Tempat Fasum: museum

  • Di Balik Rentetan Pencurian Buku Langka Miliaran Rupiah di Eropa

    Di Balik Rentetan Pencurian Buku Langka Miliaran Rupiah di Eropa

    Jakarta

    Sejumlah perpustakaan di Eropa menjadi sasaran pencurian bernilai miliaran rupiah. Buku-buku langka dan berusia tua karya seniman dan sastrawan Rusia, seperti Alexander Pushkin dan Nikolai Gogol, raib.

    Selama 18 bulan, sejumlah edisi karya klasik Rusia dan publikasi antik lainnya dalam bahasa Rusia dicuri dari belasan perpustakaan Eropa, dari Baltik dan Finlandia hingga Swiss dan Prancis.

    Di beberapa tempat, modusnya mengganti buku-buku asli dengan salinannya. Di tempat lain, buku-buku itu diambil begitu saja dari perpustakaan, lalu tak pernah dikembalikan.

    “Pencurian terbesar sejak Perang Dunia Kedua,” kata Prof Hieronim Grala dari Universitas Warsawa kepada BBC menggambarkan skala kejahatan tersebut kepada media.

    Sebagai tanggapan, Europol – Badan Kerjasama Penegakan Hukum Uni Eropa membuka investigasi bernama Operasi Pushkin.

    Operasi ini melibatkan lebih dari 100 petugas polisi yang menggeledah sejumlah properti di beberapa negara.

    Sejauh ini sembilan tersangka telah dilacak dan ditangkap. Semuanya adalah warga negara Georgia.

    ‘Serasa menjadi penyihir’

    Terpidana pencuri buku Beka Tsirekidze terlihat di sebelah kanan dengan kolase foto Nikolai Gogol, mengatakan kepada BBC bahwa ia merasa seperti ‘penyihir’ dengan buku-buku. (BBC)

    Orang pertama yang ditangkap adalah Beqa Tsirekidze, 48 tahun. Ia diadili dan dihukum atas tiga kejahatan di dua negara yaitu Latvia dan Estonia. Kejahatan yang dilakukannya termasuk pencurian dari perpustakaan Tartu dan Tallinn.

    Saat ini, Tsirekidze sedang menjalani hukuman tiga tahun tiga bulan di Estonia. Meski begitu, narapidana di sana diizinkan berbicara dengan jurnalis, termasuk Tsirekidze.

    Atas dasar ini, BBC bisa berjumpa dengan Tsirekidze. Dalam pertemuan itu, ia menjelaskan keputusannya untuk terlibat dalam bisnis buku-buku antik untuk menghidupi keluarganya. Pekerjaan yang dijalaninya sejak 2008 adalah membeli, merestorasi, dan menjualnya kembali.

    Ketika ditanya mengenai pendidikan formalnya terkait restorasi buku, ia mengatakan mempelajari semuanya melalui latihan.

    “Saya seperti seorang penyihir dengan buku. Saya bisa memegang sebuah buku di tangan saya dan langsung tahu berapa nilainya dan berapa harga yang akan mereka bayar saat lelang,” katanya.

    Sekitar delapan tahun berjibaku tanpa tertangkap basah, Tsirekidze berurusan dengan hukum untuk pertama kalinya pada tahun 2016.

    Ia dihukum di Georgia karena mencuri buku-buku antik dari Museum Sejarah Tbilisi. Dia mengakui kesalahannya dan dia menerima hukuman percobaan.

    BBCBuku-buku tua dan berharga cenderung hilang dari perpustakaan universitas karena pencuri menganggap buku-buku tersebut tidak akan terpantau selama berbulan-bulan

    Enam tahun berselang, pada April 2022, terjadi lagi. Dua orang memasuki perpustakaan Universitas Tartu di Estonia, dan meminta untuk melihat delapan buku karya dua seniman dan satrawan Rusia abad ke-19 yaitu Alexander Pushkin dan Nikolai Gogol.

    Baca juga:

    Dengan bicara berbahasa Rusia, mereka menjelaskan kepada petugas perpustakaan bahwa mereka membutuhkan buku tersebut untuk adik laki-laki mereka yang sedang melakukan penelitian untuk studi lanjut di Amerika Serikat.

    Tiga bulan kemudian, staf perpustakaan baru menyadari bahwa dua buku telah diganti dengan yang palsu. Catatan perpustakaan menunjukkan bahwa buku-buku tersebut terakhir kali diambil oleh dua orang yang datang pada April itu.

    Para pustakawan kemudian bergegas memeriksa enam edisi buku klasik Rusia yang tersisa.

    Setelah diperiksa dengan teliti, enam buku itu telah ditukar dengan salinan yang dibuat secara terampil dan terlihat asli karena memiliki stempel perpustakaan dan nomor inventaris.

    Modus tiruan

    Kejadian terjadi lagi pada Oktober 2023. Sepasang anak muda duduk di ruang baca Perpustakaan Universitas Warsawa. Mereka adalah pria bertopi bisbol hitam dan perempuan berambut merah.

    Mereka sibuk membuka buku-buku tua, lalu pria muda itu mencium pipi pasangannya. Semua ini terpantau dari rekaman kamera pengawas di perpustakaan.

    Rupanya, pria muda itu adalah putra Tsirekidze, Mate, dan wanita itu adalah istri Mate, Ana Gogoladze. Mereka berdua kemudian ditangkap dengan tuduhan mencuri buku-buku senilai hampir US$100.000 (sekitar Rp1,7 miliar) dari perpustakaan. Mereka pun dihukum.

    Baca juga:

    Universitas Warsawa menjadi sasaran karena memiliki koleksi banyak buku sebelum dan sesudah era Soviet. Koleksi buku-buku itu merupakan benda-benda yang secara ajaib selamat dari Pemberontakan Warsawa pada 1944, ketika gedung tempat disimpannya buku-buku ini dibakar.

    “Kami adalah generasi yang paham betul bahwa seseorang pernah menyelamatkan buku-buku ini untuk kami,” kata Prof Hieronim Grala dari Universitas Warsawa kepada BBC.

    Secara keseluruhan, dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, 73 eksemplar buku langka senilai hampir US$600.000 (sekitar Rp10 miliar) dicuri dari perpustakaan. Beberapa pelaku pencurian hingga kini belum tertangkap.

    “Ini seperti memecahkan permata dari sebuah mahkota,” kata Prof Grala.

    BBCMate Tsirekidze dan Ana Gogoladze menargetkan Perpustakaan Universitas Warsawa

    Kenapa modus ini sulit terendus?

    Pelonggaran aturan yang memungkinkan penggunaan buku-buku langka dan buku-buku tua dari reformasi perpustakaan baru-baru ini diduga berperan meningkatkan jumlah pencurian, kata Prof Grala.

    Meski memberi akses lebih besar pada para pembaca, tapi ternyata ini menjadi ujian bagi para pegawai perpustakaan.

