Tempat Fasum: Mayo Clinic

  • Ibu Ini Sempat ‘Mati Suri’ saat Caesar, Pas Sadar Lupa Sudah Melahirkan

    Ibu Ini Sempat ‘Mati Suri’ saat Caesar, Pas Sadar Lupa Sudah Melahirkan

    Jakarta

    Seorang ibu di Texas, Amerika Serikat, sempat dinyatakan meninggal selama 45 menit saat proses melahirkan secara caesar. Ketika sadar, dia lupa pernah hamil dan melahirkan.

    Setelah menyambut kelahiran bayi kembar tiganya pada bulan Agustus di Memorial Hermann The Woodlands Medical Center North di Houston, Marisa Christie mengalami komplikasi pascapersalinan yang langka

    “Dokter telah mengeluarkan ketiga bayiku dan sempat membaringkan mereka di perut saya untuk melakukan penjepitan tali pusar,” kata Marisa kepada TODAY. “Lengan saya terangkat, dan saat itulah jantung saya berhenti berdetak.”

    Wanita berusia 30 tahun itu mengalami emboli cairan ketuban, yang menurut Mayo Clinic adalah kondisi langka yang terjadi ketika cairan yang mengelilingi bayi selama kehamilan, yang disebut cairan ketuban, atau materi janin seperti sel janin memasuki aliran darah orang yang hamil.

    Marisa menghabiskan waktu seminggu tidak sadarkan diri setelah operasi caesar. Saat terbangun, dia kaget sudah melahirkan dan punya tiga orang anak kembar.

    “Saya benar-benar takut … Bagaimana mungkin saya tidak ingat saat-saat saya melahirkan bayi-bayi saya?”

    Bertemu dengan anak-anaknya – Charlotte, Kendall, dan Collins, untuk pertama kalinya ketika mereka sudah berusia lebih dari seminggu juga “sangat tidak nyata” bagi ibu empat anak ini.

    Ketika momen Marissa tidak sadarkan diri berlangsung, Dr. Stephen Maniscalco, seorang ahli bedah kardiotoraks dan vaskular, bersiap untuk menempatkan Marisa pada ECMO, sebuah mesin yang bekerja pada jantung dan paru-paru untuk membantu tubuh pulih.

    “Ia pada dasarnya kehilangan apa yang kami anggap sebagai volume darah lengkapnya. Kami mengganti volume darahnya. Jadi, selama 45 menit, ia meninggal secara klinis,” kata Dr Maniscalco.

    Emboli cairan ketuban adalah kejadian yang sangat jarang terjadi. Meski demikian, dokter masih belum yakin apa penyebabnya, meskipun hamil anak kembar merupakan faktor risiko.

    Emboli cairan ketuban terjadi ketika beberapa zat janin berpindah dari sirkulasi bayi ke sirkulasi ibu. Di masa lalu, dokter pernah mengira bahwa jaringan berpindah ke paru-paru ibu, yang menyebabkan emboli atau penyumbatan yang memengaruhi fungsi jantung dan paru-paru normal dengan menghalangi sirkulasi.

    (kna/kna)

  • Awal Mula Vidi Aldiano Idap Kanker Stadium 3, Sempat Operasi Pengangkatan Ginjal

    Awal Mula Vidi Aldiano Idap Kanker Stadium 3, Sempat Operasi Pengangkatan Ginjal

    Jakarta

    Vidi Aldiano masih berjuang melawan kanker ginjal yang didiagnosis pada Desember 2019. Sejak menjalani operasi pengangkatan ginjal kirinya di Singapura pada tahun yang sama, Vidi tak pernah berhenti mencari cara untuk melawan sel-sel kanker yang masih bertahan di tubuhnya.

    Perjuangan ini bukanlah perjalanan yang mudah, terutama setelah kanker ginjalnya menyebar ke beberapa titik dalam tubuh.

    “Kan gua pertama kali kena kanker kan 2019 sebenarnya. Yang gua operasi di Singapura. Gue itu kidney cancer (kanker ginjal) stadium tiga waktu itu 2019,” kata Vidi, saat berbincang di podcast Deddy Corbuzier akhir 2023.

    Selama tiga tahun terakhir, Vidi menjalani berbagai upaya pengobatan, mulai dari 10 sesi radiasi hingga detoksifikasi di Thailand.

    Di tengah proses penyembuhan, ia tetap menunjukkan semangat hidup dan dedikasinya kepada para penggemar. Ia bahkan berjanji untuk terus menghibur mereka selama ia masih mampu. “Gue akan terus menghibur kalian selama gue masih bisa kuat bernapas. Wish me luck ya teman-teman,” ujarnya penuh harapan.

    Pada awal 2024, Vidi membagikan kabar bahwa kondisinya perlahan membaik setelah menjalani kemoterapi rutin, meskipun sesekali mengalami efek samping.

    Ia tetap optimis dan berbagi pengalamannya melalui media sosial, memberikan inspirasi kepada banyak orang.

