Tempat Fasum: Laut Baltik

  • Ada Hari Apa Saja yang Diperingati Setiap 8 Desember? Yuk Cari Tahu!

    Ada Hari Apa Saja yang Diperingati Setiap 8 Desember? Yuk Cari Tahu!

    Berdasarkan catatan Liputan6.com, Uni Soviet memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas, dengan wilayah kekuasaan dari Laut Baltik dan Finlandia di barat, Samudera Pasifik hingga mendekati Alaska di timur, Laut Kaspia dan Iran di selatan, serta melewati lingkaran Arktik di utara.

    Namun, pada dekade ketujuh, kerajaan poliglot terakhir di muka bumi itu runtuh dan akhirnya dibubarkan pada 1991, dikutip dari Chicago Tribune. Keputusan pada Minggu, 8 Desember 1991 oleh Rusia, Ukraina, dan Belarusia untuk membentuk persemakmuran negara-negara merdeka (commonwealth) mengakhiri kekaisaran itu.

    Sebenarnya, Uni Soviet telah ‘sekarat’ selama setengah dekade sebelumnya, sejak reformasi Presiden Mikhail Gorbachev melonggarkan otoritas pusat yang memegang tempat-tempat beragam seperti Latvia dan Uzbekistan, Ukraina, dan Tadzhikistan secara bersamaan.

    Negara adikuasa (superpower) yang menjadi musuh Perang Dingin Barat adalah sebuah bangsa yang disatukan — sering kali dengan paksaan dan intimidasi — dan disebut Rusia sebagai Tsar (kekaisaran).

    Negara yang dikenal sebagai Union of Soviet Socialist Republics (USSR) lahir pada 30 Desember 1922, dengan penandatanganan perjanjian membentuk konfederasi Rusia, Ukraina, Belarusia, dan Republik Kaukasia — Azerbaijan, Armenia, dan Georgia.

    Dibangun oleh sistem komunis yang berakar pada gagasan Bolshevik tentang revolusi dunia, inti negara itu berkembang dengan cepat hingga mencakup republik-republik Asia Tengah di Uzbekistan, Kazakhstan, Tadzhikistan, Turkmenia, dan Kirgizia di akhir tahun 1920-an.

    Terlepas dari ukurannya, Uni Soviet mencakup wilayah yang lebih sedikit daripada kekaisaran Tsar dari Dinasti Romanov yang mendahuluinya ketika didirikan.

    Vladimir Lenin, pendiri negara Soviet, juga sempat memberikan kemerdekaan atau kehilangan kendali atas Finlandia, Estonia, Latvia, Lituania, wilayah kekaisaran Polandia, bagian barat Ukraina dan Belarusia, serta Bessarabia di tempat yang sekarang disebut Moldavia.

    Selama dua dekade berikutnya, dekade di mana diktator Josef Stalin dengan kejam memaksakan visinya pada serikat pekerja, negara pun berkembang.

     

     

     

  • Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina Berlanjut

    Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina Berlanjut

    Jakarta

    Rusia melakukan serangan besar-besaran ke Ibu kota Ukraina, Kyiv. Serangan ini merupakan lanjutan dari serangan sebelumnya.

    Serangan udara besar-besaran ini dilakukan Rusia pada Jumat (14/11) dini hari waktu setempat. Hampir setiap distrik di Kyiv diserang secara “masif”, kata wali kota Kyiv.

    Moskow, yang melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada tahun 2022, telah mengintensifkan serangannya terhadap infrastruktur, terutama yang menargetkan fasilitas energi dan sistem kereta api Ukraina, serta kawasan permukiman, dalam beberapa bulan terakhir.

    Rudal dan drone menargetkan berbagai infrastruktur penting di ibu kota pada hari Jumat, kata Mykola Kalashnyk, kepala administrasi militer regional Kyiv, dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/11/2025).

    Wali kota Kyiv, Vitaly Klitschko menyebutnya sebagai “serangan musuh yang masif”, dan mengatakan pasukan pertahanan udara sedang beroperasi.

