Tempat Fasum: Masjid Al-Aqsa

  • Banyak Warga Israel Serbu Al-Aqsa, Palestina Desak PBB Bertindak

    Banyak Warga Israel Serbu Al-Aqsa, Palestina Desak PBB Bertindak

    Yerusalem

    Otoritas Palestina mengatakan bahwa aksi penyerbuan oleh para pemukim Israel terhadap kompleks suci Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, semakin meningkat. Palestina mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan menyikapi hal tersebut.

    Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataannya, seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, Senin (7/7/2025), mengatakan bahwa penyerbuan para pemukim Israel akan memiliki konsekuensi serius terhadap status quo historis dan legal di lokasi konflik dan di kota yang diduduki.

    “Yerusalem Timur merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Palestina yang diduduki dan merupakan ibu kota Negara Palestina,” tegas Kementerian Luar Negeri Palestina.

    Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Palestina meminta PBB untuk mengambil tindakan segera untuk menyelamatkan Yerusalem, dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen yang ada di dalam wilayah tersebut.

    Kementerian Luar Negeri Palestina menyerukan kepada PBB dan badan-badannya “untuk memikul tanggung jawab mereka dan mengambil tindakan mendesak untuk menyelamatkan kota Yerusalem dan tempat-tempat suci Kristen dan Islam, terutama Masjid Al-Aqsa, dan memberikan perlindungan terhadap tindakan dan rencana eskalasi sepihak pendudukan (Israel)”.

    Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Muslim. Sementara umat Yahudi menyebut area tersebut sebagai “Temple Mount” atau “Gunung Bait Suci” dan mengklaim tempat itu sebagai lokasi dua kuil Yahudi pada zaman kuno.

    Lihat juga Video: Warga Israel Ramai-ramai Geruduk Masjid Al-Aqsa Lalu Bikin Provokasi

    Menurut Kementerian Wakaf dan Urusan Keagamaan Palestina, para pemukim Israel yang ilegal telah melakukan sedikitnya 25 penyerbuan di kompleks Masjid Al-Aqsa sepanjang bulan lalu.

    Disebutkan juga oleh kementerian itu bahwa pasukan Israel menutup Church of the Holy Sepulchre atau Gereja Makam Kudus selama 11 hari, melarang umat Kristen untuk berdoa di sana, dengan dalih masalah keamanan.

    Israel menduduki Yerusalem Timur, yang menjadi lokasi kompleks Masjid Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel tahun 1967 silam. Pada tahun 1980, Israel mencaplok seluruh kota tersebut dalam tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

    Lihat juga Video: Warga Israel Ramai-ramai Geruduk Masjid Al-Aqsa Lalu Bikin Provokasi

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Salat Iduladha di Masjid Al Aqsa, Yerusalem Diikuti 80 Ribu Warga Palestina

    Salat Iduladha di Masjid Al Aqsa, Yerusalem Diikuti 80 Ribu Warga Palestina

    JAKARTA – Sekitar 80.000 warga Palestina melaksanakan salat Iduladha di Masjid Al Aqsa di Yerusalem pada Jumat pagi, meskipun ada pembatasan ketat dari Israel dan suasana muram di tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza.

    Sementara itu, pasukan polisi Israel dikerahkan secara besar-besaran di dalam dan sekitar kompleks Al Aqsa dan Kota Tua sebelum, selama, dan setelah salat.

    Namun, banyak warga Palestina dari Tepi Barat tidak dapat menghadiri salat Iduladha di Yerusalem karena pembatasan pergerakan oleh Israel, sehingga terpaksa melaksanakan salat di luar gerbang masjid.

    Semangat perayaan Iduladha yang biasa terasa meriah justru tidak tampak. Suasana di Yerusalem terasa muram karena kota itu tengah bergulat dengan dampak perang genosida yang terus dilakukan Israel di Jalur Gaza. 

    Israel, yang menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, telah melancarkan serangan genosida di Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan hampir 54.700 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

    Badan-badan bantuan telah memperingatkan tentang risiko kelaparan di antara lebih dari 2 juta penduduk di daerah kantong itu

    November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas kejahatan perangnya terhadap warga sipil di daerah Jalur Gaza.

  • HNW Dukung Pernyataan Prabowo-Macron Bebaskan Palestina dari Penjajahan

    HNW Dukung Pernyataan Prabowo-Macron Bebaskan Palestina dari Penjajahan

    Jakarta

    Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mendukung pernyataan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menghadirkan negara Palestina merdeka dari penjajahan, yang berdaulat penuh atas rakyat dan tanah airnya. HNW pun berharap Prabowo dapat mengajak lebih banyak negara lagi agar mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

    “Pernyataan bersama Presiden Prabowo dan Macron itu wajar didukung, karena selain sesuai dengan amanat pembukaan UUD NRI 1945 yang menjadi pegangan sikap resmi Indonesia sejak Presiden pertama RI; Bung Karno, juga bertemu dengan momentum makin banyaknya negara yang menolak genosida Israel atas Gaza dan malah mengakui Palestina sebagai negara Merdeka, seperti Spanyol, Norwegia, Irlandia, Kolombia, Venezuela, Kuba, Chile, Bolivia, dan belakangan bahkan Perancis berinisiatif bersama Inggris dan Kanada akan mengumumkan pengakuan Palestina sebagai negara merdeka,” ujar HNW dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).

    HNW menambahkan, Macron akan membuat komunike bersama Arab Saudi pada bulan Juni yang akan datang untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

    “Semoga dengan konsistensi itu, 146 negara anggota PBB yang sudah mengakui Palestina sebagai negara merdeka, akan makin solid dan memudahkan mayoritas mutlak negara-negara anggota PBB mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat sebagai anggota penuh PBB, seperti negara-negara anggota PBB lainnya,” katanya.

    Meski demikian, HNW juga mengkritisi terkait pernyataan Prabowo yang akan mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

    HNW memahami pernyataan itu sebagai bentuk implementasi dari solusi yang ditawarkan untuk akhiri masalah Israel – Palestina dengan menghadirkan “two state solution’ atau solusi dua negara. Adapun hal tersebut merupakan suatu jenis solusi yang bahkan sejak diusulkan jadi prakarsa negara-negara Arab, selalu ditolak oleh Israel.

    Untuk itu, HNW mengingatkan akan lebih solutif dan sesuai dengan Konstitusi apabila Prabowo lebih fokus mengedepankan perjuangkan kemerdekaan Palestina yang diakui oleh mayoritas mutlak negara-negara dunia atau anggota PBB.

