Tempat Fasum: museum

  • Temuan di Afrika Bisa Ubah Sejarah Manusia, Peneliti Harvard Heboh

    Temuan di Afrika Bisa Ubah Sejarah Manusia, Peneliti Harvard Heboh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penemuan sisa gigi badak yang berusia 24 juta tahun membuat peneliti kegirangan. Pasalnya, sisa gigi tersebut merupakan protein penyusun DNA paling tua yang berhasil dianalisis.

    DNA adalah andalan peneliti fosil manusia purba, hewan, dan tumbuhan prasejarah untuk memahami evolusi makhluk hidup yang hidup sebelum era manusia. Namun, DNA tidak mampu bertahan lama.

    Menurut Reuters, sampai saat ini, DNA purba fosil tertua yang pernah ditemukan oleh peneliti usianya hanya 2 juta tahun. Protein, sebagai komponen utama DNA, mampu bertahan jauh lebih lama dan memberikan informasi yang serupa.

    Peneliti kini berhasil menemukan dan kemudian mengurutkan (sequencing) protein yang diambil dari fosil gigi badak, gajah, dan kuda nil yang sudah punah. Fosil tertua berasal dari badak yang diperkirakan berusia 21-24 juta tahun. Protein tersebut digali dari dua lingkungan yang bertolak belakang yaitu di wilayah Kanada yang berbatasan dengan Kutub Utara dan sebuah lembah di Kenya yang suhunya panas.

    “Proyek yang saling melengkapi ini menunjukkan bahwa protein, struktur dasar dari semua makhluk hidup yang menyimpan informasi soal sejarah evolusi, bisa ditemukan di fosil purba di belahan dunia mana saja,” kata Daniel Green, ahli biologi evolusi dari Harvard, seperti dikutip oleh Reuters dari jurnal Nature.

    Penemuan ini membuka pintu ke penelitian yang lebih jauh soal evolusi, termasuk riset soal garis keturunan manusia hingga terkait dinosaurus.

    “Protein purba bisa memberikan informasi soal sejarah evolusi dengan menyediakan data molekul dari spesimen yang terlalu tua untuk preservasi DNA. Ini memberikan peneliti cara untuk melakukan klarifikasi tentang hubungan evolusi di pohon kehidupan, bahkan untuk spesies yang sudah punah jutaan tahun,” katan Ryan Sinclair Paterson dan Universitas Kopenhagen.

    Menurut Reuters, DNA dan protein terdegradasi seiring dengan berjalannya waktu, tetapi protein lebih “awet.” DNA tertua yang berhasil diambil berasal dari fosil organisme yang hidup di Greenland sektari 2 juta tahun lalu. Sebelum penemuan protein dari badak purba, protein tertua yang pernah terekam berasal dari fosil yang terawetkan oleh iklim dingin di Kanada.

    Protein yang diambil dari gigi 5 badak, gajah, dan kuda nil yang hidup 1,5-18 juta tahun lalu di Kenya menunjukkan hubungan antara manusia purba dengan “saudara” mereka yang sekarang masih berkeliaran di lokasi yang sama. Adapun, sisa gigi dari fosil badak di Kanada yang diperkirakan berusia 24 juta tahun menunjukkan garis keturunan ke badan modern.

    “Protein dibentuk oleh kode genetika kita, DNA, jadi sequence protein mengungkap informasi tentang hubungan antara dua individu yang berbeda, jenis kelamin, dan lainnya,” kata Green.

    Peneliti mengambil peptida, rantai organik yang disebut sebagai asam amino yang menyusun protein, yang ditemukan di enamel gigi.

    “Beberapa protein menyusun gigi, struktur yang paling kuat dan awet di tubuh manusia,” kata Green. “Enamel pada dasarnya adalah batu, mineral yang dinamakan hydroxyapatite. 

    Homo sapiens atau spesies manusia modern muncul sekitar 300.000 tahun lalu. Protein purba ditemukan di gigi beberapa spesies yang sudah punah dalam riwayat evolusi manusia.

