Tempat Fasum: Monas

  • Pramono Lepas 1.700 Santri Pondok Pesantren Gontor di Monas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 April 2025

    Pramono Lepas 1.700 Santri Pondok Pesantren Gontor di Monas Megapolitan 8 April 2025

    Pramono Lepas 1.700 Santri Pondok Pesantren Gontor di Monas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    melepas ribuan santri yang bakal kembali ke Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, di Monas Sisi Tenggara, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
    “Pemprov DKI Jakarta mengantarkan santri Gontor yang jumlahnya kurang lebih 1.700 siswa. Saya secara khusus mendoakan santri ini mudah-mudahan berhasil dalam menuntut ilmu,” ucap Pramono, Selasa.
    Dalam acara tersebut, ribuan santri tampak mengenakan seragam khas berupa kemeja putih, celana bahan hitam, dan peci hitam. Mereka berbaris rapi di lapangan Monas sebelum diberangkatkan menggunakan sembilan unit bus.
    Tampak pula keluarga para santri yang turut mengantar dan melepas kepergian anak-anak mereka dengan haru dan doa.
    Menurut Pramono, Gontor jadi salah satu ponpes yang telah melahirkan banyak tokoh nasional.
    Ia mencontohkan sejumlah tokoh nasional yang merupakan alumni Gontor, di antaranya mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
    “Seperti kita ketahui bersama Gontor melahirkan santri-santri yang modern, yang NKRI banget, yang terbuka wawasannya dan sudah terbukti diantara santri itu menjadi pemimpin pada level nasional saat ini,” kata Pramono.
    Pramono berharap para santri kelak kembali ke Jakarta untuk mengembangkan ilmunya di berbagai bidang, baik keagamaan, pendidikan, maupun umum.
    “Terakhir, karena mereka berangkat dari Jakarta, begitu lulus mereka bisa kembali ke Jakarta untuk mengembangkan apakah ilmunya dibidang keagamaan, pendidikan, umum, karena saya tahu Gontor mempunyai keunggulan keahlian dalam hal itu,” ujarnya.
    Pramono tak pernah ragu
    Ponpes Gontor
    mampu mencetak generasi pemimpin bangsa.
    “Secara khusus saya mendoakan mudah-mudahan Gontor tetap pada posisi dan perannya melahirkan pemimpin bangsa bagi republik ini,” ungkap Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Krisdayanti ajak keluarga naik Transjakarta 

    Krisdayanti ajak keluarga naik Transjakarta 

    Jakarta (ANTARA) – Diva pop Krisdayanti (KD) mengajak keluarga berkeliling Jakarta menggunakan Transjakarta sebagai upaya memperkenalkan transportasi umum kepada keluarganya.

    KD dan keluarga menghabiskan sisa libur Lebaran 2025 dengan mengunjungi tempat-tempat ikonik seperti Monumen Nasional (Monas), berfoto di Anjungan Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan menjajal bus atap terbuka “Open Top Tour”.

    Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani seperti disampaikan dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, mengapresiasi pilihan sang diva yang memilih moda transportasi umum untuk berlibur bersama keluarga.

    Menurut dia, penggunaan transportasi umum selain dapat mengurangi kemacetan juga dapat menciptakan lingkungan Jakarta yang lebih baik.

    “Transjakarta mengajak seluruh masyarakat dan pelanggan setia Transjakarta untuk menghabiskan waktu libur Lebaran menuju tempat-tempat wisata menggunakan Transjakarta,” kata Ayu.

    Dia menambahkan, Transjakarta menyediakan layanan Bus Wisata yang beroperasi setiap hari untuk menikmati pemandangan gedung-gedung pencakar langit Jakarta.

    “Tidak hanya mudah tetapi juga murah, Transjakarta akan menghubungkan perjalanan pelanggan berlibur menciptakan momen kebahagiaan bersama keluarga,” kata Ayu.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • H+6 Lebaran, Monas Dikunjungi 15 Ribu Wisatawan Lokal dan Internasional – Halaman all

    H+6 Lebaran, Monas Dikunjungi 15 Ribu Wisatawan Lokal dan Internasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Monumen Nasional atau Monas masih menjadi alternatif bagi warga Jakarta dan sekitarnya untuk memanfaatkan sisa libur Idulfitri 1446 Hijriah.

