Tempat Fasum: Masjid Al-Aqsa

  • Uni Eropa Serukan agar Status Khusus Yerusalem Dipertahankan – Halaman all

    Uni Eropa Serukan agar Status Khusus Yerusalem Dipertahankan – Halaman all

    Uni Eropa Serukan agar Status Khusus Yerusalem Dipertahankan

    TRIBUNNEWS.COM- Uni Eropa (UE) kemarin menyerukan agar status khusus Yerusalem dipertahankan, dan memperingatkan konsekuensi dari setiap upaya untuk mengubah situasi saat ini, di tengah tindakan ketat Israel yang membatasi akses umat Muslim ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan.

    Dalam sebuah pernyataan , para kepala misi Uni Eropa di Yerusalem dan Ramallah mengatakan: 

    “Uni Eropa dan negara-negara anggotanya mengingat kembali pentingnya Situs Suci dan menyerukan dengan tegas untuk menegakkan Status Quo, sesuai dengan pemahaman sebelumnya. Dalam kerangka ini, para jamaah harus dapat mengakses situs suci mereka dengan bebas.”

    “Uni Eropa dan negara-negara anggotanya juga mengingat peran khusus Yordania dalam menegakkan Status Quo dan menegaskan kembali dukungan mereka terhadap pelaksanaan peran ini melalui Wakaf Yerusalem.”

    Mereka menyoroti bahwa para pemimpin gereja di Yerusalem Timur telah menjelaskan “tekanan keuangan yang terus mereka hadapi dari otoritas Israel setempat melalui penerapan pajak kota secara retroaktif atas properti mereka, terlepas dari penggunaannya, yang berbeda dengan praktik lama dan perjanjian sebelumnya untuk tidak mengenakan pajak atas properti gereja.”

    “Posisi Uni Eropa terhadap Yerusalem tetap tidak berubah: status dan karakter khusus Yerusalem dan Kota Tua, keutuhan tempat-tempat sucinya, dan kelangsungan hidup semua komunitasnya harus dilestarikan dan dihormati oleh semua pihak.”

    Mereka memperingatkan bahwa “setiap upaya sepihak untuk mengubah Status Quo akan menimbulkan dampak yang sangat tidak stabil.”

    Pada hari Minggu, Perusahaan Penyiaran Publik Israel ( Kan ) melaporkan bahwa polisi Israel telah disiagakan tinggi sebagai persiapan untuk Ramadan, dengan rencana untuk mengerahkan 3.000 petugas setiap hari di pos pemeriksaan menuju Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.

    Seperti tahun sebelumnya, polisi merekomendasikan agar pemerintah memberikan izin masuk ke Masjid Al-Aqsa hanya untuk 10.000 warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki. 

    Menurut rekomendasi tersebut, izin akan diberikan kepada pria berusia 55 tahun ke atas, wanita berusia 50 tahun ke atas, dan anak-anak hingga usia 12 tahun jika didampingi oleh orang dewasa.

    Pernyataan Uni Eropa tersebut mencatat bahwa para kepala misinya mengunjungi Al-Haram Al-Sharif (Masjid Al-Aqsa) pada hari Selasa dan bertemu dengan Departemen Wakaf Islam di Yerusalem. 

    Kunjungan tersebut digambarkan sebagai bagian dari pertukaran informasi rutin yang didedikasikan untuk keragaman agama dan budaya di Yerusalem dan Kota Tua.

    Selama kunjungan tersebut, Wakaf memberi pengarahan kepada delegasi tentang perkembangan dan kekhawatiran terkini, termasuk pelanggaran yang memengaruhi status quo saat ini. 

    Wakaf juga menyatakan keprihatinan atas pembatasan yang diberlakukan terhadap akses ke Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan, yang akan dimulai akhir pekan ini.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

  • Israel Berlakukan Pembatasan Keamanan di Al-Aqsa Selama Ramadan

    Israel Berlakukan Pembatasan Keamanan di Al-Aqsa Selama Ramadan

    Yerusalem

    Pemerintah Israel mengumumkan akan menerapkan apa yang disebutnya sebagai “pembatasan keamanan” di kompleks Masjid Al-Aqsa yang ada di Kota Tua, Yerusalem, selama bulan suci Ramadan, yang akan dimulai pada akhir pekan.

    Ratusan ribu warga Palestina, seperti dilansir AFP, Jumat (28/2/2025), datang ke kompleks Masjid Al-Aqsa untuk menjalankan salat selama Ramadan. Kompleks Masjid Al-Aqsa, merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam, terletak di Yerusalem Timur yang diduduki dan dianeksasi Israel.

    Tahun ini, bulan suci Ramadan bertepatan dengan gencatan senjata Gaza yang rapuh, yang menghentikan sebagian besar pertempuran antara Israel dan Hamas setelah perang dahsyat menewaskan puluhan ribu orang di daerah kantong Palestina tersebut.

    “Pembatasan yang biasa dilakukan demi keselamatan publik akan diberlakukan seperti yang terjadi setiap tahun,” kata juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, dalam pengarahan online kepada wartawan.

    Tahun lalu, di tengah perang Gaza, pemerintah Israel memberlakukan pembatasan terhadap pengunjung yang datang ke Al-Aqsa, khususnya bagi warga Palestina yang datang dari Tepi Barat.

    Hanya pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia 50 tahun ke atas yang diizinkan memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa “untuk alasan keamanan”. Sementara ribuan polisi Israel dikerahkan di seluruh area Kota Tua, Yerusalem.

    Mencer mengindikasikan dalam pernyataannya bahwa tindakan pencegahan akan diambil lagi tahun ini.

    “Tentu saja, yang tidak akan kami biarkan dan tidak akan disetujui oleh negara mana pun adalah orang-orang yang berusaha memicu kekerasan dan serangan terhadap orang lain,” katanya, tanpa merinci soal pengerahan polisi tahun ini.

    Kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan simbol identitas nasional Palestina.

    Namun kompleks suci itu juga merupakan tempat tersuci bagi agama Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount. Berdasarkan konvensi lama, umat Yahudi diperbolehkan berkunjung tetapi tidak diizinkan berdoa di kompleks suci tersebut.

    Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak ultranasionalis Yahudi yang menentang aturan tersebut, termasuk politisi sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir yang secara terang-terangan berdoa di kompleks Al-Aqsa saat menjabat Menteri Keamanan Nasional tahun 2023-2024.

