Tempat Fasum: Mayo Clinic

  • Apa Itu Kanker Endometrium? Penyakit yang Merenggut Nyawa Dina Mariana

    Apa Itu Kanker Endometrium? Penyakit yang Merenggut Nyawa Dina Mariana

    Jakarta, Beritasatu.com – Artis senior Dina Mariana meninggal dunia pada usia ke-59 tahun, Minggu (3/11/2024) di Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta. Dalam sebuah podcast disebutkan, sebelum  mengembuskan napas terakhirnya Dina telah berjuang melawan kanker endometrium atau kanker dinding rahim sejak 2021.

    Lalu, seberapa ganas kanker dinding, sehingga dapat membuat nyawa Dina Mariana harus terenggut akibat menderita penyakit tersebut?

    Dilansir dari Mayo Clinic, Selasa (5/11/2024), kanker endometrium merupakan jenis kanker yang berasal dari pertumbuhan sel-sel abnormal di rahim yang mengalami perubahan pada struktur DNA-nya.

    Namun, penyebab pasti dari kanker ini belum diketahui, tetapi perubahan pada sel-sel di dinding rahim dapat menyebabkan sel-sel tersebut menyerang jaringan tubuh yang sehat dan berpotensi menyebar ke bagian tubuh lain.

    Selain kanker endometrium, ada juga kanker lain yang bisa berkembang di rahim, yaitu sarkoma rahim. Namun, kanker jenis ini lebih jarang dibandingkan dengan kanker endometrium. 

    Kanker endometrium sering kali terdeteksi pada tahap awal karena gejalanya, seperti pendarahan vagina yang tidak teratur, pendarahan setelah menopause, dan nyeri panggul. Apabila terdeteksi pada stadium awal, pengangkatan rahim melalui operasi biasanya dapat menyembuhkan kanker tersebut.

    Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker endometrium antara lain perubahan hormon dalam tubuh, usia lanjut, obesitas, serta sindrom genetik tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker ini.

    Selain itu, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah kanker endometrium. Salah satunya adalah berdiskusi dengan dokter mengenai risiko terapi hormon setelah menopause. 

    Bagi yang mempertimbangkan terapi penggantian hormon untuk mengatasi gejala menopause, penting untuk bertanya tentang potensi risiko dan manfaatnya. Terapi hormon yang mengandung kombinasi estrogen dan progestin diketahui dapat menurunkan risiko kanker endometrium, meskipun terapi ini juga membawa risiko lain yang harus diperhitungkan dengan hati-hati.

    Langkah pencegahan lain adalah dengan mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi oral, karena mengonsumsi pil KB selama minimal satu tahun dapat mengurangi risiko kanker endometrium. 

    Meskipun demikian, kontrasepsi oral juga memiliki efek samping, sehingga diskusikan manfaat dan risikonya dengan dokter.

    Selain itu, menjaga berat badan tetap sehat juga sangat penting, karena obesitas merupakan faktor yang meningkatkan risiko kanker endometrium. Oleh karena itu, penting untuk berusaha mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.

  • Penyebab Kemandulan pada Pria dan Wanita, Cek Ciri-cirinya

    Penyebab Kemandulan pada Pria dan Wanita, Cek Ciri-cirinya

    Jakarta

    Infertilitas atau mandul merupakan istilah untuk menyebut kondisi seseorang yang tidak dapat hamil meski telah rutin melakukan hubungan seksual tanpa pengaman selama setidaknya satu tahun. Tidak hanya wanita, kondisi ini juga dapat dialami oleh pria.

    Kemandulan umum terjadi di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar satu dari enam orang usia produktif di dunia mengalami kemandulan. Lantas, apa penyebab kemandulan?

    Penyebab Mandul

    Kemandulan pada pria dan wanita bisa disebabkan oleh banyak faktor. Terkadang juga penyebab mandul tidak dapat diketahui.

    Mengutip laman WHO dan Mayo Clinic, berikut sejumlah kemungkinan penyebab kemandulan pada laki-laki dan perempuan:

    Penyebab Mandul pada Pria

    Penyumbatan saluran reproduksi

    Kondisi ini menyebabkan disfungsi saat mengeluarkan air mani. Penyumbatan bisa terjadi pada saluran yang membawa air mani, seperti saluran ejakulasi dan vesikula seminalis. Kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh cedera atau infeksi pada saluran genital.

