Tempat Fasum: kantor DPP PKB

  • Konflik PKB: PN Jaksel Tolak Gugatan Sita Gedung dan Ganti Rugi Rp 508 Miliar

    Konflik PKB: PN Jaksel Tolak Gugatan Sita Gedung dan Ganti Rugi Rp 508 Miliar

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan anggota Achmad Ghufron Sirodj terhadap Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Gugatan dalam sebagai konflik PKB ini tersebut berisi permintaan ganti rugi sebesar Rp 508 miliar ke Cak Imin dan menyita gedung kantor DPP PKB.

    “Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam laman sipp.pnjakartaselatan.go.id merilis keputusan pengadilan yang menolak seluruh gugatan penggugat,” ujar kuasa hukum Cak Imin, Anwar Rachman kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).

    Hakim PN Jakarta Selatan yang memutuskan perkara tersebut adalah Djuyamto (hakim ketua, red) dengan hakim anggota Arif Budi Cahyono dan Agung Sutomo Thoba. Majelis hakim menilai persoalan pemecatan Achmad Ghufron sebagai persoalan internal partai.

    Anwar mengatakan, kandasnya gugatan dalam konflik PKB ini karena mantan sespri ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut mengajukan gugatan yang sama pada dua pengadilan berbeda. Kedua pengadilan tersebut adalah Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan perkara No:1191/Pdt.Sus-Parpol/PN.Jak.Sel, No:566/Pdt.Sus-Parpol/2024/PN.JKT.PST, dan perkara No:695/Pdt.G/2024/PN.JKT.PST.

    “Semuanya kandas,” ungkap Anwar.

    Lebih lanjut Anwar mengatakan, bahwa ketiga gugatan Achmad Ghufron Sirodj  tersebut berawal dari terbitnya keputusan DPP PKB No:33591/DPP/01/VII/2024 pada 31 Juli 2024 tentang pemberhentian Achmad Ghufron Sirodj dari keanggotaan PKB yang ditandatangani oleh Cak Imin karena melanggar disiplin partai yang diatur dalam AD/ART PKB serta peraturan PKB.

    “Ghufron berdalih pemecatan dirinya dari anggota PKB tersebut melanggar AD/ART PKB dan peraturan PKB adalah tindakan sewenang-wenang dan tidak prosedural dan merupakan perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh Gus Muhaimin sehingga merugikan Ghufron sebagai anggota partai politik,” jelas Anwar soal konflik PKB ini.

    Karena itu, kata Anwar, Ghufron mengajukan gugatan ganti rugi kepada Cak Imin sebesar Rp 508 miliar. Untuk menjamin agar ganti rugi tersebut dibayar Cak Imin, Ghufron meminta Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyita gedung kantor DPP PKB yang terletak di Jalan Raden Saleh 9 Jakarta Pusat.

    “Majelis hakim PN Jakarta Selatan telah menolak gugatan Ghufron tersebut melalui putusan No:1191/Pdt.Sus-Parpol/PN.Jak.Sel dan dalam pertimbangan hukum putusan tersebut telah menyatakan dengan tegas bahwa persoalan yang terjadi antara penggugat (Ghufron) dengan tergugat (Cak Imin) adalah persoalan internal partai politik dan masuk dalam perkara perselisihan partai politik,” jelas dia.

    Anwar mengatakan, ketentuan Pasal 32 juncto Pasal 33 UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik atau UU Partai Politik mengatur bahwa sengketa kepengurusan partai politik diselesaikan di mahkamah partai. Kemudian, dalam Pasal 12 angka 2 Peraturan Partai Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Internal PKB disebutkan bahwa tenggat waktu penyelesaian perselisihan partai politik di mahkamah partai sampai 60 hari.

    “Namun faktanya penggugat (Ghufron Sirodj) mengajukan gugatan ke pengadilan negeri terlebih dahulu baru mengajukan gugatan kepada mahkamah partai. Karena belum ada putusan dari mahkamah partai, maka pengadilan negeri belum berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara pemecatan Ghufron dari PKB,” tutur dia.