    Pemerintah Israel telah berulang kali menegaskan akan mempertahankan status quo di kompleks suci itu. Namun kekhawatiran warga Palestina mengenai masa depan Al-Aqsa telah menjadikannya titik rawan kekerasan.

    Tahun lalu, Tel Aviv mengizinkan umat Muslim menjalankan salat di Masjid Al-Aqsa dalam jumlah yang sama seperti tahun sebelumnya meskipun perang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jelang Ramadan, Israel Berlakukan Pembatasan Baru di Masjid Al-Aqsa

    Jelang Ramadan, Israel Berlakukan Pembatasan Baru di Masjid Al-Aqsa

    Yerusalem

    Otoritas Israel mempertimbangkan untuk memberlakukan pembatasan baru di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, menjelang bulan suci Ramadan. Ribuan personel kepolisian Israel juga akan dikerahkan di pos-pos pemeriksaan.

    Laporan media Israel Kan, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (25/2/2025), menyebut para tahanan Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Gaza, tidak akan diizinkan memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa.

    Selain itu, sebanyak 3.000 personel Kepolisian Israel akan dikerahkan di pos-pos pemeriksaan menuju ke Masjid Al-Aqsa.

    Para pria berusia 55 tahun ke atas, kemudian wanita berusia 50 tahun ke atas, dan anak-anak berusia 12 tahun ke bawah akan diizinkan memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa selama Ramadan.

    Sementara itu, para jemaah salat Jumat akan dikurangi jumlahnya menjadi 10.000 jemaah, dan mereka yang ingin hadir diharuskan mengajukan permohonan resmi terlebih dahulu.

    Kementerian Pertahanan Israel, menurut televisi Israel Channel 12, telah menggelar sejumlah diskusi mengenai rencana keamanan di wilayah tersebut. Diskusi dilakukan dengan badan intelijen Shin Bet, militer, kepolisian, dan otoritas penjara Israel.

    Bulan suci Ramadan dan pentingnya kompleks Masjid Al-Aqsa telah berulang kali menjadi titik konflik antara Israel dan Palestina.

    Selama bertahun-tahun, Israel terus memberlakukan pembatasan ketat terhadap akses masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa dan melakukan operasi militer di lokasi tersebut selama Ramadan, yang telah memicu bentrokan.

    Kompleks Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan simbol identitas nasional Palestina, tetapi juga merupakan tempat tersuci bagi agama Yahudi, yang menyebut kompleks suci itu sebagai Temple Mount.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ungkap Peta Langka, Mantan Orang Nomor Satu Israel Pernah Beri Peluang Palestina Merdeka – Halaman all

    Ungkap Peta Langka, Mantan Orang Nomor Satu Israel Pernah Beri Peluang Palestina Merdeka – Halaman all

    Ungkap Peta Langka, Mantan Orang Nomor Satu Israel Pernah Beri Peluang Palestina Merdeka  

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert mengungkapkan peta ‘langka’ yang dia tunjukkan pada tahun 2008 kepada Presiden Palestina, Mahmoud Abbas sebagai bagian dari usulannya untuk solusi dua negara.

    Rencana tersebut, yang pertama kali diungkapkan oleh Olmert, akan memberikan 95,1 persen wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza kepada Palestina sebagai sebuah negara merdeka, dengan pertukaran tanah yang sama di wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1948.

    “Ini adalah pertama kalinya saya mengungkapkan peta ini ke media,” kata Olmert dalam dokumenter BBC “Israel dan Palestina: Jalan Menuju 7 Oktober”, dikutip dari Khaberni, Senin (24/2/2025).

    Olmert mengenang apa yang dia katakan kepada Abbas selama pertemuan tersebut.

    Dia mengisyaratkan kalau peta solusi dua negara, Palestina-Israel yang dia usulkan tersebut adalah ‘peta langka’ lantaran dia tahu akan sangat jarang ada pemimpin Israel yang akan menawarkan usulan tersebut.  

    “Dalam 50 tahun ke depan, Anda tidak akan menemukan satu pun pemimpin Israel yang akan menawarkan apa yang saya tawarkan kepada Anda sekarang. Tandatangani! Tandatangani dan mari kita ubah sejarah!” kata Olmert mengenang kata-katanya ke Abbas. 

    SOLUSI DUA NEGARA – Tangkap layar Khaberni, Senin (24/2/2025) yang menunjukkan peta langka yang diusulkan mantan perdana menteri Israel, Ehud Olmert pada tahun 2008 kepada Presiden Palestina, Mahmoud Abbas sebagai bagian dari usulannya untuk solusi dua negara. Abbas menolak usulan ini.

    Wilayah Palestina dalam Peta Langka Olmert

    Pada bulan September 2008, Olmert memberikan Abbas sebuah peta resmi berukuran besar yang menunjukkan usulannya mengenai penetapan batas-batas negara Palestina sebagai bagian dari perjanjian perdamaian permanen.

    Olmert meminta Abbas untuk menandatangani usulan tersebut pada prinsipnya sebelum menyerahkannya kepada pimpinan Palestina di Ramallah. 

    Namun Abbas menolak melakukannya.

    Peta tersebut memperlihatkan bahwa Olmert secara umum siap untuk kembali ke perbatasan sebelum tahun 1967, tetapi ingin mempertahankan blok pemukiman Gush Etzion di sebelah selatan Yerusalem, kota pemukiman Ma’ale Adumim di sebelah timur, dan sebagian Tepi Barat yang mencakup pemukiman besar Ariel di wilayah Tepi Barat.

    Sebagai imbalannya, pendudukan akan menyerahkan sebagian tanah di wilayah pedalaman yang diduduki demi negara Palestina baru.

    Olmert juga mengusulkan pembangunan terowongan yang menghubungkan Gaza dan Tepi Barat untuk memastikan kesinambungan geografis antara kedua wilayah.

    Selain itu, Olmert siap membagi Yerusalem menjadi beberapa kawasan di bawah kendali Israel dan kawasan lainnya di bawah kendali Palestina, dan “menyerahkan kedaulatan Israel atas Masjid Al-Aqsa dan Kota Tua sepenuhnya.”

