Tempat Fasum: museum

  • Antartika Mengandung Harta Karun 50 Ribu Meteorit, Simpan Sejarah Tata Surya

    Antartika Mengandung Harta Karun 50 Ribu Meteorit, Simpan Sejarah Tata Surya

    Jakarta

    Hampir 50 ribu meteorit telah ditemukan di Antartika dan ratusan ribu lainnya dapat ditemukan. Masing-masing meteorit menceritakan kisah evolusi Tata Surya.

    Batuan Bulan pertama yang ditemukan di benua es menunjukkan bahwa material dari benda langit yang lebih besar dari asteroid dapat berakhir di Bumi.

    Menemukannya tidaklah mudah, dan tim harus mengunjungi daerah-daerah terpencil tanpa jaminan akan terlihat. Sejauh ini, para ilmuwan menemukan sekitar 1.000 meteorit di Antartika setiap tahun.

    Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Climate Change memperkirakan bahwa sekitar 5.000 meteorit terkubur tanpa terlihat setiap tahun akibat pemanasan suhu global.

    Untuk memperkirakan perubahan ini, para ilmuwan mengembangkan model yang mengidentifikasi lokasi kemunculan meteorit. Mereka mendasarkan peluang tersebut pada faktor-faktor seperti tutupan salju, suhu permukaan, kecepatan es mengalir, dan kecuraman medan.

    Kemudian, mereka menjalankan simulasi dalam berbagai skenario pemanasan dan menemukan bahwa meteorit tenggelam dan tak terlihat di bawah es seiring kenaikan suhu.

    “Ini merupakan dampak perubahan iklim yang agak tak terduga,” ujar salah satu penulis utama studi ini, Harry Zekollari, seorang ahli glasiologi di Vrije Universiteit Brussel, dikutip dari National Geographic.

    “Tempat-tempat ini berada di bawah titik beku, namun kita masih sangat memengaruhi arsip Tata Surya yang sangat penting,” ujarnya.

    Perburuan Meteorit yang Menantang

    Mayoritas meteorit Antartika ditemukan di dekat kaki gunung atau singkapan tempat es, yang biasanya mengalir ke dataran rendah, terdorong ke atas. Di sana, angin kencang menyapu salju, memperlihatkan es yang begitu tua sehingga tampak berwarna biru cerah.

    Alih-alih mencair, sebagian es juga langsung berubah menjadi uap air, membantu mengungkap meteorit yang seharusnya tetap terkubur. Meteorit di permukaan dapat menghilang dengan cepat.

    Ketika suhu jauh di bawah titik beku, batuan dapat menyerap cukup panas Matahari untuk mencairkan es, menyebabkannya tenggelam. Kemudian, pembekuan ulang membuat meteorit terdampar di kantong lelehannya, tersembunyi dari pandangan.

    “Sangat sulit mengembangkan metode untuk menemukan meteorit ini. Itulah mengapa kita menyebut meteorit tidak dapat ditemukan,” kata salah satu penulis utama studi ini, Veronica Tollenaar, seorang ahli glasiologi di Université libre de Bruxelles.

    Berdasarkan perkiraan pemanasan global berdasarkan kebijakan saat ini, simulasi komputer tim menunjukkan bahwa sekitar sepertiga meteorit yang terlihat akan tenggelam di bawah es sebelum akhir abad ini. Hal ini berarti total kehilangan antara 80.000 hingga 250.000 meteorit.

    Kehilangan Sejarah Tata Surya

    Daftar meteorit Antartika juga mencakup sampel dari Mars yang paling terkenal, ALH 84001. Meteorit in mengandung mineral yang mendukung bukti bahwa Planet Merah itu hangat dan memiliki air di permukaannya miliaran tahun yang lalu.

    “Meteorit lapisan es tersebut juga mengandung material yang dulunya merupakan serpihan debu yang mengambang bebas di Tata Surya awal,” kata Sara Russell, pakar meteorit di Museum Sejarah Alam di London.

    Batuan-batuan ini seringkali mengandung mineral yang telah diubah oleh air yang mencair dari es yang pernah terkandung di dalamnya di luar angkasa. Dengan mempelajari batuan yang telah diubah ini, para peneliti dapat mempelajari bagaimana asteroid yang bertabrakan dengan Bumi mungkin telah memasok molekul air yang membentuk lautan planet kita miliaran tahun yang lalu.

    Meteorit juga memberikan informasi tentang proses lain yang mungkin terjadi pada awal mulanya. Misalnya, apakah gravitasi Jupiter yang sangat besar mencegah material dari berbagai wilayah Tata Surya bercampur.