    Dengan begitu, pernyataan untuk membuka hubungan diplomatik tidak buru-buru disampaikan, sampai Palestina merdeka dan berdaulat penuh sesuai keputusan OKI dan Liga Arab.

    “Solusi dua negara ini memang bukan suatu hal yang baru. Sejak tahun 2002 sudah dimunculkan, tetapi sejak saat itu sampai sekarang Israel selalu menolak ‘two state solution’ itu. Konsensus KTT Liga Arab di Kairo pada akhir Maret, yang disetujui penuh oleh KTT Menlu OKI di Jeddah, selain menolak genosida yang dilakukan Israel atas Gaza juga menolak proposal Trump untuk relokasi warga Gaza. Mereka juga mendukung Palestina merdeka dengan ibukota Yerusalem Timur, sebagaimana keputusan KTT Luar biasa OKI di Istanbul yang dihadiri Presiden Jokowi, sekalipun hal itu ditolak oleh Israel apalagi dengan batas teritorial negara Palestina adalah kawasan sebelum pendudukan Israel tahun 1967,” jelasnya.

    HNW mengatakan kondisi belakangan ini, Israel melalui Perdana Menteri Netanyahu semakin memperluas penjajahan dan pendudukan bukan hanya di Gaza, tetapi juga di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Israel dan warganya pun semakin sering menyerbu dan beribadat di kawasan Masjid Al Aqsa.

    Tak hanya itu, lanjut HNW, mereka juga berencana ingin mengubah Masjid Al Aqsa menjadi Solomon Temple. Padahal UNESCO sejak 2016 sudah memutuskan mengakui Masjid Al Aqsa sebagai warisan budaya milik umat Islam.

    HNW menjelaskan publik tentu tidak menginginkan Prabowo terkena tipu muslihat Israel yang dikenal sebagai pihak yang tidak menghormati norma dan keputusan lembaga internasional seperti Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC).

    Bahkan, kata HNW, banyak Resolusi PBB yang tidak dipatuhi Israel. Israel juga sangat dikenal sebagai pihak yang mudah mengingkari kesepakatan termasuk kesepakatan gencatan senjata terakhir dengan HAMAS.

    “Publik tentu tidak ingin Presiden Prabowo jadi korban Israel; Misalnya hari ini Israel menyatakan dukungan kepada Palestina sebagai negara merdeka, dan kemudian Presiden Prabowo menyatakan mengakui Israel dan membuka hubungan diplomatik, tapi besoknya lagi Israel mengulangi laku tidak komitmennya dengan kembali menyerang dan menjajah Israel. Beberapa negara Arab sudah melakukan normalisasi dengan dalih untuk mewujudkan Palestina merdeka, tapi hasilnya alih-alih Palestina makin mendekati merdeka dengan ‘two state solution’, malah Israel makin merasa mendapat legitimasi untuk memperluas kekuasaannya dan penjajahannya atas Palestina,” jelasnya.

    HNW mengatakan pernyataan Prabowo terkait syarat ‘pengakuan terhadap Israel apabila Palestina merdeka’, bukan dalam arti Palestina hanya asal menjadi negara merdeka atau hanya menjadi negara boneka Israel. Sebab, Israel melucuti persenjataan Palestina, juga tidak memberikan kedaulatan politik maupun ekonomi.

    Selain itu, HNW menilai Palestina bukan merdeka apabila kawasan teritorinya seperti Gaza dihancurkan dan warganya direlokasi keluar Palestina. Kemudian, Yerusalem Timur dikuasai Israel dan masjid Al Aqsa dihancurkan dan digantikan dengan Solomon Temple.

    “Melainkan yang diharapkan Presiden Prabowo tentunya adalah negara Palestina yang benar-benar merdeka dan berdaulat penuh sebagaimana cita-cita perjuangan Bangsa Palestina yang disetujui oleh Liga Arab maupun OKI, layaknya negara merdeka anggota penuh PBB lainnya. Dan mestinya wacana ‘two state solution’ juga tetap memberlakukan keputusan lembaga-lembaga internasional yang sudah didukung secara resmi oleh Indonesia, seperti keputusan-keputusan OKI, advisory opinion ICJ agar Israel meninggalkan wilayah pendudukan ilegal yang menjadi resolusi Majelis Umum PBB, dan perintah ICC untuk menangkap PM Israel Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Gallant atas genosida dan kejahatan kemanusiaan serta kejahatan perang yang mereka lakukan di Gaza, Palestina,” jelasnya.

    HNW mengatakan apabila syarat utama tersebut dapat terealisasi, kemudian Palestina sudah tidak dijajah Israel, barulah ada kewajaran untuk mendiskusikan opsi mengakui Israel sebagai negara dan membuat hubungan diplomatik sesuai Pembukaan UUD NRI 1945 alinea pertama dan keempat.

    Itu hal mendasar yang tentu menjadi komitmen Presiden Prabowo melanjutkan komitmen Presiden-Presiden RI sebelumnya, dan hanya dengan begitulah hutang Indonesia berupa kemerdekaan Palestina benar-benar akan terbayar,” pungkasnya.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kebakaran Bikin Perpecahan di Israel Kian Besar, Sengaja Dibakar Agar Perayaan Kemerdekaan Batal? – Halaman all

    Kebakaran Bikin Perpecahan di Israel Kian Besar, Sengaja Dibakar Agar Perayaan Kemerdekaan Batal? – Halaman all

    Kebakaran Bikin Perpecahan di Dalam Israel Kian Besar, Sengaja Dibakar Agar Hari Kemerdekaan Batal?

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran hutan yang berkobar di Israel dilaporkan memperparah krisis politik negara itu.

    Perpecahan makin hebat saat tokoh-tokoh pro-pemerintah menuduh aktivis kiri melakukan pembakaran secara sengaja.

    Sejak Rabu dini hari, kebakaran hutan telah menyebar di beberapa komunitas, kota, dan hutan di Israel tengah di mana sedikitnya 10 kota dan komunitas dievakuasi, menurut polisi Israel.

    Kebakaran yang berkobar memaksa Israel mencari bantuan pemadam kebakaran dari negara-negara termasuk Yunani, Kroasia, Italia, dan Pemerintah Siprus Yunani.

