Tempat Fasum: Monas

  • Momen Mensos dan Wamensos Hadiri Upacara HUT ke-80 TNI di Monas – Page 3

    Momen Mensos dan Wamensos Hadiri Upacara HUT ke-80 TNI di Monas – Page 3

    Upacara puncak di Monas diikuti oleh sekitar 133.000 personel dari tiga matra: darat, laut, dan udara, serta menampilkan parade dan defile alutsista sebanyak 1.047 unit.

    Selain upacara militer, acara juga dimeriahkan dengan penampilan keterampilan prajurit, simulasi tempur gabungan, panggung hiburan rakyat, dan pembagian doorprize.

    Turut hadir dalam kegiatan tersebut para pejabat tinggi negara, para menteri dan kepala lembaga di antaranya Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Tonny Harjono. Pangkogabwilhan III Letjen Bambang Trisnohadi bertugas sebagai komandan upacara, dengan Letjen Nur Alamsyah sebagai cadangan komandan upacara.

  • Usai HUT TNI, Antrean Masuk Stasiun Juanda Masih Mengular hingga Minggu Malam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Usai HUT TNI, Antrean Masuk Stasiun Juanda Masih Mengular hingga Minggu Malam Megapolitan 5 Oktober 2025

    Usai HUT TNI, Antrean Masuk Stasiun Juanda Masih Mengular hingga Minggu Malam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Antrean penumpang untuk masuk ke Stasiun Juanda, Jakarta, masih mengular hingga Minggu (5/10/2025) malam seusai berakhirnya rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-80 TNI.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com pada pukul 18.32 WIB, para calon penumpang masih berdesak-desakan, baik di gerbang masuk stasiun maupun di peron kereta yang menuju ke arah Stasiun Manggarai.
    Sementara itu, aula Stasiun Juanda juga jauh lebih padat dibanding beberapa jam sebelumnya.
    Sejumlah penumpang pun duduk lesehan di area aula untuk beristirahat setelah melewati antrean panjang yang mengular hingga area luar stasiun.
    Sebagian penumpang juga memanfaatkan waktu untuk mengisi baterai telepon seluler mereka.
    Penumpang yang berhasil melakukan 
    tap in 
     memang tidak serta merta dapat naik ke peron untuk menumpangi kereta.
    Sebab, pihak KAI Commuter memberlakukan sistem buka tutup akibat lonjakan jumlah penumpang.
    Sementara itu, area peron 2 Stasiun Juanda yang mengarah ke Stasiun Manggarai juga sudah dipenuhi penumpang.
    Ketika kereta tiba, mereka berebut untuk dapat masuk ke dalam kereta.
    Sebagian penumpang pun mengingatkan penumpang lainnya untuk tidak saling berdesakan.
    “Sabar, woy, sabar, bahaya nanti!” teriak seorang bapak-bapak yang terhimpit saat mencoba memasuki gerbong kereta.
    Salah satu penumpang, ibu-ibu, pun sempat mengalami terjepit pada bagian jari tangannya saat pintu kereta menutup di tengah momen saling dorong para penumpang yang ingin masuk gerbong.
    Sementara itu, area peron 1 yang menuju ke arah Jakarta Kota justru tidak mengalami kepadatan serupa dan tergolong relatif sepi.
    Manajer Public Relations KAI Commuter Leza Arlan meminta pengguna untuk mencari alternatif stasiun selain Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia yang dipadati penumpang seusai acara peringatan HUT ke-80 TNI, Minggu (5/10/2025).
    “Kami mengimbau pengguna untuk mencari alternatif stasiun lain untuk naik dan turun Commuter Line,” kata Leza dalam siaran pers, Minggu.
    Leza menyarankan pengguna dengan tujuan Bekasi atau Cikarang agar menuju Stasiun Kemayoran, Stasiun Sudirman, atau Stasiun BNI City.
    Sementara itu, pengguna dengan tujuan Bogor dapat menggunakan Stasiun Sawah Besar atau Stasiun Cikini.
    “Lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,6 km – 2 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia,” ujar dia.
    Leza menyebutkan, terdapat 119.238 penumpang yang naik dan turun dari kereta Commuter Line di Stasiun Juanda dan Gondangdia pada hari ini.
    “Volume ini lebih tinggi 92 persen dibanding volume pada akhir pekan biasa. Sementara itu, di Stasiun Gondangdia tercatat sebanyak 60.988 orang, atau hampir empat kali lipat dari akhir pekan biasa,” ujar Leza.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stasiun Juanda Membeludak Usai HUT TNI, Sejumlah Penumpang KRL Hampir Pingsan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda Membeludak Usai HUT TNI, Sejumlah Penumpang KRL Hampir Pingsan Megapolitan 5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda Membeludak Usai HUT TNI, Sejumlah Penumpang KRL Hampir Pingsan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Sejumlah penumpang disebut hampir pingsan saat mengantre di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat pada Minggu (5/10/2025) sore.
