Tempat Fasum: Jalan Jenderal Sudirman

  • DKI Kemarin, Presiden melayat ke rumah Affan hingga halte dibakar

    DKI Kemarin, Presiden melayat ke rumah Affan hingga halte dibakar

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah berita seputar aksi unjuk rasa di Jakarta pada Jumat (29/8) masih layak untuk disimak hari ini, antara lain Presiden Prabowo melayat ke rumah duka Affan Kurniawan yang meninggal dunia usai ditabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob hingga sejumlah halte yang dibakar massa dalam unjuk rasa.

    Berikut ulasan selengkapnya:

    1. Prabowo melayat ke rumah duka Affan Kurniawan

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto melayat rumah duka Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban dalam insiden unjuk rasa yang terjadi di Jakarta pada Kamis (28/8) malam.

    Prabowo tiba Jumat malam, sekitar pukul 21.50 WIB. Presiden datang dengan mengenakan setelan safari berwarna krem dan kopiah hitam. Nampak pula Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya turut serta melayat bersama Presiden.

    Berita selengkapnya di sini

    2. Halte Transjakarta di depan Polda Metro dibakar demonstran

    Jakarta (ANTARA) – Massa membakar Halte Transjakarta Polda Metro Jaya dalam unjuk rasa di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan sekitar pukul 21.00 WIB.

    Terlihat api semakin membara menyinari Polda Metro Jaya yang sebelumnya gelap gulita. Kemudian, kepulan asap gelap juga membumbung tinggi.

    Hingga kini massa masih berupaya melawan anggota Kepolisian untuk bisa memasuki area.

    Berita selengkapnya di sini

    3. Sebagian Halte Transjakarta Senen Toyota Rangga juga dibakar massa

    Jakarta (ANTARA) – Oknum dari massa pengunjuk rasa membakar sebagian halte Transjakarta Senen Toyota Rangga, di Jakarta.

    “Betul, sebagian sisi Halte Senen Toyota Rangga dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Ayu Wardhani di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya di sini

    4. Gerbang Polda Metro Jaya dibobol mahasiswa UPN Veteran

    Jakarta (ANTARA) – Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta membobol gerbang Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, saat menyampaikan orasi dalam aksi di depan markas Polda Metro, Jumat sore.

    “Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa,” demikian orasi yang disampaikan.

    Berita selengkapnya di sini

    5. TNI ajak demonstran di Mako Brimob berdialog dan hentikan pelemparan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah personel TNI AL mengajak massa demonstran di Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, untuk berdialog dan menghentikan pelemparan kepada petugas pada Jumat pagi.

    Demonstran yang terdiri dari warga dan pengemudi ojek daring yang melakukan pelemparan dan melakukan aksi provokasi itu diminta agar tenang.

    Berita selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Bernadus Tokan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Massa Masih Kepung Polda Metro, Lempar Batu dan Petasan

    Massa Masih Kepung Polda Metro, Lempar Batu dan Petasan

    Jakarta

    Massa masih bertahan di sekitar Polda Metro Jaya dini hari ini. Situasi tetap panas hingga kericuhan juga masih terjadi.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (30/8/2025), massa tampak mengelilingi area luar pagar Polda Metro, yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto hingga mengarah ke Jalan Jenderal Sudirman.

    Massa terlihat melemparkan molotov, batu hingga petasan ke arah dalam Polda Metro. Beberapa kali, polisi juga menembakkan gas air mata ke arah massa.

    Aksi bakar-bakaran juga terjadi di area luar Polda Metro. Per pukul 2.44 WIB, situasi masih memanas dan letusan petasan masih terjadi di lokasi.

    Seperti diketahui, kericuhan massa meluas ke wilayah Jakarta Timur (Jaktim). Ada lima Polsek di Jaktim diserang massa.

    Dicky juga menyebut kerusakan terjadi di Polres Jaktim akibat diserang massa. Pagar Polres Jaktim rusak dijebol massa.