    “Hominin [kelompok makhluk hidup yang menyerupai manusia] memiliki asal evolusi dan diversifikasi di area tempat sampel kami berasal, jadi hasil yang kami dapatkan sangan menjanjikan untuk eksplorasi lebih jauh tentang nenek moyang kita di Kenya,” kata Timothy Cleland dari Institut Museum Konservasi Smithsonian.

    Protein yang diteliti berasal dari spesies yang berasal dari era setelah era dinosaurus. Era dinosaurus atau era Mesozoic berakhir 66 juta tahun lalu.

    “Metode baru dan lebih baik dalam mengambil dan mendeteksi protein purba, bisa membawa paleoproteomics ke era Mesozoic,” kata Green.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Momen Langka, Ilmuwan Tak Sengaja Temukan Fosil Dinosaurus di Lahan Parkir! – Page 3

    Momen Langka, Ilmuwan Tak Sengaja Temukan Fosil Dinosaurus di Lahan Parkir! – Page 3

    Hasil analisis lebih lanjut yang dipublikasikan di jurnal Rocky Mountain Geology menunjukkan bahwa tulang tersebut berasal dari dinosaurus herbivora.

    Spesies yang paling mendekati adalah Thescelosaurus atau Edmontosaurus, dua dinosaurus pemakan tumbuhan yang hidup di akhir zaman Kapur.

    Fosil tersebut diperkirakan berusia 67,5 juta tahun, menjadikannya fosil tertua sekaligus terdalam yang pernah ditemukan di wilayah Denver. Penemuan ini membuka jendela baru untuk mempelajari kondisi Bumi sesaat sebelum kepunahan massal dinosaurus.

    Pada masa itu, Denver bukanlah kota modern seperti sekarang, melainkan wilayah tropis yang penuh rawa dan hutan hujan. Dinosaurus besar seperti Tyrannosaurus rex diduga hidup berdampingan dengan spesies herbivora tersebut di daerah ini.

    Dari Proyek Energi ke Pameran Spesial

    Meski proyek awal ditujukan untuk kepentingan energi ramah lingkungan, hasil yang ditemukan justru memiliki nilai sejarah luar biasa. Peneliti senior DMNS, Bob Raynolds, menyebut kesempatan ini sebagai momen langka dalam 35 tahun kariernya.

    “Selama 35 tahun di museum, kami belum pernah punya peluang seperti ini untuk mempelajari lapisan geologi dalam tanah secara detail. Fosil yang ditemukan di sini… benar-benar seperti keajaiban,” katanya.

    Museum belum memutuskan apakah akan melanjutkan proyek energi geothermal. Namun, fragmen tulang dinosaurus itu kini sudah menjadi bagian dari pameran sementara yang dapat dinikmati pengunjung.

    Penemuan ini membuktikan bahwa kejutan ilmiah bisa muncul bahkan dari tempat yang paling tidak terduga—seperti di bawah roda mobil Anda sendiri.

  • Fadli Zon Kunjungi Museum Nasional Tiongkok, Serahkan Keris sebagai Simbol Diplomasi Budaya – Page 3

    Fadli Zon Kunjungi Museum Nasional Tiongkok, Serahkan Keris sebagai Simbol Diplomasi Budaya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, melakukan kunjungan ke Museum Nasional Tiongkok (National Museum of China/NMC) di Beijing. Kunjungan ini dalam rangka mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Tiongkok.

    Kunjungan ini diawali dengan pertemuan dengan Wakil Direktur Museum Nasional Tiongkok, Chang Weiming, serta penyerahan simbolik keris, warisan budaya Indonesia yang telah diinskripsi UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda sejak 25 November 2005.

    Dalam pertemuan ini, Menteri Fadli Zon menegaskan pentingnya diplomasi budaya dalam membangun hubungan antarbangsa.

    “Penyerahan keris ini adalah jembatan persahabatan antara dua peradaban besar dan tua di dunia yakni Tiongkok dan Indonesia,” ujar Fadli Zon dalam keterangan yang diterima pada Minggu (13/7/2025).

