Tempat Fasum: Monas

  • Demo Hari Tani Nasional 2025, Ini Enam Tuntutan Serikat Petani Indonesia
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 September 2025

    Demo Hari Tani Nasional 2025, Ini Enam Tuntutan Serikat Petani Indonesia Megapolitan 24 September 2025

    Demo Hari Tani Nasional 2025, Ini Enam Tuntutan Serikat Petani Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Serikat Petani Indonesia (SPI) menggelar aksi damai memperingati Hari Tani Nasional (HTN) ke-65 di kawasan Monas hingga Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/9/2025).
    Pantauandari poster seruan aksi, massa membawa spanduk bertuliskan “Reforma Agraria untuk Kedaulatan Pangan” dan “Tanah untuk Rakyat”.
    Aksi dimulai dari titik kumpul di depan IRTI Monas pada pukul 09.00 WIB, kemudian berlanjut dengan long march menuju Istana Negara.
    Koordinator Aksi HTN 2025, Fajar Angga, menegaskan demonstrasi ini digelar untuk mendesak pemerintah melaksanakan reforma agraria sejati.
    Dalam momentum HTN 2025, SPI menyampaikan enam tuntutan utama, yakni:
    Aksi ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HTN 2025 yang diikuti berbagai organisasi rakyat, mahasiswa, buruh, dan komunitas masyarakat sipil. Mereka menyerukan slogan “
    Landreform
    , Tanah untuk Rakyat!”
    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat menyampaikan sebanyak 8.340 personel gabungan Polri, TNI, dan Pemprov DKI disiagakan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa.
    Aparat ditempatkan di sejumlah titik strategis, termasuk kawasan Istana Negara dan DPR/MPR RI. Rekayasa lalu lintas pun diberlakukan secara situasional, menyesuaikan dengan eskalasi massa di lapangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tema, Makna Logo, dan Rangkaian Acara Resmi

    Tema, Makna Logo, dan Rangkaian Acara Resmi

    Jakarta: Tentara Nasional Indonesia (TNI) memasuki usia ke-80 pada tahun 2025. Perjalanan panjang delapan dekade ini bukan hanya catatan sejarah militer, tetapi juga bukti pengabdian TNI dalam menjaga kedaulatan, persatuan, dan keamanan bangsa. 

    Setiap peringatan HUT TNI menjadi momentum refleksi atas kiprah para prajurit, sekaligus ruang untuk mempertegas komitmen menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.

    TNI akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 pada 5 Oktober 2025 mendatang. Jelang puncak perayaan, Mabes TNI telah merilis tema dan logo resmi yang menjadi identitas peringatan tahun ini. 

    Tema dan logo tersebut menggarisbawahi semangat soliditas, profesionalisme, dan kemanunggalan TNI dengan rakyat.
    Tema HUT TNI ke-80: “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”
    Tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju” dipilih untuk merefleksikan jati diri TNI sebagai kekuatan yang lahir dan besar bersama rakyat. Tema ini memiliki makna filosofis yang mendalam:

    TNI Prima

    Kata “Prima” adalah akronim dari Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif. Ini mencerminkan komitmen TNI untuk terus meningkatkan kualitas prajuritnya agar mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, mulai dari ancaman siber hingga dinamika geopolitik.
    TNI Rakyat

    Menggarisbawahi peran TNI sebagai penjaga kedaulatan yang lahir dari rakyat, mengabdi untuk rakyat, dan selalu hadir di tengah-tengah rakyat. Ini menegaskan kembali prinsip kemanunggalan TNI dengan rakyat sebagai kekuatan utama pertahanan negara.
    Indonesia Maju
    Merupakan tujuan akhir dari sinergi TNI dan rakyat. Dengan TNI yang profesional dan dekat dengan rakyat, diharapkan Indonesia dapat terus melangkah maju menjadi negara yang berdaulat, mandiri, dan sejahtera.
     

     

    Makna Filosofis Logo HUT TNI ke-80

    (Logo HUT ke-80 TNI. Sumber: tni.mil.id)

    Logo HUT ke-80 TNI, yang juga telah diluncurkan, mencerminkan tema besar tersebut dalam setiap detailnya.
     

