Tempat Fasum: Kebun Binatang Ragunan

  • Warga Jakarta Keluhkan Kelangkaan Gas LPG 3 Kg – Halaman all

    Warga Jakarta Keluhkan Kelangkaan Gas LPG 3 Kg – Halaman all

    Laporan Wartawan tribunnews.com, Taufik Ismail

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebagian warga di Jakarta mengeluhkan sulitnya memperoleh gas LPG 3 Kg. 

    Narti, misalnya. Warga Kelurahan Ragunan, Kecamatan pasar Minggu, Jakarta Selatan, itu sudah mencari gas subsidi ke banyak warung hingga SPBU. Namun nihil.

    “Sudah nyari keliling dari sore sampai malam, enggak dapat-dapat, ada kali 20 warung. Sampai SPBU juga enggak ada,” kata dia kepada Tribunnews, Minggu, (2/2/2025).

    Hal yang sama dialami Dede, asisten rumah tangga di kawasan Ampera Raya,Jakarta Selatan.

    Warung atau kios yang ia datangi selalu habis. Warung yang menjadi langganannya bahkan mengatakan gas habis sejak 3 hari terakhir.

    “Sudah keliling, dari warung deket rumah di Ampera, sampai ke Ragunan, bilangnya kosong,”katanya.

    Tidak hanya di Jakarta Selatan, warga di kawasan Rorotan, Jakarta Utara juga mengalami hal serupa.

    Fitri seorang pegawai swasta mengatakan sudah beberapa hari terakhir sulit mendapatkan gas Melon tersebut.

    Ia terpaksa menggunakan gas non subsidi, untuk kebutuhan rumah tangga.

    “Iya beberapa warung deket rumah enggak dikirimin gas,” katanya.

    Fitri mengaku tidak tahu, mengapa gas sekarang langka.

    Penjual selalu mengatakan stok gas kosong, saat ia hendak membeli. Padahal kata dia gas elpiji merupakan kebutuhan vital masyarakat.

    “Butuh banget gas 3 kg, karena praktis, dan bisa langsung beli enggak repot, tapi malah susah sekarang,” katanya.

    Sementara itu Ngatino salah seorang penjual Bakso di Jalan Pekayon, Ragunan, Jakarta Selatan mengatakan kemungkinan dirinya tidak bisa berjualan Senin esok. Pasalnya ia tidak mendapatkan gas Elpiji untuk kebutuhan jualannya.

    “Biasanya pulang jualan beli gas, kalau sekarang enggak dapet ya ga bisa jualan,” pungkasnya.

    Sebelumnya mulai 1 Februari 2025, gas elpiji 3 kg tidak lagi dijual di pengecer.

    Masyarakat bisa membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi Pertamina. Para pengecer yang ingin menjual elpiji subsidi wajib mendaftar sebagai pangkalan.

    Cara membeli elpiji 3 kg atau Liqueefied Petroleum Gas (LGP) 3 kg di pangkalan bisa dilakukan dengan menunjukkan NIK KTP.

    Pangkalan resmi elpiji 3 kg bisa dikenali dari papan nama atau spanduk yang menyatakan pangkalan resmi Pertamina dan tertera harga jual sesuai HET.

    Diketahui, per 1 Februari 2025, pengecer tidak lagi diperbolehkan menjual gas elpiji 3 kg.

    Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, pengecer yang ingin tetap menjual elpiji bersubsidi harus terdaftar sebagai pangkalan atau subpenyalur resmi Pertamina. 

    “Jadi, pengecer kita jadikan pangkalan. Mereka harus mendaftarkan nomor induk perusahaan terlebih dulu,” ujar Yuliot di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Pengecer yang ingin menjadi pangkalan dapat mendaftar melalui sistem Online Single Submission (OSS) untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). 

    “Nomor induk perusahaan diterbitkan melalui OSS. Kalau pengecer ingin jadi pangkalan, perseorangan pun boleh daftar,” katanya.

    Lanjut Yuliot, sistem OSS sudah terintegrasi dengan data kependudukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    Sehingga proses pendaftaran bisa dilakukan lebih mudah.

    Setelah kebijakan ini berlaku, distribusi elpiji 3 kg akan langsung dari pangkalan ke konsumen tanpa melalui pengecer. 