    Tercatat dua hari jelang libur lebaran usai, sebanyak 15.325 wisatawan mengunjungi ikon Jakarta ini.

    “Jumlah kunjungan kawasan Monas hari Minggu tanggal 6 April 2025 15.325 orang,” kata Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, Muhammad Isa Sarnuri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (6/4/2025).

    Isa mengatakan, data tersebut terangkum sejak pukul 06:00 WIB hingga 14:00 WIB.

    Ia menyebutkan, selain wisatawan lokal, Tugu Monas yang berlokasi di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat ini juga dikunjungi oleh turis asing.

    Tercatat ada turis asal Singapura, Turkiye, Cina, Rusia, Inggris, India, Amerika Serikat, Spanyol, Filipina, dan lain sebagainya.

    “Ada Malaysia, Jepang, Kolombia, Jerman, Belanda, Vietnam, Australia. Paling banyak wisman [wisatawan mancanegara] asal Cina total 38 orang,” sebut Isa.

    Selama masa libur lebaran, harga tiket masuk Monas tetap sama seperti hari biasa, yakni di Kawasan Monas Rp0, di Puncak Monas untuk pengunjung dewasa Rp24 ribu dan anak-anak Rp6 ribu.

    Kawasan Monas mulai dibuka pukul 06:00 WIB hingga 22:00 WIB. Sedangkan Tugu Monas membuka layanannya pada pukul 08:00 WIB hingga 22:00 WIB.

    Pada malam hari nanti, Monas menyelenggarakan pertunjukkan khusus libur lebaran, yaitu video mapping dan Air Mancur Menari.

    Air Mancur Menari Monas dijadwalkan pukul 19:30 WIB dan 20:30 WIB. Video mapping Monas dijadwalkan pukul 20:00 WIB dan 21:30 WIB. Kedua pertunjukkan itu gratis tanpa dipungut biaya.

  • JakCard Bank DKI dipakai di sejumlah tempat wisata saat libur Lebaran

    JakCard Bank DKI dipakai di sejumlah tempat wisata saat libur Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Penggunaan JakCard Bank DKI telah digunakan atau dipakai di sejumlah tempat wisata di Jakarta termasuk di Taman Margasatwa Ragunan selama periode musim libur Lebaran 2025.

    Manajemen Bank DKI, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, mengatakan bahwa penggunaan JakCard sepanjang libur Lebaran secara operasional telah berjalan baik dan lancar.

    Bank DKI memprakirakan jumlah transaksi JakCard akan terus meningkat seiring dengan peningkatan kunjungan masyarakat maupun wisatawan yang akan menghabiskan waktu hingga akhir periode liburan mendatang.

    Dengan JakCard, pengunjung dapat bertransaksi secara efisien tanpa perlu mengeluarkan uang tunai atau antre panjang di loket tiket.

    “Pakai JakCard jadi lebih praktis, nggak perlu antre lama buat beli tiket. Tinggal tap, langsung masuk. Lebih cepat dan nyaman buat yang bawa anak kecil seperti saya,” kata Rina, warga Pasar Minggu dalam wawancara di Taman Margasatwa Ragunan.

    “Saya dari Bandung dan ternyata masuk Ragunan pakai JakCard gampang banget. Bisa beli langsung di dekat pintu masuk, terus tinggal tap. Lebih rapi dan modern,” ujar Dewi, warga asal Bandung.

    Sebagai informasi, JakCard Bank DKI dapat digunakan untuk pembayaran tiket masuk tempat wisata yang dikelola Pemprov DKI Jakarta, di antaranya Monas, Taman Margasatwa Ragunan, Ancol dan museum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.

    JakCard juga dapat digunakan untuk kebutuhan pembayaran transportasi terintegrasi di Jakarta, mulai dari JakLingko, Transjakarta, Commuter Line, MRT Jakarta, LRT Jakarta dan LRT Jabodebek.

    Layanan top-up JakCard Bank DKI kini dapat dilakukan melalui aplikasi Tokopedia dan aplikasi JakOne Mobile Bank DKI dengan perangkat yang didukung oleh fitur NFC maupun Kantor Cabang Bank DKI.

    ​​​​​Dengan pemanfaatan JakCard di sektor pariwisata, Bank DKI turut mendukung program pemerintah dalam mendorong transaksi non-tunai (cashless society).

