Tempat Fasum: Malioboro

  • Car Free Night Malioboro Bikin Wisata Malam Makin Berkesan

    Car Free Night Malioboro Bikin Wisata Malam Makin Berkesan

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Malam mulai merangkak naik di Yogyakarta, tetapi denyut kehidupan di kawasan Malioboro justru semakin terasa. Di tengah libur panjang akhir pekan dan peringatan Kenaikan Isa Almasih, destinasi legendaris ini kembali jadi magnet bagi ribuan pelancong dari berbagai penjuru Indonesia.

    Langkah-langkah kaki berpadu dengan tawa riang memenuhi trotoar. Para wisatawan, tua-muda, sibuk mengabadikan momen dengan latar belakang ikonik seperti papan nama Malioboro, gedung-gedung kolonial, hingga lampu-lampu jalanan yang memancarkan cahaya hangat.

    Tak hanya foto-foto, mereka juga menyerbu toko-toko suvenir yang berjajar di sepanjang jalan. Kaos khas Jogja, batik, hingga gantungan kunci bergaya klasik diborong sebagai buah tangan. Semuanya ditawarkan dengan harga bersahabat, khas keramahan Yogyakarta.

    Menambah kenyamanan, sejak pukul 18.00 hingga 21.00 WIB, di Malioboro diberlakukan sebagai kawasan car free night. Tanpa bising knalpot dan lalu-lalang kendaraan, suasana menjadi lebih tenang, memberi ruang bagi wisatawan untuk menikmati suasana malam dengan santai. Suasana ini pun membuat wisatawan terkesan.

    “Seru banget, ramai, dan tentunya tidak ngebosenin,” ujar Ayu Clara, wisatawan asal Bojonegoro, Sabtu (31/5/2025) malam.

    Di sela keramaian, terdengar derap pelan kaki-kaki kuda. Andong, kendaraan tradisional khas Jogja, siap mengantar pengunjung menyusuri pesona kota dengan tempo yang lebih lambat.

  • Pasar Beringharjo Yogyakarta Diserbu Wisatawan Saat Libur Panjang

    Pasar Beringharjo Yogyakarta Diserbu Wisatawan Saat Libur Panjang

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Suasana Pasar Beringharjo, Yogyakarta, tampak jauh lebih ramai dari biasanya pada Sabtu (31/5/2025). Memanfaatkan momen libur panjang akhir pekan, para wisatawan dari berbagai daerah memadati pasar tradisional yang legendaris ini untuk berburu oleh-oleh khas Jogja.

    Sejak pagi, arus pengunjung sudah mulai membeludak. Banyak di antara mereka berasal dari luar kota, seperti Jakarta, Surabaya, dan Banjarmasin.

    Mereka tampak antusias menjelajahi lorong-lorong pasar yang dipenuhi beragam produk mulai dari kaos, daster, batik, hingga kerajinan tangan khas Yogyakarta.

    “Harganya murah dan pilihannya banyak, barang-barangnya juga bagus. Sekalian jalan-jalan ke Malioboro, rasanya menyenangkan bisa menawar dan borong oleh-oleh,” kata Alma, wisatawan asal Banjarmasin, saat ditemui Beritasatu.com, Sabtu (31/5/2025).

    Lonjakan pengunjung di Pasar Beringharjo sebenarnya sudah terjadi sejak Kamis (29/5/2025) lalu. Sejumlah pedagang mengaku penjualan mereka meningkat signifikan dibanding hari biasa.

    “Setiap tanggal merah pasti omsetnya naik sekitar 80 sampai 90%. Biasanya yang paling laris adalah daster dan baju anak-anak,” ujar Martha, salah satu pedagang batik di pasar tersebut.

    Pasar Beringharjo memang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan saat berkunjung ke Yogyakarta. Selain karena nilai historisnya yang kental, pasar ini juga terkenal sebagai surga belanja oleh-oleh dengan harga yang terjangkau dan ragam produk yang lengkap, menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi.

