Tempat Fasum: Mayo Clinic

  • 5 Cara Optimalkan Apple Watch untuk Menunjang Kesehatan Jantung, Apa Saja? – Page 3

    5 Cara Optimalkan Apple Watch untuk Menunjang Kesehatan Jantung, Apa Saja? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bagi kebanyakan pengguna Apple Watch, ternyata jam tangan pintar ini menyimpan beragam fitur cerdas tak hanya memantau aktivitas harian.

    Akan tetapi, jam tangan pintar milik Apple ini nyatanya mendukung kesehatan jantung secara menyeluruh.

    Bertepatan dengan Heart Month sepanjang bulan Februari, perusahaan berbasis di Cupertino berbagi tips optimalkan Apple Watch sehingga memberikan manfaat maksimal bagi jantung Anda.

    1. Aktifkan Notifikasi Kesehatan Jantung

    Apple sudah melengkapi smartwatch terbarunya ini dengan fitur notifikasi, di mana jam pintar ini akan memberikan peringatan bila terjadi ketidakteraturan irama jantung.

    Saat fitur Heart Rate ini dinyalakan, pengguna Apple Watch akan mendapatkan peringatan saat detak jantung berada di luar batas normal, baik terlalu tinggi atau terlalu rendah.

    Selain itu, pengguna juga akan mendapatkan notifikasi irama tidak teratur secara berkala memeriksa detak jantung dan mendeteksi kemungkinan adanya atrial fibrillation.

    Saat terdeteksi gejala, pengguna Apple Watch bisa langsung mengambil ECG langsung dari pergelangan tangan. Cukup nyalakan ECG, dan sentuh crown jam dengan jari beberapa menit untuk proses perekaman.

    2. Pantau Kualitas Tidur Anda

    Banyak orang yang berpikiran kualitas tidur yang baik tidak terlalu penting, padahal pada kenyataannya kualitas tidur sangat penting untuk kesehatan jantung.

    Nah, lewat aplikasi Sleep di Apple Watch, pengguna dapat membuat jadwal tidur konsisten untuk mencapai minimal 7 jam tidur per malam, sesuai anjuran Mayo Clinic.

    Tak hanya itu, perusahaan juga memperkenalkan fitur Wind Down untuk membantu menciptakan suasana tenang dan minim distraksi sebelum tidur.

    Sebagai pelengkap, Apple Watch ini bisa memantau fase tidur pengguna mulai dari REM, Core, hingga Deep, serta memberikan notifikasi jika terdapat tanda-tanda gangguan tidur seperti sleep apnea.

    Sayangnya, fitur sleep apnea ini belum tersedia di Indonesia. Kabarnya, perusahaan sedang melakukan langkah-langkah untuk menghadirkan fitur ini bagi pengguna di Tanah Air.

     

  • Ciri-ciri Kanker Serviks yang Tak Boleh Disepelekan, Termasuk Keputihan

    Ciri-ciri Kanker Serviks yang Tak Boleh Disepelekan, Termasuk Keputihan

    Jakarta

    Kanker serviks termasuk penyakit kronis yang cukup sulit untuk dideteksi. Namun, pada tahap awal, kanker serviks bisa menunjukkan gejala-gejala umum yang bisa menjadi perhatian.

    Dikutip dari Mayo Clinic dan Healthline, Kanker serviks adalah jenis kanker yang bermula di serviks. Serviks sendiri merupakan silinder berongga yang menghubungkan bagian bawah rahim wanita dengan vaginanya. Sebagian besar kanker serviks bermula di sel-sel di permukaan serviks.

    Banyak wanita yang kerap tidak menyadari gejala dari kanker serviks, sehingga pemeriksaan dini tidak bisa dilakukan. Di sisi lain, kanker serviks juga terkadang tidak menimbulkan gejala hingga stadium lanjut.

    Tetapi ketika gejala itu muncul, tidak sedikit wanita yang salah mengartikan sebagai masalah umum seperti menstruasi dan infeksi saluran kemih (ISK). Berikut adalah gejala-gejala umum kanker serviks.

    Perdarahan yang tidak biasa. Seperti di antara periode menstruasi, setelah berhubungan seks, atau setelah menopauseKeputihan yang tampak beda atau lebih berbau dari biasanyaMuncul rasa nyeri di panggulLebih sering buang air kecilMuncul rasa nyeri saat buang air kecil

    Penyebab Kanker Serviks

    Penyebab utama dari kanker serviks adalah infeksi Human Papillomavirus (HPV). Ada sekitar 100 jenis HPV yang berbeda, namun hanya beberapa jenis yang dapat menyebabkan kanker serviks. Paling umum adalah HPV-16 dan HPV-18.