    Angka “80” berwarna merah putih melambangkan delapan dekade kemerdekaan Indonesia yang penuh semangat patriotisme.
    Dua bidang silinder pada angka 8 dan 0 melambangkan kekuatan persatuan dan kedaulatan sebagai fondasi bangsa.
    Bentuk angka 8 yang menyerupai simbol tak terhingga (infinity) merefleksikan semangat kemerdekaan yang terus berlanjut tanpa batas.
    Garis merah tegas melambangkan kesejahteraan rakyat serta komitmen pemerintah untuk pemerataan kesejahteraan.
    Keseluruhan desain mencerminkan visi besar menuju Indonesia Emas 2045.

    Rangkaian Acara Jelang Puncak Peringatan
    Perayaan HUT ke-80 TNI tidak hanya terpusat pada upacara militer. Sebelumnya, telah digelar berbagai rangkaian acara yang melibatkan masyarakat.

    Salah satunya TNI Fair dan Pesta Rakyat yang berlangsung di Monas pada 20-21 September 2025. Acara ini menampilkan pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan hiburan bagi masyarakat.

    Puncak perayaan akan berlangsung pada 5 Oktober 2025 di Monas, Jakarta Pusat, dengan parade dan demonstrasi gabungan TNI yang akan menampilkan kehebatan prajurit dan alutsista modern.

    (Sheva Asyraful Fali)

    Jakarta: Tentara Nasional Indonesia (TNI) memasuki usia ke-80 pada tahun 2025. Perjalanan panjang delapan dekade ini bukan hanya catatan sejarah militer, tetapi juga bukti pengabdian TNI dalam menjaga kedaulatan, persatuan, dan keamanan bangsa. 
     
    Setiap peringatan HUT TNI menjadi momentum refleksi atas kiprah para prajurit, sekaligus ruang untuk mempertegas komitmen menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.
     
    TNI akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 pada 5 Oktober 2025 mendatang. Jelang puncak perayaan, Mabes TNI telah merilis tema dan logo resmi yang menjadi identitas peringatan tahun ini. 

    Tema dan logo tersebut menggarisbawahi semangat soliditas, profesionalisme, dan kemanunggalan TNI dengan rakyat.

    Tema HUT TNI ke-80: “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”
    Tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju” dipilih untuk merefleksikan jati diri TNI sebagai kekuatan yang lahir dan besar bersama rakyat. Tema ini memiliki makna filosofis yang mendalam:

    TNI Prima

    Kata “Prima” adalah akronim dari Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif. Ini mencerminkan komitmen TNI untuk terus meningkatkan kualitas prajuritnya agar mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, mulai dari ancaman siber hingga dinamika geopolitik.

    TNI Rakyat

    Menggarisbawahi peran TNI sebagai penjaga kedaulatan yang lahir dari rakyat, mengabdi untuk rakyat, dan selalu hadir di tengah-tengah rakyat. Ini menegaskan kembali prinsip kemanunggalan TNI dengan rakyat sebagai kekuatan utama pertahanan negara.

    Indonesia Maju

    Merupakan tujuan akhir dari sinergi TNI dan rakyat. Dengan TNI yang profesional dan dekat dengan rakyat, diharapkan Indonesia dapat terus melangkah maju menjadi negara yang berdaulat, mandiri, dan sejahtera.
     

     

    Makna Filosofis Logo HUT TNI ke-80

    (Logo HUT ke-80 TNI. Sumber: tni.mil.id)
     
    Logo HUT ke-80 TNI, yang juga telah diluncurkan, mencerminkan tema besar tersebut dalam setiap detailnya.
     

    Angka “80” berwarna merah putih melambangkan delapan dekade kemerdekaan Indonesia yang penuh semangat patriotisme.
    Dua bidang silinder pada angka 8 dan 0 melambangkan kekuatan persatuan dan kedaulatan sebagai fondasi bangsa.
    Bentuk angka 8 yang menyerupai simbol tak terhingga (infinity) merefleksikan semangat kemerdekaan yang terus berlanjut tanpa batas.
    Garis merah tegas melambangkan kesejahteraan rakyat serta komitmen pemerintah untuk pemerataan kesejahteraan.
    Keseluruhan desain mencerminkan visi besar menuju Indonesia Emas 2045.

    Rangkaian Acara Jelang Puncak Peringatan
    Perayaan HUT ke-80 TNI tidak hanya terpusat pada upacara militer. Sebelumnya, telah digelar berbagai rangkaian acara yang melibatkan masyarakat.
     
    Salah satunya TNI Fair dan Pesta Rakyat yang berlangsung di Monas pada 20-21 September 2025. Acara ini menampilkan pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan hiburan bagi masyarakat.
     
