Tempat Fasum: Malioboro

  • Kepadatan di Malioboro dan Rincian "Car Free Night" di Yogyakarta…
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        31 Desember 2024

    Kepadatan di Malioboro dan Rincian "Car Free Night" di Yogyakarta… Yogyakarta 31 Desember 2024

    Kepadatan di Malioboro dan Rincian “Car Free Night” di Yogyakarta…
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Situasi di
    Jalan Malioboro
    , ikon Kota
    Yogyakarta
    , mulai dipadati wisatawan pada Selasa (31/12/2024) sore.
    Lalu lintas di kawasan tersebut mengalami kemacetan, diperparah dengan pengurangan volume jalan akibat pemasangan pagar pembatas di sisi timur.
    Pagar pembatas tersebut dipasang untuk memfasilitasi evakuasi wisatawan dan masyarakat yang ingin merayakan pergantian tahun di Jalan Malioboro.
    Kepadatan lalu lintas sudah terasa sejak Jalan Mataram, yang merupakan salah satu jalur penghubung menuju Malioboro.
    Kepadatan lalu lintas mencapai persimpangan Jalan Abu Bakar Ali, di mana pihak kepolisian telah menerapkan rekayasa lalu lintas berupa buka tutup jalur.
    Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Kanit Turjawali) Sat Lantas Polresta Yogyakarta, AKP Jayeng Hadi Harjasa, menginformasikan bahwa wisatawan yang menuju Jalan Malioboro harus memutar.
    Untuk wisatawan dari arah timur atau utara, diminta memutar melalui Stadion Kridosono, lalu masuk ke Jalan Abu Bakar Ali sebelum akhirnya menuju Malioboro.
    “Sementara yang datang dari selatan atau barat bisa melalui jalur tengah, dari Wirobrajan ke timur, atau Gedongkuning ke barat, kemudian bertemu di Gondomanan untuk menuju utara ke Jalan Mataram,” jelas Jayeng.


    KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Jalan Malioboro dipadati pengunjung saat libur Natal, Rabu (25/12/2024)
    Dia juga menambahkan bahwa kantong-kantong parkir telah disediakan di sekitar Jalan Malioboro, termasuk di Ngabean, Senopati, Beskalan, dan Ketandan.
    “Khusus untuk hari ini, area Abu Bakar Ali digunakan hanya untuk kendaraan pribadi, sementara bus wisata tidak diperkenankan parkir di area tersebut,” tambahnya.
    Sementara itu, menjelang malam pergantian tahun, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta akan menggelar acara
    car free night
    di dua lokasi.
    Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Zandaru Budi Purwanto, menjelaskan bahwa
    car free night
    akan dilaksanakan di kawasan Tugu Yogyakarta dan Titik Nol Yogyakarta.
    “Acara ini diadakan untuk mengakomodasi warga dan wisatawan yang ingin merayakan tahun baru di Kota Yogyakarta,” ungkap Zandaru.
    Penutupan jalan menuju kedua kawasan tersebut direncanakan mulai pukul 16.00 WIB, meskipun pihaknya memperkirakan penutupan akan lebih efektif dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB.
    Dengan adanya berbagai rekayasa lalu lintas dan acara yang digelar, diharapkan warga dan wisatawan dapat merayakan pergantian tahun dengan aman dan nyaman di Yogyakarta.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Akhir Tahun, Ini Progres Puluhan Proyek Miliaran Rupiah di Kota Blitar

    Akhir Tahun, Ini Progres Puluhan Proyek Miliaran Rupiah di Kota Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Blitar memastikan seluruh proyek telah rampung dikerjakan di akhir tahun. Progresnya pun diklaim telah 100 persen selesai.

    Data Dinas PUPR Kota Blitar pada tahun 2024 ini ada lebih dari 90 proyek yang dikerjakan. Nilainya pun mencapai miliaran rupiah.

    Meski pada pelaksanaannya sempat ada keterlambatan, namun semua proyek tersebut selesai dikerjakan sebelum 2024 berakhir.

    “Alhamdulillah seluruh kegiatan sudah selesai 100 persen,” ungkap Kepala Dinas PUPR Kota Blitar, Erna Santi, Selesa (31/12/2024).

    Salah satu proyek yang dikerjakan dan telah rampung adalah perbaikan dan renovasi trotoar Jalan Mastrip Blitar. Dana yang dikucurkan oleh Pemerintah Kota Blitar pun mencapai Rp1,3 miliar.

    Proyek tersebut pun telah rampung dikerjakan. Kini kondisi trotoar Jalan Mastrip Kota Blitar pun jauh lebih cantik dan nampak mirip dengan Malioboro.

    “Total proyek yang dikerjakan pada tahun ini ada lebih dari 90,” tegasnya.

