Tempat Fasum: Monas

  • Mahasiswa PTKIN Tutup Demo di Monas dengan Berselawat dan Nyalakan Kembang Api
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Oktober 2025

    Mahasiswa PTKIN Tutup Demo di Monas dengan Berselawat dan Nyalakan Kembang Api Megapolitan 20 Oktober 2025

    Mahasiswa PTKIN Tutup Demo di Monas dengan Berselawat dan Nyalakan Kembang Api
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Massa rombongan mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mengakhiri demo 20 Oktober 2025 di area Monumen Nasional (Monas), Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025) petang.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 17.40 WIB, massa aksi dari Universitas Islam Negeri (UIN) berbagai daerah menutup aksi dengan membaca doa dan selawat bersama.
    Mereka membentuk lingkaran besar lalu memanjatkan doa dan melantunkan selawat
    Ya Lal Wathon
    yang dipimpin oleh perwakilan massa di atas mobil komando.
    Usai berselawat, massa menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka” sambil menyalakan
    flare
    dan kembang api.
    Setidaknya empat flare dinyalakan, sementara berbagai kembang api ditembakkan ke langit dan membuat suasana semakin riuh diiringi nyanyian peserta aksi.
    Polisi sempat mencoba mengintervensi massa aksi yang tengah bernyanyi dan menembakkan kembang api.
    Namun, orator yang berdiri di atas mobil komando meminta agar polisi tetap diam selama massa melakukan prosesi penutupan.
    “Pak polisi, tolong diam. Kami tidak rusuh, kami hanya bernyanyi dan menyampaikan pendapat,” katanya.
    Setelahnya, massa aksi kemudian berbaris dan membubarkan diri sambil menyanyikan lagu “Sayonara”.
    Mereka membubarkan diri dengan melakukan
    long march
    ke arah Balai Kota Jakarta dengan dipimpin mobil komando di barisan paling depan.
    Mereka membubarkan diri sepenuhnya sekitar pukul 18.00 WIB.
    Meski begitu, massa aksi menegaskan bahwa tuntutan mereka untuk menyampaikan aspirasi secara langsung di depan pejabat negara belum dipenuhi.
    “Hari ini tuntutan kami belum dipenuhi! Kami akan kembali dengan jumlah yang berlipat ganda!” teriak salah satu orator.
    Sesaat setelah situasi jalan steril, petugas kebersihan dari pasukan oranye pun gerak cepat membersihkan sampah yang berserakan di lokasi aksi.
    Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pun kembali dibuka bagi kendaraan yang melintas, baik di sisi utara maupun selatan.
    Arus lalu lintas di Bundaran Patung Kuda menuju berbagai arah pun terpantau ramai lancar tanpa ada kemacetan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rute Transjakarta dialihkan imbas demo di Patung Kuda

    Rute Transjakarta dialihkan imbas demo di Patung Kuda

    Jakarta (ANTARA) – ​PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengalihkan sejumlah rute sehubungan dengan adanya unjuk rasa di sekitar Patung Kuda, persimpangan Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat yang menyebabkan penutupan ruas menuju Balai Kota DKI Jakarta.

    “Perubahan rute ini berlaku per pukul 14.44 WIB,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani di Jakarta, Senin.

    Dia merinci rute bus yang dialihkan, yakni Koridor 2 (Pulogadung-Monas). Untuk arah Pulogadung, setelah Halte Monas, bus diluruskan melewati lampu merah Kebon Sirih, kemudian belok ke kiri.

    “Halte yang tidak dilayani Halte Balai Kota (arah Pulogadung) dan Halte Gambir 2 (arah Pulogadung),” ujar Ayu.

    Selanjutnya, Rute 2A (Pulogadung-Rawa Buaya) juga serupa dengan Rute 2, yakni untuk arah Pulogadung (dari Rawa Buaya), setelah Monas, di Lampu Merah Patung Kuda, bus diluruskan menuju Kebon Sirih, belok kiri, lalu lurus terus.

    Dengan begitu, halte yang tidak dilayani, yaitu Halte Balai Kota (arah Pulogadung) dan Halte Gambir 2 (arah Pulogadung).

