Tempat Fasum: museum

  • Fadli Zon Klaim Persebaran Manusia di Dunia Dimulai dari Nusantara

    Fadli Zon Klaim Persebaran Manusia di Dunia Dimulai dari Nusantara

    Fadli Zon Klaim Persebaran Manusia di Dunia Dimulai dari Nusantara
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengajukan teori yang menandingi teori mapan
    o
    ut of Africa
    , yakni persebaran manusia di seluruh penjuru dunia bukan berawal dari Afrika melainkan dimulai dari Nusantara.
    “Manusia purba Nusantara bisa berekspansi melalui jalur laut, tak hanya berjalan menyusuri benua seperti yang selama ini didiskusikan dalam teori
    out of Africa
    . Gagasan
    out of Nusantara
    menjadi semakin kuat dengan adanya bukti-bukti ini, bahwa persebaran manusia purba tidak hanya bersifat satu arah dari Afrika, melainkan dapat bermula justru dari wilayah Nusantara, atau
    out of Nusantara
    ,“ kata Fadli Zon, sebagaimana siaran pers yang dia bagikan, Selasa (28/10/2025).
    Fadli Zon berbicara saat membuka konferensi internasional Persatuan Ilmuwan Prasejarah dan Protosejarah (UISPP) Inter-Regional Conference 2025 di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga.
    Sebagai bukti atas klaim bahwa manusia menyebar ke seluruh penjuru dunia berawal dari kawasan Nusantara, Fadli Zon menjelaskan ada temuan kawasan ini merupakan pusat peradaban manusia tertua di dunia.
    Dia menyebut kehidupan
    Homo erectus
    sebagai salah satu buktinya. Fosil
    Homo erectus
    temuan Eugene Dubois di Bengawan Solo dipulangkan dari Belanda ke Indonesia pada September lalu.
    Bukti kedua bahwa Nusantara menjadi titik awal persebaran manusia purba adalah temuan peradaban purba di pelbagai kawasan Indonesia.
    “Indonesia memiliki lukisan naratif tertua di dunia, berusia sekitar 51.200 tahun yang ditemukan di gua Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. Lukisan ini menggambarkan hewan, figur manusia, interaksi antar-tokoh bahkan gambar perahu-perahu yang menunjukkan kemampuan bercerita visual lebih dari 51 milenium lalu,” tutur politikus Partai Gerindra ini.
    Selain itu, masih kata Fadli Zon, jejak awal Homo sapiens lebih dari 60.000 tahun lalu di Gua Lida Ajer, Sumatra Barat, juga merupakan salah satu bukti tertua di dunia bahwa manusia modern mampu hidup dan beradaptasi di ekosistem hutan hujan tertutup, bukan hanya sabana terbuka.
    Sementara Gua Harimau di Sumatra Selatan juga memperlihatkan kesinambungan budaya dari sekitar 22.000 tahun lalu dengan temuan tembikar, alat tulang, logam tembaga, perunggu dan besi awal dari sekitar abad ke-4 SM hingga abad ke-1 M.
    Bahkan ditemukan pula jejak penyakit anemia dan malaria pada manusia purba di Gua Harimau Sumatera Selatan itu.
    Bentang karst Sangkulirang–Mangkalihat di Kalimantan Timur juga menyimpan ribuan gambar purba yang bercerita tentang perburuan, tari, hingga ritual kolektif. Situs ini tengah diarahkan Indonesia menuju pengakuan Warisan Dunia UNESCO sebagai lanskap budaya–alam bernilai universal.
    Salah satu bukti paling kuat, menurut Fadli Zon, terdapat di gua Liang Kobori di kawasan karst Muna, Sulawesi Tenggara yang merekam perahu, perburuan kolektif di perairan, dan penggembalaan hewan.
    “Ini menunjukkan bahwa manusia awal di Nusantara sudah dapat mengarungi lautan dan sudah memiliki tradisi maritim. Lukisan-lukisan purba ini menunjukkan memori visual dunia maritim Austronesia yang nantinya turut membentuk identitas kepulauan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik,” jelas Fadli.
    Manusia purba di kawasan yang kini disebut sebagai Indonesia ini adalah manusia yang disebutnya sudah bembentuk peradaban, mampu bercerita, mampu melakukan pemakaman dengan hormat, punya teknologi logam, memetakan ruang sakral, dan mengarungi lautan.
    “Beremigrasi dan merantau ke berbagai penjuru dunia. Inilah mengapa kami menyebut Indonesia sebagai salah satu arsip peradaban tertua umat manusia,” kata Fadli Zon.
    Konferensi internasional ini dihadiri peneliti dan pemangku kebijakan dari 40 negara, berlangsung di Museum Manusia Purba Sangiran dan Museum Ullen Sentalu Yogyakarta dari 27 Oktober hingga 6 November 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anak Pungut Batu di Pantai, Ternyata Harta Karun 50.000 Tahun