    Puncak perayaan akan berlangsung pada 5 Oktober 2025 di Monas, Jakarta Pusat, dengan parade dan demonstrasi gabungan TNI yang akan menampilkan kehebatan prajurit dan alutsista modern.
     
    (Sheva Asyraful Fali)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • 8.340 personel gabungan dikerahkan kawal aksi unjuk rasa di Jakarta

    8.340 personel gabungan dikerahkan kawal aksi unjuk rasa di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 8.340 personel gabungan dari TNI, Polri dan Pemda DKI dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa oleh petani dan juga elemen masyarakat lainnya di sejumlah lokasi di Jakarta, pada Rabu.

    “Kuat pasukan pengamanan aksi unjuk rasa di wilayah Jakpus sebanyak 8.340 personel,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, di Jakarta Pusat terdapat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para petani dan sejumlah aliansi masyarakat di sejumlah titik, seperti di depan Gedung DPR/MPR RI dan kawasan Monas, serta kementerian.

    Untuk memastikan keamanan, kata Susatyo, ribuan personel gabungan dikerahkan guna mengawal jalannya aksi unjuk rasa tersebut.

    “Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik,” ujarnya.

    Susatyo meminta massa untuk menggelar aksi secara damai dan tertib serta melarang massa membakar ban, merusak fasilitas umum, atau menutup jalan.

    “Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif,” katanya.

    Terkait skenario pengalihan lalu lintas, polisi menyebut sifatnya situasional. Namun warga diimbau untuk menghindari kawasan DPR selama aksi berlangsung dan disarankan menggunakan jalur alternatif.

    “Kami mohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami,” kata Susatyo.

    Dalam kesempatan itu, Susatyo mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks yang beredar di media sosial dan informasi yang berpotensi memicu kegaduhan.

    “Petugas keamanan tidak membawa senjata api dan melayani warga yang menyampaikan pendapatnya dengan humanis serta profesional,” ujarnya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5.684 Personel Gabungan Dikerahkan Jaga Tiga Demo Hari Ini di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 September 2025

    5.684 Personel Gabungan Dikerahkan Jaga Tiga Demo Hari Ini di Jakarta Megapolitan 23 September 2025

    5.684 Personel Gabungan Dikerahkan Jaga Tiga Demo Hari Ini di Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 5.684 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikerahkan untuk mengamankan tiga demo hari ini yang berlangsung di Ibu Kota pada Selasa (23/9/2025).
    Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, mengatakan pihaknya telah melaksanakan Tactical Wall Game (TWG) dan apel pengamanan sejak pukul 08.00 dan 09.00 WIB.
    “Ada tiga aksi unjuk rasa, apel di gelar tiga kali sesuai lokasi aksi,” kata Ruslan dalam keterangan tertulis, Selasa.
    Berdasarkan informasi yang dihimpun, demo hari ini di Jakarta tersebar di tiga titik berbeda. Pertama, massa Koalisi Nasional untuk Reforma Agraria (KNRA) menggelar aksi di depan Kementerian Kehutanan.
    Kedua, gabungan Koalisi Nasional untuk Reforma Agraria dan sejumlah elemen massa juga menggelar demonstrasi di kawasan Silang Selatan Monas, Jakarta Pusat.
    Sementara itu, aksi ketiga datang dari Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) yang menggelar unjuk rasa di Taman Proklamator, Jalan Proklamasi No. 10, Menteng, Jakarta Pusat.
    Ruslan menyampaikan, pengaturan lalu lintas bersifat situasional mengikuti ekskalasi jumlah massa di lapangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demo Hari Tani Nasional 2025, Ini Enam Tuntutan Serikat Petani Indonesia
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 September 2025

    Demo Hari ini di Jakarta, Berikut 3 Titik Lokasinya Megapolitan 23 September 2025