    Berikutnya, rute Non-BRT 1P (Senen-Blok M). Untuk arah Senen, jalur mengalami pengalihan karena penutupan arah IRTI Monas. Rute bus menjadi Blok M-Bus Stop Monas 3-TL Patung Kuda lurus-TL BI belok kiri-Jalan Kebon Sirih-TL Tugu Tani belok kiri-Bus Stop Telkom lurus-Bus Stop Gambir dan seterusnya ke Terminal Senen.

    “Bus Stop yang tidak dilayani, yakni IRTI Monas dan Gambir 2,” tutur Ayu.

    Selanjutnya, rute Non-BRT 1A (Pantai Maju-Balai Kota) mengalami perpendekan rute. Rute 1A diperpendek dari yang semula Pantai Maju-Balai Kota menjadi hanya melayani Pantai Maju-Monas.

    Dengan begitu, halte/bus stop yang tidak dilayani juga bus stop Balai Kota dan Halte Balai Kota.

    ​Terakhir, Rute 6A dan 6B (Ragunan-Balai Kota) yang keduanya tetap diarahkan untuk memutar balik di sekitar Monas dan tidak melayani Halte Balai Kota.

    “Pelanggan diimbau untuk menyesuaikan waktu dan rencana perjalanan. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat penyesuaian layanan ini,” ucap Ayu.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Puluhan mahasiswa unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan

    Puluhan mahasiswa unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan

    Jakarta (ANTARA) – Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas menggelar unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, dalam rangka satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

    Sejumlah mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas itu memadati Jalan Medan Merdeka Selatan pada Senin siang. Mereka bertujuan menggelar unjuk rasa di Istana Merdeka.

    Akan tetapi, petugas keamanan telah memblokade jalan, dan mereka hanya diizinkan untuk berunjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan.

    Sejumlah orator nampak menyampaikan aspirasi mereka, mulai dari pendidikan, program makan bergizi gratis (MBG), masalah sosial dan lainnya dalam satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Meskipun massa tidak terlalu ramai, namun petugas telah menutup Jalan Medan Merdeka Selatan, terutama yang mengarah ke Stasiun Gambir.

    Sementara itu, akses jalan dari arah sebaliknya masih dapat dilalui kendaraan yang mengarah ke Tanah Abang maupun Jalan MH Thamrin.

    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan 1.743 personel gabungan untuk mengamankan unjuk rasa yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di kawasan Monas dan lokasi lainnya di Jakarta Pusat, Senin.

    “Petugas keamanan akan bertindak tegas untuk menjalankan tugas. Kami siap menjaga keamanan dan ketertiban, namun tetap mengedepankan profesionalisme dan sikap persuasif di lapangan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, untuk pengamanan demonstrasi BEM SI dan sejumlah elemen masyarakat lainnya di kawasan Jakarta Pusat, pihaknya melibatkan 1.743 personel gabungan dari Polda Metro, Polres Metro, dan polsek jajaran.

    Para personel tersebut disebar ke sejumlah titik strategis, khususnya di kawasan Monas, guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 2
                    
                        Jelang Demo BEM UI, Massa Ojol Mulai Berdatangan di Monas
                        Megapolitan