    Selain itu, JakCard juga sebagai alat pembayaran dan wujud komitmen Bank DKI dalam menghadirkan solusi transaksi pembayaran yang mendukung gaya hidup modern masyarakat, yang cepat, aman dan efisien.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sempat Kecolongan, Satpol PP Kini Kerahkan 200 Personel Antisipasi Parkir Liar di Monas

    Sempat Kecolongan, Satpol PP Kini Kerahkan 200 Personel Antisipasi Parkir Liar di Monas

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Ratusan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dikerahkan untuk mengantisipasi parkir liar di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas).

    Kepala Satpol PP DKI Jakarta Satriadi Gunawan menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan aparat TNI/Polri untuk mengantisipasi marak parkir liar di tempat wisata yang berlokasi di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat tersebut.

    “Hari ini kan masyarakat menggunakan waktu sisa liburan dengan berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta, salah satunya di Monas. Nah, ini kami sudah melakukan penyisiran,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (6/4/2025).

    Anak buah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pun memastikan saat ini sudah tidak ada lagi parkir-parkir liar di sekitar kawasan Monas.

    Untuk memastikan kawasan Monas steril dari parkir liar, Satpol PP DKI Jakarta mengerahkan ratusan personel.

    “Kami sudah mengerahkan Satpol PP hampir 200 orang, kami kerahkan di sana. Jadi di sana sudah tidak ada lagi yang parkir di pinggir-pinggir,” ujarnya.

    Satriadi bilang, ratusan personel Satpol PP dikerahkan di titik-titik rawan. Namun, ada juga yang bertugas melakukan pemantauan secara mobile.

    “Kami pantek anggota-anggota kami, kalau ada yang mau parkir kami gebah, kami geser ke bagian selatan sana yang sudah kami sepakati dengan pihak Monas (sebagai lokasi parkir),” kata dia.

    Parkir Liar di Sekitar Monas, Wisatawan Digetok Rp30 Ribu

    Parkir liar menjamur di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) pada H+2 Lebaran atau Rabu (2/4/2025) ini.

    Adapun pada hari ini, tempat wisata Monas memang diserbu oleh wisatawan yang datang dari berbagai daerah.

    Parkir IRTI yang mampu menampung ratusan mobil hingga ribuan sepeda motor pun penuh hingga terpaksa ditutup siang tadi.

    Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh sebagian oknum untuk meraup keuntungan.

    Apalagi, kawasan itu tak dijaga oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

    Mereka mendadak menjadi juru parkir liar dan mengarahkan wisatawan yang datang menggunakan mobil untuk parkir di pinggir jalan, salah satunya di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.

    Hasan, wisatawan asal Senen, Jakarta Pusat mengaku terpaksa mengikuti arahan jukir liar lantaran parkir IRTI Monas penuh.

    “Di IRTI Monas penuh, akhirnya parkir di pinggir jalan karena tadi ada yang arahin di sini,” ucapnya, Rabu (2/4/2025).

    Awalnya ia sempat ragu meninggalkan mobilnya itu di pinggir jalan, namun jukir liar itu meyakinkannya bahwa lokasi tersebut aman.

    “Tadi sebelum parkir saya tanya dulu, di sini aman enggak. Dia bilang aman, yauda saya parkir aja di sini,” ujarnya.

    Begitu mobil terparkir rapi di pinggir jalan, sang jukir liar itu pun langsung meminta uang parkir kepada Hasan sebesar Rp30 ribu.

    Namun, Hasan kemudian terkaget-kaget saat mendapati ban mobilnya bagian kanan depan mendadak kempis.

    Padahal, ia kurang lebih baru 10 menit meninggalkan mobil itu masuk ke Monas.

    “Baru ditinggal 10 menit, tadi balik lagi karena mau ambil tiker yang ditinggalan di mobil. Padahal tadi udah bayar parkir juga Rp10 ribu,” tuturnya.

    Hasan pun sempat mencari-cari sang jukir, namun upayanya gagal lantaran sang jukir langsung hilang bak lenyap ditelan bumi.

    “Udah kabur dia, enggak kelihatan lagi,” kata dia.

    Ia pun mengaku kesal lantaran saat dirinya tiba tak ada satu pun petugas Dishub yang berada di sekitar lokasi dan memberi arahan terkait lokasi parkir.

    “Tadi enggak ada petugas Dishub, kosong. Yang ada cuma Satpol PP tapi dia juga cuek aja, diem aja ada yang parkir di sini,” ucapnya.