    Anak Pungut Batu di Pantai, Ternyata Harta Karun 50.000 Tahun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa tahun lalu, seorang anak bernama Ben pernah menemukan batu aneh di sebuah pantai di Sussex, Inggris. Setelah diselidiki, batuan tersebut adalah barang bersejarah berusia 50 ribu tahun.

    Setelah temuan anaknya itu, ibu Ben mengirimkan email kepada kurator arkeologi dan sejarah sosial di Worthing Theatres and Museum, James Sainsbury. Dia mengatakan batu yang ditemukan itu adalah sebuah kapak tangan dari spesies homonin Neanderthal.

    “Saya sering menerima email seperti ini, khususnya temuan di pantai dan biasanya hanya kerikil dengan bentuk aneh. Namun setelah melihat fotonya, saya langsung berpikir ‘itu kapak tangan Neanderthal dari Paleolitikum Atas’. Temuan luar biasa,” jelas Sainsbury, dikutip dari Live Science, Selasa (28/10/2025).

    Kemudian, Sainsbury bisa melihatnya secara langsung setelah Ben dan keluarganya membawa batu itu ke museum. Artefak masih terlihat sangat baik dan tidak ada kerusakan apapun.

    Dia menilai hal itu karena artefak terkubur di bawah permukaan air secara aman selama berpuluh ribu tahun lamanya.

    Sainsbury mengatakan cukup mudah mengenali kapak tangan itu. Objek memiliki ukuran relatif kecil dan berwarna gelap dengan dua sisi batu api, Neanderthal menggunakannya untuk mematahkan tulang saat menyedot sumsum tulang.

    Kapak tangan yang ditemukan disebut Mousterian, yakni berasal dari periode akhir Neanderthal saat zamannya telah dihitung di Eropa dan Inggris. Sejumlah ahli juga berpendapat Mousterian dibuat oleh generasi terakhir Neanderthal di wilayah itu.

    Menurutnya, artefak itu sangat langka di Sussex. Hal itu kemungkinan karena populasi Neanderthal di sana sangat rendah.

    Batu temuan Ben dipamerkan di Worthing Theatres dan Museum. Kurator museum mengatakan pameran itu menarik lebih banyak pengunjung dari biasanya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jadi Titik Awal Sejarah Banten, Monumen Jalur Masuk Cornelis de Houtman Diresmikan

    Jadi Titik Awal Sejarah Banten, Monumen Jalur Masuk Cornelis de Houtman Diresmikan

    BANTEN — Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan monumen simbolisasi jalur masuk Cornelis de Houtman di kawasan Banten Lama, Minggu, 26 Oktober. Peresmian ini bagian akhir dari rangkaian kegiatan Sasaka Cibanten 2025 yang bertema “Naritis Cai, Mapag Kabantenan”. Acara ini sendiri digelar Kementerian Kebudayaan melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII Banten dan Jakarta.

    Menbud Fadli Zon mengatakan, monumen tersebut menandai awal upaya rekonstruksi sejarah Banten sebagai pelabuhan besar dan pusat peradaban Nusantara. “Banten memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan dan akulturasi budaya. Karena itu, kami menandai titik masuk Cornelis de Houtman sebagai bagian penting dari rekonstruksi sejarah bangsa,” ujarnya.

