Tempat Fasum: Jalan Jenderal Sudirman

  • Sosok Konglomerat Lippo Pemilik Grand Mall Bekasi yang Tutup Permanen

    Sosok Konglomerat Lippo Pemilik Grand Mall Bekasi yang Tutup Permanen

    Bisnis.com, JAKARTA — Grand Mall Bekasi yang sempat menjadi ikon Kota Bekasi kini hanya tinggal kenangan. Mal yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi, Jawa Barat ini telah tutup dan berhenti beroperasi sejak awal tahun 2025 imbas sepinya pengunjung. Lantas, siapa konglomerat pemilik Grand Mall Bekasi?

    Berdasarkan penelusuran Bisnis, diketahui Grand Mall Bekasi merupakan salah satu pusat perbelanjaan milik Lippo Group. Mengutip laman resmi Lippo Malls Indonesia, Grand Mall Bekasi termasuk dalam salah satu portofolio pusat perbelanjaan di bawah Lippo Malls.

    Adapun, Lippo Group sendiri merupakan perusahaan pengembang properti terkemuka milik konglomerat Mochtar Riady. Namun, saat ini bisnis Lippo Group banyak dialihkan ke generasi keduanya yakni James Riady.

    Menurut laman resmi Lippo Malls, Grand Mall Bekasi memiliki luas net floor area (NFA) mencapai 28.699 meter persegi dan gross floor area (GFA) seluas 47.667 meter persegi. Namun, belum diketahui sejak kapan Grand Mall Bekasi ini mulai beroperasi.

    Gedung Grand Mall Bekasi milik Lippo ini terdiri dari 5 lantai. Sebelum mal ini tutup permanen, diketahui terdapat sejumlah gerai yang sempat menjadi penyewa seperti gerai ritel pakaian, gerai makanan, restauran, dan sejumlah fasilitas hiburan lainnya.

    Melansir laman resmi Lippo Malls, disebutkan bahwa mal ini memiliki lokasi strategis karena berdekatan dengan Stasiun KRL Kranji. Selain itu, mal ini juga menawarkan kemudahan akses dan parkir.

    Kondisi Terkini Usai Tutup

    Berdasarkan pantauan Bisnis di Grand Mall Bekasi pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 15.41 WIB, dari luar bangunan yang dulu menjadi salah satu ikon belanja warga Bekasi itu kini tampak lengang. Hanya ada satu penjaga keamanan yang berjaga di pintu masuk, serta satu pedagang minuman dan jagung susu keju (jasuke) yang masih berjualan di area luar mal.

    Selain itu, tampak beberapa gerai besar seperti KFC dan toko ponsel sudah menutup pintu. Tulisan “dijual” dan “disewakan” dengan nomor telepon tertera di beberapa papan di dinding toko yang telah kosong.

    Di sela keheningan itu, hanya satu petugas kebersihan yang tampak berkeliling di luar area mal. Bisnis tidak dapat melihat lebih jauh ke dalam area Grand Mall karena penjagaan cukup ketat.

    Seorang petugas keamanan menyebut, untuk memasuki area dalam harus mendapatkan izin terlebih dahulu. Namun, petugas keamanan mal tersebut mengatakan bahwa mal tersebut sudah lama sepi pengunjung.

    “Iya sudah lama [sepinya],” ujar petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (11/10/2025).

    Sementara itu, dari pantauan luar, hanya satu kios yang masih buka. Kondisi di area belakang pun serupa, sebagian besar ruko telah tutup, menyisakan satu dua usaha kecil yang masih bertahan. Tak ada kendaraan terparkir di halaman mal yang biasanya dipenuhi kendaraan pengunjung.

    Alasan Tutup

    Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja membenarkan bahwa Grand Mall Bekasi telah tutup dan berhenti beroperasi sejak awal 2025 karena sepi pengunjung.

    “Grand Mall Bekasi sudah tidak beroperasi sejak awal tahun setelah mengalami kemunduran tingkat kunjungan selama beberapa tahun,” kata Alphonzus kepada Bisnis, Jumat (10/10/2025).

    Alphonzus mengatakan pertumbuhan pusat perbelanjaan di Bekasi sebenarnya tumbuh pesat. Hal ini ditandai dengan cukup banyaknya pusat perbelanjaan di wilayah Bekasi yang baru hadir dengan konsep-konsep inovatif untuk memberikan pengalaman menarik bagi para pengunjung.

    “Pusat Perbelanjaan baru tersebut telah menciptakan customer experience ataupun customer journey unik yang menjadi daya tarik baru bagi masyarakat Bekasi,” ujarnya.

    Akan tetapi, dia mengatakan pusat perbelanjaan yang telah lama beroperasi dan tidak melakukan inovasi, maka ke depannya berisiko kalah bersaing dengan pusat perbelanjaan yang baru hadir dan lama kelamaan akan sepi pengunjung.