    Selain pembangunan trotoar jalan, PUPR Kota Blitar juga melakukan renovasi sejumlah kantor kelurahan. Diketahui Pemkot Blitar menggelontorkan dana sebesar Rp6 miliar untuk pembangunan dua kantor kelurahan.

    Kedua kantor kelurahan yang diperbaiki tersebut adalah Kantor Kelurahan Bendogerit serta Kantor Kelurahan Blitar. Kini kedua proyek pembangunan kantor kelurahan tersebut telah rampung dikerjakan. [owi/beq]

  • KAI Daop 6 Yogyakarta rekayasa operasi 32 KA pada malam tahun baru

    KAI Daop 6 Yogyakarta rekayasa operasi 32 KA pada malam tahun baru

    Ini untuk mengantisipasi keterlambatan penumpang menuju Stasiun Yogyakarta akibat padatnya lalu lintas saat malam tahun baru

    Yogyakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 6 Yogyakarta menerapkan rekayasa pola operasi 32 kereta api (KA) jarak jauh keberangkatan Stasiun Yogyakarta pada malam Tahun Baru 2025.

    Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro di Yogyakarta, Senin, mengatakan melalui rekayasa operasi tersebut, 32 KA bakal berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Lempuyangan pada 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025, mulai pukul 19.00 sampai 00.30 WIB.

    “Ini untuk mengantisipasi keterlambatan para penumpang yang akan menuju Stasiun Yogyakarta akibat padatnya arus lalu lintas saat malam tahun baru,” ujar dia.

    Menurut Krisbiyantoro, 32 KA tersebut terdiri atas 17 KA arah Gambir, Pasarsenen, Bandung, Purwokerto dan 15 KA ke arah timur (Surabaya, Malang, Ketapang, Banyuwangi).

    Seluruh KA tersebut, menurut Krisbiyantoro, akan tetap berangkat dari Yogyakarta sesuai jadwal, namun ada rekayasa pola operasi dengan memberhentikan di Stasiun Lempuyangan.

    “Jadi penumpang KA yang kesulitan untuk menuju ke Stasiun Yogyakarta bisa naik dari Stasiun Lempuyangan. Hal ini demi memudahkan pelayanan penumpang,” ujar dia.

    Untuk menghindari tertinggal kereta akibat macet di perjalanan, dia mengimbau para penumpang mengantisipasi dan memperkirakan waktu keberangkatan KA-nya.

    Penumpang juga diminta memastikan nama yang tertera pada tiket atau kode booking sesuai dengan nama yang tertera pada kartu identitas masing-masing.

    “Kami berharap para pengguna jasa kereta api untuk berangkat menuju stasiun lebih awal dari hari-hari biasa. Karena saat momen angkutan Natal-Tahun Baru ini Yogyakarta sangat-sangat padat,” ujar Krisbiyantoro.

    Sebanyak 32 KA keberangkatan Stasiun Yogyakarta yang akan dilakukan BLB di Stasiun Lempuyangan adalah:

    a. Ka Ganjil (arah barat):

    1. KA 87 Senja Utama Solo
    2. KA 93 Lodaya
    3. KA 55 Gajayana
    4. Ka 97A Sancaka
    5. KA 9 Argo Dwipangga
    6. Ka 7023C Penumpang Tambahan
    7. KA 85B Mutiara Selatan
    8. KA 7015B Tambahan Solo Gambir
    9. KA 59 Bima
    10. KA 81F Manahan
    11. KA 117A Wijayakusuma
    12. KA 121 Malabar
    13. KA 65A Turangga
    14. KA 153A Malioboro Ekspres
    15. KA 7005 Gajayana
    16. KP 10565 Penumpang Tambahan
    17. KA 101F Sancaka

    b. KA Genap (arah timur):

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Razia Perokok dan PKL di Malioboro demi Kenyamanan Wisatawan

    Razia Perokok dan PKL di Malioboro demi Kenyamanan Wisatawan

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Petugas gabungan di Malioboro, Yogyakarta, menggelar razia untuk menjaga kenyamanan wisatawan. Fokus penertiban meliputi perokok, pedagang kaki lima, parkir liar, dan pelanggaran lainnya di kawasan ikonik ini.

    Kawasan Malioboro, ikon wisata Yogyakarta, terus menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Jalan-jalan menuju kawasan ini terpantau padat oleh kendaraan wisatawan, terutama saat liburan akhir tahun.

    Selain menikmati suasana khas Malioboro, wisatawan biasanya berswafoto, berbelanja oleh-oleh, menikmati kuliner lokal, hingga naik delman. David dan Irma, wisatawan asal Jakarta, mengaku sengaja datang untuk bernostalgia.

