Tempat Fasum: Jalan Jenderal Sudirman

  • Rekayasa Lalu Lintas Hari Buruh 1 Mei 2025 di Jakarta, Hindari 9 Ruas Jalan Ini

    Rekayasa Lalu Lintas Hari Buruh 1 Mei 2025 di Jakarta, Hindari 9 Ruas Jalan Ini

    PIKIRAN RAKYAT – Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada Kamis, 1 Mei 2025, di Jakarta diprediksi akan menjadi momentum pergerakan massa buruh dalam skala besar.

    Menyikapi potensi kepadatan lalu lintas yang signifikan, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama Ibukota.

    Meskipun tidak ada penutupan jalan secara total, masyarakat diimbau untuk mewaspadai dan menghindari sembilan ruas jalan krusial yang diperkirakan akan terdampak mobilisasi sekitar 200.000 buruh yang akan memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) sebagai pusat aksi.

    Kombes Pol Komarudin, Dirlantas Polda Metro Jaya, usai Apel Kesiapan Pasukan Pengamanan Hari Buruh di Monas pada Selasa, 29 April 2025, menjelaskan bahwa pihaknya akan menerapkan rekayasa lalu lintas situasional untuk mengurai kepadatan dan memastikan aktivitas masyarakat lainnya tetap berjalan lancar.

    “Penutupan lalu lintas tidak dilakukan, namun kami menginformasikan bahwa akan terjadi mobilisasi massa yang cukup besar, dan kita akan melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa titik,” ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

    Jalur Kedatangan dan Potensi Kepadatan

    Dirlantas Polda Metro Jaya memaparkan perkiraan jalur kedatangan massa buruh dari berbagai wilayah penyangga Jakarta menuju Monas.

    Rekayasa lalu lintas akan difokuskan pada titik-titik yang berpotensi menjadi simpul kepadatan akibat pergerakan massa tersebut.

    Arah Tangerang

    Buruh dan peserta aksi dari arah Tangerang yang menggunakan kendaraan roda empat dan bus akan diarahkan melalui Tol Kebon Jeruk, kemudian masuk melalui underpass Tomang-Harmoni, menuju Lapangan Banteng, hingga akhirnya masuk ke kawasan Monas. Jalur underpass Tomang-Harmoni diprediksi menjadi salah satu titik krusial yang perlu diwaspadai.

    Arah Bekasi dan Jawa Barat

    Massa buruh dari arah Bekasi dan Jawa Barat akan menggunakan akses Jalan Tol Cawang yang mengarah ke Cempaka Putih.

    Dari sana, mereka akan diarahkan langsung menuju Tugu Tani dan masuk ke kawasan Monas melalui depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

    Bagi peserta yang menggunakan kendaraan roda dua, jalur Kalimalang hingga Cempaka Putih juga akan menjadi jalur utama.

    Ruas Jalan Sudirman-Thamrin

    Sebagai arteri utama yang melintasi pusat kota, ruas Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin diprediksi akan mengalami kepadatan akibat pergerakan massa buruh menuju dan kembali dari Monas.

    Rekayasa lalu lintas di kedua jalan protokol ini akan bersifat dinamis, tergantung pada situasi di lapangan.

    Lokasi Parkir untuk Kendaraan Peserta Aksi

    Sejumlah buruh berpelukan usai pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Uji Materi UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (31/10/2024). MK mengabulkan sebagian permohonan Partai Buruh dan sejumlah federasi serikat pekerja lainnya terkait uji materi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, di antaranya soal upah dan tenaga kerja asing. ANTARA FOTO

    Untuk mengantisipasi kantong-kantong parkir liar yang dapat memperparah kemacetan, Polda Metro Jaya telah menyiapkan lokasi parkir terpusat bagi kendaraan para peserta aksi Hari Buruh.

    Dua lokasi utama yang disiapkan adalah area parkir Jakarta International Expo (JiExpo) Kemayoran dan ruas Jalan Benyamin Sueb. Selain itu, kantong parkir di area Parkir Timur Senayan (Gelora Bung Karno) juga dapat digunakan.

    “Kami mengarahkan seluruh kendaraan peserta aksi untuk memanfaatkan lokasi-lokasi parkir yang telah kami siapkan. Hal ini penting untuk menjaga ketertiban dan meminimalisir dampak kemacetan di jalan-jalan utama,” tegas Kombes Pol Komarudin.

    9 Ruas Jalan yang Diimbau untuk Dihindari

    Mengulang imbauan sebelumnya, berikut adalah sembilan ruas jalan di Jakarta yang sangat disarankan untuk dihindari oleh masyarakat pada Kamis, 1 Mei 2025, guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas akibat kegiatan peringatan Hari Buruh yang terpusat di Monas:

    1. Kawasan Monas dan sekitarnya

    2. Jalan Jenderal Sudirman

    3. Jalan MH Thamrin

    4. Kawasan Tomang

    5. Kawasan Harmoni

    6. Kawasan Rawamangun

    7. Kawasan Senen

    8. Kawasan Tugu Tani

    9. Kawasan Gedung DPR/MPR RI

    Meskipun Monas menjadi fokus utama, potensi pergerakan massa dan kepadatan di ruas-ruas jalan yang menjadi jalur akses menuju dan dari Monas tetap tinggi.