     

     

  • Kronologi Bocah 6 Tahun di Serang Banten Tewas Terlindas saat Bikin Konten Bus Telolet – Halaman all

    Kronologi Bocah 6 Tahun di Serang Banten Tewas Terlindas saat Bikin Konten Bus Telolet – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejadian bocah alami kecelakaan hingga tewas saat membuat konten bus klakson telolet kembali terjadi, kali ini di Kabupaten Serang, Banten. Berikut ini kronologinya.

    Seorang bocah berusia 6 tahun berinisial MS ditemukan tewas setelah terlibat kecelakaan saat mengejar bus berklakson telolet di Jalan Raya Serang-Pandeglang, Baros, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (1/2/2025) sore, sekitar pukul 16.40 WIB.

    Aksi rombongan bocah dengan sepeda motor mengikuti bus telolet untuk konten hingga akhirnya terjadi kecelakaan itu pun beredar di media sosial, seperti diunggah di akun Instagram @info-jabodetabek.

    Dari video yang diunggah, tampak sejumlah bocah dengan beberapa sepeda motor melaju di depan bus berwarna biru sambil merekam momen tersebut dengan telepon genggam di tangan.

    Rombongan sepeda motor itu mengikuti bus telolet dari arah Pandeglang menuju Serang.

    Beberapa di antaranya diduga sedang membuat konten video, karena bocah yang dibonceng oleh pengendara motor tampak asyik merekam bus yang terus membunyikan klakson telolet menggunakan ponselnya.

    Saat kejadian, AM (16) mengendarai motor dengan membonceng korban MS (6).

    Naas, setibanya di lokasi kejadian, AM diduga kehilangan konsentrasi dan menabrak tiang telekomunikasi yang berada di pinggir jalan.

    Seketika, MS terpental ke badan jalan dan terlindas oleh bus telolet yang melaju di belakangnya.

    Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Polresta Serang Kota, Ipda Dedi Yuanto mengatakan, diduga kecelakaan itu dipicu kurang konsentrasinya korban saat berkendara.

    “Tiba di tempat kejadian menabrak tiang telkom yang berada di luar badan jalan sebelah kiri. Korban terpental ke badan jalan lalu terlindas oleh bus,” kata Dedi, Minggu (2/2/2025).

    Akibat kejadian tersebut, MS (6) tewas di lokasi kejadian dengan luka berat.

    Sementara, pengemudi motor AM mengalami luka-luka dan kemudian dibawa ke RS Ar Rahman Baros untuk mendapatkan perawatan medis.

    Sedangkan awak bus bersama warga kemudian membawa korban ke RSUD Dr Drajat Prawiranegara Serang, Banten.

    “Sedangkan kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas diamankan menuju kantor Unit Gakkum Laka Lantas,” kata Dedi.

    Sejumlah Bocah Tewas saat Kejar Bus Telolet

    Kasus kecelakaan di Serang, Banten ini menambah panjang deret perkara anak kecil tewas karena mengejar bus berklakson telolet di jalan raya.

    Berdasarkan catatan Tribun pada tanggal 19 Maret 2024 lalu seorang bocah berusia lima tahun juga tewas terlindas bus di Cilegon, Banten. Sopir bus mengaku tak melihat ada bocah yang mengejar busnya.

    Setelah itu, terjadi lagi di daerah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten pada 13 Juni 2024.

    Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @memomedsos, memperlihatkan bus yang sedang berjalan sambil membunyikan klakson telolet.

    Tampak sejumlah anak kecil menggunakan sepeda turut mengiringi bus tersebut, ada juga yang sambil merekam momen menggunakan ponsel.

    Tak berselang lama, terlihat bocah mengenakan kaos berwarna hitam hilang keseimbangan saat mengendarai sepeda.

    Bocah itu pun terjatuh tepat di depan bus hingga kemudian terlindas. Namun, dijelaskan dalam narasi tersebut, korban selamat dan hanya mengalami luka ringan.

    Peristiwa serupa terjadi lagi pada 3 Oktober 2024 di wilayah Ragunan, Jakarta Selatan. Seorang bocah meninggal dunia usai tertabrak taksi saat mengejar bus telolet.

