Tempat Fasum: Monas

  • Jakarta modifikasi cuaca selama lima hari antisipasi cuaca ekstrem

    Jakarta modifikasi cuaca selama lima hari antisipasi cuaca ekstrem

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) selama lima hari sebagai langkah strategis dalam kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi.

    “Berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG terdapat potensi peningkatan curah hujan di pertengahan Agustus, karena itu OMC dilaksanakan selama lima hari, mulai 17 hingga 21 Agustus 2025,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Minggu.

    OMC bertujuan utama untuk mitigasi bencana hidrometeorologi dan mendukung kelancaran serta keamanan seluruh rangkaian acara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan RI.

    Ia menjelaskan bahwa OMC merupakan hasil kolaborasi sinergis antara BPBD Provinsi DKI Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

    Isnawa menyatakan bahwa OMC merupakan bentuk mitigasi proaktif dan antisipasi dari pemerintah daerah.

    Direktorat Meteorologi Publik BMKG, Fahim mengatakan bahwa “Madden Julian Oscillation” (MJO) aktif di Fase 2 (Samudra Hindia Bagian Barat) dan potensi gelombang “low frequency dan “Kelvin” serta OLR negatif di wilayah Jawa Bagian Barat.

    “Sehingga berpotensi menjadi indikator masih adanya potensi hujan di sebagian wilayah Jabodetabek,” katanya.

    Secara umum wilayah Jabodetabek memiliki kelembaban yang berkisar antara 40-100 persen pada lapisan 925-500 hPa. “Labilitas atmosfer menunjukkan kondisi massa udara labil lemah dan potensi konveksi sedang,” kata dia.

    Direktur Operasi Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo memberikan rincian untuk pelaksanaan hari pertama, berdasarkan pantauan radar cuaca, tim melakukan intervensi dini terhadap awan-awan hujan potensial yang bergerak menuju Jakarta.

    “Kemudian prioritas utama adalah memastikan area pusat perayaan, khususnya di sekitar Istana Merdeka dan Monas, tetap kondusif dan bebas dari hujan lebat selama upacara berlangsung,” katanya.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap kolaborasi lintas sektor ini dapat secara efektif memitigasi risiko cuaca ekstrem dan memastikan seluruh agenda kenegaraan serta perayaan masyarakat dalam rangka HUT Ke-80 RI dapat berlangsung dengan khidmat, aman dan nyaman.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bendera Merah Putih Kembali Dibawa Kirab Kereta Kencana ke Monas

    Bendera Merah Putih Kembali Dibawa Kirab Kereta Kencana ke Monas

    Jakarta

    Prosesi upacara penurunan bendera Merah Putih dalam rangka peringatan HUT ke-80 RI selesai. Sang Merah Putih kembali dibawa kirab ke Monas, Jakarta Pusat.

    Pantauan detikcom, Minggu (17/8/2025), upacara penurunan Sang Merah Putih dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, Jakarta Pusat sore ini. Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara penurunan bendera.

    Prabowo bertindak sebagai inspektur upacara (irup). Sementara itu, bertindak sebagai Komandan upacara penurunan bendera Kolonel PnB Sunar Adi Wibowo.

    Prabowo tampak mengenakan pakaian adat Melayu dilengkapi dengan tanjak berwarna biru. Prabowo berdiri di podium Istana.

    Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) ‘Indonesia Bersatu’ bertugas melaksanakan upacara penurunan. Sementara pembawa baki Sang Merah Putih yakni Aliah Sakira, dari Provinsi Sulawesi Selatan.

    Setelah itu, bendera Merah Putih kembali dibawa kirab oleh kereta kencana Garuda Prabayaksa dari Istana menuju Monas. Kirab sang Merah Putih dikawal iring-iringan 145 pasukan berkuda.

    Garuda Prabayaksa merupakan gabungan dari dua kata yakni Praba dan Yaksa. Arti Prabayaksa yakni cahaya yang besar atau cahaya yang besar.