    Kawasan-kawasan seperti Tomang, Harmoni, dan Tugu Tani menjadi titik pertemuan arus lalu lintas dari berbagai arah, sehingga perlu diwaspadai. Begitu pula dengan Jalan Sudirman-Thamrin yang merupakan jalur utama mobilisasi massa.

    Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah berkoordinasi untuk memastikan pengamanan kegiatan Hari Buruh berjalan kondusif sekaligus meminimalisir dampak terhadap lalu lintas.

    Penempatan personel di titik-titik rawan macet dan penyebaran informasi terkini menjadi kunci dalam upaya ini.

    “Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga kelancaran lalu lintas di Jakarta pada Hari Buruh. Kerjasama dan pengertian dari masyarakat sangat kami harapkan,” pungkas Kombes Pol Komarudin.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 9 Ruas Jalan di Jakarta yang Perlu Dihindari 1 Mei 2025, Ada Peringatan Hari Buruh

    9 Ruas Jalan di Jakarta yang Perlu Dihindari 1 Mei 2025, Ada Peringatan Hari Buruh

    PIKIRAN RAKYAT – Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada Kamis, 1 Mei 2025, diprediksi akan membawa dinamika tersendiri bagi kondisi lalu lintas di Ibukota Jakarta.

    Dengan estimasi kehadiran hingga 200.000 buruh yang akan memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) sebagai pusat kegiatan, pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengeluarkan imbauan penting bagi seluruh warga masyarakat untuk menghindari sejumlah ruas jalan utama yang mengarah ke lokasi-lokasi strategis di pusat kota.

    Antisipasi terhadap potensi kepadatan lalu lintas ini menjadi krusial demi kelancaran aktivitas masyarakat lainnya dan juga untuk memberikan ruang bagi para peserta aksi menyampaikan aspirasi mereka.

    9 Ruas Jalan di Jakarta yang Perlu Dihindari 1 Mei 2025

    Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Instagram @tmcpoldametro, berikut adalah sembilan ruas jalan di Jakarta yang sangat disarankan untuk dihindari oleh masyarakat pada Kamis, 1 Mei 2025, guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas akibat kegiatan peringatan Hari Buruh:

    1. Kawasan Monas dan sekitarnya

    Sebagai pusat utama kegiatan peringatan Hari Buruh dengan perkiraan massa yang sangat besar, seluruh akses menuju dan di sekitar Monas diprediksi akan mengalami kepadatan yang signifikan.

    2. Jalan Jenderal Sudirman

    Sebagai arteri utama yang menghubungkan selatan dan pusat Jakarta, jalan ini kemungkinan akan terpengaruh oleh pergerakan massa menuju Monas dan juga aktivitas lain di sekitarnya.

    3. Jalan MH Thamrin

    Berdampingan dengan Monas dan merupakan kawasan perkantoran serta pusat perbelanjaan utama, jalan ini juga diprediksi akan mengalami kepadatan lalu lintas yang tinggi.

    4. Kawasan Tomang

    Sebagai salah satu jalur penting yang menghubungkan Jakarta Barat dengan pusat kota, Tomang berpotensi menjadi titik pertemuan arus lalu lintas yang ingin menghindari Sudirman-Thamrin.

    5. Kawasan Harmoni

    Simpul penting pertemuan berbagai ruas jalan utama di pusat kota, Harmoni kemungkinan akan menjadi area terdampak akibat pergerakan massa dan penutupan jalan di sekitarnya.

    6. Kawasan Rawamangun

    Sebagai area permukiman padat dengan akses menuju pusat kota, Rawamangun berpotensi mengalami peningkatan volume kendaraan yang ingin menghindari jalur-jalur utama lainnya.

    Peserta aksi yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Rakyat Bali mengikuti unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2024 di kawasan Renon, Denpasar, Bali, Rabu (1/5/2024). Dalam aksi itu, para buruh dari berbagai sektor seperti perhotelan, pariwisata dan perikanan di Bali menyampaikan sejumlah tuntutan seperti meminta Pengawas Ketenagakerjaan agar tegas dalam menindak pelanggaraan aturan ketenagakerjaan, menaikkan upah buruh dan memberikan perlindungan serta pemenuhan hak-hak

    7. Kawasan Senen

    Merupakan pusat perniagaan dan transportasi yang ramai, Senen juga diprediksi akan mengalami kepadatan lalu lintas akibat kegiatan Hari Buruh di pusat kota.

    8. Kawasan Tugu Tani

    Sebagai area yang dekat dengan pusat pemerintahan dan memiliki akses menuju Monas, Tugu Tani kemungkinan akan menjadi salah satu titik konsentrasi massa.

