Tempat Fasum: Mayo Clinic

  • 3 Gejala Gangguan Kesehatan yang Sering Diabaikan Perempuan

    3 Gejala Gangguan Kesehatan yang Sering Diabaikan Perempuan

    Jakarta, Beritasatu.com – Perempuan sering melewati hari-hari dengan berbagai keluhan fisik dan emosional. Rasa lelah berkepanjangan, nyeri yang tidak biasa, atau perubahan mood sering dianggap sebagai dampak hormon, stres, atau padatnya aktivitas. Padahal, sejumlah gejala tersebut bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan serius yang seharusnya bisa terdeteksi lebih dini.

    Studi dari PubMed menunjukkan wanita lebih sering meremehkan gejala dibandingkan pria, sehingga menunda memeriksakan diri ke dokter. Mengutip laporan Times of India, Minggu (14/12/2025) berikut tiga gejala gangguan kesehatan yang kerap diabaikan kaum perempuan. 

    Gejala Penyakit Jantung 

    Gejala penyakit jantung pada wanita kerap berbeda dengan gejala umum yang selama ini dikenal. Gejalanya bisa berupa nyeri rahang yang muncul tiba-tiba atau rasa sangat lelah setelah melakukan pekerjaan rumah ringan menjadi tanda umum dialami wanita saat mengalami serangan jantung.

    Mual, nyeri punggung, atau sesak napas saat berjalan singkat sering disalahartikan sebagai gejala sakit flu atau gangguan pencernaan. Padahal, kondisi tersebut dapat menandakan pembuluh darah yang tersumbat dan jantung yang bekerja di bawah tekanan berat.

    Kram hebat atau nyeri saat berhubungan intim kerap dianggap sebagai bagian wajar dari menstruasi. Padahal, kondisi tersebut bisa menjadi tanda endometriosis. Endometriosis terkenal disebut sebagai penyakit yang terlewatkan karena rata-rata diagnosis baru ditegakkan setelah tujuh hingga sepuluh tahun. Penyakit ini terjadi ketika jaringan mirip lapisan rahim tumbuh di luar rahim dan memicu peradangan, jaringan parut, serta penurunan kesuburan jika tidak ditangani.

    Gejala seperti perut kembung dan kelelahan dari endometriosis sering disalahartikan sebaagai tindih dengan sindrom iritasi usus besar, sehingga banyak wanita yang menganggap gejala ini tak serius sehingga tak perlu memeriksakan diri ke dokter.

    Sensasi panas mendadak yang mengganggu ketika tidur, kabut otak, hingga penambahan berat badan tanpa perubahan pola makan sering diabaikan sebagai bagian dari penuaan. Survei Mayo Clinic menunjukkan lebih dari 80% wanita usia 40–50 tahun sering mengabaikan gejala menopause, meskipun berdampak pada pekerjaan dan kesehatannya. 

    Menstruasi yang terlewat atau amenore menandakan adanya insufisiensi ovarium prematur, yang berisiko menyebabkan pengeroposan tulang dan meningkatkan penyakit jantung. Data dari PubMed mengaitkan penurunan hormon yang tidak ditangani dengan meningkatnya risiko osteoporosis dan penyakit kardiovaskular.

  • Limfosit Tinggi Artinya: Ini Pengertian dan Pemicunya

    Limfosit Tinggi Artinya: Ini Pengertian dan Pemicunya

    YOGYAKARTA – Pada dasarnya setiap orang memiliki limfosit, yakni sel darah putih yang juga berperan melawan infeksi bakteri atau virus. Namun di beberapa kasus ada kondisi medis yang membuat kadar limfosit tinggi. Jika Anda mengalami hal tersebut Anda perlu tahu bahwa limfosit tinggi artinya kekebalan tubuh tengah mengalami suatu masalah. Untuk memahami informasi lebih lanjut simak artikel berikut ini.

    Limfosit Tinggi Artinya Apa?

    Dalam tulisannya yang terbit di Jurnal Sains dan Teknologi Insologi (2022), Ai kurniawati menjelaskan bahwa limfosit punya peran penting dalam sistem imunitas tubuh. Hal itu bisaa terjadi karena limfosit berpengaruh pada respon imun seperti pada mikroorganisme infeksius atau benda asing lainnya.

    Dalam Hubungan Kadar Limfosit dan Monosit dengan Tingkat Keparahan pada Pasien Tuberkulosis Ekstra Paru ditulis oleh Raihanah Nabilah (Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan: 2020) menjelaskan bahwa limfosit dibagi menjadi dua yaitu limfosit B dan limfosit T.

    Limfosit B menghasilkan antibodi yang bertanggung jawab dalam imunitas humoral atau yang diperantarai oleh antibodi. Sedangkan limfosit T tidak memproduksi antibodi. Sel ini menghancurkan sel sasaran spesifiknya dengan berbagai zat kimia (imunitas seluler).

    Dilansir dari Mayo Clinic, kadar limfosit normal orang dewasa sebanyak 3.000 per mikroliter darah. Sedangkan jumlah pada anak-anak juga berbeda-beda, namun umumnya sebanyak 9.000 per mikroliter darah.

    Tingginya kadar limfosit atau biasa disebut limfositosis umumnya menandakan adanya masalah pada kekebalan tubuh. Kondisi tersebut umum dijumpai pada pasien kanker atau pasien yang mengalami infeksi kronis. Untuk itu dokter perlu melakukan beberapa tes hingga pengamatan untuk mengetahui apa yang memicu tinggingnya limfosit.

    Dilansir dari Cleveland Clinic, kondisi limfositosis umum ditemukan pada orang yang mengalami beberapa kondisi yakni sebagai berikut.

    mengalami infeksi, terutama disebabkan oleh virusReaksi terhadap obat baruKondisi medis tertentu yang memicu peradangan jangka panjangPenyakit medis yang parahPasien kaner tertentu seperti leukemia atau limfomaPasien pengangkatan limpa

    Penyebab Limfosit Tinggi

    Tingginya kadar limfosit dalam darah biasanya mendakan tubuh sedang mengalami infeksi. Atau bisa juga tubuh sedang mengalami peradagan. Jika lonjakan limfosit terjadi, artinya sel darah putih sedang membersihkan tubuh dari infeksi pemicu sakit. Berikut ini beberapa penyebab limfosit tinggi melanis dari Cleveland Clinic.