    Menurut Menbud Fadli, Banten telah memiliki peradaban maju jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa. Masjid Banten Lama berdiri pada 1527, jauh sebelum Cornelis de Houtman tiba, begitu pula Keraton Surosowan dan Kaibon. “Kami ingin menghidupkan kembali ekosistem budaya di Banten agar menjadi wisata budaya dan sumber ekonomi masyarakat,” tambahnya.

    Menbud Fadli juga menyinggung rencana pemugaran Keraton Surosowan dan Kaibon serta pemanfaatan museum di sekitar situs sebagai ruang edukasi. “Kita ingin masyarakat, khususnya generasi muda, belajar sejarah melalui pengalaman langsung di situs-situs bersejarah,” katanya.

    Akademisi Universitas Indonesia, Prof. R. Cecep Eka Permana, menyebut monumen ini sebagai penanda penting kedatangan Cornelis de Houtman ke Nusantara. “Kapalnya berlabuh di Pulau Lima karena tak bisa masuk ke pelabuhan akibat dangkal. Ia lalu naik sekoci menuju Pabean, tempat pembayaran cukai. Ini bukti Banten sudah maju dalam perdagangan,” jelasnya.

    Prof. Cecep menambahkan, sejumlah temuan seperti keramik, mata uang, dan gerabah akan menjadi bahan penelitian lanjutan dan kelak dipamerkan di Museum Situs Kebudayaan Banten Lama.

    Kepala BPK Wilayah VIII, Lita Rahmiati, mengatakan Sasaka Cibanten menjadi ruang kolektif untuk menghubungkan kembali arus peradaban Banten. “Tema Naritis Cai, Mapag Kabantenan menggambarkan air sebagai simbol yang mengalir, menyatukan, dan menghidupkan kembali kebudayaan Banten,” ujarnya.

    Juga hadir dalam peresmian ini Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan, Wakil Wali Kota Serang Nur Agis Aulia, Ketua DPRD Muji Rohman, Kapolda Banten Irjen Pol. Hengki, dan sejumlah pejabat daerah.

    Rangkaian Sasaka Cibanten sebelumnya digelar di Titik Nol Cibanten (4–5 Oktober) dan Banten Girang (11–12 Oktober). Kegiatan ini menjadi penutup perjalanan kebudayaan yang meneguhkan kembali identitas sejarah dan ekologi Banten.

  • Dua Tersangka Pencurian Mahkota Louvre Dibekuk Polisi

    Dua Tersangka Pencurian Mahkota Louvre Dibekuk Polisi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua tersangka pencurian sejumlah permata mahkota Prancis dari Museum Louvre berhasil ditangkap di wilayah dekat Paris pada Sabtu. Salah satu dari mereka diringkus sebelum menaiki pesawat di Bandara Charles de Gaulle, Prancis.

    Berdasarkan laporan surat kabar Le Parisien, yang pertama kali memberitakan kasus tersebut, dua pria berusia sekitar 30’an tahun yang berasal dari wilayah pinggiran Seine-Saint-Denis, Paris berhasil ditangkap pada Sabtu malam.

    Keduanya sudah dikenali oleh kepolisian Prancis, dan salah satunya dikabarkan hendak berangkat ke Aljazair. Jaksa Paris Laure Beccuau tidak memerinci jumlah pasti orang yang ditangkap maupun informasi lebih lanjut mengenai identitas mereka.

    Adapun, dalam sebuah pernyataan, Beccuau menyayangkan bocornya informasi mengenai penangkapan para tersangka. Pasalnya, hal ini berpotensi menghambat jalannya penyelidikan.

    “Pengungkapan ini hanya akan menghambat upaya investigasi sekitar 100 penyidik yang telah dimobilisasi, baik untuk mencari perhiasan curian maupun semua pelaku. Masih terlalu dini untuk memberikan detail spesifik,” kata Beccuau dikutip dari Reuters, Minggu (26/10/2025).