    10. Kawasan Gedung DPR/MPR RI

    Meskipun Monas menjadi pusat utama, tidak menutup kemungkinan akan ada kelompok buruh yang juga menyampaikan aspirasi di sekitar Gedung DPR/MPR RI, sehingga ruas jalan di sekitarnya perlu diwaspadai.

    Alasan Pemusatan Aksi di Monas dan Potensi Dampak Lalu Lintas

    Pemilihan Monas sebagai pusat utama kegiatan peringatan Hari Buruh oleh berbagai serikat pekerja didasari oleh lokasinya yang strategis di jantung Ibukota dan kapasitasnya yang dapat menampung massa dalam jumlah besar.

    Selain itu, Monas juga memiliki nilai simbolis sebagai ruang publik yang sering digunakan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

    Dengan perkiraan kehadiran hingga 200.000 buruh, pergerakan massa dari berbagai wilayah menuju Monas dan sebaliknya dipastikan akan memberikan dampak signifikan terhadap kondisi lalu lintas di ruas-ruas jalan yang telah disebutkan.

    Potensi kemacetan tidak hanya terjadi di sekitar Monas, tetapi juga di jalur-jalur arteri yang menjadi akses utama menuju kawasan tersebut.

    Peringatan Hari Buruh pada 1 Mei 2025 di Jakarta diprediksi akan membawa dinamika lalu lintas yang signifikan, terutama di sekitar kawasan Monas dan sembilan ruas jalan utama yang mengarah ke pusat kota.

    Imbauan untuk menghindari ruas-ruas jalan tersebut dikeluarkan demi kelancaran aktivitas masyarakat lainnya dan memberikan ruang bagi para buruh menyampaikan aspirasi.

    Dengan melakukan antisipasi dini, mencari informasi terkini, dan mempertimbangkan alternatif perjalanan, diharapkan seluruh masyarakat Jakarta dapat tetap beraktivitas dengan lancar pada Hari Buruh ini.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Apakah Ada Ganjil Genap Jakarta Besok 1 Mei 2025?

    Apakah Ada Ganjil Genap Jakarta Besok 1 Mei 2025?

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar gembira bagi para pengendara di Ibukota! Bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Nasional pada Kamis, 1 Mei 2025, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi mengumumkan peniadaan kebijakan ganjil genap (Gage) di seluruh wilayah Jakarta.

    Keputusan ini tentu menjadi angin segar bagi mobilitas warga dan para pekerja yang akan merayakan hari penting ini.

    Informasi mengenai peniadaan ganjil genap ini telah dikonfirmasi melalui pengumuman resmi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

    Langkah ini sejalan dengan peraturan yang berlaku, yaitu Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019 pasal 3 ayat 3, yang secara eksplisit menyatakan bahwa sistem ganjil genap tidak diberlakukan pada hari Sabtu, Minggu, dan hari Libur Nasional.

    Keputusan untuk meniadakan ganjil genap pada Hari Buruh memiliki beberapa pertimbangan penting. Pertama dan utama, 1 Mei telah ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional di Indonesia.

    Sebagai hari libur, aktivitas perkantoran dan sebagian besar kegiatan rutin lainnya cenderung melambat.

    Peniadaan ganjil genap diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat yang ingin merayakan Hari Buruh, mengunjungi keluarga, atau sekadar menikmati waktu luang tanpa terbebani oleh pembatasan lalu lintas.

    Selain itu, Hari Buruh seringkali diwarnai dengan berbagai kegiatan seremonial dan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh serikat pekerja.

    Peniadaan ganjil genap diharapkan dapat memberikan kemudahan akses bagi para peserta aksi untuk menuju lokasi-lokasi yang telah ditentukan.

    Meskipun demikian, pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan tetap akan melakukan pemantauan dan pengaturan lalu lintas untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama peringatan Hari Buruh berlangsung.

    Dengan ditiadakannya kebijakan ganjil genap pada 1 Mei 2025, diperkirakan volume kendaraan di jalan-jalan utama Jakarta akan mengalami peningkatan dibandingkan hari kerja biasa.

    Masyarakat memiliki kebebasan untuk menggunakan kendaraan pribadi tanpa perlu memperhatikan nomor plat. Namun, para pengendara tetap diimbau untuk tetap berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

    Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi potensi kepadatan lalu lintas di beberapa titik, terutama di sekitar lokasi-lokasi perayaan Hari Buruh atau tempat-tempat wisata yang mungkin ramai dikunjungi saat hari libur.

    Penggunaan transportasi umum tetap disarankan sebagai alternatif untuk menghindari kemacetan.

    Antisipasi Lalu Lintas dan Rekomendasi Rute Alternatif

    Meskipun ganjil genap ditiadakan, pengendara tetap perlu mengantisipasi potensi kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan utama Jakarta, terutama pada jam-jam tertentu.

    Beberapa ruas jalan yang perlu diwaspadai antara lain jalan-jalan protokol seperti Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Gatot Subroto, serta akses menuju tempat-tempat wisata dan pusat perbelanjaan.

