Tempat Fasum: Laut Baltik

  • Kaja Kallas: Aksi Sabotase Meningkat di Eropa – Halaman all

    Kaja Kallas: Aksi Sabotase Meningkat di Eropa – Halaman all

    Saat menjabat perdana menteri Estonia, Kaja Kallas mewakili 1,3 juta penduduk di negara kecil yang diapit antara Rusia dan Laut Baltik itu. Sejak menjabat sebagai kepala urusan luar negeri Uni Eropa pada akhir tahun 2024, perempuan berusia 47 tahun itu kini berbicara untuk sekitar 450 juta orang yang tersebar di 27 negara.

    Tetapi satu hal yang tidak berubah, Kallas tetap fokus pada Rusia.

    “Jelas upaya sabotase sedang meningkat di Eropa,” kata Kallas kepada Alexandra von Nahmen dari DW ketika ditanya tentang serangkaian dugaan serangan hibrida, yang terbaru melibatkan kabel laut dalam di zona ekonomi Swedia di Baltik.

    “Kita seharusnya tidak melihat peristiwa ini secara terpisah, tetapi sebagai bagian dari gambaran yang lebih besar. Dan memahami bahwa niat Rusia niat terhadap Eropa dan arsitektur keamanan Eropa tidak berubah,” kata Kallas dalam wawancara eksklusif DW di kantor pusat Layanan Aksi Eksternal Eropa UE di Brussels hari Kamis (30/1).

    Sebagai seseorang yang lahir di Estonia yang dulu diduduki Uni Soviet, tidak mengherankan bahwa Kallas mendapat reputasi sebagai salah satu musuh Moskow dan sekaligus pendukung Ukraina yang paling gigih.

    Kallas tegaskan AS dan UE ‘masih berteman’

    Ucapannya itu mengisyaratkan kerja sama erat dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang dipenuhi tokoh radikal sayap kanan.

    AS dan Uni Eropa telah menyalurkan senjata dan bantuan ke Ukraina selama tiga tahun terakhir. Namun, dalam beberapa minggu pertama masa jabatannya, Trump tidak membuang waktu dan mengecam UE atas defisit perdagangan dan anggaran pertahanan. Dia juga mengejutkan Eropa dengan menyatakan niat mengambil alih wilayah otonomi Denmark di Grinlandia.

    “Kami masih berteman. Kami masih sekutu,” kata Kallas tentang hubungan Uni Eropa-AS. “Mereka adalah mitra terbesar kami dalam hal ekonomi, tetapi juga dalam hal keamanan.”

    “Saya melakukan panggilan telepon yang sangat baik dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio minggu ini. Kami membahas berbagai bagian dunia tempat kami bekerja sama dan juga melihat apa yang dapat kami lakukan lebih banyak lagi,” katanya. “Jadi saya cukup yakin bahwa kita memiliki hubungan yang baik.”

    Dan bagaimana dengan Grinlandia?

    “Jelas bahwa Amerika Serikat terikat perjanjian internasional. Perjanjian ini menyatakan bahwa Anda harus menghormati integritas teritorial… dan saya yakin mereka akan melakukannya,” kata Kallas.

    Ketika ditanya apakah Uni Eropa mungkin mempertimbangkan penempatan pasukan di Grinlandia, Kallas mengatakan belum ada diskusi yang diadakan mengenai masalah tersebut.

    Gambaran serupa tentang Ukraina

    Kallas melunak soal sikap Washington terhadap Kyiv. “AS memahami bahwa untuk mengakhiri perang ini, kita harus memberikan tekanan pada Rusia, karena Rusia adalah pihak yang memulai perang ini.”

    Trump sebelumnya mengklaim dia dapat menjadi perantara kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina dalam satu hari, yang memicu kekhawatiran bahwa dia mungkin menekan Kyiv untuk menerima persyaratan Rusia. UE khawatir, hasil negosiasi malah hanya akan mendorong agresi Rusia terhadap negara lain.

    Setelah menjabat, Trump terkesan ingin mengambil sikap lebih keras terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, meski juga mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

    “Presiden Trump sangat keras dalam pernyataannya terhadap Putin,” kata Kallas. “Jadi saya kira kita melihat gambarannya dengan sangat mirip.”

    Namun, apa yang sebenarnya dikatakan Rubio, mitra Kallas di AS, tentang strategi di Ukraina dalam percakapan mereka?

    “Kita juga harus bertemu langsung dan membahas hal-hal ini, tetapi jelas mereka ingin mengakhiri perang ini,” katanya. “Semua orang ingin mengakhiri perang ini karena semua orang menginginkan perdamaian. Namun, jelas juga, dan itu juga yang dikatakan Rubio, bahwa perdamaian harus berkelanjutan.”

    Volatilitas AS sebagai peluang bagi Eropa?