    “Hari ini cukup baik, meskipun semalam gue lumayan merasakan efek samping dari kemo,” ungkapnya dalam sebuah unggahan di Instagram.

    Perjuangan Vidi terus berlanjut hingga akhir 2024. Pada November, ia menjalani pemeriksaan PET Scan di Penang, Malaysia, untuk memantau perkembangan kesehatannya.

    Dalam unggahannya, Vidi mengungkapkan bahwa hasilnya belum sepenuhnya sesuai harapan.

    “Hasil PET Scannya belum sesuai dengan harapan saya. Hasilnya nggak buruk tapi belum baik juga,” ujarnya dengan jujur.

    Meski demikian, Vidi menegaskan kepada para penggemar untuk tidak khawatir. Dukungan dari penggemar, keluarga, dan teman-teman menjadi salah satu sumber kekuatannya.

    Penjelasan Kanker Ginjal

    Dikutip dari Mayo Clinic, kanker ginjal merupakan kondisi saat terjadi pertumbuhan sel abnormal yang dimulai di organ ginjal.

    Pada orang dewasa, jenis kanker ginjal yang paling sering terjadi adalah karsinoma sel ginjal. Meski demikian, ada jenis lain yang lebih jarang ditemukan. Sementara itu, pada anak-anak, kanker ginjal yang lebih umum adalah tumor Wilms, yang berbeda dengan jenis kanker ginjal pada orang dewasa.

    Pada tahap awal, kanker ginjal sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, seiring waktu, sejumlah tanda dan gejala dapat muncul, antara lain:

    Munculnya darah dalam urine, yang terlihat sebagai warna merah muda, merah, atau kecokelatan seperti cola.

    Penurunan nafsu makan.Rasa nyeri di bagian samping atau punggung yang berlangsung terus-menerus.Kelelahan yang berkepanjangan.Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas.

    (kna/kna)

  • Kenali Ciri-ciri Lambung Luka, Mual hingga Kembung

    Kenali Ciri-ciri Lambung Luka, Mual hingga Kembung

    Jakarta

    Lambung adalah organ penting yang berperan dalam mencerna, menyimpan, hingga mendorong makanan ke usus. Namun, organ ini bisa mengalami luka yang menimbulkan gejala.

    Kondisi lambung luka disebut juga sebagai tukak lambung atau peptic ulcer. Tukak lambung adalah kondisi yang menyebabkan terbentuknya luka terbuka pada saluran pencernaan.

    Ciri-ciri Lambung Luka

    Menurut Cleveland Clinic, sebanyak 70% penderita lambung luka tidak merasa gejala apapun. Namun, ada beberapa ciri-ciri yang mungkin dirasakan, seperti:

    Nyeri perut seperti terbakarSulit menelan makananMualMuntahPerut kembungTinja berwarna hitamBersendawaKehilangan selera makan.Komplikasi Lambung Luka

    Beberapa orang bahkan mungkin tidak mengalami gejala sampai penyakit tukak lambung menyebabkan komplikasi tambahan. Kondisi ini bisa terjadi jika tidak diobati terlalu lama. Beberapa komplikasi dari lambung luka yaitu:

    1. Perdarahan di Lambung

    Tukak lambung yang tidak diobati bisa berdarah. Perdarahan bisa berupa kehilangan darah secara perlahan yang menyebabkan jumlah sel darah merah terlalu sedikit. Penderitanya bahkan bisa kehilangan cukup banyak darah, sehingga perlu dirawat di rumah sakit. Adapun gejala dari kondisi ini yaitu:

    Darah pada tinjaTinja berwarna hitam dan berlendirPusing atau pingsanPucatJantung berdenyut cepat.

    2. Perforasi Gastrointestinal

    Perforasi Gastrointestinal adalah ketika tukak lambung membentuk lubang. Mengutip laman Healthline, di antara gejalanya yaitu:

    Nyeri perut parahDemam dan menggigilMual dan muntahKelelahan.

    3. Obstruksi Gastrointestinal

    Tukak lambung yang tidak diobati dalam waktu lama bisa sembuh dan muncul lagi. Hal tersebut bisa menyebabkan jaringan parut hingga pembengkakan akibat tukak lambung yang tidak diobati. Sehingga memperlambat atau menghentikan pergerakan makanan. Kondisi ini disebut dengan obstruksi gastrointestinal. Gejalanya yaitu:

    MuntahPenurunan berat badan.

    4. Kanker Lambung

    Menurut penelitian, orang yang terinfeksi Helicobacter pylori (infeksi yang menyebabkan lambung luka) memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker lambung.

    Penyebab Lambung Luka

    Ada dua penyebab utama yang menyebabkan lambung luka, yaitu sebuah infeksi dan obat pereda nyeri. Mengutip Mayo Clinic, berikut penjelasannya.

    1. Infeksi H. pylori

    Infeksi H. pylori seringkali tidak menimbulkan masalah. Namun, bakteri ini bisa menyebabkan pembengkakan dan iritasi yang disebut dengan peradangan pada lapisan dalam lambung. Kondisi tersebut bisa menyebabkan tukak lambung.