    Untuk diketahui, para pencuri berhasil membawa kabur delapan perhiasan berharga senilai sekitar US$ 102 juta dari koleksi Museum Louvre pada 19 Oktober.

    Aksi ini mengungkap celah keamanan di museum paling banyak dikunjungi di dunia tersebut, setelah para pelaku menggunakan derek untuk memecahkan jendela di lantai atas saat jam operasional. Mereka kemudian melarikan diri dengan sepeda motor

    Adapun, berita perampokan ini menggema ke seluruh dunia dan memicu perenungan di Prancis, dengan banyak pihak menganggapnya sebagai sebuah penghinaan nasional.

    (ven/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jombang Influencer Camp 2025: Promosi Wisata dan UMKM dengan Sentuhan Digital Kreatif

    Jombang Influencer Camp 2025: Promosi Wisata dan UMKM dengan Sentuhan Digital Kreatif

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana berbeda terasa di Kota Santri pada akhir pekan ini. Puluhan influencer dan pegiat media sosial dari berbagai kota di Jawa Timur berkumpul di Kabupaten Jombang untuk mengikuti Jombang Influencer Camp 2025, sebuah agenda kolaboratif yang digagas untuk memperkenalkan potensi wisata, budaya, dan kekayaan lokal Jombang kepada publik yang lebih luas. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai 25 hingga 26 Oktober 2025.

    Bukan sekadar ajang temu kreator konten, Jombang Influencer Camp dikemas dalam bentuk travel experience yang menyuguhkan perjalanan menyeluruh tentang Jombang dari sudut religi, budaya, kreativitas UMKM, hingga wisata alamnya. Para peserta diajak menyusuri jejak sejarah dan kearifan lokal yang menjadikan Jombang dikenal sebagai kota santri dengan keberagaman budaya yang harmonis.

    Perjalanan dimulai dari simbol wisata religi di Makam KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Tebuireng. Para influencer tampak antusias mengambil gambar suasana peziarah, sudut-sudut kompleks yang sarat nilai sejarah, hingga momentum refleksi singkat tentang toleransi dan perjuangan Gus Dur sebagai tokoh bangsa. Dari sana, rombongan melanjutkan eksplorasi ke Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy’ari, menyerap cerita perjalanan peradaban Islam Nusantara.

    Tak berhenti di wisata religi, para peserta kemudian menyambangi tempat yang menjadi ikon keberagaman Jombang: Klenteng Hong San Kiong dan Museum Wayang Potehi di Gudo. Mereka diajak menyaksikan langsung warisan budaya Tionghoa yang sejak lama hidup berdampingan harmonis dengan tradisi pesantren. Konten-konten bertema toleransi budaya, heritage, dan storytelling pun mulai bermunculan di berbagai platform media sosial peserta.

    Pada hari yang sama, rombongan berlanjut mengunjungi Rumah Kerajinan Manik-Manik di Kecamatan Gudo, sentra UMKM kebanggaan Jombang yang karyanya sudah merambah pasar nasional dan mancanegara.

    Para influencer berbincang langsung dengan pengrajin, melihat proses pembuatan manik-manik, sekaligus mendokumentasikan sisi humanis pengrajin lokal untuk mendukung UMKM Jombang naik kelas melalui digital exposure.

    Malam harinya, peserta turut hadir meriahkan Jombang Fest di Alun-alun Jombang, menikmati hiburan, seni budaya, kuliner khas, hingga interaksi dengan warga, menghadirkan suasana hangat dan akrab antara kreator konten dengan masyarakat.

    Pada hari kedua, perjalanan ditutup dengan pengalaman penuh petualangan di Lereng Gunung Anjasmoro, Kecamatan Wonosalam. Udara sejuk pegunungan, aktivitas camping, sharing session, serta content hunting berlatar lanskap alam Wonosalam menambah lengkap narasi bahwa Jombang bukan hanya kota religi, tetapi juga menyimpan pesona wisata alam yang memukau.

