Polisi Tangkap 5 Penyusup Asal Jawa Tengah yang Sasar Mapolres Blitar
Tim Redaksi
BLITAR, KOMPAS.com
– Polisi menangkap 143 orang massa yang hendak menyerang Kantor Kepolisian Resor (Polres) Blitar Kota pada Sabtu malam hingga Minggu (31 Agustus 2025) dini hari.
Dari 143 orang tersebut, sebanyak 5 di antaranya ternyata merupakan warga yang berasal dari wilayah Jawa Tengah.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly mengatakan bahwa terdapat 5 orang asal Provinsi Jawa Tengah dari 143 yang ditangkap ketika terjadi bentrokan antara polisi dan massa di simpang empat Jalan Sudirman.
“Kami imbau kepada masyarakat untuk waspada pada penyusup,” ujar Yudho kepada awak media, Minggu siang.
“Dari 143 orang yang kami tahan, ada yang berasal dari luar daerah, dari Jawa Tengah, ada. Mereka baru masuk ke Blitar, ada 5 orang,” kata dia.
Yudho enggan menjelaskan lebih lanjut tentang 5 orang yang ditangkap dari massa saat terjadi bentrok dengan aparat kepolisian di simpang empat Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kepanjenlor, Kota Blitar itu.
Selain terdapat 5 orang asal Jawa Tengah, Yudho juga mengungkap bahwa banyak dari 143 orang tersebut merupakan massa yang sama dengan pelaku perusakan dan pembakaran sejumlah gedung milik kepolisian dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Kota dan Kabupaten Kediri beberapa jam sebelumnya.
“Banyak dari massa itu adalah massa yang sama yang melakukan pembakaran di Polres Kediri Kota, DPRD Kota Kediri, Samsat Pare, DPRD Kabupaten Kediri,” ujar dia.
Di antara mereka, lanjut Yudho, terdapat sejumlah anak remaja yang masih tergolong anak di bawah umur, meskipun sebagian besar dari 143 orang tersebut telah masuk kategori dewasa.
Namun, dia mengakui bahwa dari ribuan massa yang melakukan konvoi sepeda motor dan bertindak anarkistis pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari di wilayah Blitar itu, mayoritas merupakan warga Kabupaten Blitar dan masih berusia remaja.
Menurut Yudho, hampir semua massa yang diamankan berada di bawah pengaruh minuman keras dan narkoba.
Hal itu diketahui dari hasil tes urine yang telah dilakukan.
Yudho menegaskan bahwa aksi massa yang berlangsung selama Sabtu malam hingga Minggu dini hari tersebut bukanlah aksi demonstrasi atau pun unjuk rasa.
Massa, kata dia, tidak melakukan aksi penyampaian pendapat dengan berorasi atau lainnya, tetapi langsung bertindak agresif dengan berupaya menyerang Kantor Polres Blitar Kota.
“Kejadiannya sangat anarkis. Kemarin itu bukan demo. Yang terjadi massa datang langsung melakukan penyerangan terhadap Polres Blitar Kota,” ujarnya.
Yudho juga mengungkapkan bahwa massa melakukan perusakan pada hampir seluruh kamera pengawas CCTV yang ada di sepanjang Jalan Sodanco Supriyadi.
Karena itu, Yudho mengimbau kepada para orangtua untuk mengawasi anak-anak mereka ketika hendak pergi keluar rumah.
“Jangan sampai terprovokasi ikut-ikutan dalam tindakan seperti itu yang akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Yudho mengatakan bahwa 143 orang yang saat ini ditahan di Kantor Polres Blitar masih menjalani pemeriksaan dan pendalaman.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tempat Fasum: Jalan Jenderal Sudirman
-
/data/photo/2025/08/31/68b42d251143a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Tangkap 5 Penyusup Asal Jawa Tengah yang Sasar Mapolres Blitar Surabaya 31 Agustus 2025
-

Sempat Rusak Usai Ricuh, Stasiun MRT Istora Mulai Diperbaiki
Jakarta –
Stasiun MRT Istora telah beroperasi lagi usai sempat ditutup saat kericuhan kemarin. Kerusakan di akses masuk Stasiun Istora juga mulai diperbaiki.
Pantauan detikcom, Minggu (31/8/2025), penumpang telah bisa masuk ke Stasiun MRT Istora melewati jalur yang berada di trotoar Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
Petugas MRT tampak sedang memperbaiki kaca di akses masuk Stasiun Istora yang pecah dan dicoret-coret saat kericuhan terjadi pada Jumat (29/8) malam. Kaca yang pecah telah dilepas.