    Rizal (28), penumpang yang juga sempat terjebak di tengah antrean mengaku melihat sejumlah penumpang lain meminta pertolongan petugas akibat kelelahan usai menyaksikan HUT ke-80 TNI di Monas.
    “Tadi beberapa kali juga tuh waktu ngantre, ada aja yang saking capeknya kayaknya, dari pagi kan di Monas, kayak udah mau pingsan. Akhirnya dikasih jalan, dipanggilin petugas,” ucap Rizal kepada
    Kompas.com
    , Minggu.
    Dia pun mewajarkan adanya sejumlah penumpang yang tak sanggup bertahan hampir satu jam di tengah antrean.
    Terutama, karena hawa pengap yang memenuhi hall Stasiun Juanda akibat penuhnya penumpang yang berdesak-desakan.
    “Saya aja kaget ini, sampai mandi keringat. Enggak nyangka sih separah ini penuhnya,” kata dia.
    Tak hanya itu, Rizal juga merasa kasihan dengan anak-anak yang turut terjebak di tengah antrean.
    Pasalnya, menurut Rizal, mereka pasti sudah kelelahan sejak berada di Monas, tetapi harus ikut berdesakan dengan orang dewasa saat ingin pulang di Stasiun Juanda.
    “Yang paling kasihan sebenarnya anak-anak kalau saya mah. Terutama yang masih pada kecil-kecil. Ada yang sampai digendong di pundak kan tadi,” lanjut dia.
    Salah satu petugas Stasiun Juanda bernama Aldi (30) mengonfirmasi kesaksian Rizal tersebut.
    Dia menyebut beberapa penumpang memang mengalami kelelahan karena berdesak-desakan saat ingin melakukan tap in di gerbang masuk stasiun.
    “Ada lumayan lah yang pusing kan desak-desakan, sampai hampir jatuh gitu. Tapi untungnya enggak ada yang sampai pingsan,” kata Aldi.
    Aldi menambahkan, mayoritas yang dilaporkan pingsan saat berdesak-desakan adalah penumpang perempuan.
    “Memang banyaknya cewek sih. Terutama ibu-ibu yang pada nangis, karena desak-desakan gitu kan,” imbuhnya.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, kepadatan gerbang masuk Stasiun Juanda masih belum berkurang.
    Sistem buka tutup untuk menaiki tangga masih diterapkan untuk mencegah penumpukan berlebih di area peron yang dapat menimbulkan potensi bahaya bagi penumpang.
    Beberapa kali juga terdengar teriakan dari sejumlah pengunjung di bagian belakang yang meminta agar tidak saling dorong dan mempercepat proses tap in.
    Ucapan syukur dan rasa lega pun tergambar dari sejumlah penumpang setelah melewati gerbang masuk.
    “Alhamdulillah, beres juga (antrenya),” seru salah satu penumpang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stasiun Juanda-Gondangdia Padat Usai HUT TNI, Penumpang Diminta Cari Stasiun Lain
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda-Gondangdia Padat Usai HUT TNI, Penumpang Diminta Cari Stasiun Lain Megapolitan 5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda-Gondangdia Padat Usai HUT TNI, Penumpang Diminta Cari Stasiun Lain
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Manajer Public Relations KAI Commuter Leza Arlan meminta pengguna untuk mencari alternatif stasiun selain Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia yang dipadati penumpang seusai acara peringatan HUT ke-80 TNI, Minggu (5/10/2025).
    “Kami mengimbau pengguna untuk mencari alternatif stasiun lain untuk naik dan turun Commuter Line,” kata Leza dalam siaran pers, Minggu.
    Leza menyarankan pengguna dengan tujuan Bekasi atau Cikarang agar menuju Stasiun Kemayoran, Stasiun Sudirman, atau Stasiun BNI City.
    Sementara itu, pengguna dengan tujuan Bogor dapat menggunakan Stasiun Sawah Besar atau Stasiun Cikini.
    “Lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,6 km – 2 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia,” ujar dia.
    Leza menyebutkan, terdapat 119.238 penumpang yang naik dan turun dari kereta Commuter Line di Stasiun Juanda dan Gondangdia pada hari ini.
    Menurut dia, angka tersebut menunjukkan peningkatan cukup tinggi dibanding akhir pekan biasa.
    “Volume ini lebih tinggi 92 persen dibanding volume pada akhir pekan biasa. Sementara itu, di Stasiun Gondangdia tercatat sebanyak 60.988 orang, atau hampir empat kali lipat dari akhir pekan biasa,” ujar Leza.
    Saat ini, KAI Commuter telah menerapkan rekayasa alur pengguna dan penyekatan antrean menuju area peron di kedua stasiun tersebut.
    Hal ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan akibat lonjakan penumpang yang kembali dari kawasan Monas.
    Selain itu, Leza juga mengimbau agar seluruh pengguna tetap menjaga keselamatan dan mengikuti arahan petugas selama perjalanan, terutama bagi penumpang yang membawa anak-anak.
    “Terlebih bagi pengguna yang membawa anak, pastikan anak-anak selalu dalam pengawasan selama dalam perjalanan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Jam Jokowi Bersama Prabowo, Luhut: Kita Doakan Semua Kompak