    Demo Hari ini di Jakarta, Berikut 3 Titik Lokasinya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tiga aksi demonstrasi bakal digelar di wilayah Jakarta Pusat pada Selasa (23/9/2025).
    Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, mengatakan apel pasukan dan Tactical Wall Game (TWG) telah digelar sejak pagi pukul 08.00 WIB dan 09.00 WIB.
    “Ada tiga aksi unjuk rasa, apel di gelar tiga kali sesuai lokasi aksi,” kata Ruslan dalam keterangan tertulis, Selasa.
    Dmeo hari ini pertama datang dari Koalisi Nasional untuk Reforma Agraria yang menggelar unjuk rasa di depan Kementerian Kehutanan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
    Massa bakal menyuarakan sejumlah tuntutan terkait kebijakan agraria dan akses lahan.
    Aksi kedua masih melibatkan Koalisi Nasional untuk Reforma Agraria bersama beberapa elemen massa lain di kawasan Silang Selatan Monas, Gambir.
    Lokasi ini menjadi salah satu titik konsentrasi massa yang cukup besar di pusat kota.
    Sementara itu, aksi ketiga digelar oleh Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) di Taman Proklamator, Menteng, Jakarta Pusat.
    Massa mahasiswa mengangkat isu demokrasi, kebebasan berpendapat, serta kritik terhadap sejumlah kebijakan pemerintah.
    Untuk mengantisipasi jalannya aksi, sebanyak 5.684 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemda DKI disiagakan.
    Polisi memastikan lalu lintas di sekitar titik aksi akan bersifat situasional. Pengalihan arus kendaraan bisa dilakukan melihat eskalasi jumlah massa di lapangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Panglima TNI minta maaf jika HUT Ke-80 TNI di Monas ganggu lalu lintas

    Panglima TNI minta maaf jika HUT Ke-80 TNI di Monas ganggu lalu lintas

    halaman kantor kementerian/lembaga yang berada di sekitar Monas akan digunakan sebagai kantong parkir. Dia mengingatkan masyarakat untuk tidak memarkir kendaraannya secara sembarangan di bahu jalan

    Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto meminta maaf kepada masyarakat jika peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 TNI di Monumen Nasional (Monas) yang puncaknya jatuh pada Minggu (5/10) mengganggu lalu lintas sekitar.

    Permohonan maaf Panglima disampaikan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto setelah memimpin apel gelar kesiapan satuan tugas pengawasan lalu lintas dan parkir (wallakir) HUT TNI di Monas, Jakarta, Senin.

    “Bapak Panglima TNI menyampaikan permohonan maaf apabila nanti dalam rangkaian kegiatan yang sudah kita mulai dari kemarin ada ketidaknyamanan masyarakat dalam berlalu lintas, terutama yang berada di jalan-jalan yang berada di sekitar Monas,” katanya.

    Danpuspom mengatakan kemacetan dan parkir liar menjadi perhatian utama berkaca dari pengalaman HUT Ke-79 TNI yang juga digelar di kawasan Monas. TNI akan menyempurnakan permasalahan itu pada HUT kali ini.

    Untuk mengatasi kemacetan dan parkir liar, Danpuspom menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dan Satuan Polisi Pamong Praja.

    Dia menjelaskan rute masuk tamu maupun pengunjung pada puncak peringatan HUT TNI akan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu lalu lintas di arah Jalan Sudirman dan M. H. Thamrin.

    Kendati dilaksanakan di hari Minggu (5/10), Yusri memastikan puncak HUT TNI tidak mengganggu hari bebas kendaraan bermotor atau CFD.

    “Tadi kami sudah koordinasi dengan Dishub DKI bahwa kegiatan (CFD) tetap berjalan sebagaimana mestinya karena kami tidak mengganggu sampai ruas jalan Thamrin-Sudirman. Kami hanya menggunakan area sepanjang sekitar Monas,” tuturnya.

    Sementara itu, halaman kantor kementerian/lembaga yang berada di sekitar Monas akan digunakan sebagai kantong parkir. Dia mengingatkan masyarakat untuk tidak memarkir kendaraannya secara sembarangan di bahu jalan.

    “Kita sudah koordinasi, kita sudah bersurat (ke kementerian/lembaga). Nanti kita akan layani untuk parkir di sana. Intinya jangan sampai mengganggu, parkir seenaknya sepanjang Merdeka Barat, Timur, dan Selatan. Itu yang nanti akan menghambat,” katanya.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • TNI tertibkan penggunaan sirene dan strobo

    TNI tertibkan penggunaan sirene dan strobo

    Jadi peruntukan strobo itu sebenarnya hanya untuk ambulans, pemadam kebakaran, kemudian mobil jenazah, kemudian mobil kawal, baik motor roda empat maupun roda dua. Di luar itu dilarang

    Jakarta (ANTARA) – Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto mengatakan internal TNI sedang menertibkan penggunaan sirene dan strobo yang tidak sesuai aturan agar tidak mengganggu kenyamanan di jalan raya.

    “Di internal kita, di TNI, kami sudah sampaikan kepada masing-masing danpuspom angkatan untuk menertibkan itu,” ucap Yusri menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Senin.