    Satu orang tewas dan setidaknya 15 orang terluka dalam serangan itu, menurut layanan darurat Ukraina, yang menambahkan bahwa “lebih dari 40 orang telah diselamatkan” dari kebakaran dan kerusakan di seluruh kota.

    Sebelumnya, Klitschko melaporkan kebakaran atau kerusakan bangunan di delapan dari 10 distrik di Kyiv, dan mengatakan tim darurat medis telah dikerahkan ke semua distrik tersebut.

    Ia mengatakan seorang wanita hamil termasuk di antara mereka yang dirawat di rumah sakit, serta seorang pria dalam “kondisi sangat serius”.

    “Beberapa bagian jaringan pemanas rusak,” tulis Klitschko di Telegram, dengan beberapa bangunan di distrik Desnyansky di timur laut Ukraina untuk sementara tidak mendapatkan pemanas.

    Pasokan listrik dan air juga dapat terganggu, tambahnya.

    “Rusia menyerang bangunan tempat tinggal. Ada banyak bangunan tinggi yang rusak di seluruh Kyiv, hampir di setiap distrik,” tulis Tymur Tkachenko, kepala administrasi militer Kyiv, di media sosial.

    Serangan Diluncurkan di Tengah Tekanan Sekutu Ukraina

    Serangan itu terjadi seiring negara-negara Barat sekutu Ukraina meningkatkan tekanan terhadap Rusia.

    Pada hari Rabu, Kanada mengumumkan sanksi baru yang menargetkan produksi drone dan energi Rusia, serta infrastruktur yang digunakan untuk melancarkan serangan siber.

    Para menteri luar negeri G7 pada hari itu menyerukan gencatan senjata segera di Ukraina, menyuarakan dukungan “tak tergoyahkan” terhadap integritas teritorial negara itu.

    Sementara, Komisi Eropa sedang mempertimbangkan untuk menggunakan sebagian aset Rusia yang dibekukan setelah invasinya, untuk memberikan pinjaman kepada Ukraina guna mendukung anggaran dan militer selama dua tahun ke depan.

    Picu Korban Luka Hingga Bangunan Rusak

    Gubernur wilayah Krasnodar, Veniamin Kondratyev, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/11/2205), menyebut tiga awak kapal mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.

    Serpihan drone Ukraina tersebut juga memicu kerusakan pada sejumlah apartemen yang ada di wilayah tersebut. Novorossiysk merupakan jalur utama untuk ekspor minyak Rusia.

    Bikin Depot Minyak Kebakaran

    Otoritas setempat melaporkan bahwa serangan drone Ukraina sempat memicu kebakaran pada depot minyak di terminal Sheskharis yang ada di kota Novorossiysk. Depot minyak itu menangani ekspor minyak mentah dan produk minyak.

    “Novorossiysk adalah yang paling menderita,” kata Kondratyev dalam pernyataan via media sosial X.

    “Dalam semalam, lebih dari 170 personel dan 50 peralatan menangani dampak serangan itu, dengan cepat memadamkan api dan membantu warga,” tuturnya.

    Tak lama setelah pernyataan Kondratyev, para pejabat setempat mengatakan bahwa kebakaran pada depot minyak setempat telah berhasil dipadamkan.

    Kantor pusat operasional wilayah Krasnodar, dalam pernyataan terpisah via Telegram, melaporkan bahwa serpihan drone menghantam setidaknya empat apartemen, hingga memecahkan kaca jendela. Namun demikian, serpihan drone itu tidak menimbulkan korban luka.

    Disebutkan juga oleh kantor pusat operasional wilayah Krasnodar bahwa bangunan-bangunan di area pesisir juga mengalami kerusakan.

    Reuters tidak dapat memverifikasi laporan serangan di kota pelabuhan Rusia tersebut. Sejauh ini belum ada komentar langsung dari otoritas Ukraina.

    Namun diketahui bahwa infrastruktur minyak Rusia telah berulang kali mengalami gangguan pada tahun ini, akibat rentetan serangan drone dan kapal tanpa awak. Pelabuhan di tepi Laut Baltik dan Laut Hitam, sistem pipa utama, dan sejumlah kilang minyak Rusia telah menjadi target serangan Ukraina beberapa waktu terakhir.

