Tempat Fasum: Mayo Clinic

  • Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Keluar dari Kulkas? Moms Wajib Tahu

    Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Keluar dari Kulkas? Moms Wajib Tahu

    Jakarta – ASI yang telah dipompa atau diperah biasanya akan segera dimasukkan ke kulkas untuk didinginkan. Tujuannya agar ASI masih dalam kualitas baik saat diberikan ke bayi.

    Namun, beberapa orang mungkin masih belum tahu batas waktu ASI bertahan setelah keluar dari kulkas. Lantas, berapa lama ASI bertahan setelah keluar dari kulkas? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

    Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Keluar dari Kulkas?

    Mengutip situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC), batas waktu ASI bertahan setelah keluar dari kulkas adalah dua jam. Dengan catatan, ASI sudah dihangatkan setelah keluar dari kulkas atau saat ASI telah mencapai suhu kamar.

    Dalam hal ini, apabila bayi tidak menghabiskan sebotol ASI, maka susu tersebut bisa digunakan dalam waktu dua jam (setelah bayi selesai menyusui). Lebih dari dua jam, maka ASI harus dibuang karena berisiko basi.

    ASI yang masih segar (setelah dipompa) dapat bertahan di suhu ruangan dengan temperatur 25 derajat Celcius selama empat jam. Sedangkan jika disimpan di dalam kulkas dapat bertahan hingga empat hari.

    ASI juga bisa disimpan di freezer dan bertahan hingga mencapai enam bulan. Namun, ASI harus disimpan dalam suhu -17 derajat Celcius atau lebih dingin dan berlaku jika disimpan dalam kondisi sanitasi yang bersih.

    Meski ASI bisa disimpan di kulkas hingga empat hari, tapi sebaiknya segera gunakan ASI dalam waktu tiga hari. Semakin lama menyimpan ASI di kulkas atau freezer, maka kandungan nutrisi dalam ASI akan hilang.

    Apakah ASI yang Sudah Dihangatkan bisa Dimasukkan ke Kulkas Lagi?

    Perlu diingat, ASI yang sudah keluar dari kulkas lalu dihangatkan tidak boleh dimasukkan kembali ke kulkas atau dibekukan kembali. Artinya. Artinya, ASI tidak bisa dihangatkan hingga dua kali.

    Sebaiknya, cairkan ASI yang paling lama terlebih dahulu. Istilahnya, ASI yang masuk pertama maka harus keluar pertama juga agar kualitasnya masih baik dan tidak mubazir karena terlalu lama disimpan.

    Soalnya, seiring waktu kualitas ASI lama kelamaan akan menurun. Adapun sejumlah faktor yang mempengaruhi ketahanan ASI selama disimpan dengan aman, yakni:

    Volume susuSuhu ruangan saat susu diperahFluktuasi suhu di lemari es dan freezerKebersihan lingkungan.

    Dilansir Mayo Clinic, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai apakah ASI yang sebelumnya telah dibekukan dan dicairkan dapat dibekukan lagi hingga dua kali. Namun, banyak ahli menyarankan untuk membuang ASI yang telah dicairkan dan tidak digunakan dalam waktu 24 jam.

    Cara Menghangatkan ASI

    Sebenarnya, ASI tidak perlu dihangatkan karena bisa disajikan pada suhu ruangan atau dingin. Namun, jika memutuskan untuk menghangatkan ASI, berikut sejumlah tipsnya:

    Pastikan wadah ASI tetap tertutup rapat.Tempatkan wadah ASI dengan keadaan tertutup ke dalam mangkuk berisi air hangat. Bisa juga untuk langsung ditaruh di bawah air mengalir hangat (tetapi tidak panas) selama beberapa menit.Pastikan apakah suhu susu sudah sesuai, sebelum diberikan kepada bayi. Caranya bisa dengan menaruh beberapa tetes di pergelangan tangan Moms.Jika ASI yang beku sudah mencair, usahakan aduk ASI (atau mengocok botolnya) untuk mencampurkan lemak yang mungkin terpisah.

    Sebagai catatan, jangan memanaskan ASI langsung di atas kompor atau memasukkannya ke dalam microwave. Soalnya, ada bagian susu yang mungkin terlalu panas dan bagian lainnya masih dingin. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa memanaskan ASI terlalu cepat dapat mempengaruhi antibodi dalam susu.

    Demikian penjelasan mengenai lama waktu ASI bertahan setelah keluar dari kulkas. Semoga bermanfaat, moms!

    (ilf/fds)

  • Kate Middleton Umumkan Remisi, Apakah Kankernya ‘Sembuh’? Ini Kata Onkolog

    Kate Middleton Umumkan Remisi, Apakah Kankernya ‘Sembuh’? Ini Kata Onkolog

    Jakarta

    Setelah mengumumkan didiagnosis kanker pada Maret 2024, Kate Middleton, Putri Wales, kembali berbicara tentang penyakitnya. Kali ini, dengan kabar baik.