    Museum Nasional Tiongkok menyimpan lebih dari 1,4 juta koleksi, mencakup artefak kuno dan modern, keramik, manuskrip, dan berbagai karya seni klasik. Di antaranya, terdapat lebih dari 815.000 artefak budaya kuno, 340.000 artefak budaya modern, dan hampir 6.000 benda budaya Tingkat Satu (Grade One cultural relics).

    Museum ini dikenal dengan pameran permanennya seperti “Ancient China”, “The Road of Rejuvenation”, dan “The Road of Rejuvenation: New Era”, yang menampilkan sejarah panjang peradaban Tiongkok dari zaman prasejarah hingga era modern.

    Koleksi museum mencakup berbagai dinasti penting seperti Shang, Zhou, Qin, Han, Tang, hingga Qing, serta menampilkan kekayaan warisan budaya Tiongkok seperti perunggu kuno, keramik, batu giok, tekstil, dan lainnya.

  • Prakiraan Cuaca di Provinsi Bali Hari Ini

    Prakiraan Cuaca di Provinsi Bali Hari Ini

    Liputan6.com, Bandung – Provinsi Bali pada hari ini, Minggu, 13 Juli 2025 diprediksi mengalami cuaca yang cukup bervariasi. Sebagian besar wilayahnya memiliki prakiraan cuaca cerah sementara beberapa daerah lainnya berpotensi berawan.

    Kondisi ini menggambarkan cuaca di pertengahan tahun yang belum sepenuhnya stabil meskipun seharusnya telah memasuki musim kemarau. Adapun masyarakat dan wisatawan yang sedang berada di Bali perlu mempersiapkan diri dengan melakukan langkah antisipasi.

    Misalnya membawa payung atau jas hujan bisa menjadi pilihan untuk bisa menjalani aktivitas di luar ruangan tanpa terganggu oleh cuaca. Bagi mereka yang memiliki agenda perjalanan wisata, informasi cuaca juga penting untuk menentukan destinasi yang akan dikunjungi.

    Bali yang terkenal dengan keindahan alamnya mulai dari pantai, sawah, hingga pegunungan tentu akan lebih maksimal dinikmati saat cuaca mendukung. Saat cuaca cerah berawan, pengunjung bisa tetap menikmati suasana alam yang indah.

    Sementara itu, jika hujan turun maka aktivitas bisa dialihkan ke tempat wisata indoor seperti museum, galeri seni, atau pusat kuliner khas Bali. Para pelaku usaha pariwisata juga dapat menyesuaikan layanan dan aktivitas yang ditawarkan kepada para tamu.

    Meskipun prediksi cuaca tidak selalu seratus persen akurat data dari BMKG tetap menjadi acuan penting bagi banyak pihak. Terutama dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini.

  • Kenapa Luar Angkasa Hampa Udara, Ini Penjelasannya

    Kenapa Luar Angkasa Hampa Udara, Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Astronaut di luar angkasa terombang-ambing, karena antariksa adalah ruang hampa udara, sehingga membuat tubuh manusia menjadi ringan. Mengapa luar angkasa hampa udara?

    Dikutip dari Live Science, Sabtu (12/7/2025) ruang angkasa adalah ruang hampa yang nyaris sempurna, penuh dengan kekosongan kosmik. Untuk benar-benar memahami kekosongan alam semesta, kita perlu meluangkan waktu sejenak untuk memahami apa sebenarnya ruang hampa.

    Jackie Faherty, ilmuwan senior di Departemen Astrofisika di Natural History Museum di New York City, AS menyebutkan, ruang hampa tidak memiliki materi, dan hampir sepenuhnya hampa, bukan karena daya hisap, melainkan karena hampir kosong.

    Kekosongan itu menghasilkan tekanan yang sangat rendah. Meskipun mustahil untuk meniru kekosongan ruang angkasa di Bumi, para ilmuwan dapat menciptakan lingkungan bertekanan sangat rendah yang disebut vakum parsial.

    “Bahkan dengan analogi penyedot debu, memahami konsep vakum terasa hampir asing karena sangat bertentangan dengan cara kita hidup,” kata Faherty.

