Tempat Fasum: museum

  • Temui Sekjen Liga Muslim, Ketua MPR Jelaskan Program Makan Bergizi Gratis

    Temui Sekjen Liga Muslim, Ketua MPR Jelaskan Program Makan Bergizi Gratis

    Jakarta

    Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang mengembangkan program makan bergizi gratis bagi para pelajar. Hal ini dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelajar Indonesia termasuk para santri sebagai generasi muda.

    Hal ini disampaikan oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani saat bertemu dengan Sekjen Liga Muslim Dunia Mohammad Bin Abdulkarim Al-Issa di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (21/12/2024). Turut hadir Wakil Ketua MPR Akbar Supratman, Konjen RI Yusron Bahauddin Ambary dan Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah.

    “Kami sedang menyiapkan program makan bergizi gratis bagi para pelajar, termasuk para santri. Ini sebuah harapan untuk meyiapkan generasi Indonesia Emas,” jelas Muzani.

    Muzani menegaskan bahwa program makan bergizi gratis merupakan upaya menghadirkan kesejahteraan dan keadilan di tengah-tengah masyarakat. Untuk mencapai kesejahteraan tentu diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh.

    “Kami saat ini berupaya terus menerus untuk menggalang persatuan, karena tidak ada kesejahteraan apabila tidak ada persatuan,” jelas Muzani.

    “Agama adalah tentang kesejahteraan,” tambah Muzani.

    “Presiden menyambut gembira rencana pembangunan museum Rasulullah di Indonesia,” ujar Muzani.

    Dalam kesempatan tersebut Muzani menyampaikan bahwa Indonesia mengembangkan paham Islam yang toleran, moderat serta Islam yang menghargai perbedaan. Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang sejak lahir menghargai perbedaan.

    Tidak lupa dalam kesempatan tersebut, Muzani mengajak Sekjen Liga Muslim Dunia berserta tokoh-tokoh Islam dunia datang ke Indonesia untuk melihat secara langsung pengembangan Islam yang rahmatanlilalamin.

    “Ini adalah cara kami merawat Islam dengan cara Indonesia,” ungkap Muzani.

    Menurut Muzani, merawat Indonesia harus juga merawat agama lain di Indonesia. Karena 6 agama yang diakui di Indonesia merupakan bagian dari masyarakat Indonesia.

    “Hal ini sejalan dengan tujuan dari pembentukan liga muslim dunia untuk memperjelas pesan agama Islam dan membangun kerja sama yang islami dan berkemanusiaan serta meningkatkan persahabatan antarmanusia,” tutup Muzani.

    (rfs/dek)

  • Polres Sumenep Dirikan 20 Pos Amankan Perayaan Nataru

    Polres Sumenep Dirikan 20 Pos Amankan Perayaan Nataru

    Sumenep (beritajatim.com) – Polres Sumenep, Madura, mendirikan 20 pos untuk pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan sandi operasi Lilin Semeru 2024.

    “Pos yang kami dirikan itu terdiri dari 1 Pos Terpadu, kemudian 3 Pos Pelayanan, dan 16 pos pengamanan,” kata Wakapolres Sumenep, Kompol Trie Sis Biantoro, Sabtu (21/12/2024).

    Pos Pelayanan Terpadu berada di Jl. Trunojoyo, kemudian tiga pos pelayanan berada di Pelabuhan Kalianget, Terminal Arya Wiraraja, dan di Prenduan perbatasan Sumenep – Pamekasan.

    Sedangkan 16 pos pengamanan berada di gereja dan tempat wisata. Diantaranya Gereja Maria Gunung Karmel, Gereja Pantekosta, Gereja Bethel. Kemudian tempat wisata di Taman Tectono, WPS, Pantai E-Kasogi, Pantai Slopeng dan Pantai Lombang.

    “Selain itu, pos pengamanan juga kami dirikan di tempat keramaian warga seperti Pasar Anom Baru, Pertokoan Diponegoro, dan Museum Keraton,” terang Biantoro.

    Polres Sumenep menyiagakan 196 personel gabungan untuk pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru. 196 personel itu terdiri dari Polri 92 orang, TNI 30 orang, Dishub 14 orang, Pol PP 14 orang, Damkar 4 orang, Dinkes 28 orang, dan Senkom 14 orang.

