Tempat Fasum: museum

  • Apresiasi Seniman Legendaris, Kemenbud Bakal Jadikan Rumah Bing Slamet Museum Budaya

    Apresiasi Seniman Legendaris, Kemenbud Bakal Jadikan Rumah Bing Slamet Museum Budaya

    JAKARTA – Komedian, aktor, sekaligus penyanyi (Alm) Bing Slamet merupakan senimang legendaris yang telah melahirkan banyak karya. Untuk itu, melalui Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Menteri Kebudayaan Fadli Zon melakukan peninjauan ke kediaman keluarga komedian tersebut dengan maksud menindaklanjuti rencana dijadikannya Museum Bing Slamet.

    Hal ini sebagai bentuk penghormatan dan mengharapkan dukungan serta kolaborasi dari berbagai sektor.

    “Pemerintah bersama keluarga besar Bing Slamet telah lama merencanakan untuk menjadikan rumah almarhum sebagai museum. Gagasan ini lahir dari keinginan untuk mengenang dan menghargai jasa Bing Slamet, seorang seniman legendaris Indonesia yang dikenal sebagai penyanyi, komedian, dan aktor serba bisa,” jelas Menbud.

    Dalam kesempatan tersebut, kedatangan Menbud Fadli Zon diterima oleh perwakilan keluarga Bing Slamet, yakni Lucky dan Iyut Bing Slamet. Di sana Menbud mengelilingi dan mengeksplorasi bangunan yang menurutnya masih menampilkan kesan asli bagi siapapun yang berkunjung ke sana.

    Menbud menyampaikan sebagian area rumah akan mengalami renovasi ringan, terutama pada infrastruktur pendukung, bekerja sama dengan beberapa pihak. Menurutnya proses ini akan dilakukan dengan tetap menjaga keaslian bangunan, khususnya kamar pribadi 

    Bing Slamet, yang akan dipertahankan sebagaimana aslinya demi nilai historis.

    Selain bangunan, Menbud juga turut menginspeksi benda-benda dan berbagai koleksi pribadi almarhum, seperti gitar, piagam penghargaan, dan memorabilia lainnya yang menurutnya merupakan harta karun yang berharga.

    “Kita berharap, melalui kolaborasi lintas sektor, rumah ini dapat diaktivasi menjadi ruang kegiatan seni yang hidup, yang tidak hanya mengenang sosok Bing Slamet sebagai seniman besar, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda,” ujar Menteri Fadli.

    Puteri Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa ayahnya merupakan tokoh besar yang layak dikenal tidak hanya oleh generasi muda di dalam negeri, tetapi juga masyarakat internasional.

    “Ke depannya, berbagai koleksi pribadi almarhum, seperti gitar, piagam penghargaan, dan memorabilia lainnya akan dipamerkan dalam bingkai dan display khusus. Semua ini akan dilengkapi dengan narasi informatif agar masyarakat mengetahui kontribusi besar Bing Slamet terhadap dunia seni dan budaya Indonesia,” jelas Iyut.  

    Menbud menyampaikan harapan agar rumah bersejarah ini dapat dikembangkan menjadi Museum Bing Slamet, sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa beliau dalam dunia seni dan budaya Indonesia.

    “Mudah-mudahan kita bisa mengaktivasi sebagai tempat kegiatan berkesenian yang terkait dengan Almarhum Bing Slamet, dan mengenang jasa-jasa beliau sebagai penyanyi, aktor, komedian dan banyak lagi. Kita mengenalnya sebagai orang yang bertalenta,” tutup Menbud.

  • Dicky Candra Dorong Pendopo Lama Tasikmalaya Jadi Museum Sejarah

    Dicky Candra Dorong Pendopo Lama Tasikmalaya Jadi Museum Sejarah

    Tasikmalaya, Beritasatu.com – Wakil Wali Kota Tasikmalaya Raden Dicky Candranegara atau Dicky Candra mengajukan usulan penting kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia untuk menjadikan pendopo lama di kawasan alun-alun Kota Tasikmalaya sebagai museum sejarah.