    2. Penggunaan Obat Pereda Nyeri

    Konsumsi aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dalam jangka panjang bisa mengiritasi atau menyebabkan peradangan pada lapisan lambung dan usus halus. Obat-obatan ini meliputi ibuprofen, naproxen sodium, ketoprofen, dan lain sebagainya.

    Penyebab lainnya adalah:

    IskemiaStres yang parah (biasanya karena penyakit atau cedera yang mengancam jiwa)Kemoterapi atau terapi radiasiPenyakit crohnKanker perutTerlalu banyak minum alkoholMerokok.

    Itulah ciri-ciri lambung luka atau tukak lambung beserta penyebabnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

    (row/row)

  • Foto Pria yang Jalani Transplantasi Wajah, Begini Penampilan Terbarunya

    Foto Pria yang Jalani Transplantasi Wajah, Begini Penampilan Terbarunya

    Foto Health

    Dokumentasi Mayo Clinic – detikHealth

    Kamis, 21 Nov 2024 15:01 WIB

    Jakarta – Penerima transplantasi wajah ini adalah seorang pria berusia 30 tahun dari Michigan. Dia akhirnya mendapatkan transplantasi wajah setelah menunggu 10 tahun

  • Pria AS Jalani Transplantasi Wajah, Mukanya Hancur usai Percobaan Bunuh Diri

    Pria AS Jalani Transplantasi Wajah, Mukanya Hancur usai Percobaan Bunuh Diri

    Jakarta

    CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangai klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

    Dokter bedah dari Mayo Clinic Amerika Serikat berhasil melakukan transplantasi wajah untuk seorang pria Michigan yang terluka parah akibat luka tembak yang dilakukannya sendiri 10 tahun lalu.

    Operasi yang dilakukan pada Februari 2024 itu membutuhkan setidaknya 50 jam proses pengerjaan dengan dengan tim medis yang terdiri dari sedikitnya 80 anggota.

    Dikutip dari laman Mayo Clinic, tim medis menggunakan rencana bedah digital dan panduan cetak 3D untuk mengganti hampir semua bagian di bawah alis (pasien) dan sebagian dahinya, termasuk kelopak mata atas dan bawah serta lemak intraorbital, rahang atas dan bawah, gigi, hidung, struktur pipi, kulit leher, langit-langit keras, dan sebagian langit-langit lunaknya.

    Dr. Samir Mardini, yang memimpin operasi tersebut memperkirakan bahwa sekitar 85% wajah baru pria itu direkonstruksi dan diganti berkat jaringan donor.

    “Sebagian besar transplantasi organ menyelamatkan nyawa. Transplantasi wajah adalah operasi yang menyelamatkan nyawa. Anda bisa hidup tanpanya, tetapi Anda kehilangan kesempatan untuk hidup,” kata Dr Mardini.

    Tim medis yang terlibat dalam operasi tersebut mencakup spesialis dari Bedah Plastik dan Rekonstruksi, Transplantasi, Nefrologi, Neurologi, Oftalmologi, Dermatologi, Patologi, Radiologi, Perawatan Kritis, Anestesi, Psikiatri, Penyakit Menular, Histocompatibilitas, Farmasi, Keperawatan, Pekerjaan Sosial, Rehabilitasi, serta Patologi Bicara dan Bahasa.

    Penerima transplantasi, Derek Pfaff dari Harbor Beach, Michigan mengatakan dia tidak ingat apa pun tentang insiden 5 Maret 2014 yang menyebabkan wajahnya rusak parah.

    “Saya berada di bawah banyak tekanan di perguruan tinggi. Saya tidak ingat membuat keputusan untuk bunuh diri. Ketika saya terbangun di rumah sakit, awalnya saya pikir saya mengalami kecelakaan mobil,” katanya.

    Pfaff telah menjalani 58 operasi rekonstruksi sebelum transplantasi pada bulan Februari di Mayo. Tidak ada prosedur sebelumnya yang dapat membantunya makan makanan padat, atau berbicara dengan santai, kata Mayo. Sekarang dia berharap dapat menceritakan kisahnya kepada orang lain sebagai advokat pencegahan bunuh diri.

    “Operasi ini telah mengubah hidup saya. Saya merasa jauh lebih percaya diri. Saya berharap suatu hari nanti dapat bertemu seseorang, berumah tangga, dan memiliki keluarga,” katanya.

    Pfaff, 30 tahun, kini menjadi satu dari beberapa lusin orang di dunia yang berhasil menerima transplantasi wajah yang mengubah hidup. Di antara mereka adalah Aaron James, yang menerima transplantasi mata utuh dan sebagian wajah pertama di dunia, dan Katie Stubblefield, yang merupakan orang termuda yang menerima transplantasi wajah di Amerika Serikat.