    “Pagar depan Polres jebol,” ucapnya.

    (wnv/fas)

  • Situasi Terkini Polda Metro Jaya Dini Hari: Lampu Padam, Personel Masih Berjaga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Agustus 2025

    Situasi Terkini Polda Metro Jaya Dini Hari: Lampu Padam, Personel Masih Berjaga Megapolitan 30 Agustus 2025

    Situasi Terkini Polda Metro Jaya Dini Hari: Lampu Padam, Personel Masih Berjaga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Situasi memanas masih terjadi di sekitar Markas Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (30/8/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi pada pukul 00.21 WIB, massa masih bertahan di sekitar Jalan Jenderal Sudirman.
    Mereka bertahan sembari melempari petugas dengan petasan ke area dalam pintu gerbang utama markas.
    Sementara itu, sejumlah petugas tampak masih berupaya mendorong massa menjauh dari Polda Metro Jaya dengan cara menembakkan gas air mata.
    Dentuman suara keras dan asap putih membumbung tinggi pun terlihat sesaat petugas menembakkan gas air mata.
    Namun, hal ini tak membuat massa segera membubarkan diri.
    Sedangkan di halaman markas sisi Jalan Gatot Subroto, area dalam markas tampak gelap lantaran petugas sengaja mematikan lampu.
    Sejumlah personel Korps Brimob dan petugas dari unit lain terlihat masih bersiaga sembari melihat pergerakan massa yang masih melempari markas dengan batu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan!
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan! Megapolitan 29 Agustus 2025

    Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Demo di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025) menuai cerita bagi Naya (19), mahasiswi salah satu universitas swasta di Jakarta.
    Naya mengatakan dirinya terpaksa melarikan diri dari titik demo di Polda Metro Jaya. Ia kemudian mengendarai motor yang diparkir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) menuju Halte Atletik di Jalan Asia Afrika.
    Saat ditemui
    Kompas.com
    , bagian kulit di bawah mata Naya tampak diolesi pasta gigi untuk meredakan rasa perih akibat gas air mata yang ditembakkan polisi guna membubarkan massa.
    “Kita lagi cari teman kita, kita enggak tahu harus ke mana. Ini hujan gede jadi kita ke sini aja. Nunggu teman-teman yang lain,” ujarnya saat ditemui di Halte Atletik, Jumat.
    Sementara itu, mahasiswa lainnya, Rafa (19), yang berada di lokasi yang sama dengan Naya mengaku melihat polisi dengan kendaraan taktis dan motor berpatroli di sekitar Senayan Park (SPARK) sambil menembakkan gas air mata.
    “Mereka (polisi) masih ngejar gitu (pakai mobil sama motor). Kita terpencar padahal tadinya kita duduk barengan. Karena panik ya,” ucapnya.
    Naya dan Rafa yang berasal dari kampus yang sama ini mengaku sempat panik. Namun, keduanya menegaskan tidak kapok untuk kembali ikut dalam demo untuk menuntut sebuah keadilan.
    “Enggak (kapok) sih sebelum keadilan ditegakkan gitu, belum ada apa-apanya ini,” jelasnya.
    Pantauan
    Kompas.com
     sekitar pukul 19.30 WIB, polisi dengan kendaraan taktis dan motor terlihat menembakkan gas air mata di Jalan Gerbang Pemuda, atau sekitaran Senayan Park (SPARK).
    Massa aksi pun berhamburan dari arah Jalan Gatot Subroto menuju SPARK, lalu terus berlarian ke Jalan Asia Afrika hingga sekitar Hotel Fairmont.
    Dalam situasi itu, terlihat seorang pengemudi ojek
    online
    memberikan tumpangan kepada massa aksi yang lari akibat dihalau polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengusaha Minta Aksi Massa di Jakarta Jangan Berlarut-larut, Ganggu Ekonomi!

    Pengusaha Minta Aksi Massa di Jakarta Jangan Berlarut-larut, Ganggu Ekonomi!