    Pegiat medsos Jatim sedang berkumpul di Jombang

    Ketua Panitia Jombang Influencer Camp Rony Suhartomo mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk membawa Jombang semakin dikenal di jagat digital. “Kami ingin memperkenalkan Jombang lewat perspektif anak muda dan storytelling digital. Influencer punya kekuatan menggerakkan tren dan memengaruhi publik. Melalui kegiatan ini, kami ingin Jombang tampil bukan hanya sebagai kota transit, tetapi destinasi yang harus dikunjungi,” ujar Rony, Sabtu (25/10/2025).

    Rony yang juga sebagai owner akun Instagram @wargajombang, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku wisata, komunitas kreatif, dan influencer dalam mempromosikan potensi daerah.

    “Semakin banyak konten positif tentang Jombang yang beredar, semakin besar peluang wisata dan UMKM kita berkembang. Harapan kami, kegiatan ini membawa dampak nyata, mulai dari naiknya angka kunjungan wisata hingga meningkatnya penjualan produk lokal,” tambahnya.

    Jombang Influencer Camp menjadi salah satu contoh bagaimana promosi wisata daerah dapat dilakukan dengan cara kreatif, relevan, dan dekat dengan gaya hidup generasi digital. “Menurut kami, dengan kekuatan media sosial, narasi keindahan dan keberagaman Jombang kini memiliki jembatan lebih luas untuk menjangkau publik, hingga nasional bahkan internasional,” pungkasnya. [suf]

  • Prancis Tangkap 2 Orang Terkait Pencurian di Museum Louvre

    Prancis Tangkap 2 Orang Terkait Pencurian di Museum Louvre

    Paris

    Otoritas Prancis dilaporkan menangkap dua tersangka terkait pencurian permata mahkota berharga dari Museum Louvre Paris. Salah satu tersangka disebut ditangkap saat hendak naik pesawat.

    Dilansir BBC, Minggu (26/10/2025), surat kabar Le Parisien melaporkan kedua tersangka berasal dari pinggiran kota Paris, Seine-Saint-Denis. Salah satunya ditangkap saat sedang bersiap untuk naik pesawat dari Bandara Charles de Gaulle.

    Barang-barang senilai EUR 88 juta atau setara Rp 1,7 triliun dicuri dari museum yang paling banyak dikunjungi di dunia minggu lalu. Keempat pencuri menggunakan perkakas listrik membobol gedung di siang bolong.

    Menteri Kehakiman Prancis sejak itu mengakui bahwa protokol keamanan ‘gagal’ dan membuat citra buruk bagi negara itu. Laporan menyebutkan para tersangka, yang telah diidentifikasi polisi, ditangkap pada Sabtu (25/10).

    Polisi khusus menangani kasus ini. Polisi dapat menginterogasi mereka hingga 96 jam.

    Komplotan tersebut dilaporkan tiba pukul 09.30 waktu setempat tak lama setelah museum dibuka untuk umum. Para tersangka tiba dengan lift mekanis yang terpasang di kendaraan untuk mengakses Galerie d’Apollon (Galeri Apollo) melalui balkon di dekat Sungai Seine.

    Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan tangga menuju jendela lantai satu. Dua pencuri kemudian masuk ke museum dengan membobol jendela menggunakan alat-alat listrik.

    Mereka kemudian mengancam para penjaga, yang kemudian mengevakuasi pengunjung, dan membobol kaca dua etalase berisi perhiasan. Laporan awal mengungkapkan satu dari tiga ruangan di area museum yang digerebek tidak memiliki kamera CCTV.

    Polisi Prancis mengatakan para pencuri berada di dalam selama empat menit dan melarikan diri dengan dua skuter yang menunggu di luar pada pukul 09.38. Langkah-langkah keamanan telah diperketat di sekitar lembaga-lembaga budaya Prancis.

    Menurut pihak berwenang Prancis, ada delapan barang yang dicuri termasuk diadem atau ikat kepala berhiaskan permata, kalung, anting-anting, dan bros. Semuanya barang itu berasal dari abad ke-19 dan dulunya milik keluarga kerajaan atau penguasa kekaisaran Prancis.