    Eropa tidak disangkal merasa gelisah terhadap Trump, yang langsung membekukan bantuan luar negeri dan menarik AS keluar dari perjanjian iklim Paris. Namun Kallas berusaha mengemukakan bahwa ketidakpastian di AS, serta volatilitas umum situasi geopolitik global, merupakan peluang bagi UE.

    “Saya pikir saat ini kita memiliki tantangan yang sangat besar, tetapi pada saat yang sama, ini juga memberi Uni Eropa kesempatan untuk benar-benar menjadi pemain geopolitik yang besar di panggung dunia.

    “Pemerintahan baru AS… membuat semua negara lain berpaling ke Uni Eropa karena kami adalah mitra yang dapat diandalkan, kami adalah mitra yang stabil,” kata Kallas. “Hal ini juga memberi kita kesempatan untuk mengembangkan kekuatan geopolitik.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

  • Kabel Bawah Laut, Titik Lemah Dunia Digital

    Kabel Bawah Laut, Titik Lemah Dunia Digital

    Jakarta

    Tindakan sabotase “armada bayangan” Rusia pada kabel bawah laut telah menjadi pusat perhatian infrastruktur komunikasi global. Tulang punggung telekomunikasi global ini, kenyataannya tidak begitu terlindungi dari upaya sabotase.

    Kabel bawah laut yang paling penting meliputi kabel transmisi arus searah tegangan tinggi (HVDC), yang menyalurkan energi listrik ke jarak yang jauh, misalnya dari pulau ke pulau atau antarnegara. Turbin angin lepas pantai juga dihubungkan ke daratan melalui kabel ini.

    Selain itu, ada juga kabel telekomunikasi terdiri dari jalur serat optik yang mentransfer sekitar 95 persen lalu lintas data global, termasuk panggilan internet dan telepon.

    Semua ini memungkinkan waktu pengiriman sinyal sangat singkat, yang mempercepat akses komunikasi. Misalnya, mengakses situs web di AS dari Eropa hanya butuh waktu sekitar 60 milidetik, benar-benar dalam sekejap mata.

    Ada juga kabel data khusus antara pusat data atau simpul jaringan besar, serta kabel khusus yang lebih terlindungi untuk komunikasi militer atau penelitian.

    Kenapa pakai kabel laut, bukan satelit?

    Hanya sebagian kecil komunikasi internasional yang dilakukan lewat satelit. Kabel bawah laut dapat mengirimkan lebih banyak data dengan biaya lebih rendah. Koneksi satelit lebih lambat dan lebih rentan terhadap gangguan.

    Meski demikian, AS dan Uni Eropa berinvestasi dalam teknologi satelit seperti Starlink dan program IRIS (Infrastruktur untuk Ketahanan, Interkonektivitas, dan Keamanan melalui Satelit) untuk menciptakan saluran komunikasi alternatif yang lebih aman.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Panjangnya bisa 30 kali kelilingi ekuator

    Ada sekitar 1,4 juta kilometer kabel yang dipasang di sekitar 500 jalur dan jejaring di seluruh dunia. Kabelnya sangat panjang sehingga dapat dililitkan mengelilingi ekuator sebanyak 30 kali. Dan jaringan kabel baru terus ditambahkan setiap tahun.

    Platform seperti submarinecablemap.com atau Telegeography menawarkan peta yang menunjukkan lokasi semua kabel tersebut, tetapi tanpa informasi lokasi yang tepat.

    Peta ini juga menunjukkan titik-titik neuralgik: sekitar 90 persen lalu lintas data antara Eropa dan Asia melaju melalui 14 kabel di lepas pantai Yaman. Pada tahun 2024, pemberontak Houthi di sana tidak hanya menyerang lalu lintas pengiriman, tetapi juga tiga jalur pengiriman data dengan kapal barang yang dibajak.

    Siapa yang memasang kabel bawah laut?

    Penyedia layanan telekomunikasi seperti AT&T dan China Telecom dulunya mendominasi pasar. Saat ini, perusahaan teknologi besar seperti Google, Microsoft, Meta, dan Amazon berinvestasi besar dalam kabel bawah laut.

    Google saat ini memiliki enam kabel bawah laut yang aktif dan berencana untuk membangun lebih banyak lagi. Meta punya bagian saham di 16 jaringan kabel yang ada, dan berencana membangun jaringan kabel globalnya sendiri. Bagi grup pemilik Facebook dan Instagram, hampir 1,5 miliar orang di benua Afrika adalah kelompok target yang menggiurkan.

    Dilindungi lapisan kawat baja

    Kabel bawah laut modern terdiri dari beberapa lapisan: Di dalamnya terdapat kabel serat optik yang menggunakan impuls cahaya untuk mengirimkan informasi digital.

    Kabel-kabel ini dikelilingi oleh lapisan pelindung berupa kawat baja atau pelindung baja, polietilena, dan bahan kedap air. Lapisan ini juga berguna untuk melindungi kabel data dari tekanan dan kondisi ekstrem di laut dalam dan memastikan masa pakai sekitar 25 tahun.

