Tempat Fasum: Mayo Clinic

  • Maag Kronis di Usia 20-an? Cek 5 Pola Makan yang Harus Kamu Hindari

    Maag Kronis di Usia 20-an? Cek 5 Pola Makan yang Harus Kamu Hindari

    Jakarta

    Kondisi maag kronis bisa dialami oleh orang dengan usia 20 tahunan. Menurut penelitian berjudul Factor Related to Gastritis Event at Ages 17-21 Years Old in The Work Area of Pesanggrahan Public Health Centre in 2018, gastritis atau maag yang terjadi di negara-negara berkembang dialami oleh orang dengan usia dominan 20 tahun. Kekambuhannya disebut bisa meningkatnya risiko penyakit yang lebih berbahaya.

    Pada tahun 2011, dalam pemberitaan detikhealth sebelumnya, seorang pria berusia 25 tahun didiagnosa maag kronis dan harus diberi oksigen lewat hidung serta dikeluarkan gas lambungnya lewat mulut. Dalam kasus ini dokter juga mendiagnosa usus buntunya lengket dan harus dioperasi jika tidak bisa kentut.

    Dalam kasus lainnya, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) yang seringkali dikaitkan dengan maag juga dialami oleh wanita berusia 25 tahun. Kondisi GERD parah yang meliputi nyeri ulu hati hingga ke bagian belakang tubuh itu membuatnya sampai harus cuci lambung.

    Setelah melakukan ‘cuci lambung’ dengan pemasangan NGT di IGD, cairan pertama berwarna merah keluar, yang menandakan adanya perdarahan di lambung. Setelah itu, warna cairan berubah menjadi hitam pekat. Dokter mengatakan warna hitam menunjukkan adanya masalah serius pada lambung yang bisa jadi mengarah ke tukak lambung.

    Kondisi gangguan pencernaan dapat terjadi karena pola makan yang tidak baik. Untuk menghindari kondisi maag kronis, ketahui beberapa pola makan yang harus dihindari berikut ini.

    Maag Kronis di Usia 20-an? Cek 5 Pola Makan yang Harus Kamu Hindari

    Maag atau gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Dikutip dari Mayo Clinic, gejalanya meliputi rasa sakit, nyeri seperti terbakar di perut bagian atas, hingga mual dan muntah. Pola makan yang tidak baik seperti makan makanan pedas dan terlalu banyak karbohidrat bisa menjadi faktor dalam penyakit maag. Berikut pola makan yang harus dikurangi atau bahkan dihindari:

    1. Makan Makanan Pedas

    Makanan pedas bisa memicu maag atau memperburuknya karena zat capsaicin. Dikutip dari laman Gaviscon, capsaicin adalah bahan aktif yang membuat rasa pedas, seperti di paprika dan cabai.

    Dikutip dari laman Times of India, bahan ini bisa mengiritasi lapisan lambung serta mendorong produksi asam lambung. Pada akhirnya timbullah rasa sakit dan ketidaknyamanan.

    2. Makan Terlalu Banyak Karbohidrat dan Gula

    Kebanyakan makanan yang mengandung karbohidrat bisa menyebabkan gas dan kembung. Secara umum, karbohidrat seperti gula dan serat yang difermentasi saat dipecah di usus besar. Proses ini menciptakan penumpukan gas di usus besar yang menyebabkan rasa kembung dan tidak nyaman.

    3. Makan Terlalu Banyak dan Terlalu Cepat

    Dikutip dari WebMD, makan terlalu banyak dan terlalu cepat juga bisa menyebabkan maag. Makan dalam porsi besar meregangkan perut yang bisa membuat kenyang dan kembung. Makan berlebihan akan meregangkan lambung dan membuat asam lambung lebih mudah keluar melalui bagian atas.

    4. Konsumsi Makanan yang Mengandung Terlalu Banyak Lemak

    Dikutip dari Healthline, makanan yang mengandung lemak mungkin memperburuk peradangan pada lapisan lambung. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, kandungan lemak yang tinggi memicu lebih banyak asam dan enzim yang bisa mengiritasi jaringan tubuh.

    5. Mengonsumsi Alkohol

    Alkohol dapat mengiritasi lapisan mukosa di seluruh saluran pencernaan yang pada akhirnya menyebabkan peradangan. Minuman ini juga bisa menurunkan daya tahan tubuh, sehingga meningkatkan kemungkinan seseorang untuk memilih makanan yang tidak sesuai dengan kesehatan sistem pencernaan.

    Menurut Medical Manager Divisi Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma TBK, dr Helmin Agustina Silalahi, penyakit fatal bisa terjadi jika maag tidak ditangani dengan baik. Hal ini karena gejala maag dapat juga merupakan gejala dari suatu penyakit yang serius.

    “Untuk sakit maag organik, harus konsultasi dengan dokter dulu sebelum puasa, untuk memastikan kondisi lambung dan kesehatan secara keseluruhan, apakah dia bisa atau tidak, karena jika dipaksakan akibatnya bisa lebih parah,” ujar dr Helmin kepada detikHealth, Kamis (30/4/2020).

    Maag yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan kondisi fatal seperti perdarahan pada ulkus lambung, penyumbatan pada saluran pencernaan, hingga kanker lambung.

    (elk/tgm)

  • Gejala Diabetes Awal yang Muncul Saat Bangun Tidur

    Gejala Diabetes Awal yang Muncul Saat Bangun Tidur

    Jakarta

    Meski tak selalu bergejala, Diabetes Mellitus (DM) juga bisa memicu keluhan tertentu yang muncul di pagi hari saat bangun tidur. Berbagai keluhan tersebut berkaitan dengan melonjaknya kadar gula darah di pagi hari.

    Lonjakan gula darah atau hiperglikemia di pagi hari tersebut dikenal dengan istilah dawn phenomenon atau fenomena fajar, yang biasanya terjadi antara pukul 3-8 pagi. Pada saat itu, fluktuasi hormonal mempengaruhi kerja insulin dalam mengatur kadar gula darah.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, hiperglikemia di pagi hari juga bisa terjadi karena Somogyi Effect. Pada pengidap DM yang menggunakan insulin, terjadi lonjakan hormon di pagi hari yang memicu hiperglikemia setelah pada malam harinya mengalami hipoglikemia atau anjloknya kadar gula darah.

