Tempat Fasum: Monas

  • Kondisi Terkini Lalu Lintas Sekitar Monas usai HUT TNI: Tugu Tani dan Gambir Macet Parah – Page 3

    Kondisi Terkini Lalu Lintas Sekitar Monas usai HUT TNI: Tugu Tani dan Gambir Macet Parah – Page 3

    Diketahui, kegiatan HUT ke-80 TNI berlangsung sejak pukul 08.00 WIB. Acara diawali apel pasukan yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo.

    Setelah apel, acara dilanjut pertunjukkan parade militer dan alutsista, mulai dari kendaraan darat hingga jet tempur di udara.

    Sebagai informasi, Presiden meninggalkan lokasi pada siang hari, namun acara HUT TNI belum usai. Masih ada panggung rakyat yang akan menghibur warga.

    Sejumlah artis papan atas sudah disiapkan seperti Wali Band, NDX aka, dan Dewi Persik. Tidak ketinggalan, tersedia pula doorprize 200 unit sepeda motor, 50 unit kulkas, dan 50 unit tv.

  • HUT TNI, Transjakarta tambah 151 bus

    HUT TNI, Transjakarta tambah 151 bus

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menambah 151 unit bus untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dipusatkan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

    “Penambahan Armada Bus yang telah ditambah secara signifikan sebanyak 151 bus untuk mengantisipasi lonjakan pelanggan dan meminimalisir waktu tunggu,” kata Kepala Departemen Humas & CSR Transjakarta, Ayu Wardhani dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Selain itu, pihaknya juga menambah petugas layanan di lapangan menjadi 3.163 orang.

    “Petugas ini siap memberikan bantuan informasi, mengarahkan pelanggan dan memastikan kelancaran proses naik dan turun di bus,” ucap Ayu.

    Selanjutnya, pihaknya juga menambah mesin “tap on bus (TOB) portable”, untuk mempercepat transaksi dan mencegah antrean panjang di beberapa halte yang diperkirakan padat, khususnya di koridor 1 (Terminal Blok M – Terminal Kota).

    “Penyesuaian ini dilakukan untuk kenyamanan dan kemudahan pelanggan, yang hari ini menggunakan layanan kami dan ingin merayakan HUT TNI di sekitar Monas, ” ucap Ayu.

    Ayu juga menyebutkan, karena adanya rangkaian kegiatan dan pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi utama acara, Transjakarta juga melakukan sejumlah penyesuaian dan pengalihan rute pada beberapa layanan.

    “Kami memohon maaf, apabila ada keterlambatan kedatangan bus di beberapa titik dan juga kepadatan pelanggan di halte,” katanya.

    Ia juga mengimbau kepada para pelanggan untuk tetap antre dengan tertib dan bersama-sama menjaga kenyamanan saat menggunakan layanan Transjakarta.

    “Dengan peningkatan layanan ini, kami berkomitmen penuh untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan peringatan HUT ke-80 TNI serta memastikan seluruh masyarakat dapat menikmati acara dengan aman dan nyaman, ” kata Ayu.

    Laporan kinerja 2024 perseroan menyebutkan jumlah armada operasional TransJakarta mencapai 4.388 unit pada akhir 2024.

    Kemudian, pada awal tahun 2025 disampaikan adanya rencana penambahan armada, termasuk 205 unit bus listrik untuk menggantikan bus lama.

