Tempat Fasum: Mayo Clinic

  • Awas ‘Binge Eating’! Kesalahan yang Bikin BB Gagal Turun saat Puasa

    Awas ‘Binge Eating’! Kesalahan yang Bikin BB Gagal Turun saat Puasa

    Jakarta

    Puasa sudah berjalan sekitar dua pekan, tetapi berat badan tak kunjung turun? Ada kesalahan yang kerap diabaikan, yakni terlalu banyak membatasi asupan di waktu berbuka atau sahur. Bahkan, beberapa orang sengaja tidak sahur dengan niat memaksimalkan proses penurunan berat badan.

    Padahal, hal ini jelas keliru. Spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF mewanti-wanti risiko di balik kebiasaan tersebut yang akan memicu ‘binge eating’ tanpa disadari.

    “Binge eating atau craving berlebih, saat buka puasa, pada akhirnya kalori yang masuk ke tubuh akan lebih banyak,” beber dr Putri kepada detikcom, Rabu (19/2/2025).

    Sejalan dengan riset Mayo Clinic, jenis diet tertentu membuat banyak orang malah memiliki gangguan makan berlebihan. Umumnya, terjadi saat seseorang melakukan pembatasan kalori sepanjang hari, dan di akhir hari keinginan untuk makan berlebihan meningkat.

    Gejala ‘Binge Eating’

    Jika mengalami gangguan makan berlebihan, wacana untuk menurunkan berat badan malah berakhir gagal dan sangat mungkin mengalami berat badan berlebih atau overweight, juga obesitas.

    Gejala seseorang mengalami binge eating bervariasi, tetapi lebih banyak meliputi:

    Hilang kontrol atau kendali untuk makanSering kali makan dalam jumlah makanan lebih banyak dari biasanya dalam jangka waktu tertentu, seperti lebih dari dua jam.Tetap makan bahkan saat kenyang atau tidak laparMakan dengan cepatMakan sampai benar-benar merasa kenyangSering makan sendiri atau diam-diam.Merasa tertekan, jijik, malu, bersalah, atau kesal dengan pola makan pribadi.

    Jangan diabaikan, kondisi ini bisa memicu komplikasi utamanya pada keseharian, seperti hilangnya rasa nyaman, mengalami masalah di tempat pekerjaan, kehidupan pribadi, atau situasi sosial, mengisolasi diri, hingga penambahan berat badan.

    Kondisi medis yang terkait dengan penambahan berat badan dapat mencakup masalah sendi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, penyakit refluks gastroesofageal (GERD), gizi buruk, dan beberapa gangguan pernapasan terkait tidur.

    Sementara kondisi kesehatan mental yang sering dikaitkan dengan ‘binge eating’ meliputi:

    DepresiCemasPenyalahgunaan zat-zat tertentuKeinginan bunuh diri

    Cara Menghindari ‘Binge Eating’

    Teladani penerimaan tubuh, terlepas dari bentuk atau ukuran tubuh. Mengubah pola diet, menghindari jenis diet ekstrem, dengan mengurangi asupan kalori secara bertahap.

    Konsultasi dengan profesional perawatan kesehatan termasuk untuk mengidentifikasi gejala awal gangguan makan dan membantu mendapatkan pola makan yang ideal.

    (naf/kna)

  • Cerita Rutinitas Pagi Astronot yang Tinggal 9 Bulan di Luar Angkasa

    Cerita Rutinitas Pagi Astronot yang Tinggal 9 Bulan di Luar Angkasa

    Jakarta

    Pada 16 April 2007, Sunita ‘Suni’ Williams mengikuti Boston Marathon. Namun, dia tidak berada di Boston. Dia bahkan juga tidak sedang di Amerika Serikat. Dalam stasiun luar angkasa International Space Station (ISS), lebih dari 250 mil di atas permukaan laut, astronot NASA tersebut menjadi orang pertama yang berlari maraton di luar angkasa.

    Williams, yang kini berusia 59 tahun, kembali diuji ketahanannya pada Juni 2024 setelah kapsul Boeing yang membawanya ke ISS mengalami kerusakan. Perjalanan yang diperkirakan hanya akan berlangsung selama delapan hari bersama rekan astronot lain, Butch Wilmore, pada akhirnya harus bertahan hingga sembilan bulan.

    Pasangan tersebut mendarat dengan selamat di Florida pada Selasa malam kemarin dan melakukan perjalanan ke Houston di malam yang sama.

    Saat berada di luar angkasa, para astronot harus berolahraga dua jam per hari, karena kondisi gravitasi nol dapat menyebabkan kerusakan tulang dan otot seiring berjalannya waktu.

    Rutinitas Selama di Luar Angkasa

    Williams memulai hari dengan berolahraga pagi, ia bangun pukul 5:30 pagi dan mulai berlari, diselingi bersepeda juga angkat beban. Olahraga berlangsung hingga 7:30 pagi.