    Infeksi
    Virus Epstein-Barr penyebab mononukleosisVirus sitomegalo (CMV)Influenza (flu)Batuk rejanAdenovirusHepatitisCacar air atau herpes zosterPenyakit gondokRubellaHIV

    Kanker
    Leukemia limfositik kronisLimfoma non-HodgkinLeukemia limfoblastik akutLeukemia limfositik granuler besar

    Pemicu lain
    MerokokAlergi obatStres terkait keadaan darurat medisPenyakit autoimunAsplenia atau pengangkatan limpa

    Penting untuk memahami limfosit tinggi artinya terjadi infeksi. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Bakar Lemak Saat Tidur! 5 Kebiasaan Malam Hari Ini Efektif Genjot Metabolisme

    Bakar Lemak Saat Tidur! 5 Kebiasaan Malam Hari Ini Efektif Genjot Metabolisme

    Jakarta

    Tidur merupakan faktor yang penting dalam penurunan berat badan. Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa ada beberapa cara yang bisa membantu membakar lemak saat tidur.

    Seorang ahli diet, Trista Best, RD berbagi lima cara efektif untuk membakar lemak ketika tidur. Mulai dari menyesuaikan rutinitas tidur hingga melakukan perubahan sederhana pada pola makan, kebiasaan ini dapat membantu mengoptimalkan proses pembakaran lemak alami dalam tubuh.

    5 Kebiasaan Malam Hari yang Bisa Membantu Bakar Lemak saat Tidur

    Dikutip dari laman Eat This, berikut sejumlah kebiasaan malam hari yang bisa membantu membakar lemak ketika tidur:

    1. Puasa Intermitten

    Coba konsumsi makanan terakhir beberapa jam sebelum tidur, kemudian berpuasa hingga waktu sarapan atau makan siang keesokan harinya. Menurut ulasan tahun 2021 yang diterbitkan di Nutrients, cara ini bisa membantu tubuh membakar lemak alih-alih glukosa untuk energi selama malam hari.

    “Selama periode puasa, tubuh menggunakan lemak yang tersimpan sebagai sumber energi, yang menyebabkan penurunan lemak. Saat kita tidur, tubuh kita secara alami memasuki keadaan puasa. Menggabungkan ini dengan puasa intermiten dapat memperpanjang periode puasa, yang menyebabkan penurunan lemak yang lebih besar selama tidur,” kata Best.

    2. Jaga agar Suhu Kamar Tetap Sejuk

    Menurut National Institute of Health, tidur di ruangan sejuk bisa meningkatkan metabolisme dan mengaktifkan lemak coklat (Brown Fat), yaitu jenis lemak yang membakar kalori untuk menghasilkan panas. Jadi, turunkan suhu ruangan dan biarkan tubuh bekerja selama alami selama waktu tidur.

    “Saat kita tidur di lingkungan yang sejuk, tubuh kita bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu intinya, yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah kalori yang terbakar,” ungkap Best.

    “Selain itu, tidur di ruangan yang sejuk dapat meningkatkan kualitas tidur kita, yang juga dapat membantu penurunan berat badan,” tambahnya.

    Meski tidur di ruangan yang sejuk mungkn tampak seperti perubahan yang kecil, hal tersebut bisa menjadi cara efektif untuk mendorong penurunan lemak ketika tidur. Perlu diingat bahwa kurang tidur juga dikaitkan dengan ketikdakseimbangan hormon yang bisa menyebabkan penambahan berat badan.

    3. Lakukan Latihan

    Dikutip dari laman Mayo Clinic, latihan kekuatan (strength training) bisa meningkatkan metabolisme tubuh. Hal ini berarti, mengangkat beban bisa membantu membakar lebih banyak kalori, bahkan saat tidur.

    “Latihan kekuatan dapat meningkatkan massa otot, yang menyebabkan peningkatan laju metabolisme tubuh, sehingga menghasilkan pembakaran kalori yang lebih besar, bahkan saat istirahat,” kata Best.

    “Selain itu, angkat beban dapat merangsang produksi hormon pertumbuhan manusia, yang berperan dalam penurunan lemak dan pertumbuhan otot,” tambahnya.

    Olahraga juga dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi stres, sehingga menghasilkan tidur malam yang lebih nyenyak, sehingga bisa membantu penurunan berat badan.

    4. Mandi Air Dingin

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, mandi air dingin terbukti bisa merangsang lemak coklat, mirip dengan tidur di ruanagan yang sejuk. Kejutan air dingin juga bisa meningkatkan metabolisme dan membant membakar banyak kalori sepanjang hari.

    “Mandi air dingin dapat meningkatkan produksi lemak cokelat dalam tubuh, yang membakar kalori untuk menghasilkan panas. Mandi air dingin juga dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi peradangan, sehingga menghasilkan tidur malam yang lebih nyenyak dan mendukung penurunan berat badan yang sehat,” kata Best.

    5. Hindari Makan Sebelum Tidur

    Sebuah penelitian menemukan bahwa makan tepat sebelum tidur bisa menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan kalori sebagai lemak daripada membakarnya untuk energi. Jadi, hindari makan sekitar 2-3 jam sebelum tidur agar sistem pencernaan bisa bekerja dan membantu tubuh membakar lemak saat tidur.