    Tak hanya itu, kirab semakin semarak diiringi pasukan drum band. Pasukan drum band mengiringi dari Istana sampai Monas.

    (whn/imk)

  • Upacara Penurunan Bendera, Paskibraka Kembali Bentuk Formasi 80  
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Agustus 2025

    Upacara Penurunan Bendera, Paskibraka Kembali Bentuk Formasi 80 Nasional 17 Agustus 2025

    Upacara Penurunan Bendera, Paskibraka Kembali Bentuk Formasi 80
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) kembali membentuk formasi angka 80 dalam upacara penurunan bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, formasi itu diperlihatkan ketika Paskibraka berada di tiang bendera sebelum menurunkan bendera.
    Mulanya, formasi terdiri dari tiga bagian, lalu berubah bentuk menjadi angka 80 ketika sebagian Paskibraka menuju tiang bendera.
    Paskibraka yang menuju tiang bendera itu adalah pembawa baki dan pengerek bendera.
    Setelah bendera diturunkan, Paskibraka segera menaruhnya ke atas baki.
    Formasi angka 80 yang menandakan HUT ke-80 RI itu kemudian berubah ke bentuk semula dengan tiga bagian.
    Setelahnya, Paskibraka menuju Presiden Prabowo Subianto untuk menyerahkan baki, sebelum nantinya dikirab untuk dikembalikan ke area cawan Monumen Nasional (Monas).
    Sebagai informasi, tugas sebagai pembawa baki Sang Merah Putih dalam upacara penurunan bendera dipercayakan kepada Aliah Sakira, perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan.
    Siswi SMA Negeri 14 Makassar itu akan membawa baki bendera saat prosesi berlangsung.
    Sementara cadangan pembawa baki adalah Sultana Najwa, putri asal Provinsi DKI Jakarta yang bersekolah di SMAN 82 Jakarta Selatan.
     
    Prosesi penurunan bendera turut dijalankan oleh I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana dari Provinsi Bali.
    Pelajar SMA Negeri 9 Denpasar tersebut dipercaya menjadi Komandan Kelompok 8.
    Sementara itu, tugas pengerek bendera diemban oleh Hilton Pratama Mantong dari Sulawesi Barat yang kini menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Mamuju.
    Adapun peran pembentang bendera dijalankan oleh Muhammad Ghaalib Al Ghifari, pelajar SMA Kebangsaan asal Provinsi Lampung.
    Sedangkan untuk posisi Komandan Kelompok 17, dipercayakan kepada Adinata Kurniawan Harahap dari Sumatra Utara, siswa SMA Ip Adzkia Medan.
    Mereka bersatu dalam Tim Paskibraka “Indonesia Bersatu”.
    Dari berbagai daerah di Tanah Air, generasi muda Indonesia memperlihatkan kebanggaan dan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas negara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi mulai atur arus lalu lintas dan jaga kawasan Patung Kuda

    Polisi mulai atur arus lalu lintas dan jaga kawasan Patung Kuda

    Personel kepolisian mengatur arus lalu lintas di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza

    Polisi mulai atur arus lalu lintas dan jaga kawasan Patung Kuda
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 Agustus 2025 – 10:09 WIB

    Elshinta.com – Sejumlah personel kepolisian mulai mengatur arus lalu lintas dan menjaga di sekitar kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu pagi. Pengamanan dilakukan untuk menjaga kelancaran mobilitas warga yang memadati area tersebut dalam rangka perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia.

    Pantauan di lapangan, polisi tampak bersiaga di beberapa titik, terutama di Jalan Medan Merdeka Selatan, Medan Merdeka Barat dan Jalan MH Thamrin yang menjadi akses utama menuju kawasan Patung Kuda. Petugas mengarahkan kendaraan agar tidak menumpuk di sekitar lokasi acara. Selain mengatur arus kendaraan, polisi juga berjaga di sepanjang jalur pedestrian untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat yang datang membawa atribut merah putih.