    Dia menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polri, mengingat belakangan ini penggunaan sirene dan strobo yang tidak sesuai peruntukannya diprotes masyarakat karena dinilai mengganggu.

    Danpuspom mengakui bunyi dan cahaya yang ditimbulkan dapat mengganggu pengguna jalan, karenanya sirene dan strobo harus digunakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).

    “Jadi peruntukan strobo itu sebenarnya hanya untuk ambulans, pemadam kebakaran, kemudian mobil jenazah, kemudian mobil kawal, baik motor roda empat maupun roda dua. Di luar itu dilarang,” kata Yusri.

    Adapun Pasal 134 UU LLAJ mengatur bahwa pengguna jalan yang berhak didahulukan, antara lain pemadam kebakaran, ambulans, kendaraan pertolongan kecelakaan, pimpinan lembaga negara, tamu negara, iring-iringan pengantar jenazah, serta konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan Polri.

    Danpuspom mengimbau jajarannya untuk mencontoh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, sebab Panglima tidak menggunakan sirene dan strobo dalam perjalanan dinas.

    “Bapak Panglima sendiri tidak menggunakan itu. Jadi mari kita contoh, kita sesuai dengan aturan aja, ya, biar lebih enak,” tuturnya.

    Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa dirinya telah mengingatkan polisi militer (POM) soal penggunaan sirene dan strobo agar dilaksanakan sesuai aturan.

    Panglima saat ditemui di TNI Fair 2025 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (21/9), mengatakan sirene dan strobo bisa digunakan dalam kegiatan pengawalan selama mengikuti aturan.

    “Saya juga menyampaikan kepada, khususnya POM, kalau menyalakan strobo ada aturannya. Kalau lagi kosong dibunyikan, tidak etis juga. Tapi itu ada aturannya untuk VVIP (naratetama) menggunakan pengawalan,” katanya.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ada Unjuk Rasa di DPR dan Patung Kuda, Begini Skenario Pengalihan Arus Lalu Lintas yang Disiapkan Polisi – Page 3

    Ada Unjuk Rasa di DPR dan Patung Kuda, Begini Skenario Pengalihan Arus Lalu Lintas yang Disiapkan Polisi – Page 3

    Seperti diberitakan sebelumnya, di gedung DPR/MPR RI, aksi bakal digelar serikat buruh DPP KSPSI dan DPP KSPI. Kasi Humas Polres Metro Jakpus, Ipda Ruslan Basuki menerangkan, sebanyak 5.367 personel gabungan dikerahkan mengawal demo hari ini.

    “Kekuatan pengamanan di wilayah Jakarta Pusat 5.367 personel gabungan melibatkan Polri, TNI dan Pemda DKI,” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin.

    Sementara di kawasan Silang Selatan Monas, Gambir, personel gabungan juga bersiaga mengawal aksi massa dari Gerakan Bersama Indonesia Damai dan beberapa elemen lain.

  • Demo Hari Ini, Massa Gerakan Bersama Indonesia Damai Padati Silang Monas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 September 2025

    Demo Hari Ini, Massa Gerakan Bersama Indonesia Damai Padati Silang Monas Megapolitan 22 September 2025