    Kementerian Kebudayaan Prancis menyatakan bahwa barang-barang yang dicuri mencakup:

    – Sebuah tiara dan bros milik Permaisuri Eugénie, istri Napoleon III
    – Sebuah kalung zamrud dan sepasang anting-anting zamrud dari Permaisuri Marie Louise
    – Sebuah tiara, kalung, dan satu anting dari set safir milik Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense

    – Sebuah bros yang dikenal sebagai ‘bros relikui’

    Perhiasan-perhiasan tersebut dihiasi dengan ribuan berlian dan batu permata berharga lainnya. Mahkota Permaisuri Eugénie ditemukan rusak karena terjatuh saat para pencuri berusaha kabur. Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, menyebut permata yang dicuri itu ‘tak ternilai’ dan ‘memiliki nilai warisan yang tak terkira’.

    Lihat juga Video: Detik-detik Pencuri Museum Louvre Kabur Pakai Lift Barang

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Diplomasi Publik Pelestarian dan Promosi Semangat Bandung

    Diplomasi Publik Pelestarian dan Promosi Semangat Bandung

    JAKARTA – Museum Konferensi Asia Afrika, Kementerian Luar Negeri RI menghadirkan kekuatan Semangat Bandung melalui kutipan pidato para pemimpin negara peserta KAA 1955 dalam pameran temporer “Tutur Luhur Figur Asia-Afrika – The Words That Echo Through the Ages”.

    Digelar pada 24 Oktober hingga 27 Desember 2025, pameran ini bertujuan untuk memaknai 70 tahun KAA dan memberi ruang refleksi atas ekspresi solidaritas antarbangsa dan seruan perdamaian yang tercermin dari berbagai pidato yang disampaikan selama KAA 1955, dan masih relevan dalam menyikapi situasi global masa kini.

    Pidato-pidato para ketua delegasi pada sidang pleno pembukaan KAA (18-19 April 1955) dan sidang pleno penutupan KAA (24 April 1955) menjadi tonggak lahirnya solidaritas Asia-Afrika dan Semangat Bandung yang mengubah tatanan dunia.

    Pameran juga menyoroti berbagai dinamika di luar sidang, seperti pertemuan informal antar delegasi dan diplomasi budaya yang turut memperkaya makna tonggak sejarah diplomasi Indonesia melalui KAA.

    “Selain sebagai upaya memaknai kembali perjalanan 70 Tahun KAA, pameran temporer ini merupakan wujud diplomasi publik Kemlu dalam pelestarian dan promosi Semangat Bandung. Saya berharap pameran ini dapat meningkatkan ownership publik terhadap Semangat Bandung dan KAA sebagai tonggak sejarah serta capaian diplomasi Indonesia,” jelas Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Duta Besar Heru Hartanto Subolo dalam sambutannya saat membuka pameran, melansir keterangan Kementerian Luar Negeri RI, 25 Oktober.

    Lebih jauh Dubes Heru mengatakan, pada tahun 1955, pidato para kepala delegasi turut mendorong semangat kemerdekaan di negara Asia Afrika. Sementara di masa kini, generasi muda memiliki peran besar dalam menyebarluaskan Semangat Bandung ke penjuru dunia.

    Indonesia sendiri konsisten menekankan peran penting Semangat Bandung dalam berbagai kesempatan. Pada Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri ke-19 Gerakan Non-Blok di Kampala, Uganda, Wamenlu RI Arramatha Nasir menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mengedepankan Semangat Bandung dalam memperjuangkan perdamaian dunia.

    Pameran “Tutur Luhur Figur Asia-Afrika – The Words That Echo Through the Ages” tidak hanya menampilkan rekaman sejarah, tetapi juga mengajak pengunjung untuk merenungkan kembali relevansi pesan-pesan para pemimpin Asia-Afrika pada tahun 1955 terhadap situasi dunia masa kini, dan mendorong Semangat Bandung tetap hidup dan terus bergema melintasi zaman.