    Kecelakaan-kecelakaan ini semakin menyoroti pentingnya kesadaran berkendara dan bahaya yang ditimbulkan oleh tindakan iseng mengejar bus yang sedang membunyikan klakson telolet.

    Pihak berwenang mengimbau agar para pengendara dan masyarakat berhati-hati, serta menghentikan kebiasaan berbahaya ini agar tidak ada lagi korban jiwa. (TribunTangerang.com/Kompas.com) 

  • 144.267 Orang Tercatat Kunjungi Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selama 5 Hari Libur – Halaman all

    144.267 Orang Tercatat Kunjungi Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selama 5 Hari Libur – Halaman all

    144.267 orang tercatat mengunjungi Taman Marga Satwa  Ragunan Jakarta Selatan selama 5 hari libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025.

    Tayang: Rabu, 29 Januari 2025 20:30 WIB

    Tribunnews.com/ Fahmi Ramadhan

    LIBURAN – Wisatawan padati Taman Margasatwa Ragunan pada momen libur panjang Isra Miraj 1446 H dan Tahun Baru Imlek, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2025). Tercatat 144.267 orang mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan selama 5 hari libur. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – 144.267 orang tercatat mengunjungi Taman Marga Satwa  Ragunan Jakarta Selatan selama 5 hari libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025.

    Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Wahyudi Bambang mengatakan jumlah pengunjung TMR hari ini mencapai 13.950 orang pada pukul 14.00 WIB.

    “Kami laporkan bahwa untuk kondisi Taman Margasatwa Ragunan pada siang hari ini jumlah pengunjung tercatat ada 13.950 pengunjung,” kata Bambang, Rabu (29/1/2025). 

    Ia melanjutkan diperkirakan pada Rabu ini jumlah pengunjung TMR mencapai 15.000 orang. 

    “Dan untuk perkiraan, hari ini pengunjung akan mencapai 15.000 sampai dengan tutup loket pada pukul 16.00 WIB,” ucapnya.

    Dikatakan Bambang angka tersebut menurun dibandingkan beberapa hari sebelumnya.

    Hal itu dikarenakan cuaca di Taman Margasatwa Ragunan hari ini turun hujan sepanjang hari. 

    Meski begitu dijelaskannya jumlah pengunjung TMR pada momen libur panjang Isra Miraj 1446 H dan Tahun Baru Imlek 2025 sudah sesuai target. 

    Ia mengatakan selama 5 hari jumlah pengunjung TMR mencapai 144.267 pengunjung. 

    “Dan dari akumulasi data jumlah pengunjung mulai dari tanggal 25 sampai dengan tanggal 29 atau hari ini, hari libur terakhir Imlek, tercatat pengunjung mencapai 144.267 pada posisi pukul 14.00 WIB,” kata Bambang. 

    “Hal ini telah mencapai target yang dicanangkan oleh Taman Marga Satwa Ragunan, yaitu sebesar 100.000 dalam turun waktu 5 hari, dan untuk target sudah tercapai pada hari kemarin,” katanya. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Libur Panjang Isra Miraj & Imlek, Hingga Siang Ini 6.679 Pengunjung Padati Taman Margasatwa Ragunan – Halaman all

    Libur Panjang Isra Miraj & Imlek, Hingga Siang Ini 6.679 Pengunjung Padati Taman Margasatwa Ragunan – Halaman all

    Di momen libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, TMR siang ini dikunjungi 6.679 pengunjung.

    Tayang: Rabu, 29 Januari 2025 13:56 WIB

    Tribunnews.com/Rahmat Fajar Nugraha

    Pengunjung tengah berpiknik di Taman Margasatwa Ragunan pada momen libur panjang Isra Miraj 1446 H dan Tahun Baru Imlek, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2025). Hingga siang ini TMR dikunjungi 6.679 pengunjung. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Wahyudi Bambang mengatakan pada momen libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, TMR siang ini dikunjungi 6.679 pengunjung.

    Bambang mengatakan data tersebut akan terus meningkat sampai sore hari nanti. 

    Ia memperkirakan setidaknya hari ini 15.000 pengunjung padati Taman Margasatwa Ragunan. 

    “Data pengunjung siang ini mencapai 6.679 wisatawan. Prediksi hari ini mencapai 15 ribu,” kata Bambang kepada Tribunnews.com, Rabu (29/1/2025). 