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya sekaligus peningkatan manfaat aset publik yang selama ini kurang dimanfaatkan secara maksimal. Usulan tersebut disampaikan Dicky Candra itu kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sebuah pertemuan resmi di Jakarta.

    “Kami telah berkomunikasi dengan Pak Menteri, Pak Fadli Zon tentang rencana pembangunan museum atau diorama di lokasi tersebut,” ujar Dicky Candra saat ditemui wartawan, Senin (9/6/2025).

    Tidak hanya mengajukan ke pemerintah pusat, Dicky Candra juga menjalin koordinasi aktif dengan Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin untuk membahas pemanfaatan berbagai aset milik Pemkab Tasikmalaya yang berada di wilayah kota. Termasuk di dalamnya adalah bangunan eks Sekretariat Daerah (Setda) lama.

    Bangunan yang berdekatan dengan pendopo ini rencananya akan diubah menjadi area parkir dan ruang usaha UMKM, sehingga dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan.

    “Ini bentuk kolaborasi Pemkot dan Pemkab Tasikmalaya agar semua aset bisa memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” tambahnya.

    Dicky Candra menyadari, proses ini membutuhkan waktu dan koordinasi yang matang. Namun, ia tetap optimistis gagasan tersebut bisa menjadikan pendopo sebagai museum akan memberikan dampak positif, terutama di sektor budaya dan ekonomi lokal.

    “Kami berharap pendopo bisa diakses masyarakat luas, jangan sampai terkesan eksklusif. Ini adalah warisan sejarah yang harus dibuka untuk umum,” pungkasnya.

  • Selami Kisah Sukses dan Kegagalan Raksasa Furnitur Dunia di Museum IKEA – Page 3

    Selami Kisah Sukses dan Kegagalan Raksasa Furnitur Dunia di Museum IKEA – Page 3

    Nama IKEA mungkin kini identik dengan furnitur bergaya minimalis, fungsional, dan terjangkau. Tapi siapa sangka, raksasa ritel asal Swedia ini justru berawal dari seorang anak muda pemalu dan penuh rasa ingin tahu dari desa kecil Älmhult.

    Dialah Ingvar Kamprad, pendiri IKEA, yang membangun kerajaan bisnis global dari benih-benih kreativitas, daya juang, dan warisan keluarga yang unik.

    Lahir pada tahun 1926, Ingvar tumbuh dalam keluarga sederhana di pedesaan Swedia Selatan. Ia dibesarkan di Majtorp, rumah ibunya Berta—seorang wanita tangguh dan penuh akal. Bersama adik perempuannya, Kerstin, dan ayahnya, Feodor, ia hidup dalam lingkungan yang mendidik anak-anak untuk hemat, mandiri, dan berpikir kreatif.

    Sejak kecil, Ingvar terbiasa bermain di toko kakek dari pihak ibu, CB Nilsson, yang menjual mulai dari paku hingga dinamit. Di sinilah daya imajinasi dan naluri dagangnya tumbuh. Sementara dari sisi ayahnya, warisan karakter keras kepala dan kegigihan mengalir dari sang nenek, Franziska, imigran Jerman yang mempertahankan pertanian keluarga meski ditinggal suami secara tragis.

    Kedua sosok perempuan kuat inilah—Berta dan Franziska—yang kemudian memberi dorongan besar pada mimpi bisnis Ingvar. Sementara sang ayah, Feodor, mengajarinya pentingnya kerja keras dan efisiensi dalam pengelolaan lahan keluarga di Elmtaryd.

    Sejak usia 10 tahun, Ingvar mulai mencari cara untuk menghasilkan uang. Ia menjual korek api, kartu Natal, majalah, hingga ikan hasil pancingannya sendiri. Tak puas hanya dengan memancing, ia belajar memasang jaring agar hasilnya lebih efisien. Untuk itu, ia meminta modal dari ayahnya dengan perjanjian bagi hasil—kerja sama bisnis pertamanya.

    Bisnis kecil ini berkembang pesat. Ia membeli sepeda untuk memperluas area distribusinya, serta mesin ketik untuk mencatat pelanggan. Bahkan saat bersekolah di asrama Osby, ia menyimpan stok dagangan seperti ikat pinggang dan jam tangan di bawah tempat tidurnya untuk dijual kepada teman-teman.