    Dawn phenomenon umum dialami pengidap diabetes. Menurut sebuah studi, fenomena ini dialami 50 persen pengidap DM baik tipe 1 maupun tipe 2.

    Bagaimana Mendeteksinya?

    Cara paling akurat untuk mendeteksi peningkatan kadar gula darah adalah dengan pemeriksaan. Pada pengidap DM, pemeriksaan secara terus menerus selama 24 jam bisa dilakukan dengan Continuous Glucose Monitoring (CGM).

    Berbeda dengan tes gula darah manual yang dilakukan dengan tusuk ujung jari (finger prick) sebelum tidur dan setelah bangun, CGM memungkinkan pemeriksaan secara berkelanjutan sepanjang malam. Karenanya, episode hipoglikemia atau anjloknya kadar gula darah pada malam hari bisa terdeteksi.

    Gejala Diabetes di Pagi Hari

    Pada dasarnya, diabetes mellitus tidak selalu bergejala sehingga screening atau pemeriksaan rutin penting dilakukan terutama jika punya faktor risiko. Kalaupun ada gejala yang muncul, seringkali tidak spesifik sehingga kerap kali terabaikan.

    “Hasil Riskesdas itu 70 persen di antaranya nggak tahu bahwa dia ada gejala (penyakit diabetes) atau jadi ketahuannya kebetulan waktu dicek,” kata dr Em Yunir, SpPD-KEMD, pakar diabetes dari RS Cipto Mangunkusumo dalam sebuah kesempatan.

    Meski tetap harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan yang akurat, hiperglikemia saat bangun tidur di pagi hari pada pengidap diabetes mellitus juga dapat ditandai dengan beberapa gejala berikut.

    1. Polidipsia atau haus berlebihan

    Polidipsia, istilah medis untuk rasa haus berlebihan, merupakan salah satu gejala umum pada diabetes mellitus. Rasa haus merupakan sinyal tubuh untuk mengimbangi lonjakan gula darah, sebab ginjal bekerja keras untuk menyerap kelebihan glukosa sehingga tubuh banyak kehilangan cairan.

    2. Poliuria atau sering buang air kecil

    Sama seperti polidipsia, poliuria atau sering buang air kecil juga merupakan tanda khas diabetes mellitus yang utamanya teramati pada malam dan pagi hari. Kondisi ini terjadi karena ginjal bekerja keras mengeluarkan glukosa.

    3. Letih saat bangun tidur

    Polidipsia dan poliuria sedikit-banyak dapat mengganggu kualitas tidur, sehingga pengidap diabetes mellitus bangun dalam kondisi tidak bugar. Selain itu, hiperglikemia juga membuat metabolisme glukosa sebagai sumber energi jadi tidak efisien.

    4. Mulut kering

    Mulut kering atau dry mouth merupakan tanda-tanda dehidrasi. Pengidap diabetes mellitus rawan mengalaminya karena cairan tubuh banyak terpakai untuk mengeluarkan kelebihan glukosa dalam darah.

    5. Mata kabur

    Dikutip dari Mayo Clinic, kadar gula darah tinggi dapat menarik cairan dari jaringan tubuh, termasuk dari jaringan lensa mata. Akibatnya, kemampuan untuk mengatur fokus terganggu sehingga pandangan jadi kabur.

    6. Kebas dan kesemutan

    Meski jarang, kebas dan kesemutan dapat terjadi di tangan dan kaki pada pengidap diabetes. Meningkatnya kadar gula darah menyebabkan kerja saraf terganggu.

    7. Polifagia atau cepat lapar

    Melengkapi polidipsia dan poliuria, polifagia atau cepat lapar merupakan 3 gejala khas pada diabetes mellitus. Cepat lapar dan sangat lapar merupakan sinyal tubuh yang menandakan kerja insulin yang tidak efektif dalam mengatur kadar gula darah.

    Wajib Waspada dan Langsung Periksa

    Diabetes Mellitus dapat tertangani dengan lebih baik jika terdeteksi sebelum muncul gejala, dan ini dimungkinkan lewat screening atau cek rutin. Namun jika telanjur mengalami gejalanya, maka disarankan untuk tidak menunda pemeriksaan agar dapat segera tertangani sebelum memicu komplikasi yang lebih fatal.

    (up/up)

  • Tanda Penyakit Ginjal Kronis yang Bisa Dilihat di Kulit hingga Kaki

    Tanda Penyakit Ginjal Kronis yang Bisa Dilihat di Kulit hingga Kaki

    Jakarta

    Penyakit ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) terjadi akibat adanya kerusakan pada ginjal dan ginjal tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.

    Ginjal berperan sebagai penyaring dalam tubuh, menyaring limbah, racun, dan kelebihan air dari darah. Selain itu, ginjal juga berperan dalam fungsi lain seperti menjaga kesehatan tulang dan produksi sel darah merah.

    Ketika fungsi ginjal mulai menurun, proses penyaringan tidak berjalan optimal, sehingga limbah dapat menumpuk di dalam darah.

    Penyakit ginjal disebut ‘kronis’ karena fungsi ginjal menurun secara perlahan seiring berjalannya waktu. CKD dapat menyebabkan gagal ginjal, yang juga disebut penyakit ginjal stadium akhir.

    Berikut gejala penyakit ginjal kronis yang dapat muncul di bagian kaki, dada, hingga kulit.

    Gejala Awal Penyakit Ginjal Kronis

    Kebanyakan orang yang mengalami penyakit ginjal kronis tidak memiliki gejala. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah mereka mengidap penyakit ginjal kronis atau tidak adalah dengan melakukan tes darah dan urine.

    Meski demikian, orang dengan penyakit ginjal kronis mungkin mengalami pembengkakan yang disebut dengan edema. Dikutip dari laman National Institut of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, kondisi ini terjadi saat ginjal tidak bisa membuang cairan dan garam berlebih dari tubuh.