    Selain itu, personel kepolisian juga mengarahkan warga yang hendak masuk ke kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk melihat Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi.

    “Diinformasikan kepada masyarakat yang hendak memasuki area Monas dapat masuk melalui Pintu Silang Monas Selatan samping IRTI atau depan Balai Kota,” kata kepolisian yang bertugas.

    Sejumlah warga turut meramaikan kawasan Patung Kuda sambil berjalan menuju Monumen Nasional (Monas).

    “Kita mau turut meramaikan HUT ke-80 RI, merdeka Indonesia,” teriak pasukan berbaju merah putih sambil mengabadikan momen di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu.

    Hingga menjelang upacara detik-detik proklamasi, jumlah warga yang berdatangan diperkirakan terus bertambah. Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan.

    Presiden Prabowo Subianto akan memimpin langsung upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Ada beberapa kegiatan yang digelar untuk menyemarakkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu, yakni Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi, Pesta Rakyat dan Karnaval Bersatu Kemerdekaan.

    Sumber : Antara

  • Pakai Tanjak Biru, Prabowo Pimpin Upacara Penurunan Bendera di Istana

    Pakai Tanjak Biru, Prabowo Pimpin Upacara Penurunan Bendera di Istana

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara penurunan bendera Merah Putih HUT RI ke-80 di Istana Merdeka, Jakarta. Prabowo bertindak sebagai inspektur upacara (irup).

    Pantauan detikcom di Istana Merdeka, Minggu (17/8/2025), Prabowo tampak mengenakan pakaian adat Melayu dilengkapi dengan tanjak berwarna biru. Prabowo berdiri di podium Istana.

    Wapres Gibran Rakabuming Raka dan istri Selvi Ananda juga tampak mengikuti upacara penurunan bendera. Gibran tampak mengenakan jas hitam dengan dasi biru muda.

    Sebelumnya, Prabowo telah memimpin upacara detik-detik peringatan proklamasi dan penaikan bendera Merah Putih pada Minggu (17/8) pagi. Upacara itu juga dihadiri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

    Berdasarkan SE Mensesneg, Upacara Penurunan Bendera dijadwalkan mulai pukul 17.00 WIB. Setelah Upacara Penurunan bendera Merah Putih, agenda selanjutnya adalah Kirab Pengembalian Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi dari Istana Merdeka ke Monumen Nasional (Monas). Agenda ini dijadwalkan mulai pukul 17.45 WIB.

    Terakhir, rangkaian acara puncak peringatan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025 akan ditutup dengan Karnaval Bersatu Kemerdekaan. Acara ini digelar di Monas hingga sepanjang Jalan MH Thamrin-Bundaran HI-Semanggi.

    (rfs/haf)

  • Operasi Merdeka Jaya 2025 dinilai sukses amankan rangkaian HUT RI

    Operasi Merdeka Jaya 2025 dinilai sukses amankan rangkaian HUT RI

    Jakarta (ANTARA) – Operasi Merdeka Jaya 2025 yang merupakan kolaborasi antara Kepolisian, TNI, instansi pemerintah serta masyarakat dinilai sukses mengamankan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta.

    “Operasi Merdeka Jaya 2025 berjalan sukses dan berhasil berkat kolaborasi antara aparat dan masyarakat,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Komarudin di Jakarta, Minggu.

    Dia mengatakan tim selalu menempatkan masyarakat sebagai prioritas utama, dengan memastikan arus lalu lintas tetap terkelola, akses publik terjaga dan setiap warga dapat merayakan kemerdekaan dengan nyaman dan aman.

    Hal senada disampaikan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Polisi Agus Suryonugroho. Keberhasilan pengamanan ini mencerminkan profesionalisme Polri dalam memberikan pelayanan kepada rakyat.

    “Tentunya dengan kerja sama yang baik, kolaborasi dan kebersamaan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 bisa berjalan dengan aman, lancar dan sukses,” katanya.