    Pengalaman kita sebagai manusia sepenuhnya terbatas pada sebagian kecil alam semesta yang sangat padat dan dinamis. Jadi, sulit bagi kita untuk benar-benar memahami ketiadaan atau kekosongan.

    “Namun kenyataannya, apa yang normal bagi kita di Bumi , sebenarnya jarang terjadi dalam konteks alam semesta, yang sebagian besarnya hampir kosong,” jelas Faherty.

    Gravitasi penyebabnya

    Rata-rata, ruang angkasa akan tetap cukup kosong bahkan jika kita tidak memiliki gravitasi. Menurut astrofisikawan teoretis dari Caltech, Cameron Hummels, tidak banyak materi yang tersedia dibandingkan dengan volume alam semesta tempat kita menyimpan materi tersebut.

    “Kepadatan rata-rata alam semesta, menurut NASA , adalah 5,9 proton ( artikel subatom bermuatan positif) per meter kubik. Namun, gravitasi kemudian memperkuat kekosongan di wilayah-wilayah tertentu di alam semesta dengan menyebabkan materi di alam semesta berkumpul,” sebutnya.

    “Pada dasarnya, dua benda bermassa akan saling tarik menarik. Itulah gravitasi. Dengan kata lain, materi suka berada di sekitar materi lain,” kata Faherty.

    Di luar angkasa, gravitasi menarik benda-benda di dekatnya agar lebih dekat. Bersama-sama, massa kolektif mereka meningkat, dan semakin banyak massa berarti mereka dapat menghasilkan tarikan gravitasi yang lebih kuat untuk menarik lebih banyak materi ke dalam gumpalan kosmik mereka.

    “Massa meningkat, lalu tarikan gravitasi, lalu massa. Ini efek pelarian,” kata Hummels.

    Ketika titik-titik panas gravitasi ini menarik materi di dekatnya, ruang di antara keduanya dikosongkan, menciptakan apa yang dikenal sebagai kekosongan kosmik.

    Namun, alam semesta tidak berawal seperti itu. Setelah Big Bang, materi di alam semesta tersebar lebih merata, hampir seperti kabut.

    “Selama miliaran tahun, gravitasi telah mengumpulkan materi tersebut menjadi asteroid, planet, bintang, Tata Surya, dan galaksi, dan menyisakan kekosongan ruang antarplanet, antarbintang, dan antargalaksi di antara mereka,” jelas Hummels.

    Namun, ruang hampa pun tidak sepenuhnya murni. Di antara galaksi-galaksi, terdapat kurang dari satu atom dalam setiap meter kubik, yang berarti ruang antargalaksi tidak sepenuhnya kosong. Namun, materi di dalamnya jauh lebih sedikit daripada ruang hampa mana pun yang dapat disimulasikan manusia di laboratorium di Bumi.

    “Sementara itu, alam semesta terus mengembang, memastikan bahwa kosmos sebagian besar akan tetap kosong. Kedengarannya sangat sepi,” kata Faherty.

    (rns/rns)

  • Politik kemarin, Kopasgat terima MURI hingga soal revisi KUHAP

    Politik kemarin, Kopasgat terima MURI hingga soal revisi KUHAP

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa politik telah diwartakan oleh pewarta Kantor Berita ANTARA pada Jumat (11/7). Berikut beberapa berita pilihan yang masih menarik dibaca pagi ini.

    1. Kopasgat diakui MURI selaku pelopor pasukan wingsuit pertama Indonesia

    Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI sebagai satuan pertama yang memiliki pasukan penerjun wingsuit di Indonesia.

    “Dengan ini, MURI menyatakan dan meneguhkan bahwa Kopasgat TNI AU tercatat sebagai pencetak rekor Indonesia pasukan pertama yang memiliki regu terjun wingsuit di Indonesia,” kata Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri di Lapangan Tembak Djamsuri Kopasgat TNI AU di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini.