    Ia mengusulkan agar apa yang disebut “Cekungan Suci” ditempatkan di bawah administrasi badan perwalian internasional non-berdaulat yang terdiri dari pemerintah pendudukan, Otoritas Palestina, Yordania, Amerika Serikat, dan Arab Saudi.

    PETA LANGKA – Tangkap layar Khaberni, Senin (24/2/2025), mantan perdana menteri Israel, Ehud Olmert menunjukkan peta langka yang diusulkannya pada tahun 2008 kepada Presiden Palestina, Mahmoud Abbas sebagai bagian dari usulannya untuk solusi dua negara. Abbas menolak usulan ini.

    Olmert Pemimpin Lemah, Tersandung Korupsi

    Dalam film dokumenter tersebut, Rafiq al-Husseini, yang saat itu menjabat kepala staf kepresidenan Palestina, mengatakan bahwa Palestina tidak menanggapi tawaran tersebut dengan serius karena Olmert terlibat dalam skandal korupsi dan hendak mengundurkan diri.

    “Sangat disayangkan bahwa Olmert, terlepas dari kebaikannya… adalah seorang politikus lemah yang tidak memiliki pengaruh, dan karena itu, kami tidak akan mencapai hasil apa pun,” kata Rafiq menjelaskan alasan di balik pihak Palestina tidak meneken usulan tersebut.

    Disiratkan, lemahnya pengaruh Olmert ini akan membuat usulannya akan mudah dipatahkan entitas Israel dalam proses perwujudan solusi dua negara seperti yang digambarkan dalam peta tersebut.

    Para Pemimpin Arab Berencana Membangun Kembali Gaza

    Terkait situasi di Palestina, negara-negara Arab diperkirakan akan membahas rencana untuk membangun kembali Gaza setelah perang Israel selama 15 bulan di wilayah tersebut, yang mencakup kontribusi keuangan dari negara-negara regional yang jumlahnya mencapai $20 miliar.

    Setelah mengakhiri kunjungannya ke ibu kota Spanyol , kepresidenan Mesir mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa Presiden Abdel Fattah el-Sisi akan menuju Arab Saudi.

    Televisi Mesir mengisyaratkan bahwa “perjalanan ini kemungkinan akan difokuskan pada rencana pembangunan kembali Gaza, menyusul usulan Amerika untuk merelokasi penduduk wilayah Palestina ke negara-negara Arab, termasuk Mesir dan Yordania.”

    Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengundang para pemimpin negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC), bersama dengan Presiden Mesir dan Raja Yordania, ke pertemuan informal pada hari Jumat di Riyadh, menurut Saudi Press Agency .

    Reuters melaporkan bahwa negara-negara Arab diperkirakan akan membahas rencana untuk membangun kembali Gaza setelah perang Israel selama 15 bulan di Jalur Gaza, yang mencakup kontribusi keuangan dari negara-negara regional hingga mencapai $20 miliar . Prakarsa ini bertujuan untuk melawan usulan Presiden AS Donald Trump untuk merebut Gaza dan menggusur paksa penduduknya.

    Kantor Berita Saudi melaporkan bahwa pertemuan yang dijadwalkan besok di Riyadh akan membahas “aksi bersama Arab dan keputusan terkait dengannya,” yang akan dimasukkan dalam agenda pertemuan puncak Arab mendatang .

    Sebelumnya, Reuters mengutip beberapa sumber yang mengindikasikan bahwa Arab Saudi “Arab Saudi mempelopori upaya Arab yang mendesak untuk mengembangkan rencana bagi masa depan Gaza sebagai penyeimbang ambisi Presiden AS Donald Trump untuk membersihkan Riviera Timur Tengah dari penduduk Palestina.”

    Usulan Arab, yang sebagian besar didasarkan pada rencana Mesir, menyarankan pembentukan komite Palestina untuk memerintah Gaza tanpa partisipasi Hamas, dan menyerukan keterlibatan internasional dalam membangun kembali wilayah tersebut tanpa menggusur penduduknya.

    Dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, selama kunjungannya ke wilayah Palestina yang diduduki, Netanyahu memuji apa yang disebutnya “visi berani” Trump untuk mengusir warga Palestina dari Gaza, dan mencatat bahwa pertemuan tersebut membahas cara mengubah visi ini menjadi kenyataan praktis.

     

     

    (oln/khbrn/tc/*)

     

  • Pesan-pesan Perlawanan Hamas ke Israel dan Donald Trump di Spanduk Panggung Pembebasan Sandera – Halaman all

    Pesan-pesan Perlawanan Hamas ke Israel dan Donald Trump di Spanduk Panggung Pembebasan Sandera – Halaman all

    Hamas Kirim Pesan Perlawanan ke Israel dan Donald Trump di Spanduk Panggung Pembebasan Sandera

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan pembebasan Palestina, Hamas, kembali menjadikan prosesi pembebasan sandera Israel sebagai media penyampaian pesan perlawanan terhadap negara pendudukan.

    Hamas, yang kerap menyampaikan pesan secara simbolik -termasuk soal pemilihan lokasi pembebasan sandera- kali mengirimkan pesan terbuka saat membebaskan 3 sandera Israel di Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (15/3/2025).

    Diketahui, ketiga sandera Israel yang telah dibebaskan Hamas itu termasuk warga Amerika Serikat (AS)-Israel, Sagui Dekel-Chen, warga Rusia-Israel Alexandre Sasha Troufanov, dan Yair Horn.

    Berlatar belakang area yang cenderung rata tahan dan kehancuran bangunan, Hamas mendirikan panggung kecil berhias Bendera Palestina dan panji-panji gerakan tersebut.

    Khan Yunis adalah satu di antara lokasi bombardemen buta gila-gilaan pasukan Israel selama 15 bulan agresi di Jalur Gaza. 

    Di lokasi serah terima, Hamas juga memajang spanduk bertuliskan pesan-pesan perlawanan, kali ini bukan cuma ke Israel, namun juga ke Presiden AS, Donald Trump.

    Laporan media lokal melansir, pesan-pesan itu antara lain adalah “Tidak ada migrasi kecuali ke Al-Quds,”.

    Al-Quds dalam tulisan itu merujuk pada Yerusalem, kota yang ditetapkan milisi perjuangan Palestina sebagai ibu kota jika kelak negara itu secara resmi berdiri.