    “Malioboro tempat yang ikonik dari dahulu. Saya sudah 20 tahun tidak ke sini, jadi kangen. Masih menjadi pilihan utama untuk liburan,” ujar David kepada Beritasatu.com, Senin (30/12/2024).

    Untuk memastikan kenyamanan wisatawan, petugas gabungan dari Satpol PP, Dishub, TNI, dan Polri menggelar razia penegakan peraturan daerah (Perda) di sepanjang Jalan Malioboro, Titik Nol Kilometer, dan Jalan Pasar Kembang.

    Razia di Malioboro menyasar sejumlah pelanggaran, seperti perokok di kawasan tanpa rokok dan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di tempat terlarang, parkir liar. Selain itu, penggunaan otoped dan kendaraan berhenti sembarangan dan membuang sampah tidak pada tempatnya.

    Kepala Pengendali Pos Penertiban Malioboro Satpol PP Kota Yogyakarta Widada menyatakan kawasan Malioboro telah ditetapkan sebagai zona tanpa rokok dan bebas dari pengemis serta pengamen.

    “Selama ini kami menemukan pelanggaran seperti orang merokok di Jalan Malioboro, kendaraan berhenti sembarangan, serta penggunaan otoped yang tidak sesuai aturan,” ujar Widada.

    Diperkirakan, puncak kepadatan wisatawan di Malioboro akan terjadi pada malam pergantian Tahun Baru 2025. Razia ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi wisatawan yang memadati kawasan ikonik tersebut.

    Dengan penegakan aturan berupa razia ini, Malioboro tetap mempertahankan daya tariknya sebagai destinasi wisata utama di Yogyakarta, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengunjung atau wisatawan.

  • Hubungan Asmara Kandas, Mahasiswa S2 di Yogyakarta Bayar Orang untuk Siramkan Air Keras ke Mantan – Halaman all

    Hubungan Asmara Kandas, Mahasiswa S2 di Yogyakarta Bayar Orang untuk Siramkan Air Keras ke Mantan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penganiayaan brutal menimpa seorang mahasiswi di Yogyakarta, Natasya, yang disiram air keras di depan kosnya pada Selasa (24/12/2024).

    Polisi telah menetapkan dua tersangka, yakni B, mantan kekasih korban, dan S, eksekutor.

    Kapolresta Yogyakarta, melalui Kasatreskrim Kompol Probo Satrio, menyatakan aksi ini direncanakan oleh B, mahasiswa S2 Ilmu Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), karena sakit hati setelah hubungan asmara dengan korban berakhir.

    “Tersangka B menyuruh S untuk menyiram air keras ke korban dengan iming-iming uang Rp7 juta. Aksi ini direncanakan dengan matang,” ujar Probo, Jumat (27/12/2024).

    Pada malam kejadian, B memberikan informasi lokasi korban kepada S, yang sudah menyiapkan air keras. Dengan mengenakan jaket ojek online, S mendatangi kos korban dan langsung menyiramkan cairan tersebut ke wajah dan tubuh korban.

    “Pelaku langsung menyiram tanpa berkata apa-apa. Korban berteriak kesakitan, dan pelaku melarikan diri,” jelas Probo.

    Polisi mengungkapkan air keras tersebut dibeli S di sebuah toko kimia di Jalan Malioboro, menggunakan uang yang ditransfer oleh B.

    Barang bukti berupa ponsel yang digunakan untuk berkomunikasi antara keduanya menjadi kunci dalam mengungkap kasus ini.

    B diduga dendam karena korban memutuskan hubungan asmara pada Agustus 2024.

    S yang membaca unggahan B di media sosial menawarkan diri untuk menjadi eksekutor.

    “Kami menemukan komunikasi intens antara keduanya melalui WhatsApp, termasuk detail rencana penganiayaan,” tambah Probo.

    Akibat perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 355 KUHP tentang penganiayaan berat yang direncanakan dengan ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara.

    Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menyatakan akan memberikan sanksi kepada B sesuai dengan kode etik kemahasiswaan.

    “UAJY sangat menyesalkan tindakan ini. Setelah keputusan hukum dari kepolisian, kami akan menindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” ujar Kepala Humas UAJY, Ike Devi Sulistyaningtyas.

    Korban saat ini masih menjalani perawatan intensif akibat luka bakar serius di wajah dan tubuhnya. Polisi memastikan kasus ini menjadi prioritas untuk memberikan keadilan bagi korban.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kampus Bersuara, Oknum Mahasiswa yang Jadi Otak Penyiraman Air Keras di Yogyakarta Bakal Ditindak

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)

  • Sosok Mahasiswa S2 di Yogyakarta Tersangka Penyiraman Air Keras ke Mantan, Cari Orang Suruhan di FB – Halaman all

    Sosok Mahasiswa S2 di Yogyakarta Tersangka Penyiraman Air Keras ke Mantan, Cari Orang Suruhan di FB – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Natasya, mahasiswi di Yogyakarta, mengalami luka bakar setelah disiram air keras pada Selasa (24/12/2024).