    Kondisi ini menyebabkan kelainan pada hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari, hipotalamus, dan testis. Contoh gangguan yang mengakibatkan ketidakseimbangan hormon, termasuk kanker pituitari atau testis.

    Kegagalan testis memproduksi sperma

    Misalnya karena varikokel atau perawatan medis yang mengganggu sel-sel penghasil sperma, seperti kemoterapi.

    Fungsi dan kualitas sperma yang tidak normal

    Kondisi atau situasi yang mengakibatkan bentuk atau morfologi dan gerakan atau motilitas sperma menjadi tidak normal mampu berdampak negatif pada kesuburan. Misalnya, penggunaan steroid anabolik bisa menyebabkan parameter air mani tak normal seperti jumlah dan bentuk sperma.

    Masalah dengan sperma yang mencapai saluran reproduksi wanita

    Masalah ini dapat disebabkan oleh kondisi seksual seperti ejakulasi dini, penyakit genetik tertentu seperti fibrosis kistik, masalah fisik seperti penyumbatan pada testis, atau kerusakan atau cedera pada organ reproduksi.

    Kerusakan akibat kanker dan pengobatannya

    Pengobatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat mempengaruhi produksi sperma.

    Penyebab Mandul pada Wanita

    Kelainan pada tuba falopi

    Tuba falopi tuba falopi merupakan tempat sel telur dan sperma bersatu. Kelainan pada tuba seperti penyumbatan dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) yang tidak diobati atau komplikasi dari aborsi yang tidak aman, sepsis pasca persalinan, atau operasi perut dan panggul.

    Kelainan ini dapat bersifat inflamasi seperti endometriosis. Endometriosis menyebabkan jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini dapat mempengaruhi kinerja ovarium, rahim, dan tuba falopi.

    Kelainan juga bisa bersifat jinak seperti fibroid, sejenis tumor di dinding rahim tetapi bukan kanker. Fibroid dapat menyumbat tuba falopi. Kondisi ini juga mampu mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada rahim.

    Masalah dengan bentuk rahim yang disebut polip rahim dan masalah dengan bagian bawahnya yaitu serviks dapat pula menyebabkan kemandulan.

    Kondisi ini mempengaruhi pelepasan sel telur dari rahim. Gangguan ini meliputi masalah hormonal seperti sindrom ovarium polikistik.

    Tingginya kadar hormon prolaktin yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI dapat mempengaruhi ovulasi. Hipertiroidisme yang merupakan kondisi hormon tiroid yang terlalu banyak atau terlalu sedikit juga bisa berdampak pada siklus menstruasi atau menyebabkan infertilitas.

    Penyebab mendasar lain yang dapat mengakibatkan gangguan ovulasi, meliputi terlalu banyak olahraga, gangguan makan, atau tumor.

    Sistem endokrin meliputi hipotalamus dan kelenjar pituitari. Gangguan pada sistem tersebut bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi. Contoh gangguan yang umum mempengaruhi sistem ini, meliputi kanker pituitari dan hipopituitarisme.

    Insufisiensi ovarium primer

    Kondisi ini terjadi ketika ovarium berhenti bekerja sebagaimana mestinya dan periode menstruasi berakhir sebelum usia 40 tahun. Penyebabnya tidak diketahui. Namun faktor yang berkaitan dengan kondisi tersebut, meliputi penyakit sistem imun, kondisi genetik seperti sindrom Turner, dan pengobatan radiasi atau kemoterapi.

    Ini adalah jaringan parut yang mengikat organ. Perlengketan dapat terbentuk setelah infeksi panggul, radang usus buntu, endometriosis, atau operasi perut atau panggul.

    Kanker tertentu, terutama yang menyerang organ reproduksi, sering kali menurunkan kesuburan wanita. Radiasi dan kemoterapi juga dapat mempengaruhi kesuburan.

    Faktor Risiko Mandul

    Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan, infertilitas pria dan wanita juga berisiko dipengaruhi oleh faktor berikut:

    Seiring bertambahnya usia, kesuburan perempuan menurun perlahan, terutama di pertengahan usia 30-an. Kesuburan menurun cepat setelah usia 37 tahun. Kemandulan pada wanita lebih tua bisa disebabkan jumlah dan kualitas sel telur yang lebih rendah, atau masalah kesehatan yang mempengaruhi kesuburan.

    Kesuburan laki-laki berusia di atas 40 tahun juga bisa menurun. Risiko cacat lahir dan masalah genetik juga bisa terjadi pada anak yang lahir dari pria di atas 40 tahun.