    Operasi Merdeka Jaya 2025 berlangsung sejak15 Agustus 2025 dimulai dengan Sidang Tahunan MPR RI dan pidato kenegaraan, Sidang Paripurna DPR RI dan pembacaan Nota Keuangan RAPBN 2026, Renungan Suci dan acara puncak HUT ke-80 RI.

    Lebih dari 9.000 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal setiap rangkaian kegiatan, mulai dari upacara kenegaraan, kirab bendera, pesta rakyat, hingga karnaval kemerdekaan yang berlangsung di kawasan Istana Merdeka, Monas serta koridor Sudirman-Thamrin.

    Petugas lalu lintas mengatur arus kendaraan, melakukan rekayasa lalu lintas secara situasional serta memberikan pelayanan terbaik.

    Selain rekayasa lalu lintas di titik-titik rawan kepadatan, Polda Metro Jaya juga menyiapkan kantong parkir resmi, jalur “drop off” serta armada derek dan ambulans di berbagai titik vital untuk memastikan pelayanan optimal.

    Partisipasi aktif masyarakat yang tertib, memilih menggunakan transportasi publik dengan tarif khusus Rp80 serta kesabaran menghadapi rekayasa arus lalu lintas menjadi kunci sukses jalannya peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga berbusana merah putih padati Monas untuk saksikan kirab bendera

    Warga berbusana merah putih padati Monas untuk saksikan kirab bendera

    Masyarakat bersiap menyaksikan prosesi kirab bendera Merah Putih di depan pintu Cawan Monas sisi Utara, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Warga berbusana merah putih padati Monas untuk saksikan kirab bendera
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 Agustus 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Masyarakat berbusana serba merah putih mulai padati lokasi Monumen Nasional (Monas) untuk menyaksikan Kirab Bendera Merah Putih dari Cawan Monas menuju Istana Merdeka, Jakarta, Minggu. Salah satu warga, Rani (37) rela berangkat sejak subuh bersama suami, orang tua dan ketiga anak-anaknya untuk menyaksikan Kirab Bendera Merah Putih.

    “Mau ikut memeriahkan saja. Sekaligus mau ngasih liat anak-anak prosesinya seperti apa,” kata Rani saat dijumpai di Monas, Jakarta Pusat, Minggu.

    Warga lainnya, Poppy (43) mengaku datang bersama tetangga-tetangganya. Mereka pun tampak sangat antusias untuk menyaksikan prosesi kirab tersebut. Mereka pun bergantian berfoto dengan latar belakang Tugu Monas. “Walaupun sudah ibu-ibu, tapi kita semangat dong,” kata Poppy.

    Beberapa rombongan dari berbagai sekolah pun datang untuk menyemangati teman-temannya yang hari ini bertugas. Salah satunya adalah SMA Negeri 35 yang telah bersiap menyemarakkan prosesi kirab. Tak hanya dimeriahkan oleh masyarakat, pedagang pernak-pernik bendera juga tampak menjajakan dagangannya di sekitar Monas.

    Ada yang berdagang di depan pintu-pintu Monas, ada pula yang berdagang di dalam area Monas. Pukul 06.53 WIB, tampak pasukan berkuda juga mulai datang memasuki area Monas. Pasukan tersebut pun langsung bersiaga di depan pintu Cawan Monas sisi Utara.

    Prosesi Kirab Bendera Pusaka Merah Putih direncanakan akan mulai dilakukan pukul 08.00 WIB. Hingga pukul 07.14 WIB, terpantau para petugas pun telah bersiap di posisi masing-masing. Rombongan petugas pemegang bendera dan teks proklamasi pun tampak sudah berjalan memasuki area Monas. Area yang nantinya akan dilewati oleh rombongan kirab juga sudah disteril dan tidak boleh dimasuki oleh masyarakat.

    Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan. Presiden Prabowo Subianto akan memimpin langsung upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT Ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

    Ada beberapa kegiatan yang digelar untuk menyemarakkan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu, yakni Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi, Pesta Rakyat dan Karnaval Bersatu Kemerdekaan.