    Spesialis obstetri dan ginekologi konsultan onkologi dr Kartiwa Hadi Nuryanto, SpOG(K)Onk mengatakan beberapa gejala di atas bisa saja terjadi jika kanker serviks sudah berada di stadium lanjut.

    “Kalau misalnya stadiumnya sudah lanjut, maka ada kesulitan dalam buang air besar atau buang air kecil, kemudian adanya nyeri di punggung yang sangat menusuk, dan adanya nyeri perut, terakhir pembengkakan kaki,” kata dr Kartiwa beberapa waktu lalu.

    Proses terbentuknya kanker serviks di tubuh juga tak sebentar. Infeksi HPV membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan bisa 15-20 tahun. Infeksi ini biasanya bersifat berulang sampai akhirnya terbentuk kanker pada organ serviks.

    Pencegahan juga bisa dilakukan dengan vaksin kanker serviks yang sudah bisa didapatkan dengan mudah.

    Apabila skrining dilakukan secara dini dan berkala maka potensi ditemukannya kanker serviks dalam stadium awal akan lebih besar. Dengan begitu, perawatan dan pengobatan yang dilakukan pada pasien bisa lebih efektif.

    (dpy/kna)

  • Hipertermia atau Panas Berlebihan pada Tubuh, Ini Jenis dan Faktor Risikonya

    Hipertermia atau Panas Berlebihan pada Tubuh, Ini Jenis dan Faktor Risikonya

    Jakarta – Panas yang berlebihan atau hipertermia merujuk pada kondisi yang terjadi saat tubuh kesulitan mendinginkan dirinya sendiri. Tubuh biasanya memiliki perlindungan untuk mendinginkan tubuh saat kepanasan.

    Meski begitu, terkadang cuaca sangat panas dan lembab membuat sistem pendinginan tubuh kewalahan. Kondisi ini bisa terjadi dalam spektrum ringan hingga berat.

    Jenis Hipertermia

    Hipertermia berat terjadi saat suhu tubuh berada di atas 40 derajat Celcius. Sebagai perbandingan, suhu tubuh normal manusia berkisar 37 derajat Celcius, sedangkan suhu hipotermia adalah sekitar 35 derajat celcius atau lebih rendah. Berikut beberapa jenis hipertermia

    1. Heat Stress

    Heat Stress terjadi saat suhu tubuh meningkat dan tidak bisa mendinginkan diri melalui keringat. Mengutip laman Healthline, selain merasa kepanasan dan tidak nyaman, beberapa kemungkinan gejala lainnya adalah:

    PusingLemasMualHausSakit kepala.

    Saat merasakan tanda-tanda ini, cari tempat yang lebih dingin dan beristirahat. Minum air atau cairan lain yang mengandung elektrolit agar membantu memulihkan hidrasi.

    2. Heat Fatigue

    Heat fatigue bisa terjadi saat seseorang bekerja berjam-jam dalam suhu panas dan menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan stres psikologis. Selain merasa kepanasan, haus, dan lelah, kemungkinan kondisi ini membuat kesulitan berkonsentrasi.

    3. Heat Syncope

    Heat Syncope dialami seseorang saat tekanan darah turun dan aliran darah ke otak berkurang sementara. Kondisi ini cenderung terjadi ketika seseorang memaksakan diri di lingkungan yang panas.

    Heat syncope seringkali didahului rasa pusing atau pening. Saat merasakannya, seseorang mungkin merasa ingin pingsan. Namun, jika rileks dan segera menenangkan diri, hilangnya kesadaran bisa dicegah.

    4. Heat Cramps

    Heat cramps atau kram akibat panas biasanya terjadi setelah aktivitas fisik atau olahraga berat di cuaca panas. Biasanya, kram ini disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit dan biasanya terasa di otot perut, kaki, atau lengan.

    5. Heat Edema

    Heat edema bisa dialami jika seseorang berdiri dalam waktu lama di tempat yang panas dan tidak terbiasa di suhu yang lebih hangat. Kondisi ini bisa menyebabkan tangan, tungkai bawah atau pergelangan kaki membengkak. Menurut laman Metrove in Centers, pembengkakan disebabkan oleh penumpukan cairan berlebih di jaringan tubuh sebagai respon terhadap suhu tinggi.