    (kna/kna)

  • Apa Itu Guillain Barré Syndrome dan Hubungannya dengan Gondongan?

    Apa Itu Guillain Barré Syndrome dan Hubungannya dengan Gondongan?

    Jakarta, Beritasatu.com – Guillain barré syndrome (GBS) adalah gangguan autoimun langka yang menyerang sistem saraf perifer, yaitu jaringan saraf yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kelemahan otot yang bisa berkembang menjadi kelumpuhan.

    Penyebab dan Faktor Pemicu Guillain Barré Syndrome
    Dikutip dari Mayo Clinic, Kamis (14/11/2024), beberapa infeksi yang diketahui bisa memicu guillain barré syndrome di antaranya adalah infeksi saluran pernapasan, infeksi gastrointestinal, dan infeksi akibat virus tertentu, seperti virus zika dan bakteri campylobacter jejuni.

    Meski sangat jarang, infeksi gondongan yang disebabkan oleh virus mumps juga telah dilaporkan bisa memicu terjadinya guillain barré syndrome. Dalam kasus ini, infeksi gondongan diduga dapat memicu respons imun berlebihan pada tubuh, yang akhirnya menyerang saraf perifer dan merusak lapisan myelin.

    Hal ini menyebabkan gangguan pada komunikasi antarsaraf, sehingga memunculkan gejala guillain barré syndrome, seperti kelemahan otot yang dapat berkembang menjadi kelumpuhan.

    Menurut laporan di JAMA Pediatrics, beberapa kasus GBS telah terjadi setelah infeksi gondongan, meskipun insidensinya rendah. Hal ini menunjukkan virus gondongan dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menyerang saraf perifer, dengan mekanisme yang mirip dengan infeksi lain, seperti campylobacter jejuni atau virus influenza.

    Secara umum, meskipun hubungan antara gondongan dan guillain barré syndrome jarang terjadi, risiko ini tetap perlu diwaspadai, terutama bagi individu yang mengalami infeksi gondongan.

    Gejala Guillain Barré Syndrome
    GBS biasanya dimulai dengan gejala awal berupa kelemahan otot atau sensasi kesemutan yang sering muncul di tangan dan kaki. Gejala ini bisa menyebar dengan cepat dan bahkan menyebabkan kelumpuhan pada sebagian atau seluruh tubuh jika tidak segera diobati. Kondisi ini bisa memburuk dengan cepat, sehingga guillain barré syndrome dianggap sebagai keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

    Tingkat keparahan guillain barré syndrome bisa bervariasi, dari yang ringan hingga parah. Dalam kasus parah, GBS dapat menyebabkan kesulitan bernapas karena otot pernapasan ikut terkena, yang membuat penderitanya memerlukan alat bantu pernapasan. Selain itu, beberapa penderita juga bisa mengalami kesulitan bicara, menelan, dan menggerakkan mata.

    Penanganan Guillain Barré Syndrome
    Meskipun hingga kini belum ada obat yang dapat menyembuhkan guillain barré syndrome secara langsung, terdapat beberapa metode pengobatan yang bertujuan meredakan gejala dan mempercepat pemulihan, seperti plasmaferesis (penggantian plasma darah) dan terapi imunoglobulin intravena.

    Kebanyakan pasien dapat pulih sepenuhnya, namun prosesnya bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga beberapa tahun. Pada beberapa kasus, GBS dapat meninggalkan efek jangka panjang, seperti kelemahan otot atau mati rasa yang berkelanjutan.

    Dengan pengobatan yang tepat, banyak orang yang terkena guillain barré syndrome mampu kembali berjalan dalam waktu sekitar enam bulan setelah gejala pertama muncul.

    Namun, pemulihan tiap individu bervariasi, dan beberapa pasien guillain barré syndrome mungkin masih mengalami kelelahan atau kelemahan fisik meski telah pulih dari fase akut.

  • Ini Gejala dan Pencegahan Infeksi Bakteri Clostridium Difficile yang Diderita Inul Daratista

    Ini Gejala dan Pencegahan Infeksi Bakteri Clostridium Difficile yang Diderita Inul Daratista

    Jakarta, Beritasatu.com – Saat ini media sosial sedang dikejutkan dengan berita penyanyi dangdut terkenal Inul Daratista yang terinfeksi bakteri Clostridium difficile. Lalu, bagaimana gejala dan pencegahan infeksi bakteri Clostridium difficile?

    Setelah cukup lama tidak muncul di layar kaca, banyak penggemar yang penasaran dengan keberadaan Inul Daratista. Kini, Inul memberikan klarifikasi dia harus menjalani perawatan di rumah sakit selama 10 hari akibat infeksi Clostridium difficile, bakteri langka yang menyebabkan nyeri di seluruh tubuhnya.

    “Aku terkena bakteri langka, seperti versi baru dari Covid-19. Pengobatannya mirip dengan pengobatan Covid-19. Aku dirawat 10 hari, dan butuh waktu satu bulan untuk benar-benar pulih. Itu sebabnya aku menghilang dari televisi,” ujar Inul dalam pernyataannya di saluran YouTube, dikutip pada Rabu (13/11/2024).