    Data mereka juga menyebut pada Desember 2024, jumlah bus operasional tercatat 4.481 unit.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Stasiun Juanda Membludak Usai HUT TNI: Penumpang Mandi Keringat, Balita Menangis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda Membludak Usai HUT TNI: Penumpang Mandi Keringat, Balita Menangis Megapolitan 5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda Membludak Usai HUT TNI: Penumpang Mandi Keringat, Balita Menangis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Pintu masuk Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, penuh sesak oleh penumpang yang baru saja mengikuti rangkaian acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-80 TNI di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (5/10/2025) sore.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    pada pukul 16.15 WIB, antrean penumpang yang ingin melakukan
    tap in
    di gerbang masuk mengular hingga ke luar area pintu masuk stasiun.
    Hawa panas akibat banyaknya orang berdesakan di ruangan tertutup pun sangat terasa di area
    tap in
    stasiun.
    Imbasnya, sejumlah penumpang yang merupakan anak-anak dan balita menangis akibat kelelahan berada di dalam antrean dan saling dorong dengan penumpang lain.
    Beberapa kali juga terdengar teriakan dari sejumlah pengunjung di bagian belakang yang meminta agar tidak saling dorong dan mempercepat proses
    tap in
    .
    Ucapan syukur dan rasa lega pun tergambar dari sejumlah penumpang setelah melewati gerbang masuk.
     
    “Alhamdulillah, beres juga (antrenya),” seru mereka.
    Rizal (28 tahun), penumpang yang ingin pulang menuju Stasiun Rawa Buntu, Tangerang, mengaku terjebak berdesak-desakan di tengah antrean selama kurang lebih 40 menit.
    Setelah berhasil
    tap in
    dan melewati padatnya antrean, pakaian dan seluruh badan Rizal terlihat basah oleh keringat.
    “Panas banget, enggak kuat. Ini saya sampai mandi keringat gara-gara ngantri. Lebih capek antre di sini daripada pas di Monas tadi,” kata Rizal kepada
    Kompas.com.
    Reza bersama sejumlah temannya pun segera duduk dan menyenderkan badannya ke tembok untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanannya.
    “Mendingan istirahat dulu deh, habis ini paling masih satu setengah jam lagi perjalanan ke rumah,” ucap dia.
    Rizal mengaku baru pertama kali datang ke HUT TNI dan terkejut dengan kepadatan di kawasan Monas maupun di stasiun transportasi umum.
    Menurut kesaksiannya, ada beberapa anak kecil yang menangis karena terjepit di tengah kerumunan.
    “Saya enggak nyangka sih separah ini. Tadi kasihan juga yang pada bawa anak. Baru tahu saya, ternyata kalau teman malah lebih milih naik di Stasiun Tanah Abang. Jauh tapi enak, enggak kayak gini,” imbuh dia.
    Sementara itu, Aldi (30), salah satu petugas di Stasiun Juanda, mengatakan membludaknya antrean di gerbang masuk sudah terjadi sejak pukul 13.00 WIB.
    Sistem buka-tutup gerbang sudah diberlakukan untuk mengurai kepadatan, tetapi jumlah penumpang yang melonjak tinggi membuat kepadatan antrean sulit terurai dan terus bertambah.
    Menurut dia, kepadatan di Stasiun Juanda akan terus berlangsung hingga malam hari, menjelang selesainya gelaran agenda terakhir HUT TNI, yaitu konser.
     
    “Tadi sih waktu dapat arahan diminta siaga sampai malam. Kalau enggak salah kan ada konser ya malam, pasti masih ramai,” ucap Aldi.
    Oleh karena itu, ia menyarankan agar para penumpang yang masih berada di Monas dan hendak kembali pulang untuk memilih alternatif stasiun lainnya untuk menghindari kepadatan di Juanda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kata Luhut dan Bahlil soal Pertemuan Prabowo-Jokowi: Bagus Pemimpin Guyub
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Oktober 2025

    Kata Luhut dan Bahlil soal Pertemuan Prabowo-Jokowi: Bagus Pemimpin Guyub Nasional 5 Oktober 2025