    Kini, Williams maupun Wilmore harus menjalani setidaknya 45 hari penyesuaian dengan gravitasi bumi. Rutinitas penyesuaian tersebut termasuk proses pemulihan.

    “Rutinitas memberi kita rasa stabilitas,” kata Asosiasi Psikologi Ontario, dikutip dari CNBC, Jumat (21/2/2025).

    “Elemen rutinitas ini dapat sangat ampuh sebagai sesuatu yang dapat diandalkan selama masa stres atau ketidakpastian.”

    Olahraga secara khusus dapat menjadi landasan rutinitas yang sehat, yang memberikan manfaat bagi kesehatan mental dan fisik, menurut beberapa studi.

    “Ada beberapa penelitian menunjukkan ritme dapat membantu orang untuk memusatkan perhatian dan menenangkan mereka,” kata Joel Dvoskin kepada CNBC Make It pada 2023, saat ia menjadi psikolog di Fakultas Kedokteran Universitas Arizona.

    Berolahraga di pagi hari juga dapat membantu orang lebih disiplin dengan rutinitas mereka, terutama bagi orang-orang yang menjalani aktivitas biasa, tidak harus selalu dilakukan setiap hari, tetapi minimal dua hingga tiga kali sepekan, yang terpenting adalah tetap aktif bergerak dan berolahraga.

    “Bagi kebanyakan dari kita yang ingin berolahraga untuk mendapatkan manfaat kesehatan secara umum, waktu terbaik adalah waktu yang paling sesuai dengan gaya hidup dan memungkinkan melakukannya secara teratur,” kata ahli jantung Erik Van Iterson kepada situs web Cleveland Clinic tahun lalu.

    Apa yang Terjadi Selama di Luar Angkasa?

    Tanpa gravitasi, cairan bergeser. Sebab, tubuh terdiri dari 70 persen cairan, perubahan itu terasa di berbagai tingkatan.

    Di Bumi, cairan dalam tubuh cenderung bergeser ke bawah, di bawah jantung. Namun di luar angkasa, cairan mengalir merata ke seluruh tubuh dan berpindah ke tempat-tempat yang biasanya tidak terkumpul.

    Mirip dengan melakukan handstand yang sangat panjang, satu setengah galon cairan yang dibawa tubuh bergerak ke atas. Astronot sering mengatakan mereka merasa seperti sedang flu dan mengalami masalah yang didefinisikan seperti “sindrom wajah bengkak,” “kaki burung” atau “kaki ayam.” Masalah tersebut biasanya hilang setelah sekitar tiga hari di Bumi, menurut NASA.

    Pergerakan cairan dalam tubuh juga dapat menyebabkan masalah punggung yang berkepanjangan, terlepas dari lamanya penerbangan luar angkasa. Satu penelitian menemukan kejadian cakram yang bergeser atau pecah 4,3 kali lebih tinggi pada astronot daripada pada populasi terestrial, dan masalah tersebut biasanya terjadi segera setelah mereka kembali ke Bumi.

    Masalah redistribusi cairan juga tampaknya memengaruhi penglihatan banyak astronot, suatu masalah yang oleh NASA disebut Sindrom Neuro-Okular. Mata menjadi rata karena redistribusi cairan, lapisan serat saraf retina dapat menebal, dan terjadi pergeseran refraksi sehingga penglihatan dapat kabur di luar angkasa.

    Dr. Michael Harrison, spesialis kedokteran antariksa di Mayo Clinic di Florida, mengatakan hal ini seperti menggunakan proyektor dan menggerakkannya beberapa inci lebih dekat ke dinding.

    “Gambarnya akan menjadi sedikit lebih kabur,” katanya. “Ini topik utama karena kita belum tahu banyak tentangnya.”

    Masalah ini tampaknya lebih umum terjadi pada penerbangan antariksa yang lebih lama.

    “Pertanyaan yang ada di benak semua orang adalah, apa yang terjadi saat kita masuk lebih dalam ke antariksa untuk jangka waktu yang lebih lama? Apakah ini mencapai titik jenuh, atau apakah ini sesuatu yang terus berkembang?” kata Harrison.

    Tidak semua orang memiliki penglihatan yang tetap berubah. Satu penelitian menemukan bahwa bola mata menjadi datar pada sekitar 16 persen astronot pasca-penerbangan.

    “Beberapa orang kembali dan mengalami apa yang tampak, mungkin tidak selalu merupakan perubahan permanen tetapi perubahan kronis pada penglihatan dan memerlukan kacamata. Yang lain tidak mengalaminya. Ini adalah fenomena yang cukup baru,” kata Harrison.

    Untuk mempelajari fenomena ini, awak pesawat komersial Polaris Dawn selama lima hari mengenakan lensa kontak khusus tahun lalu untuk mengukur dan mengumpulkan data tentang tekanan di mata mereka.

    NASA juga telah mengembangkan kacamata antisipasi ruang angkasa khusus yang disimpan di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kacamata tersebut dapat disesuaikan dan mengurangi sebagian keburaman.