    “Pusat Perbelanjaan lama yang tinggal diam saja atau pun tidak berbuat sesuatu, maka tentunya tidak akan menarik lagi bagi masyarakat atau dengan kata lain akan kalah bersaing yang pada akhirnya akan ditinggalkan oleh para pelanggan dan berujung akan ditinggalkan oleh para penyewa ataupun toko-tokonya,” ucapnya.

    Lebih lanjut, dia mengatakan Bekasi sebagai salah satu area penyangga Jakarta di mana gaya hidup (lifestyle) begitu dominan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Pusat Perbelanjaan sangat identik dengan gaya hidup yang mana selalu berubah setiap saat dengan sangat cepat. “Pusat Perbelanjaan yang tidak mampu merespons perubahan gaya hidup, maka tidak akan dipilih lagi oleh masyarakat,” ujarnya.

  • 2
                    
                        Berakhirnya Mal-mal Legendaris di Bekasi
                        Megapolitan

    2 Berakhirnya Mal-mal Legendaris di Bekasi Megapolitan

    Berakhirnya Mal-mal Legendaris di Bekasi
    Penulis

    BEKASI, KOMPAS.com –
    Perjalanan dua pusat perbelanjaan legendaris di Kota Bekasi, yakni Borobudur Plaza Bekasi dan Grand Mall Bekasi, kini berakhir.
    Kedua mal yang pernah menjadi destinasi utama warga pada masanya itu kini tak lagi beroperasi karena berbagai faktor, mulai dari menurunnya daya beli hingga persaingan ketat dengan toko daring.
    Borobudur Plaza di Jalan Insinyur H. Juanda, Bekasi Timur, resmi berhenti beroperasi setelah puluhan tahun menjadi salah satu ikon pusat perbelanjaan di kota ini.
    Mal yang berdiri sejak 1993 itu sempat menjadi primadona pada era 1990–2000-an, terutama menjelang Lebaran saat masyarakat memadati tempat tersebut untuk berbelanja pakaian.
    Salah satu warga sekitar, Safrizal (50), mengatakan bahwa Borobudur Plaza kini tutup dan hanya sesekali buka menjelang Hari Raya Idul Fitri.
    “Kalau buka setiap hari sih udah enggak ya, tutup. Dia paling kalau jelang Idul Fitri, Lebaran, nah itu buka,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Sabtu (11/10/2025).
    Menurutnya, penutupan Borobudur Plaza dipicu oleh persaingan usaha yang semakin ketat, terutama dengan hadirnya platform belanja daring.
    “Mungkin karena persaingan usaha sudah ketat. Online kan lebih murah,” tutur Safrizal.
    Hal senada disampaikan Ruli (46), warga lain di sekitar lokasi. Ia mengatakan, mal itu hanya beroperasi saat menjelang Lebaran untuk menjual pakaian di area depan.
    “Kalau beroperasi tiap hari sudah enggak, tapi kalau jelang Lebaran biasanya buka, ya paling jualan baju di bagian depan situ,” kata Ruli.
    Pantauan di lokasi menunjukkan, Borobudur Plaza kini sepi tanpa aktivitas.
    Seluruh ruko di area depan tak beroperasi, pintu mal terkunci rapat, dan area parkir dipenuhi rerumputan liar serta sampah berserakan.
    Gedung berwarna oranye-merah itu tampak pudar, dinding mulai retak, sementara area yang dulu menjadi ATM Center kini kosong.
    Di bagian belakang gedung terlihat tumpukan karung dan sampah, dengan beberapa orang tampak tidur di sekitar area bongkar muat barang.
    Hingga kini, pihak pengelola Borobudur Plaza belum memberikan keterangan resmi mengenai status penutupan mal tersebut.
    Nasib serupa dialami Grand Mall Bekasi di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, yang juga telah resmi tutup sejak awal 2025.
    Pusat perbelanjaan yang berdiri sejak 1998 ini dulunya menjadi salah satu mal terbesar di wilayah Bekasi.
    Pantauan di lokasi, Jumat (10/10/2025), menunjukkan suasana sepi tanpa aktivitas. Pintu utama dan seluruh akses masuk mal terkunci, bagian dalam gelap tanpa penerangan, serta toko-toko tidak lagi beroperasi.
    Beberapa ruko di bagian luar masih buka, namun hanya untuk usaha kecil seperti perbankan, lembaga pembiayaan, dan warung kopi.
    Salah satu penjaga ruko, Icha (20), mengatakan bahwa pengunjung sudah lama tidak datang ke Grand Mall.
    “Enggak ada pengunjung yang ke sini, toko-toko juga enggak ada yang buka,” ucapnya.
    Penjaga toko lainnya, Vina (18), menambahkan bahwa keramaian di area tersebut kini hanya berasal dari orang-orang yang bekerja di sekitar ruko.
    “Enggak ada pengunjung yang ke mal, toko juga pada tutup. Kalau ramai ya karena orang-orang kantor yang di belakang, karena ada ruko-ruko kan,” ujarnya.
    Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, Sufala Handri, menjelaskan bahwa penutupan Grand Mall bersifat sementara dan sudah berlaku sejak 1 Januari 2025.
    “Memang untuk operasional Grand Mall Bekasi bagian mal atau ritel itu kita tutup sementara sesuai keputusan manajemen sejak 1 Januari 2025. Kalau untuk mal, toko yang buka sudah tidak ada,” kata Sufala.
    Ia menjelaskan bahwa keputusan itu diambil karena banyak tenant juga menutup operasional akibat tekanan ekonomi dan tingginya biaya operasional di tengah turunnya daya beli masyarakat.
    “Mungkin balik lagi karena faktor ekonomi dan segala macam. Jadi dari manajemen dengan pertimbangan cost, keputusan itu diambil untuk sementara waktu,” ujarnya.
    Sufala menambahkan bahwa pandemi Covid-19 turut memperparah kondisi sektor ritel dan efeknya masih terasa hingga kini.
    “Kalau efek pandemi pasti ada. Sampai sekarang pun kita masih merasakan efek pandemi (daya beli turun), apalagi sektor ritel. Kami terus berbenah, tapi memang kondisinya belum pulih maksimal,” jelasnya.
    Menurutnya, pihak manajemen tengah menyiapkan terobosan baru untuk menghidupkan kembali kegiatan bisnis di Grand Mall Bekasi, meski rencana tersebut masih dalam pembahasan internal.
    Tutupnya Borobudur Plaza dan Grand Mall Bekasi mencerminkan pergeseran perilaku belanja masyarakat perkotaan yang kini lebih memilih platform digital.
    Fenomena ini juga menandakan tekanan besar yang dihadapi sektor ritel konvensional di daerah penyangga Jakarta, di tengah perubahan lanskap ekonomi pascapandemi dan tren belanja daring yang semakin dominan.
    (Reporter: Ardhi Ridwansyah | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tutupnya Grand Mall Bekasi Imbas Tekanan Ekonomi…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Oktober 2025

