CFD Sudirman-Thamrin Digelar Lagi Minggu Ini
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan kembali menggelar kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau
Car Free Day
(CFD) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Minggu (1/6/2025).
“CFD tetap dilaksanakan (1 Juni 2025),” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo dilansir dari
Antara
, Jumat (30/5/2025).
Adapun kegiatan CFD Sudirman-Thamrin berlangsung pada pukul 06.00–10.00 WIB. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan ruang publik ini secara tertib dan aman.
Sebelumnya, kegiatan CFD Sudirman-Thamrin pada Minggu (25/5/2025) lalu ditiadakan karena adanya pengamanan untuk kegiatan internasional.
Saat itu, Perdana Menteri (PM) Tiongkok, Li Qiang, sedang melakukan kunjungan yang melintasi kawasan Sudirman–Thamrin.
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta berencana menghadirkan panggung musik di area HBKB dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membangun dan memperkuat kebudayaan.
Panggung musik telah diuji coba di kawasan Dukuh Atas, dan ke depannya akan digelar pula di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) serta Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tempat Fasum: Jalan Jenderal Sudirman
-
/data/photo/2025/03/02/67c3d31282786.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
CFD Sudirman-Thamrin Digelar Lagi Minggu Ini Megapolitan 30 Mei 2025
-

Catat! Jalanan Jakarta Bebas Ganjil-Genap Jumat 30 Mei 2025
Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi meniadakan sistem pembatasan kendaraan ganjil-genap pada hari ini. Hal itu dikarenakan tanggal libur nasional.
“Sehubungan dengan perayaan Hari Kenaikan Yesus Kristus 29-30 Mei 2025, ketentuan Ganjil Genap (Gage) di Jakarta DITIADAKAN,” tulis Dinas Perhubungan DKI Jakarta di media sosial Instagram, dikutip Jumat (30/5/2025).
“Pergub DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019 Pasal 3 ayat (3): Pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil genap tidak diberlakukan pada hari Sabtu, Minggu dan HARI LIBUR NASIONAL yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden,” tambah Dishub DKI Jakarta.
Selain itu ada juga Surat Keputusan Bersama Menteri Agama Nomor 1017 Tahun 2024, Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2024 dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025. Meski demikian para pengguna jalan agar dapat menyesuaikan peraturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan.
Perlu diketahui, ada 26 ruas jalan di Jakarta yang memberlakukan ganjil-genap di DKI. Yakni:
Jakarta Pusat
Jalan Gajah Mada
Jalan Hayam Wuruk
Jalan Majapahit
Jalan Medan Merdeka Barat
Jalan MH Thamrin
Jalan Jenderal Sudirman
Jalan Balikpapan
Jalan Kyai Caringin
Jalan Salemba Raya sisi Barat dan Jalan Salemba Raya sisi Timur (mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Jalan Diponegoro)
Jalan Kramat Raya
Jalan Stasiun Senen
Jalan Gunung Sahari
Jakarta Selatan
Jalan Sisingamangaraja
Jalan Panglima Polim
Jalan Fatmawati
Jalan Suryopranoto
Jalan Gatot Subroto
Jalan HR Rasuna Said
Jakarta Timur
Jalan MT Haryono
Jalan D.I Pandjaitan
Jalan Jenderal Ahmad Yani
Jalan Pramuka
Jakarta Barat
Jalan Pintu Besar Selatan
Jalan Tomang Raya
Jalan Jenderal S Parman
(sef/sef)
-

PT Vale Kantongi IUPK hingga 2035 Tanpa Pelepasan Lahan, Dianggap Pencapaian Penting
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk mendapat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) hingga 28 Desember 2035. Itu dianggap pencapaian penting di 2024.
Hal tersebut terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024. Digelar dalam format hybrid, yaitu secara fisik di Financial Hall, Graha CIMB Niaga Lantai 2, Jalan Jenderal Sudirman No. 58, Jakarta.
Kemudian secara virtual melalui platform eASY.KSEI milik PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
“Dalam pencapaian penting lainnya, PT Vale berhasil memperoleh perpanjangan izin operasional dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) tanpa pelepasan lahan,” tulis keterangan resmi PT Vale, dikutip Rabu (28/5/2025).
IUPK itu diketahui terima pada 13 Mei 2024. Dianggap memberi kepastian hukum terhadap wilayah konsesi yang dikelola Vale.
Sebagai pemegang IUPK, PT Vale kini diwajibkan untuk membayarkan bagi hasil IUPK sebesar 10% dari Laba Bersih kepada Pemerintah Republik Indonesia, sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini juga berarti meningkatkan kontribusi Perseroan kepada negara dan daerah.