    2 Jam Jokowi Bersama Prabowo, Luhut: Kita Doakan Semua Kompak

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan merespons pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

    Pertemuan Prabowo dengan Jokowi itu diketahui berlangsung selama kurang lebih 2 jam, tepatnya pada saat makan siang.

    Menurut Luhut, pertemuan itu merupakan hal bagus lantaran mencerminkan bahwa pemimpin Indonesia selalu rukun.

    “Bagus kan kalau presiden dengan mantan presiden bertemu, pemimpin guyub,” ujar Luhut di sela HUT ke-80 TNI, di Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025).

    Adapun, mantan Menko Marves era Jokowi ini mengaku tak tahu isi perbincangan dari pertemuan tersebut. Namun, dia berharap agar pemimpin dan mantan pemimpin Indonesia itu bisa selalu kompak.

    “Oh saya engga tahu, tapi saya pikir mereka berdua kan pemimpin, pemimpin dan mantan pemimpin itu ada yang mereka bicarakan, jadi kita doakan semua kompak,” kata Luhut.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi mengatakan bahwa pertemuan yang berlangsung di kediaman Prabowo di Kertanegara itu memang sudah dijanjikan dengan Jokowi.

    Menurut Prasetyo, pertemuan itu merupakan hal lumrah karena ketika Prabowo tengah di Jawa Tengah maka akan mampir ke Jokowi. Begitu juga sebaliknya.

    “Kalau Pak Prabowo berkesempatan ke Jawa Tengah, beliau yang sowan atau mampir. Kebetulan Pak Presiden ke-7, Pak Jokowi ada di Jakarta,” ujar Prasetyo di sela HUT ke-80 TNI, Minggu (5/10/2025).

    Dia menambahkan, pertemuan Prabowo dengan Jokowi berlangsung pada saat makan siang dan berlangsung selama dua jam.

    Di samping itu, Prasetyo juga mengemukakan dalam pertemuan itu banyak hal yang dibahas mengenai persoalan kebangsaan.

    “Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal,” ujarnya.

  • Istana Pastikan Tim Reformasi Polri Besutan Prabowo Dibentuk Pekan Depan

    Istana Pastikan Tim Reformasi Polri Besutan Prabowo Dibentuk Pekan Depan

    Bisnis.com, JAKARTA — Istana Negara mengungkap tim reformasi Polri besutan Presiden Prabowo Subianto bakal dilantik pekan depan.

    Menteri Sekretaris Jenderal (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan bahwa pelantikan dan pengumuman tim tersebut bakal dilakukan oleh Prabowo.

    “lya. Akan diumumkan dan dilantik oleh Pak presiden,” ujar Prasetyo di sela HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025).