    Dengan suasana yang ramai dan berbagai pilihan produk menarik, Pasar Beringharjo terus memikat hati pengunjung baik lokal maupun mancanegara, terutama pada saat-saat libur panjang seperti saat ini.

  • Libur Panjang, Malioboro dan Tugu Yogya Diserbu Wisatawan Olahraga

    Libur Panjang, Malioboro dan Tugu Yogya Diserbu Wisatawan Olahraga

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Yogyakarta kembali menjadi magnet wisata saat momen libur panjang perayaan Kenaikan Isa Almasih, terutama di area Malioboro dan Tugu Yogyakarta. Tak hanya untuk berwisata, banyak pengunjung memanfaatkan pagi hari untuk berolahraga santai sambil menikmati suasana khas Kota Gudeg.

    Sejak pagi, kawasan ikonik ini dipadati masyarakat lokal dan wisatawan dari berbagai daerah. Aktivitas yang terlihat meliputi jalan santai, jogging, hingga bersepeda. Mereka juga tak lupa mengabadikan momen dengan berswafoto di depan Tugu Yogyakarta, simbol kebanggaan kota ini.

    “Liburan jalan-jalan ke Yogyakarta, pengin berolahraga di sini, suasananya enak dan adem,” ujar Debe, wisatawan asal Makassar kepada Beritasatu.com, Sabtu (31/5/2025).

    Tak hanya sekadar berolahraga, atmosfer pagi di Yogyakarta memang menjadi daya tarik tersendiri. Udara yang sejuk, jalanan yang belum terlalu padat, serta nuansa heritage di sekitar Malioboro memberikan pengalaman menyenangkan bagi para wisatawan.

    Menariknya, komunitas fotografer lokal juga turut meramaikan suasana. Mereka memotret warga dan pelancong yang tengah berolahraga di sekitar Tugu Yogyakarta, menjadikan spot ini semacam panggung aktivitas sosial dan budaya.

    Kepadatan wisatawan di Kota Yogyakarta sudah mulai terlihat sejak Kamis (29/5/2025) dan diprediksi terus meningkat hingga akhir pekan. Malioboro tetap menjadi pusat keramaian, dengan arus lalu lintas dan pengunjung yang kian memadati kawasan tersebut menjelang siang hari.

    Momen libur panjang ini benar-benar dimanfaatkan banyak orang untuk liburan aktif. Kombinasi antara wisata dan olahraga menjadi tren baru. Pelesir tak melulu soal kuliner dan belanja, tetapi juga soal menjaga kebugaran tubuh.

    Jika Anda sedang berada di Yogyakarta, tak ada salahnya mengikuti jejak para wisatawan lainnya, berolahraga ringan di tengah suasana kota yang adem dan penuh sejarah. Jangan lupa abadikan momen di Tugu Yogyakarta.

  • Dekat Jalan Malioboro, éL Hotel Nyaman untuk Liburan di Yogyakarta

    Dekat Jalan Malioboro, éL Hotel Nyaman untuk Liburan di Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Ingin menikmati liburan di Yogyakarta dengan akses super dekat ke kawasan ikonik Malioboro? éL Hotel Yogyakarta Malioboro bisa menjadi pilihan yang cocok untuk keluarga maupun solo traveler.

    Berjarak hanya sekitar 20 meter dari Jalan Malioboro, hotel ini menawarkan lokasi premium di jantung kota Yogyakarta. Para tamu bisa dengan mudah menjangkau tempat wisata budaya, pusat kuliner khas Jogja, hingga surga belanja oleh-oleh hanya dengan berjalan kaki.