    “Dengan ditolaknya gugatan Ghufron terhadap PKB tersebut, maka otomatis gugatan ganti rugi Ghufron terhadap PKB sebesar Rp 508 miliar dan sita terhadap kantor DPP PKB juga kandas,” pungkas Anwar menambahkan tentang konflik di PKB ini.

  • Memori Cak Imin Dipecat dari Jabatan Ketua Umum PKB

    Memori Cak Imin Dipecat dari Jabatan Ketua Umum PKB

    JAKARTA – Defenisi politik tak mengenal istilah kawan dan lawan memang benar adanya. Konflik Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), misalnya. Keduanya mesra jadi orang kuat dalam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

    Belakangan keduanya mulai menemukan ketidakcocokan satu sama lain. Gus Dur mulai merasa Cak Imin ancaman. Ia menuduh Cak Imin terlalu dekat dengan kekuasaan dan lupa perjuangan PKB. Gus Dur dan PKB pun sepakat memecat Cak Imin. Kemudian, jadi kontroversi.

    Pengaruh Gus Dur mengatur arah politik PKB tak perlu diragukan. Ia bertindak bak seorang visioner. Ia seraya dianugerahi kemampuan melihat mana sosok yang layak sebagai kader potensial PKB. Narasi itu dibuktikan dengan andil Gus Dur melebarkan sayap Cak Imin di dalam Partai berlambang bola dunia.

    Cak Imin yang notabene kemenakan Gus Dur bak dibesarkan dan dipersiapkan jadi politikus andal. Keistimewaan itu membuat Cak Imin mampu bercokol sebagai wakil rakyat di Senayan dari PKB. Gus Dur juga jadi penentu kematangan berpolitik Cak Imin.

    Hasilnya Gus Dur mendukung Cak Imin dalam pemilihan Ketua Umum PKB dalam Muktamar II PKB di Semarang pada 2005. Dukungan itu membawa arti penting. Cak Imin seperti yang sudah diduga banyak orang terpilih sebagai Ketua Umum PKB era 2005-2010.

    Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menghadiri Tahlil dan Manaqib Haul ke-7 Ab€Ždurrahman Wahid atau Gus Dur di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (27/12). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/16)

    Ia mampu menyingkirkan nama besar seperti Mahfud MD hingga Saifullah Yusuf. Gus Dur mendukung segala tindakan Cak Imin. Tindak-tanduk Cak Imin membesarkan partai kerap mendapatkan restunya. Belakangan Gus Dur mulai merasa eksistensi Cak Imin ancaman bagi PKB.

    Cak Imin dianggap mulai dekat dengan kekuasaan. Kondisi itu dianggap dapat menggoyang PKB. Dulunya kader PKB lain seperti Matori Abdul Djalil hingga Alwi Shihab pernah diyakini sebagai ancaman. Cak Imin kala itu dianggap dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Cak Imin dianggap hanya menjalankan ambisi pribadinya. Kondisi itu dianggap Gus Dur sebagai sebuah masalah besar.  

    “Ya, enggak juga. Saya tergantung apa kata dewan pengurus pusat, dewan pengurus wilayah, dan dewan pengurus cabang saja. Ah, (Cak Imin) loyal kepada dirinya sendiri, kok. Kan, ngomong doang. Saya enggak percaya karena dia selalu dua kata.”

    “Lho, sikapnya mendua begitu, saya bagi manusia PKB itu menjadi dua golongan. Yang satu, hanya ingat ambisinya sendiri. Yang kedua, kepentingan umum, termasuk ambisi pribadi. Selama ini, Muhaimin masuk yang pertama. Ini semua warisan dari zaman Matori Abdul Djalil, Alwi Shihab, dan Saifullah Yusuf. Jadi saya terima, katakanlah, barang busuk. Perbaikannya berat,” terang Gus Dur sebagaimana dikutip Majalah Tempo dalam laporannya berjudul Sejarah yang Berulang (2008).

