Tempat Fasum: Monas

  • Polisi kerahkan 2.802 personel untuk amankan pelantikan kepala daerah

    Polisi kerahkan 2.802 personel untuk amankan pelantikan kepala daerah

    Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung terpilih, Rahmat Mirzani Djausal dan dr. Jihan Nurlela saat mengikuti gladi kotor pelantikan kepala daerah se-Indonesia di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (18/2/2025). (ANTARA/HO-Istimewa)

    Polisi kerahkan 2.802 personel untuk amankan pelantikan kepala daerah
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 20 Februari 2025 – 09:07 WIB

    Elshinta.com – Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 2.802 personel gabungan untuk pengamanan pelantikan kepala dan wakil kepala daerah yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan pada Kamis.

    “Total pasukan ada 2.802 personel yang terdiri dari Satgasda sebanyak 2.052 personel, Satgasres 150 personel dan TNI, Mabes dan Pemda sebanyak 600 personel,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi di Jakarta.

    Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya, Pemprov DKI Jakarta dan pihak terkait  melaksanakan pengamanan secara terpadu dengan mengedepankan upaya preemtif, preventif dan penegakan hukum guna menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif. Untuk sasaran pengamanan, yaitu area Istana Negara, Monas dan Gedung DPR/MPR RI. Selanjutnya untuk rekayasa lalu lintas bersifat situasional dan menyesuaikan eskalasi di lapangan.

    Ade Ary juga mengimbau kepada masyarakat diharapkan menghindari kawasan pelantikan dan mencari jalur alternatif guna mengurangi kepadatan lalu lintas. Kemudian semua pihak diimbau menjaga keamanan dan ketertiban agar pelantikan berjalan aman dan tertib.

    “Masyarakat yang menyaksikan pelantikan agar berhati-hati terhadap barang berharga dan waspada terhadap potensi tindak kriminal,” katanya.

    Sedangkan untuk anggota di lapangan, Ade Ary mengingatkan agar melaksanakan tugas secara humanis dan mengedepankan pendekatan persuasif. Sebanyak 961 kepala daerah, terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota dan 85 wakil wali kota dilantik dalam satu rangkaian prosesi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

    Upacara pelantikan dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto yang akan mengambil sumpah jabatan para kepala daerah terpilih. Pelantikan kepala daerah secara serentak disebut menjadi momen bersejarah yang menandai komitmen kuat pemerintah dalam menciptakan pemerintahan daerah yang lebih efektif, efisien, transparan dan berorientasi pada pelayanan publik.

    Setelah dilantik, para kepala daerah akan menjalani retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, selama 21-28 Februari 2025.

    Sumber : Antara

  • Tolak rangkap jabatan satu di antara tuntutan mahasiswa di Patung Kuda

    Tolak rangkap jabatan satu di antara tuntutan mahasiswa di Patung Kuda

    Jakarta (ANTARA) – Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) menggelar demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis, dengan beragam tuntutan di antaranya tolak rangkap jabatan.

    Mereka menyuarakan berbagai tuntutan terhadap Presiden Prabowo yang dinilai telah mengeluarkan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat.

    Para mahasiswa yang hadir juga terlihat membawa berbagai macam spanduk untuk menyuarakan aspirasinya.

    Ada beberapa mahasiswa yang membawa spanduk bertuliskan “Tolak Imunitas Kejaksaan” dan “#tolakasasdominuslitis”.

    Ada juga yang membawa tulisan “Tolak dominasi Kejaksaan dan RUU Kejaksaan”.

    “Kami mahasiswa dari berbagai penjuru daerah Indonesia dari Jakarta sampai Mataram berkumpul hari ini untuk menyampaikan aspirasi,” ujar seorang mahasiswa dalam orasinya.

    Sejumlah mahasiswa saat unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Para demonstran juga menyoroti berbagai persoalan sosial yang dianggap mencederai rasa keadilan masyarakat, seperti permasalahan pagar laut, kelangkaan gas 3 kg, dan berbagai kebijakan lain.

    Mereka mendesak pemerintah untuk mengubah kebijakan yang dinilai kurang berpihak pada kepentingan masyarakat luas.