    Hanya saja, Prasetyo enggan menjelaskan secara detail terkait dengan tim reformasi Polri tersebut, termasuk dengan bocoran anggotanya. Dia hanya mengungkap bahwa tim tersebut bakal diumumkan pekan depan. “Minggu depan ya,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Kapolri telah lebih dulu membentuk tim reformasi Polri secara internal. Tim ini dibentuk lewat Surat Perintah (Sprin) Kapolri Nomor Sprin/2749/IX/2025 tertanggal 17 September 2025.

    Dalam Sprin tersebut Kapolri sendiri merupakan pelindung tim, sedangkan Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo adalah penasihat. Kemudian, tim reformasi Polri internal ini dipimpin oleh Kalemdikpol Komjen Chryshnanda Dwilaksana.

    Kemudian, Koorsahli Polri Irjen Herry Rudolf Nahak sebagai Wakil Ketua I dan Karobindiklat Lemdiklat Polri, Brigjen Susilo Teguh Raharjo sebagai Wakil Ketua II. Adapun, tim ini terdiri 52 anggota yang seluruhnya merupakan anggota kepolisian.

  • Saat Monas Jadi Arena Main Layangan Warga Usai HUT TNI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Saat Monas Jadi Arena Main Layangan Warga Usai HUT TNI Megapolitan 5 Oktober 2025

    Saat Monas Jadi Arena Main Layangan Warga Usai HUT TNI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga bermain layangan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat usai perayaan HUT ke-80 TNI pada Minggu (5/10/2025).
    Pantauan Kompas.com di lokasi, anak-anak hingga orang dewasa tampak asyik bermain layangan di lapangan rumput Monas yang mulai lengang dari kerumunan penonton.
    Sejumlah keluarga memanfaatkan momen tersebut untuk bersantai setelah menyaksikan rangkaian acara.
    Randi (28), warga Cempaka Putih, datang bersama adiknya untuk menonton parade.
    Ia mengaku spontan membeli layangan di sekitar Monas setelah melihat langit yang cerah.
    “Tadinya cuma mau nonton acara TNI aja, tapi pas lihat banyak yang main layangan, ya sekalian aja beli. Udah lama enggak main layangan begini,” ujar Randi kepada Kompas.com, Minggu (5/10/2025).
    Randi mengatakan suasana Monas setelah acara terasa lebih santai dan menyenangkan.
    Ia menilai kegiatan sederhana seperti ini membawa nostalgia masa kecil.
    “Seru sih, suasananya adem, banyak keluarga juga. Rasanya kayak balik ke masa kecil, apalagi lihat banyak anak kecil ikut lari-larian,” katanya.
    Sementara itu, Lestari (34), warga Tanah Abang, datang bersama dua anaknya.
    Ia sengaja tidak langsung pulang setelah upacara HUT TNI karena ingin memberi kesempatan anak-anaknya bermain.
    “Tadi anak saya heboh banget lihat pesawat dan tank, jadi pas acaranya selesai emang sengaja duduk-duduk dulu, biarin anak-anaknya main dulu. Kebetulan anginnya kencang, jadi bisa main layangan,” kata Lestari.
    Menurut dia, momen ini menjadi hiburan langka di tengah padatnya aktivitas warga Jakarta.
    Ia berharap area publik seperti Monas bisa terus dimanfaatkan untuk kegiatan rekreasi keluarga.
    “Enggak tiap hari bisa main bebas di tempat kayak gini. Anak-anak senang banget, saya juga ikut senang. Acaranya juga seru tadi, puaslah,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketika Halaman Kantor BGN Jadi Tempat "Piknik" Warga Usai HUT TNI…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Ketika Halaman Kantor BGN Jadi Tempat "Piknik" Warga Usai HUT TNI… Megapolitan 5 Oktober 2025

    Ketika Halaman Kantor BGN Jadi Tempat “Piknik” Warga Usai HUT TNI…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Sejumlah warga menggelar piknik di halaman kantor Badan Gizi Nasional (BGN), Jalan Kebon Sirih, Jakarta, setelah mereka menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI di Monumen Nasional, Minggu (5/10/2025).
     