    Edema bisa terjadi di tungkai, telapak kaki, dan pergelangan kaki. Pada kasus yang jarang, edema bisa dialami di tangan atau wajah.

    Gejala Penyakit Ginjal Kronis Tingkat Lanjut

    Saat penyakit ginjal semakin parah, gejalanya bisa meliputi:

    Gatal, mati rasa, kulit kering, atau kulit menjadi gelapNyeri dada atau sesak napasKehilangan nafsu makan, mual, dan muntahMerasa lelah atau memiliki masalah tidurSulit berkonsentrasiPerubahan pada seberapa sering buang air kecilKencing berbusaPerubahan berat badanNyeri ototEdema yang semakin memburuk.Penyebab Penyakit Ginjal Kronis

    Dikutip dari laman Mayo Clinic, penyakit ginjal kronis terjadi saat suatu penyakit atau kondisi mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan kerusakan ginjal yang semakin parah. Adapun penyakit dan kondisi yang menyebabkan penyakit ginjal kronis yaitu:

    Diabetes tipe 1 atau tipe 2Tekanan darah tinggiGlomerulonefritis atau peradangan pada penyaringan ginjalNefritis interstisial atau peradangan pada tubulus ginjal dan struk di sekitarnyaPenyakit ginjal polikistikObstruksi saluran kemih yang berlangsung lama akibat kondisi seperti pembesaran prostat, batu ginjal, dan beberapa jenis kankerRefluks vesicoureteral, kondisi yang menyebabkan urine kembali ke ginjalInfeksi ginjal berulang

    NEXT: Cara Mencegah Penyakit Ginjal

    Cara Mencegah Penyakit Ginjal

    Untuk meminimalisir risiko terkena penyakit ginjal, lakukan hal berikut:

    Ikuti petunjuk penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas. Sebab, mengonsumsi terlalu banyak dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan ginjalPertahankan berat badan sehat. Lakukan aktivitas fisik hampir setiap hari dalam seminggu.Hindari rokok. Merokok bisa merusak ginjal dan memperparah kerusakan ginjal yang sudah ada

  • Tanda Jantung Bermasalah yang Sering Dianggap Biasa

    Tanda Jantung Bermasalah yang Sering Dianggap Biasa

    Jakarta

    Tanda jantung bermasalah tidak selalu spesifik, kerap dianggap biasa karena mirip seperti keluhan sehari-hari. Dampaknya, banyak masalah jantung tidak segera teratasi dan menjadi beban pembiayaan kesehatan yang signifikan.

    Hal ini tergambar dari beban pembiayaan penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan dalam 11 tahun terakhir, yang mencapai Rp 1.087,4 triliun. Sebagian besar di antaranya untuk membiayai masalah jantung, diikuti stroke, kanker, dan gagal ginjal.

    “Kasus jantung terbesar, menempati posisi di atas, lebih dari 70 persen dari total utilisasi,” tandas Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof Ali Ghufron Mukti, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (26/5/2025).

    Apa Itu Penyakit Jantung?

    Dikutip dari Medlineplus, penyakit jantung atau heart disease merupakan istilah yang mencakup berbagai tipe masalah jantung dan termasuk dalam kelompok penyakit kardiovaskular. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian paling besar di seluruh dunia.

    Ada berbagai jenis penyakit jantung, salah satunya congenital heart disease yakni penyakit jantung bawaan yang didapat sejak lahir. Jenis lain yang paling banyak ditemui adalah coronary artery disease atau dikenal sebagai penyakit jantung koroner.

    Berbagai masalah jantung yang terkait penyakit jantung koroner antara lain:

    Angina, yakni nyeri dada akibat sumbatan atau penyempitan aliran darah ke jantungSerangan jantung (heart attack), yakni ketika sel-sel jantung mati karena tidak teraliri darah dan oksigenGagal jantung (heart failure), yakni ketika jantung gagal memompa darah dengan efektif ke seluruh tubuhAritmia, yakni gangguan irama jantung.Tanda-Tanda Jantung Bermasalah yang Sering Dianggap Biasa

    Ada banyak gejala yang menandakan jantung bermasalah, namun banyak juga di antaranya tidak spesifik. Artinya, gejala tersebut umum dialami sehari-hari dan memang tidak selalu dipicu oleh masalah jantung.

    Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

    1. Nyeri dada

    Dikutip dari WebMD, nyeri dada merupakan gejala paling umum yang muncul ketika mengalami serangan jantung atau penyumbatan arteri jantung. Umumnya disertai sesak napas dan rasa tertekan di area dada.

    Kenapa dianggap biasa? Penggambaran nyeri dada pada setiap orang berbeda-beda, sehingga kadang sulit dibedakan dengan gejala penyakit lain. Banyak yang mengalaminya, namun ternyata karena GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) alias asam lambung.

    2. Mudah letih

    Mudah letih dan ngos-ngosan saat melakukan aktivitas ringan sehari-hari juga bisa menjadi pertanda masalah jantung. Misalnya saat menaiki tangga, atau sekadar jalan-jalan di pusat perbelanjaan.

    Kenapa dianggap biasa? Ada banyak faktor yang menyebabkan tubuh cepat merasa letih. Pada gangguan jantung, biasanya terjadi secara ekstrem dan tidak ada sebab yang jelas.

    3. Batuk yang tidak sembuh-sembuh

    Batuk yang tidak sembuh-sembuh juga bisa menjadi pertanda jantung bermasalah, khususnya gagal jantung. Saat jantung tidak bisa mengimbangi kebutuhan tubuh, terjadi kebocoran darah di paru-paru yang memicu batuk, kadang disertai mucus atau lendir berwarna pink.

    Kenapa dianggap biasa? Pada kebanyakan kasus, batuk yang tidak sembuh-sembuh memang tidak terkait langsung dengan penyakit jantung dan lebih berhubungan dengan infeksi pernapasan.