    Menurut sumber medis, sedikitnya 20 orang dirawat oleh kebakaran hutan, sebagian besar dari mereka menderita menghirup asap.

    Perkiraan Dana Nasional Yahudi menunjukkan, kebakaran hutan saat ini di perbukitan Yerusalem telah menghancurkan sekitar 11.700 dunam (2.891 hektar) lahan hutan, termasuk Taman Kanada, dekat wilayah Latrun, yang hampir seluruhnya terbakar.

    Hutan lain antara Yerusalem dan Tel Aviv, termasuk Hutan Eshtaol, Taman Anava, dan Hutan Shoresh, juga rusak parah akibat kebakaran hutan, menurut harian Yedioth Ahronoth.

    Kebakaran tersebut memaksa pihak berwenang untuk menutup Rute 1, jalan raya utama yang menghubungkan Tel Aviv ke Yerusalem.

    Adegan kekacauan terjadi saat penduduk meninggalkan kendaraan mereka dan melarikan diri dengan berjalan kaki, sementara api mendekati jalan raya.

    Pihak berwenang Israel mengatakan, 163 tim pemadam kebakaran tengah berupaya memadamkan api, termasuk 21 ATV (kendaraan segala medan) dan pesawat Shimshon. Dua belas pesawat pemadam kebakaran juga diperkirakan akan lepas landas pada Kamis pagi.

    Dugaan Pembakaran

    Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir memerintahkan pengiriman sekitar 14.000 personel keamanan di seluruh Israel.

    Ada kecurigaan pembakaran secara sengaja kemungkinan menjadi penyebab kebakaran besar tersebut.

    Lembaga penyiaran publik Israel, KAN mengatakan dinas keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet mengambil bagian dalam investigasi untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran hutan tersebut.

    Namun, sejauh ini penjelasan resminya tetap mengatakan kalau suhu tinggi dan angin kencang telah memungkinkan kebakaran di kawasan hutan menyebar dengan cepat, karena tidak ada bukti yang ditemukan yang mengarah pada pembakaran.

    ISRAEL HADAPI KEBAKARAN – Gambar diambil dari Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel, Rabu (30/4/2025), memperlihatkan mobil pemadam kebakaran Israel pada hari Rabu berupaya memadamkan api di sekitar pegunungan di Yerusalem yang diduduki. Api hampir mendekati pemukiman Zionis di Yerusalem yang diduduki. (Facebook Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel)

    Perpecahan Internal

    Saat kebakaran masih berkobar di tengah upaya memadamkannya, muncul tuduhan kalau aktivis sayap kiri Israel berada di balik kebakaran tersebut.

    Yair Netanyahu, putra perdana menteri, mengisyaratkan dalam unggahan di media sosial bahwa aktivis sayap kiri mungkin berada di balik kebakaran itu.

    “Ada yang mencurigakan di sini,” tulis Yair Netanyahu di X, menuduh kelompok kiri berusaha membatalkan perayaan hari kemerdekaan Israel.

    “Kaum kiri Kaplanis telah berusaha mati-matian dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan dan upacara penyalaan obor,” tambahnya.

    Apa yang mereka maksud sebagai Hari Kemerdekaan tersebut, yang menandai berdirinya Israel pada tahun 1948, bertepatan dengan peringatan Nakba yang diperingati warga Palestina, merujuk pada pemindahan massal warga Palestina selama periode ketika geng-geng Zionis melakukan pembantaian terhadap warga sipil.

    “Tuduhan tak berdasar Yair Netanyahu terhadap kelompok dan aktivis sayap kiri, yang disampaikan tanpa bukti, menyoroti jurang pemisah yang semakin dalam antara pemerintah Israel dan oposisi,” ulas Anews, Jumat (2/5/2025). 

    Perpecahan ini bermula dari ketidaksepakatan atas pelaksanaan perang di Gaza, khususnya penolakan pemerintah untuk berunding dengan Hamas guna mengakhiri perang dengan imbalan tawanan Israel yang ditahan di Gaza.

    Tangkapan layar yang diambil dari rekaman AFPTV menunjukkan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir berbicara di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada 17 Juli 2024. (Tangkap layatAFPTV)

    Ben-Gvir Disalahkan

    Menurut harian Haaretz, seorang mantan pejabat keamanan publik menuduh Ben-Gvir melemahkan kesiapan pemadaman kebakaran.

    Dia juga mengatakan kalau hal itu memengaruhi respons Israel terhadap kebakaran hutan besar-besaran di perbukitan Yerusalem.

    Haaretz mengutip Tomer Lotan, mantan pejabat keamanan Israel, yang mengatakan kalau  Ben-Gvir menolak proposal pada tahun 2022 untuk membeli helikopter Black Hawk bagi polisi.

    Pembelian ini merupakan bagian dari rencana nasional yang lebih luas untuk memerangi kebakaran hutan besar.

    “Tidak ada contoh yang lebih jelas tentang ketidakbertanggungjawaban dan bahaya penunjukan Ben-Gvir sebagai menteri,” kata Lotan, mengacu pada kebakaran yang sedang terjadi.

     

    (oln/anews/*)

  • Soal Video AI Penghancuran Masjid Al Aqsa, Mufti Besar Palestina Beri Peringatan Keras

    Soal Video AI Penghancuran Masjid Al Aqsa, Mufti Besar Palestina Beri Peringatan Keras

    PIKIRAN RAKYAT – Belum lama ini beredar video buatan Artificial intelligence (AI) yang menggambarkan penghancuran salah satu masjid penting bagi umat Islam yaitu Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Palestina.

    Tak hanya menggambarkan penghancuran Masjid Al Aqsa, video tersebut juga menunjukkan pembangunan yang disebut sebagai ‘Kuil’. Video ini diberi judul ‘Tahun Depan di Yerusalem.

    Video tersebut telah menyebar di media sosial dan menuai kecaman dari banyak pihak. Terlebih saat ini genosida di Gaza, Palestina masih berlangsung dan Israel memblokir bantuan internasional yang hendak masuk ke Gaza.

    Mengenai video tersebut, Mufti Besar Yerusalem dan Wilayah Palestina, Sheikh Muhammad Hussein, mengeluarkan peringatan keras terkait dengan implikasi serius dari video provokatif yang beredar.

    Sheikh Hussein mengutuk keras dan menyebut hal itu sebagai hasutan terang-terangan. 