    “Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar bisa mempersulit idur dan memprahankan tidur sepanjang malam, sehingga brdampak negatif pada kualitas istirahat Anda. Mengonsumsi makanan ringan beberapa jam sebelum tidur dapat membantu tubuh mencerna makanan dengan lebih efisien dan mencegah kelebihan kalori disimpan sebagai lemak,” ungkap Best.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video: 6 Kebiasaan Digital yang Tanpa Disadari Bikin Susah Tidur”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/up)

  • Daftar Ikan yang Baik untuk Pengidap Kolesterol Tinggi

    Daftar Ikan yang Baik untuk Pengidap Kolesterol Tinggi

    Jakarta

    Memilih makanan yang tepat penting bagi pengidap kolesterol tinggi untuk menjaga kesehatan jantung. Pengidap kolesterol tinggi sering dianjurkan untuk membatasi konsumsi daging merah sebab bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

    Dari sekian banyak sumber protein, ikan menempati posisi istimewa. Beberapa ikan juga mengandung senyawa yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.

    Apa Itu Kolesterol?

    Kolesterol adalah zat lilin dan lemak (lipid) yang melakukan banyak fungsi penting dalam tubuh. Dikutip dari laman Medical News Today, zat ini berperan dalam membetuk dan memperbaiki sel-sel tubuh, cairan empedu, serta produksi hormon.

    Kolesterol terbagi menjadi dua, yaitu HDL (high-density lipoprotein) dan LDL (low-density lipoprotein). HDL atau kerap disebut kolesterol baik mencegah terjadinya penumpukan plak di pembuluh darah, sebaliknya, LDL atau disebut juga kolesterol jahat menyebabkan penumpukan plak yang merusak pembuluh darah dan memicu penyakit kardiovaskular.

    Ikan yang Baik untuk Pengidap Kolesterol Tinggi

    Dikutip dari laman Medicine Net, ikan berlemak merupakan jenis ikan terbaik untuk menurunkan kolesterol. Sebab, ikan ini mengandung kadar asam omega-3 yang tinggi yang bisa mengurangi trigliserida dan tekanan darah. Menurut American Dietetic Association, berikut ikan-ikan yang kaya akan lemak omega-3:

    SalmonTunaTroutHerringMackerelSardenTodak

    Para peneliti menemukan, konsumsi ikan berlemak juga bisa memperlambat penumpukan plak di arteri dan mengurangi risiko kematian mendadak pada orang yang sudah pernah mengalami serangan jantung.

    Untuk memaksimalkan manfaat dari ikan berlemak bagi jantung, maka sebaiknya konsumsi ikan tersebut dengan cara dipanggang, dibakar, atau dikukus untuk menghindari penambahan lemak jahat.

    Dikutip dari laman Mayo Clinic, American Heart Association (AHA) merekomendasikan konsumsi ikan yang kaya akan lemak tak jenuh sekitar dua kali seminggu. Penting untuk diketahui bahwa meski asam lemak omega-3 memiliki banyak manfaat, ikan berlemak tinggi kalori dan konsumsi berlebihan bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Selain itu, beberapa jenis ikan memiliki kandungan merkuri dan racun, seperti poliklorinas bifenil yang tinggi, yang bisa berbahaya, terutama bagi anak-anak dan wanita hamil.

    Makanan Lainnya yang Baik untuk Menurunkan Kolesterol

    Selain ikan berlemak, beberapa makanan lain yang baik untuk kesehatan jantung meliputi:

    Biji-bijianKacang-kacangan, seperti kenari dan almondMinyak canolaAlpukatMinyak zaitunOatProtein whey dalam produk susuTelur yang diperkaya dengan omega-3Makanan yang diperkaya dengan sterol dan stanol.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/up)

  • Waspada, Ancaman PTSD Mengintai Korban Bencana Alam

    Waspada, Ancaman PTSD Mengintai Korban Bencana Alam

    Jakarta, Beritasatu.com – Bencana banjir dan tanah longsor yang menghantam Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh tidak hanya membuat para korban terdampak kehilangan tempat tinggal dan anggota keluarga. Bencana alam juga meninggalkan dampak psikologis terhadap para korban. 

    Mengutip laman resmi Universitas Indonesia, salah satu gejala gangguan kesehatan mental yang paling sering ditemukan pada korban bencana alam adalah stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD). Meski bantuan logistik terus berdatangan, dampak yang paling sulit dipulihkan bagi banyak korban bencana alam justru adalah trauma PTSD yang perlahan bisa menggerogoti kehidupan sehari-hari para korban. 

    Definisi PTSD

    Gangguan stres pascatrauma adalah kondisi kesehatan mental yang disebabkan oleh peristiwa yang sangat menegangkan atau menakutkan baik sebagai korban yang mengalami peristiwa tersebut atau hanya melihat sebagai saksi kejadian. Orang yang terserang PTSD umumnya akan mengalami gejala umum seperti ingatan buruk yang suka teringat kembali, mimpi buruk, kecemasan parah, dan pikiran yang tidak terkendali tentang peristiwa tersebut.

    Mengutip Mayo Clinic, Kamis (11/12/2025) sebagian besar orang yang mengalami peristiwa traumatis mungkin mengalami kesulitan menyesuaikan diri dan mengatasi traumanya untuk sementara waktu. Namun, seiring waktu dan dengan menjaga diri dengan baik, mereka biasanya akan membaik. 

    Ribuan korban banjir bandang di Aceh Utara mengungsi sepekan lebih di tenda darurat kawasan kebun sawit. – (Beritasatu.com/Muzakir)

    Jika gejalanya memburuk, berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dan memengaruhi kemampuan orang tersebut untuk berfungsi sehari-hari, maka individu tersebut kemungkinan mengalami PTSD. Inilah kenapa setelah gejala PTSD muncul, penanganan yang tepat sangat penting untuk meredakan gejala dan membantu orang dengan PTSD bisa kembali pulih dan berfungsi lebih baik.

    Gejala

    Gejala gangguan stres pascatrauma dapat dimulai dalam tiga bulan pertama setelah peristiwa traumatis terjadi. Namun, patut diingat terkadang gejalanya mungkin tidak muncul hingga bertahun-tahun setelah peristiwa tersebut. 