    4. Kaki bengkak

    Bengkak di area kaki bisa menandakan kerja jantung yang tidak efektif, sehingga darah menumpuk di vena yang membuatnya melebar. Gagal jantung juga menyebabkan ginjal melepas kelebihan air dan natrium, yang membuat kaki bengkak.

    Kenapa dianggap biasa? Kaki bengkak juga sangat umum dialami ketika berdiri terlalu lama, meski tanpa masalah jantung.

    5. Denyut jantung tidak teratur

    Palpitasi, yakni ketika jantung berdebar lebih cepat dan tidak teratur, bisa menandakan masalah jantung yakni atrial fibrillation yang butuh penanganan segera. Segera periksakan jika mengalaminya.

    Kenapa dianggap tidak biasa? Perubahan denyut jantung sangat wajar terjadi antara lain saat merasa cemas, terkejut, atau sangat gembira. Efek minum kopi dan kurang tidur juga bisa berpengaruh pada irama jantung.

    Kapan Harus Periksa?

    Pada prinsipnya, berbagai keluhan yang tidak biasa dan tanpa penyebab yang bisa dijelaskan sebaiknya diperiksakan ke dokter. Syukur jika ternyata bukan gejala penyakit jantung, namun jika ternyata berbahaya bisa segera ditangani.

    Berdebar-debar saat bangun tidur misalnya, walaupun banyak dialami dalam keseharian, tetap disarankan periksa jika mengalaminya tidak seperti biasanya. Terlebih, tidak ada penyebab seperti minum kopi.

    “Yang nggak normal adalah saat tidak ada apa-apa, tidak ada pemicu, bangun tiba-tiba berdebar,” kata dokter jantung dr Yuri Afifah, SpJP dalam perbincangan dengan detikcom beberapa waktu silam.

    “Kalau denyutannya tidak teratur, berarti itu salah satu tanda aritmia. Tanda lain mungkin saja denyutnya teratur tapi di atas 150 kali per menit,” jelas dr Yuri.

    Jenis-Jenis Tes Jantung

    Dikutip dari Mayo Clinic, ada banyak tes yang bisa dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung. Di antaranya:

    Tes darah, mulai dari pemeriksaan kolesterol sebagai faktor risiko penyakit jantung, hingga pemeriksaan berbagai macam protein yang terkait gangguan jantung.X-ray, untuk melihat adanya pembengkakan jantung.EKG atau ECG (Electrocardiogram), untuk merekam dan mendeteksi denyut jantung yang tidak teratur.Echocardiogram, atau dikenal juga sebagai USG jantung, untuk mengamati detail pergerakan jantung.Stress test, pengamatan denyut jantung yang dilakukan dengan treadmill atau alat lain untuk melakukan aktivitas fisik.Dan sebagainya.

    (up/up)

  • 5 Ciri Kolesterol Tinggi saat Bangun Tidur

    5 Ciri Kolesterol Tinggi saat Bangun Tidur

    Jakarta

    Gejala kolesterol tinggi di pagi hari seringkali mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti arteri yang tersumbat. Arteri yang tersumbat atau aterosklerosis merupakan kondisi ketika timbunan lemak, kolesterol, dan zat lain menumpuk di dinding arteri.

    Penumpukan ini bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung dan stroke. Penting untuk mengetahui gejala kolesterol tinggi saat bangun tidur di pagi hari yang berkaitan dengan penyumbatan arteri berikut ini.

    5 Ciri Kolesterol Tinggi Saat Bangun Tidur

    Dikutip dari Mayo Clinic, kolesterol tinggi pada dasarnya tidak bergejala. Satu-satunya cara untuk memastikan adanya peningkatan kadar kolesterol adalah dengan melakukan pemeriksaan darah.

    Kadar kolesterol normal untuk beberapa kelompok usia adalah sebagai berikut. Kadar berikut dinyatakan dalam mg/dL:

    UsiaTotal KolesterolTrigliseridaLDLHDL19 tahun ke bawahdi bawah 170di bawah 150di bawah 110di atas 4520 tahun ke atas (pria)125-200di bawah 150di bawah 10040 ke atas20 tahun ke atas (wanita)125-200di bawah 150di bawah 10050 ke atas

    Meski demikian, peningkatan kadar kolesterol dapat pula disertai beberapa keluhan yang memang tidak spesifik. Artinya, keluhan tersebut bisa juga dipicu oleh sebab lain, belum tentu secara langsung dipicu oleh kolesterol tinggi.

    Kolesterol tinggi menjadi faktor yang menyebabkan penyumbatan arteri. Penumpukan ini menciptakan plak yang menyempitkan arteri dan menghalangi aliran darah. Dikutip dari laman HealthSite, berikut sejumlah ciri kolesterol tinggi yang mungkin muncul saat bangun tidur di pagi hari:

    1. Nyeri Dada atau Rasa Tidak Nyaman

    Salah satu tanda dari penyumbatan arteri adalah nyeri dada atau rasa tidak nyaman. Kemungkinan, rasa sakit ini berasal dari kurangnya aliran darah ke jantung saat tidur.

    Sehingga, orang yang mengalaminya bisa merasa sesak atau tekanan di dada. Penting untuk memperhatikan gejala ini, sebab bisa mengindikasikan sesuatu yang lebih serius, seperti angina atau serangan jantung.

    2. Sesak Napas

    Sesak napas setelah bangun tidur juga bisa menjadi tanda dari kolesterol tinggi dan penyumbatan arteri. Arteri yang tersumbat memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga sering menyebabkan kelelahan dan sesak napas.

    Tak hanya di pagi hari, rasa sesak ini juga bisa bertahan sepanjang hari. Jadi, ketika merasa sering sulit bernapas, hubungi dokter untuk memeriksakan kesehatan jantung.

    3. Merasa Lelah dan Lesu

    Tanda selanjutnya adalah merasa lelah dan lesu. Saat jantung kesulitan memompa darah secara efisien, pasokan oksigen ke tubuh akan berkurang dan menyebabkan rasa lelah. Jika merasakan rasa lelah yang terus menerus, diperlukan perubahan gaya hidup atau perawatan medis.