    Meteorit Antartika juga merupakan batuan antariksa yang paling jarang mengalami pelapukan di Bumi. Lingkungan yang dingin dan kering membantu melestarikannya. Oleh karena itu, para ilmuwan yakin bahwa material mereka mewakili kondisi yang ada di Tata Surya saat terbentuk.

    “Sampel-sampel tersebut juga mencakup batuan unik yang belum ditemukan di tempat lain,” kata Russell.

    Ini bisa jadi berasal dari jenis asteroid baru atau potongan dari jenis yang sudah dikenal yang belum pernah mencapai Bumi sebelumnya, menunjukkan betapa beragamnya populasi benda langit tersebut.

    Perlombaan Menemukan Meteorit Antartika

    “Menemukan lebih banyak meteorit sebelum menghilang bukanlah usaha yang mudah,” kata Ralph Harvey, seorang ilmuwan planet di Case Western Reserve University.

    Harvey menambahkan bahwa jenis pekerjaan yang dilakukan para peneliti dalam studi baru ini sangat cocok untuk memperluas batasan lokasi meteorit dan menunjukkan bagaimana tempat-tempat ini mungkin berubah.

    Zekollari mengatakan bahwa area tertentu penelitian yang diprediksi meteoritnya akan menghilang lebih cepat harus diprioritaskan.

    “Kita tidak punya banyak waktu. Kita perlu pergi bersama lebih banyak orang ke lebih banyak tempat untuk menemukan relik-relik itu,” tutupnya.

    (rns/afr)

  • Pasar Raya 2025 Segera Dibuka Gratis di Solo Selama Dua Pekan, Berikut Infonya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Juli 2025

    Pasar Raya 2025 Segera Dibuka Gratis di Solo Selama Dua Pekan, Berikut Infonya Regional 28 Juli 2025

    Pasar Raya 2025 Segera Dibuka Gratis di Solo Selama Dua Pekan, Berikut Infonya
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan kembali menggelar
    Pasar Rakyat
    dan Budaya (
    Pasar Raya
    ) di
    Taman Budaya Jawa Tengah
    (TBJT), Kota
    Solo
    , pada 1–15 Agustus 2025.
    Acara tahunan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya alias gratis.
    Ribuan pengunjung diperkirakan akan memadati arena, yang akan menampilkan ratusan seniman lintas daerah, puluhan stan UMKM, serta pertunjukan budaya dari lima provinsi.
    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sadimin mengatakan, Pasar Raya 2025 menghadirkan sekitar 200 perupa, 70 seniman pertunjukan, 20 band pelajar (SMA/SMK), 41 band umum, tiga museum, serta 80 pelaku UMKM dari sekitar TBJT.
    “Persiapan sudah oke dan mantap. Tinggal pelaksanaan yang akan dibuka oleh Menteri Kebudayaan dan Gubernur Jawa Tengah,” kata Sadimin dalam keterangan tertulis usai melaporkan persiapan acara kepada Gubernur Ahmad Luthfi di kompleks Gubernuran, Senin (28/7/2025).
    Selain pameran dan pertunjukan seni, gelaran tahun ini juga akan menjadi ajang pemberian penghargaan kepada tokoh budaya Jawa Tengah.
    “Penghargaan tokoh budaya nanti biar disiapkan oleh tim kami, siapa nominasi yang layak mendapat penghargaan. Kita rencanakan pada penutupan,” lanjutnya.
    Kepala Taman Budaya Jawa Tengah, Suratno, menambahkan bahwa Pasar Raya 2025 merupakan penyelenggaraan edisi kedua, sekaligus rangkaian peringatan Hari Jadi ke-75 Provinsi Jawa Tengah.
    Berbeda dari tahun sebelumnya, penyelenggaraan kali ini akan diramaikan sekitar 30 stan kuliner jadul (jaman dulu), pertunjukan tari, teater, barongsai, reog, musik lesung, hingga seni rupa seperti lukisan, patung, instalasi, dan fotografi.
    “Ada juga pertunjukan musik band pelajar dan umum. Salah satunya nanti ada Pedas Ndahe yang tampil pada pembukaan 1 Agustus,” jelas Suratno.
    Lima provinsi turut serta dalam acara ini, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, dan Kalimantan Tengah.
    “Gratis untuk masyarakat karena kita siapkan hiburan sekaligus edukasi, mengingat pengunjungnya banyak anak-anak. Mereka bisa menyaksikan pertunjukan seni tradisi hingga seni pengembangan yang sangat mendidik,” ujarnya.
    Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut positif pelaksanaan Pasar Raya 2025. Ia menilai event ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sarana penguatan budaya dan ruang ekonomi kreatif yang inklusif.
    “Bagus, apalagi gratis. Seni-budaya memang bukan orientasi bisnis. Kalau budaya itu lebih edukasi kepada masyarakat. UMKM-nya nanti ramaikan, koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM,” kata Luthfi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nenek Tua Punya Batu Pengganjal Pintu, Harganya Rp 19 Miliar!

