Tempat Fasum: lumbung pangan

  • 9
                    
                        Alasan Prabowo Pilih Merauke Jadi Lokasi Kunjungan Kerja Perdana
                        Nasional

    9 Alasan Prabowo Pilih Merauke Jadi Lokasi Kunjungan Kerja Perdana Nasional

    Alasan Prabowo Pilih Merauke Jadi Lokasi Kunjungan Kerja Perdana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan
    Hasan Nasbi
    mengungkapkan alasan
    Merauke
    , Papua Selatan, menjadi lokasi
    kunjungan kerja
    perdana
    Prabowo Subianto
    sebagai presiden.
    Hasan menyebutkan, Merauke dipilih karena daerah tersebut akan menjadi pusat
    lumbung pangan
    .
    “Di Merauke akan jadi pusat lumbung pangan yang sedang dikerjakan pemerintah,” ujar Hasan kepada wartawan, Minggu (3/11/2024).
    Hasan menjelaskan,
    ketahanan pangan
    merupakan salah satu program terbaik Prabowo.
    Prabowo memang terus menerus menekankan soal ketahanan pangan sejak kampanye Pilpres 2024.
    “Karena ketahanan pangan adalah salah satu program hasil terbaik cepat Presiden,” imbuhnya.
    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, pada Minggu (3/11/2024).
    Prabowo bertolak ke Merauke untuk meninjau langsung proses tanam dan panen padi dalam rangka pengembangan program swasembada pangan nasional.
    Prabowo menyapa dan berbincang dengan para petani yang sedang melakukan proses tanam padi.
    Prabowo juga melihat langsung proses tanam padi dari atas menara pandang bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
    Keduanya disebut tampak serius mengamati langkah-langkah teknis yang dilakukan para petani di lapangan.
    Bahkan, Prabowo turut menyaksikan proses panen padi dengan menggunakan
    combine harvester
    , alat pemanen modern yang mempermudah pekerjaan petani di Merauke.
    Prabowo juga sempat menaiki alat tersebut dan mencoba langsung proses panen padi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Prabowo Tinjau Infrastruktur Areal Lumbung Pangan di Merauke

    Presiden Prabowo Tinjau Infrastruktur Areal Lumbung Pangan di Merauke

    Merauke, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Desa Wanam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Minggu (3/11/ 2024), dalam rangka meninjau secara langsung pengembangan program pertanian berkelanjutan.

    Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo melihat persiapan demplot padi untuk meningkatkan produktivitas pangan di wilayah timur Indonesia.

    Setibanya di lokasi, Presiden Prabowo langsung menuju lahan percontohan yang digunakan untuk praktik teknik budi daya padi terbaru. Di sana, Kepala Negara menyaksikan bagaimana para petani dengan cermat mempersiapkan lahan agar optimal untuk musim tanam berikutnya. Demplot padi ini diharapkan menjadi percontohan bagi para petani lokal, dengan teknik pertanian yang dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas padi.

    Selain itu, Presiden Prabowo turut menyaksikan secara langsung proses pengolahan lahan dan tabur dolomit, sebuah langkah penting untuk meningkatkan kesuburan tanah. Para petani tampak menyebarkan dolomit di atas lahan, sebuah bahan alami yang berguna untuk menetralkan keasaman tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan ketersediaan unsur hara.

    Kepala Satgas Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dalam keterangan terpisah mengatakan, program cetak sawah yang dilakukan di Wanam dan sekitarnya merupakan bagian dari rencana pengembangan lahan pertanian skala besar di Merauke.

    Menurutnya, ada sekitar 100.000 hektare lahan pertanian yang akan dicetak, dimulai dari Wanam hingga Muting, dengan total target mencapai 1 juta hektare.

    “Yang di Wanam adalah program cetak sawah, diawali di Merauke, di Wanam. Di sekitar Merauke ada juga rencananya 100.000 hektare, kemudian nanti yang kita start dari Wanam sampai ke Muting itu sekitar 1 juta hektare,” ujar Mayjen TNI Ahmad Rizal.