    4. Kaki dan Anggota Tubuh Dingin

    Bangun tidur dengan tangan dan kaki yang terasa dingin bisa menjadi tanda adanya masalah sirkulasi darah akibat penyumbatan arteri. Aliran darah yang terhambat dapat menyebabkan bagian tubuh seperti tangan dan kaki terasa dingin atau mati rasa.

    Gejala ini mungkin lebih jelas dirasakan di pagi hari. Jika kondisi ini terjadi berulang kali, bisa jadi itu pertanda arteri tidak berfungsi dengan baik dan sebaiknya segera diperiksakan ke tenaga medis.

    5. Tekanan Darah Tinggi secara Tiba-tiba

    Tekanan darah yang tinggi di pagi hari bisa menjadi peringatan penting dari kolesterol tinggi dan penyumbatan arteri. Meski wajar jika berubah sepanjang hari, angkanya yang terus menerus tinggi di pagi hari bisa menandakan bahwa sistem kardiovaskular sedang mengalami tekanan. Jadi, memantau tekanan darah secara rutin bisa memberi gambaran penting tentang kondisi jantung serta mendeteksi masalah sejak dini.

    Tips Mengelola Kolesterol Tinggi

    Setelah mengetahui ciri-ciri kolesterol tinggi saat bangun tidur, lakukan gaya hidup sehat seperti berikut:

    Terapkan pola makan yang mendukung kesehatan jantung. Perbanyak makan buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan lemak sehat.Lakukan aktivitas fisik secara teratur agar membantu menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhanJauhi rokok dan alkohol

    (elk/tgm)

  • 3 Pasien Batu Ginjal Ceritakan Gejala Awal yang Dirasakan, Seperti Ini Rasanya

    3 Pasien Batu Ginjal Ceritakan Gejala Awal yang Dirasakan, Seperti Ini Rasanya

    Jakarta

    Batu ginjal adalah benda keras yang terbuat dari mineral dan garam dalam urine, yang terbentuk di ginjal. Kondisi ini dapat disebabkan berbagai hal.

    Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab meliputi pola makan, berat badan berlebih, beberapa kondisi kesehatan, serta beberapa suplemen dan obat-obatan. Kondisi ini dapat mempengaruhi organ lain yang memproduksi urine atau mengeluarkannya dari tubuh, mulai dari ginjal hingga kandung kemih.

    Sering kali, batu terbentuk saat urine mengandung lebih sedikit air. Hal inilah yang menyebabkan mineral membentuk kristal dan saling menempel.

    Jika tidak segera ditangani, kondisi batu ginjal dapat menimbulkan komplikasi berbahaya termasuk gagal ginjal. Berikut pengakuan tiga pasien soal tanda-tanda awal batu ginjal:

    Cerita Pasien soal Gejala Batu Ginjal yang Dikeluhkan

    1. Keluhkan Nyeri Punggung

    Seorang wanita berusia 46 tahun bernama Carollyn Gehrke mengalami nyeri punggung dan perut samping. Kejadian itu dialaminya saat libur Natal pada 2019.

    Dikutip dari Mayo Clinic, karena keluhan itu Carollyn hanya menghabiskan waktu liburannya dengan istirahat.

    “Saya merasakan sakit yang aman sangat tidak nyaman. Saya tidak menghadiri pesta Natal atau Tahun Baru. Hanya tinggal di rumah dengan selimut penghangat,” terangnya.

    Namun, rasa sakit di bagian punggungnya semakin parah. Carollyn dan ibunya menelepon bibinya yang bekerja di Mayo Clinic Health System di La Crosse, Amerika Serikat (AS).

    Mereka dihubungkan langsung dengan perawatan La Crosse yang menanyakan soal jenis nyeri yang dialami dan berapa lama rasa sakit itu berlangsung.

    Carollyn dirujuk ke dokter bedah Scott Pate, sehingga ia berangkat ke La Crosse bersama suaminya. Di mobil, Carollyn minum obat pereda nyeri dan selimut hangat untuk meredakan sakit.

    Setelah menjalani pemeriksaan, Carollyn didiagnosis batu ginjal jenis kalsium oksalat dengan ukuran 1 cm. Batu ginjal itu memiliki kemungkinan kecil untuk keluar dengan sendirinya.

    Sebagai tindak lanjut, dokter menjalani prosedur pembedahan dengan laser litotripsi untuk mengangkat batu ginjal Carollyn.

    NEXT: Darah di urine hingga sakit perut yang menusuk.

    2. Muncul Darah di Urine

    Gadis kecil berusia 6 tahun merasa ketakutan melihat adanya darah di urinenya saat berada di sekolah. Taylor yang tinggal di Philadelphia, AS, itu menceritakannya ke ibunya dan langsung membawanya ke dokter anak.

    Dikutip dari Children’s Hospital of Philadelphia, awalnya Taylor didiagnosis infeksi saluran kemih. Dokter pun meresepkan antibiotik untuknya.

    Namun, darah kembali muncul secara berkala selama beberapa bulan berikutnya. Ia juga mengalami muntah, dehidrasi, kelelahan, dan sakit perut.

    Taylor kembali dibawa ke dokter anak, didiagnosis infeksi ginjal dan kembali diresepkan antibiotik. Sekitar dua minggu kemudian, ia pergi ke rumah sakit dan CT scan menunjukkan batu ginjal tersangkut di ureternya.

    Melihat kondisinya, Taylor dirujuk untuk menjalani prosedur pemasangan stent di dalam ureternya. Dokter menggunakan laser untuk memecah batu ginjal sebesar 6 mm lalu mengeluarkannya.

    Pasca operasi, Taylor tidak pernah merasakan sakit dan rutin kontrol kesehatan setiap enam bulan sekali. Selain itu, ia juga mulai mengonsumsi banyak air putih dan menghindari makanan yang mengandung kadang garam yang tinggi.

    3. Sakit Perut yang Menusuk

    Seorang remaja berusia 15 tahun di Negara Bagian Ohio, AS, mengeluhkan nyeri yang tajam di perut bagian bawah. Remaja bernama Claire Monti itu merasa perutnya seperti ditusuk-tusuk secara terus-menerus.