    Sebagai informasi tambahan, operasi cabut pentil memang kerap dilakukan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk menertibkan parkir liar.

    Hal ini dilakukan guna memberikan efek jera kepada masyarakat agar tak lagi memarkirkan kendaraan mereka sembarangan.

    Kejadian ini sempat viral saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2025 di penghujung Desember tahun lalu.
     

  • Destinasi Wisata Favorit saat Libur Lebaran, Puncak Pengunjung Ragunan Capai 102.000 Lebih 

    Destinasi Wisata Favorit saat Libur Lebaran, Puncak Pengunjung Ragunan Capai 102.000 Lebih 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Taman Margasatwa Ragunan (TMR) jadi salah satu destinasi wisata favorit selama libur lebaran 2025.

    Pada Rabu (2/4/2025) kemarin, jumlah pengunjung TMR bisa menembus angka 102.000 orang.

    “Pada Rabu kemarin, di hari kedua kami buka terjadi puncak, pengunjung kita mencapai 102.000 lebih pengunjung,” ucap Kepala Humas TMR Wahyudi Bambang dalam keterangannya dikutip Minggu (5/4/2025).

    Untuk mendukung transaksi keuangan selama libur lebaran ini, JakCard Bank DKI telah digunakan di sejumlah tempat wisata favorit di Jakarta salah satunya Ragunan. 

    Penggunaan JakCard sepanjang libur Lebaran secara operasional telah berjalan dengan baik dan lancar.

    Manajemen Bank DKI juga menyampaikan peningkatan jumlah transaksi di tempat wisata sejalan dengan peningkatan aktivitas berlibur masyarakat, serta menunjukkan minat masyarakat menggunakan transaksi non-tunai di tempat wisata yang cukup tinggi.

    Lebih lanjut Bank DKI memperkirakan jumlah transaksi JakCard akan terus meningkat seiring dengan peningkatan kunjungan masyarakat maupun wisatawan yang akan menghabiskan waktu hingga akhir periode liburan mendatang. 

    Dengan JakCard, pengunjung dapat menikmati pengalaman berwisata yang lebih praktis dan efisien tanpa perlu mengeluarkan uang tunai atau antre panjang di loket tiket.

    Sebagai informasi, JakCard Bank DKI dapat digunakan untuk pembayaran tiket masuk tempat wisata kelolaan Pemprov DKI Jakarta, di antaranya Monas, Taman Margasatwa Ragunan, Ancol dan museum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta. 

    JakCard juga dapat digunakan untuk kebutuhan pembayaran transportasi terintegrasi di Jakarta, mulai dari JakLingko, Transjakarta, Commuter Line, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan LRT Jabodebek.

    Layanan top-up JakCard Bank DKI kini dapat dilakukan melalui aplikasi Tokopedia dan aplikasi JakOne Mobile Bank DKI dengan perangkat yang didukung oleh fitur NFC, maupun Kantor Cabang Bank DKI.

    Dengan pemanfaatan JakCard di sektor pariwisata, Bank DKI turut mendukung program pemerintah dalam mendorong transaksi non-tunai (cashless society), dan memberikan solusi yang lebih efisien bagi warga Jakarta dalam menikmati waktu luang bersama keluarga. 

    JakCard sebagai alat pembayaran, dan wujud komitmen Bank DKI dalam menghadirkan solusi transaksi pembayaran yang mendukung gaya hidup modern masyarakat, yang cepat, aman, dan efisien.  

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kala Warga Bogor Rela Berdesakkan di Kereta demi Berlibur ke Jakarta…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 April 2025

    Kala Warga Bogor Rela Berdesakkan di Kereta demi Berlibur ke Jakarta… Megapolitan 6 April 2025