    Efek pada Otak

    Cairan di otak cenderung bergeser di ruang angkasa juga, dari bagian atas otak ke bagian dasar. Studi terhadap astronot setelah mereka kembali ke Bumi telah menemukan bahwa pergeseran ini dapat memperbesar bagian otak mereka yang disebut ventrikel, bahkan melampaui apa yang biasanya dapat dilihat dengan penuaan normal.

    Namun, MRI awak misi Polaris Dawn tidak menemukan temuan yang mengkhawatirkan pada otak mereka.

    Simak Video “Video: Dampak yang Dirasakan Astronaut Setelah 9 Bulan Tinggal di Luar Angkasa”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Ini Alasan Sering Konsumsi Makanan Asin Bisa Picu Penyakit Ginjal Kronis

    Ini Alasan Sering Konsumsi Makanan Asin Bisa Picu Penyakit Ginjal Kronis

    Jakarta

    Natrium adalah mineral yang dibutuhkan tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Ketika natrium dikombinasikan dengan mineral klorida, keduanya membentuk garam dapur. Natrium sering ditambahkan ke berbagai makanan olahan, termasuk makanan kemasan dan makanan beku.

    Banyak resep memasukkan garam sebagai salah satu bahan, dan banyak orang juga menambahkan garam dapur ke makanan mereka untuk meningkatkan rasa. Menurut dr Ivan Porter II, ahli nefrologi dari Mayo Clinic, menambahkan terlalu banyak garam ke dalam makanan bukanlah hal yang baik, dan dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.

    Ginjal berperan dalam menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Jika natrium dikonsumsi secara berlebihan, zat ini dapat menumpuk dalam darah, menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah dan meningkatkan tekanan darah. Kondisi ini berisiko memicu penyakit jantung, stroke, serta gangguan pada ginjal.

    “Penyakit ginjal kronis – begitulah cara kami menggambarkan apa yang terjadi ketika ginjal mengalami masalah dalam menyaring limbah dan racun dari darah,” kata dr Porter, dikutip dari Mayo Clinic, Kamis (20/3/2025).

    Natrium banyak ditemukan dalam makanan olahan serta berbagai jenis bumbu. “Jadi, sangat mudah bagi kita untuk mendapatkan lebih banyak natrium daripada yang kita butuhkan. Dan sangat mudah bagi kita untuk mendapatkan natrium dalam jumlah yang membahayakan yang berdampak pada tekanan darah atau kesehatan kita secara keseluruhan,” tambahnya.

    Menurut The American Heart Association (AHA), batas konsumsi natrium yang direkomendasikan adalah 2.300 miligram per hari, setara dengan sekitar satu sendok teh. dr Porter menyarankan agar kita lebih teliti dalam membaca label makanan serta mengurangi penggunaan garam dengan menggantinya menggunakan bumbu bebas garam.

    “Kadang-kadang Anda dapat menghentikan atau membalikkan sebagian kerusakan awal yang terjadi akibat penyakit ginjal kronis. Semakin lama prosesnya berlangsung, semakin parah, semakin kecil kemungkinan untuk dapat kembali ke ginjal yang sehat. Dan saat itulah kita harus memikirkan hal-hal untuk menggantikan fungsi ginjal seperti dialisis atau transplantasi,” katanya.

    (suc/suc)

  • Mat Solar Meninggal karena Stroke, Kenali Gejala dan Penyebabnya

    Mat Solar Meninggal karena Stroke, Kenali Gejala dan Penyebabnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Komedian senior Nasrullah yang lebih dikenal sebagai Mat Solar meninggal dunia pada Senin (17/3/2025) di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI). Komedian yang melejit lewat sinetron “Bajaj Bajuri” ini berpulang pada usia 62 tahun setelah hampir satu dekade berjuang melawan strok atau stroke yang dideritanya sejak 2015.

    Stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang, sehingga menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi.

    Jika tidak segera ditangani, stroke dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, kecacatan, atau bahkan kematian. Lantas, apa saja gejala dan penyebab penyakit stroke? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari Mayo Clinic, Selasa (18/3/2025).

    Gejala Penyakit Stroke

    1. Mati rasa pada salah satu sisi tubuh

    Stroke sering kali menyebabkan kelemahan atau mati rasa secara tiba-tiba pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh. Kondisi ini dapat membuat seseorang sulit menggerakkan beberapa bagian tubuh atau merasa kesemutan saat menggerakannya

    2. Gangguan penglihatan

    Gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur, atau bahkan kehilangan penglihatan secara mendadak pada salah satu atau kedua mata, bisa menjadi tanda-tanda penyakit stroke. Hal ini dapat terjadi karena aliran darah ke bagian otak yang mengontrol penglihatan terganggu.

    3. Kesulitan berbicara atau memikirkan kata-kata

    Stroke dapat menyebabkan gangguan pada kemampuan berbicara dan memahami percakapan. Hal ini terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf yang mengontrol otot-otot penghasil suara, sehingga penderita mengalami kesulitan berbicara dengan jelas atau berbicara cadel. Selain itu, penderita juga bisa mengalami kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain karena kemampuan kognitifnya terganggu.