    “Padahal aku merasa selalu hidup sehat, olahraga, dan menjaga asupan makanan, tapi tetap bisa terinfeksi,” tambahnya.

    Jadi, bagaimana gejala bakteri Clostridium difficile dan cara pencegahannya? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari Mayo Clinic, Rabu (13/11/2024).

    Apa Itu Bakteri Clostridium Difficile?
    Clostridioides difficile atau dikenal sebagai C difficile atau C diff, merupakan bakteri yang dapat menginfeksi usus besar. Infeksi ini biasanya terjadi setelah seseorang mengonsumsi antibiotik, dan umumnya menyerang orang dewasa yang berusia lanjut di rumah sakit atau fasilitas perawatan jangka panjang.

    Namun, orang di luar lingkungan medis pun bisa terinfeksi. Infeksi C diff dapat dimulai dari diare ringan hingga kerusakan parah pada usus besar yang dapat mengancam jiwa.

    Gejala Infeksi Clostridium Difficile
    Gejala infeksi Clostridium difficile biasanya muncul antara 5 hingga 10 hari setelah mengonsumsi antibiotik, meskipun pada beberapa kasus dapat muncul segera atau bahkan hingga tiga bulan kemudian.

    Pada infeksi ringan hingga sedang, penderita mungkin mengalami diare berair sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari yang berlangsung lebih dari satu hari, disertai nyeri atau keram perut ringan.

    Sementara itu, infeksi yang lebih parah dapat menyebabkan gejala yang jauh lebih serius, seperti diare berair hingga 10-15 kali sehari, keram perut yang sangat menyakitkan, detak jantung yang cepat, dehidrasi, demam, mual, peningkatan jumlah sel darah putih, dan bahkan gagal ginjal.

    Selain itu, penderita mungkin juga mengalami kehilangan nafsu makan, perut kembung, penurunan berat badan, serta tinja yang mengandung darah atau nanah.

    Pada kasus yang sangat parah, infeksi ini bisa menyebabkan kondisi yang disebut megakolon toksik, sebuah kondisi ketika usus besar menjadi sangat meradang dan membesar, serta dapat menyebabkan sepsis, kondisi respons tubuh terhadap infeksi justru merusak jaringan tubuh sendiri. Kasus megakolon toksik dan sepsis ini tergolong jarang, tetapi jika terjadi, penderita biasanya memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

    Cara Mencegah Penularan Clostridium Difficile
    Terdapat beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan Clostridium difficile di rumah dan lingkungan sekitar Anda, antara lain:

    1. Mencuci tangan secara rutin
    Clostridium difficile dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terinfeksi. Setelah menggunakan kamar mandi atau sebelum makan, cuci tangan menggunakan sabun dan air hangat untuk mencegah penularan.

    2.  Mandi setiap hari
    Bakteri Clostridium difficile dapat hidup di kulit, sehingga mandi dengan sabun dan air hangat setiap hari selama atau setelah masa infeksi sangat disarankan.

    3. Mencuci pakaian dengan baik
    Cuci kain atau pakaian yang mungkin terkontaminasi, seperti seprai, handuk, dan pakaian, pada suhu tinggi sebelum digunakan orang lain.

    4. Membersihkan permukaan dengan pemutih
    Tidak semua produk pembersih membunuh bakteri Clostridium difficile. Gunakan produk yang mengandung pemutih untuk membersihkan permukaan agar lebih efektif.

    5. Membersihkan area yang sering digunakan
    Jaga kebersihan area yang sering disentuh di rumah, seperti kamar mandi, dapur, gagang pintu, dan perangkat elektronik.

    6. Menggunakan kamar mandi terpisah
    Jika Anda menderita diare dan tinggal dengan orang lain, gunakan satu kamar mandi khusus yang tidak digunakan orang lain sampai area tersebut dibersihkan.

    7. Mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter
    Konsumsi antibiotik meningkatkan risiko infeksi Clostridium difficile. Hindari penggunaan antibiotik yang tidak diperlukan, dan pastikan hanya mengonsumsinya sesuai petunjuk dokter.

  • Aktris Vivian Hsu Buka-bukaan Idap Kanker Tiroid, Bagikan Kondisi Terkininya

    Aktris Vivian Hsu Buka-bukaan Idap Kanker Tiroid, Bagikan Kondisi Terkininya

    Jakarta

    Penyanyi sekaligus aktris Taiwan Vivian Hsu meyakinkan para penggemarnya bahwa kondisinya saat ini baik-baik saja. Sebelumnya, Vivian diketahui telah menjalani perawatan akibat kanker tiroid pada awal 2024 silam.

    Wanita berusia 49 tahun tersebut sebelumnya merahasiakan kondisi kesehatannya yang mulai memburuk dari para penggemarnya. Namun, akhirnya dirinya perlahan mau terbuka kepada media mengenai kondisi yang dialaminya.