    Polresta Yogyakarta menetapkan dua tersangka dalam kasus ini, yakni B, mantan kekasih korban dan S selaku eksekutor.

    B yang berasal dari Kalimantan Barat menyuruh S menyiramkan air keras ke korban dengan iming-iming uang Rp7 juta yang dibayar bertahap.

    Kasus penganiayaan ini telah direncanakan oleh B yang berstatus mahasiswa S2 Ilmu Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).

    Kepala Humas UAJY, Ike Devi Sulistyaningtyas, menyatakan tindakan B merupakan pelanggaran hukum dan pihak kampus akan memberikan sanksi.

    “Setelah keputusan dari Kepolisian disampaikan, maka UAJY akan menindak berdasarkan kode etik kemahasiswaan,” ujarnya, Jumat (27/12/2024), dikutip dari TribunJogja.com.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio, mengatakan B sakit hati terhadap korban karena hubungan cinta diputus secara sepihak.

    B dan korban menjalin asmara sejak 2021 dan putus pada Agustus 2024.

    B kemudian mencari orang untuk menyiramkan air keras ke korban.

    S yang membaca unggahan B di media sosial Facebook mengiyakan permintaan itu.

    Kedua tersangka berkomunikasi secara intens melalui WhatsApp.

    “Tersangka B mengaku perempuan korban pelakor. Jadi untuk menutupi identitasnya, tersangka B selalu komunikasi dengan S via WhatsApp,” bebernya.

    Pada malam natal, B memberitahu keberadaan korban ke S yang sudah menyiapkan air keras.

    S mendatangi kos korban menggunakan jaket ojek online dan langsung menyiramkan air keras.

    “Langsung, tidak kata, disiramkan ke korban kena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban berteriak pelaku langsung lari,” pungkasnya.

    Kasus ini terungkap setelah proses pemeriksaan terhadap korban.

    “Akhirnya mengarah ke pelaku. Awalnya (pelaku) tidak mengakui. Setelah itu kami dapatkan komunikasi dia melalui hpnya. Hp dibuang di sebelah gudang,” jelasnya.

    Berdasarkan hasil penyelidikan, air keras dibeli S di sebuah toko Kimia Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta.

    Uang untuk membeli air keras sebanyak 1 liter ditransfer oleh B.

    Kedua tersangka dapat dijerat pasal 355 KUHP tentang penganiayaan berat yang direncanakan atau pasal 354 KUHP ayat dua tentang penganiayaan berat atau 353 ayat dua atau 351 ayat dua tentang penganiayaan berat.

    “Ini perbuatan terencana dan korban sangat menderita. Ancaman tertinggi 12 tahun kita ancam pasal berlapis,” tandasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kampus Bersuara, Oknum Mahasiswa yang Jadi Otak Penyiraman Air Keras di Yogyakarta Bakal Ditindak

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)

  • Ini Alasan Yogyakarta Ditetapkan Jadi Proyek Percontohan Gerakan Wisata Bersih

    Ini Alasan Yogyakarta Ditetapkan Jadi Proyek Percontohan Gerakan Wisata Bersih

    Liputan6.com, Yogyakarta – Badan Otoritas Borobudur (BOB) resmi menetapkan dua kawasan destinasi di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai proyek percontohan nasional wisata bersih. Wisata bersih merupakan satu dari lima program unggulan Kementerian Pariwisata tahun depan. Direktur BOB, Agustin Peranginangin menyatakan dua kawasan wisata tersebut adalah Malioboro, Kota Yogyakarta dengan proyek toilet bersihnya dan kawasan Pantai Parangtritis, Bantul dengan proyek pengelolaan sampah mandirinya.

    “Kedua kawasan tersebut kita pilih selain karena menjadi ikon pariwisata Yogyakarta juga merupakan bagian dari pengembangan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco 2018 lalu,” kata Agustin, Kamis (26/12/2024).

    Kementerian Pariwisata pada tahun depan telah menggagas lima program unggulan untuk memajukan industri pariwisata Indonesia yaitu Gerakan Wisata Bersih, Tourism 5.0, Desa Wisata, Event dengan IP Indonesia dan Pariwisata Naik Kelas.

    BOB pada awal Desember kemarin telah mendeklarasikan program wisata bersih di kawasan wisata Ketep, Magelang. Menggiatkan kembali program wisata bersih merupakan keberlanjutan program Sapta Pesona. “Di kawasan Malioboro kita akan menggagas keberadaan toilet bersih. Ini tidak mudah karena pembangunan toilet tidak serta merta dilakukan, karena sudah ada tata ruang ketat yang bertujuan melindungi kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta,” ujarnya.

