Tempat Fasum: museum

  • EV Fun Rally in Heritage di Jakarta

    EV Fun Rally in Heritage di Jakarta

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengajak komunitas otomotif untuk segera beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Ajakan tersebut disampaikan dalam gelaran E-Rallytage: EV Fun Rally in Heritage di Jakarta.

    Kegiatan ini digagas oleh IMI dan diselenggarakan dalam rangka menyambut Formula E Jakarta E-Prix 2025, sekaligus menggugah semangat otomotif dengan pelestarian sejarah dan budaya bangsa. Seluruh peserta rally menggunakan mobil listrik berbagai merek dan menempuh rute yang dirancang secara khusus untuk melewati sejumlah titik bersejarah di Jakarta.

    Rally dimulai dari Sekretariat IMI di kawasan Gelora Bung Karno, kemudian melintasi Gedung Joang 45, Taman Ismail Marzuki, Museum Sumpah Pemuda, Museum Nasional, hingga Gereja Katedral, dan berakhir di Sirkuit Formula E Ancol.

    “Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana dunia otomotif bisa bersinergi dengan misi kebangsaan. Sebanyak 50 kendaraan listrik akan melintasi rute ikonik yang tidak hanya menggambarkan transformasi Kota Jakarta, tetapi juga menyimpan jejak-jejak sejarah perjuangan dan kebudayaan bangsa,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (18/6/2025).

    Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua IMI DKI Jakarta, Ananda Eko; Sekjen IMI DKI Jakarta, Dodi Irawan; Ketua Penyelenggara, Roni Arifudin; serta sejumlah pimpinan IMI Pusat seperti M. Riyanto, Jeffrey JP, Erwin Indrianto, dan Cokro Kusnadi.

    Bamsoet menambahkan bahwa rute yang dilalui peserta memiliki makna historis kuat. Gedung Joang 45 misalnya, dulunya pernah menjadi tempat pendidikan politik pemuda masa revolusi, kini menjadi simbol semangat juang. Museum Sumpah Pemuda mengingatkan lahirnya semangat persatuan nasional, sementara Museum Nasional menyimpan artefak budaya dari seluruh Nusantara. Gereja Katedral, sebagai bangunan tertua dan berarsitektur Eropa klasik di Jakarta, menampilkan kekayaan warisan spiritual bangsa.

    “Dengan menjadikan titik-titik sejarah tersebut sebagai checkpoint, E-Rallytage mengajak para peserta dan publik untuk mendalami kembali makna-makna kebangsaan yang terkadang terpinggirkan dalam kehidupan modern. Di sinilah komunitas otomotif dapat memainkan peran penting membawa cerita sejarah ke jalanan, membingkainya dalam semangat kebersamaan dan inovasi,” ujarnya.

    Bamsoet juga menyoroti rendahnya minat masyarakat terhadap museum. Mengutip data Badan Pusat Statistik, pada 2023 hanya sekitar 1,8% penduduk Indonesia yang tercatat mengunjungi museum. Karena itu, pendekatan baru seperti E-Rallytage ini diharapkan bisa menjadi sarana edukasi sejarah yang lebih menarik, kreatif, dan inklusif.

    “Melalui kegiatan seperti E-Rallytage, kita semua diingatkan bahwa menjadi bagian dari bangsa bukan hanya soal masa kini dan masa depan, tetapi juga soal bagaimana kita menghargai masa lalu. Karena hanya bangsa yang mengenal sejarahnya, yang mampu melangkah mantap menuju masa depan,” pungkasnya.

    (prf/prf)

  • Pameran Temporer Museum Daerah Kediri Diresmikan, Warisan Budaya Siap Sambut Generasi Muda

    Pameran Temporer Museum Daerah Kediri Diresmikan, Warisan Budaya Siap Sambut Generasi Muda

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri resmi menggelar Pameran Temporer sebagai bagian dari pre launching Museum Daerah, sebuah inisiatif yang digagas untuk memperkenalkan wajah baru pusat edukasi sejarah dan budaya lokal.

    Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ini dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, di Desa Menang, Kecamatan Pagu, pada Selasa, 17 Juni 2025.