    Mereka tidak segera menyadari pergantian tersebut. “Ada kodenya, ada buku dengan ukuran yang sama, tidak ada celah di rak,” kata Prof Grala.

    “Tidak diragukan lagi bahwa kelompok pencuri yang datang sejak awal [mengincar buku-buku tertentu] telah mempersiapkan dengan baik. Tampaknya, mereka telah membuat tiruan berkualitas tinggi,” ujar Prof Grala.

    ‘Stempel kecil sebagai penanda’

    Umumnya, semua perpustakaan di seluruh dunia menandai buku dengan perangko atau stempel kecil sebagai penanda. Sebagai contoh, Rusia memiliki ciri khas “stempel yang kuat”, kata pakar dan kolektor buku langka, Pyotr Druzhnin.

    Secara teori, penanda ini dapat memudahkan identifikasi pada buku yang dicuri, kata para ahli. Akan tetapi, ini tidak selalu dapat dijadikan pegangan mengingat perpustakaan kadang menjual buku-buku sebagai duplikat, seperti yang terjadi pada zaman Soviet, karena kurangnya ruang.

    Selain itu, tutup atau bubarnya perpustakaan seperti yang terjadi pada banyak perpustakaan selama periode Perestroika juga mengakibatkan buku berstempel tersebar.

    Baca juga:

    Menurut Druzhinin, sulit untuk menentukan asal-usul buku-buku yang memiliki perangko dari abad ke-19 dan sebelumnya. “Jika perangko itu berasal dari abad ke-18 atau ke-19, kami tak tahu apa yang terjadi pada buku itu. Bagaimana ia tak lagi berada di perpustakaan, tak ada yang tahu.”

    Walakin, stempel juga bisa dihilangkan secara kimiawi. Halaman lama dalam sebuah buku juga bisa diganti dengan yang baru, tapi menggunakan kertas lama. Jejak manipulasi ini sering kali hanya diketahui oleh para kolektor atau ahli.

    Apa alasan pencurian buku langka terjadi?

    BBCKadang-kadang, pencuri mengambil buku-buku dari perpustakaan dan tidak mengembalikannya

    Maraknya pencurian buku klasik nan langka yang tersebar di sejumlah perpustakaan ini didorong harga yang tinggi dan akses mudah untuk memperolehnya.

    “Bayangkan, setengah kilo emas senilai US$60.000 (sekitar Rp1 miliar) dijaga oleh 22 orang bersenjata. Dua buku senilai US$60.000 tergeletak di suatu tempat di sebuah perpustakaan di Eropa, dan dijaga oleh seorang perempuan tua. Bahkan sering kali tidak ada pengawasan video,” kata Tsirekidze kepada BBC dari penjara Estonia.

    Pakar dan kolektor buku langka, Pyotr Druzhnin kemudian mencontohkan, warga negara Georgia, Mikhail Zamtaradze, yang juga dihukum setelah mencuri dan menjual buku-buku berharga dari Perpustakaan Universitas Vilnius di Lithuana pada Juni.

    Zamtaradze mendaftar di perpustakaan dengan menggunakan dokumen palsu dan memesan 17 edisi langka yang sebagian besar di antaranya memiliki stempel kecil. Dia kemudian mengganti 12 buku dengan salinannya dan mengambil lima buku dari perpustakaan yang tidak dikembalikannya.

    Nilai total buku-buku yang dicuri diperkirakan mencapai hampir US$700.000 (sekitar Rp11,7 miliar)

    Baca juga:

    Zamtaradze menyatakan di pengadilan bahwa ia telah mencuri buku-buku tersebut atas pesanan dari Moskow dan ia mengemas serta mengirimkannya dengan bus ke Belarusia. Untuk itu, ia menerima US$30.000 (sekitar Rp500 juta) dalam bentuk mata uang kripto.

    Ia mengklaim salinan dan dokumen palsu juga dikirim kepadanya dari Moskow. Pelanggannya, kata Zamtaradze, adalah petinggi rumah lelang di Moskow.

    Druzhinin menjelaskan, pembelian buku dari peminat buku mahal yang lingkupnya sempit ini bisa jadi sebagai tindakan patriotik. “Ini adalah momen bersejarah kembalinya buku-buku penting ke tanah air mereka,” katanya.

    Namun, para ahli seharusnya tahu bahwa “ini bukan koleksi pribadi yang dijual,” katanya.

    Ia pun memberi gambaran lonjakan buku-buku langka Rusia di pasaran pada periode 2022 dan 2024 yang bertepatan dengan memuncaknya gelombang kejahatan pencurian buku di Eropa.

    Bagaimana peran rumah lelang?

    BBCHanya karena sebuah buku memiliki stempel lama, bukan berarti buku itu telah dicuri dari perpustakaan, kata para ahli

    Pernyataan Zamtaradze mengenai rumah lelang ini mengangkat lagi seberapa jauh peran tempat lelang dengan buku-buku langka ini.

    Prof Grala menemukan empat publikasi terpisah dari Perpustakaan Universitas Warsawa yang dijual di rumah lelang LitFund di Moskow pada akhir 2022 dan 2023.

    BBC kemudian mendapatkan tangkapan layar dari Prof Grala tentang situs lelang yang menampilkan buku-buku yang dimaksud. Kemungkinan buku-buku itu berasal dari koleksi perpustakaan.

    Salah satu buku yang dilelang adalah The Tales of Ivan Belkin karya Pushkin, dengan stempel abad ke-19 yang terlihat jelas di foto-foto edisi tersebut.

    Lot lain di lelang yang sama memiliki empat volume kumpulan Puisi Pushkin. Pada gambar pada laman rumah lelang, yang sekarang telah dihapus, cap universitas Warsawa juga dapat dilihat.

    Direktur LitFund, Sergei Burmistrov, mengatakan lelang ini beroperasi sesuai undang-undang Federasi Rusia dan tidak menerima penjualan buku-buku yang memiliki stempel perpustakaan negara yang masih aktif.

    Burmistrov menambahkan bahwa pemilik buku menandatangani kontrak dengan rumah lelang untuk mengonfirmasi asal-usul hukum buku yang diterima untuk dilelang.

    Setiap buku kemudian diperiksa dengan cermat oleh ahli dari rumah lelang untuk memastikan tidak ada stempel atau tanda lain dari perpustakaan yang masih aktif.

    Stempel lama tidak selalu menimbulkan kecurigaan. “Pada tahun-tahun pasca-revolusi, sejumlah besar buku dari perpustakaan kekaisaran Rusia didistribusikan ke seluruh dunia dan berakhir di banyak koleksi negara dan pribadi, sehingga buku-buku yang berakhir di koleksi pribadi beredar bebas di pasar dunia,” kata Burmistrov kepada BBC.

    Prof Grala mengatakan kepada BBC bahwa masalah perangko lama memang rumit.

    “Jika ada stempel bersejarah dari Perpustakaan Universitas Warsawa dan kode historisnya dipertahankan, ini dianggap sebagai artefak tersendiri. Karena tidak ada yang akan membubuhkan stempel baru atau kode baru. Stempel ini bertahan selama 200 tahun, mereka tidak akan dicap ulang,” katanya kepada BBC.