    Kabel bawah laut besar dengan diameter lebih dari 20 sentimeter dapat memiliki berat antara 40 dan 70 kilogram per meter karena lapisan pelindungnya yang harus layak dan handal di bawah laut.

    Bagaimana memasangnya?

    Ahli geologi dan insinyur menentukan lokasi terbaik untuk pemasangan kabel, dengan mempertimbangkan hambatan seperti parit laut, arus laut, daerah penangkapan ikan, atau rute pelayaran. Di Laut Utara dan Laut Baltik, sekitar 1,6 juta ton amunisi dari perang masa lalu juga menimbulkan tantangan besar.

    Jika terdapat risiko pada kabel yang dipasang di tepi pantai atau di perairan dangkal, parit sedalam tiga meter sering digali menggunakan mesin keruk. Di perairan yang lebih dalam, di mana risiko kerusakan lebih rendah, kabel sering kali diletakkan langsung di dasar laut oleh kapal khusus pemasang jaringan kabel.

    Jarak antara kapal pemasang kabel dan titik di mana kabel menyentuh dasar laut, dapat mencapai delapan kilometer. Penting agar kabel tetap dalam tegangan konstan selama pemasangan. Jika tegangannya terlalu sedikit, lilitan dapat terbentuk. Namun, ketegangan yang terlalu besar dapat menyebabkan kabel mengapung dan mudah putus.

    Risiko kerusakan kabel bawah laut

    Kerusakan terbanyak disebabkan oleh jaring pukat atau jangkar. Selain itu ada tindakan sabotase yang disengaja sebagai bagian dari perang hibrida telah dikenal sejak Perang Dingin.

    Sejak tahun 1959, Amerika menuduh Rusia sengaja merusak kabel bawah laut dengan jaring ikan. Spionase juga merupakan masalah besar karena kabel bawah laut dapat disadap dan datanya dicuri.

    Kapal canggih perbaiki kabel bawah laut yang rusak

    Perbaikannya rumit karena kondisi tekanan ekstrem di bawah air dan cuaca yang tidak dapat diprediksi. Perangkat khusus dapat mengukur kehilangan sinyal dan menemukan bagian yang rusak. Dengan kabel serat optik modern, kerusakan idealnya dapat diketahui dalam jarak 50 meter.

    Tergantung pada kerusakan dan kedalaman, penyelam dapat memperbaiki kabel di ruang kering. Atau kapal perbaikan kabel dengan hati-hati mengangkatnya ke permukaan. Di atas kapal, teknisi kemudian mengganti bagian kabel yang rusak dengan yang baru. Setelah pengujian menyeluruh, kabel tersebut ditenggelamkan dan dikubur kembali dengan hati-hati.

    Akan tetapi, hanya ada beberapa kapal di dunia yang mampu melakukan perbaikan semacam itu. Kadang-kadang dibutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum kabel yang putus dapat diperbaiki.

    Upaya perlindungan dari sabotase

    Kabel bawah laut terlindungi dengan baik terhadap ancaman alam, tetapi seringkali tidak memadai terhadap kerusakan yang disengaja oleh negara musuh, dinas rahasia atau teroris. Penggunaan drone bawah air dan sistem sensor akustik dapat membantu mendeteksi potensi tindakan sabotase pada tahap awal.

    Secara paralel, sambungan kabel tambahan disiapkan sebagai sistem redundan sehingga data dapat diteruskan bahkan jika satu kabel rusak.

    Baru-baru ini, negara-negara yang terkena dampak sabotase, telah mengembangkan strategi perlindungan terkoordinasi agar dapat bertindak cepat dan bersama-sama jika terjadi serangan. Hal ini memerlukan kerja sama yang erat antarnegara, operator kabel bawah laut, dan organisasi internasional.

    Selain itu, kerangka hukum baru dibutuhkan di tingkat nasional dan internasional. Sampai saat ini, tidak ada ketentuan khusus dalam hukum internasional untuk melindungi kabel bawah laut jika terjadi konflik.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kilang Rusia Terbakar Usai Kena Serangan Drone Ukraina

    Kilang Rusia Terbakar Usai Kena Serangan Drone Ukraina

    Jakarta

    Drone Ukraina Hantam Fasilitas Minyak dan Rudal Rusia

    Pesawat tanpa awak atau drone milik Ukraina dikabarkan menghantam stasiun pompa minyak di Andreapol Rusia pada Rabu (29/1/2025). Wilayah tersebut bagian dari rute ekspor minyak melalui pelabuhan Laut Baltik Ust-Luga, yang memgakibatkan kebakaran dan kebocoran produk minyak.

    Dikutip dari Reuters, serangan drone Ukraina juga menghantam fasilitas penyimpanan rudal Rusia di wilayah Tver, yang menyebabkan serangkaian ledakan. Laporan tersebut mengatakan, lokasi pompa penyaringan dan tangki berisi aditif rusak akibat serangan Ukraina dan pasokan melalui pipa utama ke terminal Ust-Luga dihentikan sementara.