    “Para personel pengamanan itu kami sebar di beberapa Pos Pengamanan, Pos Pelayanan, dan Pos Terpadu. Selain itu juga di gereja-gereja yang melaksanakan kebaktian Natal,” ujarnya. Operasi Lilin Semeru 2024 tersebut digelar selama 13 hari, mulai 21 Desember 2024 hingga 02 Januari 2025. (tem/kun)

  • Komisi X DPR: Sensor Karya Yos Suprapto Bisa Jadi Preseden Buruk Pemerintah – Page 3

    Komisi X DPR: Sensor Karya Yos Suprapto Bisa Jadi Preseden Buruk Pemerintah – Page 3

    Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon membantah terjadi pembredelan dalam insiden pembatalan Pameran Tunggal Yos Suprapto yang bertajuk Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan 2024. Sebelumnya, pihak Galeri Nasional selaku penyelenggara dilaporkan mengunci pintu ke galeri utama saat pameran semestinya dibuka pada Kamis malam, 19 Desember 2024.

    “Tidak ada bredel itu. Itu kurator yang menentukan. Tentu, kami juga atas nama kurator. Saya sendiri baru tahu belakangan,” Kata Fadli Zon di sela pembukaan Pameran Indonesia, The Oldest Civilization on Earth?: 130 Years After Pithecanthropus Erectus, di Museum Nasional, Jakarta, Jumat malam, 21 Desember 2024.

    Didampingi Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, ia menekankan bahwa tidak ada pembungkaman dalam insiden tersebut. Pihaknya menyatakan mendukung kebebasan berekspresi, namun menegaskan bahwa kebebasan yang dimaksud tidak boleh melanggar kebebasan orang lain.

    “Temanya tentang ketahanan pangan, kok ada nginjek-nginjek orang misalnya. Nanti ada yang dianggap penghinaan atribut budaya tertentu atau tidak senonoh tadi. Itu kan ada batasnya,” sambungnya.

    Ia pun membela penjelasan kurator yang menyatakan bahwa beberapa lukisan yang diminta diturunkan lantaran tidak sesuai dengan tema. Di antaranya, lukisan bermotif politik, berisi makian untuk seseorang, dan lukisan yang menampilkan gambar telanjang atau masuk kategori SARA. “Menurut informasi yang kami terima, lukisannya yang dipasang sendiri oleh seniman, bukan kurator,” ujarnya.

  • Merekam Jejak-jejak Manusia Purba di Indonesia lewat Pameran

    Merekam Jejak-jejak Manusia Purba di Indonesia lewat Pameran

    Jakarta, CNN Indonesia
    Museum Nasional menggelar pameran yang memperingati 130 tahun penemuan Phitecanthropus Erectus di Trinil, Ngawi, Jawa Timur.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Yos Suprapto Pertimbangkan Jalur Hukum untuk Akses Karya di Galeri Nasional
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Desember 2024

    Yos Suprapto Pertimbangkan Jalur Hukum untuk Akses Karya di Galeri Nasional Megapolitan 21 Desember 2024