    Lihat juga Video: Rusia Luncurkan Serangan Besar-besaran ke Ibu Kota Ukraina!

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

  • Serangan Drone Ukraina Picu Kerusakan di Rusia, Depot Minyak Terbakar

    Serangan Drone Ukraina Picu Kerusakan di Rusia, Depot Minyak Terbakar

    Moskow

    Serangan drone Ukraina memicu sejumlah kerusakan di kota pelabuhan Novorossiysk, Rusia, pada Jumat (14/11) waktu setempat. Sebuah kapal yang sedang berlabuh mengalami kerusakan, sedangkan depot minyak yang ada di kota pelabuhan itu terbakar imbas serangan drone Ukraina tersebut.

    Gubernur wilayah Krasnodar, Veniamin Kondratyev, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/11/2205), menyebut tiga awak kapal mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.

    Serpihan drone Ukraina tersebut juga memicu kerusakan pada sejumlah apartemen yang ada di wilayah tersebut. Novorossiysk merupakan jalur utama untuk ekspor minyak Rusia.

    Otoritas setempat melaporkan bahwa serangan drone Ukraina sempat memicu kebakaran pada depot minyak di terminal Sheskharis yang ada di kota Novorossiysk. Depot minyak itu menangani ekspor minyak mentah dan produk minyak.

    “Novorossiysk adalah yang paling menderita,” kata Kondratyev dalam pernyataan via media sosial X.

    “Dalam semalam, lebih dari 170 personel dan 50 peralatan menangani dampak serangan itu, dengan cepat memadamkan api dan membantu warga,” tuturnya.

    Tak lama setelah pernyataan Kondratyev, para pejabat setempat mengatakan bahwa kebakaran pada depot minyak setempat telah berhasil dipadamkan.

    Kantor pusat operasional wilayah Krasnodar, dalam pernyataan terpisah via Telegram, melaporkan bahwa serpihan drone menghantam setidaknya empat apartemen, hingga memecahkan kaca jendela. Namun demikian, serpihan drone itu tidak menimbulkan korban luka.

    Disebutkan juga oleh kantor pusat operasional wilayah Krasnodar bahwa bangunan-bangunan di area pesisir juga mengalami kerusakan.

    Reuters tidak dapat memverifikasi laporan serangan di kota pelabuhan Rusia tersebut. Sejauh ini belum ada komentar langsung dari otoritas Ukraina.

    Namun diketahui bahwa infrastruktur minyak Rusia telah berulang kali mengalami gangguan pada tahun ini, akibat rentetan serangan drone dan kapal tanpa awak. Pelabuhan di tepi Laut Baltik dan Laut Hitam, sistem pipa utama, dan sejumlah kilang minyak Rusia telah menjadi target serangan Ukraina beberapa waktu terakhir.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Tegang! Polandia Kerahkan Jet Tempur Cegat Pesawat Pengintai Rusia

    Tegang! Polandia Kerahkan Jet Tempur Cegat Pesawat Pengintai Rusia

    Warsawa

    Polandia mengerahkan sejumlah jet tempur untuk mencegat sebuah pesawat Rusia yang sedang melakukan misi pengintaian di atas Laut Baltik. Pencegatan ini dilakukan saat negara-negara Eropa, termasuk Polandia, sedang waspada setelah rentetan pelanggaran wilayah udara oleh pesawat-pesawat militer Moskow.

    Militer Polandia dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (29/10/2025), mengatakan bahwa sebuah pesawat Rusia terdeteksi terbang di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik tanpa rencana penerbangan yang diajukan sebelumnya, dengan transpondernya dimatikan.

    Pesawat militer Rusia jenis Ilyushin Il-20 itu, menurut militer Warsawa, sedang melakukan misi pengintaian.

    “Sejumlah jet tempur Polandia mencegat sebuah pesawat Il-20 yang sedang melakukan misi pengintaian di wilayah udara internasional, tanpa rencana penerbangan yang diajukan dan dengan transpondernya dimatikan,” kata Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia dalam pernyataannya.