    Bambang menjelaskan, hari sebelumnya, Selasa jumlah pengunjung TMR mencapai 27.271 pengunjung. 

    “Sebanyak 2.070 membeli tiket secara online dan 25.201 secara langsung,” terangnya. 

    Sementara itu salah satu pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, Nanang asal Depok mengaku sengaja memilih berwisata ke Ragunan karena murah. 

    Selain itu ia mengatakan ingin memperkenalkan binatang-binatang kepada anaknya. 

    “Ke Ragunan lebih murah dibandingkan ke Ancol. Berwisata ke sini juga agar anak lihat binatang secara langsung karena selama ini hanya lewat YouTube,” kata Nanang kepada Tribunnews.com di lokasi. 

    Pantauan Tribunnews.com pengunjung TMR bukan hanya melihat binatang. Tak jarang pengunjung memanfaatkan taman-taman yang ada untuk piknik. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 30.000 Wisatawan Diprediksi Padati Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan Hari Ini – Halaman all

    30.000 Wisatawan Diprediksi Padati Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – 30.000 wisatawan diprediksi memadati Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan pada libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025 hari ini, Selasa (28/1/2025).

    Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Wahyudi Bambang mengatakan angka tersebut tak lebih tinggi dari dua hari sebelumnya yang mencapai 45.000 dan 43.000 pengunjung. 

    “Kalau diprediksikan sampai sore nanti, sekitar 25.000 atau 30.000 pengunjung,” kata Bambang kepada Tribunnews.com ditemui di TMR, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2025). 

    Adapun untuk hari ini dijelaskan Bambang ada acara khusus berupa feeding time dan edukasi terhadap pengunjung. 

    “Kita siapkan atraksi khusus bersifat edukatif. Yaitu pemberian makan kepada satwa atau feeding time. Serta pemberian edukasi dari perawat satwa kepada para pengunjung yang menyaksikan aktivitas feeding time,” terangnya. 

    Aktivitas feeding time tersebut dikatakannya dilaksanakan di kandang pelikan, gorila, jerapah, serta orang utan. 

    Sementara itu untuk tiket masuk dijelaskannya tak ada perubahan. 

    “Harga tiket normal tidak berubah. Seperti hari biasa, tiket dewasa Rp4.000 dan anak-anak Rp3.000,” terangnya. 

    Bambang lalu mengimbau pengunjung TMR pada momen libur panjang tahun baru Imlek untuk membawa perlengkapan seperti jas hujan. 

    “Karena memang kalau liburan Imlek itu kaitannya dengan hujan. Kami imbau pengunjung untuk selalu mempersiapkan diri. Bawalah perlengkapan fasilitas hujan seperti payung atau pun jas hujan,” kata Bambang. 

    “Kemudian juga pastikan kondisi cukup sehat. Apabila kurang sehat, sebaiknya tidak perlu jalan-jalan dulu. Kalaupun terpaksa harus jalan-jalan, siapkan perlengkapan atau obat-obatan yang diperlukan,” jelasnya. 

  • Nostalgia Warga Usai Terakhir ke Ragunan Tahun ’80-an

    Nostalgia Warga Usai Terakhir ke Ragunan Tahun ’80-an

    Jakarta

    Puluhan ribu orang dari berbagai daerah menikmati masa libur Isra Miraj dan Imlek 2025 di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Beragam cara wisatawan menikmati Ragunan, salah satunya mengenang dari masa tahun 1980-an.

    Contohnya, Hadi Wijaya (48), warga Cakung, Jakarta Timur, memboyong keluargannya berwisata ke Taman Ragunan. Hadi mengaku pertama kali ke Ragunan saat masih duduk di sekolah dasar (SD).

    “Saya pertama kali (ke Ragunana) masih kecil nih, sekarang baru ke sini lagi udah punya anak. Saya dulu tuh lagi kecil tuh SD sekitar tahun 80-an,” kata saat ditemui di TM Ragunan, Senin (27/1/2024).

    Hadi menceritakan kala itu dia diajak ayah dan ibunya berjalan-jalan ke Ragunan. Dia menyebut banyak perubahan Ragunan yang dilihatnya dulu dengan saat ini.