    Rasa sakit itu semakin memburuk dalam beberapa hari berikutnya. Dikutip dari Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, Claire dilarikan ke UGD. Setelah diperiksa, dokter menemukan adanya batu ginjal yang tersangkut di tabung drainase menuju kandung kemih.

    Sekitar satu minggu kemudian, batu ginjal Claire pecah dan keluar bersama stent. Pemeriksaan selanjutnya, dokter tidak lagi menemukan batu ginjal di tubuhnya.

    Pasca kejadian itu, Claire mulai menjaga pola makannya. Ia lebih banyak mengonsumsi yogurt dan limun, dan menghindari makanan favoritnya seperti selai kacang hingga cokelat.

  • Cerita Dua Pasien Kanker Vagina, Sama-sama Alami Perdarahan usai Berhubungan Intim

    Cerita Dua Pasien Kanker Vagina, Sama-sama Alami Perdarahan usai Berhubungan Intim

    Jakarta

    Kanker vagina merupakan kanker langka yang terjadi di vagina, saluran otot yang menghubungkan rahim dengan bagian luar tubuh. Kondisi ini terjadi saat sel-sel abnormal di vagina tumbuh dan membelah tak terkendali.

    Dikutip dari Mayo Clinic, kanker vagina mungkin tidak menimbulkan gejala apapun di fase awal. Seiring pertumbuhannya, kanker vagina dapat menimbulkan gejala, seperti:

    Perdarahan vagina yang tidak umum, seperti setelah menopause atau usai berhubungan seks.Keputihan.Benjolan atau massa di vagina.Buang air kecil yang menyakitkan.Sering buang air kecil.Sembelit.Nyeri panggul.Cerita Pasien Kanker Vagina

    Beberapa wanita pun mengungkapkan soal gejala kanker vagina yang mereka rasakan. Dikutip dari berbagai sumber, berikut pengalaman mereka:

    1. Perdarahan dan Nyeri

    Seorang wanita di Australia menceritakan pengalamannya mengalami kanker vagina. Jane (46) terkejut saat mengalami perdarahan setelah berhubungan seks dengan suaminya.

    “Dokter umum meminta saya untuk melakukan USG dan merujuk ke dokter kandungan. Tetapi, saya harus menunggu selama 2 bulan untuk mendapatkan janji temu itu,” kata Jane yang dikutip dari Cancer Council.

    Ketika menunggu itu, Jane merasa stres, terutama saat ia mengalami perdarahan usai berhubungan seks dan merasakan nyeri di vagina.

    Setelah mendapat waktu konsultasi dengan dokter kandungan, Jane mengungkapkan gejala-gejala yang dirasakannya. Dokter pun merujuk Jane ke dokter kandungan onkologi.

    “Dokter kandungan onkologi mengonfirmasi bahwa saya memiliki massa di dinding vagina. Ia melakukan biopsi dan meminta saya untuk menjalani pemindaian MRI dan PET. Saya sangat terpukul, tetapi berusaha menyembunyikannya dari anak-anak,” kata Jane.

    “Dokter kandungan onkologi menelepon saya untuk menyampaikan hasilnya, itu adalah SCC yang tumbuh cepat dan belum menyebar ke luar vagina. Perawatan yang direkomendasikan adalah kemoradiasi selama 5-6 minggu yang diikuti oleh brakiterapi interstisial,” lanjutnya.

    Untuk mengatasi masalahnya, Jane menjalani berbagai macam pengobatan untuk menyembuhkan kanker vagina yang diidapnya, salah satunya dengan kemoterapi.

    2. Muncul Bercak Darah yang Makin Parah

    Seorang wanita di Amerika Serikat didiagnosis mengidap kanker vagina saat berusia 38 tahun. Sebelum didiagnosis, wanita bernama Sarah itu awalnya hanya melihat bercak darah di organ intimnya setelah berhubungan seksual.

    “Saya mulai melihat adanya bercak setelah berhubungan intim. Itu tidak normal bagi saya, dan karena histerektomi sebelumnya, saya tidak lagi mengalami menstruasi,” tuturnya yang dikutip dari laman CDC.

    Awalnya, bercak darah yang muncul hanya sedikit. Tetapi, hal itu bertambah buruk hingga perdarahan sepanjang hari dan membutuhkan pembalut.

    “Selain perdarahan yang tidak biasa, saya tidak mengalami gejala lain, tidak merasakan perih, dan saya merasa sehat-sehat saja,” terang Sarah.

    “Namun, perdarahannya semakin parah dan sangat tidak biasa sehingga membuat saya takut,” sambungnya.

    Mengetahui ada yang tidak beres, Sarah memutuskan untuk pergi ke dokter umum. Dokter memintanya untuk melakukan Pap Test dan tes Human Papillomavirus (HPV).

    Sarah pun membuat janji dengan dokter spesialis onkologi ginekologi untuk melakukan kolposkopi dan pemeriksaan. Tetapi, ia perlu menunggu beberapa minggu.

    Dari hasil pemeriksaan, Sarah memiliki benjolan sebesar telur di vagina yang menjadi penyebab perdarahan.

    “Mereka (tim dokter) menjadwalkan saya untuk menjalani biopsi, sehingga mereka dapat mengumpulkan dan menguji sel-sel tersebut,” ungkapnya.

    Hasil tes menunjukkan benjolan di vaginanya itu adalah kanker yang teralokasi, sehingga tidak berdampak pada organ panggul lainnya. Sarah menjalani berbagai pengobatan dan perawatan intensif untuk mengecilkan serta membunuh sel-sel kanker itu agar tidak tumbuh lebih lanjut.

    (sao/kna)

  • Kenapa Selalu Mulas Setelah Minum Kopi? Begini Penjelasan Medisnya

    Kenapa Selalu Mulas Setelah Minum Kopi? Begini Penjelasan Medisnya

    Jakarta

    Kopi merupakan salah satu minuman yang populer di pagi hari. Banyak orang yang minum kopi untuk menambah energi untuk menjalani hari.