    6. Heat Rash

    Beraktivitas di udara panas dalam waktu lama bisa menyebabkan munculnya benjolan merah seperti jerawat pada kulit. Biasanya, benjolan ini muncul di balik pakaian yang basah karena keringat.

    Ruam ini biasanya hilang dengan sendirinya setelah mendinginkan diri atau berganti pakaian. Meski begitu, infeksi mungkin terjadi jika kulit tidak dibiarkan dingin segera setelah ruam muncul.

    7. Heat Exhaustion

    Heat exhaustion adalah salah satu tahap hipertermia yang paling serius. Menurut Mayo Clinic, gejalanya bisa muncul tiba-tiba atau bertambah parah seiring waktu, terutama jika seseorang berolahraga dalam jangka waktu yang lama. Beberapa gejalanya yaitu:

    Berkeringat derasPingsanPusingKelelahanDenyut nadi lemah dan cepatTekanan darah rendah ketika berdiriKram ototMualSakit kepalaKulit yang dingin dan lembab.

    8. Heat Stroke

    Heat stroke adalah kondisi yang mengancam jiwa, yaitu ketika suhu internal tubuh menjadi sangat tinggi, biasanya di atas 40 derajat Celcius. Menurut laman Cleveland Clinic, gejalanya bisa meliputi disfungsi otak, seperti kebingungan, perubahan perilaku, dan berbicara tidak jelas.

    Faktor Risiko Hipertermia

    Seseorang mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi hipertermia. Berikut faktor risikonya:

    1. Berolahraga saat cuaca panas.
    2. Bekerja dengan aktivitas fisik intens di lingkungan yang panas. Contohnya seperti bertani, bekerja di konstruksi, pemadam kebakaran, dan tugas militer.
    3. Mengalami dehidrasi.
    4. Mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi kemampuan tubuh mendinginkan diri.
    5. Mengalami kondisi medis, seperti anhidrosis atau luka bakar yang dalam yang mengganggu keringat.

    (elk/row)

  • Ciri-ciri Otak Sudah Menua Lebih Cepat, Alami Salah Satunya?

    Ciri-ciri Otak Sudah Menua Lebih Cepat, Alami Salah Satunya?

    Jakarta

    Salah satu hal yang paling menantang dari bertambahnya usia adalah penurunan kognitif. Rupanya, otak juga bisa menua lebih cepat dari usia seseorang yang sebenarnya.

    Tanpa disadari, penuaan otak ini tergantung pada kesehatan, gaya hidup, dan kepribadian seseorang.

    Ada beberapa tanda yang dapat muncul sebagai gejala saat otak cepat menua. Sebuah studi telah meneliti tanda-tanda yang menunjukkan otak mungkin menua lebih cepat dari yang seharusnya.

    Dikutip dari laman Prevention, berikut empat tanda otak lebih cepat menua dari usia yang sesungguhnya:

    1. Termasuk Orang yang Sinis

    Peneliti di Finlandia menemukan bahwa orang tua yang sangat sinis tidak hanya memiliki tingkat penurunan kognitif yang lebih tinggi, tetapi juga cenderung dapat meninggal di usia muda. Apa penyebabnya?

    Salah satu penyebabnya adalah stres negatif. Efek hormon kortisol atau hormon stres yang tidak sehat untuk otak dan dapat menghalangi seseorang berpikir lebih jernih.

    2. Sulit Berkonsentrasi

    Tanda lainnya yang menunjukkan otak menua lebih cepat dari usia sesungguhnya adalah sulit berkonsentrasi secara konsisten. Tim peneliti dari USC menemukan bahwa perhatian yang lebih mudah teralihkan menjadi tanda penuaan kognitif.

    Ciri tersebut dapat muncul di usia 30 tahun dan bisa menjadi salah satu tanda dari kondisi Alzheimer.

    3. Ingatan yang Buruk

    Orang yang pelupa, seperti lupa membalas chat atau lupa menyimpan berbagai hal dapat menjadi tanda otak yang menua. Thomas R Vidic, MD, seorang dari American Academy of Neurology mengatakan tanda satu ini perlu diperhatikan.

    “Menurut saya, tanda yang sangat penting untuk diperhatikan adalah apa yang dikatakan teman dan keluarga Anda. Apakah mereka menyadari bahwa Anda memiliki masalah pada ingatan? Itu perlu diperhatikan dan segeralah berkonsultasi ke profesional kesehatan,” jelasnya.