    Sementara itu, Operasi Pushkin masih jauh dari selesai. Setidaknya satu tersangka sedang menunggu persidangan di Prancis karena mencuri buku-buku dari perpustakaan di sana.

    Pihak berwenang meyakini bahwa masih banyak penjahat yang masih berkeliaran. Begitu pula dengan beberapa buku paling berharga di Eropa.

    (ita/ita)

  • Sitta Alia, Pustakawan Perempuan Penjaga Api Literasi di Kabupaten Bogor
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        21 September 2025

    Sitta Alia, Pustakawan Perempuan Penjaga Api Literasi di Kabupaten Bogor Bandung 21 September 2025

    Sitta Alia, Pustakawan Perempuan Penjaga Api Literasi di Kabupaten Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com – 
    Cahaya matahari siang itu menerobos masuk dari jendela besar di sisi ruangan, menerangi dinding bata dan menembus celah rak-rak buku yang tersusun rapi di Perpustakaan KAIT Plus, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
    Deretan rak kayu itu berdiri kokoh, dipenuhi ribuan koleksi bacaan mulai dari komik anak yang penuh warna, novel remaja, hingga buku-buku pengetahuan umum. 
    Beberapa rak diberi kotak kecil berwarna untuk memudahkan penataan buku.
    Di tengah ruangan, meja dan kursi mungil berwarna-warni seolah memanggil anak-anak untuk singgah. Sementara di ujungnya, sebuah meja bundar beralas taplak biru dengan kursi lipat disiapkan untuk pengunjung dewasa.
    Beberapa tanaman hias di sudut rak menambah kesan asri, menghadirkan suasana sederhana namun hangat.

    Ruang inilah yang menjadi saksi bisu bagaimana Sitta Alia, Kepala Perpustakaan KAIT Plus sekaligus Ketua Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kabupaten Bogor, berjuang menyalakan semangat literasi di tengah berbagai keterbatasan.
    Perempuan berkacamata itu bukan sekadar pustakawan. Ia adalah penggerak literasi yang percaya bahwa sebuah buku mampu mengubah cara anak-anak memandang dunia, membentuk kebiasaan, dan bahkan menumbuhkan mimpi.
    Perpustakaan KAIT Plus berawal dari gagasan Yayasan Alang-Alang.
    Tahun 2006, buku-buku pertama dikumpulkan di ruang bawah tanah rumah warga. Sitta yang kala itu masih mahasiswa pecinta buku, ikut membantu memilah dan menata.
    “Kami gotong kardus-kardus buku, lalu mengklasifikasikan meski fasilitas seadanya. Rasanya lelah, tapi menyenangkan,” kenangnya.
    Setahun kemudian, ruang sederhana itu resmi dibuka untuk masyarakat. Dari situ, anak-anak sekitar mulai datang, membaca, dan belajar bersama.
    Tahun 2017, Perpustakaan KAIT Plus berdiri resmi lewat SK Yayasan. Hingga kini, koleksi terus bertambah. Jika awalnya hanya 552 judul, kini jumlahnya menembus lebih dari 5.000 buku, termasuk 1.000 buku bantuan dari Perpustakaan Nasional pada 2025.
    Namun di balik pencapaian itu, Sitta tahu perjuangan belum selesai.
    Di Kabupaten Bogor dengan 40 kecamatan, hanya ada 75 taman baca, dan persebarannya tidak merata.
    “Ciawi ini misalnya, cuma ada satu taman baca, KAIT Plus. Padahal wilayah pelosok sangat butuh akses buku, karena sinyal internet juga terbatas,” ujarnya.
    Kesadarannya bahwa literasi tak bisa berjalan sendiri membuat Sitta menggagas Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kabupaten Bogor. Ia menjadi ketua, mengajak relawan, audiensi dengan pemerintah, hingga ikut mendorong lahirnya Peraturan Bupati tentang literasi.
    Upayanya tak sia-sia. Kini, Forum TBM yang dipimpinnya menjadi wadah advokasi taman baca di setiap pelosok. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Bogor mulai menerbitkan regulasi yang memudahkan izin penyelenggaraan taman baca.
    Sitta paham, perpustakaan tak bisa hanya menunggu pengunjung. Maka lahir pula lah program Safari Literasi.
    Dengan keranjang berisi 100–200 buku, ia mendatangi sekolah atau majelis taklim, posyandu, membuka stand di acara kecamatan, hingga ikut serta dalam expo UMKM.
    KAIT Plus juga rutin bekerja sama dengan sekolah. Lebih dari 10 sekolah pernah diajak dalam program books play atau membaca bersama lalu bermain sesuai inspirasi buku.
    Ada pula kegiatan bulanan “koleksi museum bercerita”, memperkenalkan budaya lewat benda-benda etnografi seperti baju adat dan aksesoris.
    “Kami ingin mengenalkan buku lewat cara yang menyenangkan. Ada storytelling, mewarnai, bernyanyi, sampai kerajinan tangan,” tutur Sitta.
    “Di sekolah-sekolah, buku bacaan masih banyak yang sifatnya modul pelajaran. Jadi kami bawakan buku cerita biar anak-anak merasa buku itu menyenangkan,” katanya.
    Meski tanpa kendaraan khusus, kegiatan ini tetap berjalan. Sitta percaya, literasi harus dijemput, bukan ditunggu. Menurutnya, literasi bukan hanya soal membaca, melainkan menghidupkan interaksi di antara orang-orang.
    “Kalau perpustakaan hanya berisi rak buku, orang bosan. Harus ada kegiatan yang bikin hidup,” kata Sitta.
    Di balik senyumnya, Sitta jujur tentang satu hal yang sensitif, yakni kesejahteraan pustakawan.
    Profesi ini nyaris tak pernah dibicarakan ketika membahas soal anggaran.
    “Bahkan untuk guru saja masih sulit memenuhi kebutuhan hidup, apalagi kita,” lirihnya.
    Ia mengandalkan dukungan keluarga, khususnya sang suami. Honor yang ia terima belum menyentuh UMR, sementara biaya operasional perpustakaan masih ditutup dari kantong pribadi atau hasil usaha kecil yayasan.
    “Saya bertahan karena yakin yang saya lakukan ini penting. Anak-anak butuh buku, butuh pengalaman membaca yang menyenangkan,” ujarnya lirih.
    Menurutnya, menjadi pustakawan di daerah tidaklah mudah. Sebab, gaji tetap hampir tidak ada. Sitta mengaku bertahan berkat keyakinan atau prinsipnya, yang terpenting menjadi manusia bermanfaat.
    “Kalau bicara sejahtera, jelas belum. Tapi saya percaya yang saya lakukan ini baik untuk masyarakat. Anak-anak yang awalnya tidak disiplin, sekarang bisa saling mengingatkan. Itu perubahan kecil yang bermakna menurut saya,” ucapnya.
    Meski begitu, ia tetap semangat membuka ruang perpustakaan setiap hari. Baginya, keberlanjutan bukan soal materi, melainkan konsistensi menghadirkan ruang baca dan belajar untuk warga.
    Kecintaan Sitta pada buku tumbuh sejak kecil. Ia terbiasa membaca majalah Bobo dan Donald Bebek, serta sering diajak orangtuanya ke toko buku. Dari situlah kebiasaan membaca tumbuh. Kini, ia ingin memberikan pengalaman serupa kepada generasi baru di Kabupaten Bogor.
    Filosofi “KAIT” yang berarti Keluarga Akrab Insan Terdepan menjadi dasar perpustakaan ini dibentuk. Bagi Sitta, membaca tak hanya untuk anak-anak, melainkan untuk semua usia. Bahkan komunitas warga senior di sekitar perpustakaan pun rutin diajak membaca dan berdiskusi.
    “Buku itu seperti charger. Setelah baca, rasanya meaningful banget. Bisa menjadi inspirasi untuk memperbaiki diri,” kata Sitta.
    Di tengah keterbatasan dana, fasilitas, dan apresiasi, Sitta memilih untuk terus melangkah dan berjuang menjaga api literasi agar tak padam.
    Sitta mengatakan, Kabupaten Bogor terlalu luas untuk dijangkau hanya dengan puluhan taman baca saja. Dia tahu bahwa jalan perjuangan masih panjang untuk membentuk budaya baca masyarakat.
    Tapi, kata dia, setiap perubahan kecil adalah bahan bakar semangat untuk terus melangkah. Buktinya, dari anak yang belajar disiplin menyimpan sandal, belajar bertanya, hingga remaja yang menemukan tujuan hidupnya lewat buku.
    “Kalau anak-anak sejak kecil sudah senang membaca, mereka akan tumbuh dengan cara pandang yang lebih luas. Itu modal besar untuk masa depan di Kabupaten Bogor,” tegasnya.
    Sitta sadar, mungkin profesinya tak membuatnya kaya. Tapi ia yakin, menjadi penjaga buku berarti juga menjaga asa generasi berikutnya. Perpustakaan KAIT Plus mungkin hanyalah ruang kecil di Ciawi, tapi di dalamnya tersimpan mimpi besar, melahirkan generasi emas di Kabupaten Bogor yang akrab dengan buku, terbiasa berpikir kritis, dan tak takut bermimpi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TNI AD akan pamerkan ragam alutsista di Monas besok