    4. Kebingungan dan kehilangan ingatan

    Stroke dapat menyebabkan gangguan kognitif, seperti kebingungan mendadak atau kesulitan memahami situasi di sekitarnya. Penderitanya juga bisa mengalami gangguan ingatan, seperti sulit mengingat hal-hal sederhana atau kehilangan orientasi waktu dan tempat.

    5. Sakit kepala secara tiba tiba

    Sakit kepala yang muncul secara mendadak dan sangat parah dapat menjadi salah satu gejala stroke. Hal ini dapat disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak. Gejala ini sering kali disertai dengan mual, muntah, atau bahkan kehilangan kesadaran dalam kasus yang lebih parah.

    6. Kesulitan berjalan

    Stroke dapat memengaruhi sistem motorik, menyebabkan gangguan keseimbangan dan koordinasi gerakan. Penderita mungkin mengalami kesulitan berjalan, mudah tersandung, atau merasa tubuhnya tidak stabil saat berdiri atau melangkah.

    Penyebab Terjadinya Stroke

  • Istri Aktor Gene Hackman Meninggal karena Hantavirus, Penyakit Apa Itu?

    Istri Aktor Gene Hackman Meninggal karena Hantavirus, Penyakit Apa Itu?

    Jakarta

    Istri dari aktor pemenang Academy Award Gene Hackman, Betsy Arakawa, meninggal dunia karena sindrom paru hantavirus bulan lalu, penyakit langka yang disebabkan infeksi melalui kontak dengan hewan pengerat.

    Selama bertahun-tahun, Betsy sebetulnya membantu menjaga kesehatan suami, entah dengan mengenakan masker kemanapun ia pergi atau menyemangatinya untuk tetap bugar menjalani olahraga ringan bersepeda atau melakukan yoga.

    Nahas, akhir Februari, pasangan itu ditemukan tewas di rumah mereka, New Mexico. Arakawa (65) meninggal karena hantavirus dan beberapa hari kemudian Hackman (95) meninggal karena penyakit jantung, demikian pengumuman tim medis New Mexico pada hari Jumat.

    Apa Itu Hantavirus?

    Hantavirus dapat menginfeksi manusia melalui kontak dengan hewan pengerat, paling umum melalui tikus rusa di Amerika Serikat. Terutama saat terkena urine, kotoran, dan air liur mereka, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Sejauh ini belum ada penyebaran antarmanusia.

    Di AS dan bagian lain dari belahan bumi barat, infeksi hantavirus dapat menyebabkan sindrom paru hantavirus, penyakit langka yang memengaruhi paru-paru secara parah.

    Antara 1993 dan 2022, 834 kasus sindrom paru hantavirus dilaporkan di AS, terutama di negara AS bagian barat.

    New Mexico memiliki lebih banyak kasus hantavirus yang dilaporkan daripada negara bagian lain mana pun, dan sekitar 41 persen di antaranya meninggal karena penyakit tersebut.

    “Virus yang disebut Sin Nombre merupakan hantavirus paling umum di AS Barat Daya,” kata Dr. William Schaffner, pakar penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, dikutip dari CNN, Minggu (9/2/2025).

    Karena pengobatan untuk penyakit ini terbatas, perlindungan terbaik adalah menghindari kontak dengan hewan pengerat dan menjaga keselamatan saat membersihkan habitat hewan pengerat, menurut Mayo Clinic.

    “Jika sangat berdebu, dan hewan pengerat masuk dan membersihkan lingkungan yang terkontaminasi, mereka dapat menyebabkan awan debu kecil dan kemudian menghirup partikel virus tersebut,” kata Schaffner.

    Gejala dapat muncul bahkan dua bulan setelah kontak dengan virus. Keluhannya seringkali dimulai dengan kelelahan, demam, dan nyeri otot yang dapat berkembang menjadi batuk dan sesak napas dalam beberapa hari.

    Beberapa orang yang mengidap penyakit ini mungkin juga mengalami sakit kepala, pusing, dan menggigil, serta mual atau masalah perut lainnya.

    Karena menyerang paru-paru, sindrom paru hantavirus dapat menyebabkan kesulitan bernapas, dan beberapa pasien mungkin memerlukan bantuan pernapasan seperti intubasi. Lebih dari sepertiga orang yang mengalami gejala pernapasan dapat meninggal karena penyakit tersebut.

    Kerap Dikira Flu

    Beberapa gejala sindrom paru hantavirus dapat disalahartikan sebagai flu atau penyakit pernapasan lainnya, sehingga kemungkinan paparan hewan pengerat menjadi faktor penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh penyedia layanan kesehatan.

    CDC merekomendasikan agar individu segera mencari perawatan darurat jika diduga mengidap sindrom paru hantavirus karena gejalanya bisa berkembang dengan cepat.