    Tutupnya Grand Mall Bekasi Imbas Tekanan Ekonomi… Megapolitan 11 Oktober 2025

    Tutupnya Grand Mall Bekasi Imbas Tekanan Ekonomi…
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Grand Mall Bekasi di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, Kota Bekasi, kini tak lagi beroperasi alias sudah tutup.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Jumat (10/10/2025), tak ada aktivitas di pusat perbelanjaan tersebut. Suasana tampak sepi dan kosong, tak ada satu pun orang.
    Dari luar, pintu masuk utama atau lobi mal terlihat terkunci rapat sehingga tidak bisa dimasuki.
    Di area depan, tampak tiga papan bertuliskan “Awas lantai basah” serta sebuah mesin penjual minuman kemasan otomatis yang sudah tidak berfungsi.
    Bagian dalam mal terlihat gelap tanpa penerangan. Tak satu pun toko yang buka maupun pengunjung yang datang.
    Ruko-ruko di area luar mal pun sebagian besar sudah tidak beroperasi. Banyak di antaranya terpasang papan bertuliskan “dijual” atau “disewakan”.
    Salah satu gerai yang sudah berhenti beroperasi adalah restoran ayam cepat saji di samping pintu masuk utama.
    Namun, beberapa ruko yang ada di luar Grand Mall Bekasi masih buka. Ruko yang buka meliputi perbankan, lembaga pembiayaan, warung kopi, dan penjual bakso.
    Di depan masing-masing ruko tersebut tampak sejumlah kendaraan terparkir.
    Salah satu penjaga ruko, Icha (20), mengatakan bahwa Grand Mall Bekasi sudah lama sepi pengunjung.
    “Enggak ada pengunjung yang ke sini, toko-toko juga enggak ada yang buka,” ucapnya ketika ditemui di lokasi, Jumat.
    Menurut dia, jika pun ada orang yang datang, mereka hanya menuju ruko-ruko di luar mal.
    “Udah enggak ada aktivitas, paling kalau ada yang di ruko-ruko luar mal ya kayak gini, masih ada tuh pengunjung,” jelasnya.
    Senada dengan Icha, penjaga toko lainnya, Vina (18), menyampaikan bahwa tak ada lagi ada pengunjung yang mendatangi mal.
    “Enggak ada pengunjung yang ke mal, toko juga pada tutup. Kalau ramai ya karena orang-orang kantor yang di belakang, karena ada ruko-ruko kan,” ujarnya.
    Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, Sufala Handri, mengatakan, Grand Mall Bekasi tutup sementara sejak awal tahun ini.
    “Memang untuk operasional Grand Mall Bekasi bagian mal atau ritel itu kita tutup sementara sesuai keputusan manajemen sejak 1 Januari 2025. Kalau untuk mal, toko yang buka sudah tidak ada,” ujar Sufala saat dikonfirmasi, Jumat.
    Menurut Sufala, keputusan penutupan operasional mal diambil karena ada banyak
    tenant
    yang juga menutup sementara operasional akibat tekanan ekonomi.
    “Di dalam mal itu banyak kepemilikan dari masing-masing
    tenant
    . Mereka juga tutup sementara saat ini,” jelasnya.
    Ia menambahkan, manajemen mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk biaya operasional yang tinggi di tengah menurunnya daya beli masyarakat.
    “Mungkin balik lagi karena faktor ekonomi dan segala macam. Jadi dari manajemen dengan pertimbangan
    cost
    , keputusan itu diambil untuk sementara waktu,” imbuhnya.
    Sufala mengungkapkan, pandemi Covid-19 berkontribusi terhadap turunnya daya beli masyarakat. Dampaknya masih terasa hingga saat ini, terutama pada sektor ritel yang belum sepenuhnya pulih.
    “Kalau efek pandemi pasti ada. Sampai sekarang pun kita masih merasakan efek pandemi (daya beli turun), apalagi sektor ritel. Kami terus berbenah, tapi memang kondisinya belum pulih maksimal,” jelasnya.
    Ia menyebutkan, manajemen tengah mempersiapkan langkah baru untuk membangkitkan kembali kegiatan bisnis di Grand Mall Bekasi. Namun, ia belum bisa menjelaskan bentuk terobosan tersebut.
    “Harus kami lakukan hal yang mungkin ke depannya akan menjadi terobosan baru. Tapi untuk saat ini saya belum bisa beri informasi karena keputusan masih dibahas di manajemen,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jembatan Lingkar Penghubung 4 Moda Transportasi Akan Hadir di Atas Jalan Sudirman
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Jembatan Lingkar Penghubung 4 Moda Transportasi Akan Hadir di Atas Jalan Sudirman Megapolitan 10 Oktober 2025