    2. Kopasgat pastikan pasukan Wingsuit akan ikut serta di Angkasa Yudha

    Komandan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) Marsma TNI Deny Muis mengatakan pasukan Wingsuit Kopasgat akan diikutsertakan dalam latihan puncak TNI AU Angkasa Yudha 2025.

    “Ya, dipastikan itu (Wingsuit Kopasgat) akan dimainkan,” kata Deny Muis saat ditemui di Lapangan Tembak Djamsuri TNI AU , Jakarta Timur, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini.

    3. Ketika TNI dan prajurit Prancis kompak pamerkan Tari Pacu Jalur

    Pemandangan unik terjadi di Champs-Élysées, Paris, ketika Kontingen Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama tentara Prancis memainkan Tari Pacu Jalur, Jumat.

    Kegiatan itu dilakukan personel di sela-sela kegiatan latihan parade untuk persiapan perayaan Bastille Day pada 14 Juli mendatang.

    Baca selengkapnya di sini.

    4. Istana bantah tarif 32 persen terkait keanggotaan Indonesia di BRICS

    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi membantah kebijakan tarif resiprokal yang dikenakan Pemerintah Amerika Serikat kepada Indonesia sebesar 32 persen berkaitan dengan keanggotaan RI dalam kelompok ekonomi BRICS.

    Menurut Prasetyo, tarif barang impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak hanya berlaku untuk Indonesia, tetapi juga pada 21 negara lainnya.

    Baca selengkapnya di sini.

    5. Komisi III DPR tegaskan penyadapan sepakat tak dibahas di revisi KUHAP

    Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menegaskan bahwa ketentuan mengenai penyadapan telah disepakati untuk tidak dibahas di revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

    Menurut dia, hal tersebut sudah disepakati pada saat pembahasan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) bersama pemerintah pada Kamis (10/7).

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Bernadus Tokan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengalaman Mura Jadi Pemandu Tur Candi Borobudur, Dampingi Obama hingga Orang Mabuk
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Juli 2025

    Pengalaman Mura Jadi Pemandu Tur Candi Borobudur, Dampingi Obama hingga Orang Mabuk Regional 11 Juli 2025

    Pengalaman Mura Jadi Pemandu Tur Candi Borobudur, Dampingi Obama hingga Orang Mabuk
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    — Di balik megahnya
    Candi Borobudur
    , terdapat sosok sederhana yang telah mendampingi tamu-tamu istimewa menjelajahi situs warisan dunia itu.
    Mura Aristina, pria 42 tahun asal Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, telah belasan tahun menjadi pemandu wisata di kawasan candi terbesar di dunia tersebut.
    Karier Mura dimulai dari bawah. Pada 1999 hingga 2004, ia bekerja sebagai tukang sapu dan petugas keamanan di Balai Konservasi Borobudur—kini Museum dan Cagar Budaya Warisan Dunia Borobudur.
    Berkat kerja kerasnya, ia kemudian menjadi staf humas dan akhirnya dipercaya menjadi pemandu tur resmi pada 2009.
    “Baru Selasa kemarin saya mendampingi Duta Besar Tiongkok Wang Lutong,” ujar Mura saat ditemui Kompas.com, Kamis (10/7/2025).
    Momen paling mendebarkan dalam kariernya adalah saat harus memandu tokoh-tokoh besar dunia. Mura tercatat pernah mendampingi mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, mantan Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam.
    Ia juga pernah mendampingi Raja Inggris Chalres III yang saat itu masih berstatus pangeran, sampai Raja Swedia Carl XVI Gustaf.
    Dari sekian banyak pengalaman, yang paling membuatnya merasa gugup adalah saat mendampingi Putri Thailand Maha Chakri Sirindhorn pada tahun 2016.
    Sebab, sang putri dikenal sebagai seorang sejarawan dan arkeolog.
    “Saya minder karena harus menjelaskan sejarah di depan orang yang ahli,” kenangnya.
    Tak hanya mendampingi tamu VVIP, Mura juga kerap bertemu dengan wisatawan umum dari berbagai latar belakang.
    Salah satu yang paling unik, katanya, adalah ketika memandu wisatawan asing yang sedang mabuk minuman alkohol.
    “Pengalaman seperti itu tetap saya hadapi profesional, meski harus ekstra sabar,” ucapnya sambil tersenyum.
    Mura yang kini memandu wisatawan hampir setiap hari mengaku lebih banyak membimbing turis mancanegara. Ia menyadari ada perbedaan karakter antara wisatawan lokal dan asing.
    “Kebanyakan turis asing hanya ingin memotret objek candinya, tidak ingin ikut masuk frame foto,” jelasnya.
    Yang membuatnya paling bahagia adalah ketika narasinya diperhatikan dengan seksama oleh pengunjung, disambut interaksi, dan diakhiri dengan pujian.
    “Sering mereka minta kontak saya, lalu merekomendasikan ke kolega atau teman-temannya. Itu yang bikin saya terus semangat,” ujar Mura.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rano Karno Buka Pameran Cheng Ho, Harap Warga Paham Sejarah Nusantara-Tiongkok