  • Menjelajahi Situs Cagar Budaya di Museum Sejarah Purbakala Pleret

    Menjelajahi Situs Cagar Budaya di Museum Sejarah Purbakala Pleret

    Koleksi lain di Museum Sejarah Purbakala Pleret yang tak kalah menarik adalah berbagai situs cagar budaya yang tersebar di wilayah Pleret. Berbagai situs ini menjadi bukti kemegahan Kerajaan Mataram Islam di masa lalu, khususnya pada masa Sultan Agung dan Amangkurat I.

    Para pengunjung dapat mengunjungi situs yang tersebar di Museum Sejarah Purbakala Pleret dengan menaiki sepeda yang disediakan pihak pengelola museum. Selain itu, juga tersedia caping untuk melindungi diri dari terik sinar matahari.

    Adapun situs-situs yang dapat dijelajahi adalah Situs Cagar Budaya Kerta, Situs Cagar Budaya Kauman-Pleret, Situs Cagar Budaya Kedaton-Pleret, Situs Cagar Budaya Makam Ratu Malang-Pleret, dan masih banyak lagi. Untuk berkunjung ke Museum Sejarah Purbakala Pleret, pengunjung tidak dipungut biaya apapun.

    Penulis: Resla

  • Batu Ganjal Pintu Ternyata Harta Karun Rp 18 Miliar Milik Nenek Tua

    Batu Ganjal Pintu Ternyata Harta Karun Rp 18 Miliar Milik Nenek Tua

    Jakarta

    Siapa yang pernah mengganjal pintu rumah pakai batu? Coba dicek dulu, siapa tahu itu batu berharga miliaran rupiah.

    Itulah sebuah kejadian nyata di Rumania. Seorang nenek tua memakai batu seberat 3,5 kg yang dia temukan di sungai, untuk mengganjal pintu rumah.

    Dilansir dari Science Alert, ternyata batu ganjal pintu itu adalah bongkahan batu amber utuh, terbesar di dunia. Berapa harganya kalau dijual? 1 juta Euro atau Rp 18,6 miliar, bukan main!

    Amber adalah batuan yang sebenarnya adalah getah pohon yang membatu dan umurnya jutaan tahun. Getah pohon yang mengental selama jutaan tahun menjadi material keras dengan warna terang dan indah.

    Rumania adalah negara yang banyak ditemukan batu amber. Biasanya ada di sekitar Desa Colti di tepi Sungai Buzau. Ada tambang batu amber di sana sejak tahun 1920-an.

    Batu amber Rumania disebut dengan nama Rumanite. Ciri khasnya adalah warna merah pekat yang cantik.

    Nenek tua penemu batu amber besar ini juga tinggal di Colti. Cukup lama batu itu jadi pengganjal pintu dan tidak mencolok tampilannya. Pencuri permata pun mungkin tidak curiga melihatnya.

    Keberadaan batu mulia ini baru disadari ketika si nenek meninggal tahun 1991. Rumahnya diwariskan kepada kerabatnya yang heran melihat batu ganjal pintu yang tampaknya istimewa.

    Benar saja, rupanya itu batu Amber gelondongan. Ia menjualnya ke pemerintah Rumania. Pemerintah meminta tim di Museum Sejarah di Krakow, Polandia untuk menguji dan menaksir batu tersebut. Para ahli memperkirakan umur batu itu 38-70 juta tahun.

    “Penemuannya merupakan hal yang sangat penting baik pada tingkat ilmiah maupun untuk museum,” kata Daniel Costache, direktur Museum Provinsi Buzau.

    Batu amber itu akhirnya dinyatakan sebagai harta nasional Rumania. Bongkahan harta karun itu kini disimpan di Museum Provinsi Buzau sejak tahun 2022, daerah tempat relik itu ditemukan.

    Kejadian serupa pernah terjadi di Michigan, Amerika Serikat. Seorang pria bertahun-tahun lamanya menyimpan sepotong batu besar sebagai pengganjal pintu di rumahnya. Beberapa dekade kemudian, diketahui bahwa batu tersebut adalah meteorit senilai USD 100 ribu atau setara Rp 1,5 miliar.