    Kata Luhut dan Bahlil soal Pertemuan Prabowo-Jokowi: Bagus Pemimpin Guyub
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (4/10/2025) mendapatkan apresiasi dari sejumlah tokoh.
    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, hubungan dan komunikasi yang baik antara Prabowo dengan presiden terdahulu adalah suatu hal yang baik dan harus terus dijaga.
    “Bagus kan kalau presiden dengan mantan presiden bertemu, pemimpin guyub,” ujar Luhut saat ditemui di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (5/10/2025).
    Meski begitu, Luhut tidak menjelaskan apa saja yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi dalam pertemuan itu.
    Dia hanya mengatakan bahwa ada banyak hal yang dibicarakan dan berharap kekompakan Prabowo dan Jokowi bisa terus terjaga.
    “Ohh saya enggak tahu, tapi saya pikir mereka berdua kan pemimpin. Pemimpin dan mantan pemimpin itu ada yang mereka bicarakan. Jadi kita doakan semua kompak,” kata Luhut.
    Di lokasi yang sama, Ketua Umum Golkar yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pertemuan dua tokoh pemimpin bangsa adalah suatu hal yang baik dan patut diapresiasi.
    “Saya kebetulan dalam pertemuan tidak ada. Tapi baguslah sesama bapak bangsa saling bertemu, bagus,” ujar dia.
    Diberitakan sebelumnya, kabar pertemuan antara Prabowo dan Jokowi di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Sabtu kemarin, dibenarkan oleh ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.
    “Ya, betul (Presiden ke-7 Joko Widodo bertemu dengan Presiden Prabowo di Kertanegara),” kata Syarif kepada
    Kompas.com
    .
    Dia menjelaskan, pertemuan itu berlangsung pada pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB.
    “Pertemuan dimulai pukul 13.00. Hampir 2 jam,” katanya singkat.
    Namun, Syarif tak menjelaskan lebih lanjut isi pertemuan keduanya.
    Ia hanya mengatakan bahwa pertemuan telah usai, dan baik Prabowo maupun Jokowi melanjutkan agenda masing-masing.
    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga tidak membeberkan isi pertemuan empat mata antara Prabowo dan Jokowi.
    Ia hanya menyebutkan bahwa pertemuan tersebut membahas masalah-masalah kebangsaan.
    “Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal,” kata Prasetyo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Juanda saat HUT TNI, Warga Berdesakkan dan Antrean Mengular hingga JPO – Page 3

    Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Juanda saat HUT TNI, Warga Berdesakkan dan Antrean Mengular hingga JPO – Page 3

    Lexa menyebut, untuk keselamatan pengguna saat menunggu di area peron, saat ini KAI Commuter memberlakukan rekayasa flow pengguna di Stasiun Juanda, Gondangdia dan stasiun transit Manggarai dengan buka tutup antrean untuk menuju peron stasiun jika telah padat.

    “Untuk itu KAI Commuter mengimbau pengguna yang akan menuju atau dari kawasan Monas untuk menghindari kepadatan di Stasiun Juanda dan Gondangdia dengan naik dan turun di stasiun alternatif seperti Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Sudirman dan Stasiun BNI City,” kata dia.

    “Rata-rata lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,8 – 3 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda, Stasiun Gondangdia, dan stasiun transit Manggarai,” jelas Leza.

    KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna KRL untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan, berhati-hati dengan barang bawaan serta mengikuti arahan dan instruksi dari petugas di stasiun.

    “Terlebih bagi pengguna yang membawa anak, pastikan anak-anak selalu dalam pengawasan selama perjalanan,” tutupnya.

     

  • Ada HUT TNI ke-80 di Monas, Transjakarta Tambah 151 Bus

    Ada HUT TNI ke-80 di Monas, Transjakarta Tambah 151 Bus

    Jakarta

    PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menambah sebanyak 151 armada bus untuk mengantisipasi lonjakan pelanggan dan meminimalisir waktu tunggu. Langkah ini menyusul diselenggarakannya rangkaian HUT TNI ke-80 di Monas, Jakarta Pusat hari ini.

    “Jumlah armada telah ditambah secara signifikan sebanyak 151 bus untuk mengantisipasi lonjakan pelanggan dan meminimalisir waktu tunggu,” ujar Kepala Departemen Humas & CSR Transjakarta Ayu Wardhani dalam keterangannya, Minggu (5/10/2025).