    Akan berkolaborasi dengan pengelola kawasan Malioboro, BOB menurut Agustin akan berusaha menambah keberadaan toilet umum dengan cara meremajakan toilet-toilet yang sudah ada. Atau dengan mengoptimalisasi toilet-toilet yang dimiliki swasta.

  • Jalan Braga Bandung dan Maliboro Yogyakarta Dipadati Pengunjung Malam Ini

    Jalan Braga Bandung dan Maliboro Yogyakarta Dipadati Pengunjung Malam Ini

    Bandung, Beritasatu.com – Meski sempat diguyur hujan sejak pukul 18.00 WIB, tak menyurutkan ribuan wisatawan dari luar daerah untuk menghabiskan waktu libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di kawasan Jalan Braga, Kota Bandung pada Jumat (27/12/2024) malam.

    Terlihat bangunan tua atau heritage disertai kilauan lampu, memanjakan wisatawan yang ingin berswafoto bersama keluarga

    Selain bangunan heritage, lukisan hasil seniman Braga dan deretan kuliner menambah betah para pelancong di malam hari.  Terlihat para pengunjung sangat antusias, saat berada dikawasan Braga Bandung. 

    Tidak hanya menyuguhkan wisata alam, Bandung juga dikenal dengan wisatawan dengan bangunan heritage untuk berswafoto.

    Selain itu, arus lalu lintas terpantau cukup padat baik kendaraan luar daerah maupun Kota Bandung.

    Salah satu kawasan yang juga dipadati wisatawan pada libur Nataru adalah Jalan Maliboro, Yogyakarta. Para wisatawan menganggap liburan ke Yogyakarta belum lengkap jika tidak mampir ke kawasan Malioboro.

    Kepadatan tidak hanya terjadi di jalan raya tetapi juga di trotoar. Para wisatawan melakukan aktivitas belanja, kuliner, dan swafoto bahkan beberapa wisatawan terlihat memborong banyak belanjaan untuk oleh-oleh.

    Untuk mengurai kepadatan, petugas kepolisan memberlakukan rekayasan lalu lintas dengan menerapkan sistem buka dan tutup jalan secara situasional.

    Sementara itu, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat, pergerakan wisatawan yang masuk ke Yogyakarta mencapai 9,2 juta orang pada libur Nataru.  

  • Perhatian! Ini Titik Rawan Macet di Yogyakarta Saat Libur Nataru 2024/2025

    Perhatian! Ini Titik Rawan Macet di Yogyakarta Saat Libur Nataru 2024/2025

    Jakarta: Volume kendaraan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi mengalami peningkatan selama musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kondisi ini tentu akan berakibat pada kepadatan lalu lintas.

    Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho menjelaskan arus kendaraan akan mulai meningkat sejak 24 Desember hingga akhir tahun 2024. Titik-titik pusat keramaian seperti Malioboro, Tugu Jogja, dan Keraton diprediksi akan mengalami kepadatan signifikan, khususnya pada malam tahun baru.

    “Kami memetakan titik-titik yang menjadi daerah tujuan masyarakat. Mayoritas di kawasan Gumaton sehingga kami akan melakukan upaya-upaya untuk mengalirkan kendaraan dan menghindari stuck (arus tak bergerak),” kata Afif dikutip dari Antara, Kamis, 26 Desember 2024.

    Titik Rawan Macet
    Pemerintah Provinsi DIY merilis titik rawan kemacetan selama musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Di Kota Yogyakarta, kemacetan diprediksi terjadi di sejumlah lokasi objek wisata seperti Jalan Malioboro, Perempatan Tugu Jogja, dan kawasan 0 KM.

    Berikut daftar titik kemacetan yang perlu diperhatikan wisatan saat liburan di Yogyakarta:

    1. Kota Yogyakarta

    Jalan Suryowijayan
    Jalan Pasar Kembang
    Jalan Parangtritis
    Perempatan Pingit
    Jalan Mataram
    Jalan Laksda Adisucipto
    Jalan Malioboro
    Perempatan Tugu Jogja
    Jalan Affandi
    Jalan Timoho
    Jalan Kusumanegara
    Jalan Jlagran Lor
    Perempatan Wirobrajan
    Perempatan Ngabean
    Perempatan 0 KM

    2. Kabupaten Sleman

    Jalan Kaliurang
    Perempatan Tempel
    Perempatan Beran
    Perempatan Denggung
    Perempatan Demak Ijo
    Perempatan Pasar Gamping
    Perempatan Ring Road Gamping (Pelem Gurih)
    Perempatan Monjali
    Perempatan Raden Ronggo
    Perempatan Condongcatur
    Pertigaan Bandara Adisutjipto
    Pertigaan Maguwoharjo
    Persimpangan Pakem-Kalasan
    Pertigaan Prambanan