    Sumber : Antara

  • Lomba tarik tambang di Pesta Rakyat jadi ajang keakraban antarwarga

    Lomba tarik tambang di Pesta Rakyat jadi ajang keakraban antarwarga

    Jakarta (ANTARA) – Suasana Pesta Rakyat di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, semakin meriah dengan lomba tarik tambang yang menjadi ajang untuk mempererat keakraban antarwarga di HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

    “Di sini kan kita gak hanya adu kekuatan, kita jadi punya kenalan baru, jadi akrab saja semua,” kata salah satu warga Jakarta Timur, Benny (44) di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu.

    Banyak peserta dan penonton yang datang secara berkelompok maupun perorangan justru pulang dengan membawa kenalan baru.

    Mereka saling bersorak, memberi semangat hingga berfoto bersama usai lomba dan menerima hadiah.

    Hal serupa dikatakan Yono (41). Salah satu pengunjung di Pesta Rakyat yang juga mengaku senang bisa ikut serta meski hanya sebagai penonton.

    “Tadinya saya datang keluarga, nimbrung saja kasih dukungan. Rasanya seru saja lihat lomba tarik tambang gini, apalagi siapa saja bisa ikut,” ujar Yono.

    Lomba tarik tambang yang digelar panitia berhasil menarik perhatian ratusan warga dari berbagai kawasan. Mereka tampak antusias, tak peduli teriknya matahari.

    Beberapa warga bahkan spontan membentuk tim gabungan dengan orang yang baru dikenal di lokasi. Seketika suasana Monas menjadi bertambah hangat.

    Menurut panitia, lomba tradisional seperti tarik tambang sengaja digelar untuk menghidupkan kembali semangat kebersamaan.

    “Selain hiburan, tujuan utamanya adalah mempererat silaturahmi antarwarga. Kita ingin momen 17 Agustus jadi ajang saling kenal dan rukun. Ini siapa saja bisa ikut, tinggal daftar aja, ikut langsung,” kata salah satu panitia.

    Lomba tersebut diadakan oleh penyelenggara kegiatan (EO) dari Monas dan dapat diikuti oleh seluruh pengunjung secara gratis.

    Lomba tersebut dibagi menjadi beberapa sesi sehingga apabila belum berhasil mengikuti perlombaan di sesi pagi hari, masyarakat masih dapat mengikuti sesi siang hari yang kembali dimulai pukul 13.00 WIB.

    Sejumlah warga tampak menggelar tikar di bawah pepohonan rindang Monas sambil menyantap makanan gratis yang disediakan oleh para pelaku UMKM.

    Anak-anak berlarian bermain dengan bendera kecil merah putih, sementara orang tua asyik bercengkerama sambil menikmati suasana.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Apa Makna Baju Adat Wapres Gibran dan Selvi saat HUT ke-80 RI? Simak Penjelasannya – Page 3

    Apa Makna Baju Adat Wapres Gibran dan Selvi saat HUT ke-80 RI? Simak Penjelasannya – Page 3

    Sebagai informasi, sebelum upacara dimulai, suasana penuh semangat nasionalisme dibangun melalui alunan lagu-lagu kebangsaan yang dibawakan oleh Gita Bahana Nusantara, paduan suara anak bangsa pilihan dari seluruh penjuru negeri yang dibina langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

    Kemudian, para hadirin juga dibuat terpukau dengan iring-iringan kirab bendera dan teks Proklamasi dari Monumen Nasional ke Istana Merdeka.

    Upacara diawali dengan laporan Komandan Upacara, Kolonel Inf. Amril Hairuman Tehupelasury, kepada Presiden Prabowo Subianto selaku Inspektur Upacara.

    Sesaat kemudian, dentuman meriam sebanyak tujuh belas kali disertai sirene panjang bergema, menandai dimulainya Peringatan Detik-Detik Proklamasi.