    “Pesawat itu tidak melanggar wilayah udara Polandia,” imbuh pernyataan tersebut.

    Juru bicara komando operasional militer Polandia, Jacek Goryszewski, mengatakan kepada stasiun televisi swasta TVN24 bahwa insiden tersebut menunjukkan Polandia selalu “waspada untuk memastikan wilayah udara kami tidak dilanggar”.

    Pencegatan ini terjadi saat negara-negara di sisi timur wilayah NATO semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi pelanggaran wilayah udara menyusul insiden serupa sejak September lalu.

    Pada saat itu, setidaknya tiga jet militer Rusia terdeteksi melanggar wilayah udara Estonia selama 12 menit. Beberapa hari sebelum itu, lebih dari 20 drone Moskow terdeteksi memasuki wilayah udara Polandia.

    Estonia dan Polandia sama-sama merupakan negara anggota aliansi militer NATO.

    Pekan lalu, jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), Alexus Grynkewich, yang menjabat Komandan Tertinggi Sekutu NATO di Eropa, mengatakan kepada Reuters bahwa Rusia tampaknya terhalang oleh respons tegas NATO, bulan lalu, terhadap penyusupan ke wilayah udara Polandia dan Estonia.

    Namun, Grynkewich memperkirakan Moskow akan terus menguji batas-batas wilayah udara NATO.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Kapal Perang Rusia Arahkan Senjata ke Kapal AL Denmark, Ganggu Navigasi

    Kapal Perang Rusia Arahkan Senjata ke Kapal AL Denmark, Ganggu Navigasi

    JAKARTA — Kapal perang Rusia disebut berulang kali berlayar di jalur bertubrukan, mengarahkan senjata ke kapal angkatan laut Denmark, dan mengganggu sistem navigasi di selat Denmark yang menghubungkan Laut Baltik dengan Laut Utara.

    Insiden semacam itu berisiko menimbulkan eskalasi yang tidak diinginkan, ungkap dinas intelijen pertahanan Denmark.

    Kawasan Baltik tetap waspada setelah insiden yang melibatkan kabel bawah laut, pemadaman pipa gas, pelanggaran wilayah udara, dan penampakan pesawat tak berawak (drone) sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022, yang meningkatkan ketegangan antara Moskow dan Barat.

    Denmark, pendukung setia Ukraina dalam perangnya dengan Rusia, telah meningkatkan anggaran militernya dan berkomitmen untuk memperoleh senjata presisi jarak jauh yang mampu menyerang target di dalam wilayah Rusia.

    “Kami telah menyaksikan beberapa insiden di selat Denmark, di mana helikopter angkatan udara dan kapal angkatan laut Denmark telah menjadi sasaran radar pelacak dan secara fisik diarahkan dengan senjata dari kapal perang Rusia,” ujar Direktur Badan Intelijen Pertahanan Denmark, Thomas Ahrenkiel, dalam konferensi pers dilansir Reuters, Jumat, 3 Oktober.

    Ia mengatakan kapal perang Rusia telah berlayar di jalur berlawanan dengan kapal-kapal Denmark selama perjalanan mereka melalui selat tersebut.

    Ahrenkiel mengatakan kapal perang Rusia telah berlabuh di perairan Denmark selama lebih dari seminggu, menunjukkan kemungkinan campur tangan dari Moskow jika Denmark mencoba mengekang pergerakan “armada bayangan” tanker Rusia yang digunakan untuk menghindari sanksi Barat terhadap ekspor minyaknya yang diberlakukan terkait perang dengan Ukraina.

    Pada Mei, ketegangan meningkat di Laut Baltik ketika Rusia mengerahkan jet tempur saat Estonia mencegat kapal tanker minyak yang menuju Rusia yang diduga merupakan bagian dari armada bayangan tersebut.

    Selat Denmark, rute pelayaran internasional yang sibuk, sering menjadi lokasi pergerakan kapal militer Rusia yang biasanya dikawal oleh angkatan laut Denmark.

