta pergerakan bayangan Bumi di Bulan, para penasihat kerajaan dapat meramalkan malapetaka besar yang telah ditakdirkan untuk seorang raja. Misalnya, lempengan-lempengan itu mengungkapkan bahwa “gerhana pada masa pagi” menandakan berakhirnya sebuah dinasti di kota Akkadia di Mesopotamia.

    “Astrologi Babilonia adalah cabang ilmu ramalan akademis yang didirikan atas kepercayaan bahwa peristiwa-peristiwa di langit adalah tanda-tanda terkode yang ditempatkan di sana oleh para dewa sebagai peringatan tentang prospek masa depan orang-orang di Bumi,” tulis para penulis studi tersebut, dikutip dari IFL Science, Jumat (30/5/2025).

    Dengan demikian, pengamatan astrologi merupakan bagian dari metode rumit untuk melindungi raja dan mengatur perilakunya agar sesuai dengan keinginan para dewa.

    Dengan merujuk silang berbagai fitur gerhana dengan “korpus akademis teks-teks pertanda langit”, para penasihat kerajaan dapat menguraikan pertanda langit dan membantu raja menghindari malapetaka.

    Teks-teks yang dianalisis oleh para penulis studi tersebut diyakini berasal dari kota Babilonia kuno Sippar, yang terletak di Irak modern.

    Pertanda lain yang tertulis pada prasasti tersebut menjelaskan bahwa “gerhana pada waktu jaga malam… menandakan wabah penyakit,” sementara catatan yang khususnya mengancam menyatakan bahwa “[jika] gerhana terjadi pada arah yang salah… tidak ada yang akan terhindar, Banjir Besar akan terjadi di mana-mana.”

    Apa yang dimaksud oleh para astronom kuno dengan “arah yang salah” tidak jelas, meskipun para peneliti mengatakan bahwa ini mungkin berhubungan dengan skenario di mana cakram bulan “entah bagaimana dinilai menghadap ke arah yang berlawanan dari yang diharapkan.”

    Namun, untungnya, para raja tidak menerima nasib mereka begitu saja, karena ritual perlindungan dilakukan untuk menangkal pertanda buruk.

    Mengutip surat dari seorang peramal kepada Raja Zimri-Lim dari Mari, sebuah wilayah di Mesopotamia, para peneliti mengatakan bahwa pertanda gerhana yang tidak menyenangkan dapat diperiksa ulang dengan extispicy yang melibatkan pemeriksaan isi perut hewan,untuk menentukan apakah raja benar-benar dalam bahaya.

    “Teks-teks milenium pertama menunjukkan bahwa jika, setelah penyelidikan tersebut, para penasihat raja merasa ancaman itu masih ada, tindakan dapat diambil untuk membatalkannya, dengan mengidentifikasi kekuatan jahat yang ada di baliknya dan melawannya dengan ritual-ritual apotropaic,” jelas para penulis studi tersebut.

    Menyoroti pentingnya keseluruhan ukiran-ukiran ini, para peneliti mengatakan, bahwa prasasti mewakili contoh-contoh tertua dari kumpulan pertanda gerhana bulan yang pernah ditemukan dan dengan demikian memberikan informasi baru yang penting tentang ramalan langit di antara masyarakat Mesopotamia selatan pada awal milenium kedua SM.

    (pgr/pgr)

  • Fadli Zon: Ada Lima Kerja Sama Kebudayaan RI-Prancis Saat Kunjungan Macron

    Fadli Zon: Ada Lima Kerja Sama Kebudayaan RI-Prancis Saat Kunjungan Macron

    Bisnis.com, MAGELANG – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan pemerintah telah melakukan penandatanganan sejumlah kerja sama strategis di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Prancis.

    Hal ini disampaikan Fadli Zon usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron saat berkeliling kawasan Candi Borobudur, Kamis (29/5/2025).

    “Iya, jadi ada beberapa penanda tanganan. Kemarin di istana, itu secara umum tentu saja antara Kementerian Kebudayaan Perancis dan Kementerian Kebudayaan Indonesia. Sementara tadi yang kita tanda tangani ada lima,” ujar Fadli kepada wartawan.

    Fadli pun menjelaskan bahwa kelima kerja sama tersebut meliputi bidang Permuseuman antara Kementerian Kebudayaan RI dan Kementerian Kebudayaan Prancis.

    Lalu, ada kerja sama film dan audiovisual guna memperkuat kolaborasi antara sineas kedua negara. Termasuk kemitraan di bidang perfilman antara lembaga perfilman Indonesia dengan LeFemis, institusi perfilman terkemuka di Prancis.

    Tak lupa, ada juga kerja sama riset dan studi koleksi museum serta cagar budaya, antara Indonesian Heritage Agency dan FAO. Terakhir ada kerja sama permuseuman dan warisan budaya antara lembaga museum dan cagar budaya Indonesia dengan Musée du Quai Branly – Jacques Chirac atau Gwimet Museum.

    Sebelumnya, satu dokumen kerja sama juga telah ditandatangani di Istana Merdeka, Jakarta, yang secara umum mencakup kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan Indonesia dan Prancis.

    Fadli berharap, kerja sama ini menjadi langkah percepatan dalam memajukan kebudayaan Indonesia melalui kolaborasi internasional.

    “Di bidang kebudayaan mereka juga sangat peduli dan sangat concern. Karena itu kita sangat berharap dengan kunjungan ini ke depan bidang-bidang kerjasama tadi.  Baik itu musium, film, musik, cagar budaya dan lain-lain bisa makin erat,” ucapnya.

    Dia menambahkan, melalui kerja sama ini, Indonesia dapat berpartisipasi lebih luas dalam berbagai program budaya, termasuk festival dan kegiatan bersama di tingkat internasional.

    “Dan kita bisa berpartisipasi termasuk untuk berbagai macam kegiatan, festival, program dengan Prancis,” pungkas Fadli.