    Setelah fase gejala mirip flu yang dapat berlangsung sekitar tiga hingga enam hari, pasien dapat beralih ke fase baru saat mereka memiliki cairan di dalam dan sekitar paru-paru mereka, demikian penjelasan Dr. Heather Jarrell, kepala penyelidik medis di Kantor Penyelidik Medis New Mexico, dalam sebuah konferensi pers pada hari Jumat.

    “Dan pada saat itu, seseorang dapat meninggal dengan sangat cepat, dalam waktu 24 hingga 48 jam, tanpa perawatan medis,” katanya.

    Tidak ada perawatan khusus untuk infeksi hantavirus, menurut CDC. Perawatan suportif, termasuk istirahat, hidrasi, dan oksigen tambahan, dapat membantu.

    “Dokter yang berpraktik di Southwest menyadari hal itu, dan tentu saja, pengobatan untuk penyakit tersebut adalah perawatan simtomatik dan suportif, karena kami tidak memiliki antivirus khusus untuk hantavirus,” kata Schaffner.

    (naf/naf)

  • Apakah Kutil Kelamin Bisa Sembuh? Ini Penjelasannya

    Apakah Kutil Kelamin Bisa Sembuh? Ini Penjelasannya

    Jakarta – Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit seksual menular. Penyakit ini terkadang membuat pengidapnya merasa malu dan tidak nyaman. Apakah kutil kelamin bisa disembuhkan?

    Sebenarnya, kutil kelamin adalah penyakit yang umum dialami banyak orang, baik pria maupun wanita. Biasanya, gejala yang muncul ketika terpapar kutil kelamin di antaranya rasa gatal, nyeri, hingga sensasi terbakar.

    Gejala tersebut membuat para pengidapnya merasa tidak nyaman dan merasa malu, sehingga melakukan sejumlah pengobatan untuk proses penyembuhan. Namun, apakah kutil kelamin bisa sembuh?

    Apa Itu Kutil Kelamin?

    Kutil kelamin atau disebut juga kondiloma akuminata adalah penyakit seksual menular yang ditandai dengan benjolan di penis, vagina, atau rektum. Benjolan itu juga bisa muncul di sekitar mulut atau tenggorokan jika pengidapnya melakukan seks oral.

    Dilansir Cleveland Clinic, kutil kelamin disebabkan oleh infeksi varian virus human papillomavirus atau HPV, khususnya HPV 6 dan HPV 11. Penyakit ini bisa menular ke orang lain melalui hubungan seks vaginal, anal, maupun oral.

    Seseorang dapat terserang HPV dari orang lain yang terinfeksi, meskipun orang tersebut tidak terlihat adanya penyakit atau lesi. Kutil kelamin bisa muncul beberapa pekan atau bulan setelah kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.

    Dalam banyak kasus, penyakit ini sangat mengganggu karena memberikan sensasi tidak nyaman. Pengidapnya terkadang juga merasa malu sehingga memberikan beban psikologis.

    Penyebab Kutil Kelamin

    Secara umum, kutil kelamin diakibatkan karena terinfeksi virus HPV. Namun, ada sejumlah faktor risiko lainnya yang dapat memicu seseorang terpapar kutil kelamin, yaitu:

    Kebiasaan mengganti pasangan untuk berhubungan seksual.Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks.Memiliki riwayat penyakit infeksi menular seksual.Berhubungan seks di usia yang sangat mudaMemiliki sistem imun tubuh yang rendah, misalnya karena terinfeksi HIV atau pengaruh obat-obatan tertentu.Gejala Kutil Kelamin

    Kutil kelamin biasanya terlihat berwarna putih, kemerahan, atau kehitaman pada area benjolan. Pada kutil yang muncul secara berkelompok, benjolan terlihat seperti kembang kol.

    Pengidap kutil kelamin kerap mengalami sejumlah gejala umum, di antaranya:

    Gatal-gatalMuncul sensasi terbakarIritasiRasa tidak nyaman di area sekitar organ intim.

    Dalam beberapa kasus, pengidap kutil kelamin menyebabkan kesulitan buang air kecil, merasakan sakit serta pendarahan ketika berhubungan seks, hingga keluar darah saat buang air kecil.

    Apakah Kutil Kelamin Bisa Sembuh?

    Mengutip laman Health Direct, dalam banyak kasus kutil kelamin dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu enam bulan hingga dua tahun, asalkan tubuh memiliki imun tubuh yang kuat dan dapat melawan infeksi tersebut. Apabila imun tubuh melemah, maka kemungkinan besar kutil tidak akan hilang.

    Sebagian orang hanya mengalami penyakit kutil kelamin sekali seumur hidupnya. Namun, dalam banyak kasus kutil kelamin yang sudah hilang berisiko kambuh meski sudah diobati.

    Apabila kutil kelamin kambuh, maka solusinya adalah dilakukan penanganan lebih lanjut dengan cara mengkonsumsi obat-obatan atau operasi.