Tampak ada jaring pengaman yang dipasang di area proyek perbaikan. Sejauh ini, baru dua dari total enam jalur masuk Stasiun MRT Istora yang bisa digunakan penumpang.
Proses perbaikan akses masuk Stasiun MRT Istora (Sholihin/detikcom)
Diketahui, kericuhan sempat pecah di Jalan Jenderal Sudirman pada Jumat (28/8) malam hingga Sabtu (29/8) dini hari. Stasiun MRT di sekitar lokasi kericuhan kemudian ditutup sementara.
“Stasiun Istora Mandiri telah beroperasi melayani pelanggan dengan 2 (dua) Entre yang dibuka untuk akses keluar-masuk: Entre A dan Elevator di depan Gedung IDX,” tulis MRT Jakarta.
(sol/haf)
-

Stasiun MRT Istora Mandiri telah beroperasi kembali
Jakarta (ANTARA) – Stasiun Istora Mandiri telah beroperasi kembali sehingga seluruh layanan sudah kembali normal, setelah demonstrasi di sejumlah kawasan Ibu Kota pada Jumat (29/8), Sabtu (30/8) hingga Minggu dini hari.
“Seluruh stasiun MRT Jakarta tetap melayani penumpang termasuk Stasiun Istora Mandiri, telah beroperasi kembali. Namun, hanya membuka Entrance B dan Entrance Lift di depan Gedung IDX,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo kepada wartawan di Jakarta, Minggu.
Ahmad menyatakan pola operasional telah kembali normal dengan layanan operasi lintas Stasiun MRT Lebak Bulus Grab – Stasiun MRT Bundaran HI Bank Jakarta dengan selang waktu keberangkatan (headway) 10 menit.
Waktu operasional MRT Jakarta berlangsung mulai pukul 05.00 – 00.00 WIB seperti sedia kala.
Dengan demikian, MRT Jakarta selalu berkomitmen memberikan layanan prima bagi seluruh pengguna.
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap menggunakan MRT Jakarta sebagai moda transportasi pilihan, serta untuk informasi terkini mengenai MRT Jakarta dapat dicek melalui kanal resmi media sosial MRT Jakarta,” ucapnya.
Sebelumnya, massa membakar Halte Transjakarta Polda Metro Jaya saat berlangsungnya demonstrasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (29/8) sekitar pukul 21.00 WIB.
Selain membakar halte Transjakarta, mereka juga merusak pintu masuk Stasiun Istora Mandiri.
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan menggratiskan tarif layanan Transjakarta dan MRT selama seminggu, serta melakukan pembenahan halte yang dirusak saat rangkaian demonstrasi.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Car free day di Jakarta berjalan normal, masyarakat tetap bisa berolahraga
Jakarta (ANTARA) – Hari bebas kendaraan bermotor atau “car free day” (CFD) di Jakarta pada Minggu tetap diadakan dan masyarakat pun tampak antusias mendatangi kawasan tersebut.
Di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di kawasan Bundaran Senayan, petugas menutup akses jalan menuju Bundaran HI menggunakan pembatas jalan agar kawasan itu tetap steril dari kendaraan sehingga masyarakat bisa menikmati car free day dengan lancar.
Petugas pun mengalihkan kendaraan bermotor ke ruas jalan lain yang bisa dilalui saat car free day berlangsung.
Sejumlah warga juga terlihat tetap beraktivitas seperti biasanya, misalnya berjalan kaki, berlari, bersepeda, di kawasan tersebut.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebutkan kegiatan Car Free Day (CFD) di Jakarta akan tetap diadakan pada Minggu (31/8) bila tidak ada hal luar biasa yang menghambat pelaksanaan.
Pramono dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu menyampaikan pelaksanaan CFD di tengah eskalasi unjuk rasa ini sebagai upaya menunjukkan bahwa DKI Jakarta merupakan kota yang aman.
”Untuk Car Free Day besok kalau tidak ada hal yang luar biasa, kita tetap adakan,” ucap dia
Pramono mengaku sudah meminta kepada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk membersihkan jalanan setelah unjuk rasa sejak Kamis (28/8), termasuk membersihkan sisa efek dari gas air mata.