    Bagi para pengendara yang ingin menghindari potensi kemacetan, disarankan untuk mencari informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas melalui aplikasi navigasi atau media sosial Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan TMC Polda Metro Jaya.

    Penggunaan rute-rute alternatif juga dapat menjadi solusi untuk mencapai tujuan dengan lebih cepat.

    Selain itu, memanfaatkan transportasi umum seperti Transjakarta, MRT, dan LRT dapat menjadi pilihan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, terutama jika Anda berencana menuju kawasan pusat kota atau lokasi-lokasi yang diperkirakan akan ramai.

    Peniadaan kebijakan ganjil genap di Jakarta pada peringatan Hari Buruh 1 Mei 2025 memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk beraktivitas menggunakan kendaraan pribadi.

    Namun, kebebasan ini hendaknya tetap diiringi dengan kesadaran untuk tetap tertib berlalu lintas, mematuhi rambu-rambu, dan mengutamakan keselamatan diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya. Selamat menikmati Hari Buruh dan perjalanan yang lancar di Jakarta!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Potret Jalanan Pekanbaru Rapi Usai Walkot Agung Instruksi Tertibkan Reklame

    Potret Jalanan Pekanbaru Rapi Usai Walkot Agung Instruksi Tertibkan Reklame

    Jakarta

    Penertiban bando, reklame hingga baliho di jalanan Kota Pekanbaru, Riau mulai membuahkan hasil. Terlihat, jalan protokol mulai bersih dan terlihat rapi setelah penertiban.

    Pantauan detikcom, jalan protokol khususnya di Jalan Jenderal Sudirman pagi ini terlihat mulai rapi. Tidak ada lagi baliho atau reklame berjejer dan merusak estetika Kota Bertuah.

    Tiang-tiang jumbo yang selama ini merusak pemandangan mulai dibersihkan. Petugas gabungan seperti Satpol PP, Bapdenda, DPM-PTSP, Dishub, Inspektorat, PU hingga kepolisian terus melakukan penertiban dan pemotongan.

    Hampir 1 bulan lebih penertiban dilakukan atas perintah Wali Kota Agung Nugroho. Setidaknya, ada lebih dari 500-an baliho, bando dan reklame bakal dipotong.

    “Total ada 500-an bando, baliho atau reklame kita turunkan. Semua kita potong agar kota ini rapi dan bersih,” kata Agung Nugroho, Senin (28/4/2025).

    Agung memastikan penertiban dilakukan secara bertahap. Jalan-jalan protokol menjadi target utama pembersihan pada malam hari.

    “Semua kita potong, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Alhamdulillah kita disuport juga oleh Bapak Kapolda Irjen Herry Heryawan dan Kapolresta Kombes Jeki Rahmat Mustika,” kata Agung.

    Khusus di Jalan Jenderal Sudirman, penertiban dilakukan mulai dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Selanjutnya, icon-icon kota mulai ditata dan dipercantik kembali.

    Kasatpol PP Pekanbaru Zulfami mencatat ada 4 bando dan 80-an baliho berukuran jumbo telah dipotong. Pemotongan tahap pertama fokus di Jalan Jenderal Sudirman.

    “Sesuai perintah Pak Wali Kota memang Jalan Sudirman ini pertama dibersihkan semua baru nanti lanjut yang lain. Saat ini sudah ada 4 bando dan 80-an balio atau reklame jumbo kami potong dan dipotong sendiri oleh pemiliknya,” kata Zulfahmi.

    Diakui Zulfahmi, kondisi Jalan Jenderal Sudirman kini mulai tampak bersih. Tak ada lagi papan iklan di sepanjang jalur tersebut yang menempel di jembatan penyeberangan orang (JPO).

    “JPO kita lihat sudah bersih, nanti kita lihat juga JPO yang sudah tidak layak apakah dipotong atau tidak karena masih melihat layak atau tidak digunakan. Contoh itu depan Hotel Ratu Mayang Garden sudah tidak layak, yang menggunakan pun tidak ada,” katanya.

    (ras/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Aksi padam lampu 60 menit bisa kurangi 297 ton emisi karbon

    Aksi padam lampu 60 menit bisa kurangi 297 ton emisi karbon

    Sejumlah kendaraan melintas saat pemadaman lampu penerangan jalan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (29/6/2024). Pemprov DKI Jakarta memadamkan lampu selama 60 menit mulai pukul 20.30-21.30 WIB di sejumlah titik Ibu Kota dalam rangka aksi hemat energi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.

    Aksi padam lampu 60 menit bisa kurangi 297 ton emisi karbon
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 27 April 2025 – 22:13 WIB

    Elshinta.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut aksi pemadaman lampu dari pukul 20.30 hingga 21.30 WIB pada 26 April 2024 dapat mengurangi 297,77 ton emisi karbon dan menghemat Rp538 juta.