    Kala Warga Bogor Rela Berdesakkan di Kereta demi Berlibur ke Jakarta…
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com 
    – Ribuan warga memadati Stasiun
    Bogor
    untuk berlibur ke
    Jakarta
    menggunakan KRL Commuter Line pada Minggu (6/4/2025).
    Pada
    libur Lebaran
    2025, banyak warga Bogor memilih satu destinasi yang tak pernah kehilangan pesonanya, Jakarta.
    Di dalam stasiun, suara pengumuman keberangkatan kereta bersahut-sahutan dengan celoteh anak-anak dan tawa orang dewasa.
    Dengan tas ransel di punggung, topi di kepala, dan botol minum di tangan, mereka menanti KRL Commuter Line yang akan membawa mereka ke kota metropolitan itu.
    Meski harus berdiri, berdesakan, bahkan berpeluh keringat di antara ratusan penumpang lain, semangat mereka tak luntur.
    “Sudah biasa begini kalau pas libur. Tapi seru, ramai-ramai naik kereta terus jalan-jalan,” kata Rina (34), warga Tanah Sareal, yang membawa suami dan dua anaknya untuk berwisata ke Kota Tua.
    Harga tiket yang ramah di kantong menjadi alasan utama Rina memilih moda transportasi commuter line.
    Hanya dengan Rp 5.000-Rp 6.000, untuk Rina atau penumpang lainnya adalah harga yang murah, agar bisa menjelajah Jakarta, dari Monas, Ragunan, Ancol, hingga pusat belanja modern.
    Semua terhubung oleh jalur KRL, MRT, atau TransJakarta yang mudah diakses.
    “Namanya juga masyarakat apa yang paling murah pasti itu yang dipilih ya. Apalagi, saya bawa anak-anak, anak-anak juga belum pernah naik kereta,” katanya.
    Namun, perjalanan menggunakan kuda besi ini bukan tanpa tantangan.
    Saat KRL datang, antrean bergerak cepat. Penumpang berusaha masuk ke dalam gerbong yang sudah padat.
    Di dalam, tak ada ruang tersisa. Orang-orang berdiri saling berhimpitan.
    Salah satu penumpang, Ipey (22) mengaku sempat kaget melihat kondisi di dalam kereta yang penuh sesak di masa liburan. Menurut dia, kondisi ini lebih parah dibandingkan hari kerja.
    “Aduh, kalau orang liburan lebih parah dibanding hari kerja. Kalau hari kerja itu penumpangnya lebih tertib, nah kalau liburan itu bisa aja duduk di lantai kereta mungkin karena penuh dan capek berdiri ya,” ujar Ipey.
    Meski gerah dan penat, commuter line tetap menjadi transportasi primadona.
    Bagi warga Bogor, Jakarta juga bukan sekadar kota metropolitan. Jakarta menjadi tempat bertualang, menjelajah sejarah, menikmati kuliner, atau sekadar melepas penat dari rutinitas.
    Meski harus menempuh perjalanan panjang dan padatnya kereta, daya tarik Jakarta tetap sulit untuk ditolak.
    Jakarta tetap memiliki magnet bagi warga kota penyangga seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang, meski harus berdiri di kereta selama kurang lebih satu jam.
    “Daripada naik mobil terus macet, mending naik KRL. Capeknya bareng-bareng, tapi nyampenya cepat dan murah. Kalau tidak mau capek, ya tiduran aja di rumah, tidak usah pergi main,” kata Ipey.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jangan Kelewat! Malam Ini Masih Ada Pertunjukan Air Mancur Menari dan Video Mapping di Monas

    Jangan Kelewat! Malam Ini Masih Ada Pertunjukan Air Mancur Menari dan Video Mapping di Monas

    Pertunjukan air mancur menari dan video mapping di Monumen Nasional (Monas) masih ada hingga hari ini, Minggu (6/4/2025).

    Tayang: Minggu, 6 April 2025 11:49 WIB

    Instagram Monas

    VIDEO MAPPING DI MONAS – Air mancur menari dan video mapping di Monas 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pertunjukan air mancur menari dan video mapping di Monumen Nasional (Monas) masih ada hingga hari ini, Minggu (6/4/2025).

    Diketahui selama liburan lebaran di Monas, ada berbagai acara yang dihadirkan sejak 4 April lalu.

    Bahkan di tanggal 5 April ada acara hiburan dengan penampilan band-band dan artis Tanah Air.

    Berakhir hari ini, kawasan Monas dibuka gratis pukul 06.00-22.00 WIB.

    Sementara untuk menuju Tugu Monas dibuka pukul 08.00-18.00 WIB. Namun loketnya ditutup pukul 17.00 WIB.