    Sepasang suami istri atau salah satunya yang merokok bisa menurunkan peluang kehamilan. Kebiasaan ini dapat membuat perawatan kesuburan menjadi kurang efektif.

    Perempuan yang merokok dapat meningkatkan risiko keguguran. Bahkan jika suaminya merokok dan istrinya tidak, risiko keguguran juga bisa meningkat.

    Pada pria, merokok bisa menaikkan risiko disfungsi ereksi dan jumlah sperma rendah.

    Ganja dapat mempengaruhi kesuburan. Penggunaannya selama kehamilan dikaitkan dengan efek negatif pada bayi dalam janin. Ganja juga bisa meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran mati.

    Alkohol dapat menyebabkan infertilitas. Bagi wanita, tidak ada batas aman konsumsi alkohol saat mencoba untuk hamil atau selama kehamilan. Pada pria, konsumsi alkohol berlebihan dapat menurunkan jumlah sperma dan mempengaruhi pergerakan sperma.

    Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko infertilitas. Obesitas bisa mengakibatkan kualitas air mani yang lebih rendah.

    Masalah kesuburan berisiko terjadi pada orang yang memiliki gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia. Mereka yang menjalankan diet sangat rendah kalori atau diet ketat juga berisiko.

    Jarang berolahraga dan kurang aktif bergerak mampu menyebabkan obesitas, yang pada akhirnya meningkatkan risiko infertilitas. Masalah ovulasi juga kerap dikaitkan dengan terlalu sering olahraga, tapi ini jarang terjadi.

    Ciri-ciri Mandul

    Gejala kemandulan pada pria dan wanita tidak begitu jelas. Ciri-ciri mandul yang patut diwaspadai, yaitu:

    Ciri-ciri Mandul pada Pria

    Masalah hormonal seperti perubahan pada pertumbuhan rambut atau fungsi seksual.Mengalami gangguan penis atau masalah ejakulasi.

    Ciri-ciri Mandul pada Wanita

    Tidak bisa hamil.Menstruasi tidak teratur atau tidak haid sama sekali.Sering nyeri panggul atau perut.

    Nah, itu tadi kemungkinan penyebab kemandulan dan ciri-cirinya yang perlu diwaspadai. Apabila mengalami sejumlah kondisi dan gejala di atas, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    (azn/row)

  • Sederet Makanan ‘Anti-Pikun’ yang Bantu Jaga Ingatan Kian Tajam hingga Usia Tua

    Sederet Makanan ‘Anti-Pikun’ yang Bantu Jaga Ingatan Kian Tajam hingga Usia Tua

    Jakarta

    Sudah ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kemampuan untuk memaksimalkan memori dapat terkait dengan apa yang seseorang makan. Pola makan yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh dan kacang-kacangan, ikan, lemak sehat, dan rempah-rempah atau biji-bijian dapat meningkatkan fungsi memori otak.

    Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini adalah sederet makanan yang dapat meningkatkan kemampuan memori dan mencegah pikun di usia tua:

    1. Buah-Buahan

    Beri

    Buah beri mengandung banyak antioksidan yang dapat melindungi otak dari kerusakan oksidatif, serta mencegah penuaan dini dan demensia yang merusak daya ingat. Jenis beri seperti bluberi merupakan sumber antosianin dan flavonoid lain yang kaya yang dapat meningkatkan fungsi otak.

    Semangka

    Semangka memiliki konsentrasi likopen yang tinggi, antioksidan kuat lainnya. Semangka juga sumber air murni yang baik yang bermanfaat bagi kesehatan otak. Bahkan dehidrasi ringan dapat mengurangi energi mental dan merusak daya ingat.

    Alpukat

    Buah ini kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang dapat meningkatkan fungsi memori. Caranya dengan membantu memperbaiki kadar kolesterol darah jika dimakan secukupnya sebagai pengganti lemak jenuh.

    2. Sayuran

    Bit

    Bit kaya akan nitrat, senyawa alami yang dapat melebarkan pembuluh darah, sehingga darah yang mengandung lebih banyak oksigen dapat mencapai otak.

    Sayur Hijau

    Sayuran berdaun hijau tua dikenal karena antioksidannya, seperti vitamin C dan telah terbukti dapat mengurangi risiko hilangnya memori akibat usia. Sayuran hijau juga kaya akan folat yang dapat meningkatkan memori dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan sirkulasi darah ke otak.