    Gejala ini berlangsung lebih dari satu bulan dan menyebabkan masalah serius bagi orang yang mengalaminya, mulai dari bersosialisasi atau bergaul dengan orang lain, hingga ke pekerjaan. Gejala PTSD dapat memengaruhi kemampuan orang yang mengalaminya untuk melakukan tugas-tugas hariannya seperti biasa. Secara umum, gejala PTSD dikelompokkan menjadi empat jenis. Pertama ingatan yang mengganggu, menghindari, pemikiran negatif dan suasana hati, dan perubahan dalam reaksi fisik dan emosional. Gejala dapat bervariasi dari waktu ke waktu atau bervariasi dari orang ke orang.

    Gejala Tipe 1: Gejala yang Menganggu 

    Gejala ingatan yang mengganggu dapat meliputi, mengingat memori menyedihkan tentang peristiwa traumatis yang muncul berulang kali yang mana hal tersebut termasuk memori yang tidak diinginkan

    Mengalami kembali peristiwa traumatis seolah-olah terjadi lagi, juga dikenal sebagai kilas balik.Kerap mengalami mimpi buruk atau mimpi menakutkan tentang peristiwa traumatis.Ada tekanan emosional yang parah atau reaksi fisik terhadap sesuatu yang mengingatkan pada peristiwa traumatis.Gejala Tipe 2: Selalu MenghindarBerusaha keras untuk tidak memikirkan atau membicarakan peristiwa traumatis.Menjauhi tempat, aktivitas, atau sosok yang mengingatkan pada peristiwa traumatis.Gejala Tipe 3: Perubahan Negatif Pikiran negatif tentang diri sendiri, orang lain, atau dunia.Timbul perasaan emosi bersifat negatif yang berkelanjutan seperti rasa takut, menyalahkan, rasa bersalah, marah, atau malu.Ada masalah ingatan, termasuk tidak mengingat aspek penting dari peristiwa traumatis yang dialami atau dilihat. Merasa terasing dari keluarga dan teman.Tidak tertarik pada aktivitas yang pernah dinikmati sebelumnya.Kesulitan merasakan emosi positif.Mati rasa secara emosional.Gejala Tipe 4: Perubahan Reaksi Fisik dan EmosionalMudah terkejut. Gampang merasa ketakutan.Selalu waspada terhadap bahaya.Melakukan perilaku merusak diri sendiri, seperti minum terlalu banyak atau mengemudi terlalu cepat.Kesulitan tidur.Susah berkonsentrasi.Gampang kesal, amarah yang meleda-ledak, atau perilaku agresif.Reaksi fisik meliputi berkeringat, napas tersengal-sengal, detak jantung cepat, atau tubuh gemetar.Untuk anak-anak berusia 6 tahun ke bawah, gejalanya meliputi mengulang kembali peristiwa traumatis atau aspek-aspek peristiwa traumatis. Mimpi menakutkan yang mungkin atau mungkin tidak termasuk aspek-aspek peristiwa traumatis.Kegiatan trauma healing untuk anak-anak di Kota Padang, yang menjadi korban bencana banjir Sumatera. – (Beritasatu.com/Delfi Neski)

    Gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD) dapat berubah-ubah intensitasnya seiring waktu. Kondisi ini kerap memburuk ketika seseorang berada dalam situasi yang memicu stres atau berhadapan dengan hal-hal yang mengingatkan pada peristiwa traumatis. Faktor pemicu bisa muncul pada momen tertentu, termasuk pada waktu yang sama setiap tahun ketika kejadian traumatis itu pernah terjadi.

    Beberapa penyintas melaporkan gejala yang muncul kembali hanya karena pemicu sederhana. Misalnya, seseorang yang pernah mengalami peperangaan dapat kembali mengingat kejadian itu ketika mendengar suara knalpot mobil. Begitu pula dengan korban kekerasan seksual, yang bisa merasa kewalahan saat melihat laporan berita mengenai kasus serupa.

    Kapan Harus Mencari Pertolongan

    Para ahli kesehatan jiwa menyarankan agar segera mencari bantuan profesional apabila pikiran atau perasaan yang mengganggu terkait peristiwa traumatis berlangsung lebih dari satu bulan, terutama jika gejalanya semakin berat. 

    Salah satu alarm paling serius adalah munculnya pikiran untuk mengakhiri hidup. Dalam situasi seperti ini, bantuan harus dicari secepat mungkin. Hal ini berlaku bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga jika Anda melihat seseorang yang dikenal memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera cari pertolongan dengan menghubungi pihak keluarga atau teman dekat, pemuka agama, atau hotline layanan pencegahan bunuh diri.

    Penyebab PTSD

    Gangguan stres pascatrauma (PTSD) seseorang bisa dipicu karena mengalami, menyaksikan, atau mengetahui peristiwa yang melibatkan kematian, ancaman kematian, cedera serius, atau pelecehan seksual. 

    Seperti halnya banyak gangguan kesehatan mental, PTSD diduga muncul akibat berbagai faktor. Beberapa di antaranya meliputi:

    Pengalaman traumatis yang sangat menegangkan termasuk jumlah serta tingkat keparahan trauma yang pernah dialami.Risiko kesehatan mental yang diwariskan seperti riwayat keluarga yang mengalami kecemasan atau depresi.Ciri kepribadian yang bersifat bawaan atau temperamen seseorang.Cara otak mengatur zat kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres.

    Kombinasi faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap PTSD setelah menghadapi peristiwa traumatis.

    Gangguan stres pascatrauma (PTSD) dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia. Namun, risiko seseorang untuk mengembangkan PTSD dapat meningkat setelah mengalami peristiwa traumatis tertentu. Risiko tersebut bertambah besar jika orang tersebut mengalami trauma yang sangat parah, cedera fisik saat kejadian, atau pernah mengalami trauma masa kanak-kanak, seperti pelecehan. 

    Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko PTSD antara lain:

    Memiliki pekerjaan yang membuat seseorang sering terpapar peristiwa traumatis, seperti anggota militer atau petugas pertolongan pertama.Mengalami gangguan kesehatan mental lain, seperti kecemasan atau depresi.Konsumsi alkohol berlebihan atau penyalahgunaan narkoba.Tidak mendapat dukungan emosional yang kuat dari keluarga atau teman.Memiliki kerabat sedarah dengan gangguan kesehatan mental, termasuk PTSD atau depresi.Zaskia Adya Mecca turun langsung menyalurkan bantuan bagi korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tamiang. – (Instagram.com/@zaskiadyamecca)Faktor Risiko

    Sejumlah peristiwa traumatis dapat memicu munculnya PTSD, di antaranya:

    Peperangan Pelecehan fisik saat masa kecilKekerasan seksual.Penyerangan fisik.Ancaman dengan senjata.Kecelakaan.

    Selain itu, berbagai kejadian ekstrem lainnya juga dapat menyebabkan PTSD, seperti kebakaran, bencana alam, perampokan, pencurian, kecelakaan pesawat, penyiksaan, penculikan, diagnosis medis yang mengancam jiwa, serangan teroris, dan peristiwa mengancam nyawa lainnya.

    Komplikasi PTSD

    PTSD dapat mengganggu berbagai aspek kehidupan seseorang, mulai dari pendidikan, pekerjaan, hubungan sosial, hingga kesehatan fisik dan kemampuan menikmati aktivitas sehari-hari. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko munculnya gangguan kesehatan mental lain, seperti:

    Depresi dan gangguan kecemasan.Penyalahgunaan narkoba atau alkohol.Pikiran atau upaya bunuh diri.

    Pemahaman mengenai faktor risiko dan dampak PTSD penting untuk mendorong deteksi dini dan perawatan yang tepat bagi para penyintas trauma.

    Pencegahan

    Setelah selamat dari peristiwa traumatis, banyak orang awalnya mengalami gejala mirip PTSD, seperti tidak bisa berhenti memikirkan apa yang telah terjadi. Rasa takut, kecemasan, kemarahan, depresi, dan rasa bersalah adalah reaksi umum terhadap trauma. 

    Mendapatkan bantuan dan dukungan sejak dini bisa mencegah gejala stres biasa berkembang menjadi kondisi yang lebih berat, termasuk PTSD. Dukungan tersebut bisa berupa bantuan dari keluarga atau teman yang bersedia mendengarkan cerita dan memberikan kenyamanan. 

    Selain itu, mendapatkan penanganan dari profesional kesehatan mental melalui terapi singkat juga dapat membantu proses pemulihan. Dukungan sosial yang kuat sangat penting untuk mencegah seseorang beralih pada cara mengatasi masalah yang tidak sehat, seperti penyalahgunaan alkohol atau narkoba.

  • Erika Carlina Idap Masalah Mental Akut, Lawan Kecemasan yang Datang Tanpa Pemicu

    Erika Carlina Idap Masalah Mental Akut, Lawan Kecemasan yang Datang Tanpa Pemicu

    Jakarta

    Erika Carlina, yang dikenal dengan persona enerjik, menyimpan perjuangan melawan kondisi kesehatan mental yang serius. Di tengah kesibukannya, Erika harus berhadapan dengan diagnosis yang mengubah pandangannya terhadap dirinya sendiri dan pentingnya mengelola emosi.

    Perjalanan Erika menguak masalah mentalnya dimulai dari gejala fisik yang mengkhawatirkan. Ia awalnya menyangka masalah kulit parah (breakout) yang sulit disembuhkan adalah efek langsung dari gaya hidup yang kurang sehat dan tuntutan pekerjaan yang intens.

    “Aku pernah ada di fase punya kulit yang sangat breakout dan susah banget disembuhkan. Sempat berpikir apakah karena stres ataupun kerjaan,” ungkap Erica saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (8/12/2025).

    Namun, tanda paling signifikan yang muncul dan sangat mengganggu pekerjaannya adalah rambut rontok parah. Erica menyebut kerontokan yang dialaminya bukan rontok biasa, melainkan langsung membentuk empat titik botak besar di kepala.

    Didagnosis General Anxiety Disorder (GAD)

    Setelah melalui berbagai pemeriksaan, Erika mendapatkan diagnosis lain yang menjelaskan akar dari masalah fisiknya: General Anxiety Disorder (GAD).

    Erika menjelaskan bahwa GAD yang ia alami sudah berada di tingkat yang parah, bahkan sampai memicu kerontokan parah (botak) tersebut. Ia menekankan perbedaan mendasar antara GAD dengan Panic Attack atau Anxiety Disorder pada umumnya.

    “Kalau General Anxiety Disorder, aku lagi ngobrol kayak gini, dulu aku bisa sesak napas, bisa yang kayak ketakutan, bisa yang kayak gitu. Itu tanpa sebab,” beber Erika.

    Dikutip dari Mayo Clinic, Generalized Anxiety Disorder/GAD adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan kekhawatiran yang terus-menerus, berlebihan, dan sulit dikendalikan tentang hal-hal sehari-hari (seperti kesehatan, pekerjaan, keluarga) selama setidaknya enam bulan, yang menyebabkan tekanan dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

    Kondisi kesehatan mental ini kerap kali disertai dengan gejala-gejala seperti gelisah, kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, mudah tersinggung, ketegangan otot, masalah tidur, dan keluhan fisik seperti sakit kepala atau masalah perut.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Waspada Kolaps Saat Olahraga! Begini Pertolongan Pertama yang Benar

    Waspada Kolaps Saat Olahraga! Begini Pertolongan Pertama yang Benar

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktivitas fisik, seperti lari, bersepeda, hingga bermain futsal memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, dalam beberapa kondisi, seseorang bisa tiba-tiba kolaps atau pingsan saat berolahraga.

    Situasi ini sering membuat panik orang-orang di sekitar, sehingga pemahaman mengenai langkah pertolongan pertama menjadi sangat penting agar keselamatan tetap terjaga.