    Nenek Tua Punya Batu Pengganjal Pintu, Harganya Rp 19 Miliar!

    Jakarta

    Benda yang disimpan oleh orang tua kita, bisa jadi adalah harta karun. Ada kisah nenek tua menyimpan batu pengganjal pintu yang ternyata miliaran rupiah.

    Ini adalah sebuah kisah nyata di Rumania. Seorang nenek menyimpan batu besar bertahun-tahun selama hidupnya untuk mengganjal pintu.

    Batu ini beratnya 3,5 kg yang ditemukan di dasar sungai di tenggara Rumania. Dikutip dari Science Alert, Senin (28/7/2025) batu itu ternyata merupakan bagian dari bongkahan amber utuh terbesar di dunia.

    Berapa nilainya? Sekitar 1 juta Euro atau setara Rp 19,2 miliar! Sungguh bukan main.

    Amber adalah damar atau getah pohon yang telah ada sejak jutaan tahun lalu. Seiring berjalannya waktu, zat yang sangat kental ini berubah memfosil dan menjadi material keras dan berwarna hangat kemerahan yang dikenal luas sebagai batu permata.

    Di Rumania, potongan-potongan batu amber dapat ditemukan di sekitar Desa Colti di tepi Sungai Buzau. Itulah tempat batu amber tersebut ditambang sejak tahun 1920-an. Dikenal dengan nama Rumanite, amber ini terkenal dan berharga karena memiliki beragam warna kemerahan yang pekat.

    Wanita tua yang menemukan bongkahan rumanite ini juga tinggal di Colti. Dimanfaatkan sebagai pengganjal pintu, batu tersebut tak tampak mencolok, bahkan tidak terlihat oleh pencuri permata jika masuk ke rumah tersebut.

    Setelah wanita itu meninggal pada tahun 1991, famili yang mewarisi rumahnya menduga batu ganjal pintu itu mungkin lebih dari sekadar yang terlihat.

    Setelah mengetahui apa yang dimilikinya, ia menjual batu amber itu kepada pemerintah Rumania. Pemerintah Rumania kemudian meminta para ahli di Museum Sejarah di Krakow, Polandia, untuk menilai batu amber itu. Menurut para ahli ini, amber tersebut kemungkinan berusia sekitar 38 hingga 70 juta tahun.

    “Penemuannya merupakan hal yang sangat penting baik pada tingkat ilmiah maupun untuk museum,” kata Daniel Costache, direktur Museum Provinsi Buzau.

    Batu berharga ini kini menjadi harta nasional Rumania. Bongkahan harta karun itu kini disimpan di Museum Provinsi Buzau, daerah tempat relik itu ditemukan, sejak tahun 2022.

    Penemuan ini serupa dengan yang dialami seorang pria di Michigan, Amerika Serikat. Dia bertahun-tahun menyimpan sepotong batu besar sebagai pengganjal pintu di rumahnya. Beberapa dekade kemudian, diketahui bahwa batu tersebut adalah meteorit seharga USD 100 ribu atau setara Rp 1,6 miliar.

    (fay/fyk)

  • Tarian Burung Raja Udang di Festival Marunda raih rekor MURI

    Tarian Burung Raja Udang di Festival Marunda raih rekor MURI

    Jakarta (ANTARA) – Tarian Burung Raja Udang oleh 685 penari saat Festival Marunda 2025 di Rusunawa Marunda, Kecamatan Cilincing Jakarta Utar, mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada Minggu (27/7).

    “Alhamdulillah Festival Marunda berjalan dengan baik dan lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya karena semakin banyak pihak yang terlibat,” kata Kepala Unit Pengelola (UP) III Rusun Marunda, Cilincing Burhanudin di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan persiapan yang dilakukan untuk menggelar Festival Marunda ini dilakukan dengan panjang dan melalui rapat koordinasi yang berkelanjutan.

    “Di saat pelaksanaan berhasil mencatatkan rekor MURI dan ini tentu membanggakan bagi kami,” katanya.

    Ia menyebutkan ada 86 anak Rusun Marunda yang menjadi penari saat penampilan Tarian Burun Raja Udang dan ini merupakan kebanggaan bagi warga rusun.

    Sementara itu sisanya, para penari merupakan anak-anak teater di Jakarta Utara yang diasuh oleh Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara.