    TNI AD akan pamerkan ragam alutsista di Monas besok

    “Kami mengundang seluruh masyarakat untuk datang, belajar, berinteraksi, sekaligus menikmati hiburan yang sudah kami siapkan. Mari kita rayakan HUT TNI ke-80 dengan penuh semangat kebersamaan,”

    Jakarta (ANTARA) – Jajaran TNI AD akan pajang ragam alat utama sistem senjata (alutsista) dalam rangka TNI AD Fair 2025 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9), besok.

    Kegiatan tersebut digelar TNI AD dalam rangka meramaikan perayaan HUT ke-80 TNI yang akan digelar 5 Oktober 2025 mendatang.

    Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan kegiatan pameran alutsista itu dibuka untuk masyarakat umum dan akan digelar sejak tanggal 21 September hingga 22 September 2025.

    “Kami mengundang seluruh masyarakat untuk datang, belajar, berinteraksi, sekaligus menikmati hiburan yang sudah kami siapkan. Mari kita rayakan HUT TNI ke-80 dengan penuh semangat kebersamaan,” kata Wahyu kepada Antara, Jumat.

    Wahyu menjelaskan, TNI AD akan memamerkan ragam alutsista mulai dari Tank Harimau, Panser Anoa, Meriam Caesar 155 mm, MLRS Astros II, Radar CM200, Starstreak LML, hingga Helikopter Apache AH-64, Bell 412, Fennec AS 550, dan Mi-17V5.

    Selain itu ada berbagai jenis senjata infanteri terbaru seperti SS2 V5, Caracal, SCAR-L, Minimi, serta mortir kaliber 60 mm dan 81 mm juga akan ditampilkan.

    Selain alutsista, lanjut Wahyu, TNI AD juga akan menyediakan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat melalui Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap).

    Masyarakat juga akan mendapatkan makanan gratis hasil racikan dari dapur lapangan ala TNI AD.

    “Kita juga akan bagikan informasi yang edukatif seperti promosi rekrutmen prajurit, stand Akademi Militer, Museum Jenderal Besar A.H. Nasution, hingga demonstrasi bela diri militer dan pencak silat, serta berbagai games menarik,” jelas Wahyu.

    Tidak hanya edukasi, TNI AD juga menyiapkan hiburan rakyat melalui panggung musik yang menampilkan band-band dari berbagai satuan TNI AD seperti Combo Band Denmabesad, Viku Band Ajendam Jaya, Cakra Band Ajen Kostrad, Taji Band Yonif 202, AK Band Yonif 203, Kartika Orchestra Ditajenad, Forty One Band Pusziad, serta JMP Band Pusbekangad.

    Dengan adanya ragam penampilan dan layanan lainnya yang dihadirkan TNI AD, Wahyu berharap masyarakat bisa teredukasi sekaligus terhibur.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov DKI sebut Jakarta Tourism Awards tak semata penghargaan

    Pemprov DKI sebut Jakarta Tourism Awards tak semata penghargaan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menilai Jakarta Tourism Awards (JTA) 2025 tidak semata ajang penghargaan, namun juga strategi membangun dan mengembangkan daya saing kepariwisataan.

    “Ajang ini berorientasi kepada nilai pelanggan melalui peningkatan standar untuk produk, pelayanan, dan pengelolaan industri pariwisata Jakarta,” kata Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Iffan dalam acara “Sosialisasi dan Peluncuran Jakarta Tourism Awards 2025” di Jakarta, Jumat.

    Dia menyampaikan Jakarta Tourism Awards dapat menjadi salah satu sistem pembinaan industri pariwisata yang meliputi kegiatan penilaian dan evaluasi kinerja industri pariwisata.

    Selain itu, kegiatan tersebut juga diselenggarakan untuk menemukan motivasi para pelaku industri pariwisata agar berkontribusi pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

    Namun, dia tak menampik ajang tersebut juga merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah daerah kepada pelaku industri yang berprestasi dan berkontribusi pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

    “Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata, Pasal 58 Ayat 1 bahwa setiap pengusaha pariwisata yang berprestasi, berdedikasi, dan memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan kepariwisataan diberikan penghargaan Jakarta Tourism Awards oleh Gubernur,” jelas Iffan.

    Kegiatan Jakarta Tourism Awards, menurut dia, sejalan dengan upaya Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan pelayanan publik.

    “DKI Jakarta sudah berusia 500 pada tahun 2027, makanya kami berbenah, peningkatan pelayanan publik menjadi fokus bagi kami,” tegas Iffan.