    “Melegakan sekarang karena sudah dalam tahap remisi dan saya tetap fokus pada pemulihan,” ungkapnya di unggahan di sosial medianya dilihat Kamis (16/1/2025).

    Pengumuman remisi ini muncul beberapa bulan setelah Putri Wales mengungkapkan pada September bahwa ia telah menyelesaikan perawatan kemoterapi.

    Apa itu remisi kanker?

    Remisi kanker berarti dokter telah berhasil mengurangi tanda dan gejala kanker-dalam beberapa kasus, hingga ke tingkat yang tidak terdeteksi.

    “Remisi secara sederhana berarti bahwa pada saat itu, tidak ada tanda yang terdeteksi bahwa kanker ada di dalam tubuh pada semua tes yang telah kami lakukan,” kata Dr Sikander Ailawadhi, onkolog dan profesor kedokteran di Mayo Clinic kepada Time.

    Remisi berarti tidak berarti kanker telah hilang sepenuhnya, tetapi dokter tidak dapat menemukannya setelah melakukan pengujian menyeluruh.

    Institut Kanker Nasional mendefinisikan dua jenis remisi: parsial dan total. Dalam remisi total, semua tanda dan gejala kanker telah menghilang, kata lembaga tersebut, sementara dalam remisi parsial, kanker mungkin berkurang tetapi tetap berada di dalam tubuh.

    Jika orang tetap dalam remisi komplet setidaknya selama lima tahun, itu bisa berarti mereka telah sembuh dari kanker.

    “Istilah remisi adalah kata yang sangat, sangat rumit,” kata Dr Marleen Meyers, profesor kedokteran dan direktur program survival di Perlmutter Cancer Center, NYU Langone Health.

    “Penggunaan umum kata tersebut-bahkan di antara para ahli onkologi, jika mereka mengatakan seseorang dalam remisi, adalah bahwa itu berarti kita memiliki pengetahuan bahwa penyakit itu dapat kambuh, tetapi saat ini, tidak ada bukti kanker.”

    Bisakah kanker kembali setelah remisi?

    Kanker mematikan karena kekambuhannya, bahkan setelah remisi. Belum lagi ada beberapa jenis kanker yang bisa kambuh lebih cepat dibandingkan lainnya.

    “Jenis kanker tertentu, seperti glioblastoma multiforme [kanker otak] bahkan jika sudah hilang, ia akan segera kembali,” kata Dr Ailawadhi

    “Demikian pula, kanker pankreas, kanker kandung kemih, dan kanker ovarium memiliki risiko yang sangat tinggi untuk kambuh, meskipun telah diobati, meskipun responsnya lengkap, meskipun telah remisi.”

    Sejumlah kecil sel kanker yang tidak dapat dideteksi oleh dokter dapat mulai tumbuh kapan saja. Sebagian besar pasien akan terus berkonsultasi dengan dokter mereka untuk memantau tanda-tanda kekambuhan ini.

    (kna/kna)

  • 5 Cara Jalan Kaki yang Bikin Jantung Sehat, Termasuk Atur Waktu

    5 Cara Jalan Kaki yang Bikin Jantung Sehat, Termasuk Atur Waktu

    Jakarta

    Jalan kaki diyakini sebagai olahraga sederhana yang dapat memberikan banyak manfaat kesehatan pada tubuh. Salah satu manfaat yang bisa diperoleh saat rutin berjalan kaki adalah jantung menjadi lebih kuat.

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Deddy Hermawan Susanto, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FAPSC dari Rumah Sakit Siloam Lippo Village mengatakan untuk meningkatkan kesehatan jantung, jalan kaki dengan kecepatan normal ternyata sudah cukup.

    “Jalan kaki yang disarankan ya jalan kaki biasa, dengan kecepatan standar. Jalan pelan, tapi minimal 30 menit sehari, dan minimal 5 kali seminggu,” kata dr Deddy kepada detikcom di Jakarta Selatan, Sabtu (11/1/2025).

    Dikutip dari Mayo Clinic, ada beberapa aturan lain yang wajib diperhatikan agar rutinitas jalan kaki bisa benar-benar memberikan dampak kesehatan yang signifikan. Berikut lima tips yang bisa dicoba agar mendapatkan manfaat yang luar biasa dari jalan kaki.

    1. Mulai dengan Perlahan

    Mulailah jalan kaki dengan perlahan setidaknya 5-10 menit pertama dengan kecepatan yang tetap. Setelah tubuh mulai terbiasa dengan kecepatan jalan kaki dan waktu tempuh, perlahan mulailah untuk menambah kecepatan dan jarak tempuh selama beberapa minggu atau bulan.