    PESAN PERLAWANAN – Pesan-pesan yang dipajang Gerakan Hamas di panggung lokasi pembebasan sandera Israel di Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (15/3/2025). Pesan Hamas menampilkan beberapa pesan dalam bahasa Ibrani, Inggris, dan Arab pada hari Sabtu saat pembebasan para sandera Israel.

    Pesan itu juga sebagai respons  atas seruan Presiden AS Donald Trump seputar pengusiran warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat.

    Trump berdalih, warga Gaza harus direlokasi -secara paksa- ke wilayah dan negara lain agar daerah kantung Palestina itu bisa dibangun.

    Spanduk lainnya yang dipajang Hamas bertuliskan “Wahai Al-Quds, bersaksilah: Kami adalah tentaramu!”.

    Sejumlah ulasan menulis, pesan ini merujuk pada komitmen milisi pembebasan Palestina itu untuk tetap menjaga Masjid Al-Aqsa dari penistaan yang kerap dilakukan pemukim Yahudi Israel.

    Satu tulisan lain di panggung pembebasan sandera Israel di Khan Yunis adalah ‘We Crossed Over Swiftly’, secara lengkap pesan itu ditulis dalam sejumlah bahasa, termasuk dalam bahasa Ibrani yang berarti “Kami menyeberang [dengan cepat] seperti seberkas sinar matahari.”

    Pesan ini merujuk pada serangan lintas batas Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023 di mana Hamas melakukan serangan terkoordinasi ke wilayah pendudukan Israel.

    Sejumlah tafsiran lain menyebut, “We crossed over swiftly” juga merujuk pada penarikan mundur Pasukan Israel dari Koridor Netzarim, yang bagi militer Israel (IDF) dianggap sebagai kemunduran fatal dari kerja keras mereka selama 15 bulan agresi.

    KORIDOR NETZARIM – Situasi di pangkalan operasi IDF di Koridor Netzarim, Gaza tengah, 26 Desember 2024. Seorang kontraktor Kementerian Pertahanan Israel tewas ditembak tentara Israel saat akan bekerja di Koridor Netzarim hari Selasa, (28/1/2025). (The Times of Israel/Emanuel Fabian)

    Kehilangan Titik Strategis

    Soal Koridor Netzarim, Noam Amir, analis urusan militer untuk Channel 14 Israel, mengatakan kalau penarikan pasukan IDF dari poros Netzarim berarti bahwa Hamas akan sekali lagi mengendalikan Jalur Gaza utara.

    Hal itu juga berarti kalau Tel Aviv akan ‘kehilangan pencapaian’ perang genosida yang mereka lancarkan selama 15 bulan di Gaza, untuk selamanya.

    Amir mengatakan bahwa poros ini sebenarnya merupakan “zona penyangga antara utara dan selatan Jalur Gaza, dan merupakan titik strategis yang sangat penting dalam perang” melawan faksi-faksi milisi perlawanan Palestina di Gaza.

    Ia mengatakan kalau menyerahkan poros tersebut kepada Hamas akan memberikan kebebasan bergerak bagi elemen-elemen gerakan perlawanan tersebut di Jalur Gaza utara.

    “Menarik diri dari poros Netzarim berarti “mengembalikan kendali Gaza kepada Hamas,” kata Naom dikutip dari Khaberni, Sabtu.

    Ia menegaskan kalau penarikan mundur pasukan IDF dari Poros Netzarim ini berarti “kekalahan terakhir dari pencapaian perang dalam membersihkan Jalur Gaza utara,”.

    “Penarikan mundur pasukan IDF memungkinkan Hamas kembali bebas bergerak dengan cara apa pun yang dipilihnya,” menurut analis tersebut.

    LARAS TANK MERKAVA – Foto tangkap layar Khaberni, Rabu (12/2/2025) menunjukkan pasukan Israel (IDF) menjejerkan posisi laras meriam tank Merkava dalam agresi militer di Gaza. Pasukan Israel dijegal krisis keuangan saat mereka berniat melanjutkan perang di Gaza karena potensi berakhirnya gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar)

    Langkah IDF Setelah Mundur dari Netzarim: Pengepungan

    Menurut analis Israel ini, tentara IDF akan mengepung Jalur Gaza setelah mundur dari Netzarim.

    Pengepungan dilakukan dari titik angkatan laut Tel al-Sultan di perbatasan Mesir ke penyeberangan Rafah, dan dari penyeberangan Rafah di sepanjang perimeter wilayah yang berdekatan dengan Gaza ke titik angkatan laut kedua dekat Ashkelon.

    Naom menambahkan bahwa “angkatan laut Israel juga akan memberikan semacam blokade laut.”

    Pada Minggu pekan lalu, Radio Angkatan Darat Israel mengatakan kalau tentara IDF telah sepenuhnya ditarik dari poros Netzarim pada Sabtu/Minggu malam sebagai bagian dari pelaksanaan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan.

    Saluran swasta Israel 13 mengatakan bahwa setelah penarikan diri dari Netzarim, tentara Israel akan tetap berada di Koridor Philadelphia (diharapkan akan ditarik dari sana pada hari ke-50 perjanjian) di perbatasan antara Gaza dan Mesir dan zona penyangga (dibuat di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza) hingga akhir tahap pertama kesepakatan.

    Pada tanggal 25 Januari, pendudukan menghentikan penarikan pasukan dari poros Netzarim setelah perlawanan Palestina tidak membebaskan tahanan Arbel Yehud karena “kesulitan teknis di Gaza,” dalam krisis yang akhirnya terselesaikan dan dia dibebaskan pada tanggal 30 bulan yang sama.

    Pada tanggal 27 Januari, proses pengembalian warga Palestina ke Jalur Gaza utara dimulai dengan berjalan kaki melalui jalan pantai dan dengan kendaraan di Jalan Salah al-Din, sementara tiga perusahaan keamanan Amerika dan Mesir mengambil alih proses penggeledahan kendaraan yang kembali, menurut media Israel.

    Warga Palestina yang mengungsi mulai kembali ke Gaza utara untuk pertama kalinya sejak perang genosida Israel dimulai, pada Senin 27 Januari 2025. (tangkap layar/Presstv)

    Perjanjian gencatan senjata di Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan antara perlawanan Palestina dan pendudukan Israel mulai berlaku pada 19 Januari, dengan mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

    Perjanjian itu terdiri dari 3 tahap, yang masing-masing berlangsung selama 42 hari, di mana negosiasi akan dimulai untuk memulai tahap kedua dan ketiga, yang mengarah pada berakhirnya perang genosida.