    Yos Suprapto Pertimbangkan Jalur Hukum untuk Akses Karya di Galeri Nasional
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seniman
    Yos Suprapto
    berencana menempuh jalur hukum untuk mendapatkan akses ke ruang pameran di Galeri Nasional Indonesia, tempat karya-karyanya saat ini tersimpan.
    Ia mengaku tidak bisa masuk ke ruang pameran sejak Kamis (19/12/2024) malam.
    “Kalau seandainya masyarakat luas tidak bisa mengakses ke pameran saya, dan tetap terkunci seperti ini, bahkan saya seorang senimannya saja tidak bisa masuk,” kata Yos saat konferensi pers di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024).
    “Untuk itu lebih baik saya akan menggunakan pendekatan hukum untuk mendapatkan kunci membuka pintu itu,” lanjut dia.
    Sebelum menempuh langkah hukum, Yos menyatakan akan lebih dulu berdialog dengan pihak Galeri Nasional dan Museum Cagar Budaya untuk membahas kelanjutan pamerannya.
    Namun, jika karyanya tetap disensor, ia lebih memilih membatalkan pameran dan membawa pulang lukisannya ke Yogyakarta.
    “Kalau ini tetap tidak bisa diakses oleh masyarakat luas, dan tetap dikunci dengan alasan apa pun juga, dan karya-karya saya tetap di dalam
    censorship
    , lebih baik tidak perlu harus ada pameran,” ujarnya.
    Yos mengungkapkan kekecewaannya karena pameran yang seharusnya dibuka untuk publik sejak Kamis malam justru terkunci. Bahkan tamu undangan yang hadir tidak dapat menyaksikan karyanya.
    “Orang saya seorang senimannya saja, masuk ke dalam ruang di mana saya menaruh karya-karya saya, itu saya tidak bisa. Ini sejak tanggal 19 Desember malam hari, bukan tanggal 20 ya,” tegasnya.
    Ketua Tim Museum dan Galeri Indonesian Heritage Agency (IHA), Zamrud Setya Negara, menjelaskan bahwa pameran ditunda hingga Yos dan kurator pameran, Suwarno, dapat mencapai kesepakatan.
    “Menunda (pameran) dengan syarat silakan dibenahi dulu komunikasi dengan kurator,” kata Zamrud pada Jumat (20/12/2024).
    Zamrud menegaskan, setiap pameran di Galeri Nasional harus melibatkan kurator yang memiliki otoritas penuh dalam menentukan karya yang ditampilkan.
    Dalam kasus ini, terjadi perbedaan pendapat antara Yos dan Suwarno.
    “Kurator dalam proses kerja profesionalnya pasti punya ruang yang tidak bisa diintervensi. Namanya, profesionalisme,” ujarnya.
    Galeri Nasional menyatakan tidak memberikan arahan kepada Suwarno terkait lukisan mana saja yang layak dipamerkan, menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada kurator sesuai dengan profesionalisme mereka.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Yos Suprapto Bakal Tempuh Langkah Hukum Imbas Pameran Dibredel

    Yos Suprapto Bakal Tempuh Langkah Hukum Imbas Pameran Dibredel

    loading…

    Pelukis Yos Suprapto saat jumpa pers di Kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024). FOTO/ACHMAD AL FIQRI

    JAKARTA – Seniman Yos Suprapto menyatakan akan menempuh jalur hukum atas dibredelnya pameran lukisan bertajuk Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan. Namun, ia bakal tetap mengedepankan dialog dengan pihak Galeri Nasional Indonesia.

    “Kalau seandainya masyarakat luas tidak bisa mengakses ke pameran saya, dan tetap terkunci seperti ini, bahkan saya seorang senimannya saja tidak bisa masuk, untuk itu lebih baik saya akan menggunakan pendekatan hukum untuk mendapatkan kunci membuka pintu itu,” terang Yos saat jumpa pers di Kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024).

    Bahkan, Yos pun terbesit akan menghentikan pameran lukisannya. Ia berencana akan memboyong seluruh karya-karyanya pulang ke Yogyakarta.

    “Saya nyatakan saya akan menghentikan kegiatan pameran saya, dan saya akan membawa pulang karya-karya saya, menurunkan karya-karya saya dan saya bawa pulang, itu ke Yogyakarta,” terang Yos.

    Saat disinggung waktu melaporkan polisi, Yos tak menjawab. Ia hanya mengatakan bakal melakukan pendekatan hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut.

    “Dan ini tentunya tidak boleh sepihak, saya akan melakukan dialog yang beradab dengan jajaran Galnas maupun Museum Cagar Budaya, dalam hal ini harus ada dialog dua arah,” tuturnya.

    “Saya akan menanyakan, kalau ini tetap tidak bisa diakses oleh masyarakat luas, dan tetap dikunci dengan alasan apapun juga, dan karya-karya saya tetap di dalam censorship, lebih baik tidak perlu harus ada pameran,” tandasnya.

    Sekedar informasi, pameran tunggal karya Yos Suprapto bertajuk Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan di Galeri Nasional , Jakarta, batal dilaksanakan. Pengunjung yang hadir di pembukaan, Kamis (19/12/2024) malam, dilarang melihat pameran yang telah dipersiapkan sejak setahun terakhir. Pintu pameran dikunci.