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, para pengunjung duduk di rerumputan di depan kantor BGN sambil beristirahat usai berkeliling di pameran alat utama sistem persenjataan TNI.
    Kantor BGN terletak tepat di sisi jalan persimpangan Bundaran Tugu Tani, bersebelahan dengan tempat para pengunjung memarkir kendaraannya, atau turun dari Stasiun Gondangdia.
    Sebagian pengunjung duduk melingkar dengan keluarga atau teman sambil memakan bekal yang sudah disiapkan dari rumah.
    Sebagian lain juga terlihat menikmati jajanan dan minuman dingin yang dibeli dari pedagang keliling yang mangkal di sisi jalan dan trotoar.
    Mereka beristirahat sambil memandangi sejumlah atraksi pesawat yang dilakukan oleh TNI Angkatan Udara di langit Monas.
    Rubiyati (46 tahun)), salah satu warga asal Cinere, Depok, mengaku telah menyiapkan perbekalan untuk berpiknik bersama keluarganya.
    Suaminya yang bernama Tri (52) terlihat tengah menghabiskan satu kotak makanan yang dimasak istrinya di rumah.
    Sementara, salah satu anaknya tengah menyantap seporsi siomay yang ditempatkan di dalam plastik.
    “Tadi habis keliling-keliling kan. Anak saya kepingin naik mobil tank. Ini sebelum pulang istirahat dulu, isi bensin,” ucap Rubiyati kepada
    Kompas.com
    .
    Rubiyati mengaku datang jauh dari Depok menuju Monas menggunakan kereta commuter line.
    Setelah dari Monas, ia mendapat kabar bahwa sejumlah stasiun tengah dipadati penumpang imbas berakhirnya acara HUT TNI.
    Oleh karena itu, Rubiyati dan keluarga memilih untuk tidak terburu-buru pulang untuk bisa menikmati akhir pekan.
    “Seru sih, tadi lihat atraksi juga. Kalau ramai di kereta sih udah biasa, udah hafal. Jadi enggak usah buru-buru pulang,” kata dia.
    Ketika sebagian pengunjung asyik menggelar piknik, arus lalu lintas di Jalan Kebon Sirih tepat di depan kantor BGN terpantau macet total.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 15.40 WIB, polisi lalu lintas yang bersiaga menerapkan rekayasa arus lalu lintas berupa sistem buka tutup di persimpangan Tugu Tani.
    Kendaraan yang ingin melintas di persimpangan diminta mengikuti instruksi petugas agar tidak terjadi penyumbatan di tengah persimpangan akibat mobil yang saling serobot.
    Rekayasa tersebut diterapkan untuk mengurai kemacetan yang terjadi dari seluruh arah.
    Suara klakson mobil yang ingin segera menerobos kemacetan pun saling bersahutan.
    Cekcok antar pengemudi yang diwarnai dengan suara klakson panjang juga beberapa kali terdengar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Draf Perpres MBG Masih Disempurnakan, Ditargetkan Terbit Pekan Depan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Oktober 2025

    Draf Perpres MBG Masih Disempurnakan, Ditargetkan Terbit Pekan Depan Nasional 5 Oktober 2025

    Draf Perpres MBG Masih Disempurnakan, Ditargetkan Terbit Pekan Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, penyusunan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis (Perpres MBG) sudah hampir rampung dan kini memang memasuki tahap penyempurnaan lintas kementerian.
    “Tunggu dulu, masih disempurnakan. Jadi sebenarnya kan bukan berarti belum ada. Tapi kita betul-betul lintas kementerian, apalagi dengan beberapa masukan dan kejadian beberapa waktu belakangan,” ujar Prasetyo saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025).
    Prasetyo menegaskan bahwa penyempurnaan aturan di dalam Perpres tersebut dilakukan agar pelaksanaan program makan bergizi gratis dapat berjalan lebih maksimal.
    Meski begitu, Prasetyo menyatakan bahwa seluruh tahapan penyusunan Perpres Tata Kelola MBG ditargetkan rampung pekan ini.
    “Memang semangatnya kita tentu ingin program ini berjalan dengan sebaik-baiknya. Jadi tunggu, mohon waktu,” kata Prasetyo.
    “Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena Perpres belum ada kemudian tidak jalan, kan tidak,” imbuh dia.
    Dalam kesempatan itu, Prasetyo memastikan program MBG tetap berjalan walaupun Perpres terbarunya belum resmi diterbitkan.
    Menurut dia, aturan tersebut justru nantinya akan berfungsi untuk memperkuat pelaksanaan program yang sudah berlangsung.
    “Jadi kan sudah kami sampaikan bahwa sebenarnya sekarang jalan. Nah Perpres ini untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan dari program makan bergizi gratis,” kata Prasetyo.
    Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa Perpres Tata Kelola MBG akan segera diterbitkan.
    Dalam aturan itu, kata Dadan, akan diatur secara perinci peran dan fungsi masing-masing instansi pemerintah yang terlibat dalam pelaksanaan program.
    “Saya kira Perpres Tata Kelola minggu ini kelihatannya sudah akan selesai. Di dalam Perpres Tata Kelola itu diatur peran fungsi, tugas masing-masing instansi, kementerian, termasuk pemda,” ujar Dadan di Kantor Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Jakarta, Jumat (3/10/2025).
    Dadan menjelaskan, perpres itu akan mengatur BGN sebagai penyelenggara dan pelaksana intervensi program MBG
    Sementara itu, Kementerian Kesehatan akan bertanggung jawab dalam pengawasan, dan Kementerian Kependudukan serta Pembinaan Keluarga akan membantu penyaluran bantuan kepada ibu hamil dan menyusui.
    “Selanjutnya, pemerintah daerah menyiapkan infrastruktur serta membina peternak, petani, dan nelayan di wilayah masing-masing,” ujar Dadan.
    Selain itu, Kementerian Pertanian akan berfokus meningkatkan produksi bahan pangan sebagai bahan baku menu MBG, sedangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memperkuat produksi ikan untuk kebutuhan menu makan bergizi.
    “Jadi seluruhnya sudah ada di dalam Perpres tersebut dan dengan adanya Perpres itu, masing-masing pihak tidak akan lagi gamang, karena sudah ada perannya masing-masing dan seluruhnya akan dikoordinasikan oleh tim koordinasi,” kata Dadan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sniper Jadi Magnet Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Sniper Jadi Magnet Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Megapolitan 5 Oktober 2025

    Sniper Jadi Magnet Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Penembak jitu atau sniper menjadi magnet pengunjung HUT ke-80 TNI di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Minggu (5/10/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, sejumlah ibu-ibu terlihat berfoto bersama prajurit TNI berseragam ghillie suit, pakaian kamuflase khas penembak jitu. 
    Para ibu berhijab tampak riang berpose di samping prajurit sniper yang membawa senapan panjang.
    Dua di antaranya mengepalkan tangan dan mengacungkan jempol ke udara, sementara seorang lainnya tampil total dengan lukisan wajah kamuflase di pipinya. 
    “Wah, keren banget! Baru kali ini bisa foto sama sniper asli,” ujar Narsih (45), salah satu pengunjung yang datang bersama rombongan ibu-ibu dari kawasan Pasar Senen.
    Suasana hangat dan penuh tawa itu menggambarkan kedekatan antara TNI dan masyarakat, semangat utama dalam perayaan tahun ini.
    Prajurit sniper yang menjadi pusat perhatian tampak ramah melayani warga, berpose, dan menyapa setiap orang yang ingin mengabadikan momen bersama. 
    “Ramah dia (prajurit TNI), mau diajak foto. Tadi saya juga warnain nih wajah pakai warna hijau dan hitam biar samaan,” tutur Narsih.
    Momen interaksi spontan itu terjadi di tengah kemeriahan parade pasukan dan pameran alutsista dari berbagai matra TNI.
    Di sekeliling area, ribuan warga tampak menikmati suasana, berfoto di depan tank, kendaraan tempur, hingga pesawat militer yang dipajang.
    Bagi banyak pengunjung, kesempatan bertemu langsung dengan para prajurit menjadi pengalaman istimewa. 
    “Rasanya bangga sekali. Jadi makin cinta sama TNI,” kata Nurhayati (39), pengunjung lainnya.
    Momen sederhana seperti foto bersama prajurit sniper menjadi bukti bahwa semangat nasionalisme bisa tumbuh dari interaksi hangat di tengah keramaian. 
    “Semangat kami tidak kalah dari mereka. Kalau TNI siap menjaga negeri, kami rakyat siap mendukung,” ujar salah satu ibu dengan tawa bangga.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.