    Cak Imin Dipecat

    Puncak kegeraman Gus Dur kepada Cak Imin memuncak pada 5 April 2008. PKB dan Gus Dur pun memecatnya dari jabatan Ketua Umum PKB. Pemecatan itu dilakukan karena seluruh pengurus partai menghendaki Cak Imin dicopot.

    Namun, Gus Dur tak serta merta menutup pintu. Ia tetap membuka pintu rumahnya jika Cak Imin butuh diskusi lebih lanjut. Ia mempersilakan Cak Imin untuk mempertanyakan alasan partai memecatnya. Itupun jika Cak Imin mau.

    Gus Dur merasa dirinya benar. Pemecatan itu sah. Sebab, di PKB posisi dewan Syuro lebih tinggi daripada Tanfidz (ketua umum). Alih-alih menyerah, Cak Imin justru melakukan upaya lainnya. Cak Imin merasa pemecatannya cacat aturan.

    Cak Imin mengungkap bahwa orang –Ali Maskur hingga Yenny Wahid– yang meneken surat keputusan (SK) pemberhentian dirinya sebagai Ketua Umum PKB tak punya hak. Cak Imin akhirnya membawa pemencatannya yang cacat aturan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada April 2008.

    Ia menginginkan surat pemecatannya dibatalkan demi hukum. Hasilnya Cak Imin menang telak. Kondisi itu membuat berang PKB kubu Gus Dur. Konflik pun membesar. Puncaknya, Muktamar Luar Biasa digelorakan masing-masing kubu. Cak Imin pun keluar sebagai pemenang yang mendepak semua lawannya, termasuk Gus Dur.

    “Surat itu cacat, tidak sah. Anggap saja SK itu tidak ada. Saya berharap semua pihak tidak menganggap SK yang cacat dan tidak sah itu. Ini aneh, bagaimana mereka yang saya angkat kok meng-SK saya. Yang mengangkat Ali Maskur, Yenny, dan Pak Muhyiddin itu kan saya. Ya nggak berhak dong mereka melakukan itu,” terang Cak Imin sebagaimana dikutip laman Detik.com, 8 April 2008.

  • Wabup Terpilih Anggit Kurniawan Nasution Temui Muhaimin Iskandar Perkuat Sinergitas Pembangunan Pasaman

    Wabup Terpilih Anggit Kurniawan Nasution Temui Muhaimin Iskandar Perkuat Sinergitas Pembangunan Pasaman

    ?Jakarta: Wakil Bupati Pasaman terpilihAnggit Kurniawan Nasution menggelar pertemuan dengan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Pertemuan ini berlangsung pada Selasa, 10 Desember 2024 di Kantor DPP PKB untuk melaporkan perkembangan pasca kemenangan dalam Pilkada 2024.

    Dalam pertemuan tersebut, Anggit menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Muhaimin Iskandar dan PKB atas dukungan yang diberikan selama proses pemilihan.

    “Kami sangat berterima kasih kepada PKB yang telah menjadi salah satu pilar kekuatan kami dalam Pilkada. Dukungan ini sangat berarti bagi kami dan masyarakat Pasaman,” ungkap Anggit.

    Ia menekankan pentingnya hubungan yang baik antara pemerintah daerah dan partai politik dalam mewujudkan visi pembangunan yang lebih baik. Anggit memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi oleh Kabupaten Pasaman.

    Pertemuan Wakil Bupati Pasaman terpilihAnggit Kurniawan Nasution menggelar pertemuan dengan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

    Ia menjelaskan tantangan yang ada, seperti infrastruktur yang perlu diperbaiki dan program-program sosial yang harus ditingkatkan, memerlukan perhatian dan dukungan dari pemerintah pusat.

    “Kami berharap dapat berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk menyelesaikan tantangan yang ada dan mewujudkan rencana kerja kami,” tambah Anggit.

    Lebih lanjut, Anggit menekankan pentingnya menyelaraskan rencana kerja daerah dengan program-program nasional.