    2. Menetapkan Tujuan

    Konsistensi menjadi penting saat seseorang mulai untuk memutuskan rutin berjalan kaki demi kebugaran. Menetapkan tujuan yang realistis, disesuaikan dengan kondisi tubuh perlu dilakukan agar aktivitas ini tidak berhenti di tengah jalan.

    3. Mengatur Waktu

    Dalam satu hari mungkin seseorang akan disibukkan dengan aktivitas harian seperti bekerja, sehingga terkadang tidak memiliki waktu untuk sekadar berjalan kaki untuk memenuhi target harian. Di sinilah perlunya untuk meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukan untuk melakukan aktivitas fisik agar rencana tetap berjalan lancar.

    4. Pilih Rute Berbeda

    Rasa bosan mungkin menjadi hambatan yang dapat memengaruhi semangat dalam berolahraga, sehingga memilih untuk mengubah rute jalan kaki bisa menjadi opsi agar rencana tetap berjalan lancar.

    (dpy/naf)

  • Telapak Tangan Mudah Berkeringat Gejala Punya Penyakit Jantung? Gini Kata Dokter

    Telapak Tangan Mudah Berkeringat Gejala Punya Penyakit Jantung? Gini Kata Dokter

    Jakarta

    Banyak masyarakat yang menganggap bahwa telapak tangan yang mudah berkeringat merupakan salah satu tanda adanya masalah pada jantung. Lantas, apakah anggapan tersebut benar secara medis?

    Menjawab hal ini, spesialis jantung dan pembuluh darah dr Deddy Hermawan Susanto, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FAPSC dari Rumah Sakit Siloam Lippo Village mengatakan bahwa pemahaman masyarakat terkait tangan yang sering basah karena berkeringat berhubungan dengan penyakit jantung tidaklah benar.

    “Tangan suka keringatan berhubungan dengan sakit jantung sebenarnya mitos,” kata dr Deddy kepada detikcom, di Jakarta Selatan, Sabtu (11/1/2025).

    Menurut dr Deddy, tangan atau telapak tangan yang mudah berkeringat umum terjadi pada banyak orang. Hal ini karena hiperhidrosis yang mungkin disebabkan karena cuaca panas, stres, bahkan rasa cemas.

    “Kalau suka keringetan di tangan itu karena metabolismenya tinggi. Sebenarnya tidak ada berkaitan langsung dengan penyakit jantung,” katanya.

    Dikutip dari Mayo Clinic dan Healthline, hiperhidrosis bisa terjadi pada tangan, kaki, ketiak, atau wajah. Banyak faktor yang dapat memengaruhi hal ini, selain lingkungan yang panas, olahraga, hingga merasa cemas atau stres.

    Meskipun hanya sekadar keluar keringat pada tubuh, hiperhidrosis juga perlu mendapatkan pertolongan serius ketika menunjukkan beberapa tanda seperti pusing, lalu nyeri di dada, tenggorokan, rahang, lengan, bahu, kulit terasa dingin, hingga denyut nadi cepat.

    Penggunaan antiperspiran bisa dipilih untuk menghentikan keringat yang berlebih di area tubuh, termasuk tangan. Antiperspiran bekerja dengan cara mengurangi kelembapan.

    Selain itu, bisa menggunakan baking soda atau soda kue karena bersifat basa. Bahan ini dapat mengurangi keringat dan membuat keringat menguap dengan cepat. Campurkan beberapa sendok teh soda kue dengan air hingga membentuk pasta. Gosokkan pasta tersebut ke tangan selama sekitar lima menit, lalu cuci.

    (dpy/kna)

  • 7 Ciri Kolesterol Tinggi Pada Wanita, Penyebab, dan Pencegahan

    7 Ciri Kolesterol Tinggi Pada Wanita, Penyebab, dan Pencegahan

    Jakarta – Kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai penyakit, misal diabetes dan stroke. Karena itu, tubuh memberikan berbagai tanda agar wanita selalu waspada dan bisa selalu mengendalikan kadar kolesterol di dalam tubuh.Ciri Kolesterol Tinggi pada Wanita

    Kadar kolesterol tinggi atau rendah hanya bisa dipastikan dengan tes darah. Namun, ada beberapa ciri yang bisa menjadi indikasi agar tes kolesterol segera dilakukan. Berikut beberapa cirinya:

    1. Sakit di Belakang Kepala

    Dilansir dari situs RSUD Dr Saiful Anwar Jawa Timur, ciri yang bisa menandakan kolesterol tinggi adalah sakit di bagian belakang kepala. Hal ini disebabkan adanya pembuluh darah yang tersumbat di sekitar otak dan kepala. Jika dibiarkan, pembuluh darah bisa pecah yang menyebabkan stroke.