    3. Makanan Laut

    Ikan Berlemak

    Ikan berlemak, seperti salmon, trout, mackerel, herring, sarden, sarden, dan kipper, kaya akan asam lemak omega-3 yang menyehatkan jantung. Ikan ini juga terbukti dapat meningkatkan daya ingat jika dimakan satu hingga dua kali seminggu.

    Kerang dan Krustasea

    Makanan laut lain seperti kerang, udang, dan lobster merupakan sumber vitamin B12 yang baik. Vitamin B12 merupakan nutrisi yang berperan penting dalam mencegah hilangnya daya ingat.

    4. Lemak Sehat

    Minyak Zaitun

    Minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal, yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat jika digunakan sebagai pengganti lemak jenuh atau lemak trans. Minyak zaitun extra-virgin adalah jenis minyak yang paling sedikit diproses dengan kadar senyawa antioksidan tertinggi.

    Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan seperti kenari merupakan sumber asam lemak omega-3 yang menurunkan trigliserida, meningkatkan kesehatan pembuluh darah, membantu menyeimbangkan tekanan darah, dan mengurangi pembekuan darah.

    (avk/suc)

  • 5 Cara Menjaga Kesehatan Otak Biar Nggak Cepat Pikun, Jangan Lupa Nongkrong

    5 Cara Menjaga Kesehatan Otak Biar Nggak Cepat Pikun, Jangan Lupa Nongkrong

    Jakarta

    Otak adalah organ penting yang mengatur berbagai fungsi tubuh seperti pikiran, gerakan, hingga emosi. Organ ini terdiri dari miliaran sel saraf yang mengirim informasi ke seluruh tubuh.

    Seiring bertambahnya usia, fungsi otak pun ikut menurun. Akibatnya, otak rentan mengalami gangguan, seperti gangguan kognitif dan demensia.

    Karenanya, penting untuk selalu menjaga kesehatan otak agar tetap berfungsi dengan baik meski memasuki usia senja. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut sederet tips yang bisa diterapkan untuk menjaga otak tetap sehat dan tajam.

    1.⁠ ⁠Konsumsi Makanan Sehat dan Seimbang

    Penelitian menunjukkan makanan sehat dan bergizi seimbang dapat mencegah atau menunda gejala demensia. Salah satu pola diet yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan otak adalah diet MIND.

    MIND merupakan singkatan dari Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay. Diet ini memberikan nutrisi yang dibutuhkan otak untuk menjaga fokus mental dan memperlambat penurunan kemampuan berpikir.

    Diet MIND berfokus pada makanan nabati, seperti sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, buah beri, unggas dan ikan. Diet ini juga membatasi konsumsi makanan tertentu, seperti mentega, keju, daging merah, dan perman.

    2.⁠ ⁠Rutin Berolahraga

    Mungkin detikers bertanya-tanya, apa sih hubungan antara olahraga dan kesehatan otak? Penelitian menunjukkan orang yang aktif secara fisik memiliki kemampuan berpikir yang lebih tajam.

    Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, kekuatan, energi, dan suasana hati. Studi juga menunjukkan olahraga dapat menurunkan risiko alzheimer.

    Usahakan untuk melakukan olahraga intensitas sedang sedikitnya 150 menit seminggu.

    3.⁠ Permainan yang Mengasah Otak

    Seperti halnya otot, otak juga perlu dilatih agar tetap sehat dan tajam. Salah satu caranya adalah dengan melakukan permainan yang menantang otak, seperti bermain board game atau mengerjakan teka-teki silang.

    Selain itu, cobalah untuk menekuni hobi baru, seperti bermain musik atau belajar bahasa asing. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat merangsang terbentuknya koneksi baru yang turut menunjang fungsi otak.

    4.⁠ ⁠Jaga Hubungan Sosial

    Percaya atau tidak, bertemu dan bercengkrama dengan teman-teman atau keluarga dapat memberikan manfaat positif bagi otak. Bersosialisasi membantu menangkal stres dan depresi, dua faktor yang dapat memengaruhi kemampuan daya ingat seiring bertambahnya usia.

    Tak hanya itu, isolasi sosial dan kesepian juga dikaitkan dengan risiko alzheimer dan penurunan kognitif yang lebih tinggi.

    5.⁠ ⁠Tidur yang Cukup Setiap Malam

    Tidur malam yang cukup membantu meningkatkan fungsi otak dan daya ingat, membuat pikiran tetap waspada, dan memudahkan melakukan tugas sehari-hari. Istirahat yang baik juga meredakan stres dan depresi.