    “Dengan adanya keselarasan ini, kami yakin Kabupaten Pasaman dapat lebih maju dan berkembang. Kami ingin memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil di daerah sejalan dengan kebijakan nasional,” jelasnya.

    Muhaimin Iskandar memberikan sambutan hangat dan mengucapkan selamat kepada pasangan Welly Suheri-Anggit Kurniawan Nasution atas kemenangan mereka di Pilkada 2024.

    “PKB bangga dengan perjuangan pasangan ini dan kami siap bersinergi untuk membantu agar pembangunan di Pasaman semakin cepat,” ujar Cak Imin.

    Ia juga menekankan pentingnya merangkul semua elemen masyarakat agar tidak ada perbedaan, sesuai dengan pesan Presiden Prabowo yang menginginkan persatuan dan kesatuan dalam membangun daerah.

    Pertemuan ini menandai awal kerja sama yang positif antara Anggit Kurniawan Nasution dan pemerintah pusat. Dengan dukungan dari Ketua Umum PKB dan sinergi yang terjalin, diharapkan Kabupaten Pasaman dapat mengalami kemajuan yang signifikan.

    “Kami berkomitmen untuk bekerja keras demi masyarakat Pasaman dan mewujudkan program-program yang bermanfaat bagi semua,” tutup Anggit.

    Pertemuan antara Anggit Kurniawan Nasution dan Muhaimin Iskandar tidak hanya menjadi ajang laporan perkembangan, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pusat. Dengan dukungan yang solid, diharapkan Kabupaten Pasaman dapat menghadapi tantangan dan meraih kemajuan yang lebih baik di masa depan.

    ?Jakarta: Wakil Bupati Pasaman terpilihAnggit Kurniawan Nasution menggelar pertemuan dengan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Pertemuan ini berlangsung pada Selasa, 10 Desember 2024 di Kantor DPP PKB untuk melaporkan perkembangan pasca kemenangan dalam Pilkada 2024.
     
    Dalam pertemuan tersebut, Anggit menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Muhaimin Iskandar dan PKB atas dukungan yang diberikan selama proses pemilihan.
     
    “Kami sangat berterima kasih kepada PKB yang telah menjadi salah satu pilar kekuatan kami dalam Pilkada. Dukungan ini sangat berarti bagi kami dan masyarakat Pasaman,” ungkap Anggit.
    Ia menekankan pentingnya hubungan yang baik antara pemerintah daerah dan partai politik dalam mewujudkan visi pembangunan yang lebih baik. Anggit memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi oleh Kabupaten Pasaman.
     

    Pertemuan Wakil Bupati Pasaman terpilihAnggit Kurniawan Nasution menggelar pertemuan dengan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
     
    Ia menjelaskan tantangan yang ada, seperti infrastruktur yang perlu diperbaiki dan program-program sosial yang harus ditingkatkan, memerlukan perhatian dan dukungan dari pemerintah pusat.
     
    “Kami berharap dapat berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk menyelesaikan tantangan yang ada dan mewujudkan rencana kerja kami,” tambah Anggit.
     
    Lebih lanjut, Anggit menekankan pentingnya menyelaraskan rencana kerja daerah dengan program-program nasional.
     
    “Dengan adanya keselarasan ini, kami yakin Kabupaten Pasaman dapat lebih maju dan berkembang. Kami ingin memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil di daerah sejalan dengan kebijakan nasional,” jelasnya.
     
    Muhaimin Iskandar memberikan sambutan hangat dan mengucapkan selamat kepada pasangan Welly Suheri-Anggit Kurniawan Nasution atas kemenangan mereka di Pilkada 2024.
     
    “PKB bangga dengan perjuangan pasangan ini dan kami siap bersinergi untuk membantu agar pembangunan di Pasaman semakin cepat,” ujar Cak Imin.
     
    Ia juga menekankan pentingnya merangkul semua elemen masyarakat agar tidak ada perbedaan, sesuai dengan pesan Presiden Prabowo yang menginginkan persatuan dan kesatuan dalam membangun daerah.
     