    Sementara itu, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Herianto menjelaskan pihaknya juga membawa 9 tuntutan lainnya, seperti kaji ulang Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

    Kedua, transparansi status pembangunan dan pajak rakyat, kemudian evaluasi besar-besaran Makan Bergizi Gratis, tolak Revisi UU Minerba yang bermasalah.

    Selain itu ada pula tolak Dwifungsi TNI, sahkan RUU Perampasan Aset, tingkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional, tolak impunitas dan tuntaskan pelanggaran HAM berat.

    Juga, tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo dan tolak imunitas jaksa dan asas dominus litis.

    Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi meminta kepada mahasiswa peserta unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna, Monas, Jakarta, untuk bersama-sama memperbaiki kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat.

    “Mana yang kurang tepat, mari kita perbaiki bersama-sama,” kata Mensesneg Prasetyo di hadapan para mahasiswa itu.

    Mensesneg mengajak kepada para mahasiswa untuk menunjuk perwakilannya bertemu dan berdiskusi mencari solusi serta berikan masukan kepada pemerintah mana saja poin yang kurang tepat.

    “Tunjuk perwakilan-perwakilan saudara, kita berdialog, kita berdiskusi, yang konstruktif, berikan masukan,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin Hadiri Pelantikan Kepala Daerah 2025 di Istana Pakai Tongkat Kruk

    Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin Hadiri Pelantikan Kepala Daerah 2025 di Istana Pakai Tongkat Kruk

    PIKIRAN RAKYAT – Bupati Trenggalek terpilih Mochamad Nur Arifin menghadiri pelantikan kepala daerah 2025 memakai tongkat kruk di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis, 20 Februari 2025.

    Mochamad Nur Arifin menghadiri pelantikan bupati 2025 meskipun kondisi kakinya mengharuskannya memakai tongkat kruk untuk penopang badan.

    Ia tiba mengenakan seragam kepala daerah berwarna putih di pintu masuk belakang Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 8.44 WIB.

    “Ada sport injury, angkle ligamennya putus. Karena kondisi tidak memungkinkan ikut parade, jadi lewat sini,” ucap Arifin seperti dikutip dari Antara.

    Tidak Mengikuti Kirab

    Para kepala daerah terpilih mengikuti prosesi kirab dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka, Jakarta sebelum acara pelantikan dimulai.

    Kondisi kaki Bupati Trenggalek itu tak memungkinkan, Ia masuk lewat pintu belakang Istana Kepresidenan.

    Mochamad Nur Arifin langsung menuju tenda VVIP, tempat nantinya para kepala daerah terpilih berkumpul.

    Pihaknya mengaku pelantikan kepala daerah 2025 serentak tersebut adalah momen bersejarah untuknya meski cedera.

    “Acara ini kan bersejarah ya, sejak kita merdeka baru dilantik serentak di Istana Presiden,” lanjut Arifin.

    Kaki Membengkak

    Menurutnya, Ia sempat mengikuti acara gladi kotor pelantikan kepala daerah 2025 di Monumen Nasional pada Selasa, 18 Februari 2025.

    “Yang gladi pertama kita ikut jalan, cuma malamnya kaki saya bengkak, jadi persiapannya cuma minum pereda nyeri dan antiinflamasi biar kuat berdiri,” lanjutnya.

    Sebanyak 961 kepala daerah terdiri dari 33 gubernur, 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, serta 85 wakil wali kota dilantik dalam 1 rangkaian prosesi di Istana Kepresidenan, Jakarta hari ini Kamis, 20 Februari 2025.

    Upacara pelantikan dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto yang akan mengambil sumpah jabatan para kepala daerah terpilih tersebut.

    Pelantikan Kepala Daerah 2025 secara serentak tersebut disebut menjadi momen bersejarah yang menandai komitmen kuat pemerinta.

    Pemerintahan daerah yang lebih efektif, efisien, transparan, serta berorientasi terhadap pelayanan publik.

    Para kepala daerah akan menjalani retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah dari 21-28 Februari 2025 usai dilantik.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Serah Terima Jabatan Gubernur-DKI, Teguh Setyabudi Tak Ragukan Rekam Jejak Pramono-Rano

    Serah Terima Jabatan Gubernur-DKI, Teguh Setyabudi Tak Ragukan Rekam Jejak Pramono-Rano

    JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2025 Teguh Setyabudi resmi melepas kepemimpinan Jakarta kepada Pramono Anung dan Rano Karno dalam serah terima jabatan (sertijab) Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.