     

    3. Kabupaten Bantul

    Jalan Bantul
    Perempatan Sedayu
    Jalan Sedayu
    Jalan Parangtritis
    Jalan Imogiri Barat
    Jalan Imogiri Timur
    Jalan Raya Jogja-Wonosari
    Jalan Raya Srandakan
    Perempatan Druwo
    Persimpangan Tembi
    Perempatan Bakulan
    Persimpangan Grogol
    Persimpangan Wiyoro
    Jalan Ahmad Yani

    4. Kabupaten Gunung Kidul

    Jalan Raya Jogja-Tepus
    Daerah Patuk
    Jalan Raya Wonosari
    Daerah Kali Pentung

    5. Kabupaten Kulon Progo

    Daerah Bandara YIA
    Persimpangan Patung Nyi Ageng Serang
    Persimpangan Terminal Bus Wates
    Persimpangan Pasar Hewan
    Persimpangan Tugu Adipura Milir (Taman Kulon Progo)
    Simpang Tiga Toyan
    Pertigaan Klangon
    Persimpangan Wilayah Temon-Perbatasan Purworejo

    Jakarta: Volume kendaraan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi mengalami peningkatan selama musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kondisi ini tentu akan berakibat pada kepadatan lalu lintas.
     
    Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho menjelaskan arus kendaraan akan mulai meningkat sejak 24 Desember hingga akhir tahun 2024. Titik-titik pusat keramaian seperti Malioboro, Tugu Jogja, dan Keraton diprediksi akan mengalami kepadatan signifikan, khususnya pada malam tahun baru.
     
    “Kami memetakan titik-titik yang menjadi daerah tujuan masyarakat. Mayoritas di kawasan Gumaton sehingga kami akan melakukan upaya-upaya untuk mengalirkan kendaraan dan menghindari stuck (arus tak bergerak),” kata Afif dikutip dari Antara, Kamis, 26 Desember 2024.

    Titik Rawan Macet
    Pemerintah Provinsi DIY merilis titik rawan kemacetan selama musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Di Kota Yogyakarta, kemacetan diprediksi terjadi di sejumlah lokasi objek wisata seperti Jalan Malioboro, Perempatan Tugu Jogja, dan kawasan 0 KM.
    Berikut daftar titik kemacetan yang perlu diperhatikan wisatan saat liburan di Yogyakarta:
     
    1. Kota Yogyakarta

    Jalan Suryowijayan
    Jalan Pasar Kembang
    Jalan Parangtritis
    Perempatan Pingit
    Jalan Mataram
    Jalan Laksda Adisucipto
    Jalan Malioboro
    Perempatan Tugu Jogja
    Jalan Affandi
    Jalan Timoho
    Jalan Kusumanegara
    Jalan Jlagran Lor
    Perempatan Wirobrajan
    Perempatan Ngabean
    Perempatan 0 KM

    2. Kabupaten Sleman

    Jalan Kaliurang
    Perempatan Tempel
    Perempatan Beran
    Perempatan Denggung
    Perempatan Demak Ijo
    Perempatan Pasar Gamping
    Perempatan Ring Road Gamping (Pelem Gurih)
    Perempatan Monjali
    Perempatan Raden Ronggo
    Perempatan Condongcatur
    Pertigaan Bandara Adisutjipto
    Pertigaan Maguwoharjo
    Persimpangan Pakem-Kalasan
    Pertigaan Prambanan

     

     
    3. Kabupaten Bantul

    Jalan Bantul
    Perempatan Sedayu
    Jalan Sedayu
    Jalan Parangtritis
    Jalan Imogiri Barat
    Jalan Imogiri Timur
    Jalan Raya Jogja-Wonosari
    Jalan Raya Srandakan
    Perempatan Druwo
    Persimpangan Tembi
    Perempatan Bakulan
    Persimpangan Grogol
    Persimpangan Wiyoro
    Jalan Ahmad Yani

    4. Kabupaten Gunung Kidul

    Jalan Raya Jogja-Tepus
    Daerah Patuk
    Jalan Raya Wonosari
    Daerah Kali Pentung

    5. Kabupaten Kulon Progo

    Daerah Bandara YIA
    Persimpangan Patung Nyi Ageng Serang
    Persimpangan Terminal Bus Wates
    Persimpangan Pasar Hewan
    Persimpangan Tugu Adipura Milir (Taman Kulon Progo)
    Simpang Tiga Toyan
    Pertigaan Klangon
    Persimpangan Wilayah Temon-Perbatasan Purworejo

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Liburan ke Yogyakarta, Intip Rekomendasi Wisata Malam di Kota Pelajar

    Liburan ke Yogyakarta, Intip Rekomendasi Wisata Malam di Kota Pelajar

    Jakarta: Yogyakarta merupakan salah satu kota yang menjadi destinasi favorit di masa liburan, termasuk saat libur natal dan tahun baru. Alasan kenapa Yogyakarta begitu populer untuk dikunjungi karena kota berjuluk Kota Pelajar tersebut memiliki keunikan budaya, tempat-tempat yang ikonik, hingga masyarakatnya yang ramah.