    Pertemuan ini menandai awal kerja sama yang positif antara Anggit Kurniawan Nasution dan pemerintah pusat. Dengan dukungan dari Ketua Umum PKB dan sinergi yang terjalin, diharapkan Kabupaten Pasaman dapat mengalami kemajuan yang signifikan.
     
    “Kami berkomitmen untuk bekerja keras demi masyarakat Pasaman dan mewujudkan program-program yang bermanfaat bagi semua,” tutup Anggit.
     
    Pertemuan antara Anggit Kurniawan Nasution dan Muhaimin Iskandar tidak hanya menjadi ajang laporan perkembangan, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pusat. Dengan dukungan yang solid, diharapkan Kabupaten Pasaman dapat menghadapi tantangan dan meraih kemajuan yang lebih baik di masa depan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WHS)

  • Bela Gus Miftah, PKB Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Sang Penceramah Kaum Marjinal – Halaman all

    Bela Gus Miftah, PKB Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Sang Penceramah Kaum Marjinal – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com,  Fersianus Waku

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, meminta Presiden Prabowo Subianto tak menyetujui pengunduran diri Miftah Maulana sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. 

    Jazilul menilai, Gus Miftah bisa memberikan kontribusi dan dukungan yang sangat besar kepada Prabowo untuk membangun keumatan. 

    ”Kami berharap agar Pak Prabowo tidak menerima pengunduran diri Gus Miftah, sebab sejatinya Gus Miftah ini juga pro wong cilik. Saya sangat yakin Gus Miftah akan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk keumatan,” kata Jazilul, dalam keterangannya pada Jumat (6/12/2024).

    Dia menegaskan, peristiwa cemoohan Gus Miftah terhadap pedagang es teh, Sunhaji, sejatinya sudah selesai karena keduanya sudah saling memaafkan.

    Lagipula, kata Jazilul, Gus Miftah dengan penuh kerendahan hati bersedia datang dan meminta maaf langsung ke kediaman Sunhaji. 

    Tidak hanya itu, Gus Miftah juga berencana menggelar pengajian akbar di kediaman Sunhaji. 

    ”Sebagai manusia, kita semua, siapa pun termasuk kiai, tidak luput dari salah. Kalau Gus Miftah dalam ceramahnya ada yang keseleo lidah, itu manusia. Toh beliau sudah bersedia meminta maaf langsung dan sudah dimaafkan. Tetapi saya yakin, jauh lebih banyak nasihat baik yang diberikan beliau selama ini,” ujar Jazilul.

    Menurutnya, kini kondisi Sunhaji menjadi sangat terangkat oleh peristiwa yang menjadi viral dan perbincangan publik tersebut. 

    ”Kita ambil hikmahnya saja dan kita jadikan pelajaran bersama. Pasti ada banyak hikmah di balik peristiwa ini. Kita jadi tahu, kiai itu guyonannya saja menjadi berkah, apalagi doa dan nasihat-nasihatnya,” ucapnya.

    Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid di kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (6/4/2024).  (Tribunnews.com/Mario Christian Sumampaow)

    Jazilul menambahkan, selama ini, Gus Miftah sangat digemari oleh kalangan wong cilik.

    Terbukti, dalam setiap pengajian yang digelarnya, tidak pernah sepi dan memberikan keberkahan bagi masyarakat. 

    ”Berapa banyak orang yang mendapatkan hikmah dan berkah dalam setiap kali Gus Miftah menggelar pengajian. Ada pedagang kecil yang bisa berjualan, dan banyak lagi, selain nasihat baik yang beliau sampaikan,” ungkapnya.

    Diketahui, Gus Miftah telah menyampaikan pengunduran diri setelah pernyataannya yang menghina pedagang es teh heboh di media sosial.

    “Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Miftah dalam konferensi pers  di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta, Jumat siang.

    Gus Miftah yang dikenal sebagai penceramah kaum marjinal itu menyampaikan, keputusan mengundurkan diri diambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, termasuk permintaan dari Prabowo.

    “Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” ujar Miftah sembari terisak.