    Menurut dia, keberhasilan Festival Marunda 2025 bukan hanya dilakukan Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) dan warga Rusunawana Marunda saja tapi kombinasi semua pihak mulai dari Kementerian PPPA, SKPD, UKPD, LSM, NGO dan lainnya.

    “Kalau hanya UPRS dan warga saja tentu festival ini tidak semeriah itu,” kata dia.

    Ia mengungkapkan Festival Marunda ini digelar sebagai ruang kreatifitas masyarakat untuk menambah pendapatan mereka sehingga peluang ekonomi terbuka dengan membuka usaha di aneka agenda yang diadakan.

    Dengan adanya festival, maka warga dapat membuka usaha yang dapat menambah pendapatan mereka dan muaranya tentu mereka bisa membawa pembayaran sewa rumah susun tepat waktu.

    Menurut dia, melalui Festival Marunda ini pihaknya ingin menggerakkan ekonomi mikro dan juga melakukan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka lebih berdaya dan memiliki kemampuan secara ekonomi.

    “Targetnya nanti setelah ekonomi mereka membaik, mereka bisa keluar dari rumah susun dan memiliki rumah sendiri,” kata dia.

    Pagelaran Festival Marunda 2025 dilaksanakan bertepatan dengan peringatan menuju lima abad DKI Jakarta serta Hari Manggrove International dan perayaan Hari Anak Nasional.

    Ruang bersama

    Sebelumnya Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris mengatakan Festival Marunda merupakan ruang bersama yang dapat mewujudkan kecintaan terhadap budaya, lingkungan, sekaligus memperkuat pemberdayaan perempuan serta anak yang ada di Rusunawa Marunda.

    Afan menjelaskan, Rusunawa Marunda dihuni lebih dari 9.000 warga dan didominasi oleh perempuan dan juga anak-anak.

    Menurutnya, Ruang Bersama Indonesia hasil sinergi pemerintah pusat, daerah, dan swasta ini diharapkan menjadikan masyarakat bisa menjadi lebih kreatif, produktif sekaligus bisa lebih berdaya saing.

    “Pemprov DKI terus berkomitmen untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah anak dan perempuan dengan melakukan berbagai macam upaya kerja sama kemitraan dan juga lintas sektor,” katanya.

    Ia menegaskan, Marunda mempunyai potensi yang tinggi, mulai dari kerajinan batik Marunda yang sudah dikenal luas.

    Kemudian, ada budi daya mangrove, wisata rohani rumah tahfidz, Masjid Al Alam, wisata alam Pantai Marunda, hingga Rumah Si Pitung yang menyimpan kekayaan sejarah.

    “Saya harap Festival Marunda ini menjadi agenda rutin tahunan yang dapat mempererat ikatan sosial antar warga dan menarik minat wisatawan untuk mengenal potensi Marunda, guna menggerakkan potensi ekonomi lokal,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Festival Pertunjukan Belum-Sudah 2025, Bertajuk “Gelagat Liar” Menampilkan Karya dari Seniman Berbagai Penjuru Nusantara

    Festival Pertunjukan Belum-Sudah 2025, Bertajuk “Gelagat Liar” Menampilkan Karya dari Seniman Berbagai Penjuru Nusantara

    YOGYAKARTA – Yogyakarta kembali menjadi panggung penting bagi perkembangan seni pertunjukan kontemporer Indonesia. Selama tujuh hari penuh, mulai 25 hingga 31 Juli 2025, Festival Pertunjukan Belum-Sudah/Not-Yet Performance Festival (FPB-S/N-YPF) hadir sebagai forum pertemuan seniman, akademisi, peneliti, dan penonton dalam menjelajahi kemungkinan seni yang belum selesai.

    Diselenggarakan oleh Garasi Performance Institute (GPI), festival ini tak sekadar menyuguhkan pertunjukan, melainkan juga membentuk ruang diskusi, refleksi, dan dokumentasi bersama. Mengusung tema “Gelagat Liar”, edisi perdana FPB-S/N-YPF memusatkan perhatian pada praktik seni pertunjukan yang berangkat dari celah-celah sejarah, arsip, norma sosial, konvensi artistik, ketegangan identitas, maupun skenario kuasa tertentu.

    Duo kurator gelaran ini, Mega Nur dan Taufik Darwis menyampaikan, “Dalam festival ini, penonton tidak diposisikan secara pasif tetapi diundang untuk terlibat aktif: melihat secara lekat, mencari, menavigasi, dan membincangkan bentuk-bentuk ‘keliaran’ yang tumbuh dari persimpangan dan percabangan pengalaman serta pengetahuan.”