    Perusahaan jaringan pipa minyak Rusia, Transneft mengatakan, tidak ada gangguan dan menggambarkan kerusakan di wilayah Tver. Pasukan Ukraina telah meningkatkan serangan pesawat drone terhadap fasilitas militer dan energi Rusia dalam beberapa minggu terakhir.

    Hal itu dilakukan Ukraina untuk meningkatkan biaya perang bagi Moskow menjelang peringatan tiga tahun invasi skala penuhnya di bulan depan.

    Sementara militer Ukraina mengatakan, telah menyerang kilang minyak di wilayah Nizhny Novgorod, Rusia. Serangan drone itu juga menyebabkan kebakaran besar.

    Rusia juga dikabarkan telah melakukan serangan pesawat tak berawak secara rutin terhadap sasaran di Ukraina sejak 2022. Sumber Reuters mengatakan serangan terhadap stasiun pompa minyak dan fasilitas penyimpanan rudal merupakan operasi gabungan yang dilakukan oleh badan keamanan SBU dan Pasukan Operasi Khusus Ukraina.

    Lihat Video: Kilang Minyak di Rusia Terbakar Diserang Drone, Warga Kocar-kacir

    (rrd/rrd)

  • Krisis Energi Hantam Jerman? Warga & Industri Diminta Hemat-Hemat

    Krisis Energi Hantam Jerman? Warga & Industri Diminta Hemat-Hemat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Jaringan Federal, regulator energi di Jerman, telah meminta rumah tangga dan bisnis agar menghemat gas untuk menghindari kekurangan pasokan. Menurut analisis oleh badan tersebut, Jerman telah mengonsumsi lebih banyak gas secara signifikan pada musim ini dibandingkan tahun lalu.

    Badan tersebut mengatakan total konsumsi gas di Jerman naik sebesar 5,8% dari Oktober hingga Desember 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Total penggunaan gas menjadi 246 terawatt-jam (TWh).

    Menurut laporan yang dikutip media Die Welt pada Rabu, industri mencatat peningkatan konsumsi sebesar 9,1% dibandingkan dengan tahun 2023. Sementara peningkatan pada rumah tangga dan bisnis lebih moderat sebesar 1,9%.

    Badan tersebut mengaitkan lonjakan konsumsi gas dengan cuaca yang lebih dingin. Namun, kepala regulator energi, Klaus Muller, mengatakan bahwa, mengingat tren tersebut, konsumen sebaiknya lebih berhemat dalam penggunaan gas untuk menghindari kekurangan dan kenaikan harga ke depannya.

    “Penghematan gas masih sangat penting dan dengan demikian meringankan beban dompet Anda,” katanya dikutip Kamis (2/1/2025).

    Ia menampik pasokan gas negara itu terancam karena fasilitas penyimpanan masih terisi 80%. Namun, tegasnya, ini penting agar tiga bulan ke depan, kondisi menjadi lebih baik.

    “Ini berarti kita siap menghadapi tiga bulan ke depan …. sejauh ini telah melewati paruh pertama musim dingin dengan baik,” tambahnya.

    Dalam hal pemanas, gas alam masih menjadi sumber energi terpenting di Jerman. Sekitar setengah dari semua apartemen dan rumah keluarga tunggal di seluruh negeri dipanaskan dengan gas.

    Jerman mengandalkan Rusia untuk lebih dari setengah permintaan gasnya sebelum eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022. Pengiriman dikurangi secara signifikan atau dihentikan sepenuhnya setelah UE menjatuhkan sanksi terhadap Moskow, sementara jaringan pipa Nord Stream yang mengirimkan gas Rusia langsung ke Jerman sempat hancur oleh ledakan di dasar Laut Baltik pada September 2022 lalu.

    Jerman yang telah lama dianggap sebagai pusat industri UE, merupakan salah satu yang paling terpukul oleh pengurangan pasokan energi Rusia. Ekonominya jatuh ke dalam resesi pada tahun 2023.

    Pemerintah Jerman pada Oktober juga merevisi turun perkiraan PDB untuk tahun ini. Bakal ada kontraksi lebih lanjut sebesar 0,2%.

    Hilangnya gas Rusia yang murah dan ketergantungan pada gas alam cair (LNG) yang jauh lebih mahal dari Amerika Serikat (AS) juga telah mendorong harga energi di Jerman melampaui apa yang mampu dibeli oleh banyak perusahaan industri. Ini memicu gelombang penutupan dan kebangkrutan.

    (sef/sef)

  • Ukraina Kantongi 41,7 Miliar Dolar Bantuan Internasional Tahun 2024 – Halaman all

    Ukraina Kantongi 41,7 Miliar Dolar Bantuan Internasional Tahun 2024 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Keuangan Ukraina mengonfirmasi bahwa total bantuan internasional yang diterima mencapai 41,7 miliar dolar pada tahun ini.