    2. Pegal di Pundak

    Jika sering merasa pegal di pundak atau tengkuk, bisa jadi hal ini diakibatkan kurangnya pasokan oksigen dan darah ke area tersebut karena penumpukan kolesterol.

    3. Kesemutan

    Sering kesemutan pada tangan, kaki atau bagian tubuh lain adalah tanda peredaran darah tidak lancar. Ini kemungkinan terjadi karena penumpukan kolesterol di pembuluh darah. Saraf kemudian akan terganggu dan menyebabkan kesemutan.

    4. Nyeri di Kaki

    Penyumbatan darah akibat kolesterol bisa menghambat alirannya ke kaki. Akibatnya kaki terasa nyeri.

    5. Mudah Mengantuk

    Mudah mengantuk atau sering menguap yang tidak wajar, mungkin juga diakibatkan penumpukan kolesterol yang menyumbat pembuluh darah, sehingga pasokan oksigen ke otak tidak optimal.

    6. Kram pada Malam hari

    Akibat kolesterol tinggi mungkin akan dirasakan pada malam hari atau setelah bangun tidur, di antaranya kram di kaki, tumit, telapak kaki dan bagian lainnya.

    7. Warna Kuku Berubah

    Jika warna kuku secara tak lazim berubah warna, maka bisa diindikasikan karena sirkulasi darah yang terganggu. Kemungkinan penyebabnya adalah kolesterol tinggi.

    Berdasarkan situs Kemenkes, seorang wanita dikatakan memiliki kolesterol tinggi jika kadar LDL-nya di atas 160 mg/dL. Sementara batas tinggi kolesterol pada wanita berada di kisaran 200-239 mg/dL. Sedangkan kadar HDL akan dianggap buruk jika berada di bawah 40 mg/dL.

    Penjelasan terkait ciri kolesterol tinggi pada wanita ini, juga bisa diterapkan di pria. Jika tanda ini ditemukan, ada baiknya segera melakukan evaluasi terkait pola hidup atau konsultasi ke dokter jika sangat mengganggu.

    Penyebab Kolesterol Tinggi pada Wanita

    Berikut ini beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi pada wanita, dikutip dari Medical News Today:

    Kelebihan berat badanMemiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS)Memasuki masa menopause sebelum usia 40 tahunMemiliki tekanan darah tinggi selama kehamilanMemiliki diabetes gestasionalMelahirkan bayi dengan berat badan lahir terlalu rendah atau tinggiMendapatkan menstruasi pertama sebelum usia 11 tahunFisik yang tidak aktifStres dan depresiMinum alkoholPola makan tidak sehatDiabetesMerokokLahir secara prematurPencegahan Kolesterol Tinggi

    Dilansir dari situs Mayo Clinic, pencegahan kolesterol tinggi bisa dilakukan dengan cara berikut ini:

    Makan makanan rendah garam.Perbanyak makan buah-buahan, sayuran dan biji-bijian.Batasi jumlah lemak hewani dan gunakan lemak baik dalam jumlah sedang.Kontrol berat badan proporsional.Berhenti merokok.Berhenti minum alkohol.Kelola stresBerolahraga, setidaknya selama 30 menit dalam sehari.

    Nah, para wanita sebaiknya harus memperhatikan ciri kolesterol tinggi tersebut agar tidak berujung pada penyakit jantung atau stroke. Mulai sekarang detikers juga wajib melakukan pencegahan dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat.

    (bai/row)

  • Pelawak Qomar Meninggal di Usia 64, Punya Riwayat Kanker Usus Besar

    Pelawak Qomar Meninggal di Usia 64, Punya Riwayat Kanker Usus Besar

    Jakarta

    Pelawak legendaris Indonesia Qomar meninggal dunia pada Rabu (8/1/2025) di usia 64 tahun. Hal tersebut dikonfirmasi oleh salah satu sahabatnya yang sesama pelawak, Jarwo Kwat.

    Ia dikabarkan sempat mengidap kanker usus besar dan menjalani kemoterapi. Sebelum meninggal dunia, Qomar dirawat di RSUD Tangerang, Banten sejak 23 Desember 2024.

    “Iya betul (Qomar meninggal), sore ini,” kata Jarwo dikutip dari detikPop.

    Pada tahun 2021, Qomar sempat dirawat di rumah sakit namun dinyatakan sudah lebih baik dan bisa pulang ke rumah. Sampai 6 bulan yang lalu, Qomar kembali harus dirawat dan menjalani kemoterapi akibat masalah kesehatan pada ususnya.

    Sang istri yang bernama Siti Maryam menuturkan suaminya itu sempat mengalami mual dan muntah, hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.

    “Jadi abah tuh kemarin tanggal 23 kemo kedelapan. Kata dokter livernya kena. Saat ini belum tahu, nunggu kabar (tindakan),” katanya saat itu.