    Museum Daerah yang direncanakan ini akan menjadi ruang terpadu yang menggabungkan fungsi edukatif dengan fasilitas amphitheater serta kedekatannya dengan situs bersejarah Pamuksan Sri Aji Joyoboyo. Dalam sambutannya, Mbak Dewi menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga dan merawat kekayaan budaya Kediri, baik yang bersifat fisik maupun tak benda.

    Pameran ini menyuguhkan beragam koleksi artefak pilihan, ilustrasi desain interior museum, hingga narasi sejarah yang mengisahkan perjalanan Kediri dari masa ke masa.

    Acara ini terbuka untuk publik hingga 21 Juni 2025 dan diharapkan mampu menjadi pintu masuk bagi masyarakat dalam mengenal lebih dalam warisan lokal yang selama ini menjadi identitas kuat wilayah tersebut.

    Sejumlah tokoh kebudayaan, perwakilan dari lembaga pemerintah, dan pelajar turut menghadiri pembukaan pameran tersebut. Inisiatif ini diharapkan memperkuat citra Kabupaten Kediri sebagai daerah yang konsisten menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan mampu menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah lokal di tengah masyarakat.

    Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mustika Prayitno Adi mengatakan bahwa arca yang ditampilkan hanya sebagian, karena masih pre launching.

    “InsyaAllah akhir tahun ini, mohon doanya agar bisa terwujud. Kita berusaha keras agar ini bisa terwujud,” katanya.

    Menurutnya, selain sebagai tempat mengumpulkan dan mengamankan benda-benda cagar budaya, fungsi museum nantinya bisa dijadikan objek penelitian dan untuk wisata edukasi. [ADV PKP/nm]

  • 2.000 Orang Tewas Tenggelam Gara-gara Salah Hitung Posisi Bulan

    2.000 Orang Tewas Tenggelam Gara-gara Salah Hitung Posisi Bulan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tenggelamnya kapal raksasa Titanic menyimpan luka mendalam. Insiden tragis tersebut menewaskan ribuan orang yang menumpanginya.

    Penyebabnya ternyata karena salah perhitungan posisi bulan. Hal ini tampak sepele, namun ternyata berdampak besar.

    Para insinyur perusahaan kapal, Harland and Wolff, boleh berbangga diri ketika kapal rakitannya resmi selesai pada 31 Maret 1912. Dengan panjang 269 meter, lebar 28,19 meter, dan dilengkapi teknologi termutakhir, kapal ini diciptakan sebagai benda bergerak buatan manusia yang paling besar, megah, dan paling canggih di dunia kala itu.

    Keganasan ombak samudra pun disebut tak akan jadi masalah besar. Para penumpang dijanjikan kenyamanan dan keamanan mutlak. Kapal ini begitu sempurna sampai muncul pernyataan legendaris, “Tuhan pun tak akan bisa menenggelamkan kapal ini.” Saking hebatnya.

    Sembilan hari setelah perakitan selesai, kapal megah itu akhirnya memulai pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, menuju New York, Amerika Serikat. Kelak, kapal itu diberi nama RMS Titanic. Ribuan penumpang yang mayoritas kaum elit dan orang-orang terkaya Eropa menaruh harapan dan harta di dalamnya. Sebab mereka percaya kapal itu bakal aman.

    Maka, mereka tak hanya membawa diri, tetapi juga emas, berlian, hingga mobil mewah ke dalam kapal. Total, seluruh harta benda yang diangkut sangat fantastis. Daily Mail menaksir seluruhnya mencapai US$250 juta pada masa sekarang atau sekitar Rp4 triliun.

    Namun, keyakinan itu runtuh empat hari kemudian. Di tengah malam berbintang dan lautan tenang, Titanic menabrak gunung es. Lambung kapal robek sepanjang 90 meter. Air laut segera mengalir deras ke dalam lambung kapal. Bencana tak terhindarkan.

    Tepat hari ini 113 tahun lalu, pada 15 April 1912, Titanic tenggelam di Samudra Atlantik. Sebanyak 2.208 penumpang terpaksa mengakhiri perjalanan bukan di AS, tetapi di lautan antah berantah.

    Dari keseluruhan penumpang, hanya 707 jiwa yang berhasil selamat. Selebihnya, dinyatakan tewas. Ada yang tenggelam bersama kapal di kedalaman 4 kilometer. Ada juga yang membeku perlahan di permukaan laut super dingin.