    2 Jelang Demo BEM UI, Massa Ojol Mulai Berdatangan di Monas Megapolitan

    Jelang Demo BEM UI, Massa Ojol Mulai Berdatangan di Monas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah pengemudi ojek online yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (GARDA) tampak lebih dulu memadati kawasan Silang Selatan Monas, Jakarta Pusat, menjelang aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) pada Senin (20/10/2025).
    Berdasarkan pemantauan
    Kompas.com
    di lokasi, sekitar pukul 13.55 WIB, rombongan pengemudi ojol tiba menggunakan satu mobil komando berwarna hitam yang dilengkapi dengan spanduk berisi tuntutan.
    Mereka semula dijadwalkan menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR RI, tetapi akhirnya memilih bergabung di titik yang sama dengan massa BEM UI di Jalan Medan Merdeka Selatan Monas.
    Sementara itu, hingga pukul 14.00 WIB, belum tampak tanda-tanda kehadiran massa dari BEM UI di lokasi.
    Petugas kepolisian tampak mulai bersiap melakukan pengamanan dengan membentangkan barikade besi, memasang pembatas jalan berwarna oranye, serta menyiagakan dua unit mobil taktis di sekitar area aksi.
    Jalan Merdeka Selatan menuju Gambir dari arah Patung Kuda mulai ditutup, sedangkan Jalan Merdeka Selatan dari arah Gambir ke MH Thamrin juga sudah ditutup setengah jalan.
    Selain pengamanan di sekitar Monas, polisi juga menyiagakan personel di DPR/MPR RI, Sarinah, dan Kantor Pusat PBNU, yang menjadi lokasi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat pada hari yang sama.
    Sebelumnya, aksi BEM UI hari ini digelar dalam rangka memperingati satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
    Dalam seruan aksinya, BEM UI menilai pemerintahan Prabowo-Gibran belum menunjukkan arah perubahan yang dijanjikan selama masa kampanye.
    Mereka menyoroti berbagai persoalan mulai dari kebebasan sipil, kondisi ekonomi, hingga praktik pemerintahan yang dinilai semakin menjauh dari prinsip demokrasi.
    “Hampir satu tahun rakyat hidup di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, tetapi janji perubahan masih jauh dari kenyataan. Kekuasaan dijalankan dengan watak represif, ruang gerak masyarakat sipil dipersempit, dan suara rakyat terus dikriminalisasi,” demikian bunyi pernyataan sikap BEM UI.
    Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI 2025 Bima Surya menambahkan, pihaknya menyoroti empat isu utama dalam evaluasi satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.
    “kenaikan harga kebutuhan pokok, menyempitnya ruang kebebasan sipil, kebijakan ekonomi yang berpihak pada oligarki, serta kegagalan memenuhi prinsip demokrasi,” kata dia.
    Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki mengatakan, personel kepolisian telah disiagakan untuk mengantisipasi potensi kepadatan lalu lintas dan menjaga ketertiban selama jalannya aksi unjuk rasa.
    “Polisi sudah bersiaga di sejumlah titik sekitar Monas untuk memastikan situasi tetap kondusif. Arus lalu lintas bersifat situasional melihat ekskalasi massa di lapangan,” kata Ruslan, Senin.
    Hingga berita ini diturunkan, Jalan Merdeka Selatan masih terpantau lancar meski sudah ada massa aksi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi: kerja sama masyarakat wujudkan situasi kamtibmas yang optimal

    Polisi: kerja sama masyarakat wujudkan situasi kamtibmas yang optimal

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya mengatakan kerja sama dengan masyarakat, termasuk pengemudi ojek online (ojol), dapat mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang optimal.

    “Situasi aman atau terwujudnya situasi Kamtibmas yang kondusif, itu tidak bisa tiba-tiba. Supaya optimal hasilnya, maka harus kerja sama,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Dalam menciptakan situasi kamtibmas yang optimal, dia menyebutkan selain melakukan upaya-upaya kepolisian, seperti memberikan imbauan, melakukan patroli, pihaknya juga melakukan penegakan hukum apabila terjadi tindak pidana.

    “Tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kita bekerja sama. Nah, kerja sama itu diwujudkan dengan saling memberikan informasi, saling bersama-sama untuk mewujudkan situasi kamtibmas,” ujar Ade Ary.

    Dia juga menyebutkan jika setiap individu memiliki kesadaran dan keinginan untuk melaporkan cepat kepada pihak kepolisian, maka tentunya potensi gangguan kamtibmas dapat diredam.

    “Ya, sejauh ini laporan yang masuk adalah melalui 110. Ya, perlu kami sampaikan kembali bahwa bapak Kapolda Metro Jaya senantiasa mengingatkan kepada seluruh jajaran untuk terus melakukan sosialisasi kepada 110, itu bebas pulsa, gratis,” ucap Ade Ary.

    Lebih lanjut, dia menambahkan pembangunan sistem keamanan terus dilakukan agar partisipasi masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas segera terwujud.