IUPK tersebut dapat diperpanjang lebih lanjut (setiap perpanjangan untuk jangka waktu 10 tahun) sesuai ketentuan yang
berlaku.
(Adv/Fajar) -
/data/photo/2025/05/28/6836f6586c81d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan Megapolitan 29 Mei 2025
Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tingginya volume kendaraan di sejumlah jalan Jakarta pada Rabu (28/5/2025) sore hingga malam disebut menjadi penyebab utama macet horor.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengatakan, terdapat peningkatan volume kendaraan secara bersamaan di beberapa ruas jalan Jakarta.
“Penyebab macet yang utama, yang pertama adalah peningkatan volume kendaraan pada ruas-ruas jalan tertentu yang akhirnya berdampak memang pada kepadatan beberapa ruas jalan,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (29/5/2025).
Menurut Komarudin, titik yang mengalami peningkatan volume kendaraan paling signifikan adalah kawasan SCBD dan Jalan Jenderal Sudirman.
Kendaraan yang masuk dari Jalan Jenderal Sudirman atau Bundaran HI menuju SCBD disebut terkunci pergerakannya.
Hal itu menyebabkan arus lalu lintas dari sejumlah titik lain, seperti Cawang, tidak dapat bergerak.
“Jalan Sudirman itu dampak dari situasi di kawasan SCBD yang kemarin sampai dengan sampai
stuck
,” sebutnya.
Kemacetan juga terjadi di kawasan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, hingga Pasar Minggu.
Peningkatan volume kendaraan juga terlihat di jalan tol dari arah Slipi menuju Cawang. Kendaraan besar seperti truk yang sudah masuk ke tol juga menambah kepadatan lalu lintas.
Selain itu, jam pulang kantor menuju akhir pekan juga disebut menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah kendaraan.
“Ini bersamaan dengan aktivitas masyarakat keluar kantor,” kata Komarudin.
Komarudin pun membantah macet parah Jakarta imbas pengalihan arus lalu lintas untuk pengamanan kunjungan kenegaraan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
“Saya memastikan, karena kami di lapangan semuanya, bahwa hal itu bukan disebabkan faktor dari perjalanan kenegaraan,” katanya.
Komarudin menyebutkan, mobil yang ditumpangi Macron pun ikut terjebak dalam kemacetan saat bertolak dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ke Jalan TB Simatupang atau ASEAN.
“Bahkan beliau juga tidak bisa diberikan prioritas penuh sebagaimana lazimnya tamu-tamu negara yang baik,” tambahnya.
Selain Macron, Ibu Negara Perancis Brigitte Macron yang secara terpisah berkunjung ke Museum Nasional juga terhambat kemacetan.
Sebelumnya diberitakan,
macet Jakarta
mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur.
Arus dari Basura ke underpass DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/28/6836f6586c81d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Kemacetan “Horor” Jakarta Rabu Sore hingga Malam, Ini Sebabnya Megapolitan
Kemacetan “Horor” Jakarta Rabu Sore hingga Malam, Ini Sebabnya
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah ruas jalan utama di Jakarta lumpuh pada Rabu (28/5/2025) sore hingga malam hari.
Kemacetan
parah mengular di sejumlah ruas jalan utama, terutama di kawasan Jalan Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono.
Pihak kepolisian menyebut ada dua penyebab utama
kemacetan
horor ini, yakni libur panjang dan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan, bahwa banyak warga memilih untuk pulang lebih awal menyambut libur panjang yang dimulai Kamis (29/5/2025).
“Selain memang peningkatan volume (kendaraan), besok tanggal merah, banyak masyarakat yang pulang lebih cepat,” kata Argo saat dikonfirmasi.
Namun, bukan hanya itu. Pengalihan jalur imbas pengamanan iring-iringan Presiden Macron juga dinilai sebagai faktor signifikan.
“Ada imbas pengalihan jalan perjalanan rangkaian kenegaraan Presiden Prancis, sudah berimbas di beberapa ruas jalan,” tambah Argo.
Jalan Gatot Subroto Lumpuh
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Komaruddin menyebutkan, bahwa lonjakan volume kendaraan menjadi penyebab utama kemacetan parah, terutama di Jalan Gatot Subroto.
Titik padat terpantau mulai dari Exit Tol Semanggi hingga tikungan menuju Jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan Markas Polda Metro Jaya.
Komaruddin, yang turun langsung ke lapangan, tidak menyebutkan secara pasti lokasi dirinya saat dihubungi.