    Sebelumnya, ajang JTA yang digelar pada 2022 melibatkan usaha-usaha di industri pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif dengan 31 kategori, antara lain hotel bintang 1 hingga 5, hotel non bintang dan akomodasi lainnya, restoran siap saji, restoran prasmanan (buffet), restoran dengan menu tertentu (speciality), dan restoran mewah (fine dining).

    Kemudian, kafe, toko roti dan kue (bakery), kedai minuman dan es krim, bar, jasa boga (catering), biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, daya tarik wisata (museum dan galeri seni), bioskop, arena permainan, lapangan golf, pusat kebugaran (fitness centre), bilyar, taman rekreasi, venue MICE/event khusus, jasa penyelenggara MICE, jasa penyelenggara event khusus, pelaku aktivitas fotografi, pelaku periklanan, pelaku televisi, penghargaan seumur hidup (lifetime achievement), dan komunitas.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dari Diskusi hingga Kunjungi Pelabuhan Tanjung Priok

    Dari Diskusi hingga Kunjungi Pelabuhan Tanjung Priok

    Jakarta: Forum PEMSEA Network of Local Governments (PNLG) 2025 di Jakarta memasuki hari kedua. Para delegasi pemerintah lokal negara anggota ini saling bertukar pikiran dalam sesi presentasi dalam bidang ekonomi maritim.

    “Kami juga mendengarkan presentasi dari Indonesia, Tiongkok, Korea, dan Vietnam mengenai gagasan dan pengalaman mereka dalam bidang ekonomi maritim (blue economy). Sehingga, fungsi utama dari forum ini yaitu untuk menyediakan platform untuk anggota bertukar gagasan,” kata Deputy Secretary-General PNLG Secretariat, Fang Qinhua dalam tayangan Metro TV Rabu, 17 September 2025.

    Selain itu para delegasi ini juga melakukan kunjungan ke PT Pelindo Tanjung Priok. Kunjungan ini untuk melihat langsung pengelolaan pelabuhan di Jakarta. 

    Fang Qinhua, mengungkapkan bahwa selain mendengarkan pemaparan tentang Green Port, para delegasi juga diajak tur ke Control Room untuk mempelajari konsep Smart Port (pelabuhan pintar).
     
    “Disini kami belajar cara mengelola pelabuhan, terutama pelabuhan pintar (smart port) dan pelabuhan hijau (green port),” kata Fang Qinhua dalam tayangan Metro TV Rabu, 17 September 2025.
     

    Menurutnya, hal ini sangat penting bagi anggota PNLG, khususnya untuk memahami tantangan dan solusi penerapan pelabuhan pintar dan pelabuhan hijau dalam menghadapi krisis energi dan lingkungan.

    “Belajar mengenai tantangan bersama yang akan kami lewati dalam area krisis lingkungan, clean energy, dan lain-lain,” jelasnya.

    Selain itu, para delegasi juga mengunjungi Museum Maritim untuk menyaksikan sejarah maritim Jakarta yang disajikan dalam diorama. Kunjungan ini memberi mereka gambaran nyata pengelolaan pelabuhan di Jakarta.

    Jakarta: Forum PEMSEA Network of Local Governments (PNLG) 2025 di Jakarta memasuki hari kedua. Para delegasi pemerintah lokal negara anggota ini saling bertukar pikiran dalam sesi presentasi dalam bidang ekonomi maritim.
     
    “Kami juga mendengarkan presentasi dari Indonesia, Tiongkok, Korea, dan Vietnam mengenai gagasan dan pengalaman mereka dalam bidang ekonomi maritim (blue economy). Sehingga, fungsi utama dari forum ini yaitu untuk menyediakan platform untuk anggota bertukar gagasan,” kata Deputy Secretary-General PNLG Secretariat, Fang Qinhua dalam tayangan Metro TV Rabu, 17 September 2025.
     
    Selain itu para delegasi ini juga melakukan kunjungan ke PT Pelindo Tanjung Priok. Kunjungan ini untuk melihat langsung pengelolaan pelabuhan di Jakarta. 

    Fang Qinhua, mengungkapkan bahwa selain mendengarkan pemaparan tentang Green Port, para delegasi juga diajak tur ke Control Room untuk mempelajari konsep Smart Port (pelabuhan pintar).
     
    “Disini kami belajar cara mengelola pelabuhan, terutama pelabuhan pintar (smart port) dan pelabuhan hijau (green port),” kata Fang Qinhua dalam tayangan Metro TV Rabu, 17 September 2025.
     

     
    Menurutnya, hal ini sangat penting bagi anggota PNLG, khususnya untuk memahami tantangan dan solusi penerapan pelabuhan pintar dan pelabuhan hijau dalam menghadapi krisis energi dan lingkungan.
     
    “Belajar mengenai tantangan bersama yang akan kami lewati dalam area krisis lingkungan, clean energy, dan lain-lain,” jelasnya.
     
    Selain itu, para delegasi juga mengunjungi Museum Maritim untuk menyaksikan sejarah maritim Jakarta yang disajikan dalam diorama. Kunjungan ini memberi mereka gambaran nyata pengelolaan pelabuhan di Jakarta.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Dewan Sentral Yahudi Desak Kanselir Merz Teguh Dukung Israel

    Dewan Sentral Yahudi Desak Kanselir Merz Teguh Dukung Israel

    Berlin

    Seruan itu disampaikan dalam peringatan 75 tahun berdirinya Dewan Sentral Yahudi Jerman, yang dihadiri Kanselir Friedrich Merz di ibukota Berlin.

    “Jerman harus berdiri dengan jelas di sisi Israel,” kata Presiden Dewan Pusat, Josef Schuster. Dia mengimbau Merz agar tak goyah, “baik karena tekanan negara-negara Eropa lain maupun oleh desakan anggota parlemen tertentu.”

    Sejak pecahnya konflik di Gaza, Jerman menjadi salah satu pendukung terpenting Israel di panggung diplomasi dunia, selain Amerika Serikat. Namun tuduhan genosida yang dilayangkan berbagai lembaga dunia, belakangan turut menggema di ranah politik domestik.

    Merz: Kritik perlu, tapi dukungan tak goyah

    Pesta perayaan 75 tahun berdirinya Dewan Sentral Yahudi di Jerman Rabu (17/9) malam berlangsung dengan penjagaan ketat, di tengah meningkatnya antisemitisme yang kian terasa di ruang publik. Sekitar seribu undangan hadir di Museum Yahudi, mulai dari tokoh politik, perwakilan agama, hingga Duta Besar Israel Ron Prosor.

    Dalam pidatonya di hadapan Charlotte Knobloch, penyintas Holocaust berusia 92 tahun dan Nikola Eterovic, Nunsiatur Apostolik dari Gereja Katolik, Merz kembali menegaskan posisi pemerintah di Berlin, betapa eksistensi dan keamanan Israel adalah “bagian tak tergoyahkan dari fondasi normatif” Jerman.