    Menteri Keuangan Ukraina, Serhii Marchenko, mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Senin (30/12/2024) bahwa bantuan ini sangat penting untuk memastikan pembayaran sosial di tengah pengeluaran pertahanan yang tinggi.

    “Tahun ini, kami telah mengamankan bantuan sebesar 41,7 miliar dolar dari mitra kami, yang memungkinkan kami untuk sepenuhnya mendanai pensiun, gaji di sektor pendidikan dan perawatan kesehatan, serta seluruh sistem kemanusiaan-sosial,” kata Marchenko.

    Pada Rabu (25/12/2024), menyusul serangan massal Rusia di Ukraina pada hari Natal, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan Pentagon untuk “melanjutkan lonjakan” pengiriman senjata ke Ukraina.

    Lalu, pada Jumat (27/12/2024), Associated Press (AP) melaporkan, dengan mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, bahwa AS berencana untuk mengirimkan bantuan militer senilai 1,25 miliar dolar ke Ukraina.

    Juga di hari yang sama, Perdana Menteri (PM) Ukraina Denys Shmyhal mengumumkan bahwa Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) bekerja sama dengan Bank Dunia di bawah program PEACE, mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai 485 juta dolar ke Ukraina.

    “Dana tersebut akan dialokasikan untuk mengkompensasi pengeluaran sosial dan kemanusiaan dalam anggaran negara,” kata Shmyhal, dikutip dari Kyiv Independent.

    Serangan Rusia di Odessa

    Dalam perkembangan lain, pada Senin (30/12/2024) dini hari, Rusia menyerang Odessa dengan drone penyerang.

    Pasukan pertahanan udara Ukraina berhasil menghancurkan sebagian besar sasaran.

    Akibat jatuhnya puing-puing di distrik Rozdilnian, kaca jendela, fasad, dan atap lima bangunan tempat tinggal rusak, namun tidak ada korban jiwa atau luka-luka yang dilaporkan.

    Semua layanan yang relevan ada di lokasi untuk menangani dampak serangan tersebut.

    Serangan Rusia di Mykolaiv dengan Drone dan Artileri

    Pada Minggu (29/12/2024) siang, Rusia melancarkan serangan di kota Ochakiv, wilayah Mykolaiv, menggunakan drone FPV dan artileri.

    Serangan ini menyebabkan kerusakan pada tiga rumah pribadi dan dua mobil.

    Tidak ada korban jiwa atau luka-luka yang dilaporkan.

    Menurut kepala OVA Mykolaiv, Vitaly Kim, serangan dilakukan pada berbagai waktu, termasuk empat kali serangan dengan drone FPV terhadap komunitas Kutsurub.

    Antrian Panjang di Jembatan Krimea yang Diduduki

    Di Krimea yang diduduki, pada Senin (30/12/2024) terdapat hampir seribu mobil yang mengantre di pintu masuk jembatan Krimea dari sisi Rusia.

    Perkiraan waktu tunggu mencapai lebih dari tiga jam, meskipun tidak ada antrian di sisi Kerch.

    Penyelidikan Sabotase Kabel Laut Baltik

    Sebuah penyelidikan terhadap kabel listrik Laut Baltik yang disabotase telah mengungkap jejak tarikan yang membentang puluhan kilometer di dasar laut, kata polisi Finlandia pada Minggu (29/12/2024).

    Pada Hari Natal, kabel bawah laut Estlink 2 yang mengalirkan listrik dari Finlandia ke Estonia diputus dari jaringan, lebih dari sebulan setelah dua kabel telekomunikasi terputus di perairan teritorial Swedia di Baltik.

    Pihak berwenang Finlandia telah menyelidiki kapal tanker minyak Eagle S yang berlayar dari pelabuhan Rusia atas dugaan “sabotase.”

    “Penyelidikan telah mengungkap jejak tarikan di dasar laut,” kata polisi pada Minggu, menambahkan jejak tersebut telah diidentifikasi “dari awal hingga akhir.”

    Pemutusan kabel tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden yang diyakini pejabat Barat sebagai tindakan sabotase yang terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.

    Rusia Ancam Balas Pemblokiran Media

    Moskow belum lama ini bersumpah untuk membalas setelah saluran media pemerintahnya tampaknya diblokir di platform media sosial Telegram yang populer di Uni Eropa.

    Pada Minggu (29/12/2024), saluran kantor berita Ria Novosti, Rossiya 1, Pervyi Kanal, dan televisi NTV, serta surat kabar Izvestia dan Rossiyskaya Gazeta, tidak dapat diakses di beberapa negara, termasuk Prancis, Belgia, Polandia, Yunani, Belanda, dan Italia, menurut laporan media.

    Baik Telegram maupun sumber-sumber Uni Eropa belum mengomentari gangguan tersebut.

    Moskow menyebut tindakan itu sebagai “tindakan penyensoran”, The Guardian melaporkan.