    Intelijen pertahanan juga mencatat kapal perang Rusia berlayar melalui selat Denmark dengan sonar dan peralatan pengacau sinyal, menurut Ahrenkiel.

    Ia mengatakan “sangat mungkin” mereka, setidaknya pada satu momen mengacaukan sinyal dan menyebabkan gangguan GPS yang ekstensif di Denmark.

    Badan intelijen Denmark menilai Rusia sedang melancarkan perang hibrida terhadap Denmark dan Barat secara luas.

    “Rusia menggunakan cara-cara militer, termasuk dengan cara yang agresif, untuk menekan kami tanpa melewati batas dan memasuki konflik bersenjata dalam pengertian tradisional,” kata Ahrenkiel.

    Moskow sudah berulang kali membantah bertanggung jawab atas serangan hibrida di Eropa. Presiden Vladimir Putin bercanda pada hari Kamis bahwa ia tidak akan menerbangkan drone di atas Denmark lagi dan menyebut gagasan bahwa negaranya berpotensi menargetkan anggota NATO sebagai “omong kosong”.

  • Drone Misterius Bikin Eropa Kalang Kabut, Denmark: Pelaku Profesional

    Drone Misterius Bikin Eropa Kalang Kabut, Denmark: Pelaku Profesional

    Jakarta

    Penampakan drone misterius membuat beberapa negara di Eropa kalang kabut. Terbaru, bandara Aalborg di Denmark ditutup menyusul kedatangan drone yang belum jelas asal muasalnya ke wilayah udaranya. Drone tak berawak juga dilaporkan terlihat di bandara Esbjerg, Sonderborg, dan Skrydstrup.

    Awal pekan ini, penampakan drone menyebabkan penangguhan sementara penerbangan di bandara Kopenhagen. Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen mengatakan kejadian ini ulah aktor profesional. “Ini jelas bukan kebetulan. Ini terlihat sistematis. Inilah yang saya definisikan sebagai serangan hibrida,” cetusnya.

    Menteri Kehakiman Peter Hummelgaard mengatakan tidak mengesampingkan kemungkinan apa pun terkait siapa dalang di balik ini. Meskipun tidak ada konfirmasi bahwa Rusia terlibat, selama sebulan terakhir drone Rusia telah melanggar wilayah udara Polandia, Rumania, dan mungkin juga Belanda, Finlandia, dan Denmark.

    Menanggapi pesawat drone Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia awal September, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengumumkan pihaknya meluncurkan operasi untuk melindungi sisi timurnya.

    Adapun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding armada bayangan kapal tanker minyak Rusia digunakan untuk meluncurkan dan mengendalikan drone Rusia di atas kota-kota Eropa. “Ini adalah bukti lebih lanjut Laut Baltik dan laut lainnya harus ditutup untuk tanker Rusia, setidaknya untuk armada bayangan,” cetusnya.

    Armada bayangan tersebut mencakup ratusan tanker tua, seringkali tidak diasuransikan atau dirawat seadanya. Kapal-kapal ini biasanya beroperasi di bawah bendera negara lain sehingga menyulitkan regulator untuk menegakkan sanksi.

    Drone, atau beberapa jenis kendaraan udara tempur nirawak, telah digunakan oleh militer sejak tahun 1970-an, dan sekarang menjadi andalan peperangan modern, khususnya dalam perang Rusia di Ukraina. Teknologinya juga telah berkembang pesat di pasar komersial,

    “Drone lebih mudah didapat dan digunakan. Dan harganya pun turun drastis. Orang-orang kini dapat melakukan hal-hal di gudang kebun mereka yang hanya dapat dilakukan dengan kemampuan militer canggih 10 atau 15 tahun yang lalu,” sebut Richard Gill, pendiri dan CEO Drone Defence yang dikutip detikINET dari Duetsche Welle.

    Dalam peperangan, drone sering ditembak jatuh. Namun di perkotaan, seringkali mustahil untuk menentukan dari jauh apakah sebuah drone militer atau rekreasi dari warga sipil. Ancaman drone di area seperti bandara pun jadi sulit diantisipasi.