    Dari pantauan detikcom di Instagram @vivianhsu.ironv pada Rabu (6/11), bintang Little Big Women (2020) tersebut mengunggah sebuah foto dirinya sedang berdiri tersenyum dengan angin yang menerpa rambutnya.

    “Jangan khawatir, aku baik-baik saja sekarang. Aku tahu kalian semua akan menemuiku. Terima kasih untuk semua teman yang peduli. Kita semua ingin aman dan sehat, bahagia dan bahagia,” tulis Hsu pada akun Instagram-nya.

    Hsu diketahui memiliki seorang putra berusia sembilan tahun bernama Dalton. Baginya, Dalton menjadi salah satu alasan mengapa dirinya harus tetap kuat dalam melawan penyakit tersebut.

    Apa Itu Kanker Tiroid?

    Dikutip dari Mayo Clinic, kanker tiroid adalah pertumbuhan sel yang bermula di tiroid, yakni kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di pangkal leher, tepat di bawah jakun. Tiroid menghasilkan hormon yang mengatur detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan berat badan.

    Kondisi ini mungkin tidak menimbulkan gejala pada awalnya. Namun, seiring dengan pertumbuhannya kanker ini dapat menimbulkan tanda dan gejala, seperti pembengkakan di leher, perubahan suara, dan kesulitan menelan.

    Gejala-gejala yang bisa muncul pada saat seseorang mengidap kanker tiroid.

    Benjolan yang bisa dirasakan di kulit leherPerubahan suara, meningkatnya suara serakSulit menelanPembengkakan kelenjar getah bening di leherNyeri di leher atau tenggorokan

    (dpy/kna)

  • Ikon Musik Quincy Jones Meninggal Dunia di 91 Tahun, Ini Riwayat Sakitnya

    Ikon Musik Quincy Jones Meninggal Dunia di 91 Tahun, Ini Riwayat Sakitnya

    Jakarta

    Legenda musik Quincy Jones meninggal dunia pada hari Minggu, (3/11/2024) pada usia 91 tahun. Ia tutup usia di kediamannya di lingkungan Bel Air, Los Angeles, California, Amerika Serikat.

    “Malam ini, dengan hati yang hancur, kami harus menyampaikan berita meninggalnya ayah dan saudara kami Quincy Jones,” kata keluarga Jones dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Today pada Selasa (5/11).

    Quincy Jones dikenal sebab karyanya sebagai produser rekaman, komposer, arranger, penulis lagu, dan musisi jazz. Tak hanya itu saja, dirinya juga bekerja sama dengan banyak artis ikonik seperti Michael Jackson dan Frank Sinarta.

    Belum ada informasi mengenai penyebab pasti kematian dari Quincy Jones saat kematian tersebut diumumkan. Meskipun bergitu, musisi tersebut secara terbuka mengungkapkan berbagai masalah kesehatan yang dihadapinya sebelum meninggal, mulai dari diabetes sampai dengan aneurisma otak.

    Berikut sederet kondisi kesehatan yang dialami Quincy Jones.

    1. Aneurisma Otak

    Jones mengalami 2 kali aneurisma otak berturut-turut pada tahun 1974 saat dirinya berusia 41 tahun. Menurut Mayo Clinic, aneurisma otak adalah sebuah kondisi ketika ada tonjolan atau pembengkakan pada pembuluh darah di organ otak. Aneurisma otak dapat berakibat fatal apabila pecah atau bocor.

    Pada tahun 2018, Jones membagikan detail masalah kesehatannya melalui media sosial dengan mengatakan bahwa rasanya seperti ‘sebuah senapan ditembakkan ke dalam kepala saya’.

    “Saat menjalani operasi selama 7,5 jam, dokter saya menemukan aneurisma kedua yang siap meledak, jadi mereka harus menjadwalkan operasi kedua. Selama waktu itu, hasilnya tidak terlalu menjanjikan, jadi teman-teman saya merencanakan upacara peringatan untuk saya di The Shrine di LA & saya pada dasarnya menghadiri pemakaman saya sendiri,” tulisnya.

    Setelah menjalani operasi, dokter mengungkapkan peluang bertahan hidup Jones 1 berbanding 100 . Dokter juga mengatakan kepadanya bahwa ia tidak akan pernah bisa memainkan terompetnya kembali sebab kekuatan tiupan ke dalam alat musik dapat berisiko mencabut implan logam di otaknya untuk mencegah aneurisma di masa mendatang.

    2. Diabetes

    Pada tahun 2015, Jones mengalami kondisi ‘koma diabetes’. Menurut Mayo Clinic, koma diabetes merupakan sebuah gangguan yang mengancam jiwa yang menyebabkan ketidaksadaran. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kadar gula darah dalam tubuh yang sangat tinggi atau rendah.

    Jones yang mengidap diabetes tipe 2, membagikan kisahnya di media sosial melalui sebuah postingan pada tahun 2019.