    “Pembersihan sistematis semua sumber informasi yang tidak diinginkan dari ruang informasi terus berlanjut,” kata juru bicara kementerian luar negeri, Maria Zakharova.

    Uni Eropa sebelumnya telah melarang media pemerintah Rusia seperti Ria Novosti, Izvestia, dan Rossiyskaya Gazeta untuk didistribusikan di blok tersebut, menuduh mereka menyebarkan propaganda.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Finlandia Selidiki Aksi ‘Sabotase’ di Laut Baltik

    Finlandia Selidiki Aksi ‘Sabotase’ di Laut Baltik

    Jakarta

    Otoritas Finlandia pada hari Kamis (26/12) menyita sebuah kapal yang membawa minyak Rusia di Laut Baltik. Kapal itu diduga menyebabkan putusnya kabel listrik bawah laut yang menghubungkan Finlandia dan Estonia sehari sebelumnya, dan juga merusak atau memutus empat jalur internet.

    Kapal berkode Eagle S yang terdaftar di Kepulauan Cook itu kini berada di bawah kendali petugas, kata seorang pejabat penjaga pantai dalam sebuah konferensi pers.

    “Kami sedang menyelidiki aksi sabotase serius,” kata Robin Lardot, direktur Biro Investigasi Nasional Finlandia. “Menurut penyelidikan kami, jangkar kapal yang telah menyebabkan kerusakan,” tambahnya.

    Layanan bea cukai Finlandia mengatakan telah menyita kargo kapal dan Eagle S yag diyakini milik armada bayangan Rusia. Armada yang terdiri dari kapal tanker tua itu dibentuk demi menghindari sanksi atas ekspor minyak Rusia.

    Dugaan kuat aksi sabotase

    Dua kabel serat optik milik operator Finlandia Elisa yang menghubungkan Finlandia dan Estonia putus, sementara sambungan ketiga antara kedua negara yang dimiliki Citic dari Cina rusak, kata badan transportasi dan komunikasi Finlandia Traficom.

    Kabel internet keempat yang membentang antara Finlandia dan Jerman dan milik grup Finlandia Cinia juga diyakini telah putus, kata badan tersebut. “Kami berkoordinasi erat dengan sekutu kami dan siap mendukung penyelidikan mereka,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, seraya menambahkan bahwa insiden tersebut menggarisbawahi perlunya kerja sama internasional yang lebih erat dalam menjaga infrastruktur bawah laut yang penting.

    “Kami mengikuti penyelidikan oleh Estonia dan Finlandia, dan kami siap memberikan dukungan lebih lanjut,” kata Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dalam sebuah posting di media sosial X.

    Negara-negara di Laut Baltik kian mewaspadai aksi sabotase menyusul serangkaian insiden kerusakan kabel listrik, jaringan telekomunikasi, dan jaringan pipa gas sejak 2022.

    Uni Eropa mengatakan pihaknya mengutuk keras setiap aksi pengrusakan infrastrukturnya secara sengaja. “Kami memuji otoritas Finlandia atas tindakan cepat mereka dalam menaiki kapal yang diduga terlibat,” kata pernyataan bersama dari kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas dan Komisi Eropa.

    Pengerahan patroli militer

    Perbaikan kabel sepanjang 170 km itu akan memakan waktu berbulan-bulan. Kerusakan pada jaringan nasional juga meningkatkan risiko pemadaman listrik selama musim dingin, kata operator Fingrid dalam sebuah pernyataan.

    Kapal tanker minyak Eagle S Panamax melintasi kabel listrik Estlink 2 pada pukul 10.26 GMT pada hari Rabu. Analisa oleh kantor berita Reuters terhadap data pelacakan kapal MarineTraffic menunjukkan lokasi kapal identik dengan waktu ketika Fingrid mengatakan pemadaman listrik terjadi.

    Estonia mengatakan pada hari Jumat (27/12) bahwa pihaknya akan mengirimkan kapal patroli untuk mengawasi jalur Estlink 1 ke Finlandia. “Kami telah memutuskan untuk mengirim angkatan laut kami dekat dengan Estlink 1 untuk mempertahankan dan mengamankan koneksi energi kami,” tulis Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur di X.

    Langkah tersebut untuk menjamin bahwa kabel penghubung akan terus beroperasi, kata Pevkur di radio Estonia.

    Secara terpisah, kepolisian Finlandia dan Estonia masih menyelidiki kerusakan yang terjadi tahun lalu pada jaringan pipa gas Balticconnector antara kedua negara. Kerusakan kemungkinan disebabkan oleh kapal yang menyeret jangkarnya di dasar laut.

    Pada tahun 2022, jaringan pipa gas Nord Stream Rusia-Jerman yang membentang di sepanjang dasar laut di perairan yang sama meledak, dalam kasus yang masih diselidiki oleh Jerman.

    rzn/hp (rtr,dpa,ap)

    (ita/ita)

  • Kabel Internet Putus Gegara Kapal Minyak Rusia, Eropa Teriak Sabotase

    Kabel Internet Putus Gegara Kapal Minyak Rusia, Eropa Teriak Sabotase

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kapal Rusia disita oleh penjaga pantai Finlandia karena dicurigai melakukan aktivitas sabotase kabel laut yang menyebabkan gangguan layanan internet di Finlandia dan Estonia.