    Mengungkap Misteri Tenggelamnya Titanic

    Dari sini, cerita legendaris Titanic dimulai. Selama seabad lebih, Titanic terus dibicarakan banyak orang, salah satunya soal barang-barang yang ikut tenggelam. Mengutip BBC Internasional, banyak pihak tergoda menjelajahi bangkai kapal.

    Mereka mencari barang-barang milik penumpang atau benda-benda artefak dari kapal. Mulai dari, jam saku, lukisan, berlian, parfum, tas, hingga guci-guci asal China. Semuanya memang benda mati, tetapi menjadi saksi bisu dari salah satu kejadian paling memilukan di seluruh dunia. Tentu, akan sangat menguntungkan jika dijual.

    Untungnya, sebagian dari benda-benda Titanic tersebut sudah diselamatkan. Sebagai satu-satunya pihak yang berhak mengambil, perusahaan Titanic menyimpan benda-benda tersebut di museum. Alias tidak dijual.

    “Kami ingin memastikan bahwa kami melestarikan kenangan tersebut, karena tidak semua orang bisa pergi ke Titanic, dan kami ingin dapat menyampaikannya kepada publik,” ungkap Direktur Koleksi RMS Titanic, Tomasina Ray.

    Selain perkara harta karun, pembicaraan Titanic sekarang ini juga soal penyebab tenggelam. Di balik cerita legendaris soal “Tuhan tak akan bisa menenggelamkan kapal”, para ahli berupaya mencari jawaban logis atas tragedi kelam itu. Salah satunya terkait keberadaan gunung es yang sebenarnya tidak diprediksi para awak kapal.

    Masih Menyimpan Misteri

    Sejarawan Tim Maltin dalam Titanic: A Very Deceiving Night (2012) mengungkap, salah satu faktor kecelakaan Titanic adalah air pasang lautan. Kala itu, bulan sedang berada di posisi terdekatnya dengan bumi. Air laut pun mengalami kenaikan dan membuat gunung es yang berada di utara terapung hingga ke jalur pelayaran Titanic.

    Sebagai catatan, jalur pelayaran Titanic merupakan jalur lazim yang dilewati kapal dan memang seharusnya tak ada gunung es. Atas alasan ini, awak Titanic tak memasukkan gunung es sebagai ancaman. Maka, ketika gunung es tiba-tiba muncul, bencana pun tak bisa dihindari.

    Tim Maltin pun menyebut, sudah seharusnya tak ada orang yang disalahkan atas tragedi Titanic sebab bukan murni kesalahan manusia.

    Meski begitu, pendapat tersebut hanya menambah daftar panjang teori penyebab tenggelamnya Titanic. Sampai sekarang, penyebab tenggelamnya kapal masih terus diuji oleh para ahli.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pelajar SD Diajak Sinau Bareng Bung Karno Arek Suroboyo

    Pelajar SD Diajak Sinau Bareng Bung Karno Arek Suroboyo

    Surabaya (beritajatim.com) — Puluhan pelajar sekolah dasar di Kota Surabaya mengikuti kegiatan “Sinau Bareng Bung Karno Arek Suroboyo” dengan mengunjungi sejumlah lokasi bersejarah pada Senin pagi (16/6/2025). Rangkaian kunjungan itu meliputi Rumah Kelahiran Bung Karno di Pandean, Rumah HOS Tjokroaminoto, dan Museum Dr. Soetomo.

    Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Komunitas Sinau Bareng Kebangsaan yang digerakkan oleh sejumlah pemuda Kota Surabaya. Tujuan utamanya adalah mengenalkan sejarah kota sebagai tempat kelahiran Bung Karno dan dapur nasionalisme Indonesia kepada generasi penerus.

    Alfan Thoriqi, salah satu penggerak kegiatan ini, menjelaskan bahwa para pelajar diperkenalkan dengan berbagai peristiwa kebangsaan yang berakar di Surabaya. Mulai dari titik balik kekalahan tentara Mongol di Ujung Galuh, era pergerakan nasional, hingga perjuangan pasca-kemerdekaan RI.

    “Semangat rela berkorban, gotong-royong, menjunjung tinggi nasionalisme harus digelorakan kepada generasi penerus sejak dini, sehingga tongkat estafet perjalanan bangsa dilanjutkan oleh generasi yang berkepribadian dalam budaya,” kata Alfan Thoriqi.