    Tak hanya itu, hotel ini juga sangat mudah diakses dari Stasiun Tugu yang hanya berjarak 1 kilometer, serta memiliki rute praktis dari Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

    “Hotel ini sangat strategis, apalagi dekat sekali dengan Malioboro. Di sekitar sini pusat oleh-oleh dan dekat mall, jadi memudahkan banget, terutama bagi yang membawa bayi. Ada juga playground, aktivitas anak, dan kolam renang semi indoor yang nyaman,” ujar Novi, wisatawan asal Bali yang menginap di éL Hotel Yogyakarta Malioboro, Jumat (30/5/2025).

    Menjelang musim liburan panjang di Yogyakarta, éL Hotel Yogyakarta Malioboro menghadirkan berbagai fasilitas ramah keluarga, seperti sarapan prasmanan dengan menu khas nusantara dan internasional, kolam renang semi-indoor yang teduh dan nyaman, kids club dan aktivitas anak setiap pagi saat long weekend, penyewaan sepeda untuk keliling kawasan Malioboro, Barong Lounge dan éL Bakery & Patisserie dengan aneka kreasi manis, hingga  éL Shop atau pusat oleh-oleh yang mendukung produk UMKM lokal.

    Fasilitas yang lengkap tersebut membuat eL Hotel Yogyakarta Malioboro menjadi pilihan banyak wisatawan.

    “Dari Garut saya ke Jogja langsung booking di sini karena dekat Malioboro. Pelayanannya bagus, tempatnya nyaman dan bersih. Pokoknya semuanya top,” kata Pungky.

    Dengan konsep pelayanan hangat dan sentuhan budaya Jawa, éL Hotel Yogyakarta Malioboro memberikan suasana menginap yang terasa seperti di rumah sendiri, tetapi dengan nuansa khas Jogja yang autentik.

  • Dorong Semangat Generasi Muda Lewat Sepak Bola, BRI Dukung Garuda Futsal League Series 3

    Dorong Semangat Generasi Muda Lewat Sepak Bola, BRI Dukung Garuda Futsal League Series 3

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia Persero (Tbk) terus membuktikan komitmennya dalam mendukung pengembangan sepak bola di Indonesia. Terbaru, BRI ambil bagian menjadi sponsor ajang Garuda Futsal League Series 3 yang diselenggarakan pada 20-24 Mei 2025 di GOR UNY, Yogyakarta.

    Garuda Futsal League (GFL) Series 3 merupakan lanjutan dari rangkaian kompetisi futsal yang telah menarik perhatian para pemain muda dari berbagai penjuru Tanah Air.  Ajang ini menjadi wadah pembinaan bakat muda sekaligus menanamkan nilai sportivitas, kerja sama dan karakter positif.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa BRI berkomitmen untuk terus mengambil peran membina generasi muda sejak dini, termasuk lewat jalur olah raga. Futsal, sebagai olahraga yang digemari anak-anak muda merupakan sarana efektif untuk membentuk karakter disiplin, kerja tim dan jiwa kompetitif yang sehat.

    “BRI ikut ambil bagian mendukung terselenggaranya kompetisi ini yang tentunya merupakan semangat kolaborasi untuk membangun generasi muda yang tangguh, sehat dan penuh sportivitas”, ungkapnya.

    Ia juga menegaskan, turnamen futsal yang digelar secara nasional ini menjadi salah satu panggung bergengsi bagi para talenta muda dalam mengembangkan potensi mereka di dunia sepak bola indoor.

    “Dengan atmosfer kompetisi yang sportif dan profesional, kami berharap kompetisi ini dapat menciptakan lingkungan yang mendorong anak muda terus berkembang dan mengejar mimpi di bidang olahraga”, imbuhnya.

    Sebagai rangkaian pra-acara, GFL akan mengadakan roadshow di Titik Nol Malioboro dengan tujuan mengajak anak muda di Yogyakarta untuk bisa berkompetisi di ajang ini. Roadshow ini juga mengajak masyarakat Yogyakarta ikut memeriahkan GFL Series III melalui berbagai aktivitas seru seperti mini games, tantangan futsal dan pembagian merchandise menarik.