    “Jadi dulu ke sini tuh naik vespa sama ibu, sama bapak, sama kakak saya gitu. Jadi keinget lagi gitu, kenangan lagi gitu,” cerita Hadi.

    “Banyak perubahan, makannya bingung juga ke sini. Kayak binatang-binatangnya juga lebih banyak bervariasi gitu lah. Terus kemudian parkiran, fasilitasnya sekarang lebih banyak sekarang, lebih bagus,” terangnya.

    Selain bernostalgia, Hadi memutuskan untuk kembali ke Ragunan karena ajakan sang anak yang memang ingin tahu tentang satwa.

    “Kebetulan ada libur panjang, yaudah kita putusin ke sini kan lebih deket ya, lebih kumpul lebih enak,” ucap Hadi.

    “Anak-anak dari tadi (minta lihat) gajah terus, kemudian burung. Anak saya yang satu, yang cowok itu seneng sama burung dia, tadi udah ke tempat burung, seneng banget dia,” jelasnya.

    Hadi senang berwisata ke Ragunan. Hanya saja menurutnya ketersediaan sarana beribadah sangat terbatas, terlebih dibandingkan dengan luas wilayah Ragunan sendiri.

    “Mungkin sarana ibadah ya agak susah juga ini walaupun ada Masjid dan ada petunjuknya, tapi cukup jauh,” pungkas Hadi.

    Tumpah Ruah Pengunjung Padati Ragunan

    Warga Jaktim bernama Hadi mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan. (Ondang/detikcom)

    Sebanyak 28.277 orang tumpah ruah mengunjungi Taman Ragunan, Senin (27/1) siang. Jumlah itu diprediksi meningkat mencapai 35 ribu pengunjung hingga penutupan sore.

    “Tercatat sebanyak 28.277 pengunjung per pukul 12.00 WIB. Hari ini (prediksinya) sekitar 35 ribu (pengunjung) ya. Cuaca kayaknya nggak begitu cerah. Kalau kemarin cerah tuh, 42 ribu (pengunjung) nembus ya,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang kepada wartawan, Senin (27/1).

    Bambang melakukan sejumlah persiapan menyambut libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025. Salah satunya, kata dia, melakukan penyisiran pohon agar tak menganggu kenyamanan pengunjung yang piknik.

    “Kalau istilah kami ada bandring ya, bandring itu lempar pakai tali ke ranting kering yang membahayakan, langsung kita potong dengan tali tersebut,” ungkap Bambang.

    “Terus untuk pohon-pohon yang sudah kering dan tua langsung kita tebang. Jadi sejauh ini tidak ada kejadian yang berarti, tidak ada kecelakaan karena pohon, dan dalam pantauan kami aman saat ini,” sambungnya.

    Bambang mengimbau para pengunjung untuk taat aturan yang ada di Ragunan. Terutama, dia mengingatkan pengunjung tidak memberi makan satwa dan menganggu kenyamaman satwa.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Margasatwa Ragunan ingatkan pengunjung tak piknik dekat kandang

    Margasatwa Ragunan ingatkan pengunjung tak piknik dekat kandang

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan mengingatkan para pengunjung untuk tidak piknik dekat dengan kandang satwa untuk memastikan kawasan wisata tersebut kondusif.

    “Piknik boleh-boleh aja, yang penting pertama tidak dekat dengan kandang,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Bambang menjelaskan pengunjung tidak boleh mengganggu satwa mulai dari memberi makanan, membunyikan suara keras, hingga melewati batas kandang.

    “Kejadian beberapa waktu lalu, pengunjung ditarik ponselnya karena melewati batas ya karena primata itu kan kadang tangannya cepet banget ya, itu juga banyak kejadian,” ujarnya.

    Jika ditemukan, maka pihak Taman Margasatwa Ragunan akan bertindak tegas dengan langsung menegur pengunjung tersebut.

    Bambang menganjurkan pengunjung sebaiknya piknik di ruang terbuka, seperti di taman ataupun lapangan di Ragunan yang tersedia.

    Kemudian, diimbau pula kepada pengunjung untuk tidak merokok demi mengejar target Ragunan sebagai kawasan tanpa rokok.