    Sejak serangan “barbar” Hamas pada 7 Oktober 2023, tukasnya, antisemitisme di Jerman kian terdengar: “lebih nyaring, lebih terbuka, lebih tak tahu malu, lebih brutal.” Hal itu, kata Merz, membuatnya terkejut sekaligus malu.

    Mendekat di saat krisis, bukan menjauh

    Kanselir Merz kembali menegaskan— sembari disambut riuh tepuk tangan—bahwa komitmen pada eksistensi dan keamanan Israel adalah “bagian tak bisa ditawar dari fondasi normatif” Jerman. Itu bukan sekadar kebijakan luar negeri, melainkan sumpah identitas.

    Kritik terhadap kebijakan Israel, katanya, bukan hanya boleh, tapi kadang perlu. Namun di sinilah garis dibentangkan: “negeri ini akan merusak jiwanya sendiri jika kritik dijadikan alasan untuk menggelorakan kebencian terhadap Yahudi.”

    Dan ada batas lain: kritik juga tak boleh berujung pada tuntutan agar Jerman berpaling dari Israel.

    Kanselir partai konservatif CDU itu juga berjanji, Jerman akan terus berusaha bekerja sama dengan Israel, bahkan saat hubungan diplomatik terasa sulit. “Hari ini, besok, lusa—saya berikan janji pribadi bahwa pemerintahan ini akan melakukannya,” tukasnya.

    Maraknya antisemitisme

    Dewan Sentral Yahudi didirikan pada 19 Juli 1950 di Frankfurt, hanya lima tahun setelah Holocaust.

    Awalnya ia sekadar wadah bagi segelintir penyintas sebelum beremigrasi. Namun lambat laun, organisasi ini menjelma menjadi payung bagi 105 komunitas dengan sekitar 100 ribu anggota, termasuk imigran Yahudi dari bekas Uni Soviet pasca-1990.

    Merz mengingatkan, Dewan Sentral Yahudi berjasa dalam advokasi hukum terkait restitusi kejahatan Nazi, serta mengiringi proses “kembalinya” kehidupan Yahudi di Jerman.

    “Saya ingin katakan kepada warga Yahudi di Jerman, bahwa tanpa kalian tidak akan ada masa depan yang bagi bagi republik federal ini,” imbuhnya.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Saat ini, Jerman mencatat meningkatnya tindak kebencian dan kekerasan terhadap warga Yahudi. Pada tahun 2024, Biro Kriminal Federal mencatat lonjakan 21 persen kejahatan bermotif antisemitisme, menjadi 6.200 kasus dari tahun sebelumnya 5.200.

    “Antisemitisme tidak hanya hadir dalam bentuk kekerasan, tetapi juga kian nyata dalam keseharian,” kata Presiden Dewan Pusat Yahudi, Schuster. Dia menambahkan, kebencian terhadap Yahudi pada akhirnya selalu menjadi ancaman bagi seluruh masyarakat.

    Editor: Agus Setiawan

    Lihat juga Video: Friedrich Merz Terpilih Jadi Kanselir Jerman

    (nvc/nvc)

  • Gawat, Gelang Firaun Berusia 3.000 Tahun Digondol Maling

    Gawat, Gelang Firaun Berusia 3.000 Tahun Digondol Maling

    Jakarta

    Pencarian level nasional sedang berlangsung di Mesir, setelah sebuah gelang emas tak ternilai milik seorang firaun kuno menghilang dari sebuah museum di Kairo.

    Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir menyebutkan, gelang berusia 3.000 tahun itu sedang direstorasi di laboratorium ketika hilang dari Museum Mesir.

    Foto gelang tersebut telah dikirim ke bandara, pelabuhan laut, dan perbatasan darat di seluruh Mesir untuk membantu mencegah penyelundupannya keluar dari negara itu.

    “Gelang itu dihiasi dengan manik-manik lapis lazuli berbentuk bola, milik Raja Amenemope dari Periode Menengah Ketiga,” demikian pernyataan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir seperti dikutip dari NBC News.

    Dikenal karena warna biru tua dan bintik-bintik emasnya, lapis lazuli sangat dihargai di Mesir kuno karena hubungannya dengan para dewa dan konon memiliki kekuatan penyembuhan.

    Gelang itu merupakan salah satu koleksi artefak yang sedang dipersiapkan untuk diangkut ke Italia menjelang pameran bertajuk ‘Treasures of the Pharaohs’ di sebuah museum di Roma mulai bulan depan.

    Direktur Jenderal Museum Kairo memperingatkan bahwa beberapa gambar yang beredar di media sosial merupakan artefak yang berbeda.

    Pihak kementerian mengatakan bahwa mereka sengaja menunda pengumuman hilangnya gelang tersebut untuk menghindari gangguan pada penyelidikan. Sebuah komite khusus telah dibentuk untuk menginventarisasi dan meninjau semua artefak yang disimpan di laboratorium restorasi museum untuk memastikan tidak ada artefak lain yang hilang.

    Amenemope adalah seorang firaun dari dinasti ke-21 yang memerintah Mesir dari tahun 993 hingga 984 SM. Pemakamannya terkenal karena menjadi salah satu dari tiga pemakaman kerajaan yang utuh yang diketahui dari Mesir kuno.

    Makamnya ditemukan oleh ahli Mesir Kuno asal Prancis, Pierre Montet dan Georges Goyon, pada April 1940, tetapi penggaliannya tertunda karena Perang Dunia II.

    Untuk diketahui, Mesir sebenarnya tak asing dengan pencurian karya seni dan barang antik kelas kakap. Lukisan Poppy Flowers karya Vincent van Gogh, yang bernilai sekitar USD55 juta, dicuri dari Museum Mohamed Mahmoud Khalil di Kairo pada 1977, ditemukan kembali dua tahun kemudian, lalu dicuri lagi pada 2010. Lukisan itu hingga kini belum ditemukan kembali.

    (rns/rns)

  • HP Gaming Rp 3 Jutaan dengan Aura Kompetitif

    HP Gaming Rp 3 Jutaan dengan Aura Kompetitif

    Jakarta

    Infinix GT 30 Pro hadir di pasar Indonesia sebagai smartphone gaming kelas menengah yang langsung mencuri perhatian. Sebagai penerus dari generasi sebelumnya, sejumlah peningkatan dilakukan oleh Infinix. Mari kita ulas.

    Awal kehadirannya, Infinix GT 30 Pro jadi sorotan karena sukses mencatat rekor MURI setelah sanggup dimainkan 24 jam nonstop tanpa penurunan FPS. Torehan tersebut seakan ingin menunjukkan bahwa Infinix GT 30 Pro bukan HP gaming biasa.

    Dengan layar 144 Hz, chipset tangguh, dan sistem pendinginan canggih, Infinix GT 30 Pro diposisikan oleh Infinix sebagai jawaban bagi gamer yang mendambakan performa stabil dengan harga terjangkau.

    Namun, apakah performa itu sungguhan? detikINET pun mengulas smartphone gaming Infinix GT 30 Pro.