    Jembatan Lingkar Penghubung 4 Moda Transportasi Akan Hadir di Atas Jalan Sudirman
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    PT MRT Jakarta (Perseroda) menyiapkan pembangunan jembatan ikonik berbentuk melingkar di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
    Infrastruktur ini akan menghubungkan empat kuadran utama kawasan bisnis dan transportasi di jantung Jakarta.
    Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa struktur jembatan yang dijuluki “Cincin Donat” tersebut akan dibangun di atas Jalan Jenderal Sudirman dan dirancang sebagai simpul konektivitas antarmoda terbesar di Jakarta.
    “Kami ingin menghubungkan empat kuadran agar mobilitas masyarakat lebih efisien dan kemacetan di Dukuh Atas bisa terurai,” ujar Tuhiyat dalam Media Fellowship Program MRT Jakarta 2025, Kamis (9/10/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Jembatan ini akan mengintegrasikan empat moda transportasi sekaligus, yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
    Dengan lebar sekitar 12 meter, jembatan ini akan memiliki jalur pejalan kaki selebar tujuh meter dan lima meter area komersial yang disiapkan untuk berbagai aktivitas publik.
    Menurut perhitungan MRT Jakarta, jembatan ini diproyeksikan melayani hingga 70.000 pergerakan penumpang per hari.
    Proyek Cincin Donat ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) dalam bentuk hibah studi kelayakan (feasibility study) yang dikerjakan oleh Urban Renaissance Agency (UR Agency).
    Studi tersebut menjadi dasar penyusunan desain teknis dan tahapan pembangunan jembatan.
    MRT Jakarta juga tengah menjajaki kerja sama dengan investor swasta untuk mendukung pembiayaan proyek.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan desain jembatan yang melingkar dipilih untuk menyesuaikan karakter kawasan Dukuh Atas yang simetris.
    “Kenapa melingkar? Karena memang ini untuk mengintegrasikan empat kuadran. Dan Dukuh Atas ini kan simetris, sehingga bentuk donat tadi itu menjadi ideal,” jelas Syafrin.
    Empat kuadran yang dihubungkan jembatan tersebut meliputi area BNI, Gedung Landmark, Transport Hub, dan UOB.
    Selain fungsi transportasi, jembatan ini juga dirancang sebagai ruang publik modern yang dapat menjadi ikon baru kawasan.
    Pembangunan jembatan Cincin Donat menjadi bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit atau Transit-Oriented Development (TOD) di Jakarta.
    Syafrin menjelaskan bahwa pendekatan TOD masih relatif baru di Indonesia, namun memiliki potensi besar untuk mengubah wajah mobilitas dan tata ruang kota.
    “TOD ini penting karena kawasan akan terintegrasi dengan angkutan umum massal, mendorong mobilitas pejalan kaki dan pengguna sepeda, serta membatasi kendaraan pribadi dalam radius 400–800 meter dari pusat kawasan,” tutur Syafrin.
    Dalam skema TOD, pengelola kawasan akan memperoleh insentif berupa kemudahan perizinan melalui panduan rancang kota (PRK), serta keringanan pajak dan retribusi.
    Pemerintah menargetkan pembangunan kawasan TOD Dukuh Atas rampung pada 2027.
    Saat ini, PT MRT Jakarta masih menyiapkan desain teknis dan skema pendanaan untuk merealisasikan proyek ini.
    Jika terealisasi, jembatan Cincin Donat diharapkan tidak hanya memudahkan konektivitas antarmoda transportasi, tetapi juga menjadi simbol transformasi mobilitas perkotaan Jakarta menuju kota yang lebih efisien, manusiawi, dan terintegrasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Grand Mall Bekasi Tutup Sementara sejak 1 Januari 2025, Ini Penyebabnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Grand Mall Bekasi Tutup Sementara sejak 1 Januari 2025, Ini Penyebabnya Megapolitan 10 Oktober 2025