    Dengan dukungan Amerika, pasukan pendudukan melakukan genosida di Gaza antara 7 Oktober 2023 dan 19 Januari 2025, menyebabkan lebih dari 158.000 orang Palestina menjadi martir dan terluka – kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita – dan lebih dari 14.000 orang hilang.

     

    (oln/et/khbrn/*)

     
     

     

     

  • Atas Inisiasi Iran, OKI Akan Gelar Rapat Darurat Terkait Rencana Trump untuk Relokasi Warga Gaza – Halaman all

    Atas Inisiasi Iran, OKI Akan Gelar Rapat Darurat Terkait Rencana Trump untuk Relokasi Warga Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dikabarkan akan mengadakan pertemuan darurat para menteri luar negeri untuk membahas rencana Presiden AS Donald Trump terkait pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza.

    Pertemuan ini diinisiasi oleh Iran sebagai respons diplomatik terhadap rencana tersebut.

    Mengutip PressTV, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan bahwa dirinya telah melakukan upaya diplomatik yang intens selama beberapa hari terakhir.

    Araghchi berdiskusi dengan para menteri luar negeri dari Arab Saudi, Mesir, Aljazair, Turki, Pakistan, Malaysia, dan Gambia, yang saat ini memegang jabatan sebagai presiden bergilir OKI.

    Dalam surat resmi kepada Sekretaris Jenderal OKI, Hissein Brahim Taha, Araghchi menekankan pentingnya mengadakan pertemuan guna membahas dan menghadapi upaya kolonial yang bertujuan untuk memindahkan paksa penduduk Palestina dari Jalur Gaza.

    Usulan Iran ini mendapatkan dukungan luas dari negara-negara anggota OKI.

    Waktu pasti pelaksanaan pertemuan tersebut belum diumumkan, tetapi pertemuan diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, menurut seorang koresponden IRNA pada Rabu (12/2/2025) yang mengutip sumber dari Kementerian Luar Negeri Iran.

    Sebelumnya, Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengumumkan atau mendukung rencana eksodus paksa warga Gaza ke negara-negara seperti Mesir, Yordania, dan bahkan Arab Saudi.

    Iran mendesak negara-negara Muslim untuk bersatu dan mengambil sikap kolektif terhadap tindakan ini.

    “Rencana pemindahan paksa ini adalah kelanjutan dari upaya kolonial untuk menghapus Palestina,” kata Araghchi, menekankan pentingnya tindakan internasional yang cepat dan tegas.

    Ia juga mengutuk upaya terang-terangan untuk menormalisasi genosida dan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh rezim pendudukan.

    Araghchi lebih lanjut mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel yang menyarankan “pembentukan negara Palestina di wilayah Saudi.”

    Ia menyebut pernyataan ini sebagai bentuk agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sebagai ancaman serius bagi perdamaian serta keamanan regional.

    Menegaskan kembali pentingnya tindakan kolektif, Araghchi mendorong OKI untuk mengambil langkah signifikan dalam menghadapi skema gabungan AS-Israel tersebut.

    “Masyarakat internasional, khususnya negara-negara regional dan Islam, harus segera mengambil langkah-langkah mendesak untuk mencegah legitimasi tindakan kriminal ini,” tegasnya.

    Pengamat mengatakan bahwa pertemuan OKI mendatang akan menjadi platform penting bagi negara-negara anggota untuk mengoordinasikan respons mereka terhadap krisis yang berkembang, serta memperkuat dukungan mereka terhadap kedaulatan Palestina.

    Daftar Anggota OKI

    Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah organisasi antarpemerintah dengan 57 negara anggota yang memiliki perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa.

    OKI Didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam.

    Pertemuan itu digelar sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa pembakaran Masjid Al-Aqsa oleh Israel. 

    OKI mengubah namanya dari sebelumnya Organisasi Konferensi Islam pada 28 Juni 2011 pada saat pertemuan 38 dewan Menteri Luar Negeri di Astana, Kazakhstan.

    OKI saat ini mempunyai 57 negara anggota. Beberapa di antaranya bukan merupakan negara berpenduduk mayoritas Muslim.

    Berikut daftar negara anggota OKI.

    Afghanistan (Diskors 1980–Maret 1989)
    Aljazair 
    Chad 
    Guinea 
    Indonesia 
    Iran 
    Kuwait 
    Lebanon 
    Libya 
    Malaysia 
    Mali 
    Maroko 
    Mauritania 
    Mesir (Diskors Mei 1979–Maret 1984)
    Niger 
    Pakistan (Menghalangi keanggotaan India)
    Palestina
    Arab Saudi 
    Senegal 
    Sudan 
    Somalia 
    Tunisia 
    Turki 
    Yaman
    Yordania 
    Bahrain 
    Oman 
    Qatar 
    Suriah 
    Uni Emirat Arab 
    Sierra Leone 
    Bangladesh 
    Gabon 
    Gambia 
    Guinea-Bissau 
    Uganda 
    Burkina Faso 
    Kamerun 
    Komoro 
    Irak 
    Maladewa 
    Jibuti 
    Benin 
    Brunei Darussalam 
    Nigeria 
    Azerbaijan 
    Albania 
    Kirgizstan 
    Tajikistan 
    Turkmenistan 
    Mozambik 
    Kazakhstan 
    Uzbekistan 
    Suriname 
    Togo 
    Guyana 
    Pantai Gading

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Cerita Hafizah Palestina Ikuti MTQ Internasional, Menghafal Al-Qur’an di Pelataran Masjid Al-Aqsa – Halaman all

    Cerita Hafizah Palestina Ikuti MTQ Internasional, Menghafal Al-Qur’an di Pelataran Masjid Al-Aqsa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hafizah asal Palestina, Lama Rami Abdel Mahsei Abuishah, menjadi peserta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Indonesia Internasional ke-4 di cabang lomba tahfiz.

    Dirinya mengungkapkan pengalaman berharga serta tantangan dalam perjalanan spiritualnya menghafal Al-Qur’an.