    Cara Mengobati Kutil Kelamin

    Dikutip dari Mayo Clinic, hingga saat ini baru ada pengobatan untuk menghilangkan kutil kelamin, sehingga belum ditemukan cara menyembuhkan HPV, yakni virus penyebab munculnya kutil kelamin.

    Untuk mengobati kutil kelamin, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan. Salah satu cara paling umum adalah perawatan laser. Metode ini dilakukan dengan cara menghancurkan pembuluh darah kecil di dalam kutil kelamin, sehingga dapat memutus suplai darahnya.

    Cara lainnya adalah dengan metode Loop Electrosurgical Excision Procedure (LEEP). Nantinya, dokter akan menggunakan kawat bermuatan listrik untuk mengangkat kutil kelamin. Cara ini dilakukan untuk mengangkat kutil kelamin di serviks.

    Pasien juga bisa melakukan pengobatan krioterapi. Metode ini akan menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan menghancurkan kutil kelamin di area organ intim.

    Selain itu, pasien juga bisa menggunakan imiquimod (Zyclara), yakni krim yang dapat meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kutil kelamin. Namun, efek sampingnya bisa terjadi perubahan warna kulit di area yang terpapar krim.

    Apabila cara-cara di atas tidak berhasil, maka dokter menyarankan pasien untuk dilakukan operasi pengangkatan kutil kelamin.

    Demikian penjelasan mengenai cara menyembuhkan kutil kelamin dan cara pengobatannya. Semoga dapat membantu detikers.

    (ilf/fds)

  • 13 Penyebab Kadar Asam Urat Melonjak, Termasuk Kebiasaan Makan Jeroan

    13 Penyebab Kadar Asam Urat Melonjak, Termasuk Kebiasaan Makan Jeroan

    Jakarta

    Kadar asam urat yang tinggi (hiperurisemia) bisa menyebabkan masalah pada tubuh, seperti nyeri dan peradangan pada sendi. Kondisi ini biasanya berlangsung sekitar satu hingga dua minggu.

    Dikutip dari Mayo Clinic dan Cleveland Clinic, kadar asam urat yang tinggi dapat disebabkan oleh tubuh yang memproduksi terlalu banyak asam urat, tidak mengeluarkannya dalam jumlah yang cukup atau keduanya. Terkadang, seseorang tidak menyadari bahwa kadar asam uratnya melonjak, sampai ada gejala-gejala tertentu yang muncul.

    Gejala yang mungkin muncul saat asam urat tinggi adalah pembengkakan, perubahan warna kulit menjadi kemerahan, sendi terasa hangat hingga panas, sakit saat kencing, nyeri setelah kencing.

    Kadar asam urat yang tinggi dapat berdampak pada rusaknya tulang, sendi, tendon, ligamen. Bahkan, asam urat yang tinggi berisiko meningkatkan penyakit ginjal, penyakit jantung, hipertensi, hingga kencing manis.

    Lalu apa saja penyebab melonjaknya kadar asam urat dalam tubuh?

    Terlalu banyak minum minuman kerasMinum terlalu banyak soda atau makan makanan yang mengandung fruktosaMakan daging merahMengonsumsi jeroan seperti hati, limpa, paru, otak, jantung, dan ginjalObesitasRiwayat keturunan. Keluarga yang mengalami asam urat tinggi juga meningkatkan risiko asam urat tinggi pada keturunannya.Mengidap hipotiroid, yakni gangguan kesehatan yang terjadi karena kurangnya produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.Mengonsumsi seafood, seperti salmon, udang, lobster, dan sarden.Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat antihipertensiJenis kelamin, pria diketahui lebih berisiko mengalami asam urat tinggiMemiliki gangguan ginjalHipertensi atau darah tinggiMengidap diabetes

    Asam urat yang tinggi bisa meningkatkan risiko komplikasi seperti penyakit jantung dan kerusakan sendi, sehingga perlu adanya penanganan segera untuk menghindari hal tersebut.

    Cara terbaik untuk mencegah hiperurisemia adalah dengan mengikuti pola makan dan rencana olahraga yang sehat. Membatasi seberapa sering mengonsumsi atau meminum makanan dan minuman yang mengandung purin tinggi akan membantu menjaga kadar asam urat tetap rendah.

    (dpy/kna)

  • Ciri-ciri Asam Lambung Naik yang Perlu Diwaspadai, Nggak Cuma Nyeri Ulu Hati

    Ciri-ciri Asam Lambung Naik yang Perlu Diwaspadai, Nggak Cuma Nyeri Ulu Hati

    Jakarta

    Asam lambung naik merupakan salah satu kondisi yang dialami banyak orang. Kondisi ini terjadi ketika lambung memproduksi terlalu banyak cairan asam lambung (asam klorida atau HCL), sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.

    Pada kasus yang lebih parah, cairan asam lambung dan makanan yang dicerna dapat kembali naik ke kerongkongan. Kondisi ini dikenal sebagai Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

    Ciri-ciri asam lambung naik cukup beragam. Tanda yang paling umum adalah nyeri pada ulu hati. Selain itu, asam lambung naik juga dapat disertai gejala lain, seperti munculnya rasa asam di mulut, mual, muntah, dan lain sebagainya.