    4. Sering Kelelahan di Siang Hari

    Mengantuk di siang hari tidak hanya karena kurang istirahat di malam hari, tetapi juga menyebabkan perubahan fisik otak secara langsung yang terkait dengan penuaan.

    “Tidur adalah pelindung otak yang sangat penting. Penelitian menunjukkan bahwa sleep apnea sebenarnya dapat membuat hippocampus (yang merupakan bagian penting otak yang berkaitan dengan pembelajaran dan memori) lebih kecil,” kata Neil Graff-Radford, MD, profesor neurologi di Mayo Clinic di Jacksonville, Florida.

    Sleep apnea menyebabkan otak kekurangan oksigen, yang dapat merusak otak. Tetapi, penelitian juga menunjukkan bahwa mengobati sleep apnea dapat mengembalikannya ke keadaan normal.

    Maka dari itu, sangat penting untuk tidur selama 7-8 jam saat malam demi kesehatan otak.

    (sao/naf)

  • Muncul Bercak Seperti Ini di Kulit Bisa Jadi Tanda Kanker, Jangan Diabaikan

    Muncul Bercak Seperti Ini di Kulit Bisa Jadi Tanda Kanker, Jangan Diabaikan

    Jakarta

    Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti di dunia. Kanker bisa menyerang organ tubuh mana saja, termasuk kulit.

    Salah satu kanker yang dapat menyerang kulit adalah melanoma. Dikutip dari Mayo Clinic, melanoma adalah sejenis kanker kulit yang bermula di melanosit.

    Melanosit merupakan sel yang menghasilkan melanin, yaitu pigmen yang memberi warna pada kulit. Melanoma biasanya muncul pada kulit yang sering terpapar sinar matahari, seperti di lengan, punggung, wajah, dan kaki.

    Melanoma juga dapat terbentuk di mata. Meski jarang, melanoma juga bisa terjadi di dalam tubuh, seperti di hidung atau tenggorokan.

    Para ahli di AIM at Melanoma, lembaga yang berfokus pada penelitian tentang melanoma, mengungkapkan ada tanda tertentu yang menunjukkan seseorang mungkin mengidap kanker kulit ini tanpa menyadarinya.

    Pertama, bercak melanoma biasanya berbentuk tidak beraturan dan berwarna coklat atau hitam, dengan bercak-bercak yang tidak rata.

    Moffit Cancer Center menyebutkan bercak melanoma ini memiliki bentuk, ukuran, atau warna yang berbeda dari tahi lalat yang tidak berbahaya, dan memerlukan pemeriksaan sesegera mungkin.

    “Warnanya cenderung tidak merata dan memiliki corak coklat kekuningan, coklat, atau hitam yang berubah seiring waktu,” ungkap peneliti dari Moffit Cancer Center dikutip dari Unilad, Sabtu (15/2/2025).

    Jika tidak mendapat penanganan yang tepat, melanoma dapat dengan cepat menyebar ke otak dan menimbulkan gejala berupa:

    Sakit kepalaKejangMasalah penglihatanKelumpuhan pada salah satu sisi tubuhMualMuntahPembengkakan kelenjar getah beningLemah dan kelelahan

    Tak hanya itu, seseorang dengan melanoma juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker lain, termasuk yang tidak terkait dengan melanoma. Misalnya, orang dengan melanoma mungkin lebih rentan terkena kanker payudara, ginjal, tiroid, dan lainnya.

    “Pembedahan adalah pengobatan standar untuk metastasis otak melanoma. Pembedahan berpotensi menyembuhkan bagi pasien yang melanomanya terkontrol dan memiliki jumlah metastasis otak yang terbatas,” tutur AIM.

    (ath/kna)

  • Cara Minum Kopi yang Aman untuk Pengidap Asam Lambung

    Cara Minum Kopi yang Aman untuk Pengidap Asam Lambung

    Jakarta

    Bagi banyak orang, secangkir kopi adalah teman setia yang menemani rutinitas sehari-hari. Namun, bagi sebagian lainnya, terutama pengidap penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD), kopi sering kali menjadi pemicu gejala seperti rasa panas di dada, mual, atau rasa tidak nyaman di perut.

    Meskipun kopi memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan kewaspadaan dan menyegarkan pikiran, pengidap asam lambung perlu berhati-hati dalam memilih cara minum kopi agar tidak memperburuk kondisi mereka.