    Selain penambahan armada, Ayu menerangkan Transjakarta juga menambah jumlah petugas di lapangan, menjadi 3.163 orang. Petugas ini siap memberikan bantuan informasi, mengarahkan pelanggan, dan memastikan kelancaran proses naik dan turun bus. Untuk mempercepat transaksi dan mencegah antrean panjang, sejumlah mesin tap tambahan (portable) telah dipasang di beberapa halte yang diperkirakan padat, khususnya di koridor 1.

    “Penyesuaian ini dilakukan untuk kenyamanan dan kemudahan pelanggan, yang hari ini menggunakan layanan Transjakarta, dan ingin merayakan HUT TNI di sekitar Monas,” tambah Ayu.

    Selain itu, karena adanya rangkaian kegiatan dan pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi utama acara, Transjakarta juga melakukan sejumlah penyesuaian dan pengalihan rute pada beberapa layanan.

    “Transjakarta memohon maaf, apabila ada keterlambatan kedatangan bus di beberapa titik dan juga kepadatan pelanggan di halte. Kami mengimbau pelanggan untuk tetap antre dengan tertib, dan bersama-sama menjaga kenyamanan saat menggunakan layanan Transjakarta,” terangnya.

    Ia pun mengajak seluruh pelanggan untuk selalu update informasi melalui Aplikasi TJ: Transjakarta dan juga sosial media sosial resmi seperti @PT_Transjakarta (Twitter/X) dan @infotije (Instagram) untuk informasi terperinci mengenai penyesuaian rute dan layanan selama perayaan HUT TNI.

    (kil/kil)

  • Istana soal Keracunan MBG: Program Tak Dihentikan, Kekurangan Diperbaiki
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Oktober 2025

    Istana soal Keracunan MBG: Program Tak Dihentikan, Kekurangan Diperbaiki Nasional 5 Oktober 2025

    Istana soal Keracunan MBG: Program Tak Dihentikan, Kekurangan Diperbaiki
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan, kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) hendaknya tidak membuat program tersebut dihentikan.
    Menurut dia, kasus keracunan MBG semestinya direspons dengan mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan yang ada, bukan menyetop program MBG.
    “Jadi bukan programnya kemudian harus dihentikan. Tidak. Kekurangan yang terjadi itu yang kita perbaiki,” ujar Prasetyo di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (5/10/2025).
    Prasetyo beralasan, hampir semua dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) tidak melaksanakan SOP, sehingga terjadi banyak kasus keracunan MBG baru-baru ini.
    “Karena data juga mengatakan bahwa di tempat-tempat yang terjadi permasalahan, hampir semuanya karena tidak menjalankan prosedur seperti yang seharusnya,” ujar dia.
    Politikus Partai Gerindra ini pun menegaskan bahwa pemerintah akan berupaya untuk menutup celah-celah yang memungkinkan terjadinya keracunan MBG.
    Memang mungkin kita tidak tepat ya menggunakan istilah sempurna, tidak. Tetapi sebanyak mungkin apa yang menjadi celah untuk terjadinya hal yang tidak kita inginkan itu sudah bisa kita antisipasi. Sebagai bentuk dari evaluasi dan perbaikan ke depan,” kata dia.
    Prasetyo menambahkan, peraturan presiden (perpres) yang mengatur pelaksanaan program MBG bakal rampung dalam sepekan ke depan.
    Ia mengeklaim, adanya perpres tersebut akan memperbaiki kekurangan MBG.
    “Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena perpres belum ada kemudian tidak jalan kan tidak. Jadi kan sudah kami sampaikan bahwa sebenarnya sekarang jalan. Nah perpres ini untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan dari program Makan Bergizi Gratis,” kata Prasetyo.
    Diketahui, hingga saat ini, 6.457 orang sudah terdampak keracunan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
    Dari 6.457 korban keracunan MBG, paling banyak terjadi di Wilayah II atau Pulau Jawa, yakni sebanyak 4.147 orang.
    Badan Gizi Nasional (BGN) pun menyoroti banyaknya satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur dalam program MBG yang belum memiliki sanitasi air yang baik.
    Mereka meyakini kondisi tersebut menjadi salah satu persoalan yang berpotensi memicu kasus keracunan makanan di sejumlah daerah dalam dua bulan terakhir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menkeu Purbaya Ingatkan Risiko Tarik Anggaran MBG Jika Serapan Tak Maksimal