    Desain

    Sebagai smartphone gaming, Infinix GT 30 Pro tampaknya tak ingin sekedar performa saja yang diunggulkan, tetapi dari segi tampilan pun menjadi perhatian. Mengusung desain mecha dengan mechanical light waves seakan produsen smartphone ini ingin menunjukkan produk terbarunya ini sebagai perangkat penunjang gamer.

    Pada bagian samping kiri tampak polos sekali, hal ini jarang terjadi di smartphone secara umum. Hal itu karena Infinix menempatkan hampir semuanya di bagian samping kiri, untuk memberikan kenyaman pengguna saat bermain game seperti ada tombol power, volume, dan GT trigger di ujung masing-masing.

    Tampak samping bagian kiri Infinix GT 30 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Sementara itu, di bagian atas terdapat speaker dan mic. Begitu juga pada bagian bawa ada speaker, mic, dan slot SIM Card. Adanya dua speaker kiri-kanan saat posisi HP bermain game, suara yang dihasilkan terdengar nyaman.

    Dalam pakai pembelian, pengguna nantinya akan mendapatkan casing magnetik yang dapat ditempelkan kipas pendingin. Hal ini bermanfaat sekali bagi gamer karena perangkatnya tidak akan cepat panas dalam jangka waktu lama.

    Saat pertama kali detikINET menggenggam ponsel ini, terasa nyaman meskipun itu pakai satu tangan.

    Infinix GT 30 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Layar

    GT 30 Pro diketahui mengusung panel AMOLED 6,78 inci 1,5K (1224 x 2720 piksel) dengan refresh rate 144 Hz, sampling sentuh tinggi, dan kecerahan puncak hingga 1.600 nits – membuatnya nyaman digunakan bahkan di bawah terik matahari.

    Spek layar tersebut untuk menjamin kenyamanan mata pengguna yang doyan main game. Hal itu dirasakan oleh detikINET, asyik main game berlama-lama. Kendati begitu, ada baiknya keunggulan tersebut tidak membuat kita sering menatap layar perangkat.
    Kemampuan handset ini dalam memberikan gaming sampai 120 FPS di PUBG Mobile. Bahkan, saat memainkan game berat seperti Genshin Impact dengan resolusi tinggi, pengguna dapat merasakan pengalaman game tanpa hambatan.

    Adapun, bezelnya yang tipis memberikan nilai plus lainnya pada layar Infinix GT Pro. Hal ini cocok buat main game maupun kebutuhan hiburan digital lainnya.

    Selain itu, adanya Gorilla Glass 7i memberikan rasa aman bagi pengguna. Sebab, tidak perlu khawatir lagi layar gampang tergores karena aktivitas pengguna karena sudah ada ketahanan ekstra.

    Infinix GT 30 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Performa

    Infinix GT 30 Pro langsung diganjar penghargaan meski umurnya baru beberapa hari. Melalui tantangan 24 jam gaming tanpa henti, Infinix GT 30 Pro berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori “Bermain Gim Menggunakan Smartphone Secara Nonstop Terlama Tanpa Penurunan FPS.

    Performa itu kemudian dijajal oleh detikINET dan hasilnya sesuai. Hal itu bisa terjadi atas teknologi All-Day Full FPS System yang dibenamkan pada GT 30 Pro.

    Lantas, apa yang membuat Infinix GT 30 Pro begitu tangguh untuk gaming? Rahasianya ada pada chipset MediaTek Dimensity 8350 5G Ultimate berbasis fabrikasi 4nm dengan kecepatan hingga 3,35GHz.

    Infinix GT 30 Pro mampu menjalankan PUBG Mobile dengan resolusi tinggi. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Prosesor tersebut dipadukan dengan AI APU 780 yang bekerja adaptif untuk mengatur kinerja dan efisiensi daya secara cerdas, sehingga performa tetap stabil meski dipacu bermain game berat.

    Untuk menjaga suhu tetap terkendali, Infinix menyematkan sistem pendingin 3D Vapor Cloud Chamber serta fitur MAGT (Game Adaptive Control) yang mampu mempertahankan frame rate di level optimal.

    Pengalaman bermain juga diperkuat dengan fitur gaming khas seperti GT Trigger, 6-axis gyroscope, dan X-Axis Linear Motor, yang menghadirkan kontrol lebih presisi dan responsif-seolah menggunakan perangkat gaming profesional.

    Begitu pula, Infinix GT 30 Pro bisa menjalankan Genshin Impact dengan reslusi tinggi tanpa hambatan. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Daya tahan perangkat ditopang baterai besar 5.500 mAh yang mendukung 45W All-Round FastCharge serta 30W wireless charging, sehingga gamer bisa bermain lebih lama tanpa khawatir kehabisan daya.

    Bahkan, saat digunakan sambil mengisi daya, aksesoris tambahan seperti MagCharge Cooler dan MagCase otomatis mengaktifkan Draco Cooling Mode, menjaga suhu tetap dingin sekaligus memastikan performa tidak menurun.

    Infinix GT 30 Pro Foto: Infinix

    Baterai

    Smartphone ini didukung kapastias 5.500 mAh. Berdasarkan pengalaman detikINET saat menggunakan GT 30 Pro, smartphone ini dapat dimanfaatkan seharian dengan pemakaian secara normal, misalnya untuk pesan instan, telepon, maupun browsing.

    Sedangkan jika diajak lebih ‘keras’, mulai dari main game Genshin Impact resolusi tertinggi dalam satu jam hanya mengurangi 10% kapasitas baterai. Konsumsi daya mampu diatasi perangkat secara efisien, sehingga daya baterai tidak terkuras habis.

    Sementara itu, dalam pengisian daya, Infinix telah membekali GT 30 Pro dengan 45 W fast charging, dan dukungan 30 W wireless charging. Untuk pengisian penuh dari 0%, dibutuhkan waktu sekitar satu jam kurang. Ini menjadi keunggulan bagi pengguna yang memiliki mobilitas tinggi karena tidak perlu waktu lama menunggu sampai baterai terisi penuh.

    Kamera

    Dengan mengedepankan sebagai HP gaming, tentu akan sempurna jika didukung kualitas kamera. Namun sayangnya, kamera Infinix GT 30 Pro tidak demikian, kendati masih dalam taraf kabapel untuk kebutuhan sehari-hari.

    detikINET mencatat hasil jepretan di kondisi pencahayaan mendukung ata terang terbilang oke. Namun dalam kondisi terbalik, foto yang dihasilkan kurang memuaskan dan cenderung blur untuk dapat menangkap objek bergerak walau pelan.