    “Kalau masing-masing individu, keluarga, lingkungan, kita bangun sama-sama sistem keamanan, ada siskamling, ada ronda, memasang CCTV (kamera pengawas), membangun sistem keamanan ini tentunya sangat efektif,” tutur Ade Ary.

    Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengajak pengemudi ojol bersinergi bersama Polri dalam menjaga kamtibmas.

    Sinergi itu diperkuat melalui kegiatan Apel Ojol Kamtibmas yang digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin.

    “Hari ini, di satu tahun pemerintahannya Bapak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, teman-teman komunitas ojol melaksanakan kegiatan aksi dalam bentuk yang lain. Bentuknya adalah Apel Ojol Jaga Kamtibmas dengan mengusung tema ‘Jaga Jakarta’ bersama Polda Metro Jaya,” kata Listyo dalam keterangannya, Senin.

    Menurut dia, pengemudi ojol memiliki peran yang sangat penting bagi Polri dalam upaya-upaya pencegahan terjadinya kriminalitas maupun kejahatan, khususnya di jalanan.

    Peran penting itu, kata dia, antara lain dengan memberikan informasi terkait dengan peristiwa kejahatan ataupun peristiwa lain yang terjadi di lapangan untuk segera diinformasikan kepada kepolisian.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menko ingatkan TNI dan Polri tidak lakukan pelanggaran saat bertugas

    Menko ingatkan TNI dan Polri tidak lakukan pelanggaran saat bertugas

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago meminta prajurit TNI dan Polri tidak melakukan pelanggaran selama bertugas menjaga Ibu Kota Jakarta.

    “Jangan sampai terjadi pelanggaran sekecil apapun dalam penegakan SOP tugas,” kata Djamari saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI dan Polri di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin.

    Menurut Djamari, personel harus mampu meminimalisir kesalahan demi menghindari terjadinya hal buruk yang dapat mengancam keamanan masyarakat dan negara.

    Jika kesalahan tersebut terjadi, maka personel akan menciptakan titik lemah yang bisa dimanfaatkan pihak lain untuk mengancam keamanan negara.

    “Pada saat kita sudah lemah, kita pasti kalah. Kita berada di sini bukan untuk kalah melainkan untuk memenangkan, menyelesaikan tugas kita demi kepentingan bangsa dan negara,” jelas Djamari kepada prajurit.

    Dalam konteks situasi saat ini, Djamari menilai seluruh personel sudah berhasil menciptakan situasi aman dan kondusif di Jakarta, terkhusus pasca aksi massa anarkis pada akhir Agustus 2025 lalu.

    Sejak Agustus, 5.000 prajurit gabungan TNI dan Polri memang sudah dikerahkan untuk menjaga beberapa titik di Jakarta. Dari 5.000 pasukan itu, ada yang ditugaskan menjaga obyek vital negara hingga bersiaga di Monas.

    Prajurit yang bersiaga di Monas menggelar patroli rutin keliling Jakarta untuk memastikan seluruh wilayah dalam kondisi aman.

    Selain patroli rutin, prajurit juga kerap menggelar latihan simulasi penanganan massa anarkis di lapangan Monas.

    Seluruh kegiatan itu dilakukan para prajurit TNI dan Polri hingga saat ini. Melihat dedikasi tersebut, Djamari mengapresiasi seluruh pasukan yang sudah bertugas.

    “Sangat terhormat kalian berada di posisi pada cadangan ini. Di sini ada Brimob, ada Kopasgat, kemudian Marinir, Angkatan Udara dan seluruhnya angkatan Darat Perasaan yang sama ini yang tertanam di antara saya dan kalian sekarang ini,” kata Djamari.

    Sebagai bentuk rasa terima kasih kepada para prajurit, Djamari memberikan bingkisan dan motivasi kepada personel yang ada di Monas.

    “Saya ke sini memberi buah tangan kepada kalian dan tidak banyak, tidak besar, tapi itu yang bisa kami tunjukkan. Kebersamaan kita, kesamaan perasaan kita, kesamaan tanggung jawab kita untuk kepada negara dan bangsa,” kata Djamari.