    Menkeu Purbaya Ingatkan Risiko Tarik Anggaran MBG Jika Serapan Tak Maksimal

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan akan tetap menarik anggaran makan bergizi gratis alias MBG, jika realisasi penyerapannya tetap tak maksimal.

    Pernyataan tersebut disampaikan Purbaya menyusul permintaan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan agar anggaran MBG tidak ditarik kembali. Kendati demikian, Purbaya menekankan otoritas fiskal akan tetap mengambil keputusan secara objektif.

    “Berarti kan Pak Luhut sudah mengakses penyerapan anggarannya, berarti dia nilai itu sudah bagus semua. Tapi kan kita tetap lihat sampai akhir Oktober, kalau dia nggak menyerap ya kita potong juga,” ujarnya kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).

    Sebelumnya, Luhut menilai penyerapan anggaran MBG sudah semakin baik. Oleh sebab itu, dia menilai bendahara negara tidak perlu menarik anggaran MBG.

    “Tadi kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan enggak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap,” kata Luhut di Kantor DEN, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025).

    Lebih lanjut, dia menyebut juga telah mengingatkan BGN mengenai potensi kenaikan biaya dana alias cost of fund apabila anggaran MBG tak kunjung terserap.

    Purnawirawan TNI ini menilai bahwa apabila anggaran tersebut terserap dengan baik, maka ekonomi di akar rumput akan turut bergerak, yang pada akhirnya berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Karena pada dasarnya, seperti yang Menteri Keuangan sampaikan, kalau uang itu berputar di bawah itu kan menggerakkan ekonomi,” ujar Luhut.

    Pada kesempatan yang sama, Dadan menyampaikan bahwa serapan anggaran MBG per 3 Oktober 2025 mencapai Rp21,64 triliun. Jumlah tersebut disebutnya setara dengan 34% dari pagu anggaran MBG di APBN 2025 yang sebesar Rp71 triliun, dan diterima oleh lebih dari sepertiga penerima manfaat.

    “Jadi sudah 37% menerima manfaat, menerima manfaat makan bergizinya dalam waktu sembilan bulan,” ujar Dadan.

  • 5
                    
                        Purbaya Respons Luhut, Tetap Potong Anggaran MBG jika Tak Terserap hingga Oktober
                        Nasional

    5 Purbaya Respons Luhut, Tetap Potong Anggaran MBG jika Tak Terserap hingga Oktober Nasional

    Purbaya Respons Luhut, Tetap Potong Anggaran MBG jika Tak Terserap hingga Oktober
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan tetap memotong anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) jika tidak terserap hingga akhir Oktober 2025.
    Hal ini disampaikan Purbaya merespons pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang memintanya agar anggaran MBG tidak ditarik.
    “Kan kita melihat sampai akhir Oktober, kalau tidak menyerap ya kita akan potong juga,” kata Purbaya di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (5/10/2025).
    Kendati demikian, Purbaya berpandangan bahwa Luhut menilai penyerapan anggaran MBG yang dilakukan Badan Gizi Nasional (BGN) sudah baik sehingga meminta agar anggaran itu tidak ditarik.
    “Itu kan berarti Pak Luhut sudah mengakses penyerapan anggarannya, berarti dia nilai itu sudah bagus semua,” ujar Purbaya.
    Sebelumnya, Luhut menegaskan bahwa penyerapan anggaran program MBG yang dijalankan BGN sudah menunjukkan hasil positif.
    Dengan perkembangan tersebut, ia menilai tidak perlu ada pengalihan anggaran MBG ke program lain.
    “Tadi kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik. Sehingga Menteri Keuangan tidak perlu nanti mengambil anggaran yang tidak terserap,” ujar Luhut di Kantor DEN, Jakarta, Jumat (3/10/2025).
    Pernyataan itu disampaikan usai rapat bersama Kepala BGN, Dadan Hindayana, membahas pelaksanaan program MBG.
    Dalam rapat tersebut, Luhut mengingatkan pentingnya memaksimalkan serapan anggaran.
    “Itu kami ingatkan tadi sama Dadan, karena itu
    cost of fund
    juga. Jadi jangan sampai dana yang dialokasikan tidak terserap,” ujar Luhut.
    Ia menyebutkan, perputaran dana dari MBG bisa memberi dampak positif pada perekonomian masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penumpang KRL Melonjak saat HUT TNI, Stasiun Gondangdia dan Juanda Terpadat