    Demo Hari Ini, Massa Gerakan Bersama Indonesia Damai Padati Silang Monas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Massa dari Gerakan Bersama Indonesia Damai menggelar demo di kawasan Silang Selatan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi pukul 13.10 WIB, massa aksi mulai memadati ruas Jalan Medan Merdeka Selatan.
    Mereka membawa berbagai spanduk berukuran besar bertuliskan seruan perdamaian, di antaranya “Suara Rakyat untuk Kemakmuran”, “Satukan Suara untuk Indonesia Damai”, hingga “#JagaIndonesiaTolakAnarkisme”.
    Massa juga mengibarkan bendera Merah Putih dan mengenakan pakaian serba putih.
    Di barisan depan, sejumlah orang tampak mengenakan busana adat dari berbagai daerah, memperlihatkan simbol keberagaman budaya Indonesia.
    Sementara itu, satu unit mobil komando berdiri tepat di depan barikade besi polisi dan digunakan sebagai panggung orasi.
    Dari atas mobil tersebut, perwakilan massa bergantian menyampaikan orasi.
    Selain itu, terbentang pula banner putih di jalan yang ditandatangani massa aksi sebagai bentuk komitmen menjaga persatuan Indonesia.
    Akibat aksi ini, Jalan Medan Merdeka Selatan yang mengarah ke Bundaran Indosat dan Jalan M. Husni Thamrin ditutup.
    Penutupan arus juga diberlakukan pada ruas jalan dari Medan Merdeka Selatan menuju Jalan Budi Kemuliaan.
    Meski demikian, akses menuju Jalan M.H. Thamrin tetap dibuka sehingga kendaraan pribadi, sepeda motor, hingga bus Transjakarta masih bisa melintas tanpa hambatan.
    Penutupan jalan dilakukan dengan pemasangan barikade besi dan kawat berduri yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian serta kendaraan taktis Brimob.
    “Sekitar 300 orang massa dari wilayah Jakarta ikut dalam aksi ini. Mereka datang naik angkot, ada juga satu mobil komando. Aksi akan berlangsung sampai jam 15.00 WIB,” ujar Diman (23), Koordinator Aksi, saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi.
    Sebelumnya, dua aksi demonstrasi digelar di wilayah Jakarta Pusat pada Senin ini.
    Selain di Silang Selatan Monas, aksi lainnya berasal dari massa buruh yang tergabung dalam DPP KSPSI dan DPP KSPI di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan.
    Untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban, sebanyak 5.367 personel gabungan Polri, TNI, dan Pemda DKI Jakarta dikerahkan.
    Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, mengatakan pihaknya telah menggelar Tactical Wall Game (TWG) dan apel pengamanan sejak pukul 09.00 WIB.
    “Sekitar 300 orang massa dari wilayah Jakarta ikut dalam aksi ini. Mereka datang naik angkot, ada juga satu mobil komando. Aksi akan berlangsung sampai jam 15.00 WIB,” ujar Ruslan.
    Hingga pukul 13.40 WIB, massa aksi masih memadati area Silang Selatan Monas. Aparat kepolisian juga masih berjaga di sekitar lokasi aksi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Panglima Minta Maaf HUT Ke-80 TNI di Monas Bakal Bikin Macet
                        Nasional

    9 Panglima Minta Maaf HUT Ke-80 TNI di Monas Bakal Bikin Macet Nasional

    Panglima Minta Maaf HUT Ke-80 TNI di Monas Bakal Bikin Macet
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meminta maaf kepada masyarakat jika pihaknya menimbulkan kemacetan di area sekitar Monas, Jakarta Pusat, hingga Minggu (5/10/2025) karena TNI mempersiapkan HUT ke-80.
    “Jadi terutama bagi masyarakat yang akan berlalu lintas di sekitar Monas, mungkin nanti ada sedikit macet atau mungkin ada lalu lintasnya makin padat. Nah, ini mohon membantu disampaikan bahwa di sini ada kegiatan rangkaian latihan sampai nanti menjelang pelaksanaannya tanggal 5 Oktober yang jatuh pada hari Minggu,” ujar Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen Yusri Nuryanto di Monas, Jakarta, Senin (22/9/2025).
    Perayaan ini melibatkan ratusan kendaraan taktis (rantis) dan sekitar 140.000 prajurit TNI. Yusri menyampaikan permohonan maaf dari Panglima TNI.
    “Perlu kami sampaikan bahwa Bapak Panglima TNI menyampaikan permohonan maaf apabila nanti dalam proses rangkaian kegiatan yang sudah kita mulai dari kemarin ada ketidaknyamanan masyarakat dalam berlalu lintas, terutama yang berada di jalan-jalan yang berada di sekitar Monas. Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” tegasnya.
    Meski begitu, Yusri menyebut Puspom TNI telah membentuk Satgas Walakir (Pengamanan, Pengawalan, Pengaturan Lalu Lintas, dan Parkir), dengan turut melibatkan polisi, Satpol PP, dan Dishub.
    Satgas Walakir pun sudah mulai dipersiapkan sejak dini untuk mengatasi masalah di jalan sekitar Monas.
    “Terutama masalah kemacetan jalan-jalan yang ada di sekitar Monas,” ucapnya.
     
    Yusri menyebut Agus turut membagi-bagikan sembako kepada masyarakat.
    Dia menilai pembagian sembako ini merupakan bentuk rasa sayang TNI kepada rakyat.
    “Di mana harapannya bersama rakyat TNI akan kuat. Kemudian yang terakhir, Bapak Panglima mengucapkan terima kasih atas dukungan, support, dan pengertian untuk mendukung kelancaran hari ulang tahun TNI yang ke-80 tahun 2025,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.