    Jakarta

    Aksi massa besar-besaran terjadi di sejumlah titik di Jakarta seperti Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Mako Brimob Kwitang Senen, hingga Kawasan DPR/MPR, Jumat (29/8/2025). Aksi massa terjadi berturut-turut seja sejak Kamis (28/8) kemarin.

    Aksi massa tersebut menentang tunjangan fantastis anggota. Kondisi memanas lantaran driver ojek online Affan Kurniawanmeninggal dunia usai ditabrak dan dilindas rantis alias kendaraan taktis Brimob.

    Menanggapi situasi Jakarta yang memanas, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi buka suara. Dia berharap aksi massa tidak berlarut-larut karena akan mengganggu jalannya usaha, dan berdampak pada ekonomi nasional.

    “Tidak berjalannya usaha, bila berlarut-larut tentu akan sangat berdampak pada perekonomian secara nasional. Saya pantau sejumlah tempat usaha atau mal memilih tutup karena takut aksi anarkis. Hari ini juga Pemprov DKI melalui Kadisnaker merilis surat edaran untuk pengusaha memberlakukan WFH untuk para pekerjanya,” ujarnya saat dihubungi detikcom, Jumat (29/8/2025).

    Diana mengaku khawatir kericuhan akan merembet ke mana-mana. Ia juga menyayangkan aksi massa yang dinilainya sudah merusak fasilitas publik.

    “Oleh karena nya kami khawatir akan merembet ke mana-mana. Aksi massa sejak pagi ini, menurut saya, sudah tidak jelas dan cenderung ‘menyerang’ sejumlah fasilitas publik. Aksi demo yang bernuansa anarkis sangat mempengaruhi perekonomian serta citra bangsa di mata internasional,” sebut dia.

    Paling tidak, kata dia, pertemuan-pertemuan bisnis harus ditunda untuk sementara waktu oleh karena kondisi sangat tidak memungkinkan. Ia berharap pemerintah bisa bergerak cepat menenangkan para demonstran.

    “Apalagi isu-isu yang berhembus hari ini sangat tidak mengenakan. Apa yang terjadi harus jadi pembelajaran semua pihak. Kami berharap pemerintah bisa mengambil langkah-langkah komprehensif, cepat, dan tepat untuk mengatasi meluasnya demo anarkis. Juga menjaga sejumlah objek vital negara serta tempat-tempat publik lainnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” bebernya.

    Ia juga menilai pilihan menutup usaha tepat dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Diana juga berharap semua pihak dapat menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan keluarga.

    “Pilihan untuk sementara menutup usaha sudah tepat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Minimal memastikan kondisi aman terkendali. Saya berharap semua pihak bisa menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang justru bisa merugikan diri sendiri dan keluarga,” tutupnya.

    Tonton juga video “Massa Demo Rusak-Bakar Pospol Depan Polda Metro Jaya” di sini:

    (ily/hns)

  • Massa Demo di Polda Metro Bergeser ke Semanggi untuk Istirahat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Massa Demo di Polda Metro Bergeser ke Semanggi untuk Istirahat Megapolitan 29 Agustus 2025