    Kamera utama Infinix GT 30 Pro Foto: Agus Tri Haryanto/detikINETSaat lebih zoom pakai kamera utama Infinix GT 30 Pro Foto: Agus Tri Haryanto/detikINETMenangkap objek lebih dekat pakai kamera Infinix GT 30 Pro Foto: Agus Tri Haryanto/detikINETKamera depan Infinix GT 30 Pro Foto: Agus Tri Haryanto/detikINETKondisi saat malam hari pakai kamera Infinix GT 30 Pro Foto: Agus Tri Haryanto/detikINETDi dalam ruangan kamera utama Infinix GT 30 Pro Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Akan tetapi, ada hal menarik bagi detikINET. Keberadaan fitur AI studio seakan menutup kekurangan kamera Infinix GT 30 Pro. Kemampuan teknologi AI akan membantu pengguna mengubah sebuah foto sesuai keinginan, misalnya menghapus objek, menajamkan, atau menambah foto menjadi luas.

    Secara keseluruhan, kamera Infinix GT 30 Pro merupakan paket seimbang untuk kebutuhan fotografi sehari-hari – terutama siang hari, konten media sosial, atau video ringan. Meskipun bukan juara dalam fotografi malam atau vlogging profesional, ia tetap memberikan fleksibilitas cukup baik untuk perangkat kelas gaming mid-range.

    Kesimpulan

    Infinix GT 30 Pro berhasil menggabungkan spesifikasi gaming high-end dengan harga entry-mid-range, menciptakan sektor tersendiri dalam dunia smartphone.

    Cocok bagi gamer mobile yang serius: punya layar responsif, kontrol ekstra lewat triggers, baterai tahan lama, dan performa stabil di suhu terkendali. AI assistant dan fitur optimasi juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih menyeluruh.

    Jika kamu mengutamakan gaming intens di smartphone tanpa harus membayar premium, GT 30 Pro adalah kandidat kuat. Namun, jika fotografi malam hari, ketahanan air tinggi, atau dukungan jangka panjang adalah prioritas, sayangnya ini bukan pilihannya.

    Halaman 2 dari 3

    (agt/agt)

  • 20 Hari Operasi Antik Siginjai, Polda Jambi Tangkap 247 Tersangka Kasus Narkoba – Page 3

    20 Hari Operasi Antik Siginjai, Polda Jambi Tangkap 247 Tersangka Kasus Narkoba – Page 3

    Sejak itu, Karangantu jadi pusat perdagangan internasional yang disinggahi pedagang Asia, Afrika dan Eropa. Hal itu dibuktikan dengan peninggalan keramik dari Tiongkok, Jepang, dan Belanda yang tersimpan rapi di Museum Banten.

    “Dalam upaya mengantisipasi masuknya narkoba, Polda Banten juga telah melakukan pemetaan lokasi rawan peredaran gelap, terutama melalui jalur laut. Sejumlah pelabuhan yang mendapat perhatian khusus antara lain Pelabuhan Merak, Ciwandan, Bojonegara, Indah Kiat Merak, Karangantu, serta beberapa pelabuhan rakyat lainnya,” ujar Wakapolda Banten Brigjen Pol Hendra dalam keterangan resmi, Selasa 16 September 2025.

    Pelabuhan yang berlokasi di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten itu kini bernama Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Karangantu di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

    Menurut Polda Banten, Indonesia kini darurat narkoba, karena tidak lagi menjadi lintasan, namun sudah menjadi lokasi peredaran barang haram.

    Indonesia dianggap sebagai wilayah yang menguntungkan bagi para bandar, untuk menjual narkoba.

    “Saat ini Indonesia telah dinyatakan dalam kondisi darurat narkoba. Indonesia bukan lagi sekadar daerah lintasan, tetapi sudah menjadi sasaran pasar gelap penjualan narkoba,” ucap Hendra.

    Sejak Januari hingga September 2025, Polda Banten menangkap 778 tersangka dari 578 kasus peredaran narkoba.

    Kemudian barang bukti yang berhasil disita berupa 11,3 kilogram sabu, 547,73 gram ganja, 5,9 kilogram tembakau sintetis, 503 butir ekstasi serta 313.375 butir obat keras, yang kini seluruhnya di musnahkan oleh Polda Banten.

    “Pemusnahan ini dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan barang bukti tersebut,” tandas Hendra.

  • RSUD Pasar Minggu kenalkan MCU Wisata Medis kepada siswa SMA

    RSUD Pasar Minggu kenalkan MCU Wisata Medis kepada siswa SMA

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengenalkan pemeriksaan kesehatan atau Medical Check Up (MCU) Wisata Medis kepada siswa-siswi tingkat SMA untuk menggerakkan perekonomian.

    “Layanan MCU Wisata Medis ini merupakan bagian dari langkah strategis dalam mendukung program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menuju Jakarta Kota Global,” kata Direktur RSUD Pasar Minggu Friana Asmely di Jakarta, Senin.

    Dia mengatakan MCU Wisata Medis menawarkan beberapa paket pemeriksaan kesehatan yang lengkap dan modern bagi pasien, baik dari dalam maupun luar negeri. Nantinya, layanan medis tersebut dapat diadakan di tempat-tempat wisata.

    MCU Wisata Medis itu pun diyakini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan di Jakarta dan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah.

    “Mudah-mudahan sinergi antara RSUD Pasar Minggu dengan berbagai dinas terkait terus berjalan baik guna memaksimalkan potensi wisata medis ini sebagai kekuatan sektor ekonomi baru,” ujar Friana.

    Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 20 peserta didik asal SMAN 38 Jakarta diajak berwisata medis dengan mengunjungi kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

    “Kita ingin meningkatkan industri kesehatan dalam negeri, mengalihkan pasien dari berobat ke luar negeri, serta menciptakan keuntungan ekonomi melalui kerja sama sektor kesehatan dan pariwisata,” ucap Friana.

    Sementara itu, pendamping peserta didik dari SMAN 38 Jakarta Margono Suprayogi menambahkan sebanyak 20 peserta didik yang mengikuti kegiatan itu berasal dari Kelas X, XI, dan XII.

    Menurut dia, pemeriksaan kesehatan dan wisata medis itu sangat baik karena dapat memberikan dampak kesehatan fisik dan mental para peserta didik.

    “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya sebatas sampai di sini saja, tapi terus berlanjut dan kuotanya bisa ditambah supaya anak-anak Indonesia bisa tumbuh dengan baik menjadi generasi emas di masa mendatang,” harap Margono.

    Pada kesempatan yang sama, Staf Satuan Pelaksana Edukasi, Informasi dan Pelayanan Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Shafrina Fauzia mengucapkan terima atas kunjungan dari peserta didik sekolah tersebut dalam program MCU Wisata Medis RSUD Pasar Minggu.

    Dalam kunjungan itu, peserta didik diajak untuk melihat berbagai koleksi di Museum Betawi serta pameran kontemporer di dalamnya. Kemudian, mereka juga diajak mengikuti kegiatan permainan tradisional Betawi.

    “Semoga dengan kegiatan kolaborasi ini, selain memberikan pengetahuan baru, para peserta didik juga bisa membantu mempromosikan warisan budaya Betawi di Setu Babakan ini kepada teman atau keluarganya di rumah,” tutur Shafrina.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.