    Dikutip dari Mayo Clinic, kanker usus besar biasanya menyerang orang dewasa yang lebih tua, meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun. Kanker usus besar terkadang disebut kanker kolorektal. Istilah ini menggabungkan kanker usus besar dan kanker rektum.

    Banyak pengidap kanker usus besar tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Gejala yang muncul kemungkinan bergantung pada ukuran kanker dan letaknya di usus besar. Gejala kanker usus besar dapat meliputi:

    Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit yang lebih sering.Pendarahan rektal atau darah dalam tinja.Ketidaknyamanan yang berkelanjutan di area perut, seperti kram, gas, atau nyeri.Perasaan bahwa usus tidak kosong sepenuhnya saat buang air besar.Kelemahan atau kelelahan.Penurunan berat badan tanpa alasan jelas.

    (avk/kna)

  • Kemenkes Pastikan HMPV Sudah Masuk Indonesia, Apakah HMPV Ada Obatnya? – Halaman all

    Kemenkes Pastikan HMPV Sudah Masuk Indonesia, Apakah HMPV Ada Obatnya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Human Metapneumovirus atau HMPV dilaporkan telah ditemukan di Indonesia.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik, karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.

    “HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada.”

    “Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Menkes, dikutip dari laman resmi Kemenkes.

    Menurut Budi, HMPV adalah virus yang berbeda dengan Covid-19.

    Covid-19, lanjut Budi, merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.

    Budi mengatakan, sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

    “Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001.”

    “Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” ucap mantan Dirut Bank Mandiri itu.

    Lantas, apakah ada obat untuk HMPV?

    Mengutip Mayo Clinic, hingga saat ini tidak ada obat untuk mengobati pasien penderita HMPV.

    Kebanyakan orang dapat mengatasi gejalanya di rumah hingga merasa lebih baik.

    Namun, ada beberapa tindakan tertentu bila seorang pasien mengalami gejala HMPV yang parah.

    Berikut beberapa tindakan yang dapat diterima ketika mengalami gejala yang parah:

    1. Terapi Oksigen

    Jika Anda mengalami kesulitan bernapas, penyedia layanan kesehatan dapat memberikan oksigen tambahan melalui selang di hidung atau masker di wajah Anda.

    2. Cairan Infus

    Cairan yang diberikan langsung ke pembuluh darah vena (IV) dapat menjaga Anda tetap terhidrasi.

    3. Kortikosteroid

    Steroid dapat mengurangi peradangan dan dapat meringankan beberapa gejala Anda.

    Untuk mengobati HMPV, Anda tidak perlu menggunakan antibiotik.

    Perlu diketahui, antibiotik hanya untuk mengobati bakteri, sedangkan HMPV adalah virus.

    Namun, terkadang antibiotik dapat digunakan untuk orang yang mengalami pneumonia akibat HMPV, karena infeksi bakteri pada saat yang sama atau infeksi sekunder.

    Maka dari itu, jika dokter meresepkan antibiotik, berarti hal tersebut digunakan untuk mengobati infeksi sekunder.

    Cara Mencegah HMPV

    Berikut beberapa cara untuk mencegah tertular dari HMPV:

    Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air. Jika Anda tidak dapat menggunakan sabun dan air, gunakan hand sanitizer.
    Tutupi hidung dan mulut — dengan siku, bukan tangan kosong — saat bersin atau batuk.
    Hindari berada di sekitar orang lain saat Anda atau mereka sedang sakit pilek atau penyakit menular lainnya.
    Pertimbangkan untuk mengenakan masker jika Anda sakit dan tidak dapat menghindari berada di sekitar orang lain.
    Hindari menyentuh wajah, mata, hidung, dan mulut Anda.
    Jangan berbagi makanan atau peralatan makan (garpu, sendok, cangkir) dengan orang lain.

    Kasus human metapneumovirus yang ringan biasanya berlangsung beberapa hari hingga seminggu.

    Jika memiliki gejala yang parah, mungkin butuh waktu lebih lama untuk merasa lebih baik.

    Anda mungkin juga mengalami gejala yang menetap, seperti batuk, yang butuh waktu lebih lama untuk hilang.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Mengenal HMPV, Virus yang Serang Saluran Pernapasan, Menyebar Cepat di China – Halaman all

    Mengenal HMPV, Virus yang Serang Saluran Pernapasan, Menyebar Cepat di China – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – China kembali menghadapi lonjakan virus yang menyerang saluran pernapasan, yaitu HMPV.

    Human Metapneumovirus (HMPV) telah menyebabkan lonjakan kasus di seluruh provinsi Cina utara musim dingin ini, terutama di kalangan anak-anak.

    Foto dan video orang-orang yang mengenakan masker di rumah sakit di China muncul di platform media sosial terkait dengan HMPV ini.

    Otoritas kesehatan China telah menerapkan langkah-langkah baru untuk memantau dan mengelola penyebaran kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya.