    Menurut Yos, kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima di antara 30 lukisan diturunkan, tapi Yos menolak. Lima lukisan itu berkaitan dengan sosok yang pernah sangat populer di masyarakat Indonesia.

    Yos menegaskan, jika lima lukisan tersebut diturunkan, maka ia memilih membatalkan pameran secara keseluruhan dan membawa pulang seluruh lukisan pulang ke Yogyakarta.

    “Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan,” kata Yos dalam keterangan tertulis, Jumat (20/12/2024).

    (abd)

  • Daya Tarik Bonderland Carnival Park, Tempat Rekreasi Baru Viral di Malang

    Daya Tarik Bonderland Carnival Park, Tempat Rekreasi Baru Viral di Malang

    Liputan6.com, Bandung – Menikmati liburan akhir tahun merupakan momen yang sangat dinantikan terutama oleh keluarga dan anak-anak. Setelah melalui rutinitas yang padat mulai dari pekerjaan dan sekolah momen berlibur jadi kesempatan untuk melepas penat.

    Selain itu, membawa keluarga khususnya anak berlibur bisa membantu hubungan semakin erat. Kemudian berlibur bersama juga dapat memberikan kesempatan menghabiskan waktu yang berkualitas bersama.

    Ketika berlibur bersama anak tentu pilihan utama jatuh pada tempat rekreasi yang menyenangkan. Saat ini banyak tempat rekreasi yang tidak hanya membantu mengurangi stres tetapi juga menawarkan pengalaman baru yang menyenangkan.

    Misalnya berlibur ke Kebun Binatang bisa membantu anak mengenal lebih dalam tentang satwa yang biasanya tidak pernah mereka lihat langsung. Adapun museum interaktif bisa jadi pilihan untuk membantu anak meningkatkan kreativitas dan ilmu baru.

    Bermain ke tempat rekreasi yang menyenangkan juga membantu anak-anak melatih motorik dan keberanian mereka mencoba hal-hal baru. Misalnya bermain wahana menyenangkan membuat anak semakin dekat dengan keluarga karena kegiatannya.

    Sementara itu, beberapa tempat rekreasi juga sering menawarkan fasilitas permainan yang membantu melibatkan aktivitas fisik. Misalnya melompat, memanjat, berlari, dan lain-lain yang bisa membantu motorik anak.

    Baru-baru ini di Malang terdapat tempat rekreasi baru yang menarik untuk dikunjungi keluarga. Tempat tersebut dikenal dengan nama Bonderland Carnival Park di Kabupaten Malang.

  • Rekomendasi acara untuk isi libur akhir pekan di Jakarta  

    Rekomendasi acara untuk isi libur akhir pekan di Jakarta  

    Jakarta (ANTARA) – Bagi Anda yang ingin mengisi libur akhir pekan, ada beberapa rekomendasi wisata dari Pemprov DKI yang bisa dikunjungi, mulai dari festival fotografi mahasiswa hingga Pekan Kreatif Natal.

    Berikut sejumlah acara yang direkomendasikan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui akun instagram @disparekrafdki untuk mengisi libur akhir pekan Anda.

    1. Festival fotografi mahasiswa Jakarta 2024 :Telisik Jakarta “A life story”

    Bagi teman-teman yang ingin menyaksikan festival foto visual kehidupan Jakarta jelang pemindahan status Ibu Kota yang merupakan karya 39 mahasiswa dari sepuluh kampus di Jakarta berpartisipasi dalam pameran foto Telisik Jakarta: A Life Story di Museum Bank Mandiri, Taman Sari, Jakarta Barat, 14 – 22 Desember 2024.