    Kopi bisa memberikan banyak manfaat kesehatan jangka panjang jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Namun, ada orang-orang yang merasa mulas setelah menikmati secangkir kopi.

    Kenapa Minum Kopi Bikin Ingin Buang Air Besar? Ini Alasannya

    Sebuah studi yang mensurvei 92 peserta menemukan bahwa 29 persen dari total kelompok melaporkan ingin buang air besar hanya 30 menit setelah minum secangkir kopi. Lantas, mengapa kopi menyebabkan ingin buang air besar?

    1. Kopi Bisa Merangsang Usus Besar

    Gerakan dan kontraksi usus besar menyebabkan buang air besar. Dikutip dari Mayo Clinic, dinding usus besar terpisah dan meregang. Salah satu alasan utama mengapa kopi memberi sensasi sudah waktunya melakukan buang air besar adalah karena kopi merangsang otot di usus besar.

    “Minum kopi bisa merangsang otot-otot di usus besar, yang menyebabkan sensasi ingin buang air besar,” kata seorang peneliti bernama Adil Maqbool, MD, dikutip dari Eat This Not That.

    “Hal ini karena kopi mengandung kafein, yang merupakan senyawa dan stimulan alami, yang memicu pergerakan otot-otot usus besar yang menyebabkan buang air besar,” tambahnya.

    Bahkan, kopi yang hanya mengandung sedikit kafein atau tanpa kafein bisa merangsang usus besar. Menurut penelitian dalam European Journal of Gastroenterology and Hepatology, kopi berkafein, tanpa kafein, dan makanan lebih efektif dalam menyebabkan kontraksi usus besar daripada air.

    2. Kopi Merangsang Produksi Asam Lambung

    Kopi bisa berinteraksi dengan asam lambung dan membuat rasa ingin buang air besar.

    “Kopi bertindak sebagai pencahar alami karena merangsang produksi asam lambung di lambung dan usus kita,” kata dokter pengobatan gaya hidup, Onyx Adegbola, MD, Ph.D.

    Peningkatan keasaman ini membantu mempercepat proses pencernaan yang bisa menyebabkan keinginan buang air besar. Interaksi ini juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau kram perut pada sebagian orang.

    Meski demikian, pada akhirnya dampak kopi pada usus bervariasi berdasarkan masing-masing individu. Beberapa orang bisa lebih sensitif terhadap kafein, sehingga mengalami efek yang lebih kuat dari minum kopi, seperti keinginan yang meningkat untuk buang air besar.

    “Apapun masalahnya, sebaiknya tetap terhidrasi dan mendengarkan tubuh. Jika merasa perlu ke kamar mandi setelah minum kopi, tidak apa-apa untuk melakukannya,” kata Maqbool.

    (elk/tgm)

  • Ini Bedanya Kolesterol Baik dan Jahat, Banyak yang Belum Paham

    Ini Bedanya Kolesterol Baik dan Jahat, Banyak yang Belum Paham

    Jakarta

    Orang awam mengenal dua jenis kolesterol, yakni kolesterol jahat dan kolesterol baik. Apa sih bedanya, dan bagaimana sifat masing-masing sehingga disebut baik dan jahat?

    Baik kolesterol baik maupun jahat, keduanya merupakan dua tipe lipoprotein. Dikutip dari Medlineplus, lipoprotein merupakan gabungan antara lipid (lemak) dan protein yang berfungsi mengangkut lemak ke dalam aliran darah. Di dalam tubuh, lemak punya beragam fungsi seperti melarutkan vitamin hingga mengaktifkan hormon-hormon tubuh.

    Apa Bedanya Kolesterol Baik dan Jahat?

    Meski dilabeli ‘baik’ dan ‘jahat’ oleh orang awam, sebenarnya kedua jenis kolesterol, atau tepatnya lipoprotein, ini punya fungsi masing-masing di dalam tubuh. Dampak buruk bagi kesehatan muncul ketika kadarnya tidak seimbang.

    Kolesterol jahat (LDL)

    Dikutip dari Mayo Clinic, istilah ‘kolesterol jahat’ merujuk pada Low Density Lipoprotein (LDL) atau lipoprotein dengan densitas rendah. Jenis liproprotein yang satu ini dalam kadar tinggi dapat memicu timbunan plak di dinding pembuluh darah.

    Timbunan plak bisa terjadi di mana saja, termasuk di pembuluh darah yang menuju jantung dan otak dan menyumbat aliran darah berisi oksigen dan nutrisi penting ke organ tersebut. Jika terjadi di pembuluh darah menuju jantung, bisa memicu serangan jantung, dan jika menuju otak bisa mengakibatkan stroke.

    Kolesterol baik (HDL)

    Sementara itu, ‘kolesterol baik’ merupakan sebutan awam untuk High Density Lipoprotein (HDL) atau lipoprotein dengan densitas tinggi yang fungsinya mengangkut kelebihan kolesterol untuk dipecah dan dibuang melalui hati. Jika kadar tinggi LDL berdampak buruk bagi kesehatan kardiovaskular, kadar HDL tinggi justru baik untuk jantung.

    Trigliserida

    Satu lagi jenis lemak yang juga muncul dalam pemeriksaan kolesterol adalah trigliserida. Sama seperti LDL, jenis lemak yang satu ini juga perlu dijaga agar kadarnya tidak tinggi karena bisa meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.

    Berapa Kadar Normal Kolesterol Baik dan Jahat?

    Dikutip dari Cleveland clinic, kadar kolesterol normal untuk beberapa kelompok usia adalah sebagai berikut. Kadar berikut dinyatakan dalam mg/dL:

    UsiaTotal kolesterolTrigliseridaKolesterol jahat (LDL)Kolesterol baik (HDL)19 Tahun ke bawahdi bawah 70di bawah 150di bawah 11045 ke atas20 Tahun ke atas (pria)125-200di bawah 150di bawah 10040 ke atas20 Tahun ke atas (wanita)125-200di bawah 150di bawah 10050 ke atas

    Kapan Harus Cek Kolesterol?