    “Video tersebut mencerminkan ideologi kelompok kolonial ekstremis dan organisasi kolonialis, yang hasutannya semakin diperkuat di tengah provokasi yang sedang berlangsung di tempat suci tersebut. Termasuk serangan berulang dan tindakan provokatif oleh para ekstremis di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel,” katanya dilaporkan WAFA.

    Mufti Besar menganggap otoritas pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi dari kampanye berbahaya ini. Dia menekankan bahwa tindakan tersebut sangat menyinggung perasaan umat Islam di seluruh dunia.

    Sheikh Hussein menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan tegas guna menghentikan pelanggaran yang terus terjadi di Masjid Al Aqsa. 

    Dia mendesak para pemimpin dunia dan para pembuat keputusan untuk mengambil semua langkah yang diperlukan guna melindungi dan mencegah segala bentuk kerusakan di tempat suci tersebut.

    Tanggapan Otoritas Palestina

    Kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan simbol identitas Palestina. Kompleks ini dikelola oleh Yordania, tetapi akses ke situs itu sendiri dikontrol oleh tentara Israel. 

    Kompleks ini juga dianggap sebagai situs penting oleh orang Yahudi, yang meyakini bahwa kompleks ini adalah situs Bait Suci Pertama dan Kedua, yang terakhir dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 M.

    Kekhawatiran pemerintah Palestina ini juga ditambah dengan beredarnya video buatan AI yang menggambarkan penghancuran Masjid Al Aqsa dan pembangunan ‘Kuil Ketiga’. Video tersebut diberi judul ‘Tahun Depan di Yerusalem’ dipublikasikan di media sosial.

    Menanggapi video kontroversial tersebut, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan video tersebut sebagai hasutan.

    “Hasutan sistematis untuk meningkatkan penargetan situs suci Kristen dan Islam di Yerusalem yang diduduki. Kementerian menyerukan kepada masyarakat internasional dan lembaga PBB terkait untuk menangani hasutan ini dengan sangat serius, dan mengambil tindakan yang diwajibkan oleh hukum internasional,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Soal Video AI Penghancuran Masjid Al Aqsa, Mufti Besar Palestina Beri Peringatan Keras

    Masjid Al Aqsa Mau Dihancurkan Israel, Pemerintah Palestina Khawatir dengan Ancaman yang Beredar

    PIKIRAN RAKYAT – Tak hanya Gaza, Israel juga menargetkan wilayah-wilayah lain di Palestina dalam melancarkan serangannya. Teranyar, masjid suci Al Aqsa ditargetkan untuk dihancurkan.

    Hal ini telah beredar di antara organisasi pemukim Israel yang mengancam akan melakukan penghancuran salah satu masjid penting bagi umat Islam tersebut. Hal ini telah menuai reaksi keras dari Pemerintah Palestina.

    Pemerintah Palestina begitu khawatir dengan ancaman dihancurkannya Masjid Al Aqsa yang terletak di Yerusalem. Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat memperingatkan adanya seruan oleh organisasi pemukim Israel.

    Seruan pemukim Israel itu beredar di media sosial dengan menggunakan bahasa ibrani. Selain berencana menghancurkan Masjid Al Aqsa, pemukim Israel; juga berencana membangun kuil ketika Al Aqsa dihancurkan.

    Dilaporkan Al Jazeera, kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan simbol identitas Palestina. Kompleks ini dikelola oleh Yordania, tetapi akses ke situs itu sendiri dikontrol oleh tentara Israel. 

    Kompleks ini juga dianggap sebagai situs penting oleh orang Yahudi, yang meyakini bahwa kompleks ini adalah situs Bait Suci Pertama dan Kedua, yang terakhir dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 M.

    Kekhawatiran pemerintah Palestina ini juga ditambah dengan beredarnya video buatan AI yang menggambarkan penghancuran Masjid Al Aqsa dan pembangunan ‘Kuil Ketiga’. Video tersebut diberi judul ‘Tahun Depan di Yerusalem’ dipublikasikan di media sosial.

    Menanggapi video kontroversial tersebut, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan video tersebut sebagai hasutan.

    “Hasutan sistematis untuk meningkatkan penargetan situs suci Kristen dan Islam di Yerusalem yang diduduki. Kementerian menyerukan kepada masyarakat internasional dan lembaga PBB terkait untuk menangani hasutan ini dengan sangat serius, dan mengambil tindakan yang diwajibkan oleh hukum internasional,” katanya.

    Kerap dikunjungi politisi dan pemukim Israel

    Politisi sayap kanan Israel serta pemukim Israel kerap mengunjungi kawasan Al Aqsa. Mereka melakukan ritual keagamaan di kawasan tersebut dengan perlindungan pasukan Israel. 

    Berdasarkan status quo yang telah berlaku selama puluhan tahun yang dipertahankan oleh otoritas Israel, warga Yahudi dan non-Muslim lainnya diizinkan untuk mengunjungi kompleks di Yerusalem Timur yang diduduki selama jam-jam tertentu, tetapi mereka tidak diizinkan untuk berdoa di sana atau memperlihatkan simbol-simbol keagamaan.

    Agustus lalu, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir menimbulkan kemarahan dengan mengatakan ia akan membangun sinagog Yahudi di kompleks Masjid Al Aqsa, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.

    Pernah dianggap sebagai gerakan pinggiran, kampanye untuk membangun ‘Kuil Ketiga/ di Al-Aqsa kini berkembang di Israel.

    Sejak menjabat pada Desember 2022, Ben-Gvir, sebagai menteri keamanan nasional, telah mengunjungi tempat suci tersebut sedikitnya enam kali dan menuai kecaman keras.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ratusan Pemukim Ilegal Israel Serbu Makam Yusuf di Bawah Perlindungan Tentara Israel – Halaman all

    Ratusan Pemukim Ilegal Israel Serbu Makam Yusuf di Bawah Perlindungan Tentara Israel – Halaman all

    Ratusan Pemukim Ilegal Israel Serbu Makam Yusuf di Bawah Perlindungan Tentara Israel

    TRIBUNNEWS.COM – Ratusan pemukim ilegal Israel pada Selasa (15/4/2025) malam menyerbu situs makam Yusuf, di timur kota Nablus, Tepi Barat utara yang diduduki.

    Kantor berita Palestina, Wafa mengutip sumber lokal yang mengatakan para pemukim menyerbu lokasi makam di bawah perlindungan ketat pasukan Israel, dan melakukan ritual Talmud di lokasi tersebut.