    Meskipun demikian, Beijing telah meremehkan perkembangan tersebut sebagai kejadian musim dingin tahunan.

    “Infeksi saluran pernapasan cenderung mencapai puncaknya selama musim dingin.”

    “Penyakit ini tampaknya tidak terlalu parah dan menyebar dalam skala yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dikutip dari The Independent.

    Lantas, apa itu HMPV?

    HMPV adalah virus yang biasanya menimbulkan gejala yang mirip dengan flu biasa.

    Biasanya, penderita akan mengalami batuk atau mengi, hidung meler, atau sakit tenggorokan.

    Sebagian besar kasus bersifat ringan, tetapi anak-anak kecil, orang dewasa berusia di atas 65 tahun, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko lebih tinggi terkena HMPV.

    Virus ini sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, tetapi terkadang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia, kambuhnya asma, atau memperburuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

    Infeksi HMPV lebih umum terjadi pada musim dingin dan awal musim semi.

    Mengutip Mayo Clinic, kemungkinan orang yang baru pertama kali terkena HMPV bisa mengalami gejala yang parah.

    Itulah sebabnya anak kecil memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami gejala yang parah.

    Biasanya, orang akan mendapatkan kekebalan dari infeksi pertama dan kemudian lebih mungkin mengalami gejala ringan seperti flu biasa jika terinfeksi HMPV lagi.

    Orang dewasa berusia di atas 65 tahun dan orang dengan masalah pernapasan atau sistem kekebalan tubuh yang lemah juga bisa mengalami gejala parah.

    Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 10 persen hingga 12 persen penyakit pernapasan pada anak-anak disebabkan oleh HMPV.

    Sebagian besar kasus bersifat ringan, tetapi sekitar 5 persen hingga 16% anak-anak akan mengalami infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia.

    Terdapat beberapa kesamaan antara HMPV dan Covid-19, yakni kedua virus tersebut menyebabkan penyakit pernapasan pada orang-orang dari segala usia.

    Dikutip dari Mint, HMPV dan Covid-19 kemungkinan besar menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui sekresi dari batuk dan bersin serta kontak pribadi yang dekat.

    Virus juga menyebar dengan menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata.

    Menurut Science Direct, Covid-19 tampaknya sensitif terhadap suhu dan, oleh karena itu, bersifat musiman.

    Demikian pula HMPV bersirkulasi dalam musim tahunan yang berbeda, kata CDC AS.

    Meskipun HMPV dapat dideteksi sepanjang tahun, infeksi biasanya mencapai puncaknya di Amerika Serikat dari akhir musim dingin hingga awal musim semi.

    Sayangnya, untuk saat ini belum ada vaksin untuk mencegah HMPV lebih menular.

    Namun, pasien dapat membantu mencegah penyebaran HMPV dan virus pernapasan lainnya dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

    Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
    Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci.
    Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
    Pasien yang memiliki gejala seperti flu harus menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin.
    Hindari berbagi cangkir dan peralatan makan dengan orang lain.

    Malaysia Laporkan 327 Kasus pada 2024

    Virus Human Metapneumovirus (HMPV) merebak di China (Kolase Tribunnews/net)

    Malaysia pada tahun 2024 telah mencatat sebanyak 327 kasus infeksi HMPV, naik 45 persen dari 225 kasus pada tahun 2023.

    Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan bahwa HMPV bukanlah penyakit baru.

    Kementerian menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terutama karena infeksi saluran pernafasan akan terus ada di tengah masyarakat.

    Ia menyarankan masyarakat untuk sering mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin.

    “Masyarakat diimbau untuk secara proaktif menjaga kesehatan mereka dan mencegah penularan kepada orang lain, terutama di tempat tertutup dan ramai,” kata Kementerian Kesehatan Malaysia, dikutip dari The Straits Times.

    “Ini termasuk mereka yang berencana bepergian ke negara-negara yang berisiko,” lanjut pernyataan tersebut.

    Kementerian tersebut menambahkan bahwa peningkatan infeksi saluran pernafasan pada awal dan akhir tahun merupakan fenomena yang diharapkan dan dilaporkan secara serupa di negara lain, terutama yang memiliki musim dingin, seperti China.

    Dikatakannya akan memantau perkembangan infeksi saluran pernafasan di dalam dan luar negeri, meningkatkan kesiapsiagaan dan mengambil tindakan yang tepat.

    Provinsi utara China baru-baru ini mengalami tren peningkatan kasus HMPV di antara orang-orang yang berusia di bawah 14 tahun.

    Menurut pernyataan resmi, terjadi peningkatan infeksi penyakit pernapasan akut di China pada minggu tanggal 16 hingga 22 Desember 2024, demikian dilaporkan Reuters.

    Kemenkes RI Minta Waspada

    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memastikan bahwa HMPV belum ditemukan di Indonesia.