    Berikut adalah beberapa tips untuk menikmati kopi yang aman bagi pengidap asam lambung.

    1. Pilih Jenis Kopi yang Tepat

    Kopi mengandung kafein, yang dapat merangsang produksi asam lambung. Namun, tidak semua jenis kopi memberikan efek yang sama. Untuk pengidap asam lambung, kopi dengan kandungan kafein lebih rendah, seperti kopi Arabika, lebih disarankan dibandingkan dengan kopi Robusta yang lebih kuat.

    Selain itu, kopi yang diseduh dengan metode drip atau cold brew biasanya lebih rendah kadar keasamannya dibandingkan dengan kopi espresso atau kopi tubruk.

    Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam The American Journal of Gastroenterology, kopi dengan kadar keasaman rendah lebih cenderung tidak memicu refluks asam lambung. Oleh karena itu, pengidap GERD disarankan untuk mencoba jenis kopi yang memiliki keasaman lebih rendah untuk mengurangi risiko iritasi pada saluran pencernaan.

    2. Jangan Minum Kopi dengan Perut Kosong

    Salah satu alasan kopi bisa memperburuk gejala asam lambung adalah ketika dikonsumsi dalam keadaan perut kosong. Kopi dapat merangsang produksi asam lambung yang lebih banyak, yang bisa menyebabkan perut terasa terbakar atau mulas. Untuk mengurangi efek samping ini, sebaiknya konsumsi kopi setelah makan.

    Dikutip dari Healthline, pengidap asam lambung disarankan mengonsumsi makanan ringan atau sarapan sebelum menikmati secangkir kopi. Hal ini dapat membantu menstabilkan kadar asam lambung dan meminimalkan risiko refluks.

    3. Kurangi Gula dan Krim dalam Kopi

    Menambahkan banyak gula atau krim dalam kopi bisa memperburuk gejala asam lambung. Gula berlebih bisa meningkatkan produksi asam lambung, sementara krim atau susu yang berlemak dapat memperlambat proses pencernaan, menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut. Untuk pengidap asam lambung, sebaiknya pilih kopi hitam atau kopi dengan sedikit tambahan susu non-lemak.

    Studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Gastroenterology menunjukkan bahwa makanan berlemak dan gula dapat memicu refluks asam, jadi menghindari tambahan seperti krim atau gula berlebih adalah langkah yang bijak.

    4. Kurangi Konsumsi Kopi Berlebihan

    Konsumsi kopi berlebihan dapat menyebabkan perut menjadi lebih sensitif terhadap asam. Sebaiknya batasi jumlah konsumsi kopi Anda agar tidak berlebihan, terutama jika Anda merasa gejala asam lambung mulai muncul.

    Menurut Mayo Clinic, pengidap GERD disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari dua hingga tiga cangkir kopi per hari. Penting untuk memahami batas toleransi tubuh dan mengetahui kapan kopi dapat menyebabkan masalah. Jika gejala GERD atau refluks mulai muncul setelah mengonsumsi kopi, coba kurangi jumlahnya atau hentikan sama sekali.

    5. Jangan Minum Kopi Sebelum Tidur

    Kopi mengandung kafein yang dapat memengaruhi pola tidur, bahkan beberapa jam setelah diminum. Untuk pengidap asam lambung, kafein dapat mengendurkan otot yang mencegah asam lambung naik ke kerongkongan, memperburuk gejala refluks. Oleh karena itu, sebaiknya hindari minum kopi beberapa jam sebelum tidur.

    Studi dari Gastroenterology & Hepatology menyarankan agar pengidap GERD menghindari konsumsi kafein dalam waktu dekat dengan tidur untuk mencegah gejala refluks yang lebih parah.

    (kna/kna)

  • Bintang TikTok Meninggal di Usia 26 usai Berjuang Lawan Kanker Stadium 4

    Bintang TikTok Meninggal di Usia 26 usai Berjuang Lawan Kanker Stadium 4

    Jakarta

    Seorang perawat yang juga pemengaruh (influencer) meninggal dunia di usia 26 tahun usai berjuang melawan kanker usus besar yang diidapnya.

    Bailey Hutchins rutin membagikan pengalamannya saat dirawat karena kanker usus besar di akun TikTok miliknya. Dia pertama kali didiagnosis dengan kanker usus besar stadium 3 pada awal tahun 2023 kemudian berkembang ke stadium 4 dengan metastasis peritoneum, ketika sel kanker menyebar ke lapisan rongga perut.