    Dalam sambutannya, Teguh mengaku yakin Pramono dan Rano mampu memimpin Jakarta lima tahun ke depan, berdasarkan rekam jejak dan pengalamannya berkarier di instansi pemerintahan.

    “Saya tahu rekam jejak beliau. Kita tidak meragukan lagi. Saya yakin kita semuanya setuju. Insyaallah beliau akan amanah dan sukses memimpin DKI Jakarta 2025-2030,” kata Teguh di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 20 Februari.

    Selama memimpin Jakarta sekitar 4 bulan, Teguh menyebut dirinya berupaya menjalankan kebijakan dengan mempersiapkan kelancaran estafet kepemimpinan kepala daerah di Jakarta.

    “Berbagai upaya kami lakukan. Namun demikian, pasti tiada gading yang tak retak. Walaupun kami beserta jajaran sudah berupaya, namun demikian pastinya ada hal-hal yang mungkin kurang, ada kelemahan, atau mungkin juga khilaf dari kami, kami mohon maaf,” jelas Teguh.

    Melanjutkan, Pramono Anung dalam sambutannya mengaku butuh dukungan dari semua pihak, mulai dari jajaran Pemprov DKI, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, hingga warga Jakarta untuk membangun Jakarta.

    “Saudara sekalian, pasti mengikuti apa yang saya sampaikan waktu kampanye. Tetapi intinya adalah saya butuh pertolongan Bapak-Ibu sekalian, untuk membuat Jakarta menjadi kota yang mambanggakan,” urai Pramono.

    Selain itu, mantan Sekretaris Kabinet tersebut juga berharap para anggota DPRD DKI Jakarta bisa bekerja sama sebagai pemerintah daerah demi kelancaran jalannya program kerja lima tahun ke depan.

    “Walaupun belum kenal banget sama saya, tetapi kita tatap ke depan bersama-sama, untuk kebaikan kita bersama. Dengan demikian, saya mohon dukungan, saya mohon dibantu, saya akan bekerja dgn sungguh-sungguh. Saya tidak mau basa-basi. Mari kita bekerja dengan bahagia, karena bahagia itu penting,” tambahnya.

    Sebagai informasi, Pramono Anung dan Rano Karno menjadi salah satu dari 481 pasangan kepala daerah yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara hari ini.

    Pelantikan digelar mulai pukul 10.00 WIB. Seusai pelantikan, Pramono-Doel langsung menuju Balai Kota DKI Jakarta dan disambut oleh jajaran Pemprov DKI.

    Kegiatan dilanjutkan dengan serah terima jabatan antara Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dengan Pramono-Rano. Lalu, Pramono akan menyampaikan pidato di rapat paripurna Gedung DPRD DKI Jakarta.

    Selanjutnya, Pramono dan Rano menghadiri acara pesta rakyat di halaman Balai Kota DKI Jakarta. Selanjutnya, rapat pimpinan bersama jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta. Kegiatan terakhir, Pramono dan Rano akan memimpin apel siap siaga di Plaza Selatan Monas.

  • Bupati Trenggalek hadiri pelantikan di Istana pakai tongkat kruk

    Bupati Trenggalek hadiri pelantikan di Istana pakai tongkat kruk

    Bupati Trenggalek Terpilih Mochamad Nur Arifin memakai tongkat kruk saat menghadiri pelantikan kepala daerah terpilih di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/2/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

    Bupati Trenggalek hadiri pelantikan di Istana pakai tongkat kruk
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 20 Februari 2025 – 12:15 WIB

    Elshinta.com – Bupati Trenggalek Terpilih Mochamad Nur Arifin menghadiri pelantikan kepala daerah terpilih di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, meskipun kondisi kakinya mengharuskan ia memakai tongkat kruk untuk penopang badan. Arifin tiba di pintu masuk belakang Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 8.44 mengenakan seragam kepala daerah berwarna putih.