    “Kawasan Ragunan itu sudah hampir kawasan tanpa rokok, ini masih sosialisasi dengan memasang rambu,” ujarnya.

    Taman Margasatwa Ragunan pun terbuka menerima masukan dan siap merespon aspirasi warga, terutama mewujudkan kawasan tanpa rokok.

    Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan membidik sebanyak 100.000 pengunjung memadati kawasan wisata itu selama masa liburan Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

    Dibandingkan tahun sebelumnya, total sebanyak 108.000 pengunjung telah memasuki Ragunan pada hari libur nasional Isra Miraj dan Imlek 2024.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Margasatwa Ragunan bidik 100.000 pengunjung selama liburan Imlek

    Margasatwa Ragunan bidik 100.000 pengunjung selama liburan Imlek

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan membidik sebanyak 100.000 pengunjung memadati kawasan wisata itu selama masa liburan Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

    “Kalau kita boleh katakan sekitar 100.000 pengunjung selama lima hari, hari ini saja sudah 35.000 pengunjung,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Bambang berharap prediksi itu tidak meleset mengingat cuaca di Jakarta Selatan sering hujan.

    Dibandingkan tahun sebelumnya, sebanyak 108.000 pengunjung telah memasuki Ragunan pada hari libur nasional Isra Miraj dan Imlek 2024.

    Kendati demikian, pihaknya optimistis bisa mengejar angka itu lantaran mengingat momen liburan Imlek menjadi andalan warga untuk mendatangi Taman Margasatwa Ragunan.

    “Terbukti hari Minggu kemarin sampai 42 ribuan, di long weekend sebelumnya enggak sampai, paling 20.000-30.000 orang,” kata Bambang.

    Para pengunjung pun masih didominasi warga Jabodetabek dibandingkan dari luar Jakarta dan sekitarnya.

    “Pengunjung mayoritas dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Bambang mengingatkan agar pengunjung tak hanya menjaga anak-anaknya yang masih di bawah umur, namun juga orang tua yang sudah lanjut usia (lansia) karena dinilai rentan terpisah.

    “Lansia juga jadi rentan ya, karena memang dari fisik ini lemah, kadang kalau keramaian kadang-kadang tertinggal atau terpisah. Kemudian daya ingat dari para lansia ini juga terbatas. Maka, para lansia harus mendapat perhatian khusus ketika berada di keramaian,” tuturnya.

    Bambang juga mengingatkan kepada para pengunjung untuk membawa payung, jas hujan maupun obat-obatan karena di Jakarta sedang musim hujan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tak Hanya Berlibur, Warga Luar Jakarta Jadikan Ragunan sebagai Tempat Edukasi Anak-anak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Januari 2025

    Tak Hanya Berlibur, Warga Luar Jakarta Jadikan Ragunan sebagai Tempat Edukasi Anak-anak Megapolitan 27 Januari 2025