    Ciri-ciri Asam Lambung Naik

    Dikutip dari Very Well Health dan Mayo Clinic, berikut ciri-ciri asam lambung naik yang perlu diperhatikan:

    Nyeri pada ulu hatiNyeri dadaKesulitan menelanSensasi terbakar di pangkal tenggorokanSuara serak saat bangun tidurPerasaan tercekik atau benjolan di tenggorokanBatuk keringBau mulutTips Mengatasi Asam Lambung Naik

    Dikutip dari Healthline, berikut cara mengatasi asam lambung naik yang bisa dilakukan di rumah:

    Hindari makan pemicu, seperti makanan asam, gorengan, makanan tinggi lemak, dan kafeinMakan dengan porsi lebih sedikitKonsumsi makanan tinggi serat dan proteinKenakan pakaian longgarLakukan aktivitas yang dapat merilekskan tubuh dan pikiran, seperti yogaKonsumsi ramuan herba, seperti chamomile atau akar manis

    (ath/kna)

  • Hati-hati Buat Sobat Asam Urat, 6 Makanan Ini Bisa Bikin Penyakit Kambuh

    Hati-hati Buat Sobat Asam Urat, 6 Makanan Ini Bisa Bikin Penyakit Kambuh

    Jakarta

    Asam urat yang tinggi dapat memicu kristal mengendap di area persendian. Tak jarang, kondisi itu menyebabkan seseorang mengeluhkan pembengkakan hingga rasa nyeri.

    Meski begitu, kondisi ini dapat diatasi dengan mengatur asupan yang masuk ke dalam tubuh. Salah satunya mengurangi konsumsi makanan yang tinggi purin untuk mencegah terbentuknya kristal.

    Dikutip dari Mayo Clinic, purin adalah zat kimia yang secara alami ditemukan dalam makanan atau minuman tertentu. Orang dengan kadar asam urat tinggi dalam darahnya (hiperurisemia) akan merasakan manfaatnya dengan mengurangi makanan yang tinggi purin.

    Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya asam urat pada orang dengan hiperurisemia yang belum terkena penyakit tersebut. Bagi orang-orang dengan riwayat asam urat tinggi, mengatur pola makan bisa mencegah komplikasi hiperurisemia lainnya, seperti batu ginjal.

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar makanan yang sebaiknya dihindari orang dengan penyakit asam urat:

    1. Daging Merah dan jeroan

    Dikutip dari Very Well Health, daging merah dan jeroan adalah makanan dengan kandungan purin tinggi. Daging merah ini meliputi daging sapi, domba, rusa, hingga babi.

    Untuk jeroan, meliputi hati, lidah, dan ginjal. Makan daging merah dan jeroan ini dapat meningkatkan risiko serangan asam urat berulang.

    2. Makanan Laut

    Jenis ikan air dingin mengandung purin lebih tinggi dan harus dibatasi bagi orang-orang dengan faktor risiko atau sudah mengidap asam urat. Contoh ikan air dingin ini, seperti tuna, sarden, haring, dan ikan teri.

    Dikutip dari GoodRx, makanan laut lainnya yang tinggi kandungan purinnya yakni udang, tiram, kepiting, dan lobster.

    3. Makanan Manis

    Makanan atau minuman manis memang tidak mengandung purin. Tetapi, hal itu dapat meningkatkan kadar asam urat.

    Penyebabnya adalah kandungan gula, terutama fruktosa. Gula juga memengaruhi fungsi ginjal dalam membuang asam urat.

    4. Asparagus

    Dikutip dari Times of India, asparagus merupakan salah satu sayuran yang kandungan purinnya cukup tinggi. Terlalu banyak mengonsumsi sayuran ini dapat menyebabkan peningkatan asam urat pada orang yang rentan.

    5. Bayam

    Bayam merupakan sayur yang kaya akan vitamin dan mineral. Tetapi, bayam memiliki kandungan purin yang lumayan tinggi.

    Terlalu banyak mengonsumsi bayam dapat meningkatkan kadar asam urat, terutama pada orang-orang yang sensitif terhadap asupan purin.

    6. Kembang Kol

    Kembang kol juga menjadi salah satu sayuran yang mengandung purin. Mengonsumsi kembang kol secara berlebihan dapat menyebabkan kadar asam urat yang lebih tinggi.

    (sao/kna)

  • Apa Itu Kreatinin? Ketahui Kadar Normal dan Cara Mengatasinya

    Apa Itu Kreatinin? Ketahui Kadar Normal dan Cara Mengatasinya

    Jakarta – Kreatinin adalah salah satu zat sisa yang harus dibuang dari tubuh. Seseorang biasanya harus menjalani tes kreatinin untuk mengetahui kesehatan ginjalnya. Jika kadar kreatininnya tinggi, maka kemungkinan ginjalnya sudah tidak berfungsi baik.