    Lokasi: Museum Mandiri

    Waktu: Sabtu, 08.00-15.00 WIB

    Berbayar

    2. Pameran Pesona Keris Nusantara

    Museum Nasional Indonesia menggelar pameran bertajuk Pesona Keris Nusantara untuk memperingati 19 tahun pengakuan UNESCO terhadap Keris Indonesia sebagai Karya Agung Budaya Dunia (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

    Lebih dari 200 keris dari berbagai daerah di Indonesia ditampilkan, mulai dari rumpun keris Jawa dan Madura (Jawa Timur, Solo, Jogjakarta, Sunda, Cirebon dan Banten), rumpun keris Melayu (seluruh Sumatera hingga Semenanjung Melayu), rumpun Bugis Makassar (seluruh Sulawesi dan Kalimantan, Sumba dan Sumbawa), serta rumpun keris Bali dan Lombok

    Lokasi: Museum Nasional

    Waktu: Sabtu, pukul 08.00-20.00 WIB

    Berbayar

    3. Membangun lahan basah dari Gudang barat hingga Museum Bahari 1652-1977

    Museum Bahari mempersembahkan pameran bertajuk “Membangun di Lahan Basah: Dari Gudang Barat hingga Museum Bahari 1652-1977 yang merupakan sebuah presentasi hasil dokumentasi dan riset sejarah arsitektur bangunan dan kawasan Museum Bahari.

    Pameran yang berlangsung pada 6 Desember 2024 – 22 Juni 2025 di museum yang terletak di Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara.

    Lokasi: Museum Bahari Jakarta

    Waktu: 08.00-16.00 WIB

    Berbayar

    4. Pekan Kreatif Natal 2024

    Pemprov DKI Jakarta menggelar Pekan Kreatif Natal 2024 di Taman Lapangan Banteng dalam menyambut perayaan Natal yang dapat menjadi hiburan bagi masyarakat untuk menikmati waktu libur.

    Kegiatan ini diisi konser music dan juga beragam UMKM yang menggelar dagangan di hari libur tersebut.

    Lokasi: Taman Lapangan Banteng

    Waktu: Sabtu, pukul 08.00 WIB- 20.00 WIB

    Gratis

    5. Tale Within Threads

    Kapan lagi menikmati pameran seni gratis, pemeran seni yang menceritakan kisah melalaui anyaman dan benang. Tale Within Threads mengundang para pemburu pemeran seni untuk terjun ke dunia penceritaan visual.

    Melalui tenunan benang, kain tenun, dan eksplorasi abstrak yang baru ditemukan oleh seniman kontemporer masa kini, kita diajak untuk memeriksa makna dan tujuan mendalam di balik setiap simbol yang signifikan secara budaya.

    Lokasi: G1-Art:1 New Museum

    Waktu: 10.00-18.00 WIB

    Gratis

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kurator Pameran Yos Suprapto Mundur, Bersikukuh Sebut Ada Lukisan Tak Sesuai Tema 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Desember 2024

    Kurator Pameran Yos Suprapto Mundur, Bersikukuh Sebut Ada Lukisan Tak Sesuai Tema Megapolitan 20 Desember 2024