    “Kami sangat mengapresiasi masyarakat yang sudah ikut berperan memadamkan lampu,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, berdasarkan data PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya yang menghitung pemadaman selama satu jam itu menunjukkan terjadi penghematan konsumsi listrik sebesar 372 Megawatt-jam  (MWh).

    Jumlah tersebut kata Asep, diperoleh penghematan sebesar Rp538 juta dihitung berdasarkan penghematan listrik. Selain itu, tercatat penurunan emisi karbon sebesar 297,77 ton CO2e (karbondioksida ekuivalen).

    Menurut dia, angka tersebut menunjukkan bahwa aksi hemat energi ini memiliki dampak yang signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca, bahkan penghematan biaya.

    ”Aksi pemadaman menghasilkan penghematan yang signifikan dibandingkan aksi-aksi sebelumnya,” katanya.

    Asep menambahkan bahwa aksi tersebut memiliki dampak yang signifikan, untuk itu program ini terus dilaksanakan beberapa kali per tahun, dengan harapan warga Jakarta dapat membiasakan perilaku hemat energi di dalam kehidupan sehari-hari.

    Ia menjelaskan aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon ini dapat dilakukan oleh seluruh warga Jakarta, dengan melakukan beberapa langkah kecil di rumah masing-masing, seperti menggunakan peralatan yang hemat energi, serta mematikan alat elektronik bahkan lampu saat tidak digunakan.

    “Jika dilakukan secara konsisten, kita bisa menciptakan Kota Jakarta yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon dengan memadamkan lampu di sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta, Sabtu (26/4) selama 60 menit dari pukul 20.30 sampai 21.30 WIB dalam rangka Peringatan Hari Bumi.

    Dalam aksi tersebut, lampu-lampu penerangan di jalan protokol bahkan jalan arteri di lima wilayah Jakarta, ikon Kota Jakarta seperti Monumen Nasional (Monas), Patung Arjuna Wiwaha, Patung Selamat Datang Bundaran Hotel Indonesia (HI), Patung Pemuda, Patung Jenderal Sudirman, hingga Balai Kota Provinsi DKI Jakarta menjadi gelap selama 60 menit.

    Sumber : Antara

  • Jam Operasional dan Rute Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera

    Jam Operasional dan Rute Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar gembira bagi para komuter yang beraktivitas antara Jakarta Selatan dan kawasan Alam Sutera di Tangerang Selatan.

    Per tanggal 24 April 2025, layanan transportasi publik Transjabodetabek secara resmi meluncurkan rute baru yang menghubungkan dua pusat aktivitas penting ini, yaitu Terminal Blok M dan kawasan Alam Sutera (S61).

    Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi mobilitas, mengurangi kemacetan, serta memberikan alternatif transportasi yang nyaman dan terjangkau bagi masyarakat.

    Peluncuran rute baru ini merupakan respons terhadap tingginya permintaan akan konektivitas langsung antara Jakarta Selatan, yang merupakan pusat bisnis dan hiburan, dengan Alam Sutera, kawasan residensial dan komersial yang berkembang pesat di Tangerang Selatan.

    Selama ini, perjalanan antara kedua wilayah tersebut seringkali memakan waktu dan memerlukan beberapa kali transit, sehingga kehadiran rute Transjabodetabek ini menjadi angin segar bagi para pengguna transportasi publik.

    Jam Operasional Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera

    Menurut informasi resmi yang dirilis oleh pihak Transjabodetabek, rute Blok M-Alam Sutera (S61) akan beroperasi setiap hari, mulai dari hari Senin hingga Minggu.

    Jam operasional layanan ini juga cukup luas, yaitu mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.00 WIB. Dengan jam operasional yang panjang ini, diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan mobilitas masyarakat pada berbagai waktu, baik untuk keperluan bekerja, belajar, maupun aktivitas lainnya.

    Fleksibilitas jam operasional ini menjadi salah satu keunggulan utama Transjabodetabek, sejalan dengan tren transportasi publik modern yang berupaya untuk melayani kebutuhan masyarakat secara maksimal.

    Rute Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera

    Rute baru Transjabodetabek ini telah dirancang untuk menjangkau titik-titik penting di kedua kawasan, memastikan kemudahan akses bagi para penumpang. Berikut adalah detail rute perjalanan dari Alam Sutera menuju Blok M (S61):

    Alam Sutera – Blok M:

    Perjalanan dimulai dari kawasan Alam Sutera, kemudian bus akan melintasi Jalan Alam Sutera Boulevard, sebuah arteri utama di kawasan tersebut.

    Selanjutnya, bus akan melanjutkan perjalanan melalui Jalan Jalur Sutera Boulevard, yang menghubungkan berbagai area residensial dan komersial di Alam Sutera.

    Setelah itu, bus akan memasuki Jalan Tol Jakarta-Merak, memanfaatkan infrastruktur jalan tol untuk mempercepat perjalanan menuju Jakarta.

    Di dalam kota Jakarta, bus akan keluar di Jalan Tol S.Parman, sebuah ruas tol penting yang menghubungkan Jakarta Barat dengan Jakarta Pusat dan Selatan.

    Dinas Perhubungan DKI dan Transjakarta melakukan uji coba rute Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera, Jakarta, Selasa (15/4/2025). /ANTARA/Luthfia Miranda Putri

    Perjalanan di dalam kota dilanjutkan melalui Jalan Jenderal Sudirman, salah satu jalan protokol utama di Jakarta yang menjadi pusat perkantoran dan bisnis.

    Kemudian, bus akan melintasi Jalan Sisingamangaraja, jalan arteri yang menghubungkan kawasan Sudirman dengan Blok M. Rute dilanjutkan melalui Jalan Panglima Polim, yang dikenal dengan berbagai pusat perbelanjaan dan kuliner.

    Akhirnya, bus akan tiba di Terminal Blok M, sebuah hub transportasi utama di Jakarta Selatan yang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya seperti MRT Jakarta dan bus kota.

    Sebaliknya, rute dari Blok M menuju Alam Sutera adalah sebagai berikut:

    Blok M – Alam Sutera:

    Perjalanan dimulai dari Terminal Blok M, kemudian bus akan melalui Jalan Trunojoyo, jalan arteri yang menghubungkan Blok M dengan kawasan Senayan. Selanjutnya, bus akan melanjutkan perjalanan melalui Jalan Sisingamangaraja, kembali menuju arah selatan Jakarta.

    Bus kemudian akan melintasi Jalan Jenderal Sudirman, kembali melewati jantung bisnis Jakarta. Perjalanan dilanjutkan melalui Jalan Gatot Subroto, jalan arteri penting yang menghubungkan Jakarta Selatan dengan Jakarta Timur dan Barat.

    Setelah itu, bus akan memasuki Jalan Tol S.Parman, kembali memanfaatkan jalan tol untuk perjalanan yang lebih efisien menuju Tangerang. Di luar kota Jakarta, bus akan keluar di Jalan Tol Jakarta-Merak, melanjutkan perjalanan ke arah barat.

    Kemudian, bus akan keluar di Jalan Muaran Mede, sebuah akses jalan menuju kawasan Alam Sutera. Perjalanan dilanjutkan melalui Jalan Jalur Sutera Boulevard dan Jalan Alam Sutera Boulevard, hingga akhirnya tiba kembali di kawasan Alam Sutera.

    Detail rute ini menunjukkan bahwa Transjabodetabek berupaya untuk menjangkau titik-titik strategis di kedua kawasan, memfasilitasi mobilitas para komuter secara langsung dan efisien.

    Peluncuran rute baru Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera (S61) diharapkan dapat memberikan sejumlah dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

    Salah satu dampak utama yang diantisipasi adalah pengurangan kemacetan di ruas-ruas jalan utama yang selama ini menjadi jalur utama para komuter antara kedua wilayah tersebut, terutama di Jalan Tol Jakarta-Merak dan jalan-jalan arteri di Jakarta Selatan.

    Dengan adanya alternatif transportasi publik yang nyaman dan terjangkau, diharapkan sebagian masyarakat akan beralih dari penggunaan kendaraan pribadi.

    Selain itu, rute baru ini juga diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat yang tinggal di Alam Sutera dan bekerja atau memiliki kepentingan di Jakarta Selatan, maupun sebaliknya.

    Dengan layanan transportasi langsung, waktu tempuh perjalanan diharapkan dapat berkurang secara signifikan, sehingga meningkatkan efisiensi waktu dan produktivitas.

    Peningkatan aksesibilitas ini juga dapat berdampak positif pada sektor ekonomi dan sosial di kedua wilayah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pramono Bakal Bangun Patung Baru MH Thamrin dengan Pose Berpikir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 April 2025

    Pramono Bakal Bangun Patung Baru MH Thamrin dengan Pose Berpikir Megapolitan 26 April 2025