    Grand Mall Bekasi Tutup Sementara sejak 1 Januari 2025, Ini Penyebabnya
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Grand Mall Bekasi yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi Barat tutup sementara sejak 1 Januari 2025 akibat dampak berkepanjangan dari pandemi Covid-19.
    Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, Sufala Handri, tidak menampik bahwa pandemi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan lesunya perekonomian, termasuk di sektor ritel.
    “Kalau efek pandemi pasti ada sampai saat ini pun kota juga merasakan efek pandemi apalagi ritel ya kan pasti ada,” ucapnya dikonfirmasi, Jumat (10/10/2025).
    Ia menuturkan, setelah pandemi Covid-19 berakhir, roda perekonomian memang kembali bergerak.
    Namun, ia menilai kondisi bisnis ritel belum sepenuhnya pulih sehingga hal ini yang membuat Grand Mall Bekasi tutup sementara,
    “Kita terus berbenah, tapi kan di balik itu semua ada beberapa kondisinya memang belum baik secara maksimal,” jelasnya.
    Karena itu, menurut Sufala, manajemen Grand Mall Bekasi tengah mempertimbangkan sejumlah langkah untuk bisa kembali bangkit.
    “Harus kita lakukan hal yang memang mungkin ke depannya akan dilakukan suatu terobosan lagi,” katanya.
    Namun, saat ditanya mengenai bentuk terobosan yang dimaksud, Sufala belum dapat memberikan penjelasan lebih lanjut.
    “Kita belum tahu untuk itu saya belum bisa kasih informasinya. Karena balik lagi itu keputusan manajemen,” ucapnya.
    Sebelumnya diberitakan, Grand Mall Bekasi di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, Kota Bekasi, kini telah tutup.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Jumat (10/10/2025), suasana di pusat perbelanjaan tersebut tampak kosong tanpa adanya aktivitas pertokoan maupun pengunjung. Dari luar, pintu masuk utama (lobi) terlihat terkunci rapat sehingga tidak bisa dimasuki.
    Di area depan, tampak tiga papan bertuliskan “Awas lantai basah” serta sebuah mesin penjual otomatis berisi berbagai minuman kemasan yang sudah tidak berfungsi.
    Bagian dalam mal terlihat gelap tanpa penerangan. Tak satu pun toko yang buka ataupun pengunjung yang datang.
    Saat ditelusuri ke sisi lain, pintu timur dan pintu barat mal juga terkunci dengan kondisi serupa, yakni gelap, tanpa aktivitas, dan seluruh toko tutup.
    Ruko-ruko di area luar mal pun sebagian besar sudah tidak beroperasi. Banyak di antaranya terpasang papan “dijual” dan “disewakan”.
    Salah satu gerai yang sudah berhenti beroperasi adalah restoran ayam cepat saji yang berada di samping pintu masuk utama.
    Di depan gerai itu terpasang spanduk bertuliskan “Terima kasih sudah mensupport kami selama ini. Bila ingin mengunjungi
    outlet
    kami, bisa mengunjungi
    outlet
    terdekat dari sibuk (KFC Summarecon Mall Bekasi, KFC Harapan Indah).”
    Meski demikian, masih ada beberapa ruko yang buka, yakni perbankan, lembaga pembiayaan, warung kopi, dan penjual bakso. Di area tersebut juga tampak sejumlah kendaraan terparkir.
    Salah satu penjaga ruko, Icha (20), mengatakan bahwa Grand Mall Bekasi sudah lama sepi pengunjung.
    “Enggak ada pengunjung yang ke sini, toko-toko juga enggak ada yang buka,” ucapnya ketika ditemui di lokasi, Jumat.
    Menurut dia, jika pun ada orang yang datang, biasanya mereka hanya menuju ruko-ruko di luar mal.
    “Udah enggak ada aktivitas, paling kalau ada yang di ruko-ruko luar mal ya kayak gini, masih ada tuh pengunjung,” jelasnya.
    Penjaga toko lainnya, Vina (18), menyampaikan hal serupa.
    “Enggak ada pengunjung yang ke mal, toko juga pada tutup. Kalau ramai ya karena orang-orang kantor yang di belakang, karena ada ruko-ruko kan,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Grand Mall Bekasi Tutup Sementara sejak 1 Januari 2025, Ini Penyebabnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    7 Kisah di Balik Tutupnya Grand Mall Bekasi Megapolitan