    Massa Demo di Polda Metro Bergeser ke Semanggi untuk Istirahat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Sejumlah massa demo di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, bergerak ke bawah kolong Simpang Susun Semanggi, Jumat (29/8/2025) malam.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com 
    di lokasi, massa terlihat lebih tenang. Tidak ada tindakan represif yang mereka lakukan.
    Bahkan, massa terlihat beristirahat sambil menikmati minuman yang dijajakan tukang kopi keliling.
    Mereka terlihat saling berbincang, sementara dari kejauhan terdengar beberapa kali ledakan petasan disertai kepulan asap.
    Di jalan, sampah berupa botol minuman dan kemasan makanan ringan tampak berserakan. Gerimis juga sesekali turun.
    Di pinggir jalan, terlihat sejumlah sepeda motor terparkir. Dari arah Bendungan Hilir, sebuah bus bertuliskan “Paspampres” melintas. Di dalamnya, sejumlah aparat berbaju loreng sempat melambaikan tangan kepada massa.
    Bus itu sempat berhenti saat seorang pria berjaket ojol mengajaknya bertukar sapa.
    Tak lama setelah itu, massa bergerak berbalik arah sambil menyanyikan yel-yel yang menyindir kepolisian.
    Di bawah jembatan, terdengar beberapa pukulan ke arah barrier beton. Terlihat juga puluhan pecahan batu di jalan.
    Perhatian massa sempat tersita saat seorang jurnalis berkemeja hijau mendekat dengan kameramennya. Kepada kamera, massa aksi meneriakkan nama Ahmad Sahroni.
    “Ahmad Sahroni, turun dari jabatanmu!” seru massa pada kamera lalu kembali larut dalam kerumunan.
    Kemudian, terdengar massa aksi meminta pasta gigi sebagai persiapan antisipasi dampak gas air mata. Perlahan mereka kembali lagi berjalan ke arah Senayan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Unjuk rasa di depan Polda Metro Jaya sempat diwarnai ketegangan

    Unjuk rasa di depan Polda Metro Jaya sempat diwarnai ketegangan

    ANTARA – Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta, melakukan unjuk rasa di depan Polda Metro Jaya, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (29/8) sore. Dalam aksi ini, sempat terjadi ketegangan antara massa dan juga aparat kepolisian. (Irfan Hardiansyah/Gunawan Wibisono/Satrio Giri Marwanto/Nanien Yuniar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Situasi Demo di Polda Metro Jaya Malam Ini, Polisi Berupaya Sterilisasi Massa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Situasi Demo di Polda Metro Jaya Malam Ini, Polisi Berupaya Sterilisasi Massa Megapolitan 29 Agustus 2025

    Situasi Demo di Polda Metro Jaya Malam Ini, Polisi Berupaya Sterilisasi Massa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Situasi memanas masih terjadi di sekitar Gedung Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, pasca-demonstrasi elemen mahasiswa pada Jumat (29/8/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di Pintu Utama Gedung Polda Metro Jaya pada pukul 20.26 WIB, sejumlah personel dari Korps Sabhara dan Korps Brimob terlihat membentuk barikade di area dalam markas.
    Di sudut lain, terlihat sejumlah personel Korps Brimob berupaya menjauhkan massa yang berada di Semanggi dan Jalan Jenderal Sudirman dari area luar Polda Metro Jaya.
    Tampak beberapa personel yang berada di garis depan berulang kali melepaskan gas air mata ke arah massa.
    Hal yang sama juga dilakukan massa yang berada di Jalan Jenderal Sudirman.
    Mereka beberapa kali melepaskan petasan yang disusul suara dentuman keras di area dalam Polda Metro Jaya.
    Pada saat yang sama, sejumlah pria terlihat masih lalu lalang sembari menyanyikan yel-yel.
    Hingga kini, situasi di luar Polda Metro Jaya, tepatnya di sekitar Semanggi dan Jalan Jenderal Sudirman masih memanas.
    Sebelumnya diberitakan, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan BEM SI berencana menggelar aksi demonstrasi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat siang.
     
    Aksi ini digelar sebagai respons atas insiden represif aparat terhadap masyarakat, termasuk viralnya peristiwa pengemudi ojek
    online
    terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada demo 28 Agustus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Massa Mundur dari Polda Metro Jaya Dihalau Water Canon dan Gas Air Mata

    Massa Mundur dari Polda Metro Jaya Dihalau Water Canon dan Gas Air Mata

    Bisnis.com, JAKARTA – Massa aksi yang berunjuk rasa di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025) malam, terpantau dipukul mundur setelah aparat kepolisian menembakkan water cannon dan gas air mata. Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut turut memecah konsentrasi demonstran.

    Pantauan Bisnis di lokasi pukul 19.20 WIB, sebagian besar massa mundur dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan Gatot Subroto.