  • PHRI DIY dukung moratorium hotel di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta

    PHRI DIY dukung moratorium hotel di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta

    Yogyakarta (ANTARA) – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan mendukung penuh moratorium pembangunan hotel baru di kawasan inti Sumbu Filosofi yang dicanangkan Pemerintah Kota Yogyakarta.

    Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono di Yogyakarta, Jumat, mengatakan pihaknya bahkan telah lebih dahulu mengusulkan kebijakan serupa termasuk di Kabupaten Sleman kepada Gubernur DIY sejak tahun lalu.

    “Sebetulnya moratorium di Kota Yogyakarta dan Sleman sudah kami sampaikan kepada Gubernur tahun lalu,” ujar dia.

    Menurut Deddy, moratorium penting dilakukan demi mencegah okupansi hotel hanya terkonsentrasi di wilayah Kota Yogyakarta dan Sleman, sekaligus mendorong pemerataan kunjungan wisata ke wilayah lain seperti Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.

    “Agar ada pemerataan okupansi, hotel-hotel di Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul,” ucap dia.

    Namun demikian, PHRI DIY juga meminta agar moratorium hotel tersebut dibarengi dengan langkah konkret untuk menertibkan penginapan ilegal yang kian marak di wilayah ini.

    “Kami mohon ada penertiban dan pendataan homestay, indekos yang dijual harian. Itu perlu izin dan juga harus membayar pajak,” tegas Deddy.

    Ia mengingatkan bahwa penginapan ilegal berpotensi mengganggu iklim usaha perhotelan yang sehat dan merugikan pendapatan asli daerah (PAD) karena tidak tercatat secara resmi.

    “Pasti nantinya di Kota Yogyakarta akan lebih menjamur homestay , indekos harian dan semacamnya,” ujar dia.

    Selain aspek ekonomi, Deddy juga menilai kebijakan moratorium dapat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas di kawasan inti kota, terutama jika dibarengi dengan pengawasan terhadap penginapan non-hotel.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan akan memberlakukan moratorium atau penghentian sementara pemberian izin pembangunan hotel baru di kawasan inti (core zone) Sumbu Filosofi.

    Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengimbau para pengelola hotel untuk tidak lagi merencanakan pembangunan di kawasan zona inti Sumbu Filosofi yang mencakup area kanan dan kiri jalur yang membentang lurus mulai dari Tugu Pal Putih, Malioboro, Keraton Yogyakarta, hingga Panggung Krapyak.

    “Saya sampaikan ke teman-teman di manajemen, manajer-manajer hotel supaya mereka jangan punya keinginan mulai sekarang ini untuk membangun di ‘core zone’ ini,” ujar Hasto.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • KAI Dukung Investigasi Insiden KA Malioboro Ekspres di Magetan

    KAI Dukung Investigasi Insiden KA Malioboro Ekspres di Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas insiden yang terjadi di perlintasan sebidang JPL 08, dekat Stasiun Magetan, tepatnya di Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Senin (19/5/2025). Kejadian tersebut melibatkan KA 170 Malioboro Ekspres dan tujuh motor dan menewaskan empat pengendara.

    Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan transportasi, KAI menegaskan dukungannya terhadap proses penyelidikan yang saat ini tengah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kepolisian, serta otoritas terkait lainnya. KAI siap bekerja sama secara penuh dalam setiap tahap investigasi yang berlangsung.

    “Kami menghormati jalannya proses hukum dan mendukung sepenuhnya investigasi yang sedang dilakukan. Dalam operasional kereta api, terdapat banyak aspek keselamatan—mulai dari personel, peralatan, hingga sistem pendukung—yang harus dikaji secara menyeluruh demi mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan,” ujar Rokhmad Makin Zainul, Manager Humas KAI Daop 7 Madiun, mengutip pernyataan VP Public Relations KAI, Anne Purba.