    Lama Rami menuturkan bahwa dukungan keluarga serta komunitas Muslim di Palestina menjadi kunci keberhasilannya dalam menghafal Al-Qur’an.

    Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, solidaritas ini memastikan generasi muda Palestina tetap terhubung dengan nilai-nilai spiritual.

    “Tanpa mereka, saya tak mungkin berdiri di sini,” ungkap Lama melalui keterangan tertulis, Sabtu (1/2/2025).

    Ia mulai menghafal Al-Qur’an sejak kecil di Zeid bin Tabak Center, lembaga pendidikan yang berlokasi di pelataran Masjid Al-Aqsa, Palestina.

    Pusat pendidikan ini memiliki program khusus yang membantu menjaga hafalan santri, termasuk ujian berkala yang mengantarkannya hingga ke kompetisi bergengsi ini.

    “Keluarga dan guru-guru saya adalah pilar utama yang memotivasi saya, selain tentunya keikhlasan karena Allah,” tambahnya.

    Selain menghadapi tantangan dalam menghafal, Lama dan para hafiz di Palestina juga harus berjuang menghadapi kondisi perang yang tidak menentu.

    Ia menegaskan bahwa Al-Qur’an menjadi penopang moral di tengah konflik berkepanjangan.

    “Terkadang pendudukan membuat kami tidak dapat memasuki Masjid Al-Aqsa. Meski demikian, Al-Qur’an tetap menjadi sumber harapan dan kekuatan bagi kami,” katanya.

    Bagi Lama Rami, kompetisi ini adalah momen bersejarah dalam hidupnya. Ia merasa terharu bisa mewakili Palestina di ajang yang mempertemukan peserta dari berbagai negara.

    “Ini salah satu pengalaman terbaik dalam hidup saya. Saya bangga membawa identitas bangsa kami di sini,” ujarnya.

    Lama Rami juga menyebut acara ini sebagai bukti solidaritas global dalam mendukung generasi muda Muslim di seluruh dunia.

    Sebelumnya pada Rabu (29/1/2025) lalu, Menteri Agama Nasaruddin Umar secara resmi membuka MTQ Internasional ke-4 yang diikuti oleh 60 peserta delegasi dari 38 negara empat benua.

    Terdapat dua cabang lomba utama yang dipertandingkan, yaitu Tilawah dan Tahfiz Al-Qur’an.

  • Lokasi Batu Shakhrah yang Jadi Pijakan Nabi Muhammad SAW Saat Perjalanan Isra Miraj

    Lokasi Batu Shakhrah yang Jadi Pijakan Nabi Muhammad SAW Saat Perjalanan Isra Miraj

    Jakarta, Beritasatu.com – Berada di salah satu sudut Masjid Al-Aqsa, Batu Shakhrah menjadi saksi bisu perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW saat peristiwa Isra Miraj atau Isra Mikraj. Lokasi ini dipercaya sebagai tempat pijakan pertama Nabi sebelum melanjutkan perjalanan menuju langit.

    Dengan nilai sejarah dan spiritual yang begitu mendalam, Batu Shakhrah tak hanya menjadi simbol penting dalam Islam, tetapi juga magnet bagi para peziarah dari seluruh dunia yang ingin merasakan langsung jejak suci perjalanan tersebut.

    Lantas, di mana letak pastinya Batu Shakhrah ini? Dilansir dari Islami City, berikut penjelasan mengenai letak Batu Shakhrah.

    Letak Batu Shakhrah

    Batu Shakhrah yang terletak di Masjid Al-Aqsa memiliki kedudukan istimewa dalam sejarah Islam. Batu ini diyakini menjadi pijakan Nabi Muhammad SAW ketika memulai perjalanan Isra Miraj.

    Batu Shakhrakh atau Dome of the Rock terletak di tengah-tengah kompleks Masjid Al Aqsa, tepatnya di dalam Masjid Kubbah Ash-Sakhrah dengan ketinggian 1,5 meter dari tanah.

    Sebagai pusat dari Masjid Al-Aqsa, Shakhrah menjadi saksi sejarah sebagai kiblat pertama umat Islam sebelum mengarah ke Ka’bah di Makkah.

    Dalam berbagai riwayat, Shakhrah disebut memiliki hubungan dengan peristiwa akhir zaman, seperti tempat malaikat Israfil meniup sangkakala.  

    Selain itu, Shakhrah juga dikaitkan dengan surga. Menurut Anas bin Malik, batu ini berasal dari surga, menjadikannya setara dengan Hajar Aswad di Makkah.

    Dome of the Rock juga disebut dalam sejarah Nabi Ya’kub, yang bernazar membangun masjid di atas tempat beliau bermimpi bertemu malaikat.

    Dalam perjalanan Isra dan Miraj, Nabi Muhammad SAW dipercaya naik ke langit dari batu ini dengan bantuan tangga surgawi (Miraj).

    Batu ini menjadi simbol spiritual dan historis yang penting bagi umat Islam, menggambarkan hubungan erat antara bumi dan langit.

    Sebagai bagian integral dari Masjid Al-Aqsa, Shakhrah tidak hanya menjadi saksi peristiwa agung dalam Islam, tetapi juga mengingatkan kita pada kemuliaan dan kekhususan tempat suci ini dalam sejarah umat manusia.

    Menurut beberapa tafsir dan riwayat, Shakhrah akan memiliki peran penting di akhir zaman. Malaikat Israfil disebut akan meniup sangkakala dari tempat ini untuk memanggil umat manusia ke Padang Mahsyar.

    Hal ini menunjukkan bahwa Batu Shakhrah tidak hanya penting dalam konteks sejarah, tetapi juga memiliki dimensi eskatologis dalam ajaran Islam.

    Selain memiliki makna penting bagi umat Islam, Batu Shakhrah juga dihormati dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Dalam tradisi Yahudi, Shakhrah dipercaya sebagai tempat Nabi Ibrahim akan mengorbankan putranya, Ishak. 

  • 2 Contoh Ceramah tentang Isra Miraj, Lengkap dengan Dalil – Halaman all

    2 Contoh Ceramah tentang Isra Miraj, Lengkap dengan Dalil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Isra Miraj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam. 

    Masyarakat biasanya menggelar berbagai acara saat peringatan Isra Miraj. 

    Salah satu rangkaian kegiatan yang digelar umumnya diisi ceramah tentang Isra Miraj itu sendiri. 