    Rano Karno Buka Pameran Cheng Ho, Harap Warga Paham Sejarah Nusantara-Tiongkok

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi membuka pameran bertajuk Miles Apart, Close Heart di Museum Keramik, Kota Tua, Jakarta Barat. Pameran ini menyoroti kisah pelayaran Laksamana Cheng Ho yang menjadi simbol perdamaian dan jalur diplomasi budaya Nusantara-Tiongkok berabad-abad silam.

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan, kerja sama ini lahir dari kolaborasi antara Museum Keramik dengan Museum Shanghai, yang dikenal sebagai salah satu museum terbesar di Tiongkok. Menurut Rano, pameran ini bukan soal artefak sejarah, tetapi juga jembatan kebudayaan antarbangsa.

    “Kami bahagia bisa melakukan kolaborasi dengan Museum Shanghai. Pelayaran Cheng Ho ini adalah simbol keterbukaan dan perdamaian. Nilai-nilai itu yang kita angkat agar generasi sekarang paham akar sejarah kita,” kata Rano di Museum Keramik, Jakarta Barat, Jumat (11/7/2025).

    Pameran Miles Apart, Close Heart memamerkan berbagai benda seni, keramik, replika alat kapal, serta catatan perjalanan Cheng Ho yang dahulu singgah di wilayah Nusantara. Sejumlah koleksi dipajang dengan narasi interaktif agar pengunjung, terutama anak muda, bisa mengenal jalur rempah dan jalur budaya maritim yang pernah menghubungkan Asia Tenggara dengan Tiongkok.

    Rano menegaskan, kerja sama ini diharapkan tidak berhenti di Jakarta. Pemprov DKI berencana menjadikan Museum Keramik dan Museum Shanghai sebagai sister museum dalam waktu dekat. Dengan status tersebut, pameran serupa ditargetkan bisa digelar di Shanghai pada 2027 mendatang.

    “Kalau sudah jadi sister museum, akan lebih mudah mendesain pameran balasan di Shanghai. Targetnya 2027, pas ulang tahun ke-500 Jakarta. Ini butuh perencanaan panjang, tapi saya optimis,” ujarnya.

    Pameran Miles Apart, Close Heart di Museum Keramik akan berlangsung selama satu bulan, dari tanggal 11 Juli hingga 11 Agustus mendatang. Masyarakat Jakarta pun diimbau memanfaatkan kesempatan ini untuk mengenal sejarah hubungan Nusantara-Tiongkok melalui jalur maritim Cheng Ho.

    (bel/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rano Karno ingin DKI adakan pameran di Shanghai

    Rano Karno ingin DKI adakan pameran di Shanghai

    Saya berharap tahun 2027 saat ulang tahun Jakarta 500 tahun, kami adakan pameran di Shanghai

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno ingin agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengadakan pameran di Shanghai, China, seperti halnya Shanghai Art Collection Museum mengadakan pameran pelayaran Cheng Ho di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta Barat.