  • Kementerian Kebudayaan Telah Resmikan 15 Museum selama Setahun

    Kementerian Kebudayaan Telah Resmikan 15 Museum selama Setahun

    JAKARTA – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan selama satu tahun menjabat, pihaknya telah meresmikan sebanyak 15 museum baru dan berharap ke depan akan banyak museum-museum yang akan hadir.

    “Dan kita juga dalam satu tahun ini, saya sendiri meresmikan kira-kira 15 museum baru, jadi ada 15 museum baru yang kita resmikan Kita harapkan kedepannya semakin banyak museum-museum yang tumbuh,” kata Menbud dalam diskusi dengan media yang digelar di Jakarta, pada Jumat 24 Oktober malam, dikutip Antara.

    Kementerian Kebudayaan, kata dia, hingga kini juga telah mencatatkan sebanyak 481 museum yang telah tercatat. Ia mengakui bahwa tugas Panjang masih menanti terkait museum yakni registrasi atau pendataan sejumlah museum hingga standardisasi.

    Fadli juga mengemukakan bahwa hingga kini pengunjung museum juga telah memecahkan rekor yakni 3,5 juta pengunjung.

    Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pelindungan Kebudayaan an Tradisi, Restu Gunawan menambahkan bahwa Kementerian Kebudayaan setidaknya setiap bulan meresmikan satu museum, yang mana menurutnya merupakan sebuah pencapaian baru.

    Selain itu, kata dia, pihaknya juga tengah mengupayakan agar RUU Permuseuman agar dapat dibahas oleh DPR sebagai salah satu langkah untuk merevitalisasi museum di Indonesia.

    Fadli juga mengemukakan bahwa RUU permuseuman ini sudah pernah menjadi salah satu rancangan undang-undang ang masuk dalam inisiatif DPR dan dikaji oleh Badan Keahlian DPR selama bertahun-tahun.

    “Tapi belum pernah menjadi RUU prioritas, hanya menjadi RUU dalam daftar jangka menengah,” tambah dia.

    Tak hanya itu, ia juga tengah mengupayakan untuk melakukan revisi RUU lainnya yakni RUU Cagar Budaya, RUU Perfilman yang berkaitan dengan peralatan dan teknologi informasi termasuk kecerdasan buatan.

    Ketiga rencana soal RUU itu telah disampaikan kepada Kementerian Hukum agar mendapatkan dukungan sehingga regulasi dalam tiga hal tersebut kian sesuai dengan relevansi saat ini.

    Sebelumnya, Menteri Kebudayaan telah meresmikan Museum Situs Gua Harimau-Sumatra Selatan, Museum Budaya Pariaman-Sumatra Barat hingga Museum Sarkofagus-Bali.

  • BGN Bekali Ratusan Penjamah Makanan di Pacitan Demi Layanan MBG Aman dan Higienis

    BGN Bekali Ratusan Penjamah Makanan di Pacitan Demi Layanan MBG Aman dan Higienis

    Pacitan (beritajatim.com) – Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperkuat upaya peningkatan kualitas layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan di Kabupaten Pacitan. Kegiatan yang berlangsung di Museum dan Galeri SBY*ANI, Sabtu (25/10/2025) itu diikuti ratusan peserta dari lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di beberapa kecamatan.

    Peserta yang hadir berasal dari SPPG Ngadirojo, Ngadirojo 1, Ngadirojo Wiyoro, Kebonagung Wonogondo, dan Kebonagung Sidomulyo. Mereka mendapat berbagai materi tentang tata kelola makanan siap saji yang higienis dan aman dikonsumsi.

    “Proses produksi pangan itu mencakup pemilihan bahan pangan, penyimpanan bahan baku, pengolahan, penyimpanan makanan jadi, pengepakan, hingga pengangkutan dan penyajiannya,” jelas Sri Hariyanti, salah satu narasumber yang juga sanitarian Dinas Kesehatan Pacitan Sabtu (25/10/2025).

    Menurutnya, aspek higienitas dan sanitasi pangan menjadi perhatian utama agar makanan yang disajikan dalam program MBG aman dari kontaminasi maupun penyakit akibat pangan. Bimtek kali ini juga menjadi ajang refreshing materi yang sebelumnya telah diberikan langsung oleh BGN di tiap SPPG.