    Apa Itu Kolaps dan Mengapa Bisa Terjadi?

    Kolaps atau pingsan terjadi ketika otak tidak mendapatkan suplai darah yang cukup dalam waktu singkat, sehingga seseorang kehilangan kesadaran sementara.

    Dikutip dari Mayo Clinic, kondisi ini biasanya berlangsung singkat, tetapi tetap harus dianggap sebagai keadaan darurat karena dapat mengindikasikan masalah yang lebih serius, terutama jika berhubungan dengan gangguan jantung.

    Setiap kejadian kolaps perlu dipantau dan ditangani dengan benar sampai penyebabnya dipastikan aman.

    Penyebab Kolaps Saat Olahraga

    Beberapa faktor dapat memicu seseorang mengalami kolaps ketika berolahraga. Berikut ini beberapa penyebab yang paling umum:

    Kelelahan fisik berlebihan

    Tubuh yang dipaksa bekerja terlalu keras dapat menyebabkan turunnya tekanan darah dan aliran darah ke otak, sehingga memicu pingsan.

    Kurangnya cairan dalam tubuh membuat aliran darah tidak optimal, meningkatkan risiko kolaps terutama saat beraktivitas berat.

    Suhu lingkungan terlalu panas

    Cuaca terik dapat memicu heat exhaustion yang membuat tubuh kehilangan banyak elektrolit hingga akhirnya kolaps.

    Masalah jantung yang tidak terdeteksi

    Gangguan irama jantung atau kelainan bawaan dapat menyebabkan seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran ketika berolahraga intens.

    Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba

    Perubahan posisi yang mendadak atau kurangnya asupan energi dapat membuat tekanan darah drop dan memicu pingsan.

    Kecemasan atau serangan panik saat olahraga juga dapat memengaruhi respons tubuh dan menimbulkan kolaps.

    Jika pingsan terjadi berulang kali, terutama ketika berolahraga, pemeriksaan medis sangat diperlukan untuk mengetahui penyebab pastinya.

    Langkah Pertolongan Pertama Saat Seseorang Kolaps

    Ketika Anda melihat seseorang tiba-tiba jatuh dan kehilangan kesadaran, tetap tenang dan lakukan langkah pertolongan berikut ini:

    Periksa respons dan pernapasan

    Pastikan ia masih bernapas dan memiliki denyut nadi. Jika tidak responsif dan tidak bernapas, segera hubungi layanan darurat dan lakukan CPR hingga bantuan medis datang.

    Posisikan tubuh dengan benar

    Jika orang tersebut bernapas, baringkan telentang dan angkat kakinya sekitar 30 sentimeter untuk membantu aliran darah kembali ke otak.

    Longgarkan pakaian yang ketat

    Buka kerah atau sabuk agar pernapasan dan sirkulasi tidak terhambat.

    Pantau kesadaran secara berkala

    Biarkan orang tersebut pulih perlahan. Jika dalam satu menit belum sadar, hubungi nomor darurat karena kondisi tersebut dapat menunjukkan masalah serius.

    Periksa cedera akibat jatuh

    Cek kemungkinan luka pada kepala, siku, atau lutut. Jika ada perdarahan, lakukan tekanan lembut dengan kain bersih.

    Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Menolong Orang Kolaps

    Beberapa tindakan justru dapat memperburuk kondisi korban. Hindari memberi minum atau makanan. Hal ini karena orang yang belum sadar sepenuhnya berisiko tersedak jika diberikan minuman atau makanan.

    Kemudian, jangan memaksa ia berdiri terlalu cepat, karena bangun terlalu cepat dapat memicu kolaps kembali karena aliran darah belum stabil.

    Jika kejadian kolaps berulang terutama saat olahraga, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar penyebabnya dapat diketahui lebih jelas. Pemeriksaan dini membantu mencegah risiko yang lebih serius di kemudian hari.

  • Cerita Wanita Terlahir dengan Rahim Ganda, Terungkap gegara Ini

    Cerita Wanita Terlahir dengan Rahim Ganda, Terungkap gegara Ini

    Jakarta

    Seorang wanita berusia 27 tahun mengungkap pengalaman hidupnya yang mengidap kondisi langka sejak lahir. Ia didiagnosis mengalami uterus didelphys atau rahim ganda, kelainan bawaan seseorang yang terlahir dengan dua rahim.

    Kondisi ini dialami sekitar 0,3 persen perempuan di Amerika Serikat. Selain memiliki dua rahim, orang yang mengalaminya juga memiliki dua serviks dan struktur vagina yang terbelah sebagian.

    Lewat forum Ask Me Anything (AMA) di Reddit, wanita yang tidak diungkap identitasnya itu membagikan kisahnya.

    “Saya mengalami uterus didelphys komplit, yang berarti saya memiliki dua rahim, dua serviks, dan hampir dua vagina,” terangnya, dikutip dari Unilad.

    “Kami bercanda dengan menyebutnya 1,5 vagina. Saya sudah lama curiga ada yang tidak beres, tapi baru mendapatkan diagnosis di usia awal 20-an dan sudah melahirkan satu anak,” sambung dia.

    Awal Mula Kecurigaan Muncul

    Awalnya, kecurigaannya muncul dari sejumlah gejala yang selama ini dianggapnya normal. Salah satunya mengalami nyeri haid yang sangat parah.

    “Saat memakai tampon, saya tetap mengalami perdarahan dan harus memakai pembalut. Saya kira itu normal,” kata dia.

    “Ketika meraba bagian dalam, rasanya seperti ada dua ‘terowongan’. Hubungan seksual juga kadang terasa nyeri dan tidak nyaman, saya pikir itu hal biasa,” tambahnya.

    Meski sering tidak bergejala khas, keluhan seperti yang dialami wanita tersebut bisa menjadi petunjuk awal. Menurut Mayo Clinic, perempuan dengan dua rahim dan vagina ganda kerap datang ke dokter karena perdarahan menstruasi yang tidak tertahan tampon.