    Jadi kalau Anda atau nenek Anda di kampung halaman mengganjal rumah pakai batu, coba dicek dulu ya. Siapa tahu, itu adalah batu mulia yang sangat berharga.

    (fay/fyk)

  • Penataan Awal Kawasan Benteng Pendem Ambarawa Rampung, Segini Biayanya – Page 3

    Penataan Awal Kawasan Benteng Pendem Ambarawa Rampung, Segini Biayanya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I di Jawa Tengah.

    Penataan Benteng Pendem Ambarawa sebagai Situs Cagar Budaya berdasarkan Surat Keputusan Bupati Semarang Nomor 432/0112/2021 telah sesuai dengan fungsi kawasan Ambarawa sebagai kota tujuan wisata, dengan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal. 

    Ambarawa merupakan sebuah kota kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang dikenal dengan berbagai situs sejarah seperti Monumen Palagan Ambarawa, Museum Kereta Api Ambarawa, dan Benteng Willem I.

    “Setelah dilakukan penataan, diharapkan kawasan Benteng Pendem Ambarawa dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan atau edukasi tentang bangunan cagar budaya, sekaligus sebagai destinasi wisata bagi masyarakat,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo, Sabtu (7/6/2025).

    Penataan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I difokuskan pada revitalisasi kawasan cagar budaya Benteng Fort Willem I, dengan luas area penanganan 27.286,38 m² dan luas bangunan benteng 10.392,42 m². Lingkup penanganannya meliputi pekerjaan perlindungan bangunan, pekerjaan pengembangan bangunan, dan penataan lansekap kawasan. 

    Pekerjaan penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I dilakukan sejak Desember 2023 oleh PT Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana dengan biaya Rp 156,8 miliar. 

    Selain pekerjaan revitalisasi pada bangunan cagar budaya, penataan juga dilakukan pada area parkir seluas 6.429,93 m² dan area jalan akses seluas 5.873,42 m². 

  • Kisah Ilmuwan Bantu China Jadi Negara Adidaya Usai Dideportasi AS

    Kisah Ilmuwan Bantu China Jadi Negara Adidaya Usai Dideportasi AS

    Jakarta

    Di Shanghai, China, berdiri sebuah museum dengan 70.000 artefak yang didedikasikan untuk satu orang: “ilmuwan rakyat” Qian Xuesen.

    Qian adalah bapak program luar angkasa dan rudal China.

    Penelitiannya membuat Beijing mampu mengembangkan roket yang meluncurkan satelit pertamanya ke luar angkasa, serta rudal-rudal lain yang menjadi bagian dari persenjataan nuklir China.

    Atas jasanya, ia dihormati sebagai pahlawan nasional.

    Namun di Amerika Serikat, tempat ia belajar dan bekerja selama lebih dari satu dekade, kontribusi penting Qian jarang diakui.

    Kisah Qian kembali disorot oleh media seperti New York Times dalam beberapa hari terakhir ini, di tengah kebijakan pengusiran imigran oleh Presiden AS Donald Trump.

    Pada 28 Mei, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengumumkan bahwa pemerintah akan “secara agresif mencabut” visa bagi pelajar China, termasuk mereka yang terkait dengan Partai Komunis atau yang belajar di “bidang-bidang yang sensitif.”

    Lalu, apakah AS akan kembali jatuh di lubang yang sama dengan menyingkirkan sosok-sosok jenius seperti ilmuwan China ini dan melakukan salah satu kesalahan terbesar dalam sejarah negara itu?

    Seorang bintang lahir

    Qian lahir pada 1911, saat China beralih dari dinasti kekaisaran ke sistem pemerintahan republik. Ayahnya mendirikan sistem pendidikan nasional China setelah bekerja di Jepang.

    Sejak kecil, Qian sudah menunjukkan bakat luar biasa. Ia lulus dengan peringkat tertinggi dari Universitas Jiao Tong di Shanghai dan meraih beasiswa untuk belajar di Massachusetts Institute of Technology (MIT), AS.