    Selain mengunjungi tempat bersejarah, para pelajar juga diajak berdoa di pusara Dr. Soetomo, salah satu tokoh pendiri Bangsa yang dimakamkan di kompleks Gedung Nasional Indonesia, Bubutan. Doa bersama ini menjadi penutup kegiatan yang sarat makna kebangsaan.

    “Kita berkirim doa kepada Allah SWT untuk Bung Karno, HOS Tjokroaminoto, Dr. Soetomo, dan segenap pahlawan bangsa Indonesia. Semoga diberikan tempat yang mulia di sisi-Nya serta kita para generasi penerus diberikan keberkahan, kekuatan, hingga kebijaksanaan,” ujar Andre Saputra Budiono, tokoh penggerak pemuda.

    Pembina Komunitas Sinau Bareng Kebangsaan, Achmad Hidayat, memberikan apresiasi atas antusiasme para siswa SD yang mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat. Dia menegaskan bahwa pembelajaran sejarah adalah kunci pembentukan karakter anak bangsa.

    “Jangan salah ya, Bung Karno merupakan putra dari guru sekolah dasar, Bapak Soekemi. Jadi kalau adik-adik belajar tekun, nanti akan menjadi orang sukses di kemudian hari,” ungkap Achmad.

    Achmad juga mengusulkan agar kegiatan napak tilas sejarah kebangsaan dijadikan agenda resmi pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) atau kegiatan tengah semester. Menurutnya, Surabaya memiliki banyak destinasi sejarah yang relevan untuk penguatan karakter pelajar.

    “Kalau ke luar kota itu berat biayanya bagi wali murid. Kota Surabaya memiliki destinasi wisata sejarah dan kebudayaan yang sungguh beragam untuk membentuk karakter adik-adik sekolah dasar,” pungkasnya. [asg/but]

  • Dari Dapur Rumahan Cetak Rekor MURI 90 Tahun Setia Menemani melalui Cita Rasa Jahe
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Juni 2025

    Dari Dapur Rumahan Cetak Rekor MURI 90 Tahun Setia Menemani melalui Cita Rasa Jahe Surabaya 16 Juni 2025