    Suaminya, mengumumkan kematiannya dalam unggahan yang dibagikan di akun Instagram dan TikTok miliknya. Dalam Instagram miliknya ia mengungkapkan kesedihannya atas kematian sang istri.

    “Saya sangat sedih untuk mengatakan bahwa Bailey B telah meninggal dunia tadi malam,” tulisnya dalam unggahan yang dibagikan di Instagram.

    Bailey menggunakan platform TikToknya untuk mendokumentasikan perjalanan kesehatannya setelah didiagnosis kanker usus besar, meningkatkan kesadaran tentang kewaspadaan terhadap gejala awal penyakit tersebut.

    “Saat ini saya mengidap kanker usus besar stadium tiga yang jelas telah menghancurkan saya dan keluarga saya. Saat ini saya sedang dalam pemulihan di rumah sakit setelah menjalani kolektomi, biopsi, pengangkatan usus buntu, dan pengangkatan 52 kelenjar getah bening,” katanya saat itu.

    Dikutip dari Mayo Clinic, kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum).

    Kanker usus besar biasanya menyerang lansia, meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun. Kanker ini biasanya bermula dari gumpalan sel kecil yang disebut polip yang terbentuk di dalam usus besar. Polip umumnya tidak bersifat kanker, tetapi beberapa dapat berubah menjadi kanker usus besar seiring berjalannya waktu.

    Kanker usus besar stadium 4 terjadi ketika kanker di usus besar menyebar, atau bermetastasis, ke jaringan dan organ lain. Kanker usus besar paling sering menyebar ke hati, tetapi dapat juga mencapai paru-paru, kelenjar getah bening, atau lapisan rongga perut.

    (kna/kna)

  • Jangan Sepelekan Gigi Berlubang, Seserius Ini Risiko Komplikasinya

    Jangan Sepelekan Gigi Berlubang, Seserius Ini Risiko Komplikasinya

    Jakarta

    Gigi berlubang adalah masalah kesehatan yang sering kali dianggap sepele. Belum lama ini viral di medsos curhatan seorang wanita di Bandung bernama Amanda Prawiria yang suaminya meninggal setelah mengalami gigi berlubang.

    Suaminya mengalami komplikasi gigi abses atau infeksi sehingga keluar nanah dan sudah menjalar hingga leher dan pundak. Ia berharap kisah yang dialami keluarganya itu bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.

    “Semoga cerita suamiku bisa jadi reminder untuk kita semua bahwa dari gigi berlubang bisa mengakibatkan kematian. Teman-teman jangan takut periksa ke dokter gigi ya apalagi sekarang BPJS bisa rawat jalan atau cabut gigi,” kata Amanda dalam salah satu unggahannya yang viral.

    Gigi yang berlubang disebabkan oleh plak, zat lengket yang menempel pada gigi. Plak biasanya terdiri dari gabungan bakteri, air liur, asam, dan partikel makanan.

    Setiap orang berisiko mengalami gigi berlubang. Dikutip dari Healthline, orang-orang yang berisiko lebih tinggi meliputi orang yang kebersihan mulut kurang baik, kekurangan fluoride, mulut kering, gangguan makan, hingga penyakit refluks asam.

    Masalah gigi berlubang yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Kondisinya meliputi:

    Sakit gigi terus menerusPeningkatan risiko gigi patah atau terkelupasKesulitan mengunyah makananMunculnya nanah di sekitar gigi yang terinfeksiAbses gigi yang dapat terinfeksi dan memicu komplikasi yang mengancam jiwa, seperti infeksi memasuki aliran darah atau sepsis.

    Dikutip dari Mayo Clinic, abses gigi merupakan kantong nanah yang disebabkan infeksi bakteri. Abses dapat terjadi di berbagai area dekat gigi misal seperti di ujung akar atau di gusi.

    Gejala abses gigi biasanya meliputi sakit gigi parah terus menerus yang menyebar ke tulang rahang dan leher, nyeri saat mengunyah, demam, pembengkakan wajah di pipi atau leher, hingga kesulitan bernapas dan menelan.

    Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk segera pergi ke dokter gigi apabila mengalami gigi berlubang. Perawatan secara dini perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.