    The US Center for Disease Control and Prevention (US CDC) menyarankan tes kolesterol dilakukan sesuai kondisi masing-masing. Berikut anjurannya:

    Sebagian besar orang dewasa sehat perlu cek kolesterol tiap 4-5 tahunJika punya riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga, bisa dilakukan lebih seringAnak-anak perlu cek kolesterol minimal sekali antara umur 9-11 tahunRemaja perlu cek kolesterol minimal sekali antara umur 17-21 tahunAnak dan remaja dengan obesitas butuh cek lebih sering.

    Menjaga kesimbangan kadar kolesterol baik dan jahat bisa dilakukan dengan menerapkan beberapa gaya hidup sehat sebagai berikut.

    Menurunkan berat badanMengonsumsi makanan yang ramah jantung, yang berarti rendah gula, garam, dan lemakMeningkatkan aktivitas fisik. Berjalan cepat selama 30 menit sehari sebanyak 5 kali dalam sepekan sudah cukup untuk memberikan perubahanMengelola stresTidur yang cukup.

    (up/tgm)

  • Waspadai Kolesterol Setelah Idul Adha, Ini 5 Makanan yang Harus Dihindari

    Waspadai Kolesterol Setelah Idul Adha, Ini 5 Makanan yang Harus Dihindari

    Jakarta

    Idul Adha identik dengan sajian lezat berbagai olahan daging, yang pastinya bikin was-was para pengidap kolesterol tinggi. Jika memang punya risiko, maka ada baiknya membatasi beberapa jenis makanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

    Pada individu yang sehat, menyantap makanan serba daging sebenarnya tidak masalah. Sistem metabolisme punya kemampuan untuk memilah nutrisi yang dibutuhkan tubuh, lalu membuang yang tidak diperlukan.

    Masalahnya, sistem ini tidak selalu berjalan sebagaimana diharapkan. Gangguan metabolisme membuat makanan serba enak yang tersaji di momen Idul Adha mudah sekali memicu peningkatan kolesterol dan asam urat.

    Dikutip dari Mayo Clinic, kolesterol adalah senyawa berlemak yang terdapat di seluruh tubuh. Kolesterol bisa diproduksi oleh tubuh sendiri, bisa juga bersumber dari makanan yang dikonsumsi.

    Sekurangnya ada dua jenis kolesterol yang penting untuk diketahui. High Density Lipoprotein (HDL) merupakan kolesterol yang membawa kelebihan lemak di dalam darah ke hati, untuk kemudian dipecah dan dibuang dari tubuh.

    Karena fungsinya tersebut, kalangan awam menyebut HDL dengan istilah ‘kolesterol baik’.

    Jenis lainnya adalah Low Density Lipoprotein (LDL), yakni kolesterol yang dapat menumpuk di dinding pembuluh darah. Penumpukan tersebut bisa memicu penyempitan, atau bahkan penyumbatan yang memicu stroke dan serangan jantung. Oleh karenanya, LDL dalam istilah awam disebut sebagai ‘kolesterol jahat’.

    Kadar kolesterol normal

    Dikutip dari Clevelandclinic, kadar normal kolesterol sebagai berikut:

    HDL: di atas 60 mg/dLLDL: di bawah 100 mg/dLKolesterol total: di bawah 200 mg/dL5 Makanan yang sebaiknya dihindari

    Untuk mencegah peningkatan kadar LDL setelah Idul Adha, ada baiknya membatasi asupan sebagai berikut:

    1. Torpedo

    Praktisi seks dr Boyke Dian Nugraha, SpOG dalam perbincangan dengan detikcom mewanti-wanti kaum pria yang suka berburu torpedo kambing. Terlebih jika punya riwayat kolesterol tinggi.

    “Jadi makan torpedo kambing itu sama dengan makan jeroan ya, jadi tau sendiri kadar lemak jahatnya tinggi,” pesan dr Boyke.

    2. Jeroan

    Sama seperti torpedo, jeroan atau organ dalam pada umumnya memang memiliki kandungan kolesterol yang tinggi. Spesialis jantung dr Yuri Afifah, SpJP mengingatkan, ada baiknya pilah-pilah jika menyantap daging kurban.

    “Jeroan nggak disarankan, jangan ya, itu tinggi kolesterol dan lemak juga,” katanya.

    3. Santan

    Sebenarnya, anggapan bahwa santan mengandung kolesterol adalah mitos karena kolesterol hanya diproduksi oleh hewan dan bukan dari tanaman. Namun demikian, konsumsi santan berlebih dapat memicu peningkatan kolesterol dalam tubuh.

    “Santan tidak mengandung kolesterol tetapi mengandung lemak jenuh yang apabila dimetabolisme di badan menyebabkan peningkatan LDL (low-density lipoprotein), itu salah satu fraksi kolesterol,” kata spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH.

    4. Kulit dan lemak

    Menurut spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ray Rattu, SpPD, pengidap kolesterol tinggi sebaiknya menghindari bagian daging berlemak. Bagian perut serta dekat kulit termasuk yang perlu dihindari.

    5. Gorengan dan makanan cepat saji

    Memang bukan termasuk daging kurban, tetapi umumnya banyak disantap ketika mulai bosan dengan sajian serba daging. Hati-hati, junk food bisa mengganggu sistem metabolisme dan meningkatkan kolesterol.

    Bagaimana mengurangi kolesterol?

    Spesialis gizi klinis dr Dessy Suci Rachmawati, SpGK menyarankan buah dan sayuran untuk mengimbangi asupan daging. Menurutnya, makanan berserat ini bisa mencegah kalap makan karena sifatnya membuat lambung cepat terasa penuh.

    “Serat dia juga bermanfaat untuk lebih mengontrol dari gula darah kita selain itu dia juga bisa membantu mengikat kolesterol,” jelasnya.

    Tidak kalah penting, asupan cairan juga harus dicukupi. Kurang cairan bukan cuma mengganggu sistem metabolisme, tapi juga bikin susah buang air besar (BAB) setelah makan daging.

    (up/up)