    Tidak hanya menawarkan pesona dan keunikan di siang hari, namun Yogyakarta memiliki berbagai daya tarik malam hari yang tak kalah berkesan. Mulai dari wisata kuliner yang menggoda hingga tempat-tempat yang menawarkan pemandangan kota.

    Jika Sobat Medcom berencana menghabiskan waktu malam di Yogyakarta, berikut adalah beberapa rekomendasi tempat yang wajib dikunjungi:
    1. Alun-Alun Kidul (Alkid)

    Salah satu tempat yang paling populer untuk menikmati suasana malam di Yogyakarta adalah Alun-Alun Kidul (Alkid). Di sini, Anda dapat merasakan suasana santai dengan berkeliling menggunakan sepeda hias yang dihiasi lampion warna-warni, atau mencoba keberuntungan dengan Masangin, sebuah tradisi unik yang melibatkan berjalan melewati dua pohon beringin dengan mata tertutup.

    Di sekitar alun-alun, banyak penjaja makanan yang menawarkan camilan khas Yogyakarta seperti wedang ronde (minuman hangat berisi bola ketan), angkringan, dan berbagai jajanan tradisional yang menggugah selera. Keindahan lampion yang berwarna-warni semakin menambah semarak malam hari di Alun-Alun Kidul. 
     

     

    2. Tugu Yogyakarta

    Tugu Yogyakarta adalah simbol kota yang tidak bisa dilewatkan saat berkunjung ke Yogyakarta. Terletak di tengah kota, Tugu ini menjadi salah satu landmark paling ikonik dan menjadi incaran pencinta fotografi. Pada malam hari, Tugu Yogyakarta tampak lebih megah dengan pencahayaan yang menyoroti keindahannya. Banyak pengunjung yang datang untuk berfoto atau sekadar menikmati suasana kota yang sibuk di sekitar area ini. 
    3. Prawirotaman

    Prawirotaman adalah kawasan yang terkenal dengan deretan kafe, restoran, dan bar yang menawarkan berbagai hidangan lezat dan hiburan malam. Terletak di sekitar area selatan Kota Yogyakarta, kawasan ini selalu ramai dengan wisatawan lokal maupun luar negeri. Di sini, Anda bisa menikmati berbagai jenis kuliner lokal hingga internasional. Suasana santai semakin berkesan dengan live music berkualitas musisi Jogja.

    Jika Anda suka menikmati kehidupan malam yang sedikit lebih berwarna, Prawirotaman adalah tempat yang tepat. Anda juga dapat menemukan banyak toko yang menjual kerajinan tangan khas Yogyakarta untuk oleh-oleh.
    4. Jalan Malioboro

    Jalan Malioboro adalah pusat keramaian di Yogyakarta yang tak pernah tidur. Saat malam hari, Jalan Malioboro tetap hidup dengan berbagai kios yang menjual barang-barang khas Yogyakarta seperti batik, pernak-pernik, dan suvenir. Jalan ini juga dipenuhi dengan pedagang kaki lima yang menjajakan makanan khas, mulai dari geprek ayam, bakpia, hingga sate klatak.

    Sambil berkeliling dan berbelanja, Anda bisa menikmati suasana malam yang ramai, mendengarkan musik jalanan, dan menikmati atmosfer khas Yogyakarta yang penuh warna. 
    5. Kawasan Bukit Bintang

    Bagi Anda yang ingin menikmati pemandangan malam Yogyakarta dari ketinggian, kawasan Bukit Bintang di daerah Pathuk adalah tempat yang sangat tepat. Dari sini, Anda bisa melihat pemandangan Yogyakarta yang indah dengan lampu-lampu kota yang berkilauan, terutama saat cuaca cerah. Banyak kafe dan warung makan di sekitar Bukit Bintang yang menawarkan menu makanan dan minuman sambil menikmati panorama kota yang menawan. 
    6. Taman Pelangi (Taman Lampion)

    Taman Pelangi merupakan bagian dari kawasan Monumen Jogja Kembali. Lokasi wisata malam ini juga ramai dikunjungi wisatawan. Berbagai lampion menerangi sudut taman dengan berbagai bentuk mulai dari lampion bentuk tokoh pewayangan hingga tokoh kartun. 