    Tak Hanya Berlibur, Warga Luar Jakarta Jadikan Ragunan sebagai Tempat Edukasi Anak-anak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Selain liburan, sejumlah warga dari luar Jakarta sengaja mengunjungi
    Taman Margasatwa Ragunan
    , Jakarta Selatan, untuk memberikan edukasi kepada anak-anaknya.
    Zikra (37), warga asal Serang, Banten, berangkat dari rumahnya menuju
    Ragunan
    sekitar pukul 06.30 WIB bersama tiga anaknya. Alasannya sederhana, selain murah, dia ingin memberikan edukasi kepada anak-anaknya yang masih belia.
    “Iya pengin edukasi, sekalian belajar kan. Sekalian liburan nambah wawasan anak-anak tentang hewan apa aja yang ada di Indonesia,” kata Zikra saat ditemui di Ragunan, Senin (27/1/2025).
    Zikra mengaku bahwa tujuannya ke Jakarta hanyalah untuk mendatangi Ragunan. Setelah itu, dia akan kembali ke Serang sore nanti.
    Hal serupa dengan Zikra juga dilakukan Adahairun (35), warga Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Ia rela datang ke Ragunan demi edukasi sang anak.
    Walaupun sang anak baru berusia satu tahun dan harus didorong menggunakan
    stroller
    , itu tidak membuat niat Adahairun terputus untuk mengajak anaknya berwisata.
    Mereka bahkan menaiki KRL dari Cikarang menuju Jakarta pagi tadi.
    “Alasannya yang pertama kebih efisien secara ekonomi, lebih bagus lah, lebih murah. Pengin mengenalkan hewan-hewan ke anak. Jadi ada unsur edukasinya,” kata Adahairudin.
    Adahairun mengaku, anaknya cukup semangat untuk melihat sekaligus mengenal berbagai hewan di Ragunan.
    Edukasi semacam itu, kata Adahairun, sulit ditemukan di Bekasi.
    “Alamnya juga enak, jadi enggak melulu lihatin mal. Lebih murah tapi lebih enak pemandangannya, sambil lihat hewan. Kan jarang di Bekasi bisa lihat hewan gitu,” katanya sambil tertawa.
    Diberitakan sebelumnya, Taman Margasatwa Ragunan menargetkan kehadiran 100.000 pengunjung saat libur panjang sejak tanggal 25 Januari 2025 hingga 29 Januari 2025.
    Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang mengatakan, jumlah kunjungan ke Ragunan kemarin mencapai angka 43.000.
    “(Target pengunjung) 100.000 selama lima hari,” kata dia saat dihubungi, Senin (27/1/2025).
    Wahyudi mengatakan, puncak kehadiran pengunjung bakal terjadi pada Rabu (29/1/2025) mendatang dengan target lebih dari 40.000 pengunjung.
    “Puncaknya diperkirakan hari Rabu, (sebanyak) 40.000 pengunjung,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Taman-taman di Ragunan Bikin Pengunjung Makin Betah Habiskan Waktu Liburan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Januari 2025

    Taman-taman di Ragunan Bikin Pengunjung Makin Betah Habiskan Waktu Liburan Megapolitan 27 Januari 2025

    Taman-taman di Ragunan Bikin Pengunjung Makin Betah Habiskan Waktu Liburan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Keberadaan taman yang cukup banyak di
    Taman Margasatwa Ragunan
    , Jakarta Selatan, membantu warga kota menikmati hari libur mereka.
    Taman-taman itu bisa ditemui di sepanjang perjalanan pengunjung melihat aneka satwa di
    Ragunan
    . Yang terpenting, taman itu diisi pepohonan yang rindang, membuat orang yang duduk di bawah bayang-bayang pohon menjadi lebih nyaman.
    Keberadaan taman-taman di Ragunan seolah menandakan bahwa warga kota begitu butuh ruang hijau serupa di sudut-sudut kota lainnya.
    Namun, taman-taman yang ada di Ragunan kebanyakan bersebelahan dengan pedagang. Meski begitu, para pedagang paham bahwa lapaknya tidak boleh mengambil ruang di taman sehingga mereka hanya berjualan di pinggiran taman.
    Alhasil, taman sepenuhnya “dikuasai” oleh para pengunjung. Mereka melakukan kegiatan yang beragam di taman itu.
    Mayoritas pengunjung menggelar tikar yang mereka beli seharga Rp 10.000 dari pedagang tikar. Di atas tikar itu, mereka mengeluarkan rantang, bercengkerama bersama keluarga, atau tertidur.
    Tidak jarang, suara satwa menemani piknik mereka di taman. Suara-suara dari satwa berupa kera atau burung, yang sulit ditemui di taman kota menemani piknik para pengunjung.
    Adahairun (35), salah seorang pengunjung Ragunan mengaku nyaman dengan kondisi lingkungan yang tersaji di Ragunan.
    Dengan harga yang murah, dia telah bisa mengajak anaknya melihat berbagai hewan atau sekadar berpiknik di taman yang ada di Ragunan.
    “Alamnya enak, adem. Jadi enggak melulu lihatin mal. Lebih murah tapi lebih enak pemandangannya, sambil lihat hewan,” kata dia saat ditemui di Ragunan, Senin (27/1/2025).
    Sebagai informasi, pekan ini terdapat libur panjang karena total libur mencapai lima hari.
    Pemerintah telah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama untuk memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.
    Hal tersebut diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang ditandatangani pada Senin (14/10/2024).
    Dengan demikian, masyarakat dapat memanfaatkan tanggal merah Isra Miraj dan Imlek untuk beristirahat atau berlibur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.