    Reuters memberitakan sebuah kapal berbendera Kepulauan Cook bernama Eagle S, diambil alih oleh penjaga pantai Finlandia kemudian dibawa ke perairan negara tersebut untuk diperiksa.

    “Kami menyelidiki aktivitas sabotase. Menurut penyelidikan kami, jangkar kapal yang sedang diselidiki adalah penyebab kerusakan,” kata Robin Lardot, direktur Biro Investigasi Nasional Finlandia dalam konferensi pers, Kamis (26/12/2024).

    Badan bea cukai Finlandia menyatakan bahwa mereka telah menyita kargo kapal bermuatan minyak mentah tersebut. Eagle S dipercaya adalah salah satu dari sederet kapal tanker milik Rusia yang mencari pasar gelap untuk menghindari sanksi larangan pembelian minyak mentah Rusia.

    Dua kabel fiber optik milik operator internet Finlandia, Elisa, yang menghubungkan Finlandia dan Estonia putus. Kabel ketiga yang putus adalah kabel penghubung Estonia-Finlandia milik perusahaan China Citic. Kabel terakhir yang putus adalah kabel milik perusahaan Finlandia, Cinia, yang menghubungkan Finlandia dan Jerman.

    “Kami berkoordinasi dengan sekutu kami dan siap mendukung investigasi mereka,” kata juru bicara Konsul Pertahanan Nasional AS saat dimintai komentar oleh Reuters.

    Sekjen NATO Mark Rutte menyatakan NATO akan menindaklanjuti penyelidikan oleh Estonia dan Finlandia.

    Negara di sekitar Laut Baltik saat ini sedang siaga menghadapi potensi sabotase setelah serangkaian peristiwa kerusakan kabel telekomunikasi, listrik, dan jalur gas sejak 2022.

    (dem/dem)

  • Jet Tempur NATO Bergerak, Respons Serangan Hari Natal Rusia ke Ukraina

    Jet Tempur NATO Bergerak, Respons Serangan Hari Natal Rusia ke Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Polandia mengerahkan jet tempurnya pada hari Natal untuk merespons serangan rudal Rusia yang menghantam Ukraina. Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia mengumumkan bahwa sistem pertahanan udara darat juga ditempatkan dalam siaga tinggi di dekat perbatasan dengan Ukraina.

    “Langkah-langkah yang diambil bertujuan untuk memastikan keamanan di wilayah perbatasan yang terancam selama 24/7, termasuk selama musim liburan,” kata Komando Operasional melalui unggahan di media sosial X, dikutip Kamis (26/12/2024).

    Serangan rudal Rusia ini dilaporkan menghantam beberapa kota di Ukraina, termasuk Kharkiv, Dnipro, Kremenchuk, Kryvyi Rih, dan Ivano-Frankivsk. Serangan tersebut terutama menargetkan infrastruktur energi Ukraina, menyebabkan kerusakan besar pada sistem energi negara itu.

    “Kharkiv berada di bawah serangan roket besar-besaran. Serangkaian ledakan telah terdengar di kota ini, dan masih ada rudal balistik yang menuju ke kota. Tetaplah di tempat yang aman,” kata Wali Kota Kharkiv, Igor Terekhov, dilansir Newsweek.

    Sementara itu, kecaman keras juga dilontarkan Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Syhiba. “Serangan besar-besaran lainnya terhadap sistem energi Ukraina. Teror Natal ini adalah respons Putin kepada mereka yang berbicara tentang ilusi ‘gencatan senjata Natal’.”

    Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia menegaskan bahwa pengerahan jet tempur dan peningkatan siaga ini merupakan bagian dari strategi pertahanan yang terkoordinasi, khususnya di wilayah perbatasan dengan Ukraina.

    Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi dampak konflik yang meluas ke wilayah NATO, terutama setelah serangan besar Rusia ke Ukraina.

    Langkah serupa sebelumnya telah diambil Polandia beberapa kali selama konflik ini. Pada awal Desember, Polandia juga mengerahkan jet tempur untuk merespons serangan rudal Rusia ke Ukraina.

    Bahkan pada Agustus, dua jet tempur F-16 Polandia dikirim untuk mengintersepsi pesawat pengintai Rusia Il-20 yang beroperasi di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik.

    (luc/luc)

  • Tegang! Kapal Perang Rusia Lepaskan Tembakan Peringatan ke Heli Jerman

    Tegang! Kapal Perang Rusia Lepaskan Tembakan Peringatan ke Heli Jerman

    Jakarta

    Tegang! Sebuah kapal perang Rusia melepaskan tembakan peringatan ke sebuah helikopter militer Jerman yang sedang berpatroli di atas perairan Laut Baltik.