    Untuk mendukung program tersebut, pemerintah juga akan membangun sejumlah infrastruktur pendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dari Wanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untuk mengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen.

    Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa, Merauke memiliki ketersediaan air melimpah yang sangat dibutuhkan oleh petani. Selain itu, tanah di wilayah ini rata-rata subur dengan lapisan tanah hitam yang mencapai 15-30 cm, sehingga sangat mendukung program pencapaian swasembada pangan dari Merauke.

    “Ini kalau menurut kami sangat mendukung dan program pencapaian swasembada pangan akan tercapai dari Merauke,” ucap Mayjen TNI Ahmad Rizal.

    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam peninjauan ini adalah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala BIN Muhammad Herindra, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Pj Gubernur Papua Selatan Rudy Sufahriadi.
     

  • Naik Helikopter, Prabowo Kunjungi Papua Selatan Tinjau PSN Ketahanan Pangan

    Naik Helikopter, Prabowo Kunjungi Papua Selatan Tinjau PSN Ketahanan Pangan

    Jayapura, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja perdana di Merauke, Provinsi Papua Selatan, untuk melihat secara langsung program strategis nasional (PSN) ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat di daerah itu.

    Dilansir dari Antara, Presiden Prabowo Subianto tiba di Base Ops Lanud JA Dimara pada Minggu (3/11/2024) sekitar pukul 06.30 WIT dengan menggunakan pesawat VVIP Kepresidenan dan disambut oleh pangdam XVII/Cenderawasih, danrem 174/ATW, dan Penjabat Gubernur Papua Selatan Rudy Sufahriadi.

    Sesuai jadwal, kunjungan kerja Prabowo selama di Merauke untuk meninjau Kampung Telaga Sari, Distrik Kurik.

    Dalam kunjungannya ke Kampung Telaga Sari, Prabowo Subianto menggunakan helikopter yang didampingi Penjabat Gubernur Papua Selatan Rudy Sufahriadi dan Sekda Papua Selatan Maddaremmeng.

    Kunjungan presiden ke Telaga Sari untuk melihat secara langsung program strategis nasional guna mendukung ketahanan pangan selanjutnya mendapatkan paparan dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman tentang program ketahanan pangan di Telagasari, dan tatap muka dengan masyarakat kampung setempat.

    Selanjutnya, Presiden Prabowo menuju Kampung Wogikel, Wanam Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke dengan menggunakan helikopter.

    Kunjungan ke Wanam juga untuk melihat secara langsung progres program strategis nasional untuk mendukung ketahanan pangan dan mewujudkan Merauke sebagai lumbung pangan Nasional sekaligus meninjau kegiatan masyarakat di Wanam.

    Seusai dari Telaga Sari dan Kampung Wanam, Prabowo terbang menggunakan helikopter kembali ke Base ops Lanud JA Dimara lalu melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta.

    Rombongan yang mendampingi Presiden Prabowo Subianto, yakni Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

    Kunjungan itu juga merupakan program 100 hari kerja pascadilantik sebagai presiden.

  • Prabowo Tinjau Infrastruktur Areal Lumbung Pangan di Merauke – Page 3

    Prabowo Tinjau Infrastruktur Areal Lumbung Pangan di Merauke – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengunjungi Desa Wanam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, untuk meninjau secara langsung pengembangan program pertanian berkelanjutan, Minggu (3/11/2024). Dia meninjau persiapan demplot atau demontration plot padi untuk meningkatkan produktivitas pangan di wilayah timur Indonesia.

    Setibanya di lokasi, Prabowo langsung menuju lahan percontohan yang digunakan untuk praktik teknik budidaya padi terbaru. Di sana, dia menyaksikan bagaimana para petani dengan cermat mempersiapkan lahan agar optimal untuk musim tanam berikutnya.

    Demplot padi ini diharapkan menjadi percontohan bagi para petani lokal, dengan teknik pertanian yang dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas padi.