    Jakarta: Yogyakarta merupakan salah satu kota yang menjadi destinasi favorit di masa liburan, termasuk saat libur natal dan tahun baru. Alasan kenapa Yogyakarta begitu populer untuk dikunjungi karena kota berjuluk Kota Pelajar tersebut memiliki keunikan budaya, tempat-tempat yang ikonik, hingga masyarakatnya yang ramah.
     
    Tidak hanya menawarkan pesona dan keunikan di siang hari, namun Yogyakarta memiliki berbagai daya tarik malam hari yang tak kalah berkesan. Mulai dari wisata kuliner yang menggoda hingga tempat-tempat yang menawarkan pemandangan kota.
     
    Jika Sobat Medcom berencana menghabiskan waktu malam di Yogyakarta, berikut adalah beberapa rekomendasi tempat yang wajib dikunjungi:

    1. Alun-Alun Kidul (Alkid)

    Salah satu tempat yang paling populer untuk menikmati suasana malam di Yogyakarta adalah Alun-Alun Kidul (Alkid). Di sini, Anda dapat merasakan suasana santai dengan berkeliling menggunakan sepeda hias yang dihiasi lampion warna-warni, atau mencoba keberuntungan dengan Masangin, sebuah tradisi unik yang melibatkan berjalan melewati dua pohon beringin dengan mata tertutup.
    Di sekitar alun-alun, banyak penjaja makanan yang menawarkan camilan khas Yogyakarta seperti wedang ronde (minuman hangat berisi bola ketan), angkringan, dan berbagai jajanan tradisional yang menggugah selera. Keindahan lampion yang berwarna-warni semakin menambah semarak malam hari di Alun-Alun Kidul. 
     

     

    2. Tugu Yogyakarta

    Tugu Yogyakarta adalah simbol kota yang tidak bisa dilewatkan saat berkunjung ke Yogyakarta. Terletak di tengah kota, Tugu ini menjadi salah satu landmark paling ikonik dan menjadi incaran pencinta fotografi. Pada malam hari, Tugu Yogyakarta tampak lebih megah dengan pencahayaan yang menyoroti keindahannya. Banyak pengunjung yang datang untuk berfoto atau sekadar menikmati suasana kota yang sibuk di sekitar area ini. 

    3. Prawirotaman

    Prawirotaman adalah kawasan yang terkenal dengan deretan kafe, restoran, dan bar yang menawarkan berbagai hidangan lezat dan hiburan malam. Terletak di sekitar area selatan Kota Yogyakarta, kawasan ini selalu ramai dengan wisatawan lokal maupun luar negeri. Di sini, Anda bisa menikmati berbagai jenis kuliner lokal hingga internasional. Suasana santai semakin berkesan dengan live music berkualitas musisi Jogja.
     
    Jika Anda suka menikmati kehidupan malam yang sedikit lebih berwarna, Prawirotaman adalah tempat yang tepat. Anda juga dapat menemukan banyak toko yang menjual kerajinan tangan khas Yogyakarta untuk oleh-oleh.

    4. Jalan Malioboro

    Jalan Malioboro adalah pusat keramaian di Yogyakarta yang tak pernah tidur. Saat malam hari, Jalan Malioboro tetap hidup dengan berbagai kios yang menjual barang-barang khas Yogyakarta seperti batik, pernak-pernik, dan suvenir. Jalan ini juga dipenuhi dengan pedagang kaki lima yang menjajakan makanan khas, mulai dari geprek ayam, bakpia, hingga sate klatak.
     
    Sambil berkeliling dan berbelanja, Anda bisa menikmati suasana malam yang ramai, mendengarkan musik jalanan, dan menikmati atmosfer khas Yogyakarta yang penuh warna. 

    5. Kawasan Bukit Bintang

    Bagi Anda yang ingin menikmati pemandangan malam Yogyakarta dari ketinggian, kawasan Bukit Bintang di daerah Pathuk adalah tempat yang sangat tepat. Dari sini, Anda bisa melihat pemandangan Yogyakarta yang indah dengan lampu-lampu kota yang berkilauan, terutama saat cuaca cerah. Banyak kafe dan warung makan di sekitar Bukit Bintang yang menawarkan menu makanan dan minuman sambil menikmati panorama kota yang menawan. 

    6. Taman Pelangi (Taman Lampion)

    Taman Pelangi merupakan bagian dari kawasan Monumen Jogja Kembali. Lokasi wisata malam ini juga ramai dikunjungi wisatawan. Berbagai lampion menerangi sudut taman dengan berbagai bentuk mulai dari lampion bentuk tokoh pewayangan hingga tokoh kartun. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)