    Ceramah tentang Isra Miraj dapat berisi makna dan hikmah di balik perjalanan Nabi Muhammad SAW.

    Sebagai referensi, simak dua contoh ceramah tentang Isra Miraj di bawah ini. 

    Contoh Ceramah tentang Isra Miraj #1

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.

    Bismillahirrahmanirrahim

    الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِينُ وَعَلَىٰ أُمُورِ دُّنْيَا وَالدِّينِ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَىٰ أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

    Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, wa bihi nasta’inu wa ‘ala umuri dunya wa ad-din. Wa as-salatu wa as-salamu ‘ala asyrafil anbiya’i wal-mursalin, wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma’in.

    Hadirin yang saya hormati,

    Pada kesempatan yang penuh berkah ini, kita berkumpul untuk memperingati peristiwa Isra Mi’raj yang penuh hikmah dan pelajaran bagi umat Islam. 

    Salah satu aspek terpenting dari Isra Mi’raj adalah bagaimana peristiwa ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas iman kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW.

    Peristiwa Isra Mi’raj mengandung banyak pesan moral yang seharusnya menjadi bahan refleksi untuk kita semua dalam meningkatkan kedekatan kita dengan Allah SWT.

    Mari kita lihat bersama, bagaimana melalui Isra Mi’raj, Allah SWT ingin mengingatkan kita untuk senantiasa memperbaiki dan memperkuat iman kita.

    Pertama, pentingnya keyakinan kepada Allah.

    Isra Mi’raj adalah mukjizat yang menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah. Nabi Muhammad SAW, dalam perjalanan ini, mengalami pengalaman yang luar biasa, yang membuktikan bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

    Perjalanan yang tidak dapat dijangkau oleh akal manusia biasa ini mengajarkan kita untuk lebih meningkatkan keyakinan kita kepada Allah.

    Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

    {سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَىٰ الْمَسْجِدِ الْأَقْصَىٰ}

    Subhana allathee asra bi’abdihi laylan min al-masjid al-harami ila al-masjid al-aqsa.

    Artinya: “Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa.” (Al-Isra: 1)

    Perjalanan ini bukan hanya perjalanan fisik semata, tetapi juga perjalanan spiritual yang menunjukkan bahwa Allah mampu melakukan segala sesuatu, bahkan yang tidak terjangkau oleh pemahaman manusia.

    Kedua, peningkatan kualitas ibadah sebagai bentuk penguatan iman.

    Pada saat Mi’raj, Nabi Muhammad SAW menerima perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu.

    Shalat merupakan ibadah yang sangat penting, karena selain sebagai bentuk penghambaan kepada Allah, juga merupakan cara untuk mengingat-Nya dan menjaga hubungan yang kuat dengan-Nya.

    Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

    {إِنَّ الصَّلاةَ تَنهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ}

    Inna as-salata tanha ‘anil fahsha’i wal munkar.

    Artinya: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.” (Al-Ankabut: 45)

    Shalat adalah salah satu bentuk ibadah yang dapat memperkuat iman kita, karena dengan shalat, kita mengingat Allah, memohon pertolongan-Nya, dan memperbaharui komitmen kita untuk menjalani hidup sesuai dengan tuntunan-Nya.

    Dalam setiap rakaat shalat, kita diajarkan untuk selalu bertawakal kepada-Nya.

    Ketiga, peningkatan rasa tawakkal (berserah diri) kepada Allah.

    Dalam peristiwa Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW menunjukkan contoh kesabaran dan keteguhan hati dalam menjalani perintah Allah, meskipun perjalanan tersebut sangat berat dan penuh tantangan.

    Ini mengajarkan kita untuk selalu bertawakkal kepada Allah dalam setiap langkah hidup kita.

    Allah SWT berfirman:

    {فَتَوَكَّ لَ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ}

    Fatawakkal ‘ala Allahi inna Allaha yuhibbu al-mutawakkilin.

    Artinya: “Maka bertawakallah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (Ali Imran: 159)

    Dengan berserah diri kepada Allah, kita meyakini bahwa apapun yang terjadi dalam hidup ini adalah bagian dari takdir-Nya yang terbaik untuk kita.

    Tawakkal yang dilandasi iman yang kuat akan memberikan ketenangan batin dan keyakinan bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.

    Hadirin yang saya hormati,

    Isra Mi’raj mengingatkan kita untuk senantiasa memperbaharui dan memperkuat kualitas iman kita. Dengan meningkatkan keyakinan kepada Allah, menjaga ibadah, dan senantiasa bertawakkal kepada-Nya, kita akan merasakan kedekatan dengan Allah yang akan memberikan ketenangan hati dan kehidupan yang lebih baik.

    Marilah kita berdoa, semoga Allah SWT senantiasa memberi kita kekuatan untuk meningkatkan kualitas iman kita, dan menjadikan kita umat yang selalu mendekatkan diri kepada-Nya dengan penuh keikhlasan dan ketulusan.

    Semoga kita selalu diberikan hidayah dan petunjuk-Nya dalam setiap langkah hidup kita. Aamiin.

    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Contoh Ceramah tentang Isra Miraj #2

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.

    Bismillahirrahmanirrahim.

    الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِينُ وَعَلَىٰ أُمُورِ دُّنْيَا وَالدِّينِ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَىٰ أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

    Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, wa bihi nasta’inu wa ‘ala umuri dunya wa ad-din. Wa as-salatu wa as-salamu ‘ala asyrafil anbiya’i wal-mursalin, wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma’in.

    Hadirin yang saya hormati,

    Pada kesempatan yang mulia ini, kita berkumpul untuk merenungkan peristiwa agung yang terjadi dalam sejarah Islam, yaitu peristiwa Isra Mi’raj.

    Perjalanan luar biasa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW ini bukan hanya sekadar mukjizat, tetapi juga mengandung banyak pelajaran berharga, terutama mengenai keutamaan akhlak seorang Muslim.

    Isra Mi’raj mengajarkan kita untuk meningkatkan kualitas akhlak dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.

    Meskipun peristiwa ini sangat mengagumkan dari sisi fisik dan spiritual, namun ada pesan yang lebih dalam yang terkandung di dalamnya, yaitu pentingnya memiliki akhlak yang mulia sebagai ciri khas seorang Muslim sejati.