    “Saya berharap tahun 2027 saat ulang tahun Jakarta 500 tahun, kami adakan pameran di Shanghai. Ini kalau kolaborasi sekarang di sini (Jakarta), mungkin kami nanti pameran juga di sana (Shanghai),” kata di di Jakarta, Jumat.

    Rano mengatakan rencana mengadakan pameran di Shanghai membutuhkan perencanaan yang panjang dan memang dimungkinkan.

    Ini, sambung dia, karena Pemprov DKI Jakarta dan Shanghai akan menjadi “sister museum” atau museum yang berbagi koleksi atau berkolaborasi dalam proyek.

    “Karena kita (Jakarta dan Shanghai) akan menjadi ‘sister’ museum. Kalau sudah ‘sister’ museum enak untuk mendesainnya. Tapi tentu harus perencanaannya panjang,” kata dia.

    Sebagai langkah awal terkait sister museum, pada Jumat ini hingga 11 Agustus 2025, Pemprov DKI Jakarta bersama Shanghai Art Collection Museum mengadakan pameran pelayaran Cheng Ho bertajuk “Miles Apart, Close at Heart – Jauh di Mata, Dekat di Hati”.

    Pameran ini akan dibuka Jumat (11/7) malam di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta Barat.

    Wagub menyampaikan, pelayaran Cheng Ho adalah simbol perdamaian dan keterbukaan. Nilai-nilai tersebut yang kemudian diangkat dalam pameran ini tersebut.

    Menurut dia, pameran ini merupakan wujud nyata dari semangat kolaborasi, refleksi, dari warisan sejarah yang terus menghubungkan kedua bangsa yakni Indonesia dan Tiongkok.

    Rano berharap pameran tersebut dapat mempererat hubungan jangka panjang antara Indonesia dengan Tiongkok dan bisa memperkuat pemahaman lintas budaya melalui informasi seni.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary menyampaikan sebanyak 50 koleksi unggulan dari China dan Indonesia dihadirkan pada pameran.

    “Koleksi tersebut mencakup beragam media, termasuk diagram kapal harta karun, peta navigasi langit, peta maritim, cetakan batu Prasasti Kekaisaran Ming, serta porselen dan tembikar”, kata dia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI bersama Museum Shanghai adakan pameran pelayaran Cheng Ho

    DKI bersama Museum Shanghai adakan pameran pelayaran Cheng Ho

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Shanghai Art Collection Museum mengadakan pameran pelayaran Cheng Ho bertajuk “Miles Apart, Close at Heart – Jauh di Mata, Dekat di Hati” di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta Barat.

    “Kami bahagia bisa melakukan kolaborasi dengan Museum Shanghai. Pelayaran Cheng Ho ini adalah simbol perdamaian dan keterbukaan. Nilai-nilai tersebut yang kami angkat dalam pameran ini,” ujar Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta Barat, Jumat.

    Rano mengatakan pameran ini merupakan wujud nyata dari semangat kolaborasi, refleksi, dari warisan sejarah yang terus menghubungkan kedua bangsa yakni Indonesia dan Tiongkok.

    Dia berharap pameran tersebut dapat mempererat hubungan jangka panjang antara Indonesia dengan Tiongkok dan bisa memperkuat pemahaman lintas budaya melalui informasi seni.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary menyampaikan sebanyak 50 koleksi unggulan dari China dan Indonesia dihadirkan dalam pameran.

    “Koleksi tersebut mencakup beragam media, termasuk diagram kapal harta karun, peta navigasi langit, peta maritim, cetakan batu Prasasti Kekaisaran Ming, serta porselen dan tembikar,” kata dia.

    Senada dengan Rano, dia mengatakan kemitraan dengan Tiongkok tidak hanya bertujuan untuk menyuguhkan koleksi, tetapi juga untuk mendorong pemahaman lintas budaya yang lebih dalam serta mempererat hubungan jangka panjang antara Indonesia dan Tiongkok.

    Adapun pameran “Miles Apart, Close at Heart – Jauh di Mata, Dekat di Hati” dibuka malam ini hingga 11 Agustus 2025.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.