    “Terkait merebaknya kasus flu A dan juga virus HMPV di Tiongkok, saat ini belum ditemukan kasusnya di Indonesia,” kata Juru Bicara Kemenkes Widyawati dalam keterangannya, dikutip dari Kompas.com.

    Saat ini, Kemenkes belum menerapkan kebijakan pembatasan atau larangan perjalanan dari dan ke China.

    Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

    “Tidak perlu panik, tetapi tetap waspada dengan memantau perkembangan kasus di berbagai media.”

    “Kalaupun terpaksa harus ke luar negeri, terlebih dahulu harus memastikan situasi dan kebijakan di negara tersebut serta terapkan protokol kesehatan,” ujar Widyawati.

    (Tribunnews.com/Whiesa) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

  • Soal Cangkok Ginjal yang Dijalani Pengacara Alvin Lim Sebelum Meninggal

    Soal Cangkok Ginjal yang Dijalani Pengacara Alvin Lim Sebelum Meninggal

    GELORA.CO – Pengacara Razman Arif Nasution mengabarkan kerabatnya, Alvin Lim meninggal dunia. Alvin Lim yang juga pengacara dalam kasus donasi Agus Salim, tutup usia pada Minggu (5/1/2025).

    Razman bercerita dalam dua tahun terakhir Alvin tengah berjuang melawan penyakit. Bahkan, kerap berkunjung ke China untuk melakukan cangkok ginjal.

    “Beliau memang dalam dua tahun terakhir telah sakit, dan cuci darah. Beliau almarhum telah beberapa kali berangkat ke China untuk melakukan cangkok ginjal, tapi kepergian beliau dua minggu lalu untuk berobat dan cangkok ginjal ke China juga mengalami kegagalan infeksi salah satunya di paru,” ujar Razman dalam keterangan video, ia menekankan komunikasi terakhir dengan Alvin dilakukan dalam dua pekan lalu.

    Cangkok atau transplantasi ginjal umumnya ditujukan untuk menempatkan ginjal sehat dari donor masih hidup atau sudah meninggal, ke pasien yang ginjalnya tidak lagi berfungsi dengan baik.

    Dikutip dari Mayo Clinic, ginjal adalah dua organ berbentuk kacang yang terletak di setiap sisi tulang belakang tepat di bawah tulang rusuk. Masing-masing berukuran sebesar kepalan tangan. Fungsi utamanya menyaring dan membuang limbah, mineral, dan cairan dari darah dengan memproduksi urine.

    Ketika ginjal kehilangan kemampuan penyaringan ini, kadar cairan dan limbah yang berbahaya terakumulasi dalam tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan mengakibatkan gagal ginjal, penyakit ginjal stadium akhir.

    Penyakit ginjal stadium akhir terjadi ketika ginjal telah kehilangan sekitar 90 persen kemampuannya untuk berfungsi secara normal.

    Penyebab umum penyakit ginjal stadium akhir meliputi:

    DiabetesTekanan darah tinggi kronis yang tidak terkontrolGlomerulonefritis kronis, atau peradangan dan jaringan parut pada filter kecil di dalam ginjalPenyakit ginjal polikistikOrang dengan penyakit ginjal stadium akhir perlu membuang limbah dari aliran darah mereka melalui mesin (dialisis) atau transplantasi ginjal agar tetap hidup.

    Mengapa Harus Cangkok Ginjal?

    Transplantasi ginjal sering kali menjadi pilihan pengobatan untuk pasien gagal ginjal, dibandingkan dengan menjalani dialisis atau ‘cuci darah’ seumur hidup. Transplantasi ginjal dapat mengobati penyakit ginjal kronis atau penyakit ginjal stadium akhir untuk membantu merasa lebih baik dan hidup lebih lama.

    Dibandingkan dengan dialisis, transplantasi ginjal dikaitkan dengan:

    Kualitas hidup lebih baikRisiko kematian lebih rendahPembatasan diet lebih sedikitBiaya pengobatan lebih rendah

    Beberapa orang mungkin juga mendapat manfaat dari menerima transplantasi ginjal sebelum harus menjalani dialisis, prosedur yang dikenal sebagai transplantasi ginjal preemptif.

    Namun, bagi orang-orang tertentu dengan gagal ginjal, transplantasi ginjal mungkin lebih berisiko daripada dialisis. Kondisi berikut tidak memenuhi syarat untuk transplantasi ginjal:

    Usia lanjutPenyakit jantung parahKanker aktif atau baru saja diobatiDemensia atau penyakit mental yang tidak terkontrol dengan baikPenyalahgunaan alkohol atau narkobaFaktor lain yang dapat memengaruhi kemampuan untuk menjalani prosedur dengan aman dan minum obat yang diperlukan setelah transplantasi untuk mencegah penolakan organ

    Hanya satu ginjal yang didonorkan diperlukan untuk menggantikan dua ginjal yang gagal, sehingga transplantasi ginjal donor hidup menjadi pilihan.