    Pada 1935, dia tiba di Boston. Qian mungkin menghadapi xenofobia dan rasisme, kata Chris Jespersen, profesor sejarah di University of North Georgia di AS.

    Namun, ada juga “harapan dan keyakinan bahwa China [sedang] mengalami perubahan yang signifikan.”

    Getty ImagesQian Xuesen bersama pengacaranya Grant Cooper di sidang deportasi pada November 1950.

    Dari MIT, Qian melanjutkan pendidikannya ke California Institute of Technology (Caltech) untuk belajar di bawah bimbingan salah seorang insinyur aeronautika paling berpengaruh saat itu, Theodore von Karman, kelahiran Hungaria.

    Di sana, Qian berbagi kantor dengan ilmuwan terkemuka lainnya, Frank Malina, anggota kunci dari kelompok kecil inovator yang dikenal sebagai “Suicide Squad.”

    Julukan itu diberikan karena percobaan mereka untuk membangun roket di kampus, dan juga beberapa eksperimen dengan bahan kimia mudah menguap yang berakhir sangat buruk, jelas Fraser Macdonald, penulis Escape from Earth: A Secret History of the Space Rocket.

    Namun, tidak ada yang benar-benar jadi korban, kata penulis itu.

    Baca juga:

    Suatu hari, Qian terlibat dalam sebuah diskusi tentang matematika yang rumit dengan Malina dan anggota kelompok lainnya. Tak lama kemudian ia menjadi bagian dari tim itu dan menghasilkan penelitian penting tentang propulsi roket.

    Saat itu, ilmu roket dianggap sebagia “pekerjaan orang aneh dan pemimpi,” kata Macdonald.

    “Tidak seorang pun menganggapnya [roket] dengan serius, dan tidak ada insinyur yang ahli matematika akan mempertaruhkan reputasinya dengan mengatakan ini adalah masa depan.”

    Namun semuanya berubah cepat ketika Perang Dunia II pecah (193945).

    Kelompok Suicide Squad menarik perhatian militer AS, yang kemudian mendanai penelitian pesawat jet, dengan memasang pendorong di sayap pesawat agar bisa lepas landas dari landasan yang pendek.

    Getty ImagesKarena kecerdasannya yang nyata, Qian memenangkan beasiswa untuk belajar di MIT.

    Pendanaan dari militer juga membantu pendirian Laboratorium Propulsi Jet (JPL) pada 1943, di bawah arahan Theodore von Karman.

    Qian, bersama dengan Frank Malina, berada di pusat proyek tersebut.

    Meskipun Qian adalah warga China, saat itu China adalah sekutu AS sehingga “tidak ada kecurigaan nyata terhadap ilmuwan China di pusat proyek luar angkasa Amerika,” kata Macdonald.

    Qian mendapat izin keamanan untuk bekerja pada proyek penelitian senjata rahasia dan bahkan menjabat di Dewan Penasihat Sains pemerintah AS.

    Menjelang perang berakhir, Qian menjadi ahli propulsi jet terkemuka di dunia dan dikirim bersama von Karman dalam misi ke Jerman dengan pangkat sementara letnan kolonel.

    Misinya adalah mewawancarai para insinyur Nazi, termasuk Werner von Braun, ilmuwan roket terkemuka Jerman. AS ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan teknologi roket Jerman.

    Karier yang hancur

    Namun pada akhir dekade itu, karier cemerlang Qian di AS tiba-tiba hancur dan kehidupannya berantakan.

    Pada 1949, Mao Zedong mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat China. Dan dengan cepat, orang China dianggap sebagai “orang jahat,” kata Jespersen dari Universitas Georgia Utara.

    Seorang direktur baru di JPL mencurigai adanya jaringan mata-mata di laboratorium itu dan melaporkan beberapa staf itu ke FBI.

    “Semuanya orang China dan Yahudi,” jelas Macdonald.

    Era Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet pun dimulai. Perburuan atas orang-orang yang dianggap komunis di era McCarthy semakin gencar.

    Dalam suasana ini, FBI menuduh Qian, Frank Malina, dan yang lainnya sebagai antek komunis dan menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional.