    Dikatakan juga para pemukim Yahudi Israel dikawal oleh para tokoh mereka, termasuk Zvi Sukkot , seorang anggota Knesset yang terkenal karena retorikanya anti-Palestina, dan Yossi Dagan , yang bertanggung jawab atas permukiman di Tepi Barat utara.

    Secara paralel, tentara Israel menyerbu wilayah timur Nablus dan mengerahkan penembak jitu di atas bangunan-bangunan dekat lokasi makam Yusuf serta menghancurkan jalan-jalan terdekat menuju lokasi tersebut, tambah penyiar Palestina tersebut.

    Dihormati oleh umat Muslim (Palestina) dan Yahudi (Israel), makam Yusuf telah lama menjadi titik api bentrokan antara warga Palestina dan pemukim Israel.

    Umat ​​Yahudi meyakini situs tersebut sebagai tempat pemakaman bapa leluhur kitab suci, Yusuf atau Joseph.

    Namun, umat Muslim menentang klaim ini dengan mengatakan bahwa seorang ulama Islam, Sheikh Yussef Dawiqat, dimakamkan di situs tersebut dua abad yang lalu.

    Sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, hampir 950 warga Palestina telah tewas dan hampir 7.000 terluka dalam serangan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal di seluruh Tepi Barat yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

    Pada bulan Juli 2024, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan lama Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal, dan menyerukan evakuasi semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

    SERBU MAKAM YUSUF – Suasana saat pemukim Israel menyerbu Makam Yusuf di Nablus, Tepi Barat. Orang-orang Palestina menegaskan bahwa situs tersebut merupakan tempat bersejarah milik umat Islam yang telah terdaftar di Departemen Wakaf Islam. (tangkap layar npc/RT Arabic)

    Memaksa Masuk Masjid Al-Aqsa

    Selain insiden tersebut, ratusan pemukim ilegal Israel dilaporkan juga memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada Selasa, menandai hari ketiga hari raya keagamaan Yahudi Paskah , kata seorang pejabat Palestina.

    Pejabat Departemen Wakaf Islam di Yerusalem mengatakan bahwa sedikitnya 1.220 pemukim ilegal memasuki lokasi titik api di bawah perlindungan polisi Israel sejak pagi.

    Para saksi mata mengatakan para pemukim masuk melalui area Gerbang Al-Mugharbah, di sebelah barat masjid suci.

    Sekitar 1.149 pemukim ilegal masuk ke kompleks tersebut pada hari Senin, dan 494 lainnya pada hari Minggu untuk menandai liburan selama seminggu.

    Paskah, yang memperingati keluarnya bangsa Israel dari Mesir pada masa Nabi Musa, dianggap sebagai salah satu hari raya terpenting dalam kalender agama Yahudi.

    Menurut Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina, pemukim ilegal menyerbu masjid tersebut sebanyak 21 kali bulan lalu, ketika umat Islam merayakan bulan suci Ramadan.

    Angka yang dirilis oleh gubernur Yerusalem menunjukkan bahwa 13.064 pemukim ilegal menyerbu masjid tersebut pada kuartal pertama tahun 2025.

    Sejak tahun 2003, Israel telah mengizinkan pemukim ilegal memasuki kompleks titik api hampir setiap hari, kecuali hari Jumat dan Sabtu.

    Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Umat Yahudi menyebut area itu “Temple Mount,” dan mengklaim bahwa di sana terdapat dua kuil Yahudi pada zaman dahulu.

    Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967.

    Israel mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

    Seputar Makam Yusuf yang Sering Diziarahi Yahudi Israel

    Makam Yusuf terletak di kota Balata, sebelah timur kota Nablus, sebuah wilayah di bawah kedaulatan Otoritas Palestina, tetapi telah menjadi fokus konflik antara Palestina dan Zionis sejak pendudukan kota Nablus pada tahun 1967.

    Makam tersebut menjadi tujuan rutin bagi gerombolan pemukim Israel untuk berdoa dan melakukan ritual Talmud.

    Pada 1986, otoritas pendudukan Israel mendirikan sekolah Yahudi untuk mengajarkan Taurat berdampingan dengan Makam Yusuf.

    Pada 1990 “kuburan tersebut” diubah menjadi pos militer yang dikendalikan oleh tentara pendudukan Israel dan Kementerian Agama Israel mengklasifikasikannya sebagai pusaka Yahudi.

    Menurut klaim Yahudi, tulang belulang Nabi Yusuf bin Ya’qub” A.s. dibawa dari Mesir dan dimakamkan di tempat tersebut.

    Berdasarkan sebuah riwayat dalam Kitab Kejadian (salah satu kitab Taurat), orang-orang Yahudi mengatakan bahwa “Nabi Yusuf memerintahkan Bani Israel untuk memindahkan tulang-tulangnya dan menguburnya di sebelah timur kota Sikhem”.

    Sikhem ini adalah kota Nablus di Kanaan.

    Penelitian sejarah menunjukkan bahwa makam tersebut masih baru dan berasal dari era Ottoman atau Turki Usmani pada tahun 1904, di mana makam dibangun untuk mengenang seorang ulama bernama Yusuf Dweikat, yang datang ke wilayah tersebut dan mengajarkan agama Islam.

    Setelah Yusuf Dweikat meninggal, Turki Usmani mendirikan sebuah bangunan di makam tersebut dan mausoleum untuk mengenang dan menghormati jasanya.

    “Makam ini kemudian ramai dikunjungi umat Islam, terutama kelompok sufi yang mengadakan acara tertentu untuk menghormati Syeikh Yusuf Dweikat,” kata ulasan situs NPC.

    Orang-orang Palestina menegaskan bahwa situs tersebut merupakan tempat bersejarah milik umat Islam yang telah terdaftar di Departemen Wakaf Islam.

    Sebelumnya bangunan yang di dalamnya terdapat makam Syeikh Yusuf Dweikat merupakan sebuah masjid sebelum diduduki oleh Israel.

    Selama beberapa tahun terakhir, Makam Yusuf telah menjadi titik konflik antara Palestina dan Zionis Israel.

    Kawasan ini menjadi area perlawanan rakyat Palestina, yang menyebabkan sejumlah besar penduduk Palestina meninggal dunia.

    Serbuan dan serangan pemukim Israel ke makam tidak pernah berhenti. Serbuan ini dilakukan di bawah penjagaan pasukan pendudukan Israel untuk melakukan ritual ibadah Talmud.