    “Ada sport injury, angkle ligamennya putus. Karena kondisi tidak memungkinkan ikut parade, jadi lewat sini,” kata Arifin kepada media di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

    Seharusnya, para kepala daerah terpilih mengikuti prosesi kirab dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka, Jakarta sebelum acara pelantikan dimulai. Namun, karena kondisi kaki Arifin yang tidak memungkinkan, ia masuk melalui pintu belakang Istana Kepresidenan dan langsung menuju tenda VVIP di mana nantinya para kepala daerah terpilih berkumpul.

    Meski cedera, Arifin mengaku pelantikan kepala daerah serentak ini merupakan momen bersejarah baginya.

    “Acara ini kan bersejarah ya, sejak kita merdeka baru dilantik serentak di Istana Presiden,” katanya.

    Arifin menceritakan bahwa dirinya sempat mengikuti acara gladi kotor pelantikan kepala daerah di Monumen Nasional pada Selasa (18/2).

    “Yang gladi pertama kita ikut jalan, cuma malamnya kaki saya bengkak, jadi persiapannya cuma minum pereda nyeri dan antiinflamasi biar kuat berdiri,” katanya.

    Sebanyak 961 kepala daerah, terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota dan 85 wakil wali kota dilantik dalam satu rangkaian prosesi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis. Upacara pelantikan dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto yang akan mengambil sumpah jabatan para kepala daerah terpilih.

    Pelantikan kepala daerah secara serentak ini disebut menjadi momen bersejarah yang menandai komitmen kuat pemerintah dalam menciptakan pemerintahan daerah yang lebih efektif, efisien, transparan dan berorientasi pada pelayanan publik. Setelah dilantik, para kepala daerah akan menjalani retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, selama 21-28 Februari 2025.

    Sumber : Antara

  • Resmi Dilantik Presiden, Khofifah-Emil Sinergikan Nawa Bhakti Satya dengan Asta Cita

    Resmi Dilantik Presiden, Khofifah-Emil Sinergikan Nawa Bhakti Satya dengan Asta Cita

    Surabaya (beritajatim.com) – Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak secara resmi dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Masa Jabatan 2025-2030 di Halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Gubernur Khofifah dan Wagub Emil dilantik Presiden serentak bersama dengan 961 kepala daerah dan wakil kepala daerah dari seluruh Indonesia.

    Mengawali prosesi pelantikan, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil berkumpul di Kawasan Monumen Nasional (Monas) mengenakan pakaian dinas upacara besar (PDUB) bewarna putih lengkap dengan topi dan lencana. Dilanjutkan dengan baris berbaris (long march) Monas menuju Istana Merdeka.

    Dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wamendagri Bima Arya dan Ribka Haluk seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah lainnya berbaris diiringi Marching Band Gita Abdi Praja IPDN.

    Prosesi pelantikan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan para kepala daerah oleh Presiden Prabowo. Usai pengambilan sumpah jabatan, ada enam perwakilan kepala daerah yang maju untuk menandatangani berita acara pelantikan sebagai simbolis.

    Di antaranya Gubernur Lampung sebagai perwakilan Agama Islam, Gubernur Maluku Utara sebagai perwakilan Agama Katholik, Wali Kota Singkawang mewakili Agama Buddha, serta Bupati Karangasem sebagai perwakilan Agama Hindu, Wali Kota Kota Manado sebagai perwakilan Agama Konghucu, sedangkan perwakilan Agama Kristen Protestan diwakili oleh Bupati Merauke.

    “Selamat atas pelantikan saudara-saudara. Selamat atas mandat yang telah diberikannya oleh rakyat dari daerah masing-masing. Dan selamat atas terpilihnya saudara-saudara menjadi kepala daerah masing-masing,” kata Presiden Prabowo, dalam sambutannya.

    Presiden Prabowo menegaskan, pelantikan serentak ini adalah momen bersejarah. Dimana ini merupakan kali pertama pelantikan serentak digelar dengan melantik 33 gubernur, 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, 85 wakil wali kota dengan total 961 kepala daerah dari 481 daerah di Indonesia. Semuanya dilantik serentak oleh Kepala Negara di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

    “Ini juga menunjukkan betapa besar bangsa kita. Bahwa kita memiliki demokrasi yang hidup, demokrasi yang berjalan, demokrasi yang dinamis,” tegas Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan ini, Presiden Prabowo juga mengingatkan seluruh kepala daerah untuk mengutamakan pengabdian dalam tugasnya. Bahwa setelah terpilih sebagai kepala daerah mereka adalah pelayan rakyat.