    Kurator Pameran Yos Suprapto Mundur, Bersikukuh Sebut Ada Lukisan Tak Sesuai Tema
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Kurator Suwarno Wisetrotomo mengungkap alasannya mundur dari kurator pameran lukisan karya Yos Suprapto yang sedianya digelar di Galeri Nasional Indonesia Jakarta pada 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025
    Suwarno mengaku menolak beberapa lukisan Yos untuk ditampilakan karena karya itu dinilai tidak sesuai dengan tema pameran yang bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan”.
    “Kami mengatakan, karya itu tidak sesuai, karya itu tidak
    relate
    dengan tema, saya keberatan kalau dipasang. Semata-mata bukan soal bentuk lukisannya atau ini seperti apa,” ujar Suwarno saat dihubungi melalui telepon oleh perwakilan dari Galeri Nasional saat konferensi pers di kantor Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).
    Suwarno, yang saat itu dalam perjalanan ke Yogyakarta menjelaskan, sebagai kurator, dirinya berwenang untuk memilih karya-karya mana saja yang pantas untuk dipamerkan.
    “Saya punya kewenangan untuk mengatakan pada seniman bahwa menilai, kewenangan untuk mengatakan karya A, karya B, atau C misalnya tidak sesuai dengan tema,” kata dia.
    Di satu sisi Suwarno menolak beberapa lukisan, di sisi lain Yos selaku seniman bersikukuh untuk tetap menampilkan karya-karya itu dalam pameran.
    “Ketika itu saya sampaikan dan saya merasa ditampik ide-ide itu, dan pendapat saya juga ditampik. Ya tentu saja saya merasa, saya mengatakan dengan baik-baik dengan Saudara Yos Suprapto ‘Oh, saya bukan kurator yang cocok dengan pameran ini’,” kata dia.
    Akhirnya, Suwarno mengundurkan diri selaku kurator pada 16 Desember 2024. Sikapnya ini ditegaskan lagi pada 19 Desember 2024, ketika dia dan Yos dipertemukan di kantor Galeri Nasional untuk membahas perihal ini.
    “Karena saya tetap kekeuh mengusulkan, waktu itu dua karya yang saya tengarai sangat mencolok tidak sesuai tema, ya saya mengatakan, bagaimana kalau tidak dipasang,” lanjut dia.
    Kendati ada selisih paham, Suwarno menegaskan, dirinya mengapresiasi tema besar yang ingin diangkat dalam pameran ini. Menurutnya, riset dan penelitian Yos terhadap kedaulatan tanah di Indonesia sangat baik dan menarik untuk dikulik lebih lanjut.
    Namun, karena ada selisih paham yang tidak selesai, pameran ini ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan.
    “Keprihatinan Saudara Yos Suprapto tentang tanah yang mati, tentang tanah yang hidup, terus juga tanah karena matinya berikut mikroorganisme dan seterusnya, itu bagi saya adalah pengalaman menarik ketika seni berfungsi, ketika seni digunakan untuk mendekati bagaimana terlibat untuk mengolah tanah,” kata dia.
    Pihak pengelola Galeri Nasional Indonesia menyebut, penundaan dilakukan sampai Yos dan Suwarnomenemukan jalan tengah dari silang pendapat keduanya.
    “Menunda (pameran) dengan syarat silakan dibenahi dulu komunikasi dengan kurator. Diperbarui, karena dari awal sudah konsepnya seperti itu,” ujar Ketua Tim Museum dan Galeri Indonesian Heritage Agency (IHA) Zamrud Setya Negara di kantor Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).
    Zamrud menegaskan, salah satu syarat pameran bisa digelar di Galeri Nasional ialah harus diawasi oleh seorang kurator. Sementara, dalam rencana pameran bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan”, Yos dan Suwarno tak sepaham.
    Diberitakan, seniman Yos Suprapto mengungkap, pameran tunggalnya yang sedianya dijadwalkan digelar di Galeri Nasional Indonesia Jakarta pada 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025 ditunda karena beberapa lukisannya dianggap terlalu vulgar.
    Total ada lima lukisan Yos yang dinilai tidak sesuai dengan tema pameran yang bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” itu.
    “(Lukisan) dari kronologi satu dengan yang lainnya runut. Kok diturunkan di tengah jalan bagaimana tuh? Sebuah kronologi, cerita. Kalau dipotong tengahnya, inti isinya kan enggak ada. Terus masak hanya kulitnya saja yang disuguhkan,” ujar Yos saat ditemui di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).
    Yos berpendapat, kelima lukisannya yang tidak lulus sensor oleh kurator yang ditunjuk oleh Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, masih sesuai dengan tema pameran.
    “Saya bercerita tentang proses terjadinya kehilangan kedaulatan pangan kita. Sejarah kehilangannya kedaulatan pangan. Nah, itu saya akhiri dengan lukisan yang menggambarkan penguasa, kekuasaan. Kedaulatan pangan tanpa kekuasaan itu omong kosong,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pameran Yos Suprapto Ditunda, Galeri Nasional Bantah Pengaruhi Kurator
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Desember 2024

    Pameran Yos Suprapto Ditunda, Galeri Nasional Bantah Pengaruhi Kurator Megapolitan 20 Desember 2024