    Prioritaskan tidur yang cukup dan berkualitas sedikitnya tujuh hingga sembilan jam setiap malam.

    (ath/naf)

  • Pakar Ungkap 5 Gejala Awal Penyakit Liver, Salah Satunya Bisa Muncul di Mata

    Pakar Ungkap 5 Gejala Awal Penyakit Liver, Salah Satunya Bisa Muncul di Mata

    Jakarta

    Hati atau liver merupakan organ terbesar yang ada di dalam tubuh manusia. Organ ini juga memainkan beragam peranan penting, mulai dari memproduksi empedu, membuang racun dari aliran darah, dan masih banyak lagi.

    Seperti organ tubuh lain, hati dapat mengalami penurunan fungsi atau kerusakan akibat penyakit. Penyakit hati mencakup banyak kondisi yang memengaruhi fungsi hati, seperti penyakit hati berlemak, sirosis hati, hepatitis, hingga kanker.

    Gejala penyakit-penyakit tersebut terkadang bisa langsung muncul, tapi tidak selalu.

    “Tanda dan gejala penyakit hati biasanya tidak muncul sampai terjadi kerusakan hati yang signifikan,” kata ahli hepatologi dan asisten profesor di Yale School of Medicine dr Bubu Banini dikutip dari Huffpost, Selasa (29/10/2024).

    Lantas, bagaimana cara mengetahui hati mulai bermasalah? Berikut sederet gejala awal penyakit hati yang perlu diwaspadai.

    1. Mata dan Kulit Kuning

    Kekuningan pada bagian putih mata dan kulit dapat menjadi tanda awal penyakit liver. Banini menjelaskan hal ini terjadi karena adanya kelebihan bilirubin. Bilirubin merupakan zat pigmen yang terbentuk selama pemecahan alami sel darah merah dalam tubuh.

    Biasanya, bilirubin diproses oleh hati dan dikeluarkan dari tubuh. Namun jika jumlahnya terlalu banyak, bilirubin dapat menyebabkan penyakit kuning dan mengindikasikan masalah pada hati.

    2. Urine Berwarna Gelap

    Urine berwarna gelap biasanya menjadi indikasi kurang minum atau dehidrasi. Namun, bagaimana jika urine berwarna gelap meski sudah cukup minum? Waspada, sebab itu bisa menjadi tanda masalah pada hati.

    Kondisi ini juga disebabkan oleh kelebihan bilirubin dalam tubuh. Bilirubin juga bisa mengubah warna urine menjadi jingga gelap, coklat, atau kuning.

    3. Disorientasi dan Kebingungan

    Perubahan mendadak pada kondisi mental, seperti disorientasi atau kebingungan, adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan. Sebab, perubahan tersebut bisa saja menjadi pertanda masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit hati.

    “Seseorang yang sehat bisa mengalami gagal hati akut yang dapat bermanifestasi sebagai perubahan kondisi mental atau kepribadian seperti disorientasi, kebingungan, atau mengantuk,” kata Banini.

    4. Pembengkakan di Kaki dan Perut

    Pembengkakan pada kaki, telapak kaki, dan perut berpotensi mengindikasikan masalah pada hati. Hal ini khususnya berlaku ketika seseorang mengalami sirosis, yaitu jaringan parut pada hati.

    Dikutip dari Mayo Clinic, sirosis dapat memperlambat aliran darah melaui hati dan meningkatkan tekanan di pembuluh vena yang membawa darah melalui organ tersebut. Tekanan ini dapat menyebabkan cairan berkumpul di kaki (edema) dan di perut (asites), sehingga membuat bagian tubuh tersebut membengkak.

    5. Mudah Memar dan Berdarah

    Gangguan pada liver dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap memar, bahkan akibat benturan ringan sekalipun. Tak hanya itu, tubuh juga rentan mengalami perdarahan saat terluka.

    Hal ini terjadi ketika hati tidak mampu memproduksi protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah.

    (ath/kna)

  • Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Menurut Sains

    Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Menurut Sains

    Jakarta

    Viral pemilik kos gerebek kamar penghuni kos yang dipenuhi sampah. Benda-benda berserakan di dalamnya, menimbulkan komentar berdatangan. Sebagian ada yang geram, tapi tak sedikit yang menyinggung soal hoarding disorder. Apa itu hoarding disorder?