    Selain itu, Prabowo turut menyaksikan secara langsung proses pengolahan lahan dan tabur dolomit, sebuah langkah penting untuk meningkatkan kesuburan tanah. Para petani tampak menyebarkan dolomit di atas lahan, sebuah bahan alami yang berguna untuk menetralkan keasaman tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan ketersediaan unsur hara.

    Kepala Satgas Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan bahwa program cetak sawah yang dilakukan di Wanam dan sekitarnya merupakan bagian dari rencana pengembangan lahan pertanian skala besar di Merauke.

    Menurut dia, ada sekitar 100 ribu hektare lahan pertanian yang akan dicetak, dimulai dari Wanam hingga Muting, dengan total target mencapai 1 juta hektar.

    “Yang di Wanam adalah program cetak sawah, diawali di Merauke, di Wanam. Di sekitar Merauke ada juga rencananya 100 ribu hektar, kemudian nanti yang kita start dari Wanam sampai ke Muting itu sekitar 1 juta hektar,” jelas Mayjen TNI Ahmad Rizal dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Minggu.

  • Kunjungan Kerja Perdana Presiden Prabowo ke Merauke Didampingi Mentan Amran

    Kunjungan Kerja Perdana Presiden Prabowo ke Merauke Didampingi Mentan Amran

    Liputan6.com, Merauke – Presiden RI Prabowo Subianto melaksanakan kunjungan kerja perdananya di Kabupaten Merauke, pada Minggu (03/11/2024) pagi waktu setempat. Didampingi oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, kehadiran Presiden Prabowo di Kampung Telagasari, Distrik Kurik ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam percepatan swasembada pangan berkelanjutan.

    Merauke sendiri diproyeksikan sebagai salah satu lokasi pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan di wilayah timur Indonesia dan didorong untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional.

    Pada kesempatan ini, Presiden Prabowo mengapresiasi peran anak muda Papua dalam pertanian modern di Merauke. Anak-anak muda diharapkan dapat menjadi pelopor inovasi dan penggunaan teknologi dalam bertani, sambil tetap menjaga keseimbangan ekologi sesuai tradisi setempat.

     

    Perbesar

    (Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

    Kunjungan perdana Presiden Prabowo pun disambut meriah oleh ribuan masyarakat setempat. Selain warga lokal Distrik Kurik, turut hadir mahasiswa dan petani milenial, brigade pangan, serta penyuluh pertanian setempat.

    Mentan Amran menyatakan bahwa Merauke memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan dengan konsep pertanian modern.

    “Langkah strategis pencapaian swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo akan kami laksanakan melalui beberapa program, yaitu cetak sawah seluas tiga juta hektare dalam waktu 3-4 tahun, pompanisasi, optimasi lahan, rehabilitasi jaringan irigasi tertier, serta dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat proses tanam hingga panen,” ungkap Mentan Amran.

    Pada tahun 2024, pemerintah telah menyelesaikan tahap pertama program Optimasi Lahan Rawa seluas 40.000 hektare di Kabupaten Merauke. Saat ini 35.000 hektare sudah ditanami, dan 5.000 hektare lainnya dalam proses olah lahan untuk segera ditanami.

    “Program ini ditargetkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga mencapai IP 300 dan produktivitas tanaman pangan,” lanjutnya.

     

    Perbesar

    (Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

    Rencana strategis berikutnya adalah melaksanakan program cetak sawah seluas satu juta hektare secara bertahap di Kabupaten Merauke, dengan dimulainya demplot di Kawasan Sentra Produksi Pangan seluas 20 hektar di Distrik Wanam sebagai model.

    “Demplot ini berfungsi sebagai sarana percontohan bagi petani di Distrik Wanam agar dapat meningkatkan produktivitas pertaniannya,” sambung Mentan Amran.

    Mentan Amran menegaskan bahwa modernisasi pertanian di Kabupaten Merauke menjadi kunci dalam mewujudkan swasembada pangan.