    KAI juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan asumsi atau spekulasi yang belum terverifikasi. Semua pihak diminta menghormati proses hukum yang sedang berjalan agar hasil penyelidikan dapat menjadi acuan yang objektif dan solutif dalam meningkatkan keselamatan transportasi darat.

    Sejak awal kejadian, KAI langsung bergerak cepat dengan melakukan proses evakuasi, pengamanan jalur, dan memastikan kelancaran serta keamanan perjalanan kereta api lainnya. Koordinasi intensif juga dilakukan bersama instansi terkait untuk menjamin keselamatan publik tetap menjadi prioritas utama.

    Tak lupa, KAI menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak—termasuk pemerintah daerah, aparat keamanan, relawan, dan warga setempat—yang telah membantu proses penanganan insiden. Manajemen KAI melalui Daop 7 Madiun juga telah menemui keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung serta memastikan semua hak dan proses penanganan berjalan sesuai prosedur dan tanggung jawab perusahaan.

    “Kami berkomitmen menjalankan seluruh proses penanganan dan investigasi ini secara transparan dan bertanggung jawab. Keselamatan dan kepercayaan masyarakat akan selalu menjadi prioritas utama bagi KAI,” tutup Zainul. [fiq/but]

  • DPR Desak Usut Tuntas Penyebab Kecelakaan KA Malioboro di Magetan

    DPR Desak Usut Tuntas Penyebab Kecelakaan KA Malioboro di Magetan

    Jakarta (beritajatim.com) – DPR RI mendesak penyelidikan menyeluruh terkait kecelakaan tragis yang melibatkan Kereta Api Malioboro Ekspres dan tujuh sepeda motor di Magetan, Jawa Timur, pada Senin (19/5/2025) lalu. Kecelakaan tersebut menewaskan empat orang dan menyebabkan empat lainnya mengalami luka berat.

    “Kami turut berduka atas meninggalnya empat warga dan luka berat yang dialami lainnya. Penyelidikan harus dilakukan secara tuntas untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan dan siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya nyawa ini,” tegas Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB, Sudjatmiko.

    Dia menekankan pentingnya hasil investigasi agar kejadian serupa tidak terulang. “Hasil penyelidikan sangat penting untuk evaluasi menyeluruh. Jangan sampai sarana dan prasarana yang sudah tersedia tidak dimaksimalkan karena kelalaian manusia. Keselamatan warga harus jadi prioritas,” lanjutnya.

    Diketahui, kecelakaan bermula ketika KA Matarmaja melintas dari timur ke barat. Setelah kereta itu lewat, petugas membuka palang pintu perlintasan. Saat tujuh sepeda motor mulai melintasi rel, dari arah berlawanan datang KA Malioboro Ekspres relasi Purwokerto–Malang yang kemudian menabrak para pengendara.

    “Harus ditelusuri apakah ada unsur kelalaian dari petugas palang perlintasan. Apakah palang dibuka tanpa mengetahui adanya jadwal kereta lain yang akan melintas? Atau karena petugas tidak menerima informasi bahwa KA Malioboro Ekspres akan datang?” ujar Sudjatmiko.

    Untuk mencegah kecelakaan di perlintasan sebidang, Sudjatmiko mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperketat pengawasan dan meningkatkan standar keselamatan. Ia mengapresiasi langkah KAI yang telah menutup 309 perlintasan sebidang sepanjang tahun 2024, namun menilai pengawasan rutin tetap diperlukan.

    “Kami menghargai upaya penutupan perlintasan oleh KAI, namun langkah preventif harus terus dilakukan. Pengawasan berkala dan peningkatan edukasi keselamatan bagi pengguna jalan perlu diperkuat. Faktor keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan transportasi,” katanya. [hen/but]

  • Isu Pembangunan Flyover di JPL 08 Barat Magetan, Begini Kata BTP Surabaya

    Isu Pembangunan Flyover di JPL 08 Barat Magetan, Begini Kata BTP Surabaya

    Magetan (beritajatim.com) – Isu pembangunan flyover di perlintasan sebidang JPL 08, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan mencuat usai insiden tujuh motor tertabrak KA Malioboro Ekspres di lokasi tersebut, Senin (19/5/2025) lalu.

    Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya, Denny Michels Adlan, menyampaikan bahwa wilayah tersebut tergolong padat dan memerlukan solusi keselamatan jangka panjang, meski pembangunan flyover bukan hal yang mudah.

    “Karena padatnya. Karena tidak mudah kita membangun fly over karena kalau saya lihat di JPL 08 ini kan dekat dengan Stasiun Magetan ya. Jadi banyak perhitungannya,” ungkap Denny, Rabu (20/5/2025)

    Menurut Denny, faktor teknis seperti elevasi jalan dan kedekatan lokasi dengan Stasiun Magetan menjadi tantangan tersendiri. “Jadi kalau kami lakukan peninggian itu banyak infrastruktur yang harus dirubah karena gradiennya itu panjang bisa 2 kilometer atau 3 kilometer sebelum titik ini. Kami harus melakukan peninggian dan tentunya harus dilakukan studi dulu,” tambahnya.

    Dia turut menyampaikan bahwa usai insiden kecelakaan tersebut, pihaknya melakukan evaluasi keselamatan jangka panjang, BTP Kelas 1 Surabaya menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah, PT Kereta Api Indonesia, serta masyarakat. Upaya peningkatan keselamatan akan difokuskan pada perbaikan dan pengawasan pintu perlintasan, khususnya yang tidak dijaga.

    “Kita terus mendorong banyak masih banyak pintu perlintasan yang tidak dijaga dan kemudian mungkin ada ke depannya penanganan bisa jadi pintu perlintasan itu kita tiadakan. Misalnya dilakukan penutupan, manakala memang ada pengalihan lalu lintas yang bisa menjadi alternatif selama tidak meng- mengganggu masyarakat ataupun juga kita membangun infrastruktur baik itu pembangunan underpass ataupun flyover,” jelasnya.

    Denny juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keselamatan di perlintasan kereta api. Menurutnya, infrastruktur hanyalah alat bantu, sementara kewaspadaan pengguna jalan tetap menjadi kunci utama.

    “Jadi sebenarnya pintu perlintasan itu bukan sebagai apa ya kalau itu sebagai alat bantu alat bantu untuk supaya masyarakat itu bisa berhati-hati untuk bisa melihat kondisi di lapangan. Jadi kami harapkan walaupun memang pintu perlintasan sudah terlintas terbuka ataupun juga ada yang tidak terjaga. Kami harapkan masyarakat itu bisa menengok kiri kanan, melihat situasi apakah sudah aman atau tidak,” ujarnya.

    Ia menyebut perlunya “double protection” antara penyediaan infrastruktur yang memadai dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencegah kecelakaan di perlintasan sebidang. [fiq/kun]

  • Fakta Baru Kecelakaan KA Malioboro Ekspres di Magetan, CCTV Tak Fungsi Hingga 7 Saksi Diperiksa

    Fakta Baru Kecelakaan KA Malioboro Ekspres di Magetan, CCTV Tak Fungsi Hingga 7 Saksi Diperiksa

    Magetan (beritajatim.com) – Sejumlah fakta baru ditemukan saat Polres Magetan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian tujuh sepeda motor yang tertabrak KA Malioboro Ekspres, yakni di Jalan Pelintasan Langsung (JPL) 08 Kelurahan Mangge Kecamatan Barat, Magetan.

    Tak hanya polisi, insiden yang terjadi pada Senin (19/5/2025) itu jadi atensi Dirjen Kereta Api Kementerian Perhubungan. Tim dari Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya juga meninjau sarana prasarana di Pos penjagaan JPL 08.