    Israel terus memaksakan realitas baru di daerah tersebut tanpa berhenti, melalui seruan yang dibuat oleh para pemukim dan sejumlah asosiasi Yahudi untuk mencaplok area makam demi “kedaulatan Israel” dan pendirian pusat permukiman Yahudi.

    Hal ini berarti lebih dari 30.000 keluarga Palestina terancam diusir jika otoritas pendudukan Israel menyetujui pendirian pos permukiman permanen, yang secara hukum internasional ilegal didirikan di daerah tersebut.

     

    (oln/anews/khbrn/)

  • Gaza Dikepung ‘Balas Dendam’: Roket Qassam Hujani Israel, Tel Aviv Balas dengan Bom Bertubi-tubi – Halaman all

    Gaza Dikepung ‘Balas Dendam’: Roket Qassam Hujani Israel, Tel Aviv Balas dengan Bom Bertubi-tubi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gaza dikepung balas dendam, roket Al-Qassam hujani Israel, Tel Aviv membalas dengan meluncurkan bom bertubi-tubi.

    Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, meluncurkan serangan roket bergelombang ke kota-kota di selatan Israel pada Minggu (6/4/2025) malam.

    Penyerbuan kemarin menandai eskalasi baru dalam konflik yang terus membara di kawasan tersebut.

    Media Israel melaporkan sirene peringatan serangan udara meraung-raung di berbagai wilayah selatan negara itu dan menyebabkan kalangan warga panik luar biasa.

    Dalam pernyataan resminya, Brigade Al-Qassam menyebut serangan ini sebagai respons terhadap aksi militer Israel di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem.

    “Neraka Brigade Qassam telah dimulai,” kata mereka.

    Al-Qassam menyatakan rudal-rudal yang mereka lancarkan adalah bentuk perlawanan atas penindasan yang terus terjadi, termasuk terhadap Masjid Al-Aqsa.

    Militer Israel mengonfirmasi ada sekitar 10 roket ditembakkan, sebagian besar berhasil dicegat.

    Namun, pecahan peluru tetap melukai sejumlah warga dan menyebabkan kerusakan di beberapa area, dikutip dari Arab News dan layanan darurat setempat.

    Tak lama setelah serangan roket, militer Israel memerintahkan evakuasi warga dari beberapa distrik di Deir Al-Balah, Jalur Gaza tengah.

    “Ini adalah peringatan terakhir sebelum serangan,” demikian bunyi pengumuman resmi militer, dikutip dari Arab News.

    Israel kemudian melancarkan serangan udara balasan yang diklaim menyasar peluncur roket Hamas.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang saat itu dalam perjalanan ke Washington, langsung memerintahkan tanggapan militer yang “kuat”, menurut pernyataan kantornya.

    Stasiun televisi Channel 12 Israel menyebutkan bahwa 12 orang mengalami luka ringan akibat serangan roket Hamas, mengutip pernyataan rumah sakit Bazilai di Ashkelon.

    Di sisi lain, otoritas kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa serangan balasan Israel pada hari yang sama telah menewaskan sedikitnya 39 warga Palestina.

    Puluhan lainnya luka-luka akibat rentetan bom yang menghantam area permukiman.

    Konflik ini tidak hanya memakan korban jiwa dari warga sipil, tetapi juga berdampak tragis bagi jurnalis.

    Laporan lembaga pemikir Watson Institute for International and Public Affairs yang berbasis di AS menyatakan perang di Gaza telah menjadi konflik paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah modern.

    Sejak Oktober 2023, sebanyak 232 jurnalis telah tewas, termasuk dalam serangan terbaru Israel terhadap kamp media di sekitar dua rumah sakit besar di Gaza.

    Dalam serangan itu, seorang jurnalis, Ahmed Mansour, dilaporkan terbakar hidup-hidup akibat serangan rudal, dikutip dari Al Arabiya.

    Serangan tersebut juga menewaskan dua orang lainnya dan melukai enam jurnalis lainnya.

    Militer Israel mengklaim serangan tersebut ditujukan kepada militan Hamas dan menegaskan mereka berupaya menghindari korban sipil.

    Tudingan bahwa Hamas menggunakan fasilitas sipil untuk tujuan militer terus dibantah oleh staf rumah sakit dan organisasi kemanusiaan.

    Kondisi kemanusiaan di Gaza kian memburuk.

    Menurut data pejabat Palestina, lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas sejak Israel meluncurkan serangan balasan pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menculik 251 lainnya sebagai sandera.

    Upaya perdamaian pun belum membuahkan hasil.

    Gencatan senjata yang sempat disepakati pada Januari 2025 kini tak lagi efektif, seiring saling tuding antara Israel dan Hamas atas kebuntuan dalam perundingan damai.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Kota-Kota Israel Hujan Roket, Sayap Militer Hamas: Neraka Brigade Qassam Telah Dimulai – Halaman all

    Kota-Kota Israel Hujan Roket, Sayap Militer Hamas: Neraka Brigade Qassam Telah Dimulai – Halaman all

    Kota-Kota Israel Hujan Roket, Sayap Militer Hamas: Neraka Brigade Qassam Telah Dimulai

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Hamas, mengeluarkan pernyataan pada Minggu (6/4/2025) malam setelah melancarkan serangan roket bergelombang ke kota-kota di Israel Selatan.

    Laporan media-media Israel menyatakan, serangan tersebut menghasilkan kepanikan luar biasa bagi pemukim di mana sirene peringatan serangan udara meraung-raung di berbagai wilayah.

    Dalam pernyataannya, Brigade Al Qassam menyinggung kata-kata yang kerap digemakan Amerika Serikat (AS) dan Israel soal akan terciptanya gerbang neraka di Gaza.

    Dari rentetan serangan rudal yang mereka luncurkan, Brigade Al Qassam menyebut kalau neraka dari mereka buat Israel sudah dimulai.

    Berikut pernyataan lengkap Brigade Al Qassam atas serangan roket yang mereka luncurkan ke sejumlah kota Israel tersebut:

    Atas nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

    “Dan bukan kamu yang melempar pada waktu kamu melempar, melainkan Allah yang melempar.”

    Wahai seluruh rakyat yang tengah berjuang, wahai rakyat kami yang sabar dan tabah… Kami umumkan, dengan pertolongan Allah SWT dan tekad para mujahidin yang gagah berani, bahwa neraka Brigade Qassam telah dimulai.