    “Pertanian skala luas seperti di Merauke membutuhkan alat mesin pertanian seperti traktor, rice transplanter, pompa air, dan combine harvester untuk meningkatkan efisiensi dan hasil panen,” ujarnya.

    Sebagai langkah nyata, pemerintah telah memberikan bantuan alsintan Traktor Roda 2 sebanyak 65 unit, Traktor roda empat sebanyak 113 unit, rice transplanter sebanyak 76 unit, pompa air 638 unit, combine harvester 20 unit, dan handsprayer 90 unit yang dikela 214 brigade pangan.

    “Swasembada pangan tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Papua,” tutup Mentan Amran.

  • Percepat Swasembada Pangan, Presiden Prabowo Kunjungi Lahan Pertanian di Merauke

    Percepat Swasembada Pangan, Presiden Prabowo Kunjungi Lahan Pertanian di Merauke

    Merauke, Beritasatu com – Presiden Prabowo Subianto melaksanakan kunjungan kerja perdananya di Kabupaten Merauke, pada Minggu (3/11/2024) pagi waktu setempat. kehadiran Presiden Prabowo di Kampung Telagasari, Distrik Kurik ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam percepatan swasembada pangan berkelanjutan.

    Merauke diproyeksikan sebagai salah satu lokasi pengembangan kawasan sentra produksi pangan di wilayah timur Indonesia dan didorong untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional.

    Presiden Prabowo mengapresiasi peran anak muda Papua dalam pertanian modern di Merauke. Anak-anak muda Merauke diharapkan dapat menjadi pelopor inovasi dan penggunaan teknologi dalam bertani, sambil tetap menjaga keseimbangan ekologi sesuai tradisi setempat.

    Kunjungan perdana Presiden Prabowo pun disambut meriah oleh ribuan masyarakat setempat. Selain warga lokal Distrik Kurik, turut hadir mahasiswa dan petani milenial, brigade pangan, serta penyuluh pertanian di Merauke

    Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan bahwa Merauke memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan dengan konsep pertanian modern.

    “Langkah strategis pencapaian swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo akan kami laksanakan melalui beberapa program, yaitu cetak sawah seluas 3 juta hektare dalam waktu 3-4 tahun, pompanisasi, optimasi lahan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, serta dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat proses tanam hingga panen,” ungkap Mentan Amran.

    Pada 2024, pemerintah telah menyelesaikan tahap pertama program optimasi lahan rawa seluas 40.000 hektare di Kabupaten Merauke. Saat ini 35.000 hektare sudah ditanami, dan 5.000 hektare lainnya dalam proses olah lahan untuk segera ditanami.

    “Program ini ditargetkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) hingga mencapai IP 300 dan produktivitas tanaman pangan,” lanjutnya.

    Rencana strategis berikutnya, yakni melaksanakan program pencetakan sawah seluas 1 juta hektare secara bertahap di Kabupaten Merauke. Hal itu akan dimulai dengan pembangunan demontration plot (demplot) di kawasan sentra produksi angan seluas 20 hektare di Distrik Wanam sebagai model.

    “Demplot ini berfungsi sebagai sarana percontohan bagi petani di Distrik Wanam agar dapat meningkatkan produktivitas pertaniannya,” sambung Mentan Amran.

    Mentan Amran menegaskan bahwa modernisasi pertanian di Kabupaten Merauke menjadi kunci dalam mewujudkan swasembada pangan.

    “Pertanian skala luas seperti di Merauke membutuhkan alat mesin pertanian, seperti traktor, rice transplanter, pompa air, dan combine harvester untuk meningkatkan efisiensi dan hasil panen,” ujarnya.

    Sebagai langkah nyata, pemerintah telah memberikan bantuan alsintan traktor roda 2 sebanyak 65 unit, traktor roda 4 sebanyak 113 unit, rice transplanter sebanyak 76 unit, pompa air 638 unit, combine harvester 20 unit, dan handsprayer 90 unit yang dikelola brigade pangan.