    “Berkat anugerah Tuhan, saya berhasil melewatinya, tetapi tidak tanpa harus melakukan beberapa penyesuaian besar. Setelah menemukan orang-orang seperti Ray Charles & Frank Sinarta, saya minum cukup alkohol untuk bertahan hidup beberapa kali, dan dokter mengatakan saya harus berhenti! Setelah mengganti minum dengan makan es loli bebas gula, berat badan saya turun 23 kg, dan mulai merasa seperti berusia 37 tahun lagi,” tulis Jones.

    (suc/suc)

  • Trigeminal Neuralgia, Kondisi dengan Nyeri Hebat Mirip Sakit Gigi

    Trigeminal Neuralgia, Kondisi dengan Nyeri Hebat Mirip Sakit Gigi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apa Bunda pernah mengalami nyeri hebat pada salah satu wajah seperti sedang sakit gigi? Mungkin itu trigeminal neuralgia. Yuk memahami tentang trigeminal neuralgia.

    Trigeminal neuralgia adalah gangguan saraf yang menyebabkan nyeri wajah ekstrem pada satu atau beberapa cabang saraf trigeminal, yang membentang dari otak ke berbagai area wajah. Dikenal sebagai nyeri paling intens yang bisa dialami seseorang, trigeminal neuralgia sering kali menimbulkan dampak psikologis yang berat.

    Dalam beberapa kasus, rasa nyeri bisa memicu depresi parah pada penderitanya. Meski demikian, kondisi ini biasanya dapat ditangani dengan pengobatan. Mari memahami lebih lanjut mengenai trigeminal neuralgia.

    Apa itu trigeminal neuralgia?
    Mengutip Mayo Clinic, trigeminal neuralgia adalah gangguan pada saraf trigeminal, saraf yang bertanggung jawab atas sensorik wajah dan sensasi yang dirasakan pada kulit, gusi, rahang, hingga sekitar mata. Pada kondisi ini, saraf trigeminal mengalami kerusakan atau iritasi yang menyebabkan transmisi sinyal rasa sakit menjadi berlebihan.

    Orang dengan neuralgia trigeminal mungkin pada awalnya mengalami episode nyeri yang singkat dan ringan. Namun kondisi tersebut dapat memburuk, menyebabkan periode nyeri yang lebih lama dan sering terjadi.

    Akibatnya, pasien mengalami rasa nyeri yang luar biasa di wajah, seperti sengatan listrik, terbakar, atau rasa tajam, terutama pada salah satu sisi wajah. Nyeri trigeminal neuralgia bisa datang secara tiba-tiba dan berlangsung dari beberapa detik hingga menit.

    Serangan bisa berulang kali datang dalam sehari, minggu bahkan hitungan bulan sehingga membuat pasien kesulitan menjalani aktivitas harian secara normal. Kondisi ini dikenal sebagai kondisi nyeri kronis.

    Mengutip dari Atlas Pain Specialist, intensitas nyeri trigeminal neuralgia ekstrem dan sering kali sulit dikendalikan sehingga berdampak besar pada kesehatan mental penderita. Nyeri yang muncul secara tiba-tiba dan sangat menyiksa dapat membuat penderita merasa putus asa, lelah secara emosional, dan mengalami kecemasan berlebihan terhadap kemungkinan munculnya serangan nyeri berikutnya.

    Banyak pasien yang mengalami depresi berat akibat kondisi ini, terutama jika pengobatan yang dilakukan tidak memberikan hasil signifikan. Kombinasi antara rasa sakit ekstrem dan depresi berkepanjangan bisa membuat pasien merasa terisolasi dan kehilangan harapan.

    Penyebab trigeminal neuralgia
    Penyebab pasti trigeminal neuralgia tidak selalu bisa diketahui. Namun ada beberapa kondisi yang dapat memicu atau memperparah nyeri pada saraf trigeminal.
    1. Tekanan pada saraf trigeminal oleh pembuluh darah
    Penyebab umum trigeminal neuralgia adalah kompresi pembuluh darah pada saraf trigeminal yang menyebabkan iritasi saraf. Tekanan ini bisa membuat selubung mielin pada saraf terganggu sehingga transmisi nyeri menjadi tidak normal.
    2. Multiple Sclerosis (MS)
    MS merupakan gangguan autoimun yang menyerang lapisan pelindung saraf, termasuk saraf trigeminal. Pada kasus tertentu, kerusakan ini dapat menyebabkan trigeminal neuralgia.
    3. Tumor atau massa di dekat saraf trigeminal
    Pertumbuhan abnormal seperti tumor di dekat saraf trigeminal bisa memberi tekanan pada saraf. Ini menyebabkan rasa nyeri yang mirip trigeminal neuralgia.
    4. Trauma atau cedera pada wajah atau kepala
    Cedera yang mempengaruhi wajah atau kepala, khususnya di area yang dekat dengan saraf trigeminal. Ini bisa mengiritasi saraf tersebut dan menyebabkan nyeri kronis.