    Pertama, akhlak sabar dan tawakal yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW.

    Selama perjalanan Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, baik dalam perjalanan fisik maupun dalam penerimaan wahyu dari Allah SWT.

    Meskipun demikian, beliau menunjukkan kesabaran dan tawakal yang luar biasa. 

    Hal ini mengajarkan kita untuk senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian hidup dan bertawakkal kepada Allah.

    Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

    {وَصَابِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ}

    Wa sabiruu wa sabiruu wa raabituu wattaqu Allaha la’allakum tuflihun.

    Artinya: “Dan bersabarlah kamu, dan kuatkanlah kesabaranmu, dan tetap bersiap siaga serta bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (Ali Imran: 200)

    Dari ayat ini, kita belajar bahwa kesabaran adalah kunci untuk meraih keberhasilan dalam hidup.

    Seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW, kita harus menghadapi segala ujian dengan sabar dan tawakal kepada Allah.

    Kedua, akhlak rendah hati dan tawadhu’.

    Peristiwa Isra Mi’raj juga mengajarkan kita tentang pentingnya sikap tawadhu’ atau rendah hati.

    Meskipun Nabi Muhammad SAW dipilih oleh Allah untuk menerima wahyu langsung dan melakukan perjalanan yang luar biasa, beliau tetap menunjukkan sikap rendah hati.

    Nabi Muhammad SAW tidak pernah sombong, meskipun beliau adalah utusan Allah yang mulia.

    Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

    {وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا}

    Wa qulu linnasi husnan.

    Artinya: “Dan ucapkanlah kepada manusia dengan perkataan yang baik.” (Al-Baqarah: 83)

    Perkataan yang baik dan sikap rendah hati adalah bagian dari akhlak yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

    Kita diajarkan untuk tidak sombong, meskipun dalam keadaan yang mulia atau berprestasi, serta untuk selalu berbicara dengan baik kepada orang lain.

    Ketiga, akhlak jujur dan amanah.

    Selama perjalanan Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW juga menunjukkan sikap jujur dan amanah, baik dalam menyampaikan wahyu maupun dalam memimpin umat Islam.

    Kejujuran adalah salah satu akhlak yang harus dijaga oleh setiap Muslim. 

    Dalam segala aspek kehidupan, kita harus selalu berbicara dan bertindak dengan jujur, serta menjaga amanah yang diberikan kepada kita.

    Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

    {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا}

    Ya ayyuha alladhina amanu ittaqu Allaha wa qulu qawlan sadidan.

    Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.” (Al-Ahzab: 70)

    Akhlak jujur dan amanah sangat penting dalam menjaga keharmonisan hubungan antar sesama. Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita harus selalu menjaga kejujuran dan amanah dalam setiap perkataan dan tindakan kita.

    Hadirin yang saya hormati,

    Peristiwa Isra Mi’raj bukan hanya sebuah mukjizat yang luar biasa, tetapi juga memberikan banyak pelajaran penting, terutama dalam hal akhlak.

    Dari perjalanan ini, kita diajarkan untuk selalu sabar, rendah hati, jujur, dan amanah dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak yang mulia adalah cermin dari kualitas keimanan seseorang.

    Marilah kita berusaha untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan kita.

    Semoga dengan mengikuti jejak beliau, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, yang selalu menunjukkan akhlak yang mulia dalam segala aspek kehidupan kita.

    Mari kita berdoa, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk memiliki akhlak yang baik dan mulia, serta menjadikan kita hamba yang senantiasa mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dalam setiap langkah hidup kita.

    Semoga kita selalu diberi petunjuk dan hidayah-Nya agar kita dapat memperbaiki diri dan menjadi umat yang dicintai oleh Allah.

    Aamiin.

    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    (Tribunnews.com/Nurkhasanah)

  • Isra Miraj 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Penjelasan dan Maknanya

    Isra Miraj 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Penjelasan dan Maknanya

    Jakarta, Beritasatu.com – Isra Mikraj merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang memperingati perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam di Makkah menuju Masjidilaqsa di Palestina. Lantas, kapan Isra Mikraj 2025?

    Isra Mikraj adalah istilah dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu “Isra,” yang berarti perjalanan malam, dan “Mikraj,” yang berarti alat atau tangga untuk naik. Peristiwa ini merupakan perjalanan spiritual yang istimewa dalam sejarah Islam.  

    Isra menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam di Makkah ke masjid al-Aqsa di Palestina, sedangkan Mikraj merujuk pada kelanjutan perjalanan beliau dari masjid al-Aqsa menuju langit untuk bertemu Allah Swt. Perjalanan ini berakhir di Sidratulmuntaha, titik terjauh yang hanya dapat dicapai oleh Nabi Muhammad SAW, yang menjadi simbol kedekatan tertinggi antara manusia dan Tuhan.  

    Isra Mikraj tidak hanya berupa perjalanan fisik tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Dalam perspektif keislaman, peristiwa ini menjadi landasan bagi syariat kewajiban shalat. Shalat sendiri dipahami sebagai hadiah istimewa dari Allah untuk umat Islam, sekaligus sarana mendekatkan diri kepada-Nya dan simbol ketaatan kepada Tuhan.  

    Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW juga diperlihatkan berbagai gambaran tentang kehidupan di surga dan neraka. Hal ini bertujuan memberikan pelajaran bermakna serta motivasi kepada umat Islam untuk memperbaiki diri dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Kapan Isra Mikraj 2025?

    Isra Mikraj 2025 merupakan salah satu hari libur nasional yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, Isra Mikraj 2025 jatuh pada hari Senin (27/1/2025), yang bertepatan dengan 27 Rajab 1446 Hijriah.  

    Penetapan Isra Mikraj sebagai hari libur nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa dan dilanjutkan menuju Sidratulmuntaha.

    Dengan ditetapkannya Isra Mikraj sebagai hari libur, masyarakat dapat memanfaatkan waktu untuk refleksi spiritual, menghadiri pengajian, atau mengadakan kegiatan keagamaan bersama keluarga dan komunitas.

    Dengan demikian, peringatan Isra Mikraj jatuh pada Senin (27/1/2025) dan menjadi momen untuk merenung dan memperdalam pemahaman kita akan makna spiritual di balik perjalanan Nabi Muhammad SAW.