    “Swasembada pangan tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Papua,” tutup Mentan Amran.

  • Mentan dampingi Presiden Prabowo tinjau lahan pertanian Merauke

    Mentan dampingi Presiden Prabowo tinjau lahan pertanian Merauke

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Presiden Prabowo Subianto meninjau lahan pertanian padi di daerah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Minggu pagi.

    Mentan dalam keterangan di Jakarta, mengatakan bahwa Merauke memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan dengan konsep pertanian modern.

    “Langkah strategis pencapaian swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo akan kami laksanakan melalui beberapa program, yaitu cetak sawah seluas 3 juta hektare dalam waktu 3-4 tahun, pompanisasi, optimasi lahan, rehabilitasi jaringan irigasi tertier, serta dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat proses tanam hingga panen,” kata Mentan.

    Pada tahun 2024, pemerintah telah menyelesaikan tahap pertama program Optimasi Lahan Rawa seluas 40.000 hektare di Kabupaten Merauke. Saat ini 35.000 hektare sudah ditanami, dan 5.000 hektare lainnya dalam proses olah lahan untuk segera ditanami.

    “Program ini ditargetkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga mencapai IP 300 dan produktivitas tanaman pangan,” lanjutnya.

    Presiden RI Prabowo Subianto melaksanakan kunjungan kerja perdananya di Kabupaten Merauke, pada Minggu pagi waktu setempat.

    Didampingi Mentan, kehadiran Presiden Prabowo di Kampung Telagasari, Distrik Kurik ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam percepatan swasembada pangan berkelanjutan.

    Merauke sendiri diproyeksikan sebagai salah satu lokasi pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan di wilayah timur Indonesia dan didorong untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional.

    Pada kesempatan ini, Presiden Prabowo mengapresiasi peran anak muda Papua dalam pertanian modern di Merauke.

    Anak-anak muda diharapkan dapat menjadi pelopor inovasi dan penggunaan teknologi dalam bertani, sambil tetap menjaga keseimbangan ekologi sesuai tradisi setempat.

    Kunjungan perdana Presiden Prabowo pun disambut meriah oleh ribuan masyarakat setempat.

    Selain warga lokal Distrik Kurik, turut hadir mahasiswa dan petani milenial, brigade pangan, serta penyuluh pertanian setempat.

    Baca juga: Wamentan: Optimalisasi lahan rawa Merauke tunjukkan hasil signifikan

    Baca juga: Kementan inventarisasi lahan sapi di Sulawesi dukung investasi Vietnam

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pemkab Subang berkomitmen jaga areal persawahan dari alih fungsi

    Pemkab Subang berkomitmen jaga areal persawahan dari alih fungsi

    Areal sawah yang merupakan lahan produktif harus dilindungi. Ini penting, karena selain menjaga status Subang sebagai daerah lumbung padi, juga sebagai upaya mewujudkan swasembada panganSubang (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, berkomitmen untuk menjaga areal persawahan dari alih fungsi lahan, agar ketahanan pangan terjaga, sehingga status Subang sebagai daerah lumbung padi bisa tetap terjaga.

    “Areal sawah yang merupakan lahan produktif harus dilindungi. Ini penting, karena selain menjaga status Subang sebagai daerah lumbung padi, juga sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan,” kata Penjabat Bupati Subang Imran, saat panen raya di Subang, Kamis.

    Ia menyampaikan bahwa upaya menjaga ketahanan pangan harus terus dilakukan. Salah satunya ialah dengan menjaga keberadaan areal persawahan.

    Menurut dia, untuk melindungi areal persawahan dari alih fungsi lahan, itu bisa dilakukan dengan rencana tata ruang wilayah yang jelas. Apalagi kini Subang tengah menjadi daerah yang bertransformasi menuju daerah industri.