    Dan inilah rudal-rudal kita yang diberkahi menghujani pemukiman musuh, mengguncang entitas yang runtuh dan menebarkan teror ke dalam hati para prajurit dan pemukimnya.

    Kami, Brigade Al-Qassam, menegaskan bahwa serangan yang diberkahi ini dilakukan sebagai respons terhadap kejahatan pendudukan Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat kami di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem, dan sebagai respons terhadap penargetan rakyat kami dan Masjid Al-Aqsa kami yang diberkahi. 

    Kami berjanji kepada Anda bahwa masa depan lebih baik, dan api banjir tidak akan padam sampai penjajah diusir dari tanah kami, Insya Allah. 

    Kami menyerukan kepada bangsa dan rakyat kami yang heroik untuk mendukung dan membantu para pejuang mereka, karena pertempuran ini adalah pertempuran setiap orang yang merdeka, dan mendukung perlawanan adalah kewajiban setiap orang yang setia. 

    Itu adalah jihad… kemenangan atau kesyahidan.

    Brigade Izz ad-Din al-Qassam

    Jumat | 6 Syawal 1446 H bertepatan dengan 06/04/2025 M

    DIGUYUR ROKET – Tim pemadam kebakaran dan unit reaksi cepat Israel memadamkan api yang membakar sebuah mobil yang terkena roket serangan di Ashkelon, Israel, Minggu (6/4/2025). Sirene serangan udara diaktifkan di banyak kota Israel di malam itu saat serangan roket dari Gaza Tengah mengguyur kota. (Kredit Foto: Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel)

    Puing Berserakan di Israel

    Hamas menembakkan rentetan roket ke kota-kota di selatan Israel pada Minggu (6/4/2025).

    Serangan Hamas ini sebagai tanggapan atas “pembantaian” warga sipil oleh Israel di Gaza.

    Militer Israel mengatakan sekitar 10 proyektil ditembakkan, tetapi sebagian besar berhasil dicegat.

    Layanan darurat Israel mengatakan mereka merawat satu orang yang terluka akibat pecahan peluru.

    Kaca mobil yang pecah dan puing-puing berserakan di jalan kota, seperti yang ditunjukkan dalam video yang disebarkan oleh layanan darurat Israel.

    Sementara itu, otoritas kesehatan lokal Gaza mengatakan serangan militer Israel menewaskan sebanyak 39 orang di seluruh Jalur Gaza pada hari Minggu.

    Tak lama setelah penembakan roket, militer Israel memposting perintah evakuasi baru di X, yang menginstruksikan penduduk beberapa distrik di Kota Deir Al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah untuk meninggalkan daerah mereka, dengan alasan penembakan roket sebelumnya.

    “Ini adalah peringatan terakhir sebelum serangan,” kata pernyataan peringatan militer tersebut, seperti diberitakan Arab News.

    Kemudian, disebutkan bahwa roket itu mengenai peluncur roket yang sebelumnya digunakan untuk meluncurkan proyektil dari Jalur Gaza.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang dalam penerbangan ke Washington untuk bertemu Presiden AS Donald Trump, diberi pengarahan tentang serangan roket tersebut oleh Menteri Pertahanannya, Israel Katz.

    Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya mengatakan bahwa Netanyahu menginstruksikan agar tanggapan yang “kuat” dilakukan dan menyetujui kelanjutan aktivitas intensif oleh militer Israel terhadap Hamas.

    Televisi Channel 12 Israel mengatakan 12 orang yang terluka ringan telah dirawat akibat tembakan roket dari Gaza, mengutip pernyataan pejabat di Rumah Sakit Bazilai di Ashkelon.

    Perang Israel di Gaza Paling Mematikan bagi Jurnalis

    Sementara itu, perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih banyak jurnalis daripada gabungan kedua perang dunia, Perang Vietnam, Perang Saudara Amerika, perang di Yugoslavia, dan perang AS di Afghanistan, menurut laporan lembaga pemikir berbasis di AS yang diterbitkan pada 1 April 2025.

    Institut Watson untuk Urusan Internasional dan Publik mengatakan perang di Gaza adalah yang paling mematikan bagi pekerja media yang pernah tercatat.

    Agresi dan serangan Israel telah menewaskan 232 jurnalis sejak Oktober 2023.

    Hal itu membuat jumlahnya menjadi rata-rata 13 wartawan yang terbunuh per minggu.

    Israel menyerang tenda-tenda media di luar dua rumah sakit besar di Jalur Gaza pada malam hari (Rumah Sakit Al Nassr di Khan Younis dan Rumah Sakit Martir Al Aqsa di kota pusat Deir al-Balah) menewaskan dua orang, termasuk Yousef al-Faqawi, dan melukai sembilan lainnya, termasuk enam wartawan, kata petugas medis pada Senin (7/4/2025).

    Dalam rekaman yang mengganggu dari serangan Israel terhadap rumah sakit Al Nassr yang beredar luas di internet, seorang jurnalis untuk Palestine Today yang melaporkan identitasnya sebagai Ahmed Mansour, terlihat dibakar hidup-hidup, sementara warga Palestina dan petugas penyelamat berusaha mati-matian untuk menyelamatkannya.

    “Rekan saya Ahmed Mansour terbakar oleh rudal (Israel) dan masih dalam perawatan intensif, menderita luka bakar serius akibat penargetan tenda tempat dia duduk di kamp jurnalis di Rumah Sakit Nasser,” kata Wael Abo Omar, jurnalis Palestina di Jalur Gaza, Senin, dilansir Al Arabiya.

    Lima belas orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di wilayah tersebut, menurut rumah sakit.

    BOLA API – Bombardemen udara Israel ke wilayah Khan Yunis, Gaza Selatan, Senin (24/3/2025) dini hari. Israel dilaporkan melakukan lebih dari 900 pelanggaran gencatan senjata di Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Israel telah menyerbu rumah sakit beberapa kali, menuduh Hamas menggunakannya untuk tujuan militer, tuduhan yang dibantah oleh staf rumah sakit.

    Militer Israel mengatakan telah menyerang seorang militan Hamas, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.

    Militer mengklaim bahwa mereka mencoba untuk menghindari melukai warga sipil dan menyalahkan Hamas atas kematian mereka dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut sangat kuat di daerah permukiman.

    Menurut lembaga pemikir tersebut, sebagian besar wartawan yang terluka atau terbunuh, seperti yang terjadi di Gaza, adalah wartawan lokal.