    Dari Dapur Rumahan Cetak Rekor MURI 90 Tahun Setia Menemani melalui Cita Rasa Jahe
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Sembilan dekade bukan waktu yang sebentar. Di tengah arus perubahan zaman dan tantangan global, produsen
    permen jahe
    tertua di Indonesia PT Sindu Amritha tetap berdiri kokoh. 
    Alhasil, rekor pun tercatat karena masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Perusahaan
    Permen Jahe
    Tertua di Indonesia.
    Seperti diketahui, perusahaan permen jahe yang berada di
    Pasuruan
    , Jawa Timur ini didirikan pada tahun 1935 oleh seorang kakek yang memulai usaha rumahan sederhana dengan niat tulus memberi kehangatan lewat permen jahe.
    Dengan demikian, tumbuh dan mengakar dalam kehidupan masyarakat dan menjadi bagian dari kisah banyak keluarga di Indonesia.
    “Merupakan satu prestasi yang sudah mempertahankan keeksisan selama 90 tahun. Bukan kemudahan karena perjuangan, kerja keras, inovasi dan semangat yang terus berkobar,” ujar Dyah Purwaningsih, Direktur Utama PT Sindu Amritha kepada media termasuk Kompas.com.
    Kini dalam semangat memperbarui langkah, perusahaan pun meluncurkan maskot baru bernama “Jaha”, sosok yang enerjik, sehat, dan bersahabat. 
    Selain itu pada usia yang ke-90, Sindu Amritha meluncurkan tagline baru: “Sin A, Setia Menemani”, yaitu cerminan semangat dan komitmen perusahaan yang terus berinovasi dalam mendukung gaya hidup sehat masyarakat Indonesia.
    Sebagai bentuk adaptasi terhadap tren kesehatan modern, Sindu Amritha juga memperkenalkan dua varian baru: Ting-Ting Jahe Seasalt dan Ting-Ting Jahe Lemon.
    Inovasi ini diharapkan mampu menjangkau konsumen masa kini yang semakin sadar akan pentingnya hidup sehat.
    Tidak salah jika
    Basuki Tjahaja Purnama
    , Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, yang memberikan refleksi mendalam akan nilai keluarga dan ketekunan pada perusahaan ini.
    “Saya berpikir mau hidup 90 tahun itu tidak gampang. Apalagi ini perusahaan. Tidak mudah kalau keluarga besar mampu mempertahankan sampai saat ini.”
    “Tapi di perusahaan Sindu ini bisa dan ini menarik sebelum nama Indonesia ada. Kekeluargaan antara orang Tionghoa yang bisa diterima,” ujar pria yang biasa disapa Ahok itu.
    Baginya, perusahaan permen jahe ini adalah contoh nyata bagaimana perusahaan bisa menjadi role model lewat kekompakan keluarga. Ia mengibaratkannya secara menarik:
    “Jadi kalau ada domba yang takut serigala itu wajar, tapi kalau domba takut sama domba itu aneh. Nah sama dengan saudara takut dengan saudara yang lain itu tidak bisa dipertahankan,” imbuhnya.
    Ia menekankan bahwa rasa memiliki antaranggota keluarga di dalam perusahaan ini adalah aset terbesar yang perlu dicontoh oleh semua entitas bisnis.
    “Saya yakin dengan budaya dan karakter perusahaan ini yang harus menjadi contoh semua perusahaan, produk terjamin karena sudah mendapatkan ISO. Terbukti kualitas, mutunya bagus dan higienis,” kata Ahok.
    Sementara itu, Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas, Budaya dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif, menyampaikan apresiasinya atas ketangguhan perusahaan ini.
    “Selamat merayakan HUT yang ke-90 kepada PT Sindu. Usia 90 tahun bukanlah waktu yang singkat, inilah bukti ketangguhan, konsistensi dan komitmen perusahaan dalam berkontribusi pembangunan ekonomi nasional,” tuturnya.
    Ia melihat peran penting perusahaan permen jahe ini tidak hanya sebagai pelaku industri, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah. Dengan harapan agar perusahaan ini mampu menjadi pionir transformasi digital dan ekonomi hijau.
    “Kami melihat PT Sindu tidak hanya sebagai perusahaan tapi juga mitra dalam mendukung pemerintah terutama di sektor industri pangan yang semangat dan kreatif termasuk ekspor,” kata Yuke.
    “Komitmen terhadap keberlanjutan, inovasi dan pemberdayaan masyarakat menjadi prestasi lebih yang patut dicontoh,” pungkasnya
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dari Dapur Rumahan Cetak Rekor MURI 90 Tahun Setia Menemani melalui Cita Rasa Jahe
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Juni 2025

    Dari Dapur Rumahan Cetak Rekor MURI 90 Tahun Setia Menemani melalui Cita Rasa Jahe Surabaya 16 Juni 2025