    “Tak mudah mengenai drone dengan proyektil kinetik, jadi Anda harus menembakkan banyak untuk mengenai sasaran. Bahkan jika berhasil mengenai, sebagian besar proyektil akan jatuh setelah ditembakkan. Jadi, saya tak menyarankan menembak di area padat penduduk, kecuali drone tersebut dianggap sebagai sumber ancaman langsung dan berbahaya,” kata Savolainen dari Hybrid CoE.

    (fyk/fyk)

  • Tangkal Ancaman Rusia, Pasukan NATO Pamer Kekuatan di Laut Utara

    Tangkal Ancaman Rusia, Pasukan NATO Pamer Kekuatan di Laut Utara

    Brussels

    Aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memamerkan kekuatannya dalam latihan gabungan di perairan Laut Utara pekan ini. Latihan gabungan ini digelar saat Rusia diduga menguji kemampuan pertahanan NATO di sisi timur wilayah aliansi tersebut.

    Sejumlah jet tempur F-18 berjajar di atas kapal induk terbesar di dunia, diapit oleh 20 kapal dan sekitar 10.000 personel militer dari 13 negara.

    Beberapa kapal penghancur milik Amerika Serikat (AS) dan kapal-kapal frigate milik Prancis juga Denmark mengawal kapal raksasa USS Gerald R Ford — kapal induk AS yang merupakan kapal induk terbesar di dunia — berlayar di laut lepas sebagai bagian dari latihan gabungan NATO yang diberi nama Neptune Strike 25-3.

    Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (27/9/2025).

    Dalam latihan gabungan tersebut, sejumlah jet tempur siluman F-35 dan jet tempur F-18 mengudara dalam formasi berlian di belakang pesawat E-2 Hawkeye, dalam unjuk kemampuan dan untuk menguji koordinasi mereka di tengah ketegangan tinggi dengan Moskow.

    Sehari sebelum latihan digelar, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan bahwa sebuah pesawat pengintai Rusia mengudara tiga kali di atas kapal frigate Hamburg milik Jerman pada “ketinggian sangat rendah” di Laut Baltik pada 21 September lalu.

    “Kami menganggap perilaku ini tidak profesional dan tidak kooperatif,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman.

    Latihan gabungan NATO ini dimulai pada hari yang sama ketika, beberapa ratus kilometer jauhnya, sebanyak “tiga atau empat drone besar” mengudara di atas Bandara Kopenhagen, Denmark, yang mengganggu lalu lintas udara.

    Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen menyebutnya sebagai “serangan hybrid”, dan memperingatkan serangan semacam itu dapat meningkat.

    “Kami meyakinkan sekutu-sekutu kami, dan dengan musuh kami atau pihak lainnya… kami membangun pencegahan strategis sebagai sebuah kelompok, sebagai sebuah tim,” ucap Komandan Grup Tempur Kapal Induk 12, Laksamana Muda AS Paul Lanzilotta.

    Prancis berpartisipasi dalam latihan gabungan Neptune Strike dengan kapal frigatenya, Bretagne, yang dapat menjalankan misi antikapal selam dan antipesawat.

    Komandan kapal frigate Prancis tersebut, Kapten Nicolas Simon, menyebut latihan gabungan ini “menyatukan 13 negara NATO di tiga lautan berbeda”.

    “Ini merupakan cara untuk mengintegrasikan seluruh pasukan NATO dan berlatih dalam latihan tingkat tinggi,” sebutnya.

    Dalam latihan gabungan Neptune Strike tersebut, simulasi serangan udara, penyerbuan kapal, dan pendaratan amfibi menjadi beberapa cara para anggota NATO menunjukkan kekuatan dan koordinasi aliansi mereka dalam menghadapi ancaman.

    Lihat juga Video: Rusia Mulai Waswas oleh Ancaman Nyata NATO

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Rusia Terobos Wilayah NATO, Jerman Kerahkan Jet Tempur

    Rusia Terobos Wilayah NATO, Jerman Kerahkan Jet Tempur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan di kawasan Baltik kembali meningkat setelah dua jet tempur Eurofighter milik Jerman dikerahkan pada Minggu (21/9/2025) untuk mencegat pesawat pengintai Rusia di atas Laut Baltik.