    Hal ini terjadi karena darah masih mengalir dari rahim dan saluran kedua. Kondisi ini juga dapat terdeteksi saat pemeriksaan rutin atau saat seseorang mengalami keguguran berulang.

    Sejumlah risiko seperti infertilitas, persalinan prematur, hingga masalah ginjal bisa menyertai, meski tidak selalu terjadi.

    Meski begitu, banyak perempuan dengan uterus didelphus tetap dapat hamil yang sehat. Bahkan, bisa melahirkan bayi secara normal seperti yang ada di kasus ini.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Benarkah Ring Pessarium Jadi Solusi Rahim Copot? Ini Penjelasannya

    Benarkah Ring Pessarium Jadi Solusi Rahim Copot? Ini Penjelasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Baru-baru ini, kasus viral rahim copot yang terjadi pada seorang ibu setelah melahirkan di dukun beranak menjadi perbincangan hangat di media sosial.

    Kisah ini viral bermula saat dokter (dr) Gia Pratama menjadi bintang tamu dalam acara podcast yang dipandu komika terkenal Raditya Dika, dan sebenarnya terjadi sekitar 15 tahun lalu di salah satu rumah sakit umum daerah (RSUD), di Garut, Jawa Barat.

    Disitat dari saluran YouTube Raditya Dika, dr Gia menceritakan momen menegangkan saat dia menangani inversio uteri pada seorang ibu pascamelahirkan, di mana rahim tertarik keluar melalui vagina akibat plasenta yang masih menempel.

    Keluarga pasien datang ke rumah sakit dalam keadaan rahim sang pasien diletakkan dalam kantong plastik karena ikut terbawa saat plasenta ditarik paksa oleh dukun beranak yang menangani proses persalinan.

    Tim dokter berhasil menyelamatkan pasien meski dengan risiko tinggi, seperti kehilangan kemampuan reproduksi jika tidak ditangani tepat.

    Kasus ini, yang kembali viral, menggarisbawahi betapa rentannya kondisi prolaps uterus atau rahim copot bagi wanita, terutama usia subur. Diklaim, solusi nonbedah seperti prosedur ring pessarium menawarkan harapan tanpa operasi invasif.

    Apa Itu Rahim Copot dan Mengapa Ring Pessarium Jadi Solusi?

    Dikutip dari Mayo Clinic, rahim copot atau uterine prolapse, terjadi ketika rahim turun dari posisi normalnya ke dalam atau bahkan keluar dari vagina akibat melemahnya otot dasar panggul.

    Kondisi ini sering dialami wanita pascamelahirkan, menopause, atau obesitas, dan bisa menyebabkan gejala, seperti rasa tidak nyaman, buang air kecil sulit, hingga gangguan hubungan intim.

    Prolaps uterus memengaruhi jutaan wanita di seluruh dunia, dan pengobatan awal sangat krusial untuk mencegah komplikasi serius. Di sinilah ring pessarium berperan sebagai solusi nonbedah yang efektif.

    Ring pessarium adalah alat silikon berbentuk O yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menopang rahim dan jaringan sekitarnya, mencegahnya bergeser lebih jauh.

    Pessarium ini ideal untuk kasus ringan hingga sedang, membantu mengembalikan rasa percaya diri tanpa memerlukan sayatan bedah.

    National Health Service (NHS) juga merekomendasikannya sebagai opsi pertama bagi pasien yang ingin menghindari operasi, terutama jika masih berencana hamil lagi.

    Prosedur Pemasangan Ring Pessarium

    Prosedur pemasangan ring pessarium relatif sederhana dan bisa dilakukan di klinik tanpa anestesi umum. Berikut ini langkah-langkahnya.

    Pemeriksaan awal: Dokter kandungan melakukan pemeriksaan panggul untuk menilai tingkat keparahan prolaps, ukuran vagina, dan panjang kanal vaginal. Hal ini memastikan pemilihan ukuran yang tepat, terlalu kecil bisa lepas, terlalu besar malah tidak nyaman.Pemilihan jenis: Ring pessarium standar berbentuk cincin fleksibel, tetapi varian seperti donat (lebih tebal) atau gehrung (U-shaped) bisa disesuaikan untuk prolaps uterus spesifik. Dokter akan memilih yang paling cocok berdasarkan gejala.Pemasangan: Dengan pelumas atau lidokain untuk mengurangi ketidaknyamanan, dokter memasukkan pessarium ke vagina secara perlahan. Pasien diminta berdiri, duduk, atau batuk untuk memastikan alat tetap di tempat dan tidak mengganggu buang air kecil. Proses ini hanya memakan waktu 10-15 menit.Tes dan penyesuaian: Jika tidak pas, dokter bisa mencoba ukuran lain saat itu juga. Pasien harus merasa nyaman segera setelah pemasangan, tanpa rasa sakit berkepanjutan. Setelah dipasang, pessarium bisa bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, tergantung pemeliharaan.
    Manfaat Ring Pessarium untuk Penderita Rahim CopotNoninvasif: Tidak ada sayatan atau pemulihan panjang, ideal untuk wanita aktif atau yang menghindari anestesi.Efektif mengurangi gejala: Pessarium bisa meredakan sensasi bulging pada vagina hingga 80% pada kasus ringan, serta mencegah prolaps memburuk.Fleksibel: Bisa dilepas sendiri untuk hubungan intim atau tidur, dan mudah dibersihkan di rumah. Mayo Clinic menyebutnya sebagai jembatan menuju operasi jika diperlukan nanti.Kualitas hidup lebih baik: Pessarium diklaim dapat meningkatkan aktivitas sehari-hari tanpa gejala mengganggu, terutama bagi pasien lanjut usia.

    Studi dari Mayo Clinic juga menunjukkan pasien merasa lebih puas dengan hasil jangka panjang dibandingkan operasi awal, meski keduanya efektif.