    Lembaga tersebut memperingatkan bahwa pembunuhan terhadap wartawan akan “merusak liputan berita” dan memfasilitasi terciptanya apa yang disebutnya sebagai “kuburan berita.”

    “Reporter lokal tidak hanya menghadapi risiko besar, berdiri sendiri menghadapi kekerasan luar biasa; hal ini juga merusak liputan berita dan sebagai hasilnya, ekosistem informasi di seluruh dunia,” kata Watson Institute for International and Public Affairs.

    Sebagai informasi, tahap pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 19 Januari 2025 setelah 15 bulan perang dan melibatkan penghentian pertempuran, pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, dan pembebasan beberapa tahanan Palestina.

    Namun, Israel mengatakan pada 19 Maret bahwa pasukannya melanjutkan operasi darat di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan.

    Kedua pihak saling menyalahkan atas kebuntuan dalam pembicaraan gencatan senjata.

    Lebih dari 50.000 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza, kata pejabat Palestina.

    Israel memulai serangannya setelah ribuan orang bersenjata pimpinan Hamas menyerang masyarakat di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menculik 251 orang sebagai sandera, menurut penghitungan Israel.

     
     

  • Suasana Lebaran Lebih Dulu di Berbagai Penjuru Dunia

    Suasana Lebaran Lebih Dulu di Berbagai Penjuru Dunia

    Jakarta

    Lebaran di Indonesia akan jatuh pada 31 Maret besok. Hari ini sejumlah negara di belahan dunia lain telah merayakan Lebaran dengan suasana penuh khusyuk.

    Beberapa negara yang telah menggelar salat Id hari ini mulai dari Arab Saudi hingga warga Palestina. Momen salat di hari kemenangan berlangsung secara khidmat dan tentram.

    Salat Id di Masjidil Haram

    Arab Saudi telah merayakan Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025 hari ini. Salat Idul Fitri pun digelar di berbagai masjid di Saudi, termasuk Masjidil Haram di Makkah.

    Dilansir dari Saudi Press Agency, Minggu (30/3/2025), salat Idul Fitri di Masjidil Haram dilaksanakan secara khusyuk. Imam dan Khatib Masjidil Haram, Syekh Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais memimpin salat Idul Fitri kali ini.

    “Allah SWT telah memberkahi kalian dengan mencapai hari bahagia ini, maka bergembiralah di hari raya Idul Fitri kalian dan berbahagialah, karena bergembira di hari raya Idul Fitri merupakan tradisi umat Islam dan ritual dari ritual keagamaan,” ujarnya dalam khotbah salat Idul Fitri.

    Dia juga mengajak umat Islam untuk tidak mengurangi ketaatan setelah Ramadan. Dia mengajak umat Islam menghindari kemalasan dan terus tekun beribadah.

    “Segala puji bagi Allah, dan semoga Allah membalas Penjaga Dua Masjid Suci dan Putra Mahkota yang setia dengan pahala yang terbaik dan terlengkap atas upaya besar mereka dalam melayani Dua Masjid Suci dan para pengunjungnya, dan mendukung tujuan-tujuan Islam dan kaum Muslim, yang terutama adalah tujuan Palestina dan Al-Aqsa, dan berjuang untuk membangun keamanan internasional dan perdamaian dunia,” ujarnya.

    Salat Idul Fitri juga digelar di Masjid Nabawi, Madinah. Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, melaksanakan salat Idul Fitri di Istana Al-Salam, Jeddah.

    Penjaga Dua Masjid Suci itu didampingi oleh keluarga kerajaan Saudi. Usai salat, Raja Salman menerima ucapan selamat dan berkah dari keluarga kerajaan lain.

    Arab Saudi dan sejumlah negara lain telah merayakan Idul Fitri hari ini. Perayaan Idul Fitri digelar setelah hilal terlihat di Saudi.

    Warga Palestina Salat Id di Masjid Al Aqsa

    Foto: Salat Id di Al Aqsa (Mostafa Alkharouf/Anadolu via Getty Images)

    Umat muslim di Palestina juga merayakan Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025 hari ini. Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Palestina, pun dipenuhi umat Islam yang mengikuti salat id.

    Dilansir AFP dan WAFA, Minggu (30/3/2025), Grand Mufti Yerusalem dan Palestina, Syekh Mohammad Hussein, telah mengumumkan Idul Fitri jatuh pada 30 Maret 2025. Pengumuman itu menjadi penanda berakhirnya bulan suci Ramadan.

    Umat muslim di Palestina pun mengikuti salat id di Masjid Al Aqsa. Mereka pergi bersama keluarga, termasuk anak-anak untuk merayakan Idul Fitri meski konflik dengan Israel masih memanas.

    Sejumlah anak terlihat membawa balon dan bermain di area Al Aqsa usai salat id digelar. Idul Fitri di Yerusalem, Palestina, dirayakan dengan penuh sukacita.

    Momen Khusyuk Salat Id di Afghanistan dan Yaman

    Foto: Salat Id (Mostafa Alkharouf/Anadolu via Getty Images)

    Afghanistan dan Yaman turut merayakan Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025 hari ini. Umat muslim di kedua negara tersebut pun mengikuti salat id dengan khusyuk.

    Dilansir AFP, Minggu (30/3/2025), salat id di Kabul, Afghanistan, salah satunya digelar di Masjid Shah-Do Shamshira. Salat id di masjid ini dijaga dengan ketat oleh pasukan keamanan Taliban.

    Jemaah yang hendak salat id terlihat harus melewati pemeriksaan ketat oleh petugas. Petugas keamanan Taliban juga terlihat membawa senjata laras panjang dan berdiri di atas mobil serta di sudut jalan untuk memantau situasi.

    Selain itu, umat muslim di Yaman juga mengikuti salat id dengan khusyuk. Yaman sendiri sedang digoncang serangan udara oleh pasukan militer Amerika Serikat (AS) yang berdalih menargetkan Houthi.

    Warga di Yaman terlihat berkumpul di lapangan hingga jalanan untuk salat id. Orang tua terlihat membawa anak-anak mereka untuk melaksanakan salat id.

    Sebagai informasi, Arab Saudi dan sejumlah negara Timur Tengah telah merayakan Idul Fitri hari ini. Perayaan Idul Fitri digelar setelah hilal terlihat di Saudi.

    Halaman 2 dari 3

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini