Mobil Tabrak Pembatas Jalan dan Tiang Lampu di Sudirman, Diduga Sopir Hilang Kendali
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Mobil Sedan berpelat nomor B-1979-UEQ, yang dikendarai RA (20)
kecelakaan
tunggal di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (1/4/2025).
Kecelakaan
tersebut terjadi pada pukul 05.00 WIB. Pengemudi mobil RA hilang kendali saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman.
Akibatnya mobil yang dikendarai RA menabrak pembatas jalan dan tiang lampu, hingga akhirnya berhenti di atas taman bawah layang Bendungan Hilir.
“Sesampainya di pertigaan belokan ke Karet, tiba-tiba (RA) hilang kendali sehingga menabrak pembatas jalan dan tiang lampu dan taman di jalan tersebut,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas
Polda Metro Jaya
AKBP Ojo Ruslani, Selasa (1/3/2025).
Beruntung atas kejadian itu tidak ada korban selain mobil yang dikendarai oleh RA.
Saat ini, polisi sedang menyelidiki kecelakaan tersebut.
“Kecelakaan masih dalam penyelidikan,” kata Ojo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tempat Fasum: Jalan Jenderal Sudirman
-
/data/photo/2025/04/01/67eb60f12ab0f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mobil Tabrak Pembatas Jalan dan Tiang Lampu di Sudirman, Diduga Sopir Hilang Kendali Megapolitan 1 April 2025
-

Sedan Oleng di Jalan Sudirman Berujung ‘Nangkring’ di Taman
Jakarta –
Satu unit mobil sedan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Jenderal Sudirman. Mobil tersebut ‘nangkring’ di taman bawah layang Bendungan Hilir.
Informasi tersebut disampaikan melalui akun Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, Selasa (1/4/2025) pagi. Dari foto yang diunggah, terlihat mobil sedan tersebut sudah berada di atas taman.
Tanaman dan papan penunjuk jalan di lokasi tampak rusak setelah ditabrak sedan. Sedan tersebut mengalami out of control hingga masuk ke taman.
“06.33 Terjadi kecelakaan lalu-lintas tunggal sebuah mobil sedan mengalami out of control di ruas arteri Jl. Jend. Sudirman bawah layang Bendungan Hilir depan Inti Land Tower,” tulis keterangan TMC dikutip detikcom, Selasa (1/4/2025).
Belum diketahui pasti penyebab kecelakaan tersebut. Saat ini kecelakaan tersebut sudah ditangani Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
“Saat ini sedang dalam penanganan petugas Laka Lantas Polda Metro Jaya,” tuturnya.
(wnv/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Kecelakaan di Jalan Jenderal Sudirman Benhil Jakarta Hari Ini, Mobil Sedan Hilang Kendali – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah kecelakaan terjadi pagi ini di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (1/4/2025).
Sebuah mobil sedan hilang kendali dan mengalami kecelakaan tunggal.
Peristiwa ini terjadi tepatnya di bawah jalan layang Bendungan Hilir, tepat di depan Inti Land Tower, sekitar pukul 06.33 WIB.
Kejadian tersebut segera dilaporkan oleh TMC Polda Metro Jaya melalui akun X (sebelumnya Twitter), yang menginformasikan bahwa mobil sedan tersebut mengalami “out of control.”
Saat ini, petugas dari Unit Laka Lantas Polda Metro Jaya sedang menangani kejadian tersebut.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan, jumlah korban, atau kerugian yang ditimbulkan akibat insiden tersebut.
Pihak berwenang masih mengumpulkan data dan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.
Kecelakaan seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dalam berkendara, terutama di jalan-jalan utama yang padat dan rawan kecelakaan.
Insiden serupa juga terjadi beberapa hari sebelumnya di Jakarta.
Pada Senin (31/3/2025), sebuah kecelakaan tunggal melibatkan kendaraan roda empat yang juga hilang kendali di kawasan Jakarta Selatan.
Kecelakaan tersebut menyebabkan kemacetan panjang dan perluasan jalur sementara untuk memudahkan evakuasi kendaraan.
Selain itu, pada Minggu (30/3/2025), kecelakaan serupa terjadi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, yang melibatkan truk besar yang kehilangan kendali dan terguling.
Kejadian tersebut menyebabkan sejumlah kendaraan pribadi mengalami kerusakan dan memerlukan penanganan intensif dari petugas. (Tribun Jakarta/Ferdinand Waskita Suryacahya)
-

Kecelakaan Hari Ini di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Mobil Sedan Hilang Kendali
TRIBUNJAKARTA.COM – Peristiwa kecelakaan hari ini di Jalan Jenderal Sudirman, Mobil Sedan hilang kendali, Selasa (1/4/2025).
Insiden kecelakaan tunggal itu tepatnya terjadi di bawah layang Bendungan Hilir depan Inti Land Tower, Jakarta Pusat.
TMC Polda Metro Jaya melaporkan kejadian itu pada pukul 06.33 WIB.
“Terjadi kecelakaan lalu-lintas tunggal sebuah mobil sedan mengalami out of control,” tulis akun X (dulu Twitter) @TMCPoldaMetro.
Kecelakaan itu saat ini sedang dalam penanganan petugas Laka Lantas Polda Metro Jaya. Belum diketahui penyebab dan kerugian serta korban akibat kecelakaan tersebut.
Kecelakaan Mudik Lebaran Menurun
Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, melaporkan ihwal angka kecelakaan selama arus mudik Lebaran 2025 mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami laporkan untuk laka (kecelakaan, red) juga turun, baik kuantitas, termasuk juga meninggal dunia,” kata Agus di KM 29, Tol Jakarta-Cikampek, Senin (31/3/2025) malam.
Dalam kesempatan yang sama, Vice President Corporate Secretary and Legal PT Jasamarga Transjawa Tol, Ria Marlinda Paallo, menyampaikan angka kecelakaan turun 31 persen.
“Alhamdulillah angka laka turun 31 persen, jadi ini signifikan,” jelasnya.
Tahun sebelumnya, terdapat sekitar 2.152 kecelakaan. Sementara di tahun ini hingga tanggal 31 Maret, angka tersebut turun menjadi 1.477 kasus.
Penurunan ini tidak hanya dari segi jumlah kecelakaan, tetapi juga dari aspek fatalitas yang berkurang hingga 32 persen.
Pada tahun 2024, tercatat 324 korban meninggal dunia, sementara hingga tanggal 31 Maret 2025, angka tersebut turun menjadi 223 korban. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Polres Bantul Siagakan 742 Personel Amankan Malam Takbiran
Bantul, Beritasatu.com – Polres Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengerahkan 742 personel untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama malam takbiran dalam rangka menyambut Idulfitri 1446 Hijriah.
“Sebanyak 742 personel akan disebar ke seluruh wilayah Bantul untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat saat kegiatan takbir pada malam hari ini,” ujar Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari, Minggu (30/3/2025).
Novita menegaskan, Polres Bantul akan selalu siap menjaga keamanan masyarakat. Ia mengingatkan warga untuk mematuhi surat edaran (SE) Bupati Bantul yang tidak memperkenankan pelaksanaan takbiran keliling.
Masyarakat dianjurkan untuk melaksanakan takbir di masjid atau musala secara khidmat dengan tetap menjaga ketertiban lingkungan. SE Bupati Bantul mengatur takbir keliling hanya boleh dilakukan dalam radius kapanewon setempat dan tidak diperkenankan melewati jalan protokol Kabupaten Bantul, seperti Jalan Jenderal Sudirman dari perempatan Gose hingga perempatan Klodran.
“Peserta takbir keliling diminta untuk mematuhi larangan melewati Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan jalan protokol di Bantul agar pada malam takbiran tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Penggunaan pengeras suara juga diatur agar tidak mengganggu masyarakat lainnya. “Pengeras suara atau sound system hanya dipergunakan dalam rangka syiar Idulfitri dan diupayakan tidak mengganggu masyarakat lainnya dengan mempertimbangkan ukuran decibel sound system yang tidak melebihi peruntukannya,” tambah Novita.
-

Takbir Keliling di Bantul Dilarang Gunakan Pengeras Suara
Bantul, Beritasatu.com – Menjelang malam takbiran Lebaran 2025, Polres Bantul mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan dalam surat edaran (SE) bupati Bantul terkait pelaksanaan takbir keliling.
Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari menyampaikan, takbiran sebaiknya dilakukan secara khidmat di masjid atau musala dengan tetap menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
“Dalam SE bupati Bantul, takbir keliling hanya diperbolehkan dalam radius lingkungan Kapanewon setempat,” ujar Novita, Minggu (30/3/2025).
Salah satu poin utama dalam imbauan tersebut adalah larangan melewati jalan protokol Kabupaten Bantul, khususnya di Jalan Jenderal Sudirman dari perempatan Gose hingga perempatan Klodran.
“Peserta takbir keliling diminta mematuhi larangan ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Selain itu, penggunaan pengeras suara juga diatur agar tidak mengganggu masyarakat. Sound system hanya diperbolehkan untuk syiar Idulfitri dengan tingkat kebisingan yang sesuai ketentuan.
Peserta takbir keliling juga dilarang membawa senjata tajam, minuman keras, petasan, kembang api, serta barang-barang lain yang berpotensi membahayakan.
“Dilarang membawa petasan atau kembang api yang bisa memicu provokasi,” tegas Novita.
Kendaraan yang digunakan juga harus laik jalan, memiliki STNK resmi, dan tidak menggunakan knalpot brong. Pelaksanaan takbir keliling di Bantul akan dibatasi hingga pukul 23.00 WIB, dan peserta diimbau segera pulang tanpa membunyikan pengeras suara.
-

Langit Biru Jakarta Kala Sisa ‘Pemain Inti’ di Ibukota
Jakarta –
Para pemudik sudah meninggalkan Jakarta untuk pulang ke kampung. Kini, di Jakarta hanya tersisa ‘pemain inti’. Langit Jakarta pun tampak begitu biru karena kualitas udara membaik.
Sebagaimana diketahui, istilah ‘pemain inti’ merupakan istilah yang menjadi trend di TikTok. Pemain inti merujuk kepada orang-orang tidak pulang kampung.
Mereka adalah orang-orang tidak mudik untuk berbagai alasan, dari urusan pekerjaan hingga tak ada ongkos pulang kampung. Saat musim mudik, para pemain inti inilah yang tersisa di Jakarta.
Adapun Jakarta sendiri kita sudah tampak lengang. Hal ini salah satunya terpantau dari kondisi di stasiun KRL.
Seperti misalnya, pantauan di Stasiun Sudirman pada 27 Maret 2025. Stasiun Sudirman yang biasa padat di hari kerja, sudah mulai lengang.
Kemudian antauan detikcom pukul 08.15 WIB, di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (28/3/2025), hingga Jalan Jenderal Sudirman tampak lengang. Mobil dan motor melaju dengan kecepatan normal tanpa hambatan sedikit pun.
Tidak terlihat kepadatan kendaraan di Jalan Sudirman ataupun Jalan MH Thamrin. Bahkan jalanan cenderung sepi kendaraan yang berlalu lintas.
Di sepanjang trotoar Jalan Sudirman-Thamrin juga tidak tampak pejalan kaki yang berjubel. Beberapa pejalan kaki terlihat berjalan santai tanpa kerumunan.
Terlihat juga ojek online yang berhenti menurunkan penumpang kemudian berhenti sejenak menunggu pesanan dari penumpang berikutnya. Beberapa orang juga memanfaatkan lengangnya jalan dan trotoar untuk berolahraga.
Selain itu, ribuan kendaraan juga telah meninggalkan Jakarta.
Bagaimana kondisi di Jakarta saat ini? Baca halaman selanjutnya.
Ratusan Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta
Foto: Stasiun Sudirman, Jakarta tampak lengang pada sore ini. Kondisi ini berbanding terbalik ketika jam pulang kerja biasanya. (Maulani M/detikcom)
Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan kemungkinan puncak arus mudik lebaran 2025 terjadi di H-3 atau pada Jumat (28/3). Berdasarkan data yang ada, tercatat kendaraan keluar Jakarta mencapai 258.383.
“Untuk puncak arus mudik lebaran 2025 paling tinggi terjadi pada hari Jumat, 28 Maret 2025 yaitu 258.383 kendaraan keluar dari Jakarta ,dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 224.074 kendaraan,” kata Irjen Agus kepada detikcom, Sabtu (29/3/2025).
Irjen Agus mengatakan saat rekayasa lalu lintas contraflow di Tol Jakarta-Cikampek masih diberlakukan. Contraflow dilakukan dari Km 47-Km 55 dan dilanjutkan dari Km 55-Km 70.
“Hari ini update traffic rekayasa lalu lintas H-2 melakukan contraflow satu lajur dari Km 47-Km 55. Kami lanjutkan lagi contraflow yang kedua Km 55-70 Tol Jakarta-Cikampek,” ujarnya.
Selain itu, one way nasional dari Km 70-Km 414 Kalikangkung masih berlangsung. Irjen Agus menegaskan arus lalu lintas saat momen mudik lebaran masih terkendali.
“One way nasional dari Km 70 Cikampek sampai dengan KM 414 Kalikangkung Semarang mulai Jumat, 28 Maret 2025 pukul 09.00 WIB masih diberlakukan dengan memperhatikan traffic counting dan bangkitan arus. Situasi arus lalu lintas secara umum terkendali dan kondusif,” jelasnya.
Adapula Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo yang mengungkap 17.047 orang berangkat mudik dari empat terminal bus resmi di Jakarta pada Jumat, 28 Maret atau H-3 Lebaran 2025. Jumlah itu meningkat empat kali lipat dibanding hari-hari normal, misal periode 14-20 Februari 2025.
“Jumlah tertinggi selama mudik Lebaran 2025 tercapai kemarin atau Jumat (28/3),” kata Syafrin di Jakarta, dilansir Antara, Sabtu (29/3/2025).
Adapun empat terminal dimaksud adalah Terminal Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, Terminal Tanjung Priok, dan Terminal Lebak Bulus. Selain penumpang berangkat, penumpang yang tiba di terminal-terminal itu juga mengalami peningkatan.
“Tertinggi penumpang tiba pada Jumat (28/3) sebanyak 4,475 penumpang atau naik 12.15 persen dibanding hari biasa,” ucapnya.
Kualitas Udara Membaik, Langit Membiru
Foto: Potret langit Jakarta sore ini (Dwi Rahmawati/detikcom)
Ramainya warga yang mulai mudik ke kampung halaman juga membuat udara Jakarta membaik. Kualitas udara di Jakarta masuk kategori baik menurut situs IQ Air. Warga direkomendasikan untuk melakukan aktivitas outdoor.
Pantauan detikcom di situs web IQ Air pukul 14.54 WIB, Sabtu (29/3/2025), Jakarta memiliki skor 43. Skor ini masuk kategori baik atau sehat.
Adapun konsentrasi PM 2,5 saat ini memenuhi nilai panduan kualitas udara tahunan organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Selain itu, IQ Air menyebutkan kelembapan udara di Jakarta mencapai 63 persen dengan kecepatan angin 27,8 km/jam dan mempunyai kadar polutan 80,4 µg/m³.
Selain itu, IQ Air juga memberikan rekomendasi bagi warga. Warga direkomendasikan untuk melakukan kegiatan outdoor dan membuka jendela agar udara segar masuk ke dalam ruangan.
Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Kasum TNI kawal langsung penertiban kawasan hutan di Kotim-Kalteng
Kotim (ANTARA) – Kepala Staf Umum (Kasum) Letjen TNI Richard Tampubolon terjun mengawal langsung penertiban kawasan hutan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah yang dilaksanakan oleh Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH).
“Sebagaimana Pasal 7 Ayat (2) UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI yang menyebutkan bahwa salah satu tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) adalah membantu pemerintah dalam penegakan hukum dan menjaga ketertiban masyarakat,” kata Richard di Kotim, Rabu.
Dalam kegiatan (18/3) tersebut, Kasum TNI turut didampingi oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Kepala Badan Informasi Geospasial, Wakil Menteri Keuangan, Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan Wakil Kepala Badan Usaha Urusan Negara.