    (avk/kna)

  • Sempat Dialami Meriam Bellina, Kenali Faktor Pemicu Serangan Jantung

    Sempat Dialami Meriam Bellina, Kenali Faktor Pemicu Serangan Jantung

    Jakarta

    Akrtis Meriam Bellina menceritakan soal serangan jantung yang pernah dialaminya. Kondisi tersebut terjadi pada 25 November 2024.

    “Iya itu 25 November 2024 kemarin kenanya. Jadi, awal mulanya itu kayak gerd sih, aku pikir kan lambung ya. Terus, kok tahu-tahu muntah, nggak enak banget badannya,” jelasnya dalam acara Rumpi di TransTV, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2025).

    Ia mengungkapkan dadanya terasa berat seperti diinjak gajah. Melihat kondisi itu, Meriam langsung dilarikan ke rumah sakit.

    Setelah diperiksa di IGD, gejala yang dialami Meriam masih diduga karena masalah lambung. Namun, setelah diberikan obat lambung, keluhannya malah semakin parah.

    “Terus makin nggak enak, dada rasanya kayak diinjak gajah, berat banget. Akhirnya EKG dan benar serangan jantung,” tutur wanita 59 tahun itu.

    Dikutip dari Mayo Clinic, serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang atau tersumbat secara drastis. Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di arteri jantung (koroner).

    Endapan lemak yang mengandung kolesterol disebut plak. Terkadang, plak dapat pecah dan membentuk gumpalan yang menghalangi aliran darah. Kurangnya aliran darah dapat merusak atau menghancurkan sebagian otot jantung.

    Selain itu, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung. Berikut penjelasannya.

    Faktor risiko serangan jantung

    1. Usia

    Pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita berusia 55 tahun ke atas lebih mungkin mengalami serangan jantung dibandingkan pria dan wanita yang lebih muda.

    2. Penggunaan tembakau

    Penggunaan tembakau ini termasuk merokok dan paparan asap rokok dalam jangka panjang.

    3. Hipertensi atau tekanan darah tinggi

    Seiring berjalannya waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri yang menuju ke jantung. Tekanan darah tinggi yang terjadi bersamaan dengan kondisi lain, seperti obesitas, kolesterol tinggi, atau diabetes, semakin meningkatkan risikonya.

    4. Kolesterol tinggi atau trigliserida

    Kadar kolesterolow-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol “jahat” yang tinggi di dalam tubuh kemungkinan besar akan mempersempit arteri. Kadar lemak darah tertentu yang disebut trigliserida juga meningkatkan risiko serangan jantung. Risiko serangan jantung dapat menurun jika kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol “baik” berada dalam kisaran normal.

    5. Kegemukan

    Kegemukan dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, kadar trigliserida dan kolesterol jahat yang tinggi, serta kadar kolesterol baik yang rendah. Semua faktor tersebut berisiko meningkatkan seseorang terkena serangan jantung.

    6. Diabetes

    Kadar gula darah meningkat ketika tubuh tidak memproduksi hormon insulin atau tidak dapat menggunakannya dengan benar. Kadar gula darah yang tinggi meningkatkan risiko serangan jantung.

    7. Riwayat keluarga

    Jika saudara laki-laki, saudara perempuan, orang tua, atau kakek-nenek pernah mengalami serangan jantung dini pada usia 55 tahun untuk pria dan pada usia 65 tahun untuk wanita, seseorang mungkin memiliki risiko lebih tinggi.

    8. Kurang berolahraga

    Kurangnya aktivitas fisik dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi. Olahraga teratur meningkatkan kesehatan jantung.

    9. Pola makan yang tidak sehat

    Pola makan yang mengandung banyak gula, lemak hewani, makanan olahan, lemak trans, dan garam meningkatkan risiko serangan jantung. Makanlah banyak buah, sayur, serat, dan minyak sehat.

    10. Stres

    Stres emosional, seperti kemarahan yang berlebihan, dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

    (sao/kna)

  • 5 Cara Simpel Kurangi Risiko Sakit Jantung Tanpa Bantuan Obat    
        5 Cara Simpel Kurangi Risiko Sakit Jantung Tanpa Bantuan Obat

    5 Cara Simpel Kurangi Risiko Sakit Jantung Tanpa Bantuan Obat 5 Cara Simpel Kurangi Risiko Sakit Jantung Tanpa Bantuan Obat

    Jakarta

    Jantung merupakan salah satu organ paling vital yang ada di tubuh. Organ ini memiliki tugas utama memompa darah ke seluruh tubuh dan memastikan seluruh sel tubuh bisa mendapatkan oksigen yang cukup.