    “Melalui rencana tata ruang wilayah yang jelas, kita bisa lihat lahan mana yang perlu diproteksi untuk ketahanan pangan Subang dan Jawa Barat. Sinergi dari semua pihak, dari pusat sampai petani, ini menjadi kunci mencapai target swasembada,” katanya.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan yang hadir dalam panen raya di Subang menyebutkan sejumlah strategi agar Indonesia mampu mencapai target swasembada pangan pada 2028.

    Menurut dia, perbaikan di berbagai sektor pertanian menjadi salah satu pendorong percepatan swasembada pangan.

    “Semua harus diperbaiki, benihnya diperbaiki, irigasinya diperbaiki. Pupuk kan sudah, kemarin dari 4,5 juta (pupuk subsidi) menjadi 9 juta lebih, semua harus kita perbaiki kalau kita mau optimal,” katanya.

    Menurut dia, upaya mencetak sawah yang diinisiasi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjadi salah satu strategi yang harus terus ditindaklanjuti.

    “Pak Mentan luar biasa sekarang, buka sawah (cetak sawah) di Merauke, buka sawah di Kalimantan Tengah. Jadi dari berbagai lini diperbaiki agar kita bisa dalam waktu cepat swasembada,” ujarnya.

    Dia juga menekankan pentingnya memanfaatkan inovasi teknologi di bidang pangan seperti penggunaan mesin panen padi, penebaran pupuk dengan drone, dan lainnya.

    Menurut Zulkifli, banyak teknologi pertanian yang kini bisa diadopsi oleh para petani maupun kelompok tani.

    Lebih lanjut, menurut dia, Indonesia harus mulai beralih ke cara-cara modern bila ingin meningkatkan produktivitas pertanian.

    Sebelumnya, ia mengungkap strategi untuk mencapai target swasembada pangan dalam waktu lima tahun, adalah melalui perluasan tanam di luar Pulau Jawa.

    Dia mengatakan, secara khusus mendapat tugas dari Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan dan energi.

    Untuk mewujudkan hal tersebut, katanya, Papua akan dijadikan sebagai pusat lumbung pangan.

    Baca juga: PTPN VIII akan bangun kawasan industri di Kabupaten Subang
    Baca juga: PT Pindad terus mematangkan rencana pindah ke Subang

    Pewarta: M.Ali Khumaini
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pemkab Sleman canangkan gerakan `Serabi`

    Pemkab Sleman canangkan gerakan `Serabi`

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    Wujudkan ketahanan pangan dan cegah inflasi

    Pemkab Sleman canangkan gerakan `Serabi`
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 Oktober 2024 – 22:24 WIB

    Elshinta.com – Sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan serta mengantisipasi kenaikan harga pangan, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengadakan inovasi kegiatan Sesarengan Nanem Bibit (Serabi) Tahun 2024.

    Inovasi Serabi ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Bupati Sleman Nomor 059 Tahun 2022 tentang Gerakan Penyediaan Lumbung Pangan Kedua dan Penghematan Energi.

    Pencanangan kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (30/10), di lahan yang dikelola oleh KWT Srikandi Makmur Gejayan, Condongcatur, Depok, Sleman. Hadir pada acara tersebut Pjs Bupati Sleman, Kusno Wibowo, Forkopimda Kabupaten Sleman, dan sejumlah kepala OPD terkait.

    Pjs Bupati Sleman, Kusno Wibowo menjelaskan, kegiatan ini merupakan langkah optimalisasi lahan pekarangan rumah sehingga dapat mendukung program diversifikasi pangan. Diharapkan kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan di setiap rumah tangga. 

    “Diharapkan masyarakat akan mudah mendapatkan dan mengonsumsi pangan yang beragam, bergizi dan seimbang. Dari pekarangan rumah kita akan mampu menjadi sumber gizi keluarga,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Rabu (30/10).

    Dipilihnya KWT Srikandi Makmur Gejayan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini menurutnya KWT tersebut dinilai mampu memanfaatkan lahan perkotaan yang terbatas sebagai lahan untuk menanam berbagai tanaman pangan.