    Gejala trigeminal neuralgia

    Gejala utama trigeminal neuralgia adalah nyeri wajah ekstrem yang biasanya muncul secara tiba-tiba pada salah satu sisi wajah. Berikut adalah gejala yang umum dialami.
    * Rasa nyeri tajam atau terbakar: Penderita sering kali merasakan nyeri seperti tersengat listrik, terbakar, atau ditusuk-tusuk di bagian pipi, rahang, atau sekitar mata.
    * Durasi singkat tapi berulang: Nyeri bisa berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit, namun sering kali terjadi berulang kali dalam sehari.
    * Pemicu yang ringan: Aktivitas ringan seperti menyikat gigi, mengunyah, berbicara, merias wajah, bahkan terkena angin di wajah bisa memicu nyeri.
    * Nyeri berkala: Nyeri bisa hilang untuk beberapa waktu tapi dapat kambuh kapan saja dan berlangsung selama beberapa hari hingga bulan.
    * Kepekaan terhadap cahaya, suara, gerakan, atau angin.
    * Mual dan muntah.

    Gejala tersebut sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat penderita cemas setiap kali ada kemungkinan pemicu nyeri.

    Diagnosis trigeminal neuralgia

    Mendiagnosis trigeminal neuralgia memerlukan evaluasi oleh dokter spesialis saraf. Dokter akan mengevaluasi riwayat nyeri pasien dan mencari tahu apakah ada pemicu atau faktor tertentu yang memperparah nyeri.

    Pemeriksaan neurologis juga dilakukan untuk menilai respons saraf wajah dan area nyeri yang dirasakan pasien. Ini membantu memastikan apakah nyeri terkait dengan saraf trigeminal.

    MRI atau CT scan juga mungkin diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya tumor, multiple sclerosis, atau kelainan struktural lain yang menekan saraf trigeminal.

    Komplikasi trigeminal neuralgia
    Trigeminal neuralgia bisa menimbulkan berbagai komplikasi, baik fisik maupun psikologis. Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi.
    * Gangguan aktivitas harian: Pasien sering kali mengalami gangguan dalam melakukan aktivitas sederhana seperti makan, berbicara, atau menggosok gigi karena takut memicu nyeri.
    * Kecemasan dan depresi: Nyeri berulang yang menyiksa bisa menyebabkan stres dan depresi yang berkepanjangan pada pasien.
    * Penurunan kualitas hidup: Pasien yang merasa cemas terhadap nyeri yang mendadak bisa kehilangan minat dan semangat untuk beraktivitas, menyebabkan isolasi sosial dan menurunnya kualitas hidup.
    Pengobatan trigeminal neuralgia

    Berikut pengobatan trigeminal neuralgia.

    1. Obat antikonvulsan dan antidepresan

    Obat antikonvulsan, seperti carbamazepine dan gabapentin, sering kali diberikan untuk membantu menurunkan aktivitas nyeri saraf. Antidepresan tertentu juga bisa diberikan untuk mengatasi depresi dan kecemasan yang menyertai nyeri kronis.

    2. Prosedur noninvasif

    Suntikan botulinum toxin atau prosedur radiofrekuensi ablasi bisa membantu meredakan nyeri sementara dengan menghentikan transmisi sinyal nyeri di saraf trigeminal.

    3. Bedah dekompresi mikrovaskuler

    Prosedur ini melibatkan pemindahan atau pelonggaran pembuluh darah yang menekan saraf trigeminal sehingga tekanan berkurang. Metode ini efektif untuk beberapa kasus, namun hanya dilakukan jika pilihan pengobatan lain tidak berhasil.

    4. Radiosurgery stereotaktik

    Dengan metode ini, radiasi diarahkan pada akar saraf trigeminal untuk mengurangi transmisi nyeri. Teknik ini membantu meringankan nyeri tanpa operasi besar.
    Apakah trigeminal neuralgia bisa disembuhkan?

    Trigeminal neuralgia termasuk kondisi yang sulit disembuhkan total tapi gejalanya bisa dikelola dengan pengobatan dan prosedur tertentu. Bagi sebagian pasien, terapi atau pembedahan berhasil mengurangi nyeri secara signifikan hingga beberapa tahun.

    Meski demikian, pada beberapa kasus, nyeri bisa kambuh bahkan tidak merespon pengobatan yang telah dicoba. Pengelolaan nyeri trigeminal neuralgia memerlukan pendekatan yang personal dengan kombinasi perawatan medis dan dukungan untuk menghadapi dampak psikologis dari nyeri kronis.

    Dukungan dari keluarga dan tim medis sangat penting dalam membantu pasien mengatasi kondisi ini dan menjalani hidup dengan kualitas yang lebih baik.

    Berita selengkapnya >>> Klik di sini
    https://www.haibunda.com/moms-life/20241030084351-76-351657/mengenal-trigeminal-neuralgia-kondisi-dengan-nyeri-hebat-mirip-sakit-gigi

    (miq/miq)