    Kisah di Balik Tutupnya Grand Mall Bekasi
    Editor
    BEKASI, KOMPAS.com
    — Grand Mall Bekasi, yang pernah menjadi salah satu ikon belanja dan hiburan warga Kota Bekasi, kini benar-benar sunyi.
    Bangunan yang berdiri megah di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, itu tampak gelap dan terkunci di semua pintu masuk.
    Tak ada lagi suara musik dari tenant, derap langkah pengunjung, atau aroma makanan cepat saji yang dulu menyambut di area
    food court
    .
    Pantauan
    Kompas.com
    , Jumat (10/10/2025), suasana di dalam mal sepenuhnya tanpa aktivitas.
    Pintu utama tertutup rapat, dengan hanya tersisa tiga papan peringatan bertuliskan “Awas lantai basah” serta mesin penjual minuman yang kini tak lagi berfungsi.
    Dari celah kaca, terlihat lorong-lorong gelap tanpa penerangan.
    Di sisi timur dan barat, kondisinya serupa yakni pintu digembok, toko-toko tutup, dan papan “dijual” serta “disewakan” menghiasi deretan ruko di sekitarnya.
    Salah satu gerai restoran cepat saji di samping pintu utama bahkan sudah menurunkan spanduk perpisahan:
    “Terima kasih sudah mensupport kami selama ini. Bila ingin mengunjungi outlet kami, silakan ke KFC Summarecon Mall Bekasi atau KFC Harapan Indah.”
    Bagi warga sekitar, pemandangan muram Grand Mall bukan hal baru.
    Icha (20), penjaga salah satu ruko, mengatakan bahwa mal itu sudah lama kehilangan pengunjung.
    “Enggak ada pengunjung yang ke sini, toko-toko juga enggak ada yang buka,” ujar Icha.
    Senada dengan itu, Vina (18) menuturkan, keramaian hanya datang dari ruko-ruko luar mal yang masih beroperasi.
    “Kalau ramai ya karena orang-orang kantor di belakang, karena ada ruko-ruko kan,” katanya.
    Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, Sufala Handri, membenarkan bahwa operasional mal ditutup sementara sejak 1 Januari 2025.
    “Memang untuk operasional Grand Mall Bekasi, area mal atau ritelnya ditutup sementara sesuai keputusan manajemen sejak 1 Januari 2025,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat.
    Sufala menjelaskan, keputusan itu diambil karena faktor ekonomi yang menekan operasional
    tenant
    di dalamnya.
    “Karena memang di dalam mal itu banyak kepemilikan. Para tenant juga memilih tutup sementara saat ini. Mungkin balik lagi karena faktor ekonomi dan pertimbangan
    cost
    ,” tuturnya.
    Didirikan pada 1998, Grand Mall Bekasi pernah menjadi salah satu pusat belanja terbesar di timur Jakarta.
    Dengan konsep
    family mall
    , tempat ini menjadi tujuan favorit warga Bekasi pada akhir pekan, tempat berbelanja, makan, hingga nongkrong.
    Namun kini, itu tinggal kenangan.
    (Reporter: Ardhi Ridwansyah | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Grand Mall Bekasi Tutup Sementara sejak 1 Januari 2025, Ini Penyebabnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    3 Grand Mall Bekasi Tutup Megapolitan