    Langkah itu diambil di tengah serangkaian pelanggaran udara yang dituduhkan kepada Moskow, hingga memicu Estonia mengumumkan akan menggelar rapat darurat Dewan Keamanan PBB.

    Angkatan Udara Jerman menyebut pesawat Rusia jenis Il-20M terdeteksi terbang di wilayah udara internasional dengan transponder dimatikan dan mengabaikan permintaan kontak.

    “Eurofighter segera lepas landas dari pangkalan udara Rostock-Laage untuk menghadang pesawat tersebut,” demikian pernyataan resmi militer Jerman, dilansir The Guardian.

    Insiden itu terjadi hanya dua hari setelah tiga jet tempur MiG-31 Rusia dituding melanggar wilayah udara Estonia di Teluk Finlandia. Moskow membantah tuduhan tersebut.

    Menteri Luar Negeri Estonia, Margus Tsahkna, menilai pelanggaran itu bukan kejadian tunggal. “Ini bagian dari pola eskalasi yang lebih luas oleh Rusia, baik di kawasan maupun secara global,” ujarnya.

    Ia menyebut pelanggaran juga terjadi di wilayah Polandia dan Rumania. “Perilaku ini membutuhkan respons internasional,” tambah Tsahkna.

    Tallinn telah meminta konsultasi di bawah Pasal 4 NATO, yang memungkinkan negara anggota menggelar pertemuan ketika merasa keamanan mereka terancam. Menteri Pertahanan Estonia, Hanno Pevkur, menegaskan bahwa aksi Rusia bertujuan mengalihkan perhatian Barat.

    “Inilah yang Rusia inginkan-membuat kita sibuk di halaman belakang kita sendiri dan melupakan Ukraina,” katanya.

    Presiden Latvia, Edgars Rinkēvičs, memperingatkan adanya risiko “konflik serius” jika Rusia terus melakukan provokasi.

    “Rusia melakukan secukupnya agar terlihat tidak terlalu jauh. Namun dengan logika berpikir Rusia dan ketidakmampuan di berbagai level, konflik bisa saja terjadi. Tanggung jawab akan ada di Kremlin,” tulisnya di Facebook.

    Sementara itu, Presiden Ceko, Petr Pavel, mendesak NATO untuk bersatu menghadapi agresi Rusia. “Sayangnya ini menyeimbangkan di tepi konflik, tetapi menyerah pada kejahatan tidak mungkin dilakukan,” tegasnya.

    Ketika ditanya apakah Amerika Serikat siap membela negara-negara Eropa dari agresi Rusia, Presiden Donald Trump menjawab singkat: “Ya, saya akan.”

    Meski begitu, ia mengaku belum mendapat laporan detail mengenai insiden pelanggaran udara terbaru. Trump sebelumnya mengatakan “tidak suka” dengan manuver jet Rusia.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ura! Rusia Gagalkan Serangan Ukraina, Jatuhkan 221 Drone Kyiv

    Ura! Rusia Gagalkan Serangan Ukraina, Jatuhkan 221 Drone Kyiv

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia pada hari Jumat (12/9/2025) mengatakan telah menembak jatuh 221 drone Ukraina, salah satu jumlah tertinggi selama perang. Hal ini terjadi saat Moskow dan sekutu utamanya, Belarus, memulai latihan militer besar yang membuat khawatir negara-negara Barat.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem peringatannya telah “mencegat dan menghancurkan” drone-drone tersebut dalam semalam, dengan lebih dari setengahnya terbang di atas wilayah Bryansk dan Smolensk.

    “Dua puluh delapan drone ditembak jatuh di atas wilayah Leningrad, yang mengelilingi kota St Petersburg, dan sembilan di wilayah Moskow,” ujar keterangan itu dikutip AFP.

    Gubernur Leningrad, Aleksandr Drozdenko, mengatakan kebakaran terjadi di sebuah kapal di Pelabuhan Primorsk, sebuah fasilitas utama di Laut Baltik. Walau begitu, api berhasil dikendalikan dan tidak ada risiko tumpahan minyak.