    Tuduhan ke Qian ini didasarkan pada dokumen Partai Komunis AS pada 1938 yang menunjukkan bahwa ia menghadiri sebuah pertemuan sosial, yang dicurigai FBI sebagai pertemuan Partai Komunis Pasadena.

    Getty ImagesTiga anggota “Suicide Squad”, William Pickering (kiri), Theodore von Krmn (tengah) dan Frank J. Malina (kanan), dalam foto pada1960.

    Meskipun Qian menyangkal menjadi anggota partai, sebuah studi baru menunjukkan bahwa ia bergabung sekitar waktu yang sama dengan Frank Malina, pada 1938. Namun, hal itu tidak serta merta menjadikannnya seorang Marxis.

    Saat itu, menjadi komunis adalah bentuk perlawanan terhadap rasisme, kata Macdonald. Mereka menentang fasisme dan segregasi, seperti memprotes pemisahan kolam renang umum di Pasadena.

    Deportasi

    Zuoyue Wang, profesor sejarah di California Polytechnic State University di AS, mengatakan tidak ada bukti bahwa Qian melakukan spionase untuk China atau menjadi agen intelijen saat berada di AS.

    Namun, Qian kehilangan izin keamanannya dan ditetapkan sebagai tahanan rumah. Rekan-rekannya di Caltech, termasuk Theodore von Karman, menulis surat kepada pemerintah untuk membela Qian, tetapi tidak berhasil.

    Pada 1955, setelah lima tahun menjalani tahanan rumah, Presiden Eisenhower memutuskan untuk mendeportasi Qian ke China.

    Ilmuwan itu pergi dengan kapal bersama istri dan dua anaknya yang lahir di AS, sambil mengatakan kepada wartawan bahwa ia bersumpah tidak akan pernah menginjakkan kaki di AS lagi.

    Dan ia menepati janjinya.

    “Ia adalah salah satu ilmuwan paling terkemuka di AS. Ia telah banyak berkontribusi dan bisa saja berkontribusi lebih banyak lagi bagi AS. Jadi, itu bukan hanya penghinaan, tetapi pengkhianatan,” kata jurnalis dan penulis Tianyu Fang.

    Getty ImagesQian Xuesen dianggap sebagai bapak program rudal nuklir dan antariksa China.

    Qian tiba di China sebagai pahlawan, tetapi tidak langsung diterima oleh Partai Komunis.

    Rekam jejaknya tidak sepenuhnya bersih. Istrinya adalah putri pemimpin Nasionalis, dan sebelum kejatuhannya, Qian hidup nyaman di AS. Bahkan, dia telah mengajukan permohonan kewarganegaraan Amerika.

    Ia baru resmi bergabung dengan Partai Komunis China pada 1958. Sejak itu berusaha tetap berada di sisi aman. Ia selamat dari pembersihan politik dan Revolusi Kebudayaan, kemudian memiliki karier yang luar biasa.

    Ketika ia tiba di China, pengetahuan tentang ilmu roket nyaris tak dikenal. Namun, 15 tahun kemudian, ia memimpin peluncuran satelit pertama China ke luar angkasa.

    Selama beberapa dekade, ia melatih generasi baru ilmuwan dan meletakkan dasar bagi Program Eksplorasi Bulan China.

    Ironisnya, program rudal yang dikembangkan Qian di China kemudian digunakan untuk menyerang ASseperti rudal Silkworm yang ditembakkan ke AS dalam Perang Teluk 1991 dan serangan terhadap kapal USS Mason pada 2016 oleh pemberontak Houthi di Yaman.

    Dengan mengambil langkah keras terhadap komunisme domestik, Macdonald berpendapat, AS telah mendeportasi “seseorang yang justru digunakan oleh salah satu musuh ideologisnya untuk mengembangkan program rudal dan antariksanya sendiri. Itu adalah kesalahan geopolitik yang luar biasa.”

    “Ada siklus yang aneh. AS mengusir orang yang ahli dan kemudian menjadi bumerang bagi mereka,” katanya.

    Mantan Sekretaris Angkatan Laut AS Dan Kimball, yang kemudian menjadi kepala perusahaan propulsi roket Aerojet, pernah menyebut deportasi Qian sebagai “hal terbodoh yang pernah dilakukan negara ini.”