    Hoarding disorder adalah kesulitan dalam membuang atau memisahkan barang-barang yang dimiliki karena orang tersebut percaya benda tersebut harus disimpan. Pengidapnya akan merasakan stres jika benda-benda itu disingkirkan. Karena itu, lama kelamaan, tumpukan barang makin banyak, walau banyak yang tidak memiliki nilai.

    Melansir Mayo Clinic, rumah orang yang mengalami hoarding disorder akan dipenuhi oleh banyak barang dan sampah. Benda itu bisa ada di atas kompor, meja, tangga, dan menutupi lantai. Akibatnya, aktivitas di dalamnya pun tidak bisa dilakukan, misalnya memasak, karena sampah terlalu menggunung. Seperti tidak ada ruang yang tersisa untuk tidak ditutupi sampah.

    Orang dengan gangguan ini mungkin tidak menyadari hal ini sebagai masalah, karena itu mengobati pengidapnya cukup menantang. Biasanya, orang dengan hoarding disorder meyakini barang-barang yang disimpannya memiliki keunikan dan dibutuhkan suatu hari nanti. Bisa juga karena dia merasa aman dan nyaman ketika dikelilingi oleh berbagai hal tersebut.

    Gejala Hoarding Disorder

    Gejala awal hoarding disorder biasanya muncul ketika masuk usia remaja hingga dewasa muda. Pengidapnya mulai menyimpan terlalu banyak barang yang secara perlahan memenuhi tempat tinggal. Setelah itu, dia mulai sulit untuk menyingkirkan benda-benda tersebut.

    Masuk usia dewasa, gangguan ini bisa semakin parah jika tidak segera diobati. Tak jarang, hoarding disorder lambat laun membuat pengidapnya menjadi lebih tertutup seperti menghindari keluarga dan teman.

    Gejala hoarding disorder antara lain:

    Menyimpan terlalu banyak barang yang mungkin tidak diperlukan saat ini dan tidak ada ruang untuk ituKesulitan yang berkelanjutan dalam membuang atau memisahkan barang-barang, terlepas dari nilai sebenarnyaMerasa perlu menyimpan barang-barang ini dan merasa kesal bahkan hanya dengan memikirkan untuk membuangnyaTidak dapat menggunakan ruangan karena dipenuhi timbunan barangMasalah dengan perencanaan dan pengorganisasianKamar tidak dapat digunakan untuk tempat beristirahatPenumpukan makanan atau sampah dalam jumlah besar dan tidak sehat.

    Penyebab Hoarding Disorder

    Hoarding disorder biasanya mulai berkembang di usia 15-19 tahun, tapi akan semakin parah seiring bertambahnya usia. Adapun faktor risiko hoarding disorder antara lain:

    Kepribadian

    Banyak orang yang memiliki gangguan penimbunan memiliki perilaku yang sulit dalam mengambil keputusan. Selain itu, ada juga masalah dengan perhatian, pengorganisasian, dan pemecahan masalah.

    Riwayat keluarga

    Jika memiliki anggota keluarga yang mengidap gangguan menimbun, maka ada kemungkinan diri kamu sendiri akan mengalami gangguan tersebut.

    Kejadian yang membuat stres

    Beberapa orang mengalami gangguan penimbunan setelah mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dan sulit mereka atasi. Contohnya adalah kematian orang yang dicintai, perceraian, atau kehilangan harta benda karena kebakaran.

    Pengobatan Hoarding Disorder

    Penanganan hoarding disorder bisa melalui terapi perilaku kognitif. Apabila diperlukan, obat-obatan mungkin akan diberikan. Biasanya, obat yang diperlukan adalah selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) yang juga digunakan untuk pengidap gangguan kesehatan mental lainnya seperti gangguan kecemasan atau depresi.

    Dikutip dari Siloam Hospitals, selain menjalani terapi dan mengonsumsi obat-obatan, pasien juga dianjurkan untuk menerapkan langkah-langkah berikut:

    Memilah dan mengelompokkan barang-barang menjadi beberapa kategori, misalnya ‘dibuang’, ‘disimpan’, ‘didaur ulang’, dan lain-lainMembuang benda yang tertimbun secara bertahap, misalnya dimulai dari 5 barang per hariMenyumbangkan barang layak pakai kepada orang yang membutuhkanMeletakkan tempat sampah di setiap ruanganTarik napas dalam-dalam setiap merasa tegang atau tidak nyaman saat membuang barang.

    (ask/ask)