    Grand Mall Bekasi Tutup
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Grand Mall Bekasi di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, Kota Bekasi, kini telah tutup.
    Pantauan
    Kompas.com
     di lokasi, Jumat (10/10/2025), suasana di pusat perbelanjaan tersebut tampak sepi dan kosong tanpa aktivitas pertokoan maupun pengunjung. Dari luar, pintu masuk utama (lobi) terlihat terkunci rapat sehingga tidak bisa dimasuki.
    Di area depan, tampak tiga papan bertuliskan “
    Awas lantai basah
    ” serta sebuah mesin penjual otomatis berisi berbagai minuman kemasan yang sudah tidak berfungsi.
    Bagian dalam mal terlihat gelap tanpa penerangan. Tak satu pun toko yang buka ataupun pengunjung yang datang.
    Saat ditelusuri ke sisi lain, pintu timur dan pintu barat mal juga terkunci dengan kondisi serupa, yakni gelap, tanpa aktivitas, dan semua toko tutup.
    Salah satu gerai yang sudah berhenti beroperasi adalah restoran ayam cepat saji yang berada di samping pintu masuk utama.
    Di depan gerai itu terpasang spanduk bertuliskan ”
    Terima kasih sudah mensupport kami selama ini. Bila ingin mengunjungi outlet kami, bisa mengunjungi outlet terdekat dari sini. (KFC Summarecon Mall Bekasi, KFC Harapan Indah)
    .”
    Salah satu penjaga ruko, Icha (20), mengatakan bahwa Grand Mall Bekasi sudah lama sepi pengunjung.
    “Enggak ada pengunjung yang ke sini, toko-toko juga enggak ada yang buka,” ucapnya ketika ditemui di lokasi, Jumat.
    Menurut dia, jika pun ada orang yang datang, biasanya mereka hanya menuju ruko-ruko di luar mal.
    “Udah enggak ada aktivitas, paling kalau ada yang di ruko-ruko luar mal ya kayak gini, masih ada tuh pengunjung,” jelasnya.
    Penjaga toko lainnya, Vina (18), menyampaikan hal serupa.
    “Enggak ada pengunjung yang ke mal, toko juga pada tutup. Kalau ramai ya karena orang-orang kantor yang di belakang, karena ada ruko-ruko kan,” ujarnya.
    Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, Sufala Handri, mengatakan, Grand Mall Bekasi tutup sementara sejak 1 Januari 2025.
    Penutupan ini hanya berlaku untuk area mal, sedangkan aktivitas di ruko sekitar kawasan masih berjalan seperti biasa.
    “Memang kalau untuk operasional Grand Mall Bekasi untuk mal atau ritelnya itu kita tutup sementara sesuai keputusan manajemen sejak 1 Januari 2025. Kalau untuk mal, toko yang buka udah enggak ada,” jelasnya dikonfirmasi Jumat.
    Sufala menjelaskan, pusat perbelanjaan yang berdiri sejak 1998 itu ditutup sementara karena faktor ekonomi yang turut memengaruhi para
    tenant
    .
    “Karena kan memang, kita kan di dalam mal itu juga banyak kepemilikan, jadi ada pemilik dari masing-masing
    tenant
    itu ya kan. Mereka juga tutup sementara saat ini,” ucapnya.
    “Mungkin balik lagi karena faktor ekonomi dan segala macam. Jadi dari manajemen dengan pertimbangan
    cost
    dan segala macam keputusan itu diambil buat sementara untuk retail atau malnya kita tutup sementara dulu,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pacu Jalur HUT ke-26 Kuansing Resmi Dibuka, Bawa Semangat Kebersamaan

    Pacu Jalur HUT ke-26 Kuansing Resmi Dibuka, Bawa Semangat Kebersamaan

    Kuantan Singingi

    Festival Pacu Jalur resmi dibuka kembali di Tepian Narosa, Kuantan Singingi. Pacu Jalur kali ini dibuka dalam rangka menyambut HUT ke-26 Kabupaten Kuansing.

    Kapolres Kuansing AKBP R Ricky Pratidiningrat, menyampaikan bahwa Polres Kuansing telah menyiapkan pengamanan secara maksimal dalam rangka mendukung seluruh rangkaian kegiatan peringatan HUT Kuansing ke-26, termasuk pelaksanaan Festival Pacu Jalur.

    “Polres Kuansing bersama TNI dan instansi terkait telah menurunkan personel untuk memastikan seluruh kegiatan berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi menjaga keamanan dan ketertiban sehingga pelaksanaan acara berlangsung dengan kondusif,” ujar Ricky, Jumat (10/10/2025).

    Kapolres menambahkan kegiatan ini menjadi momentum untuk mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat. Ia mengajak seluruh warga Kuansing untuk menunjukkan sikap tertib, santun, dan saling menghargai selama kegiatan berlangsung.

    “Semangat kebersamaan yang terlihat hari ini adalah cerminan kekompakan masyarakat Kuansing. Ini menjadi modal penting bagi kita semua dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta memperkuat rasa cinta terhadap daerah,” imbuh Ricky.

    “Di Tepian Narosa ini, kita tidak hanya menyaksikan semangat masyarakat menjaga kesehatan melalui jalan santai, tetapi juga menyambut kembali tradisi kebanggaan kita, Festival Pacu Jalur, yang telah menjadi ikon budaya dan pariwisata Kabupaten Kuansing bahkan Provinsi Riau,” ujar Suhardiman yang membuka Festival Pacu Jalur.

    Pembukaan Festival Pacu Jalur ini diawali dengan jalan santai yang diikuti sekitar 4 ribu peserta. Kegiatan jalan santai yang dilepas langsung oleh Forkopimda Kuansing dengan rute mulai dari Lapangan Limuno, melewati Jalan Diponegoro, Simpang Pasar Rakyat, Jalan Jenderal Sudirman, dan berakhir di Panggung Utama Taman Jalur Tepian Narosa.

    (mea/dhn)

  • Perkuat TOD, MRT Jakarta siapkan jembatan melingkar di Dukuh Atas

    Perkuat TOD, MRT Jakarta siapkan jembatan melingkar di Dukuh Atas

    Struktur ini dijuluki Cincin Donat

    Jakarta (ANTARA) – PT MRT Jakarta (Perseroda) menyiapkan pembangunan jembatan ikonik berbentuk melingkar di Dukuh Atas untuk menghubungkan empat kuadran utama kawasan bisnis dan transportasi pada kawasan itu.

    “Struktur ini dijuluki Cincin Donat akan dibangun di atas Jalan Jenderal Sudirman dan dirancang sebagai simpul konektivitas antarmoda terbesar di Ibu Kota,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat dalam Media Fellowship Program MRT Jakarta 2025 di Jakarta, Kamis.