”Untuk pasukan PPSU, pasukan pelangi, oranye, biru, hijau dan sebagainya. Saya minta yang biasanya untuk hari Minggu ini kan tidak semua bekerja, sekarang saya minta Sabtu dan Minggu ini full bekerja,” kata Pramono.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kriminal sepekan, geruduk rumah Sahroni hingga tentara gadungan
Jakarta (ANTARA) – Peristiwa kriminal terjadi di wilayah DKI Jakarta selama sepekan mulai dari massa geruduk rumah anggota DPR RI Ahmad Sahroni di Jalan Swasembada Kebon Bawang Tanjung Priok pada Sabtu (30/8) sore hingga penangkapan seorang pria diduga tentara gadungan di Malaka Sari, Jakarta Timur.
1. Massa geruduk rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok
Massa menggeruduk rumah anggota DPR RI Ahmad Sahroni di Jalan Swasembada Kebon Bawang Tanjung Priok pada Sabtu sore.
Ratusan warga datang dan melakukan aksi pelemparan terhadap rumah anggota DPR RI dari Partai Nasdem tersebut.
2. Gerbang Polda Metro Jaya dibobol mahasiswa UPN Veteran
Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta membobol gerbang Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, saat menyampaikan orasi dalam aksi di depan markas Polda Metro, Jumat sore.
“Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa,” demikian orasi yang disampaikan.
3. Ini tujuh nama anggota Polda Metro Jaya penabrak ojol saat demo
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyebutkan tujuh nama anggota polisi yang diduga terlibat pada penabrakan dan pelindasan terhadap pengemudi ojek daring (online/ojol), Affan Kurniawan (21) hingga meninggal dunia saat demonstrasi di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).
“Tujuh nama tersebut yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana Edi, Baraka Yohanes David, Bripka Rohmat dan Kompol Cosmas Kaju,” kata Asep di depan para mahasiswa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat.
4. Tentara gadungan berpangkat kapten ditangkap Koramil Duren Sawit
Anggota Koramil 08 Duren Sawit menangkap seorang pria diduga tentara gadungan berseragam lengkap TNI Angkatan Laut pangkat kapten di kawasan Malaka Sari, Jakarta Timur.
“Kami berhasil menemukan dan menangkap seseorang yang mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Laut berpangkat kapten di RW 10 Kelurahan Malaka Sari,” kata anggota Koramil 08 Duren Sawit, Sersan Dua (Serda) Wawan Setiawan di Koramil 08 Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.
5. BNN DKI gagalkan peredaran 10 kg ganja dan sabu
Badan Narkotika Nasional (BNN) DKI Jakarta menggagalkan sekitar 10 kilogram (kg) peredaran narkotika jenis ganja, sabu dan ekstasi dari berbagai jaringan peredaran narkoba sepanjang Juni-Juli 2025.
“Kami berhasil menggagalkan peredaran narkoba dengan total barang bukti yang kami amankan mencapai 10 kilogram,” kata Kepala BNN DKI Jakarta Brigjen Pol Awang Joko Rumitro di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Stasiun Istora dirusak, MRT minta masyarakat jaga fasilitas publik
Jakarta (ANTARA) – PT MRT Jakarta (Perseroda) meminta agar masyarakat umum maupun pengguna moda transportasi tersebut agar senantiasa menjaga fasilitas publik.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta Ahmad Pratomo kepada media di Jakarta, Sabtu, setelah meninjau Stasiun Istora yang dirusak saat berlangsungnya demonstrasi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, yang berada dekat dengan stasiun tersebut pada Jumat (29/8).
“Yang lebih urgent menurut kami adalah bagaimana sebetulnya mengajak dan melibatkan secara aktif seluruh masyarakat, baik itu yang beraktivitas di Jakarta maupun penduduk MRT Jakarta untuk ikut sama-sama menjaga fasilitas publik,” kata Pratomo.
Dia mengungkapkan Stasiun Istora mengalami kerusakan cukup parah karena kaca-kaca di pintu masuk rusak, kamera pengawas di dalam dan di luar stasiun dirusak, vandalisme, dan isi mesin penjual otomatis dijarah.
Akibat perusakan fasilitas publik tersebut, MRT Jakarta sempat beroperasi dengan rute terbatas, yakni Stasiun Lebak Bulus-Blok M. Setelah kondisi dinilai berangsur-angsur pulih, MRT kembali tersedia untuk rute penuh, namun tidak berhenti di Stasiun Istora.
“Kembali lagi, ya, fasilitas publik, dalam hal ini MRT Jakarta dan seluruh fasilitasnya milik seluruh masyarakat, dan ini kita gunakan bersama untuk seluruh aktivitas masyarakat di Jakarta,” tambah Pratomo
Berdasarkan pantauan ANTARA, petugas MRT terlihat membersihkan pecahan kaca di Stasiun Istora pada pukul 10.00 WIB. Kemudian pada pukul 12.30 WIB, petugas kebersihan mulai membersihkan vandalisme di area pintu masuk stasiun tersebut.