    “Jadi ini semacam penyegaran. Kami ingin memastikan para penjamah makanan benar-benar paham dan menerapkan prinsip sanitasi pangan yang baik,” tambah Sri.

    Sementara itu, Nurjaeni, Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, menjelaskan bahwa bimtek ini merupakan bagian dari pelaksanaan Rencana Kerja BGN tahun 2025. Tujuannya, meningkatkan kompetensi dan keterampilan penjamah makanan di seluruh wilayah layanan MBG.

    “Salah satu bukti kompetensi itu adalah sertifikat bagi penjamah makanan. Ini menjadi standar agar kualitas penyediaan MBG, mulai dari pengadaan bahan hingga pendistribusian, memenuhi syarat laik higieni sanitasi,” terang Nurjaeni.

    Ia menegaskan, BGN terus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kasus-kasus kerusakan makanan yang sempat terjadi di lapangan. Evaluasi ini menjadi dasar untuk memperkuat tata kelola MBG melalui penyediaan infrastruktur SPPG yang lengkap, disertai dengan SOP dan panduan pelaksanaan yang dimonitor serta dievaluasi secara berkelanjutan.

    “Melalui kegiatan ini kami berharap layanan MBG di Pacitan semakin berkualitas dan kasus-kasus kerusakan makanan bisa ditekan hingga zero case,” tegasnya.

    Nurjaeni juga memberi semangat kepada para peserta agar terus bekerja dengan dedikasi tinggi. “Bapak dan ibu semua adalah orang-orang hebat yang menyiapkan generasi masa depan yang kuat dan sehat,” ujarnya.

    Bimtek Penjamah Makanan MBG di Pacitan dijadwalkan berlangsung hingga Minggu (26/10/2025). Pada hari kedua, kegiatan akan diikuti 750 peserta dari 15 SPPG lainnya, diantaranya SPPG Punung, Donorojo, dan Pacitan Kota. (tri/ian)

  • Ayodya Pala Pecahkan Rekor Dunia MURI, Pemkot Depok Siap Gelar Culture Festival Tahunan – Page 3

    Ayodya Pala Pecahkan Rekor Dunia MURI, Pemkot Depok Siap Gelar Culture Festival Tahunan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Kota Depok menyatakan kebanggaannya atas capaian Yayasan Ayodya Pala yang berhasil meraih Rekor Dunia Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori penampilan penari terbanyak dari satu sanggar, dengan melibatkan 1.117 penari dalam pertunjukan tari di Depok Open Space, Sabtu (25/10/2025).

    Wali Kota Depok Supian Suri mengatakan pencapaian tersebut menjadi bukti kuat atas komitmen dan konsistensi Ayodya Pala dalam melestarikan seni budaya di Kota Depok.

    “Ini kebanggaan bagi Depok. Penampilan 1.117 penari ini memecahkan rekor dunia MURI,” ujar Supian.

    Dia menjelaskan, keberadaan Ayodya Pala selama 45 tahun turut mewarnai perjalanan perkembangan seni dan budaya daerah. Pemerintah daerah disebutnya akan terus memberikan ruang bagi para seniman untuk berkarya dan berekspresi.

    Supian mengungkapkan, Pemkot Depok akan menindaklanjuti keberhasilan ini dengan merancang Depok Culture Festival sebagai ajang tahunan yang mengemas seni budaya lokal dalam pertunjukan besar.

    “Tahun depan kita akan kemas Depok Culture Festival sebagai event tahunan,” kata Supian.

    Menurutnya, ruang kreativitas bagi generasi muda penting untuk dijaga sebagai bagian dari investasi masa depan dan upaya pencegahan dari hal-hal negatif yang mengancam anak-anak di perkotaan.

     

     

    Kerjasama riset orang utan antara Rutgers University, New Jersey dan Universitas Nasional, Jakarta, telah berlangsung sejak 2011. Ratusan mahasiswa melakukan riset di stasiun penelitian orang utan Tuanan, Kalimantan Tengah. Program akademis ini menja…