    “Kita akan jumpa dalam retreat yang akan diselenggarakan Mendagri di Magelang. Saya akan jumpa saudara di sana. Mudah mudahan saudara akan kuat di situ digembleng,” pungkasnya.

    Setelah seluruh prosesi pelantikan usai, Presiden Prabowo bekesempatan menyalami satu persatu kepala daerah bersama para pendamping atau keluarga yang diundang di Halaman Istana Kepresidenan.

    Usai pelantikan, Khofifah menyampaikan harapannya agar dapat menjalankan tugas bersama Wagub Emil secara amanah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim.

    “Alhamdulillah, kami baru saja dilantik bersama kepala daerah dan wakil kepala daerah secara serentak oleh Bapak Presiden Prabowo. Mohon doa kepada seluruh masyarakat mudah-mudahan kami, serta seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dilantik bisa menjalankan tugas secara amanah, memaksimalkan kinerjanya untuk memberikan kemakmuran dan pemerataan kesejahteraan yang lebih baik,” katanya.

    Di sisi lain, Gubernur Khofifah menegaskan kesiapannya melanjutkan Program Nawa Bhakti Satya dan siap bersinergi dengan Program Asta Cita Presiden Prabowo dan Wapres Gibran.

    “Tentu yang ingin kami pastikan adalah kami siap untuk menyinergikan program Nawa Bhakti Satya kami di Jawa Timur dengan program program Asta Cita Presiden Prabowo,” tegas Khofifah.

    Selain itu, Khofifah menyampaikan kesiapannya untuk bersinergi dan mendukung program serta kebijakan nasional, maupun bersinergi antar provinsi maupun kabupaten/kota.

    “Kami siap membangun sinergitas dan kolaborasi baik antara provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia, maupun kebijakan-kebijakan makro secara nasional. Serta mitigasi-mitigasi dinamika global,” kata Khofifah.

    Pihaknya pun menyebutkan seusai pelantikan akan menggelar rakor bersama Sekdaprov Jatim dan para Kepala Perangkat Daerah Pemprov.

    “Semalam kami sudah berkoordinasi dengan Ketua DPRD Jatim. Hari ini kami langsung tancap gas mengadakan Rakor bersama Sekda, seluruh Kepala Perangkat Daerah dan Kepala BUMD Pemprov Jatim di Jakarta. Khususnya membahas terkait anggaran, dan efisiensi. Karena banyak yang harus dikoordinasikan sebelum kami berangkat ke Magelang untuk mengikuti retreat kepala daerah,” tegasnya.

    Masih terkait anggaran, Gubernur Khofifah memastikan bahwa efisiensi yang dilakukan oleh Pemprov Jatim tidak mengurangi sektor layanan publik maupun penyaluran bantuan sosial (Bansos). “Kedua sektor ini tidak boleh terpengaruh dan terdampak efisiensi,” tegasnya.

    Menjelang Bulan Suci Ramadhan, Khofifah memprediksi terdapat fluktuasi harga sembako dan harus dikendalikan oleh pemerintah agar daya beli masyarakat terjangkau. Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan mudik gratis kepada masyarakat baik melalui jalur darat maupun laut.

    “Setiap lebaran kami mengadakan mudik gratis baik darat maupun laut. Setelah ini kami melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Pak Sekdaprov bersama jajaran Kepala Perangkat Daerah akan melaporkan dan kita rumuskan kebijakan bersama,” sebutnya.

    Karangan Bunga Ucapan Selamat Pelantikan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak menjadi Gubernur-Wagub Jatim penuhi Gedung Negara Grahadi.

    Secara khusus, Gubernur Khofifah menyampaikan kesannya usai mengikuti prosesi pelantikan hari ini. Menurutnya pelantikan ini sangat berbeda dengan tahun 2019 lalu.

    “Silaturahmi hari ini kami semua kompak. Bahkan tadi salamannya salaman nusantara, karena hadir semua kepala daerah dan wakil kepala daerah dari Sabang sampai Merauke,” kata Khofifah.