    Dari Dapur Rumahan Cetak Rekor MURI 90 Tahun Setia Menemani melalui Cita Rasa Jahe
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Sembilan dekade bukan waktu yang sebentar. Di tengah arus perubahan zaman dan tantangan global, produsen
    permen jahe
    tertua di Indonesia PT Sindu Amritha tetap berdiri kokoh. 
    Alhasil, rekor pun tercatat karena masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Perusahaan
    Permen Jahe
    Tertua di Indonesia.
    Seperti diketahui, perusahaan permen jahe yang berada di
    Pasuruan
    , Jawa Timur ini didirikan pada tahun 1935 oleh seorang kakek yang memulai usaha rumahan sederhana dengan niat tulus memberi kehangatan lewat permen jahe.
    Dengan demikian, tumbuh dan mengakar dalam kehidupan masyarakat dan menjadi bagian dari kisah banyak keluarga di Indonesia.
    “Merupakan satu prestasi yang sudah mempertahankan keeksisan selama 90 tahun. Bukan kemudahan karena perjuangan, kerja keras, inovasi dan semangat yang terus berkobar,” ujar Dyah Purwaningsih, Direktur Utama PT Sindu Amritha kepada media termasuk Kompas.com.
    Kini dalam semangat memperbarui langkah, perusahaan pun meluncurkan maskot baru bernama “Jaha”, sosok yang enerjik, sehat, dan bersahabat. 
    Selain itu pada usia yang ke-90, Sindu Amritha meluncurkan tagline baru: “Sin A, Setia Menemani”, yaitu cerminan semangat dan komitmen perusahaan yang terus berinovasi dalam mendukung gaya hidup sehat masyarakat Indonesia.
    Sebagai bentuk adaptasi terhadap tren kesehatan modern, Sindu Amritha juga memperkenalkan dua varian baru: Ting-Ting Jahe Seasalt dan Ting-Ting Jahe Lemon.
    Inovasi ini diharapkan mampu menjangkau konsumen masa kini yang semakin sadar akan pentingnya hidup sehat.
    Tidak salah jika
    Basuki Tjahaja Purnama
    , Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, yang memberikan refleksi mendalam akan nilai keluarga dan ketekunan pada perusahaan ini.
    “Saya berpikir mau hidup 90 tahun itu tidak gampang. Apalagi ini perusahaan. Tidak mudah kalau keluarga besar mampu mempertahankan sampai saat ini.”
    “Tapi di perusahaan Sindu ini bisa dan ini menarik sebelum nama Indonesia ada. Kekeluargaan antara orang Tionghoa yang bisa diterima,” ujar pria yang biasa disapa Ahok itu.
    Baginya, perusahaan permen jahe ini adalah contoh nyata bagaimana perusahaan bisa menjadi role model lewat kekompakan keluarga. Ia mengibaratkannya secara menarik:
    “Jadi kalau ada domba yang takut serigala itu wajar, tapi kalau domba takut sama domba itu aneh. Nah sama dengan saudara takut dengan saudara yang lain itu tidak bisa dipertahankan,” imbuhnya.
    Ia menekankan bahwa rasa memiliki antaranggota keluarga di dalam perusahaan ini adalah aset terbesar yang perlu dicontoh oleh semua entitas bisnis.
    “Saya yakin dengan budaya dan karakter perusahaan ini yang harus menjadi contoh semua perusahaan, produk terjamin karena sudah mendapatkan ISO. Terbukti kualitas, mutunya bagus dan higienis,” kata Ahok.
    Sementara itu, Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas, Budaya dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif, menyampaikan apresiasinya atas ketangguhan perusahaan ini.
    “Selamat merayakan HUT yang ke-90 kepada PT Sindu. Usia 90 tahun bukanlah waktu yang singkat, inilah bukti ketangguhan, konsistensi dan komitmen perusahaan dalam berkontribusi pembangunan ekonomi nasional,” tuturnya.
    Ia melihat peran penting perusahaan permen jahe ini tidak hanya sebagai pelaku industri, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah. Dengan harapan agar perusahaan ini mampu menjadi pionir transformasi digital dan ekonomi hijau.
    “Kami melihat PT Sindu tidak hanya sebagai perusahaan tapi juga mitra dalam mendukung pemerintah terutama di sektor industri pangan yang semangat dan kreatif termasuk ekspor,” kata Yuke.
    “Komitmen terhadap keberlanjutan, inovasi dan pemberdayaan masyarakat menjadi prestasi lebih yang patut dicontoh,” pungkasnya
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BRIN Temukan Spesies Katak Baru di Sulawesi, Ini Penampakan Detailnya – Page 3

    BRIN Temukan Spesies Katak Baru di Sulawesi, Ini Penampakan Detailnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Tim Peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), baru saja mengumumkan keberhasilan mereka dalam mengidentifikasi spesies baru katak pohon dari genus Rhacophorus.

    Penemuan katak ini terungkap di dua lokasi berbeda di Pulau Sulawesi, yakni di kawasan pegunungan Katopasa dan Gandang Dewata.

    Spesies yang baru dideskripsikan ini diberi nama Rhacophorus boeadii, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi mendiang Drs. Boeadi.

    Boeadi adalah seorang naturalis dan ilmuwan terkemuka dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam bidang zoologi dan konservasi herpetofauna di Indonesia.

    Amir Hamidy, seorang peneliti herpetologi dari BRIN, menjelaskan R. boeadii memiliki sejumlah karakteristik morfologis yang membedakannya secara jelas dari tiga spesies Rhacophorus lain yang telah lebih dulu dikenal di Sulawesi, yaitu R. edentulus, R. georgii, dan R. monticola.

    “Katak ini termasuk dalam kategori ukuran sedang, dengan panjang tubuh pada individu jantan berkisar antara 40 hingga 45 milimeter, sementara pada betina ukurannya lebih besar, antara 48 hingga 54 millimeter,” Amir menjelaskan melalui keterangannya, Minggu (15/6/2025).