    Penumpang KRL Melonjak saat HUT TNI, Stasiun Gondangdia dan Juanda Terpadat

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Comuter Indonesia atau KAI Commuter melaporkan bahwa pada HUT TNI hari ini, 5 Oktober 2025, sampai dengan pukul 13.00 WIB, arus penumpang yang menggunakan KRL Jabodetabek meningkat 7,1% dari periode yang sama tahun lalu.

    Manager Public Relations KAI Commuter Leza Arlan menuturkan situasi dan kondisi stasiun-stasiun yang berada di kawasan Monas seperti Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia terpantau ramai dengan pengguna yang akan menuju dan dari tempat kegiatan HUT TNI.

    “Hingga pukul 13.00 WIB, tercatat sebanyak 418.899 orang yang telah naik. Stasiun Juanda sendiri tercatat sebagai stasiun tujuan dengan volume terbanyak yaitu sejumlah 80.299 orang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (5/10/2025). 

    Sementara itu, Stasiun Gondangdia juga tercatat sebagai stasiun tujuan dengan volume terbanyak setelah Juanda, yakni sebanyak 32.308 orang.

    Di stasiun transit Manggarai tercatat volume pengguna transit sebanyak 98.521 orang dan di Stasiun Tanah Abang sebanyak 50.530 orang.

    Untuk keselamatan pengguna saat menunggu di area peron, saat ini KAI Commuter memberlakukan rekayasa flow pengguna di Stasiun Juanda, Gondangdia dan stasiun transit Manggarai dengan buka tutup antrean untuk menuju peron stasiun jika telah padat.

    Adapun kepadatan stasiun telah terjadi sejak pagi tadi. KAI Commuter juga menyiagakan total personel pengamanan sebanyak 269 petugas dan mengoperasikan sebanyak 1.063 perjalanan Commuter Line yang mengacu pada hari kerja. 

    Untuk itu KAI Commuter mengimbau pengguna yang akan menuju atau dari kawasan Monas untuk menghindari kepadatan di Stasiun Juanda dan Gondangdia dengan naik dan turun di stasiun alternatif seperti Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Sudirman dan Stasiun BNI City.

    “Rata-rata lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,8 – 3 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda, Stasiun Gondangdia, dan stasiun transit Manggarai,” jelas Leza.

    Selain itu, KAI Commuter juga mengimbau agar penumpang dapat memilih stasiun-stasiun alternatif lainnya untuk menuju Kawasan Monas. Salah satunya adalah Stasiun Sawah Besar yang berlokasi sekitar 2,4 km dari Kawasan Monas dan Stasiun Tanah Abang yang berjarak hanya 2,2 km.

    KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan, berhati-hati dengan barang bawaan serta mengikuti arahan dan instruksi dari petugas di stasiun. “Terlebih bagi pengguna yang membawa anak, pastikan anak-anak selalu dalam pengawasan selama perjalanan,” tutupnya.

    Sebelumnya, KAI Commuter memprediksikan akan ada sekitar 942.000 penumpang yang menggunakan  KRL pada HUT TNI hari ini.