    Dengan adanya apresiasi itu, Djamari berharap semangat para prajurit dalam menjalankan tugas pengamanan ibu kota semakin meningkat.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 4
                    
                        Pimpin Apel TNI-Polri di Monas, Menko Polkam: Rasanya Saya Komandan Batalion Lagi
                        Nasional

    4 Pimpin Apel TNI-Polri di Monas, Menko Polkam: Rasanya Saya Komandan Batalion Lagi Nasional

    Pimpin Apel TNI-Polri di Monas, Menko Polkam: Rasanya Saya Komandan Batalion Lagi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago mengaku merasa nostalgia saat memimpin apel pasukan TNI-Polri yang diikuti sebanyak 3.500 prajurit di Monas, Jakarta, Senin (20/10/2025) pagi.
    Djamari mengatakan, pada momen tersebut, ia merasa seperti menjabat komandan batalion meskipun dirinya sudah pensiun sebagai prajurit TNI.
    “Saya merasa bangga berada di sini berhadapan dengan para prajurit. Tadi saya berbisik-bisik dengan Wapang, rasanya saya sebagai komandan batalion lagi untuk bertemu seperti ini,” kata Djamari dalam arahannya, Senin.
    Diketahui, Djamari pernah mengemban tugas komandan selama aktif sebagai prajurit TNI, mulai dari Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat, hingga Kepala Staf Brigade Infanteri 18 Kostrad.
    Bertemu dengan ribuan prajurit, Djamari juga merasa semakin yakin jika persoalan bangsa bisa dihadapi dengan baik.
    Ia berpesan kepada para prajurit untuk selalu bangga terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban.
    Menurut Djamari, sebesar apa pun tanggung jawab yang diemban, prajurit tetap menjadi andalan bagi bangsa.
    “Bahwa jabatan itu hanya membedakan tanggung jawab, tapi tanggung jawab secara besar semuanya ada pada kita dan sama tujuannya,” kata jenderal purnawirawan TNI itu.
    “Oleh karena itu, saya ucapkan selamat kepada kalian yang sudah ditempatkan pada posisi yang sangat terhormat ini,” imbuh dia.
    Lebih lanjut, Djamari menegaskan bahwa ia tetap merasa sebagai prajurit TNI meskipun sudah pensiun.
    Maka dari itu, ia mengaku masih memegang seluruh sumpah prajurit TNI hingga kini.
    “Sumpah kita sama, 1, 2, 3, 4, 5, sampai yang kelima, menjaga rahasia tentara yang sekeras-kerasnya. Pada saat saya pensiun, sumpah itu tidak pernah dicabut. Itu yang melekat pada diri saya sebagai seorang prajurit,” tutur Djamari.
    Ribuan prajurit TNI-Polri yang mengikuti apel tersebut adalah mereka yang bertugas di wilayah Kodam Jaya sejak Agustus 2025.
    Pada kesempatan itu, Djamari juga menyerahkan bantuan logistik berupa makanan dan minuman kepada para prajurit sebagai bentuk apresiasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Catat Titik-Titik Demo di Jakarta Hari Ini, 1.743 Polisi Disiagakan – Page 3

    Catat Titik-Titik Demo di Jakarta Hari Ini, 1.743 Polisi Disiagakan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah elemen masyarakat menggelar demo untuk menyampaikan aspirasinya di wilayah Jakarta Pusat. Polisi pun menyiapkan sebanyak 1.743 personel untuk mengamankan demo hari ini.

    “1.743 personel pengamanan unjuk rasa di wilayah Jakpus,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakpus, Ipda Ruslan Basuki dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/10/2025).

    Ruslan melaporkan, lokasi demo hari ini di antaranya ada di Silang Selatan Monas. Mahasiswa dari pelbagai Universitas dan elemen masyarakat sipil seperti BEM UI, ICW, Korpus BEM Seluruh Indonesia, Rakyat Bangkit, hingga Koalisi Masyarakat Sipil akan menggelar aksi.

    Tak cuma itu, Asosiasi Pengemudi Ojek Daring menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR RI.

    Pun demikian di depan Sarinah, massa Indonesia Corruption Watch (ICW) juga akan berunjuk rasa. Terakhir, giliran Gerakan Santri dan Mahasiswa Islam Indonesia menggelar aksi di Kantor Pusat PBNU.