    Untuk menuju Tugu Monas, pengunjung perlu membayar sesuai harga tiket masuk yang berlaku, yakni:

    1. Tiket Pelataran Puncak
    Termasuk : Museum, Ruang Kemerdekaan dan pelataran puncak

    Dewasa : Rp 24.000
    Anak-anak/Pelajar: Rp 6.000
    Mahasiswa : Rp 13.000

    lihat foto
    Di tengah musim penghujan, tak jarang si kecil terserang batuk dan pilek. Termasuk terhadap balita yang baru memulai makanan pendamping Air Susu Ibu (mpASI). Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci mengatakan, saat di kecil batuk dan pilek ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama.

    2. Tiket Museum
    Termasuk : Ruang Museum, Ruang Kemederdekaan dan Pelataran Cawan

    Dewasa : Rp 8.000
    Anak-anak/Pelajar : Rp 3.000
    Mahasiswa : Rp 13.000

    Kemudian, pada malam harinya akan ada pertunjukan air mancur menari yang dibuka gratis.

    Di sesi pertama dimulai pukul 19.30 WIB dan sesi kedua dimulai pukul 20.30 WIB.

    Sementara untuk video mapping dimulai pukul 20.00 WIB untuk sesi pertama dan pukul 21.30 WIB untuk sesi kedua.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Segini Harga Tiket Museum dan Tiket Puncak Monas, Jangan Sampai Saldo Kamu Kurang

    Segini Harga Tiket Museum dan Tiket Puncak Monas, Jangan Sampai Saldo Kamu Kurang

    Monumen Nasional (Monas) menjadi satu diantara tujuan destinasi libur lebaran warga. Segini harga tiket museum dan puncak Monas.

    Tayang: Minggu, 6 April 2025 10:57 WIB

    TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

    Warga menaiki kereta wisata di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (30/6/2023). 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Monumen Nasional (Monas) menjadi satu diantara tujuan destinasi libur lebaran warga.

    Meski masuk ke dalam pelataran Monas gratis, namun di tempat ini kamu bisa asuk ke museum yang ada di dalam Monas, hingga naik ke puncak Monas.

    Kendati begitu, untuk dua tujuan tadi kamu perlu mengeluarkan biaya. Dimana tiket masuknya menggunakan JakCard atau kartu yan diterbitkan Bank DKI.

    Untuk kartu JakCardnya sendiri bisa dibeli di loker dengan harga Rp 50 ribu. Rinciannya JakCard Rp 30 ribu dan saldo yang kamu dapatkan sebesar Rp 20 ribu.

    1. Tiket Pelataran Puncak
    Termasuk : Museum, Ruang Kemerdekaan dan pelataran puncak

    Dewasa : Rp 24.000
    Anak-anak/Pelajar: Rp 6.000
    Mahasiswa : Rp 13.000

    lihat foto
    Di tengah musim penghujan, tak jarang si kecil terserang batuk dan pilek. Termasuk terhadap balita yang baru memulai makanan pendamping Air Susu Ibu (mpASI). Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci mengatakan, saat di kecil batuk dan pilek ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama.

    2. Tiket Museum
    Termasuk : Ruang Museum, Ruang Kemederdekaan dan Pelataran Cawan

    Dewasa : Rp 8.000
    Anak-anak/Pelajar : Rp 3.000
    Mahasiswa : Rp 13.000

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Satpol PP Jelaskan Penyebab Maraknya Jukir Liar di Area Monas – Page 3

    Satpol PP Jelaskan Penyebab Maraknya Jukir Liar di Area Monas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menjelaskan bahwa maraknya juru parkir (jukir) liar di sekitar kawasan Monas, Jakarta Pusat, dipicu oleh keterbatasan lahan parkir di area tersebut.

    “Jukir liar yang ada di Monas kan karena permasalahan di Monas itu memang enggak tersedia lahan parkir yang memadai,” ungkap Satriadi kepada wartawan usai acara lebaran di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (5/4/2025) malam.

    Selain lahan parkir yang tidak memadai, animo pengunjung kawasan Monas yang sangat tinggi juga menyebabkan munculnya jukir liar.

    “Jadi memang eforia masyarakat juga membeludak gitu kan. Mereka butuh tempat parkir,” ungkapnya.

    Menurut Satriadi, ketersediaan lahan parkir di area Monas yang kurang memadai itu menjadi kesempatan jukir liar beroperasi.

    “Kalau memang misalkan ada pungli dari jukir itu biasanya memang karena tempat parkirnya tidak tersedia. Dia menggunakan jalur-jalur depan (sekitar Monas) untuk parkir,” ungkap Satriadi, dikutip dari Antara.