    Getty ImagesMao memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat China pada 1 Oktober 1949.

    Saat ini, sekali lagi terjadi ketegangan besar antara China dan AS. Kini bukan tentang ideologi, tetapi tentang perdagangan, keamanan teknologi dan, menurut Trump, dugaan kegagalan China dalam menangani Covid-19.

    Sebagian besar warga AS mungkin tak mengenal Qian atau perannya di program luar angkasa Amerika, tapi banyak warga dan mahasiswa China di AS yang mendengar kisahnya dan melihat kemiripannya dengan situasi saat ini.

    “Hubungan antara AS dan China telah memburuk sedemikian rupa sehingga mereka tahu bahwa mereka mungkin dicurigai seperti generasi Qian,” sang jurnalis membandingkan.

    Qian Xuesen tidak pernah menginjakkan kaki di Amerika Serikat lagi dan meninggal pada 2009. (Getty Images)

    Menurut Macdonald, kisah Qian merupakan peringatan ketika suatu rezim menyingkirkan pengetahuan.

    “Sejarah ilmu pengetahuan Amerika menunjukkan bahwa sains di AS dibangun oleh para pendatang… Namun di era konservatif seperti sekarang, sejarah itu semakin sulit untuk dirayakan.”

    Kontribusi JPL terhadap program luar angkasa AS, menurut Macdonald, sebagian besar diabaikan, jauh jika dibandingkan dengan kontribusi Wernher von Braun dan ilmuwan asal Jerman lainnya, yang secara diam-diam dibawa ke AS tak lama setelah von Karman dan Qian mengunjungi mereka.

    Braun adalah seorang Nazi dan prestasinya diakui oleh negara, sementara Qian dan ilmuwan lainnya dalam Suicide Squad tersingkirkan, kata Macdonald.

    “Fakta bahwa program luar angkasa AS pertama kali dirintis oleh kaum sosialis lokal entah Yahudi atau China adalah kisah yang sulit diterima oleh Amerika sendiri,” tutupnya.

    Kehidupan Qian berlangsung hampir satu abad. Selama periode ini, China bertransformasi dari negara lemah menjadi adikuasa di Bumi dan di luar angkasa.

    Qian adalah bagian dari transformasi itu. Namun kisahnya juga bisa menjadi kisah besar bagi Amerika jika saja tidak dikhianati.

    Pada tahun 2019, China berhasil mendaratkan wahananya di sisi terjauh Bulan. Lokasi pendaratannya di Kawah Von Karmandinamai dari insinyur aeronautika yang merupakan salah satu mentor Qian.

    Sebuah pengakuan, disengaja atau tidak, menunjukkan bahwa antikomunisme Amerika lah yang mendorong China menaklukkan luar angkasa.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Garebek Besar Keraton Yogyakarta 2025 Digelar Hari Ini

    Garebek Besar Keraton Yogyakarta 2025 Digelar Hari Ini

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Tradisi budaya tahunan Garebek Besar Keraton Yogyakarta 2025 kembali digelar pada Sabtu (7/6/2025). Acara ini diadakan dalam rangka merayakan Iduladha 2025 / Je 1958 dan selalu menjadi daya tarik bagi ribuan pengunjung, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

    Untuk menyaksikan langsung prosesi Garebek Besar, masyarakat bisa membeli tiket dengan harga yang sangat terjangkau. Tiket dijual di loket kedatangan Kagungan Dalem Museum Wahanarata sebelum acara dimulai.

    Harga tiket masuk Garebek Besar 2025:

       Pengunjung domestik dewasa: Rp 20.000   Pengunjung domestik anak-anak: Rp 15.000   Wisatawan mancanegara dewasa: Rp 30.000   Wisatawan mancanegara anak-anak: Rp 25.000

    Tiket ini sudah termasuk akses ke area Kagungan Dalem Pagelaran, lokasi utama prosesi, serta kunjungan ke Museum Wahanarata setelah acara. Tak hanya itu, setiap tiket dilengkapi dengan voucher gratis untuk bazar kuliner tradisional wahanarasa 2025.