    Pramono Bakal Bangun Patung Baru MH Thamrin dengan Pose Berpikir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan membangun patung tokoh pahlawan nasional Mohammad Husni (MH) Thamrin yang baru di persimpangan Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
    Rencananya, patung yang akan dibangun itu akan menggambarkan MH Thamrin dalam posisi sedang berpikir.
    “Saya hanya meminta kepada pematungnya yang akan membuat, buat wajah MH Thamrin, tangan dan wajahnya MH Thamrin yang sedang berpikir,” kata Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    dalam sambutannya pada acara Lebaran Betawi 2025 di Monas, Sabtu (26/4/2025).
    Pramono menuturkan, ide
    pembuatan patung baru MH Thamrin
    berawal ketika dirinya berdiskusi dengan Gubernur Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo (Foke), beberapa waktu lalu.
    Saat itu, Pramono bertanya mengenai kapan pembuatan
    patung MH Thamrin
    berukuran kecil yang berada di persimpangan Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan MH Thamrin.
    “Saya tanya kepada beliau, ‘Siapa yang bangun ini dulu?’. Beliau bilang, ‘Ini di era Bang Yos dan era saya, tetapi izinnya dari Istana’, enggak ada yang berani minta izin di istana’,” kata Pramono.
    Setelah mendengar penjelasan Foke, Pramono lantas ingin membuat patung baru MH Thamrin tepat di Jalan MH Thamrin.
    “Saya bilang, ‘Bang, kenapa tidak diletakkan di Jalan MH Thamrin. Namanya juga MH Thamrin, sebagai simbol utama Jakarta, harus diletakkan di MH Thamrin’,” ujar Pramono.
    Pramono pun memohon kepada keluarga MH Thamrin untuk mengizinkan gagasannya tersebut. Ia berjanji akan merealisasikan pembuatan patung MH Thamrin dalam waktu dekat.
    “Saya minta izin keluarga MH Thamrin, nanti dalam waktu dekat akan kami bangun, bukan dipindahkan. Akan kami bangun patung MH Thamrin yang representatif, dan saya tahu bahwa MH Thamrin ini adalah pemikir orang Betawi,” ungkap Pramono.
    Selain itu, Pramono menginginkan agar patung MH Thamrin yang akan dibangun tak boleh kalah dengan patung Jenderal Besar Soedirman di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.
    “Enggak boleh kalah sama Jalan Jenderal Soedirman, patung Soedirman. Karena ini adalah jalan utama kita,” tegas dia.
    Pramono pun merasa yakin bahwa pemerintah pusat setuju dengan gagasannya tersebut.
    “Saya yakin, pemerintah pusat pasti setuju dengan gagasan dan ide ini. Karena ini untuk kebaikan kita bersama, dalam kita memberikan penghormatan kepada tokoh utama Betawi,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lepas Kontingen dari Dumai, Kapolres Tekankan Peran Pramuka di Jambore Karhutla

    Lepas Kontingen dari Dumai, Kapolres Tekankan Peran Pramuka di Jambore Karhutla

    Dumai

    Polres Dumai melepas pramuka peserta Jambore Karhutla 2025 ke Tahura Sultan Syarif Hasyim, Minas Jaya, Kabupaten Siak. Polres Dumai menekankan pramuka berperan penting dalam pelestarian alam.

    “Gerakan pramuka memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan dan alam, melalui pendidikan dan kegiatan yang mendukung pelestarian lingkungan. Ini adalah bagian dari pendidikan karakter,” ujar Kapolres Dumai AKBP Hardi Dinata, dalam keterangannya, Kamis (24/4/2025).

    AKBP Hardi menjelaskan kegiatan Jambore Karhutla ini merupakan upaya konkret dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jambore Karhutla, menurut dia, bukan hanya sekadar berkemah, tetapi bukti keseriusan TNI-Polri dan pemerintahan dalam upaya pencegahan bencana karhutla.

    Kapolres Dumai AKBP Hardi Dinata melepas kontingen pramuka untuk mengikuti Jambore Karhutla 2025 di Tahura, Minas Jaya, Kabupaten Siak. (Foto: dok. Istimewa)

    “Kegiatan ini bukan hanya tentang berkumpul dan berkemah, tapi juga menjadi simbol keseriusan dan inovasi kita dalam menghadapi tantangan Karhutla secara kolaboratif,” jelasnya.

    Kapolres AKBP Dinata menyampaikan terima kasih kepada pramuka Kwarcab Wilayah II Disdik Provinsi Riau atas peran sertanya dalam kegiatan Jambore Karhutla ini. Ia berharap Jambore Karhutla ini memberikan dampak positif dalam upaya melestarikan alam di Bumi Lancang Kuning.

    Pramuka berperan penting dalam menjaga pelestarian lingkungan. (Foto: dok. Istimewa)

    Apel Pelepasan Pemberangkatan Peserta Jambore Karhutla 2025 ini berlangsung di Lapangan Polres Dumai, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Buluh Kasap, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Kamis (24/4) pagi tadi. Tamu undangan yang hadir antara lain Kacab Wilayah II Disdik Provinsi Riau, Setyo Sunarso, Kadis Kopar Kota Dumai yang diwakili Norzan, Ketua Kwarcab Kota Dumai, Eko Wardoyo, Wakil Ketua Kwarcab, Bujang Alwi, Ka Sekretaris Kwarcab, Yuston, serta Ka Gudep Putri SMA YKPP Bukit Datuk, Wulan.

    (mei/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ada aksi padamkan listrik serentak selama sejam pada 26 April 2025

    Ada aksi padamkan listrik serentak selama sejam pada 26 April 2025

    Sejumlah kendaraan melintas saat pemadaman lampu penerangan jalan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (29/6/2024). Pemprov DKI Jakarta memadamkan lampu selama 60 menit mulai pukul 20.30-21.30 WIB di sejumlah titik Ibu Kota dalam rangka aksi hemat energi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

    Ada aksi padamkan listrik serentak selama sejam pada 26 April 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 24 April 2025 – 13:40 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mengadakan kegiatan bertajuk “Aksi Satu Jam untuk Bumi”, yakni memadamkan listrik dan lampu secara serentak selama satu jam pada 26 April 2025 dalam rangka peringatan Hari Bumi.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto di Jakarta, Kamis, mengatakan, pemadaman berlangsung mulai pukul 20.30 hingga 21.30 di jalan protokol dan jalan arteri di lima wilayah.