    Ciri khas lain spesies katak baru ini diamati dari bentuk moncong pada jantan yang cenderung miring, tekstur kulit punggung yang kasar dengan adanya bintik-bintik putih, serta pola unik berupa bercak putih yang tersebar di sisi tubuh.

  • Meriahkan Ajang Balap Mobil Formula E, IMI Gelar Fun Rally Heritage di Jakarta – Page 3

    Meriahkan Ajang Balap Mobil Formula E, IMI Gelar Fun Rally Heritage di Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ikatan Motor Indonesia (IMI) menggelar acara fun rally heritage di Jakarta, Minggu (15/6/2025). Menurut Ketua Penyelenggara Acara, Ronny Arifudin, kegiatan digelar bertujuan untuk memeriahkan ajang Formula E atau Jakarta E-Prix di mana balap mobil listrik tercepat di dunia akan digelar pada akhir pekan depan, 21 Juni 2025.

    “Alhamdulilah acara ini sudah selesai. Ini kita fun rally, tadi fun rally kita judulnya E-Rallytage yaitu kita rally mobil-mobil listrik dengan melewati pos-pos tempat-tempat yang heritage,” kata Ronny di Ancol, lokasi di mana kejuaraan Jakarta E-Prix akan dihelat, Minggu (15/6/2025).

    Ronny menjelaskan, sejumlah lokasi yang dilalui oleh para peserta rally hari ini adalah Museum Nasional, Gedung Gajah, kemudian Gedung Juang, Museum Sumpah Pemuda, Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal.

    “Nah itu tempat-tempat yang bersejarah. Itu adalah salah satu tujuan kita,” tutur dia.

    Ronny meyakini, semangat Formula E dapat dirasakan oleh 52 peserta yang ikut kegiatan fun rally pada pagi sampai siang hari ini. Dia berharap, Formula E dapat menjadi kebanggaan semua pihak, khususnya bagi mereka yang ada di komunitas IMI.

    “Karena Formula E ini IMI menjadi salah satu penyelenggara event internasional Formula E. Jadi kita ikut memeriahkan, selain daripada itu juga kita adalah untuk juga mengampanyekan mobil-mobil listrik ini ke depan,” yakin dia.

    Selain itu, lanjut Ronny, ada pesan khusus yang disampaikan Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat membuka acara fun rally hari ini. Dia mengatakan, walaupun judulnya fun rally namun semua peserta tetap harus menaati aturan rally nasional yang berlaku.

    “Ya pesan dari Pak Bamsoet ini ya kita ini di IMI selain daripada mengurusi kompetisi, kompetisi balap mobil, balap motor juga kita mengurusi mengenai mobilitas. Nah ini, dengan kita punya mobilitas, komunitas-komunitas, nah ini diharapkan dengan kalau misalnya anggota IMI kita bisa membuat kegiatan-kegiatan yang bermanfaat,” kata dia.

  • Interflour Indonesia Rayakan HUT ke-53 dengan Aksi Lingkungan dan Pemecahan Rekor MURI

    Interflour Indonesia Rayakan HUT ke-53 dengan Aksi Lingkungan dan Pemecahan Rekor MURI

     

    Dalam rangkaian perayaan ini, Interflour juga berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) melalui pembagian 53.000 roti kepada masyarakat di berbagai titik di Makassar, seperti lingkungan sekitar pabrik, sekolah, panti asuhan, dan masjid.

    “Kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari perayaan ulang tahun, tetapi juga wujud dukungan kami terhadap program ketahanan pangan melalui distribusi roti bergizi secara gratis kepada masyarakat luas,” kata Christiany.

    Interflour juga memberikan dukungan nyata kepada pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan menggelar Food Festival yang diikuti oleh 53 customer, sebagian besar adalah pelaku UMKM. Seluruh peserta diberikan kesempatan berpartisipasi secara gratis sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini.

    Sebagai bagian dari inovasi produk, Interflour juga meluncurkan tepung terigu Kompas dengan kemasan terbaru 5 kg yang diharapkan dapat menjadi pilihan tepat bagi para pengusaha kecil dan menengah pengguna tepung terigu serbaguna premium.