    Ia menyampaikan bahwa jembatan tersebut akan mengintegrasikan empat moda transportasi sekaligus: MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KCI Commuter Line dan kereta bandara.

    “Kami ingin menghubungkan empat kuadran agar mobilitas masyarakat lebih efisien dan kemacetan di Dukuh Atas bisa terurai,” ujar Tuhiyat.

    Ia menjelaskan, jembatan ini akan memiliki lebar sekitar 12 meter, dengan tujuh meter diperuntukkan sebagai jalur pejalan kaki dan lima meter untuk area komersial.

    Tuhiyat menyebut jembatan ini diperkirakan akan melayani hingga 70.000 pergerakan penumpang per hari.

    Proyek ini mendapat dukungan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) dalam bentuk hibah studi kelayakan (feasibility study) yang dilakukan oleh Urban Renaisaance Agency (UR Angency) dari Jepang.

    Studi itu menjadi dasar perencanaan desain teknis dan penetapan tahapan pembangunan.

    Tuhiyat mengatakan MRT Jakarta saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan investor swasta untuk mendukung pembiayaan proyek tersebut.

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan bahwa bentuk melingkar pada desain jembatan dipilih untuk menyesuaikan karakter kawasan Dukuh Atas yang simetris.

    Selain itu, desain tersebut juga dimaksudkan sebagai representasi konektivitas modern yang menghubungkan empat kuadran utama di kawasan tersebut: area BNI, Gedung Landmark, Transport Hub dan UOB.

    “Jadi kenapa melingkar? Karena memang ini untuk mengintegrasikan empat kuadran. Dan Dukuh Atas ini kan simetris sehingga bentuk donat tadi itu menjadi ideal,” kata Syafrin.

    TOD baru

    Syafrin mengakui pendekatan “transit-oriented development” (TOD) di Indonesia masih tergolong baru, namun memiliki potensi besar untuk mengubah wajah mobilitas dan tata ruang kota.

    TOD (Transit-Oriented Development) adalah kawasan perkotaan yang dirancang untuk menyatukan fungsi transit, kegiatan komersial, hunian dan ruang publik di sekitar titik transportasi umum seperti stasiun kereta atau halte bus.

    Ia menjelaskan pengembangan kawasan berorientasi transit menjadi penting karena area ini bakal terintegrasi dengan angkutan umum massal, mendorong mobilitas pejalan kaki, pengguna sepeda, dan pembatasan kendaraan pribadi dalam radius 400–800 meter dari pusat kawasan.

    “Jadi, untuk meningkatkan layanan angkutan umum di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan integrasi secara utuh. Integrasi secara utuh tidak hanya moda angkutan umum masal Jakarta, tetapi juga termasuk moda angkutan umum Jabodetabek,” katanya.

    Syafrin menambahkan bahwa pengelola kawasan TOD akan mendapatkan sejumlah insentif seperti kemudahan perizinan melalui panduan rancang kota (PRK) serta keringanan pajak dan retribusi.

    Pemerintah menargetkan pengembangan kawasan TOD Dukuh Atas rampung pada 2027. Saat ini, PT MRT masih menyiapkan desain teknis dan skema pendanaan.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mobil Terbakar di Jalan Sudirman akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 110 Juta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Mobil Terbakar di Jalan Sudirman akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 110 Juta Megapolitan 5 Oktober 2025

    Mobil Terbakar di Jalan Sudirman akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 110 Juta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebuah mobil merek Nissan X-Trail dengan nomor polisi A 1456 ME terbakar di dekat Halte Busway Bendungan Hilir, Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (5/10/2025) siang.
    Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal, mengatakan, laporan kebakaran diterima pihaknya sekitar pukul 12.30 WIB dari seorang warga bernama Novan.
    “Objek yang terbakar satu unit mobil Nissan X-Trail tahun 2011. Diduga penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik di bagian mesin,” kata Asril dalam keterangan tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu.
    Satu unit mobil pemadam dari Pos Pemadam Bendungan Hilir dengan empat personel dikerahkan ke lokasi.
    Petugas tiba pada pukul 12.35 WIB dan langsung melakukan pemadaman.
    Api berhasil dilokalisir sekitar pukul 13.00 WIB dan proses pendinginan selesai pada 13.19 WIB.
    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 110 juta.
    Berdasarkan laporan petugas di lapangan, pengemudi mobil bernama Calvin berangkat dari kawasan BSD menuju Jakarta.
    Saat melintas di kawasan Semanggi, ia melihat asap keluar dari kap mesin mobil.
    “Pengemudi kemudian menepikan kendaraan, membuka kap mesin, dan melihat api sudah menyala. Ia segera mengevakuasi istrinya, Angela, dan meninggalkan mobil,” jelas Asril.
    Selain mobil yang hangus, beberapa barang pribadi di dalam kendaraan juga ikut terbakar, seperti dompet berisi SIM A, STNK, KTP, dan uang tunai Rp 300.000.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.