    Serangan-serangan ini terjadi setelah Polandia, yang berbatasan dengan Ukraina, menuduh Rusia melancarkan serangan drone di wilayahnya minggu ini. Moskow telah membantah menargetkan negara itu dan mengatakan tidak ada bukti bahwa drone tersebut milik Rusia.

    Namun, Prancis dan Jerman bergerak untuk memperkuat pertahanan wilayah udara Polandia, dan Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat untuk membahas tuduhan tersebut.

    Rusia secara rutin menargetkan Ukraina dengan rentetan serangan drone sebagai bagian dari ofensif yang sedang berlangsung di sana.

    Sementara itu, Rusia dan Belarus memulai latihan militer gabungan “Zapad”, saat pasukan Moskwa terus maju secara perlahan di sepanjang garis depan yang luas di Ukraina dan meningkatkan serangan udara ke kota-kota Ukraina.

    Anggota-anggota sayap timur NATO yang berbatasan dengan Belarus yakni Polandia, Lituania, dan Latvia berada dalam kewaspadaan tinggi terkait latihan yang diadakan di dekat Borisov, sebuah kota di sebelah timur ibu kota Minsk.

    Ketiga negara tersebut telah meningkatkan keamanan menjelang latihan. Polandia bahkan memerintahkan penutupan total perbatasannya dengan Belarus selama latihan berlangsung.

    Biasanya diadakan setiap empat tahun, latihan yang dinamakan Zapad edisi 2025 ini adalah yang pertama selama konflik di Ukraina, dan akan berlangsung hingga 16 September.

    Moskwa mengirim sekitar 200.000 tentara untuk latihan serupa pada tahun 2021, hanya beberapa bulan sebelum melancarkan ofensifnya di Ukraina. Namun, latihan Zapad tahun ini diperkirakan akan jauh lebih kecil, karena ratusan ribu tentara Rusia dikerahkan di Ukraina.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rusia-Belarusia Gelar Latihan Militer Besar-besaran

    Rusia-Belarusia Gelar Latihan Militer Besar-besaran

    Jakarta

    Rusia dan Belarusia memulai latihan militer gabungan besar-besaran pada hari Jumat (12/9). Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan latihan militer ini akan mencakup latihan di kedua negara serta di Laut Baltik dan Laut Barents.

    Latihan “Zapad-2025” tersebut berlangsung di tengah momen yang sangat menegangkan dalam perang Rusia-Ukraina, dua hari setelah Polandia, dengan dukungan dari sekutu-sekutu NATO-nya, menembak jatuh drone-drone yang diduga milik Rusia di wilayah udaranya.

    Latihan Zapad (“Barat”) tersebut telah dijadwalkan jauh sebelum insiden serangan drone tersebut.

    “Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan para komandan dan staf, tingkat kerja sama, dan pelatihan lapangan bagi pasukan regional dan koalisi,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia melalui Telegram, dilansir kantor berita AFP, Jumat (12/9/2025).

    Pada tahap pertama, pasukan akan melakukan simulasi penanggulangan serangan terhadap Rusia dan Belarusia, yang aliansinya dikenal sebagai Negara Persatuan.

    Tahap kedua akan berfokus pada “pemulihan integritas teritorial Negara Persatuan dan penghancuran musuh, termasuk dengan partisipasi pasukan koalisi dari negara-negara sahabat,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa latihan militer tersebut, termasuk di dekat perbatasan Polandia, tidak ditujukan terhadap negara lain.

    Insiden serangan drone di atas wilayah Polandia tersebut dipandang oleh Barat sebagai peringatan bagi NATO dan ujian bagi responsnya. Negara-negara Barat menyebutnya sebagai provokasi yang disengaja oleh Rusia. Namun, Rusia membantah mengirimkan drone-drone ke Polandia tersebut.

    Seorang diplomat senior Rusia di Polandia mengatakan bahwa drone-drone tersebut datang dari arah Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa drone-dronenya memang telah melakukan serangan di Ukraina barat, tetapi tidak berencana untuk menyerang target apa pun di Polandia.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)