Salah seorang mahasiswa, Stella, yang ditemui ANTARA saat memotret kondisi Stasiun Istora itu mengaku sengaja mengunjungi wilayah yang sempat menjadi pusat aksi demo tersebut.
Begitu melihat skala kerusakan di sekitar Polda Metro Jaya dan juga Stasiun Istora, dia mengaku terkejut dan sangat menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab itu.
“Sengaja mau liat situasinya se-chaos apa kemarin, dan shock banget tadi liat ini,” ungkap Stella.
Sebagai pengguna transportasi umum, dia pun berharap agar fasilitas publik tersebut, termasuk Halte Transjakarta Polda Metro Jaya, dapat segera dipulihkan dan kembali beroperasi.
Seperti diketahui, oknum tak bertanggung jawab membakar Halte Transjakarta Polda Metro Jaya saat berlangsungnya demonstrasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (29/8) sekitar pukul 21.00 WIB. Selain membakar halte Transjakarta, oknum tak bertanggung jawab juga merusak pintu masuk Stasiun Istora.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/08/28/68aff6773e4f3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Seluruh Layanan Transjakarta Tak Bisa Layani Penumpang hingga Sabtu Pagi Imbas Ricuh Aksi Massa Megapolitan 30 Agustus 2025
Seluruh Layanan Transjakarta Tak Bisa Layani Penumpang hingga Sabtu Pagi Imbas Ricuh Aksi Massa
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
PT Transjakarta memastikan seluruh layanan bus masih tidak beroperasi hingga Sabtu pagi (30/8/2025) akibat kerusuhan dalam aksi massa sehari sebelumnya, Jumat (29/8/2025).
Sejumlah halte mengalami kerusakan hingga dibakar massa, membuat layanan transportasi publik tersebut tidak bisa digunakan sementara waktu.
Melalui akun resmi X @
PT_Transjakarta
, perusahaan menyampaikan permintaan maaf sekaligus imbauan kepada masyarakat.
“
Selamat pagi, Sahabat TiJe. Mengingat situasi yang tidak kondusif, seluruh layanan Transjakarta hingga saat ini masih tidak dapat melayani pelanggan. Informasi terkini dapat diakses pada Instagram Story @infotije, aplikasi TJ: Transjakarta, ataupun X @pt_transjakarta. Sehat selalu dan tetap berhati-hati di mana pun berada
,” tulis manajemen Transjakarta, Sabtu (30/8/2025).
Kerusuhan massa pada Jumat malam berdampak langsung pada fasilitas Transjakarta. Halte Polda Metro Jaya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, terbakar sekitar pukul 21.00 WIB.
Api membesar dan kepulan asap pekat membumbung tinggi di kawasan tersebut.
Selain itu, Halte Senen Toyota Rangga juga dibakar sebagian oleh oknum massa.
Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, membenarkan adanya insiden tersebut.
“Betul, sebagian sisi Halte Senen Toyota Rangga dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab,” kata Ayu di Jakarta, Jumat, dikutip dari
Antara
.
Ayu menambahkan, sebelum pembakaran terjadi, beberapa halte lain juga mengalami vandalisme dan perusakan.
“Kami sangat menyayangkan adanya aksi perusakan fasilitas publik. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas agar manfaatnya bisa terus digunakan banyak orang,” ujarnya.
Terkait jumlah halte yang terbakar, Ayu menjelaskan pihaknya masih melakukan pendataan.
“Karena CCTV sudah mati, tim kami di lapangan tertahan saat akan mendekat ke lokasi,” jelasnya.
Hingga Jumat malam, massa aksi masih berupaya mendekati area Polda Metro Jaya.
Polisi menahan laju massa dengan tembakan gas air mata dan semprotan water cannon.
Pantauan memperlihatkan api dari halte yang terbakar semakin membara, menambah kepadatan situasi di kawasan Sudirman.
Kepolisian terus berusaha memukul mundur massa untuk mencegah kerusuhan meluas.
Dengan kondisi sejumlah halte yang rusak dan situasi di lapangan belum kondusif, PT Transjakarta menegaskan belum dapat melayani pelanggan pada Sabtu pagi ini.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Keselamatan pelanggan tetap menjadi prioritas kami. Kami berharap situasi segera kondusif agar layanan bisa kembali normal,” ujar Ayu.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terbaru melalui kanal resmi Transjakarta sebelum merencanakan perjalanan menggunakan layanan bus.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