    Pemadaman juga meliputi seluruh bangunan atau gedung Kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, termasuk gedung swasta, komersial, pusat perbelanjaan, restoran, hotel dan apartemen.

    Asep mengatakan, aksi ini merupakan bagian dari upaya pengurangan emisi gas rumah kaca di Jakarta.

    “Pemadaman lampu selama satu jam ini mampu memberikan dampak nyata seperti penghematan konsumsi listrik, efisiensi ekonomi serta penurunan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim,” kata dia.

    Asep mengajak masyarakat Jakarta turut berpartisipasi dari rumah masing-masing dengan mematikan lampu selama 60 menit.

    Aksi pemadaman lampu dan listrik sekaligus menjadi momen refleksi meningkatkan kesadaran lingkungan di tengah pesatnya pembangunan kota.

    Adapun jalan protokol dan arteri yang akan dilakukan pemadaman selama satu jam pada 26 April 2025, yakni Jakarta Pusat meliputi Jalan Sudirman (Dukuh Atas sampai Gedung Sampoerna Strategic) dan Jalan MH Thamrin.

    Kemudian, Jalan Medan Merdeka (kecuali Medan Merdeka Utara depan Istana Presiden) Jalan Gerbang Pemuda-Jalan Asia Afrika, Halaman Kantor Balai Kota dan Kantor Wali Kota Jakarta Pusat.

    Selanjutnya Jakarta Utara termasuk Jalan Yos Sudarso, Komplek Kantor Wali Kota Jakarta Utara dan Jalan Perintis Kemerdekaan.

    Wilayah Jakarta Barat meliputi Jalan Daan Mogot, Jalan Kembangan Raya (depan Kantor Wali Kota Jakarta Barat) dan Komplek Kantor Wali Kota Jakarta Barat

    Lalu Jakarta Timur, yakni Jalan Dr Sumarno, Jalan Perintis Kemerdekaan dan Komplek Kantor Wali Kota Jakarta Timur.

    Sementara di Jakarta Selatan, yakni Jalan Prapanca Raya, Jalan Gerbang Pemuda-Jalan Asia Afrika, Jalan Sudirman (Gedung Sampoerna Strategic-Patung Pemuda) dan Jalan Rasuna Said.

    Sumber : Antara

  • Tradisi temanten tebu tandai musim giling PG Rendeng Kudus

    Tradisi temanten tebu tandai musim giling PG Rendeng Kudus

    Kudus (ANTARA) – Musim giling Pabrik Gula (PG) Rendeng Kudus, Jawa Tengah, ditandai dengan prosesi “Temanten Tebu” atau “pernikahan” dua batang tebu yang digelar, Kamis.

    Ritual yang sudah berusia puluhan tahun tersebut, digelar di halaman pabrik yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, Kudus yang diawali dengan arak temanten tebu yang diikuti 26 peserta.

    Ritual tersebut layaknya prosesi pernikahan antara “pengantin laki-laki” bernama Sri Narendra Rosan Prakoso dan “pengantin wanita” bernama Sri Ratu Rosan Ayu Nan Indah.

    Acara tersebut dimeriahkan kesenian barongan sebelum temanten tebu beserta pengiringnya dimasukkan ke mesin penggilingan.

    “Kami apresiasi dan mendukung acara kirab temanten tebu ini sebagai bagian dari kearifan lokal. Semoga target penggilingan tebu dan produksi gula juga tercapai,” kata Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat menghadiri acara peresmian proses awal giling tebu di PG Rendeng Kudus, Kamis.

    Apalagi, kata dia, PG Rendeng juga menyerap tenaga kerja cukup banyak, sehingga ketika target terpenuhi tentunya pekerja dan petani juga ikut menikmati.

    Ia berharap proses musim giling tahun ini dapat berjalan lancar dan keselamatan bagi para pekerjanya, peralatannya, dan bahan bakunya juga tercukupi.

    Sementara itu, Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara Haryanto mengungkapkan pada musim giling tahun 2025 memiliki target giling tebu sebanyak 312.000 ton tebu dari lahan yang tersebar di sejumlah kabupaten di Eks Keresidenan Pati.

    Adapun target produksi gulanya pada musim giling tahun ini sebanyak 20.000 ton. Sedangkan target pencapaian rendemen tebu pada periode giling tahun ini sebesar 7,15 persen.

    Dengan adanya ritual temanten tebu, maka musim giling tahun 2025 di PG Rendeng yang direncanakan berlangsung selama 125 hari akan dimulai 4 Mei 2025.

    Pewarta: Akhmad Nazaruddin
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025