    Media German Press Agency melaporkan bahwa awak kapal Rusia menembakkan amunisi sinyal.

    Menurut surat kabar Jerman, Bild, dilansir Daily Mail, Kamis (5/12/2024), tembakan peringatan tersebut ditembakkan ke pesawat pengintai NATO. Namun, hal ini belum dapat dipastikan.

    Amunisi sinyal digunakan untuk tembakan peringatan, bukan untuk serangan. Namun, insiden semacam ini merupakan tanda seberapa dekat NATO dan Rusia untuk saling berhadapan secara langsung.

    Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyinggung tentang insiden tersebut pada pertemuan NATO, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

    Namun, juru bicara kementerian pertahanan Jerman sejauh ini belum dapat memastikan laporan tentang amunisi sinyal yang ditembakkan.

    Mantan presiden dan perdana menteri Rusia, Dmitry Medvedev bahkan menyatakan akhir bulan lalu, bahwa NATO dan AS sedang dalam ‘perang penuh’ dengan Rusia.

  • Peta Kabel Laut Dunia Punya Meta, Singapura Diabaikan

    Peta Kabel Laut Dunia Punya Meta, Singapura Diabaikan

    Jakarta

    Meta milik Mark Zuckerberg punya rencana bikin kabel laut keliling dunia, tanpa lewat Singapura dan memutari Indonesia. Peta kabelnya unik seperti huruf W.

    Singapura yang dikenal sebagai hub bisnis, sama sekali tidak disentuh jalur kabel laut ini. Bahkan beberapa titik ekonomi penting seperti kawasan Mediterania, Dubai dan Jepang juga dijauhi rencana kabel laut Meta.

    Semua itu ada alasannya. Dilansir TechCrunch, kabel baru Meta ini akan membentang 40.000 km dengan nilai investasi lebih dari USD 10 miliar (Rp 159 triliun).

    Pakar kabel laut dan founder Flag Telecom, Sunil Tagare, dalam blognya di LinkedIn seperti dilihat detikINET, Selasa (3/12/2024) mengungkapkan peta kabel laut Meta yang disebut Kabel W Meta, adalah karena menyerupai huruf W. Gambarnya bisa dilihat di bawah ini.

    Peta kabel laut W yang akan dibangun Meta. Foto: (Sunil Tagare/OpenCables)

    Dari Pantai Timur Amerika Serikat, kabel ini berangkat dari 2 titik yaitu Pantai Myrtle dan Pantai Virginia melintasi Samudra Atlantik menuju Cape Town dan Durban di Afrika Selatan. Dari situ, kabel menyeberangi Samudra Hindia ke Mumbai dan Chennai di India.

    Dari sana, kabel menuju Darwin, Australia dengan memutari Indonesia dari sisi terluar barat dan selatan. Dari Darwin, kabel menyeberangi Samudera Pasifik dan kembali ke Amerika Serikat di Eureka dan Pantai Grover di Pantai Timur AS.

    Kabel ini sepenuhnya milik Meta, tidak berbagi dengan yang lain dan itu untuk optimalisasi layanan Meta mencakup Facebook, Instagram dan WhatsApp. Itu sebabnya kabel ini dirancang jauh dari tempat-tempat yang berpotensi ada masalah.

    Tagare memuji peta ini karena tidak melewati satu pun ‘Point of Failure’. Titik kegagalan adalah lokasi di dunia yang rawan konflik politik atau kepadatan tinggi. Point of Failure yang disebut Tagare adalah Mesir, Selat Gibraltar, Selat Bab-el Mandeb, Selat Malaka, Singapura, Laut China Selatan, Inggris, New York dan Selat Hormuz.

    “Rute yang dipikirkan Meta dimaksudkan untuk membantu perusahaan dunia yang menghindari ketegangan geopolitik,” kata sumber dekat Meta kepada TechCrunch.

    Seperti diketahui, kawasan Selat Bab-el Mandeb rawan serangan Houthi yang didukung Iran. Sementara Laut Baltik ada kejadian kabel laut putus yang diduga ulah Rusia dan China.

    Uniknya, Tagare punya komentar soal Peta Kabel W Meta ini. Mestinya kata dia ada beberapa tambahan percabangan antara lain di Sydney, Forteleza di Brasil dan Jakarta. Iya betul, Jakarta.

    “Ini tidak hanya menciptakan kesempatan unik untuk menghubungkan Indonesia tanpa harus lewat Selat Malaka, tapi bisa juga jadi jalan ke Singapura. Lebih penting lagi, ini bisa tersambung dengan kabel Bifrost milik Meta dan menciptakan jalur pemulihan,” kata Tagare.

    Sebagai informasi, Bifrost adalah kabel laut milik Meta dari Amerika dan Telin dari Indonesia yang menghubungkan Amerika langsung ke Jakarta lewat Guam dan Manado.

    (fay/afr)