    Suasana khidmat tercipta ketika Presiden Prabowo membacakan langsung Naskah Proklamasi yang delapan dekade silam dikumandangkan oleh sang Proklamator, Presiden Soekarno.

    Usai pembacaan, Presiden Prabowo memimpin seluruh peserta upacara mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa. Selanjutnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar memimpin doa yang menghadirkan nuansa syahdu di halaman Istana Merdeka.

    Prosesi berlanjut dengan pengibaran Sang Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tim “Indonesia Berdaulat.”

    Tugas membawa bendera dipercayakan kepada Bianca Alessia Christabella Lantang dari Sulawesi Utara, didampingi oleh El Rayyi Mujahid Faqih dari Kalimantan Timur sebagai pembentang. Sementara, Farrel Argantha Irawan dari DKI Jakarta bertindak sebagai pengerek dan Arka Bintang Is’adkauthar dari Jawa Timur selaku Komandan Kelompok 8.

    Diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, bendera Merah Putih perlahan naik dan berkibar gagah di langit halaman Istana Merdeka, disambut rasa bangga yang membuncah dari seluruh hadirin. Selepas pengibaran, laporan penutup Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara menjadi tanda berakhirnya prosesi sakral Detik-Detik Proklamasi.

    Rangkaian upacara berlanjut dengan persembahan lagu “Hari Merdeka” ciptaan Husein Mutahar oleh Gita Bahana Nusantara.

    Pada upacara tahun ini, turut hadir para pelajar dari Sekolah Rakyat untuk bernyanyi bersama, menghadirkan suasana semakin semarak sekaligus menambah kekhidmatan perayaan kemerdekaan.

     

  • Kowad Penunggang Moge Pengawal Kirab Bendera: Bangga Sekaligus Sedih

    Kowad Penunggang Moge Pengawal Kirab Bendera: Bangga Sekaligus Sedih

    Jakarta

    Kirab Bendera Pusaka untuk memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dikawal oleh puluhan motoris penunggang motor gede (moge), pada Minggu (17/8/2025) pagi tadi. Rombongan moge itu dipimpin oleh anggota Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat).

    Setidaknya 45 motor gede (moge) termasuk beberapa motor listrik mengawal jalannya kirab bendera dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Merdeka tempat upacara digelar.

    Kirab bendera dibuka oleh 45 motoris yang dikendarai oleh Polisi Militer Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres. Di barisan motoris, tampil gagah Letnan Satu CPM Kowad Febby Fitri Frizaldy, lulusan Akmil 2017, yang memimpin 45 motoris. Febby menunggangi moge yang biasa digunakan sebagai armada Pasukan Pengaman Presiden.

    “Perasaannya sangat-sangat bangga tentunya bisa menjadi bagian dari HUT Kemerdekaan RI kita yang ke-80 yang spesial ini. Jadi saya bangga banget sih ada di salah satu bagian dari mereka,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis.

    Namun di balik kebanggaan itu, Febby harus mengorbankan kebersamaan dengan keluarga. Anak pertamanya berulang tahun tepat di hari perayaan. Ia harus meninggalkan keluarganya demi tugas negara.

    “Sebenarnya rasanya campur aduk ya. Bangga bisa jadi pembuka kirab, tapi ada sedihnya juga karena harus meninggalkan keluarga. Kebetulan anak yang pertama 17 Agustus ulang tahun, jadi mama izin kerja dulu ya. Semoga anak-anak bisa bangga juga sama mamanya,” ungkapnya.

    Selain pakai moge seperti Honda Goldwing, beberapa di antara motoris pengawal kirab bendera itu memakai motor listrik. Ini sebagai penanda bahwa Indonesia siap untuk menyongsong net zero emission di tahun 2060 dengan menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.

    Setidaknya 15 di antara 45 motoris tersebut adalah anggota TNI wanita. Jadi, tidak hanya anggota laki-laki yang mengendarai motor, tapi juga wanita TNI. Bahkan, anggota TNI wanita itu mengendarai moge seperti Honda Goldwing.

    (rgr/mhg)