    Pameran Yos Suprapto Ditunda, Galeri Nasional Bantah Pengaruhi Kurator
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pihak Galeri Nasional Indonesia membantah mempengaruhi penilaian kurator terhadap sejumlah lukisan karya Yos Suprapto yang berujung penundaan pameran seniman tersebut.
    Ketua Tim Museum dan Galeri Indonesian Heritage Agency (IHA), lembaga yang mengatur proses pembuatan pameran di Galeri Nasional, Zamrud Setya Negara menegaskan, penilaian kurator terhadap karya seni yang akan ditampilkan tidak dapat diintervensi pihak mana pun.
    “Tidak (ada arahan). Ini kembali lagi, kurator dalam proses kerja profesionalnya pasti punya ruang yang tidak bisa diintervensi. Namanya, profesionalisme,” ujar Zamrud saat memberikan keterangan di Kantor Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).
    Zamrud juga enggan berkomentar saat ditanya perihal tokoh dalam lukisan Yos yang dinilai sejumlah pihak mirip dengan salah seorang tokoh politik.
    “Kami tidak akan berkomentar untuk ke sana, karena kami zonanya ada pada karya seni, tidak akan lari kepada hal seperti itu,” kata dia.
    Zamrud mengatakan, Galeri Nasional menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator jika ada perbedaan pendapat antara kurator dan seniman.
    “Kita juga sama-sama menghargai posisi kurator, menghargai posisi seniman, dan Galeri Nasional Indonesia sangat mengapresiasi dan mendukung pada proses ekspresi seni setiap seniman,” imbuh dia.
    Menurut Zamrud, seorang kurator memang punya otoritas untuk memilih karya seni yang pantas ataupun tidak pantas untuk ditampilkan dalam sebuah pameran.
    “Yang pasti memilih karya itu adalah otoritas kurator sebagai profesional kerja kurator, dan pasti ada otoritas yang tidak bisa dilampaui. Bahasa kami tidak bisa kerja kurator dipatahkan tiba-tiba gitu,” lanjut dia.
    Zamrud menegaskan, proses persiapan pameran Yos ini awalnya berjalan lancar. Namun, di penghujung masa persiapan, muncul ketidaksepakatan antara Yos selaku seniman dan Suwarno Wisetrotomo selaku kurator yang ditunjuk untuk mengawasi pameran ini.
    “Di penghujung proses (persiapan), menjelang peresmian pameran, itu ada sebuah hal yang sifatnya, saya menyebutnya, mungkin tidak sepaham. Antara konsep yang diusulkan kurator dengan yang dilakukan oleh Pak Yos Suprapto,” kata Zamrud.
    Pihak Galeri Nasional pun mengaku telah melakukan mediasi dengan mempertemukan kedua pihak di kantor Galeri Nasional pada 19 Desember 2024 atau hari di mana pameran seharusnya dibuka.
    Namun, hingga akhir mediasi, Yos dan Suwarno tidak dapat mencapai kata sepakat. Alhasil, Suwarno mengundurkan diri sebagai kurator pameran.
    Saat ditanya kemungkinan Galeri Nasional menunjuk kurator baru setelah Suwarno menyatakan undur diri, Zamrud tak menjawab tegas.
    “Kami tidak akan mengandai-andai, kami tetap akan mengharapkan silakan diskusi baik ini kembali dikonstruksi supaya terjadi keberlanjutan (pameran) ini,” kata Zamrud lagi.
    Diberitakan, seniman Yos Suprapto mengungkap, pameran tunggalnya yang sedianya dijadwalkan digelar di Galeri Nasional Indonesia Jakarta pada 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025 ditunda karena beberapa lukisannya dianggap terlalu vulgar.
    Total ada lima lukisan Yos yang dinilai tidak sesuai dengan tema pameran yang bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” itu.
    “(Lukisan) dari kronologi satu dengan yang lainnya runut. Kok diturunkan di tengah jalan bagaimana tuh? Sebuah kronologi, cerita. Kalau dipotong tengahnya, inti isinya kan enggak ada. Terus masak hanya kulitnya saja yang disuguhkan,” ujar Yos saat ditemui di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).
    Yos berpendapat, kelima lukisannya yang tidak lulus sensor oleh kurator yang ditunjuk oleh Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, masih sesuai dengan tema pameran.
    “Saya bercerita tentang proses terjadinya kehilangan kedaulatan pangan kita. Sejarah kehilangannya kedaulatan pangan. Nah, itu saya akhiri dengan lukisan yang menggambarkan penguasa, kekuasaan. Kedaulatan pangan tanpa kekuasaan itu omong kosong,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.