    Simak artikel ini untuk mengetahui apa itu kreatinin, lengkap dengan kadar normal, penyebab kadarnya tinggi, berbagai gejala, hingga cara mengatasi kadar kreatinin yang tinggi.

    Kreatinin Adalah Zat Limbah

    Dikutip dari Medline Plus, kreatinin adalah zat limbah normal yang dihasilkan tubuh saat Anda menggunakan otot dan sebagian jaringan otot tersebut rusak. Namun ketika ginjal bermasalah, kreatinin tidak tersaring dengan baik, sehingga menumpuk dalam darah.

    Kreatinin yang telah disaring oleh ginjal akan dibuang melalui urine. Jika kadar kreatinin dalam darah dan/atau urine tidak normal, maka bisa jadi merupakan tanda penyakit ginjal .

    Cara Mengetahui Kadar Kreatinin

    Untuk bisa mengetahui berapa kadar kreatinin seseorang, maka harus dilakukan tes. Dua jenis tes yang mungkin dilakukan adalah:

    1. Tes Darah

    Dalam pelaksanaan tes darah untuk kreatinin, dokter atau perawat akan mengambil sampel darah dari vena di lengan.Darah akan dikumpulkan ke dalam tabung reaksi atau botol kecil. Proses ini biasanya memakan waktu kurang dari lima menit.

    2. Tes Urine

    Penyedia kesehatan mungkin meminta sampel urine setiap kali kencing selama 24 jam. Ini dilakukan karena kadar kreatinin bisa bervariasi sepanjang hari. Namun terkadang hanya dibutuhkan sampel urine dari periode waktu yang lebih pendek.

    Berapa Kadar Kreatinin Normal?

    Berapakah kadar kreatinin yang dikatakan normal? Berdasarkan situs Mayo Clinic, kadar kreatinin normal adalah sebagai berikut:

    Pria dewasa: 0,74-1,35 mg/dL.Wanita dewasa: 0,59-1,04 mg/dL.Penyebab Kadar Kreatinin Meningkat

    Kadar kreatinin bisa tinggi karena beberapa hal. Dikutip dari situs Cleveland Clinic, berikut penyebab kadar kreatinin di atas normal:

    Ginjal yang bermasalah, seperti penyakit gagal ginjal, batu ginjal, dan infeksi ginjal.Sensitif terhadap beberapa jenis obat, seperti antibiotik dan diuretik.Memiliki riwayat hipertensiMengidap diabetes.Mengalami dehidrasi.Gejala Akibat Kadar Kreatinin Tinggi

    Tanpa tes, orang tidak akan mengetahui apakah kadar kreatininnya tinggi. Namun beberapa gejala yang mungkin dirasakan ketika kadar kreatininnya tinggi adalah sebagai berikut:

    Sering buang air kecil.Tangan, kaki, atau kelopak mata bengkak.Kulit kering, gatal, atau mati rasa.Mual-mual.Kram otot.Gampang lelah.Gatal-gatal.Selera makan hilang.Kapan Harus Mengecek Kadar Kreatinin?

    Orang tidak bisa serta merta menjalani tes kreatinin ketika mengalami gejala-gejala di atas. Sebab gejala tersebut juga sering ditemui dalam masalah kesehatan lain.

    Tes kreatinin akan dilakukan dokter jika ada faktor risiko atau diagnosis yang mengarah pada kerusakan ginjal. Beberapa di antaranya adalah:

    Memiliki penyakit kencing manis.Hipertensi.Mengalami diabetes.Obesitas.Ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan ginjal, hipertensi, atau diabetes.Punya penyakit jantung.Faktor usia karena sudah di atas 60 tahun.Cara Mengatasi Kadar Kreatinin Tinggi

    Jika hasil tes menunjukkan kadar kreatinin yang tinggi, maka bisa menjadi tanda kerusakan ginjal. Jika dibiarkan, tentu fungsi ginjal akan semakin parah. Dilansir dari Healthline dan Kidney, berikut ini beberapa cara untuk mengatasi kadar kreatinin tinggi:

    Jangan mengkonsumsi suplemen yang mengandung kreatin.Rutin berolahraga, tetapi jangan sampai di luar batas karena bisa merusak jaringan otot.Kurangi asupan protein, misalnya makanan dengan daging merah.Makanlah lebih banyak serat, misalnya dari buah, sayur, biji-bijian, atau kacang-kacangan.Penuhi kebutuhan cairan tubuh. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan, seberapa besar kebutuhan Anda.Kurangi asupan garam atau natrium, terutama dari makanan olahan.Hindari penggunaan obat pereda nyeri seperti NSAID secara berlebihan.Jangan merokok dan minum alkohol.

    Demikian tadi penjelasan tentang kreatinin, yaitu zat limbah yang menjadi penanda kesehatan ginjal. Segera konsultasikan dengan dokter jika memiliki faktor risiko atau mengalami gejala-gejala di atas.

    (bai/row)