  • Belajar Tak Kenal Usia, "Mr Dede" Satpol PP Latihan Bahasa Inggris Otodidak Tiap Malam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Oktober 2025

    Belajar Tak Kenal Usia, "Mr Dede" Satpol PP Latihan Bahasa Inggris Otodidak Tiap Malam Megapolitan 19 Oktober 2025

    Belajar Tak Kenal Usia, “Mr Dede” Satpol PP Latihan Bahasa Inggris Otodidak Tiap Malam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Setelah 25 tahun bertugas sebagai anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dede Wahyudi (46) masih menunjukkan semangat belajar yang tak pernah padam.
    Petugas Satpol PP Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, ini dikenal rajin belajar bahasa Inggris di sela-sela kesibukannya bertugas menjaga ketertiban warga.
    Setiap malam, saat sebagian orang sudah beristirahat, Dede justru mengisi waktunya untuk belajar.
    Ia menjadikan waktu antara pukul 21.00 WIB hingga tengah malam sebagai rutinitas untuk menonton film dan memperdalam kemampuan bahasa asingnya.
    “Biasanya kalau suasana sepi, saya belajar. Dengerin dialog film, catat idiom, dan hafalin kosa kata baru,” ujar Dede saat ditemui
    Kompas.com,
    Minggu (19/10/2025).
    Dede belajar secara otodidak, tanpa kursus atau guru. Ia memanfaatkan film-film Hollywood sebagai sarana latihan mendengar sekaligus menirukan gaya berbicara penuturnya.
    Dari film Training Day, Rambo, hingga serial polisi Amerika, semua jadi bahan belajar yang menyenangkan.
    “Kalau ada kata sulit, saya
    pause
    filmnya, buka buku, terus cari artinya. Kalau sudah ngerti, saya ulang-ulang sampai hafal,” kata dia.
    Bagi Dede, belajar bahasa Inggris bukan sekadar hobi, melainkan bentuk investasi diri agar tetap produktif dan berwawasan luas.
    “Saya nggak peduli umur. Umur 46 bukan alasan buat berhenti belajar. Yang penting niat dan konsisten,” ucapnya tegas.
    Ia percaya, kemampuan bahasa asing bisa membuka banyak peluang, bahkan bagi petugas Satpol PP seperti dirinya.
    Terlebih, Dede kerap berinteraksi dengan warga dan wisatawan asing saat bertugas di kawasan publik seperti Monas dan Ragunan.
    “Dulu waktu ditempatkan di Monas, sering banget ketemu turis luar negeri. Saya nekat aja nyapa mereka. Lama-lama jadi terbiasa,” kenangnya.
    Ketekunan itu membuat Dede mendapat julukan “Mr Dede” dari rekan-rekannya di lapangan. Mereka sering menggoda Dede agar berbicara bahasa Inggris setiap kali ada turis lewat.
    “Teman-teman bilang,
    ‘Eh, Mr Dede, ajak ngobrol dong!’
    . Ya saya ladeni aja, siapa tahu bisa sambil latihan,” ujarnya sambil tertawa.
    Kebiasaan Dede yang rajin belajar sudah berlangsung sejak ia duduk di bangku sekolah menengah pada akhir 1990-an.
    Saat itu, ia terbiasa menonton film berulang-ulang sambil mencatat kosakata baru di buku catatannya.
    “Kalau zaman dulu kan belum ada internet kayak sekarang, jadi saya benar-benar ngandelin film dan kamus,” kata dia.
    Meski tak jarang dicibir karena dianggap “gaya-gayaan”, Dede memilih untuk tetap fokus pada tujuannya.
    Ia menganggap belajar bahasa Inggris bukan untuk pamer, melainkan sebagai latihan untuk terus berkembang.
    “Ada yang bilang,
    ‘ngapain sih ngomong Inggris, kayak orang luar negeri aja’
    . Tapi saya pikir, kenapa enggak? Bahasa itu ilmu, bukan gaya,” ujarnya.
    Kini, semangat belajar Dede tak hanya berhenti pada dirinya sendiri.
    Ia juga membagikan ilmunya kepada anak-anak di sekitar rumahnya dengan mengajar les bahasa Inggris gratis setiap akhir pekan.
    “Sudah empat bulan ini saya ngajar anak SD. Ibunya minta saya bantu. Saya ajarin baca, hafal, sama ngomong pakai idiom,” ujar dia.
    Salah satu idiom yang ia ajarkan kepada murid-muridnya adalah
    “I’m hunky-dory”,
    yang berarti “saya sangat baik”.
    “Anaknya lucu banget. Kalau saya datang, dia langsung bilang, ‘
    Hello Mister, I’m hunky-dory!’
    ,” kata Dede sambil tersenyum bangga.
    Nama Dede semakin dikenal publik setelah videonya menegur pengendara motor dengan bahasa Inggris viral di media sosial.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @infipop.id, Dede terlihat menertibkan pengendara yang melintas di trotoar kawasan Kembangan sambil berbicara dengan bahasa Inggris yang lancar.