    Ilustrasi konferensi pers Festival Pertunjukan Belum-Sudah/Not-Yet Performance Festival 2025 bertajuk “Gelagat Liar” (Sumber: Dok. Spesial)

    Tercatat sembilan karya dipentaskan di enam lokasi berbeda di Yogyakarta. Salah satunya adalah Yang Menyelinap Tak Mau Lesap oleh Studio Malya, Reza Kutjh, dan Rifki Akbar Pratama yang mengajak penonton mengalami pertunjukan naratif-gamifikasi di Museum Benteng Vredeburg. Ada pula Wicara Kepahitan oleh Putu Alit Panca & Taman Kata-Kata yang mengadaptasi karya Speak Bitterness dari kelompok Inggris Forced Entertainment, menghidupkan ruang pengakuan anonim atas sejarah kekerasan dan trauma kolektif.

    Karya lainnya, Kebun Warisan oleh Rachmat Mustamin & Studio Patodongi dari Makassar, membawa penonton ke dalam narasi tentang jejak konflik Darul Islam/TII dan mitos yang berkelindan dalam tubuh dan sejarah lokal. Di sisi lain, Autolysis oleh Enji Sekar menjadikan proses biokimia tubuh sebagai metafora koreografi yang terjadi dalam ruang gelap penuh nuansa sensorik.

    Tak kalah mencolok, Lampiran Cyclofemmes oleh Ishvara Devi menafsir ulang tokoh Mak Lampir dalam bingkai pengalaman transpuan dan estetika queer, sementara The Other Half: After-Forced dari Puri Senja menyelami relasi tubuh dan warisan militer.

    Sebagai penutup, 24 Jam Lembâna di Jogja mempersembahkan pengalaman kolektif tanpa jeda selama sehari penuh. Acara ini menyatukan berbagai performa, praktik ritual, hingga bentuk gerilya seni yang berpijak pada metode Madura dalam mengintervensi ruang dan waktu.

    Ilustrasi Festival Pertunjukan Belum-Sudah/Not-Yet Performance Festival 2025 bertajuk “Gelagat Liar” (Sumber: Dok. Spesial)

    Selain pertunjukan, FPB-S/N-YPF 2025 juga menghadirkan sepuluh sesi simposium bertajuk Kopi Pagi Majelis Dramaturgi. Simposium ini menjadi ruang refleksi dan pencatatan, dimulai dari pembacaan kuratorial hingga diskusi mendalam atas masing-masing karya yang ditampilkan. Formatnya tak kaku—lebih menyerupai obrolan terbuka lintas peran dan generasi.

    Ko-direktur artistik menyampaikan pesannya saat pembukaan festival ini pada Jumat, 25 Juli. Tutur Eka Wahyuni, “Banyak jejaring yang berjalan bersama untuk festival ini. Dengan festival ini, kita juga sama-sama bisa menatap tentang bagaimana hidup kita sekarang dan ke depannya.”

    Eka Putra Nggalu menambahkan lewat pesan teks singkat karena tak bisa hadir langsung dalam pembukaan. Pesannya, “Festival ini adalah jaringan dan kerja yang luas dan besar. FPB-S/N-YPF adalah satu potensi yang baik untuk saling berbagi sumber daya tetapi juga pelan-pelan membangun solidaritas dan kesetiakawanan. Apa yang disebut solidaritas itu, mungkin terdengar abstrak. Tapi lewat pertemuan, kerja bareng, dan pertukaran ini kita punya gambaran ideal soal bentuk nyata dari kesetiakawanan itu. Penting juga kita berupaya terus untuk membangun satu ekosistem yang saling jaga dan saling rawat. Dan itu adalah upaya yang terus dimiliki dan ditumbuhkan disetiap kerjanya karena disituasi saat ini, hal ini yang paling kita butuhkan.”

    Sebagai bagian dari dokumentasi pengetahuan, GPI turut meluncurkan buku Mukadimah Gelagat Liar: Surat Kepercayaan Pertunjukan dari Selatan yang memuat empat belas tulisan seniman dan inisiator proyek yang aktif dalam medan seni pertunjukan sejak 2017.

    Helatan ini hadir bukan hanya sebagai festival seni, melainkan sebagai medan kolektif untuk merayakan bentuk-bentuk keberanian, keragaman pengetahuan, dan estetika yang tumbuh dari bawah. Festival Pertunjukan Belum-Sudah/Not-Yet Performance Festival 2025 ini, didukung oleh Kementerian Kebudayaan dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui program Dana Abadi Kebudayaan. Beberapa mitra penyelenggara meliputi ARTJOG, IFI Yogyakarta, Kedai Kebun Forum, Museum Benteng Vredeburg, serta sejumlah media dan komunitas lokal.