    Berikut sederet temuan fakta baru dari kejadian tragis yang menewaskan empat orang pengendara motor itu:

    1. Kamera CCTV di POs Penjagaan Tak Berfungsi Sejak 2023
    Sekitar tiga kamera CCTV di sekitar Pos JPL 08 ternyata tidak berfungsi sejak 2023 lalu. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BTP Kelas 1 Surabaya Denny Michels Adlan. Menurut hasil tinjauannya di lokasi, dia menemukan bahwa kamera CCTV tidak berfungsi atau tidak beroperasi. Artinya, kamera tersebut tidak merekam seluruh kejadian apapun sejak mati pada 2023 lalu.

    “Ada CCTV tapi tidak beroperasi. Kami sudah tanyakan pada rekan-rekan PT KAI, ternyata memang tidak berfungsi,” terang Denny.

    2. Sarana dan Prasarana Berfungsi Baik
    Tak hanya soal CCTV, Denny juga menilik semua sarana prasarana untuk mengamankan jalur kereta dan para pengguna jalan. Utamanya fungsi dari palang pintu, sirine, alat komunikasi dan perangkat pendukung lainnya. Dia tak menemukan satupun peralatan yang tidak berfungsi ataupun mengalami kerusakan. Menurutnya seluruh sarpras dalam kondisi baik.

    “Memang sudah kami lihat dan didampingi juga dari teman-teman dari PT. Kereta Api yang mana mereka yang melakukan penjagaan di JPL 08 ya. dari sinyal sebenarnya sudah cukup baik beroperasi dengan baik,” terangnya.

    3. Ada Empat Orang Petugas Jaga di JPL 08, Bekerja Shift
    Masih kata Denny Michels Adlan, ada empat orang yang bertugas menjaga di Pos JPL 08. Keempatnya bekerja shift. Masing-masing shift yakni sekitar 8 jam. Menurutnya, jam kerja ini masih tergolong ideal. Artinya tak sampai membuat petugas terlalu lelah. ”Jam kerja ini masih ideal. Artinya tidak sampai kelelahan,” terangnya.

    4. Polisi Periksa 7 Saksi, termasuk Kepala PT KAI Daop 7 Madiun
    Kapolres Magetan AKBP Erik Bangun Prakasa menjelaskan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi. Mulai Agus Supriyanto (49) penjaga palang pintu saat kejadian, Masinis dan Asisten Masinis KA Malioboro Ekspres, Kepala PT KAI Daop 7 Madiun, Petugas Polsuska, dan sejumlah warga yang menyaksikan kejadian itu.

    ”Semua saksi sudah kami ambil keterangannya, akan kami cocokkan dengan hasil olah TKP,” terang Erik.

    5. Penyelidikan Libatkan Tim TAA Subdit Gakkum POlda Jawa Timur
    Penyelidikan diperkuat dengan penggunaan metode Traffic Accident Analysis (TAA) yang dilakukan oleh Ditlantas Polda Jawa Timur. Teknologi ini memungkinkan rekonstruksi kejadian secara tiga dimensi untuk menggambarkan posisi kendaraan, korban, dan kereta saat tabrakan.

    “Dengan scientific identification yang kita miliki di Polda Jawa Timur, kita nanti bisa menggambarkan kejadian tiga dimensi, bagaimana posisi terjadinya kecelakaan, bagaimana posisi korban dan juga bagaimana posisi akhir dari kereta yang ketika menyambar ketujuh kendaraan tersebut itu bisa tergambarkan melalui TAA yang dimiliki oleh Polda Jawa Timur yang tadi dipimpin langsung oleh Kasubdit Gakkum AKBP Septa,” jelas Kapolres.

    Hingga Rabu (21/5/2025), pihak kepolisian belum menentukan tersangka dari kejadian ini. Sekaligus, belum menyimpulkan adanya unsur kesengajaan ataupun kelalaian dari kejadian ini. [fiq/beq]