    Pelantikan kepala daerah ini merupakan yang pertama kali digelar secara serentak di Halaman Istana Kepresidenan. Pelantikan ini menjadi penanda babak baru dalam tata kelola pemerintahan daerah di Indonesia. [tok/suf]

  • Mensesneg minta mahasiswa perbaiki kebijakan kurang tepat pemerintah

    Mensesneg minta mahasiswa perbaiki kebijakan kurang tepat pemerintah

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi meminta kepada mahasiswa peserta unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda Arjuna, Monas, Jakarta, untuk bersama-sama memperbaiki kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat.

    “Mana yang kurang tepat, mari kita perbaiki bersama-sama,” kata Mensesneg Prasetyo di hadapan para mahasiswa itu, Kamis.

    Mensesneg mengajak kepada para mahasiswa untuk menunjuk perwakilannya bertemu dan berdiskusi mencari solusi serta berikan masukan kepada pemerintah mana saja poin yang kurang tepat.

    “Tunjuk perwakilan-perwakilan saudara, kita berdialog, kita berdiskusi, yang konstruktif, berikan masukan,” katanya melanjutkan.

    Ia mengingatkan kepada para mahasiswa bahwa mereka semua satu bangsa, satu negara dan pasti mendambakan pendidikan yang baik serta berkualitas.

    Menurut dia, pemerintah pun menginginkan hal yang sama.

    Saat ini, kata Mensesneg, ia bersama pejabat lainnya juga berupaya memperjuangkan nasib warga negara, nanti di kemudian hari para mahasiswa yang menjadi penerus perjuangan mereka.

    “Kalian nanti akan meneruskan apa yang sedang kami perjuangkan. Sebagai mahasiswa, sebagai generasi muda, kita harus terus kritis,” katanya.

    Mensesneg Prasetyo menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh para mahasiswa merupakan hak semua warga negara yang dilindungi undang-undang.

    Tetapi sebagai mahasiswa, sebagai generasi muda, Mensesneg berpesan supaya waspada dan jeli serta menjaga fasilitas umum dengan tidak merusak.

    “Setelah ini, kita kembali mempersiapkan diri belajar mencari ilmu. Tapi harus kritis. Tidak boleh hanya belajar saja. Tidak cukup itu. Berkegiatan boleh tapi jangan merusak, kita bersihkan bersama-sama karena ini semua adalah fasilitas masyarakat. Fasilitas umum,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dilantik lebih dulu, Gubernur-Wagub Aceh hadiri pelantikan di Istana

    Dilantik lebih dulu, Gubernur-Wagub Aceh hadiri pelantikan di Istana

    Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan dan Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, beserta kepala daerah wilayah Aceh turut hadir mengikuti pelantikan kepala daerah di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/2/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.

    Dilantik lebih dulu, Gubernur-Wagub Aceh hadiri pelantikan di Istana
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 20 Februari 2025 – 12:31 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah yang telah dilantik lebih dahulu turut hadir mengikuti pelantikan kepala daerah terpilih serentak oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis. Muzakir Manaf dan jajaran kepala daerah di wilayah Aceh mulai dari gubernur, bupati, wali kota hingga para wakil, memasuki kawasan Istana Negara melewati pintu belakang dari Kementerian Sekretariat Negara.

    “(Dari) Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh,” kata Wagub Aceh Fadhlullah seraya memperkenalkan jajaran pejabat yang hadir.

    Para kepala daerah tersebut kompak mengenakan seragam dinas putih, lengkap dengan topi. Jajaran kepala daerah Aceh yang sudah dilantik lebih dahulu pada 12 Februari 2025 ini tidak mengikuti kirab dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka.

    Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030 telah dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam sidang paripurna istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dan disaksikan oleh Mahkamah Syar’iyah Aceh, di Banda Aceh, pada 12 Februari lalu.

    Pelantikan ini dilakukan berdasarkan keputusan Presiden Nomor 13 P Tahun 2025 tanggal 31 Januari 2025 tentang Pemberhentian Pj Gubernur dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh masa jabatan 2025 – 2030.