  • Monumen Helikopter Puma Diresmikan di Bogor, Simbol Pengabdian 45 Tahun
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 Juli 2025

    Monumen Helikopter Puma Diresmikan di Bogor, Simbol Pengabdian 45 Tahun Bandung 25 Juli 2025

    Monumen Helikopter Puma Diresmikan di Bogor, Simbol Pengabdian 45 Tahun
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com

    Monumen Helikopter

    SA-330 PUMA
    resmi berdiri di
    Kabupaten Bogor
    sebagai penghormatan atas 45 tahun pengabdian helikopter legendaris milik TNI Angkatan Udara dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
    Monumen yang terletak di Simpang Sentul ini diresmikan oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono pada Jumat (25/7/2025).

    Monumen helikopter
    Puma ini yang pertama dan belum ada monumen serupa di wilayah mana pun,” kata Bupati Bogor Rudy Susmanto kepada wartawan, Jumat.
    Ia menjelaskan bahwa pembangunan monumen tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Bogor, Lanud Atang Sendjaja, dan pihak swasta melalui program Tanggung Jawab Sosial atau CSR.
    Kini,
    monumen helikopter
    Puma SA-330 berdiri megah di Simpang Sentul arah Pakansari.
    Bupati Rudy menekankan bahwa monumen tersebut tidak hanya memperindah kawasan Sentul Cibinong, tetapi juga menjadi bagian dari upaya menjaga nilai-nilai sejarah dan penghormatan terhadap jasa para prajurit.
    “Saya juga menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada para patriot dan pejuang bangsa melalui monumen ini,” tambahnya.
    Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebutkan bahwa pembangunan monumen ini merupakan bagian dari upaya merawat sejarah perjuangan TNI dan memperkenalkan nilai-nilainya kepada masyarakat.
    “Dalam beberapa waktu terakhir, kami terus membangun monumen-monumen di berbagai wilayah yang punya catatan sejarah. Hari ini kita mulai dengan monumen heli Puma di Kabupaten Bogor, dan akan berlanjut ke daerah-daerah lain,” ujar Panglima.
    Ia menegaskan bahwa monumen ini bukan sekadar bangunan simbolis, melainkan bentuk apresiasi atas dedikasi helikopter Puma yang selama puluhan tahun mendukung tugas-tugas TNI, baik dalam Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
    Helikopter S.A-330 PUMA adalah helikopter angkut berat yang sejak lama menjadi andalan Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja, Bogor.
    Pesawat ini pertama kali dibeli Pemerintah Indonesia dari perusahaan Aerospatiale, Perancis, pada 3 Mei 1978 sebanyak enam unit.
    Pengiriman berlanjut pada 1980, 1982, dan 1985, termasuk lima unit yang diterbangkan langsung dari Paris menuju Jakarta melalui Abu Dhabi, Lombok, dan Medan.
    Selama 45 tahun pengabdiannya, helikopter Puma telah terlibat dalam berbagai misi operasi militer maupun kemanusiaan di seluruh wilayah Indonesia.
    Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya, Kepala Staf Angkatan Udara memerintahkan agar helikopter ini dijadikan koleksi di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) di Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta.
    Salah satu unitnya kini diabadikan sebagai monumen di tepi Jalan Raya Bogor-Jakarta, tepatnya di Simpang Sentul.
    Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono mengatakan bahwa monumen tersebut merupakan bentuk tradisi penghormatan terakhir kepada alutsista yang telah berjasa kepada negara.
    “Jadi angkatan udara mempunyai suatu tradisi pada alutsista yang telah berjasa kepada negara, khususnya untuk melaksanakan operasi yang dilaksanakan TNI AU atau operasi negara,” ujarnya.
    “Ada semacam tradisi penghormatan terakhir, ini salah satunya yang kita lihat bahwa Heli Puma SA-330 ini mendapat kehormatan untuk ditempatkan di Kabupaten Bogor,” imbuhnya.
    Menurutnya, Helikopter Puma SA-330 telah memainkan peran penting dalam mendukung pelaksanaan operasi militer maupun kegiatan kemanusiaan di berbagai wilayah Indonesia.
    “Bahkan, heli tersebut salah satunya yang digunakan membangun Tugu Kujang di Kota Bogor kala itu, dan banyak sekali jasa yang telah diberikan kepada negara yang dilakukan oleh heli ini,” ujarnya.
    Dengan penempatan monumen tersebut, sejarah pengabdian heli Puma dapat terus dikenang oleh generasi mendatang.
    “Sudah selayaknya kita memberikan penghormatan,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • WFI Berkarya untuk Nusantara, Kemenbud Dorong Sinergi Perempuan dan Pemerintah Majukan Ekosistem Kebudayaan

    WFI Berkarya untuk Nusantara, Kemenbud Dorong Sinergi Perempuan dan Pemerintah Majukan Ekosistem Kebudayaan

    JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat dalam membangun ekosistem kebudayaan nasional. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri pagelaran budaya “WFI Berkarya untuk Nusantara” yang digelar Wanita Filantropi Indonesia (WFI) di Hotel Manhattan, Jakarta Selatan, Kamis (24/7).