    Sir, this is pedestrian way, not for motorcycle!
    ” ucap Dede dalam video tersebut.
    Aksinya itu menuai beragam pujian dari warganet. Banyak yang menilai Dede sebagai contoh petugas yang berwawasan luas, profesional, dan bersemangat belajar di usia matang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wajah baru TNI setahun di bawah kepemimpinan Prabowo

    Wajah baru TNI setahun di bawah kepemimpinan Prabowo

    Ragam perubahan besar itu membuktikan TNI sudah didesain untuk menjadi lembaga ujung tombak pertahanan, sekaligus salah satu motor utama penggerak program-program strategis negara.

    Jakarta (ANTARA) – Senin 20 Oktober 2025 genap satu tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Selama satu tahun memimpin NKRI, banyak perubahan yang terjadi akibat gelombang kebijakan yang terus muncul, baik dari jajaran kementerian, maupun dari presiden secara langsung.

    Salah satu yang paling banyak mengalami perubahan adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI); Wajah TNI mengalami banyak perubahan selama satu tahun terakhir, mulai dari seragam, fungsi, struktur organisasi hingga UU yang mengaturnya.

    Sentuhan sang presiden yang juga berlatar belakang militer sudah pasti mempengaruhi beberapa perubahan besar yang terjadi di tubuh TNI.

    Namun, perubahan ini tentu bukan untuk membentuk TNI sebagai institusi super yang kebal akan peraturan. Perubahan ini dinilai akan semakin membuat TNI memaksimalkan pelayanannya kepada masyarakat dan negara.

    Dari rentetan perubahan yang terjadi, yang paling mencolok yakni perubahan seragam dinas TNI.

    Perubahan seragam

    Transisi pakaian dinas lapangan (PDL) TNI dari hijau malvinas menjadi sage green merupakan salah satu perubahan yang paling mudah terlihat.

    TNI secara resmi meninggalkan corak lama tersebut setelah lebih dari 40 tahun menjadi warna utama PDL prajurit.

    Jika dilihat secara kasat mata, baju corak lama dan baru ini memiliki perbedaan yang sangat jelas. Seragam lama berwarna hijau malvinas memiliki corak hijau tua, coklat tua dan krem dalam blok besar. Sedangkan seragam baru memiliki corak hijau anggur dengan pola digital yang lebih kecil dan gradasi yang lebih halus.

    Alasan mengubah corak seragam adalah untuk membantu pasukan berkamuflase dengan baik saat menjalankan operasi di medan-medan tertentu.

    Awal kemunculan baju corak baru ke publik ketika jajaran pejabat TNI memakainya saat menerima Presiden Prabowo Subianto dalam acara defile alutsista laut dalam rangka HUT ke-80 TNI di Teluk Jakarta pada 2 Oktober.

    Penegasan akan eksistensi baju loreng baru ini semakin terasa ketika prajurit dan para pejabat tinggi TNI memakainya saat puncak perayaan HUT TNI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10).

    Walau demikian, pihak Mabes TNI mengaku belum semua prajurit mendapatkan seragam itu. Penyebaran akan dilakukan secara bertahak ke seluruh markas.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.