    “Saya harap program ini dapat diadopsi dan dilakukan terus secara berkesinambungan oleh seluruh warga Sleman baik di perkotaan maupun di pedesaan,” imbuhnya. 

    Sementara itu, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sleman, Haris Martapa mengatakan kegiatan ini juga dilaksanakan di seluruh kapanewon di Kabupaten Sleman. Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah memberikan bantuan berupa Bibit dan alat pertanian kepada masyarakat Sleman. 

    Bantuan tersebut meliputi bibit cabai 1.500 batang, bibit sawi/caisin 1.500 batang, bibit talas 400 batang, bibit tomat 1.500 batang, bibit alpokat 300 Batang, bibit kelengkeng 365 batang, bibit durian 310 batang bibit jambu deli 300 batang, benih kacang panjang 20 pack, benih bayam 50 pack, benih kangkung panah merah 25 pack, benih timun baby 100 pack, benih cabai kaliber 100 pack, benih terong panah merah 45 pack, mulsa 80 roll, polybag 100 kilogram, dan paranet.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Petani Yakin Swasembada Pangan Cepat Tercapai dengan Program Cetak Sawah

    Petani Yakin Swasembada Pangan Cepat Tercapai dengan Program Cetak Sawah

    Jakarta, Beritasatu.com – Petani sekaligus Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor, mendukung penuh langkah pemerintah yang berupaya keras meningkatkan produksi padi nasional dengan melakukan pencetakan sawah di berbagai daerah, seperti di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

    Menurutnya, cetak sawah merupakan langkah yang tepat dalam memenuhi kebutuhan nasional. Apalagi, swasembada pangan merupakan program prioritas presiden Prabowo Subianto dalam menjadikan indonesia sebagai negara lumbung pangan dunia.

    “Saya optimistis swasembada bisa dicapai dalam waktu yang sangat cepat. Apalagi, Bapak Presiden Prabowo menunjuk Pak Amran Sulaiman. Bagi saya, Pak Amran punya pengalaman tinggi dan tahu apa yang harus dilakukan,” ujar Yadi, dikutip dari keterangannya, Rabu (30/10/2024).

    Yadi mengatakan, Kabupaten Merauke merupakan kabupaten subur yang memiliki potensi besar dalam mendukung peningkatan produktivitas. Menurutnya, di sana banyak lahan tidur yang belum dioptimalkan. Oleh karena itu, cetak sawah dengan menggunakan teknologi dan mekanisasi adalah langkah tepat.

    “Memang kuncinya ada di mekanisasi karena semua biaya produksi yang dikeluarkan dapat ditekan hingga 50%. Saya kira ini langkah tepat dan juga langkah cerdas,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan program cetak sawah dapat dilaksanakan secara optimal. Program ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan pasokan pangan nasional serta mendukung sektor pertanian sebagai pilar ekonomi di tengah ancaman krisis pangan global.

    Program cetak sawah ini akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari perencanaan, survei teknis lapangan, hingga penyusunan regulasi dan panduan teknis. Pemerintah juga akan melibatkan berbagai instansi terkait dalam pelaksanaannya.

    Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menambahkan, program cetak sawah tidak hanya bertujuan memperluas lahan, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat pedesaan.

    “Ini bukan hanya tentang memperluas lahan, tetapi juga memastikan produktivitas pertanian meningkat signifikan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat,” kata Sudaryono.

    Dia menerangkan, pemerintah tengah menggencarkan program cetak sawah baru seluas 3 juta hektare guna memastikan ketahanan pangan di tengah tantangan global dan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.

    Program ini, menjadi bagian dari langkah strategis dalam menghadapi ancaman krisis pangan global serta menjaga stabilitas nasional di sektor pertanian.

    “Saat ini, lahan pertanian yang ada sudah semakin terbatas akibat alih fungsi lahan menjadi kawasan industri dan perumahan. Oleh karena itu, cetak sawah baru menjadi solusi krusial untuk memperluas area produksi beras, komoditas pangan utama bangsa,” jelas Sudaryono.