    Perayaan ini ditutup dengan kegiatan funwalk sejauh 5,3 kilometer yang diikuti ratusan peserta dari kalangan karyawan, keluarga, dan mitra usaha. Selain menjadi ajang olahraga bersama, kegiatan ini juga diisi dengan aksi pungut sampah sepanjang rute yang dilalui. Kegiatan ini menjadi simbol semangat kebersamaan, gaya hidup sehat, dan kepedulian terhadap lingkungan.

    Interflour Indonesia selama ini telah menerapkan manajemen kualitas dan lingkungan yang ketat dengan memperoleh berbagai sertifikasi, seperti Jaminan Halal, FSSC 22000 V6, SNI, ISO 14001:2015, ISO 45001:2018, serta sertifikasi green industry.

    “Ke depan, kami akan terus meningkatkan kapasitas produksi, menjaga kualitas produk, dan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin berkembang,” tegas Christiany.

    Selama lebih dari lima dekade, Interflour Indonesia terus berkontribusi dalam mendukung sektor pangan nasional melalui produk-produk unggulan seperti Gerbang, Gerbang Jingga, Kompas, Serdadu Biru, dan Gatotkaca. Dengan semangat keberlanjutan, Interflour Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian Indonesia.

     

    Pemecahan Rekor MURI memasak semur daging dengan bumbu nusantara terbanyak yaitu satu ton daging digelar di Cikarang, Bekasi. Sekitar 100 kompor lengkap dengan peralatan hingga bumbu dapur disiapkan untuk para peserta.

  • Spesies Baru Katak Pohon Ditemukan di Sulawesi

    Spesies Baru Katak Pohon Ditemukan di Sulawesi

    Jakarta

    Tim Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengidentifikasi satu spesies baru katak pohon di Sulawesi.

    Spesies baru dari genus Rhacophorus ini ditemukan di dua lokasi berbeda di Pulau Sulawesi, yakni Gunung Katopasa dan Gunung Gandang Dewata. Spesies ini memperkaya daftar fauna endemik Sulawesi khususnya amfibi, serta mempertegas pentingnya konservasi keanekaragaman hayati di kawasan Wallacea.

    Mengutip siaran pers BRIN di situs resminya, spesies baru tersebut diberi nama Rhacophorus boeadii, sebagai penghormatan kepada mendiang Drs. Boeadi, seorang naturalis dan ilmuwan dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang telah berkontribusi terhadap dunia ilmu zoologi dan konservasi satwa herpetofauna di Indonesia.

    Foto: BRIN

    Peneliti Herpetologi BRIN, Amir Hamidy, menjelaskan bahwa R. boeadii sp.nov. memiliki karakter morfologis yang membedakannya dari tiga spesies Rhacophorus Sulawesi lainnya, yakni R. edentulus, R. georgii, dan R. monticola.

    “Katak ini berukuran sedang, dengan panjang tubuh jantan sekitar 40-45 mm dan betina 48-54 mm. Ciri khas lainnya termasuk moncong jantan yang miring, kulit punggung kasar dengan bintik putih, serta pola bercak putih di sisi tubuh,” ujar Amir.

    Foto: BRIN

    Menurutnya, penemuan ini merupakan hasil survei intensif yang dilakukan pada 2016 hingga 2019 di kawasan Gunung Katopasa (Sulawesi Tengah) dan Gunung Gandang Dewata (Sulawesi Barat). Analisis morfologi, genetika, serta suara panggilan jantan mendukung bahwa spesimen ini adalah spesies yang belum pernah dideskripsikan sebelumnya.

    “Kami sangat antusias dengan penemuan ini karena semakin membuka wawasan terhadap kekayaan biodiversitas Sulawesi yang unik. Namun, kami juga khawatir karena habitatnya yang terspesifikasi pada hutan dataran tinggi sangat rentan terhadap ancaman kerusakan habitat dan perubahan iklim,” ungkap Amir.

    Foto: BRIN

    Sebagai bagian dari kawasan Wallacea, Pulau Sulawesi dikenal sebagai hotspot keanekaragaman hayati dengan tingkat endemisme tinggi, terutama untuk kelompok amfibi. Sayangnya, tekanan terhadap habitat alami terus meningkat dan menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan spesies endemik.

    Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional Zootaxa (5569 (2): 201-230), dan menjadi referensi penting dalam studi taksonomi serta konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.

    (rns/rns)