    Garebek Besar merupakan acara puncak Iduladha di Keraton Yogyakarta. Dalam prosesi ini, Sultan HB X akan mengeluarkan gunungan berisi hasil bumi dan makanan tradisional sebagai simbol sedekah untuk rakyat. Gunungan tersebut dikawal oleh prajurit bregada Keraton dan nantinya dibagikan kepada masyarakat.

    Sebelum puncak acara, tradisi Numplak Wajik telah dilaksanakan pada Rabu (4/6/2025) pukul 15.00 WIB di Panti Pareden, Kompleks Magangan. Tradisi ini menandai awal pembuatan gunungan dan terbuka untuk umum.

    Selama prosesi Garebek Besar berlangsung, wisata Keraton akan ditutup sementara pada Sabtu mulai pukul 08.30–14.30 WIB.

    Untuk menjaga ketertiban dan kekhidmatan acara, pihak Keraton mengimbau masyarakat agar tidak menerbangkan drone selama prosesi berlangsung.

  • Daya Tarik Rustic Market Explore The Museum, Destinasi Wisata Menarik di Bogor

    Daya Tarik Rustic Market Explore The Museum, Destinasi Wisata Menarik di Bogor

    Liputan6.com, Bandung – Menikmati suasana alam ala Eropa tidak harus pergi jauh-jauh karena di Indonesia tepatnya di Bogor terdapat sebuah tempat wisata yang menyajikan nuansa khas Eropa yang tak kalah indah yaitu Rustic Market Explore The Museum.

    Tempat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan karena menyuguhkan pemandangan asri, arsitektur khas pedesaan Eropa, serta suasana yang sejuk khas dataran tinggi Bogor.

    Rustic Market Explore The Museum berlokasi di kawasan Bogor, Jawa Barat. Tempat ini merupakan bagian dari kompleks The Museum yang juga menawarkan pengalaman edukatif dan rekreasi dalam satu kawasan.

    Namun yang paling memikat adalah area Rustic Marketnya yang dipenuhi bangunan bergaya rustic perpaduan gaya vintage dan pedesaan Eropa yang hangat dan Instagramable. Selain menawarkan keindahan visual, Rustic Market juga dilengkapi dengan berbagai tenant.

    Mulai dari tenant makanan dan minuman yang menggugah selera untuk menikmati kopi hangat, croissant, atau sajian makanan western dengan latar belakang pemandangan pegunungan.

    Kombinasi antara kuliner dan suasana yang menenangkan membuat tempat ini cocok untuk healing atau sekadar menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. Tempat ini juga ramah untuk anak-anak.

    Pasalnya, terdapat area museum dan taman edukasi yang menjadikan tempat ini tidak hanya estetik tetapi juga memberikan nilai tambah dari sisi edukasi dan pengalaman ketika berkunjung.

  • Misteri Pigmen Tertua di Dunia Terpecahkan! Ilmuan Berhasil Kembalikan Warna Rahasia Firaun – Page 3

    Misteri Pigmen Tertua di Dunia Terpecahkan! Ilmuan Berhasil Kembalikan Warna Rahasia Firaun – Page 3

    Temuan ini bukan sekadar upaya menciptakan ulang warna masa lalu. Tim berharap 12 varian Egyptian Blue yang direkonstruksi ini dapat digunakan dalam konservasi artefak kuno, memberikan hasil restorasi yang lebih akurat dan indah seperti aslinya.

    Lebih dari itu, teknologi di balik pigmen ini membuka peluang besar dalam bidang forensik, keamanan, hingga pengembangan material futuristik. Pigmen ini juga memiliki sifat biologis, magnetik, dan optik yang unik.

    Salah satunya, mampu memancarkan cahaya inframerah-dekat—tak terlihat oleh mata manusia, tapi sangat berharga untuk teknologi anti-pemalsuan, pelacakan sidik jari, hingga aplikasi di superkonduktor suhu tinggi. 

    Jadi, siapa sangka dari proyek “iseng” museum, lahir penemuan yang bisa menyatukan sejarah kuno dengan teknologi masa depan?