    Sementara itu, sebanyak 961 kepala daerah, terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota dan 85 wakil wali kota dilantik dalam satu rangkaian prosesi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis. Upacara pelantikan dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto yang akan mengambil sumpah jabatan para kepala daerah terpilih.

    Pelantikan kepala daerah secara serentak ini disebut menjadi momen bersejarah yang menandai komitmen kuat pemerintah dalam menciptakan pemerintahan daerah yang lebih efektif, efisien, transparan dan berorientasi pada pelayanan publik. Setelah dilantik, para kepala daerah akan menjalani retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, selama 21-28 Februari 2025.

    Sumber : Antara

  • Mahasiswa membubarkan diri dengan tertib setelah ditemui Mensesneg

    Mahasiswa membubarkan diri dengan tertib setelah ditemui Mensesneg

    Jakarta (ANTARA) – Ratusan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda Arjuna, Monas, Jakarta, membubarkan diri dengan tertib setelah ditemui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

    Para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama-sama meninggalkan lokasi unjuk rasa.

    “Mari kita bersama-sama bubar dengan tertib,” seru koordinator aksi melalui pengerah suara.

    Mereka membubarkan diri sekitar pukul 18.30 WIB secara sukarela dengan mengikuti koordinator masing-masing.

    Meski sempat diwarnai aksi pembongkaran blokade dari beton, para mahasiswa melunak setelah perwakilan dari Istana Negara yaitu Mensesneg Prasetyo Hadi menemui para mahasiswa.

    Polisi juga sempat memperingatkan agar mereka tidak memulai anarkis karena semua merupakan fasilitas umum.

    Unjuk rasa yang dimulai sejak Kamis siang itu akhirnya berjalan dengan tertib dan mereka pulang dengan membawa kabar baik.

    “Kita sudah menang. Tapi ingat kita tunggu janji pemerintah dengan waktu 2×24 jam,” kata koordinator aksi.

    Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi menemui mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kawasan Patung Kuda Arjuna, Monas, pada Kamis petang.

    Mensesneg mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengutus dirinya untuk berkomunikasi dengan para mahasiswa.

    “Saya mewakili pemerintah untuk berkomunikasi dengan adik-adik,” katanya.

    Ia pun memastikan bahwa aksi yang dilakukan oleh mahasiswa di seluruh Indonesia didengar oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Prasetyo pun menghargai sikap kritis dari para mahasiswa dan mencoba menjawab apa yang menjadi tuntutan mereka.

    “Kami sudah membaca apa yang adik-adik tuntut,” kata dia kepada para pendemo.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mensesneg bersama ratusan mahasiswa bernyanyi “darah juang”

    Mensesneg bersama ratusan mahasiswa bernyanyi “darah juang”

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi bersama ratusan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kawasan Patung Kuda Arjuna, Monas, bernyanyi bersama lagu “darah juang”.

    “Saya sudah lama tidak bernyanyi. Semoga masih hafal,” kata Mensesneg Prasetyo Hadi di Jakarta, Kamis.

    Hal itu dilakukan setelah berorasi di atas mobil komando.

    Mereka bernyanyi lagu khas untuk aksi para mahasiswa yaitu “darah juang”. Dengan kepalan tangan membumbung tinggi dan suara keras mereka bersama-sama hanyut dalam lantunan lagu perjuangan bagi mahasiswa.

    Tidak hanya bernyanyi bersama, Mensesneg bersama mahasiswa juga menyepakati untuk berdiskusi lebih lanjut terkait tuntutan mereka.

    “Mari kita diskusikan apa yang menjadi tuntutan adik-adik,” katanya.

    Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi menemui mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kawasan Patung Kuda Arjuna, Monas, pada Kamis petang.

    Dalam kesempatan itu, Mensesneg mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengutus dirinya untuk berkomunikasi dengan para mahasiswa.

    “Saya mewakili pemerintah untuk berkomunikasi dengan adik-adik,” katanya.

    Ia pun memastikan bahwa aksi yang dilakukan oleh mahasiswa di seluruh Indonesia didengar oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Prasetyo pun menghargai sikap kritis dari para mahasiswa dan mencoba menjawab apa yang menjadi tuntutan mereka.

    “Kami sudah membaca apa yang adik-adik tuntut,” kata dia kepada para pendemo.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025