    Dalam proses itu sempat terjadi insiden pelemparan batu dari dalam kompleks Polda Metro Jaya ke arah kerumunan yang memicu emosi aparat TNI AD.

    Massa juga sempat melakukan pelemparan ke gerbang Polda serta merusak pos polisi di Jalan Gatot Subroto.

    Situasi semakin memanas ketika aparat melepaskan tembakan gas air mata dari arah Semanggi, sementara dari arah sebaliknya massa dikepung aparat berseragam hitam. Sebelumnya, dua mobil berisi aparat dari arah FX Sudirman memasuki area Polda Metro Jaya, membuat massa panik dan berlarian ke arah Bundaran Senayan.

    Dalam kepanikan itu, para demonstran menyebut kepada Bisnis bahwa mereka merasa terkepung.

    Sebagian massa melarikan diri melalui kawasan Gelora Bung Karno (GBK), sementara lainnya berteduh di halte-halte di sepanjang Jalan Sudirman.

    Saat ini, Jalan Jenderal Sudirman tampak lengang, hanya menyisakan lalu lintas kendaraan bermotor dengan arus menuju Sudirman dari Bundaran Senayan yang ditutup aparat.

  • Catat! Ini Rekayasa Lalu Lintas di DPR Jelang Demo Buruh 28 Agustus

    Catat! Ini Rekayasa Lalu Lintas di DPR Jelang Demo Buruh 28 Agustus

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait dengan aksi unjuk rasa dari kelompok buruh di DPR/MPR hari ini, Kamis (28/8/2025). 

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengatakan bahwa rekayasa lalu lintas itu bersifat situasional.

    “Jadi sifatnya situasional, sementara belum ada ruas jalan yang kita tutup, nanti kita lihat dinamika di lapangan,” ujar Komarudin di Jakarta, dikutip Kamis (28/8/2025).

    Dia menekankan bahwa apabila nantinya massa demo terjadi peningkatan maka pihaknya bakal menerapkan rekayasa lalu lintas dengan melakukan pengalihan maupun penutupan jalan di lokasi.

    Dalam catatan Bisnis, setidaknya jalur yang sering mengalami pengalihan yaitu Jalan Gatot Subroto menuju arah Slipi telah ditutup. Dengan begitu, seluruh kendaraan bermotor termasuk bus diarahkan untuk menuju Jalan Jenderal Sudirman.

    “Kalau memang massa nya jumlahnya tidak terlalu besar dan bisa berbagi ruas jalan dengan masyarakat lain, maka tidak kami alihkan,” pungkas Komarudin.

    Di samping itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya telah mengantisipasi apabila ada massa aksi yang masuk ke ruas Tol Dalam Kota.

    Nantinya, petugas bakal langsung mengalihkan arus kendaraan agar pengguna jalan tidak terjebak di tengah kerumunan.

    “Jika terjadi kepadatan atau gangguan di tol, kami akan mengeluarkan kendaraan di exit tol depan Polda, di exit Tegal Parang, serta dari arah barat di exit Slipi. Hal ini untuk menjaga keselamatan pengguna jalan,” tutur Ade.

    Potensi Gangguan Transportasi Umum

    Berdasarkan informasi dari media sosial masing-masing transportasi umum (transum), setidaknya demo di DPR hari ini berpotensi mengganggu kelancaran aktivitas moda transportasi publik di kawasan Senayan di sekitarnya.

    Misalnya, untuk KRL jalur Tanah Abang-Palmerah berpotensi dilakukan penutupan sementara. Kemudian, untuk Transjakarta rute Senayan-Palmerah bakal dialihkan atau dihentikan sementara.

    Selanjutnya, untuk moda transportasi MRT diprediksi bakal terjadi lonjakan penumpang di Stasiun Senayan, Istora, dan Bundaran HI. Dengan demikian, penumpang diimbau agar menghindari jam-jam rawan untuk menggunakan transportasi ini.