    Oleh karena itu, kesehatan jantung dan kardiovaskular harus sangat diperhatikan masyarakat. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga jantung sehat hingga bertahun-tahun:

    1. Naik Tangga

    Menjaga aktivitas fisik merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kesehatan jantung. Memilih untuk naik tangga menjadi salah satu langkah paling sederhana untuk menerapkan hal tersebut.

    Olahraga teratur memperkuat otot jantung dan membuat tubuh lebih efisien dalam menarik oksigen dari darah. Olahraga juga menurunkan tekanan darah dan kadar glukosa serta membantu mengurangi kelebihan lemak tubuh yang dapat menyebabkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme lainnya.

    American Heart Association merekomendasikan agar orang dewasa melakukan aktivitas aerobik sedang selama 150 menit per minggu. Namun, karena berbagai kesibukan, aktivitas-aktivitas fisik harian seperti memperbanyak jalan kaki atau naik tangga sangat disarankan.

    2. Berhenti Merokok dan Batasi Alkohol

    Menurut American Heart Association, sepertiga kematian yang berhubungan dengan masalah kesehatan jantung disebabkan oleh merokok. Kebiasaan merokok dapat memicu peradangan, meningkatkan penumpukan plak, dan meningkatkan kemungkinan plak pecah dan membentuk gumpalan darah.

    Ketika gumpalan darah terbentuk, itu dapat memicu terjadinya serangan jantung atau stroke. Konsultasi medis ke dokter dan psikologi disarankan untuk orang-orang yang terlanjur memiliki kebiasaan merokok.

    Konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan asupan kalori keseluruhan dan meningkatkan kadar lemak tertentu seperti trigliserida.

    “Minum alkohol secara berlebihan dapat memicu masalah tekanan darah tinggi, aritmia, dan gagal jantung. Alkohol sebenarnya adalah racun bagi jantung,” ujar ahli jantung Columbia University Irving Medical Center, Dr Jennifer Haythe dikutip dari CNA, Kamis (6/2/2025).

    3. Cek Kesehatan Rutin

    Memeriksakan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah secara rutin merupakan langkah awal yang baik untuk menjaga kesehatan jantung. Ini penting untuk mengatasi masalah kardiovaskular lebih dini untuk mencegah keparahan.

    “Jadi, mulailah dengan mengunjungi dokter perawatan primer Anda untuk memeriksakan angka-angka Anda,” kata ahli jantung preventif Feinberg School of Medicine di Northwestern University, Dr Sadiya Khan.

    Kunjungan ke dokter juga dapat memberikan kesempatan diri untuk berkonsultasi lebih lanjut hingga memetakan perubahan-perubahan yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kardiovaskular.

    NEXT: Apa makanan yang harus dikonsumsi?

    4. Jaga Istirahat Berkualitas

    Mendapatkan tidur berkualitas selama 7-9 jam sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan metabolisme yang lebih baik. Kurang tidur dapat meningkatkan hormon stres yang dapat memicu peradangan dan meningkatkan risiko penumpukan plak di arteri.

    “Hal ini dapat mengganggu ritme sirkadian dan mengganggu metabolisme, yang menyebabkan penambahan berat badan, resistensi insulin, dan akhirnya, diabetes tipe 2,” kata Dr Lara-Breitinger, kardiologis dari Mayo Clinic Minnesota.

    Ada banyak hal yang dapat mengganggu tidur malam yang nyenyak. Tetapi sebisa mungkin, cobalah mengikuti rutinitas tidur harian, hindari kafein di penghujung hari, dan jadwalkan waktu bebas screen time untuk menenangkan diri sebelum tidur.

    5. Belanja Makanan Sehat

    Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung. Beberapa jenis makanan yang disarankan untuk menjaga kesehatan kardiovaskular meliputi biji-bijian utuh, protein rendah lemak, serta buah dan sayur segar.

    Sebagai contoh pola makan yang rendah lemak jenuh dan mengutamakan kacang-kacangan seperti diet mediterania dapat membantu mengurangi kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dalam tubuh. Kadar kolesterol jahat yang tinggi dikaitkan dengan risiko pembentukan plak arteri yang lebih besar.

    Oleh karena itu, penting untuk mengombinasikan daging merah rendah lemak dengan daging unggas, ikan, dan protein nabati. Selain itu hindari juga mengonsumsi makanan ultra proses yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.