    “Ini langkah luar biasa. WFI memberi contoh konkret bagaimana organisasi perempuan berkontribusi pada pelestarian budaya. Saya berharap makin banyak organisasi serupa,” ujar Fadli.

    Ia menambahkan, sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat diperlukan, termasuk dalam pengembangan museum. Menurut Fadli, Indonesia memiliki 469 museum, tetapi jumlah itu belum sebanding dengan kekayaan budayanya.

    “Perlu skema kemitraan publik-swasta agar museum bisa tumbuh, baik oleh pemerintah daerah maupun komunitas atau individu,” jelasnya.

    Fadli juga menyoroti pentingnya perlindungan budaya melalui penguatan hak kekayaan intelektual. “Kita harus menjaga Intellectual Property (IP) dan Indikasi Geografis agar tidak diklaim pihak luar. Karena budaya memerlukan proteksi,” tegasnya.

    Pagelaran budaya WFI menghadirkan perpaduan seni Melayu dan kontemporer, mulai dari pertunjukan Randai, wastra, hingga persembahan seni dari para anggota. Acara ini menjadi simbol nyata komitmen WFI dalam memajukan budaya berbasis peran perempuan.

    Ketua Umum WFI, Jesmawati Tanjung, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk cinta anggotanya terhadap budaya Nusantara. “Kami ingin membawa perubahan melalui karya perempuan. WFI adalah komunitas inklusif yang peduli kemanusiaan dan kebudayaan,” katanya.

    Anggota Komisi X DPR RI sekaligus Dewan Pembina WFI, Melly Goeslaw, mengapresiasi langkah WFI. “Kegiatan mereka berdampak luas, dari kemanusiaan hingga pelestarian budaya. Ini perlu terus didukung,” ucap Melly.

    WFI saat ini beranggotakan lebih dari 80 perempuan lintas profesi, mulai dari dokter, pengusaha, anggota dewan, hingga publik figur.

    Fadli berharap, semangat WFI bisa menjadi inspirasi nasional. “Inilah contoh bagaimana seni dan budaya bisa hidup karena peran aktif masyarakat. Pemerintah siap bersinergi untuk menghidupkan ekosistem kebudayaan Indonesia,” pungkasnya.

  • Dana operasional RT/RW di Jakarta naik 25 persen mulai Oktober 2025

    Dana operasional RT/RW di Jakarta naik 25 persen mulai Oktober 2025

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Dana operasional RT/RW di Jakarta naik 25 persen mulai Oktober 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 23 Juli 2025 – 15:44 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengungkapkan bahwa dana operasional untuk pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di Jakarta akan naik sebesar 25 persen mulai Oktober 2025.

    “Jadi kenaikannya secara bertahap. Untuk Oktober ini kami naikkan 25 persen,” kata Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Pramono mengakui bahwa kenaikan ini akan menambah beban anggaran daerah karena jumlah RT dan RW di Jakarta cukup banyak, yakni sekitar 30.900.

    “Karena naik 25 persen saja dengan sejumlah RT/RW yang begitu banyak, beban anggarannya juga cukup besar,” kata Pramono.

    Kendati demikian, Pramono menegaskan bahwa dirinya tetap berkomitmen menepati janji yang pernah disampaikan saat masa kampanye.

    Pramono mengatakan, kenaikan dana operasional RT dan RW akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai target yang pernah dijanjikan.

    “Tetapi saya selalu orang yang konsisten dengan apa yang saya janjikan dan berikutnya nanti secara perlahan akan kami naikkan,” kata Pramono.

    Adapun kenaikan dana operasional RT dan RW merupakan salah satu janji kampanye Pramono Anung bersama Wakil Gubernur Rano Karno dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

    Kala itu, Pramono berencana menaikkan dana operasional bagi pengurus lingkungan hingga dua kali lipat.

    “Di era kepemimpinan kami kalau diberikan kesempatan, yang namanya biaya operasional untuk RT bisa di-‘double’-kan jadi Rp4 juta, RW jadi Rp5 juta,” kata Pramono saat diwawancarai awak media di Museum MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).