Kedatangan rombongan tersebut disambut oleh Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Jamallulael dan Komandan Satgas Garuda PKH Jenderal TNI Yusman Madayun serta sejumlah pejabat daerah setempat, antara lain Bupati Kotim, Dandim 1015/Sampit, Kepala Kejari Kotim, Polres Kotim dan lainnya.
Lokasi lahan yang ditertibkan kali ini berada di sekitar Jalan Jenderal Sudirman Km 26 Sampit yang merupakan lahan dari PT Globalindo Alam Perkasa (GAP).
Kasum TNI bersama sejumlah pejabat yang hadir secara simbolis melakukan pemasangan plang penyitaan lahan sawit PT GAP seluas 12.069,39 hektare sebagai tanda penguasaan kembali oleh negara.
“Operasi ini bertujuan untuk mengembalikan aset negara yang berada di kawasan hutan agar dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
Sebelumnya, Satgas Garuda PKH juga telah menertibkan lahan di beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit, di antaranya lahan PT Agro Bukit seluas 3.798,9 hektare, PT Mulia Agro Permai (MAP) 1.276 hektare dan PT Mananjung Hayak 1.728 hektare.
Penertiban ini tidak hanya dilakukan di Kotim, tapi secara serentak di 19 provinsi di Indonesia, dari Sumatera Utara hingga Papua. Sejak 24 Februari hingga 18 Maret 2025 ini mencatat keberhasilan penertiban terhadap 317 ribu hektar kawasan hutan
Satgas Garuda PKH telah menemukan sekitar 312 ribu hektare lahan di Kalimantan Tengah yang penguasaannya tidak sesuai dengan perundang-undangan yang artinya masih ada ratusan ribu hektare yang menjadi target penertiban.
Lahan itu akan dikembalikan kepada negara guna mendukung kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini menunjukkan negara hadir dalam upaya menyelesaikan berbagai permasalahan di daerah secara menyeluruh.
Selain menertibkan aset negara, operasi ini juga bertujuan untuk mempercepat upaya perlindungan lingkungan serta memastikan pemanfaatan kawasan hutan bagi kepentingan masyarakat.
Richard menambahkan, kehadiran TNI dalam kegiatan ini untuk memperkuat efektivitas penertiban lahan ilegal serta mengurangi potensi konflik yang terjadi di lapangan.
Namun, tugas utama penegakan hukum tetap berada di bawah kewenangan aparat penegak hukum (APH) seperti kepolisian dan kejaksaan.
“Keterlibatan TNI bersifat mendukung dengan memastikan proses penertiban berjalan lebih efektif dan aman. Kehadiran TNI dalam Satgas PKH juga dinilai memiliki dasar hukum yang kuat,” demikian Richard.
Sementara itu General Manager Musim Mas Group Regional Kalimantan Tengah, Rusli Salim menyatakan, perusahaan tersebut telah memiliki legalitas yang lengkap baik itu Izin Usaha Perkebunan (IUP) hingga Hak Guna Usaha (HGU).
“Selain itu, kami juga sudah memberikan ganti rugi kepada masyarakat, baik itu lahan perkebunan karet atau rotannya, tapi kenapa sekarang berubah. Denda yang berkaitan dengan Undang-Undang Cipta Kerja juga kami ikuti, perusahaan sudah membayar,” ucapnya.
Rusli pun berharap pemerintah dapat segera memberikan solusi terbaik dan lahan yang disita dapat segera dicabut penyitaannya. Sebab, hal itu jelas berdampak kepada perusahaan maupun karyawan yang menggantungkan hidup di perusahaan tersebut.
Apalagi lahan yang disita tidak hanya perkebunan kelapa sawit, tapi juga meliputi beberapa fasilitas, seperti gudang pupuk dan kantor yang sebenarnya sudah memiliki HGU.
“Kami mohon agar fasilitas itu bisa dibantu agar bisa digunakan, kami harap cepat dicabut penyitaan itu. Karena ini berdampak juga pada karyawan, yang disita juga termasuk gudang pupuk yang ada HGU nya Nomor 44 Tahun 2008,” demikian Rusli.
Pewarta: Adi Wibowo/Devita Maulina
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