    Risiko dan Cara Perawatan Harian

    Meski aman, ring pessarium bukan tanpa risiko. Potensi efek samping meliputi:

    Iritasi atau infeksi: Keluarnya cairan berbau atau berdarah bisa menandakan gesekan berlebih; gunakan estrogen vaginal rendah dosis jika direkomendasikan.Ketidaknyamanan: Jika ukuran salah, bisa menyebabkan nyeri, segera konsultasi dokter untuk penyesuaian.Komplikasi langka: Adanya risiko erosi dinding vagina jika tidak dibersihkan rutin.

    Untuk perawatan, cuci tangan, keluarkan pessarium dengan lembut, bersihkan dengan sabun ringan dan air hangat, keringkan, lalu masukkan kembali. Lakukan seminggu sekali atau setiap malam.

    Kunjungi juga dokter setiap 3-6 bulan untuk pemeriksaan. Jika sulit dilepas sendiri, biarkan dokter yang menanganinya.

    Kapan Harus Segera Konsultasi Dokter?

    Jangan abaikan gejala rahim copot. Segera periksakan diri jika mengalami tonjolan di vagina, kesulitan BAB, atau infeksi berulang. Konsultasikan dengan spesialis kandungan di rumah sakit terdekat. Ingat, deteksi dini bisa menyelamatkan, ring pessarium sering jadi pilihan pertama untuk mencegah kasus ekstrem.

    Prosedur ring pessarium membuktikan rahim copot bukan akhir dari segalanya. Opsi ini menawarkan solusi aman, efektif, dan terjangkau untuk jutaan wanita. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk diagnosis pribadi.

  • 5 Kebiasaan yang Bisa Tingkatkan Risiko Batu Ginjal, Punya Salah Satunya?

    5 Kebiasaan yang Bisa Tingkatkan Risiko Batu Ginjal, Punya Salah Satunya?

    Jakarta

    Batu ginjal merupakan endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di saluran kemih. Meski kondisi ini dapat terjadi pada semua kelompok usia, batu ginjal paling banyak terjadi pada usia 30 tahun ke atas.

    Risiko batu ginjal juga semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Meski begitu, ternyata kebiasaan juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap batu ginjal.

    Dr Craig Herman di Urology Center of Florida menjelaskan penyebab umum dari batu ginjal.

    “Urine Anda mengandung produk limbah, termasuk kalsium, oksalat, dan asam urat. Biasanya produk limbah keluar dari tubuh saat buang air kecil,” jelas Dr Herman yang dikutip dari Urology Center of Florida.

    “Jika urine Anda terlalu pekat, artinya tidak ada cukup cairan untuk mengencerkan produk limbah tersebut. Produk akan tetap berada di dalam tubuh dan mengkristal, membentuk batu ginjal,” sambungnya.

    Penyebab utama batu ginjal adalah tubuh tidak memiliki cukup cairan untuk mengeluarkan zat-zat pembentuk kristal. Tidak ada penyebab tunggal, tetapi berbagai faktor dapat menyebabkan kondisi ini.

    1. Kelebihan Berat Badan

    Kelebihan berat badan atau obesitas ternyata bisa berpengaruh pada ginjal. Orang dengan kondisi ini dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

    2. Konsumsi Gula dan Garam Berlebihan

    Pola makan bisa juga menjadi pemicu dari batu ginjal. Penyebab umum termasuk konsumsi fruktosa, yang ditemukan dalam gula pasir dan sirup jagung fruktosa tinggi, serta garam yang berlebihan dapat meningkatkan jumlah kalsium dalam ginjal.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 menjelaskan bahwa konsumsi gula tambahan di atas 10 persen total energi harian dapat meningkatkan risiko inflamasi sistemik obesitas, dan diabetes. Maka dari itu, maksimal konsumsi gula adalah 50 gram/hari dan garam 5 gram/hari yang setara dengan satu sendok teh.

    3. Kurang Minum Air Putih

    Banyak orang yang mengidap batu ginjal disebabkan karena tidak minum cukup air putih. Maka dari itu, disarankan untuk rutin minum air putih agar tubuh dapat terhidrasi dengan baik.

    4. Makan Protein Hewani Berlebihan

    Protein hewani bisa terdiri dari daging merah, unggas, telur, produk susu, dan makanan laut. Semua itu dapat meningkatkan kadar asam urat, yang menyebabkan pembentukan batu ginjal jika dimakan secara berlebihan.

    Dikutip dari Mayo Clinic Health System, protein seharusnya menyumbang 10-35 persen dari kalori seseorang. Jadi, jika kebutuhan harian seseorang adalah 2.000 kalori, itu berarti 200-700 kalori dari protein atau 50-175 gram.

    Pada orang dewasa rata-rata, asupan gizi yang direkomendasikan untuk mencegah defisiensi bagi orang dewasa yang kurang gerak adalah 0,8 gram per kilogram berat badan.

    5. Konsumsi Makanan Kaya Oksalat

    Oksalat dapat ditemukan dalam banyak buah, sayuran, dan kacang-kacangan. Jika terlalu banyak mengonsumsinya, bisa menyebabkan pembentukan kristal batu ginjal.

    Meski begitu, tidak semua faktor penyebab batu ginjal dapat dikontrol. Misalnya, lebih mungkin terkena batu ginjal jika memiliki riwayat keluarga, dan seperti yang telah disebutkan, risiko meningkat seiring bertambahnya usia.

    Namun, jika memiliki salah satu faktor risiko ini, penting untuk ekstra hati-hati dan mengambil langkah apa pun yang Anda bisa untuk mencegah batu ginjal. Karena kebiasaan merupakan penyebab umum batu ginjal, seseorang dapat mengurangi risiko batu ginjal dengan mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.

    “Turunkan berat badan berlebih. Secara keseluruhan, ada baiknya untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan minum lebih banyak air, cukup untuk mengeluarkan urine yang jernih atau sebagian besar jernih,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)