    Menurut Pramono, saat ini, biaya operasional RT hanya Rp2 juta, sementara RW Rp2,5 juta per bulan. Padahal, kata Pramono, jumlah RT dan RW di Jakarta tidak terlalu banyak, sekitar 30.900.

    Jika biaya operasional RT masing-masing ditambah menjadi Rp4 juta dan RW Rp5 juta per bulan, totalnya sekitar Rp68 miliar.

    Sumber : Antara

  • PAM Jaya telah pasang 34 ribu sambungan baru air bersih

    PAM Jaya telah pasang 34 ribu sambungan baru air bersih

    Jakarta (ANTARA) – Perumda PAM Jaya sejak Januari hingga Juni 2025 telah memasang sebanyak 34.436 sambungan baru air bersih dan menargetkan 130 ribu sambungan hingga akhir tahun.

    Bahkan Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan atas rekor pemasangan instalasi air minum dengan sambungan rumah tangga terbanyak dalam satu tahun terakhir.

    “Kami terus berinovasi dan bersinergi untuk memastikan setiap warga Jakarta dapat menikmati hak dasar atas air berkualitas,” kata Corporate & Customer Communication Senior Manager PAM Jaya Gatra Vaganza di Jakarta, Kamis.

    Ia menjelaskan bahwa rekor MURI yang didapatkannya itu menjadi bukti atas langkah optimistis dalam menghadirkan layanan air perpipaan yang merata dan berkelanjutan bagi warga Jakarta.

    Menurut dia, rekor MURI yang didapatkan yaitu terkait pemasangan sambungan baru rumah tangga dengan jumlah 46 ribu lebih pada 2024 lalu.

    Gatra melanjutkan bahwa sejak Februari 2023 perusahaan milik DKI Jakarta itu mencatat pertumbuhan signifikan dalam jumlah sambungan baru air minum perpipaan.

    Bahkan, sejak pengelolaan oleh PAM Jaya pada Februari 2023, pertumbuhan sambungan baru meningkat tajam, khususnya sepanjang tahun 2024 dengan pertumbuhan mencapai 265 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Untuk tahun ini ditargetkan 130 ribu sambungan. Dan sejak Januari hingga Juni 2025 telah terpasang sebanyak 34.436 sambungan baru,” ujarnya.

    Pertumbuhan sambungan baru ini sejalan dengan amanat Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2022 tentang penugasan kepada PAM Jaya untuk melakukan percepatan peningkatan cakupan layanan air minum di DKI Jakarta.

    Gatra mengatakan bahwa dampak positif dari percepatan pembangunan sambungan baru ini sudah banyak dirasakan oleh warga Jakarta sebab ketika akses air minum perpipaan semakin merata dan mudah dijangkau telah meningkatkan kualitas hidup, mendukung kesehatan hingga membantu penghematan biaya air harian.

    “Terutama, bagi warga Jakarta yang sebelumnya mengandalkan sumber air alternatif yang belum tentu aman dan higienis,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seru dan Anti Boros! Ini 6 Rekomendasi Wisata Gratis di Jakarta

    Seru dan Anti Boros! Ini 6 Rekomendasi Wisata Gratis di Jakarta

    1. Kota Tua

    Kota Tua adalah salah satu destinasi wisata paling ikonik di Jakarta dan memikat wisatawan dengan nuansa kolonial Belanda. Selain itu, daya tarik utamanya adalah arsitektur kuno, suasana tempo dulu, dan bangunan-bangunan bersejarah seperti Museum Fatahillah.

    Pengunjung dapat berjalan kaki menyusuri kawasan ini, berfoto, atau sekadar menikmati suasana tanpa harus membayar tiket masuk. Pada sore hingga malam hari kawasan ini juga hidup dengan para seniman jalanan, komunitas cosplay, dan pedagang kaki lima. Kota Tua berlokasi di Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

    2. Night Library TIM (Taman Ismail Marzuki)

    Night Library di TIM adalah surga bagi para pencinta buku dan suasana tenang di malam hari. Perpustakaan ini buka hingga malam dan menyuguhkan suasana yang nyaman serta modern. Kemudian memiliki daya tarik yaitu pengalaman membaca atau belajar dengan suasana malam yang tidak biasa. Fasilitasnya yang nyaman, estetik, dan gratis cukup menarik bagi siapa pun yang datang.

    Perpustakaan ini berlokasi di Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya No. 73 8, RT.8/RW.2, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dengan jam buka setiap hari pukul 09.00 hingga 22.00 WIB.