    Risiko Transplantasi Ginjal

    Setiap tindakan medis memiliki risiko, begitu pula dengan transplantasi ginjal. Ada beberapa risiko jangka pendek dan jangka panjang yang dapat terjadi, yaitu:

    Risiko jangka pendekInfeksiPerdarahanLonjakan kadar gula darah yang sulit dikendalikan, khususnya bagi penderita diabetesPenggumpalan darahKebocoran urineKelemahan saraf dan otot di sekitar lututPenyempitan pembuluh darah ke jantung yang menyebabkan serangan jantungDeep vein thrombosisReaksi penolakan tubuh terhadap ginjal baruStrokeRisiko jangka panjang

    Selain komplikasi jangka pendek, transplantasi ginjal juga dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang. Komplikasi ini dapat muncul setelah 6 bulan atau

    bertahun-tahun pascaoperasi dan biasanya disebabkan oleh kebiasaan atau pola hidup yang dijalani.

    Selain itu, komplikasi ini juga dapat disebabkan oleh obat imunosupresan yang perlu dikonsumsi rutin dalam jangka panjang.

    Berikut adalah beberapa komplikasi jangka panjang transplantasi ginjal:

    Infeksi virus, seperti influenza, infeksi saluran pernapasan, mononukleosis, cacar air, dan herpes zosterInfeksi bakteri, seperti diare dan ISKInfeksi jamur, seperti aspergillomaHerniaPenyempitan pembuluh darah ginjalPenyempitan ureterStrokePenyakit ginjal berulangPeningkatan tekanan darah dan nafsu makan akibat obat imunosupresanSerangan jantungKanker, seperti kanker kulit atau kanker limfoma

  • Ternyata Ini Pemicu Penyakit Asam Urat pada Usia Muda, Nomor 1 Penting Diperhatikan

    Ternyata Ini Pemicu Penyakit Asam Urat pada Usia Muda, Nomor 1 Penting Diperhatikan

    Jakarta – Penyakit asam urat tak hanya menyerang usia lanjut, mereka yang berusia muda juga bisa terkena. Penyakit ini ditandai dengan serangan nyeri, pembengkakan, kemerahan, serta sensasi nyeri tertekan secara tiba-tiba dan parah pada beberapa sendi, paling sering pada jempol kaki.

    Penyakit asam urat terjadi ketika kristal urat menumpuk di sendi, menyebabkan peradangan dan nyeri yang hebat akibat serangan penyakit asam urat. Kristal urat dapat terbentuk saat kadar asam urat dalam darah tinggi. Tubuh memproduksi asam urat ketika memecah purin, zat yang ditemukan secara alami dalam tubuh.

    Biasanya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal ke dalam urine. Namun, terkadang tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal mengeluarkan terlalu sedikit asam urat. Jika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk dan membentuk kristal urat tajam seperti jarum di sendi atau jaringan di sekitarnya yang menyebabkan nyeri, peradangan, dan pembengkakan.

    Berikut sejumlah faktor dapat memicu penyakit asam urat di usia muda, seperti dikutip dari Mayo Clinic.

    1. Pola Makan Tidak Sehat

    Mengonsumsi makanan yang tinggi purin, seperti daging merah dan makanan laut, minuman yang dimaniskan dengan gula buah (fruktosa), dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh sehingga meningkatkan risiko penyakit asam urat.

    Mengonsumsi alkohol, termasuk bir, juga dapat meningkatkan risiko terserang penyakit asam urat. Oleh sebab itu, penting untuk menerapkan pola makan sehat dan seimbang agar mendapatkan efek kesehatan secara menyeluruh.

    2. Berat Badan Berlebih

    Kelebihan berat badan dapat membuat tubuh memproduksi lebih banyak kadar asam urat. Hal ini memicu organ ginjal lebih sulit untuk membuang asam urat di dalam tubuh.

    3. Kondisi Medis

    Penyakit dan kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit asam urat. Di antaranya termasuk tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak diobati, serta beberapa kondisi kronis seperti diabetes, obesitas, sindrom metabolik, serta penyakit jantung dan ginjal.

    4. Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu

    Aspirin pada dosis rendah dan beberapa obat yang digunakan untuk mengontrol hipertensi, termasuk diuretik thiazide, penghambat enzim pengubah angiotensin atau , angiotensin-converting enzyme (ACE), dan beta blocker, juga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.

    Begitu pula dengan penggunaan obat anti-rejection yang diresepkan bagi orang yang telah menjalani transplantasi organ.

    5. Riwayat Keluarga

    Risiko penyakit asam urat dapat meningkat pada seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit tersebut.

    (suc/suc)