Namun, seorang anggota Ditlantas Polda Metro Jaya menduga ia sedang berada di kawasan ASEAN, Jakarta Selatan, lokasi lintasan Presiden Macron setelah kunjungan ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
“Pak Dirlantas memang biasa di lapangan. Kalau sekarang kan ada Presiden Prancis kunjungan, kemungkinan Pak Dirlantas di ASEAN jaganya,” ujar petugas yang enggan disebutkan namanya.
Pengalihan Arus dan Antrean Mengular
Pantauan di lokasi menunjukkan, kemacetan terjadi sejak sore hari dan makin parah menjelang malam.
Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi dan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah rombongan Presiden Macron melintasi jalur tersebut.
Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur. Arus dari Basura ke underpass D.I.
Panjaitan menuju Tebet
macet
total, dengan kendaraan hanya mampu melaju sekitar 5 km per jam. Sementara arah sebaliknya terpantau lebih lancar.
Di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga 1,1 kilometer.
Kondisi ini diperparah oleh tingginya jumlah kendaraan pribadi, serta kehadiran bus, truk logistik, dan angkot yang ikut menyumbang kepadatan.
Imbas Agenda Kenegaraan
Polda Metro Jaya sebelumnya telah mengumumkan pengaturan lalu lintas di sejumlah ruas jalan protokol pada 27–29 Mei 2025 untuk mendukung kelancaran agenda kenegaraan Presiden Macron.
Pengalihan jalur dilakukan di berbagai titik strategis seperti:
Langkah ini dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan dan keamanan bagi tamu negara. Namun, dampaknya terhadap lalu lintas ibu kota tak bisa dihindari.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah tuan rumah yang baik di mata dunia,” demikian imbauan dari unggahan resmi akun X @
TMCPoldaMetro
.
Hingga Rabu malam, polisi masih berjibaku mengurai kemacetan yang terjadi di berbagai titik.
Polda Metro Jaya juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang timbul.
(Reporter: Hanifah Salsabila, Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Larissa Huda, Akhdi Martin Pratama)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Polisi Ungkap Penyebab Jakarta Macet Sejak Sore, Bukan karena Kunjungan Macron
Jakarta –
Menjelang long weekend, malam ini Jakarta mengalami kemacetan di sejumlah titik. Polda Metro Jaya memastikan kemacetan bukan karena rekayasa lalu lintas (lalin) atas kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
“Bukan (karena rekayasa lalin), bahkan rombongan beliau (Macron) tidak bisa prioritas penuh. Giat pagi dan siang berjalan lancar,” ujar Dirlantas Polda Metro Komarudin kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).
Komarudin menyebut kemacetan itu diakibatkan volume kendaraan yang membeludak. Serta beberapa penyempitan jalan di sejumlah ruas.
“Hanya sore menjelang malam ada peningkatan volume yang bersamaan, serta beberapa ruas jalan yang ada penyempitan,” katanya.
Kemudian, dia mencatat belum ada pergerakan yang masif ke luar Jakarta menjelang libur panjang ini.
“Untuk arus lalin ke luar Jakarta belum terlihat ada peningkatan sebagaimana giat masyarakat libur panjang,” katanya.
Diketahui, rekayasa lalin di sejumlah jalan protokol diterapkan pada 27-29 Mei 2025 dalam rangka kunjungan Macron. Ruas jalan yang akan diterapkan pengaturan lalu lintas, yakni Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Gatot Subroto, Jalan Asia Afrika dan Jalan Gerbang Pemuda.
“Diimbau kepada masyarakat Jakarta yang melintasi Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin-Jalan Gatot Subroto-Jalan Asia Afrika-Jalan Gerbang Pemuda untuk dapat memberikan jalan prioritas kepada kendaraan tamu negara,” tulis Polda Metro Jaya dalam unggahan di akun Instagram resmi, Minggu (26/5).
(azh/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-
/data/photo/2025/05/28/6836e6ba00192.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Depan Polda Metro Jaya Macet Parah, Arus Jalan Arah Sudirman Dialihkan Megapolitan
Depan Polda Metro Jaya Macet Parah, Arus Jalan Arah Sudirman Dialihkan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kemacetan parah terjadi di
Jalan Gatot Subroto
menuju
Jalan Sudirman
, Jakarta Selatan, pada Rabu (28/5/2025) siang hingga sore.
Kemacetan ini dimulai dari Exit Tol Semanggi dan terlihat jelas hingga tikungan menuju Jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan pintu utama Markas
Polda Metro Jaya
, Jakarta Selatan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin saat dikonfirmasi.
“Kemacetan dari Sudirman ke Gatsu, karena volume (kendaraan). Termasuk crossing keluaran dari tol, crossing ke arah Sudirman ke arah Senayan.” katanya dalam sambungan telepon, Rabu.
Pantauan
Kompas.com,
kendaraan roda empat terlihat tidak bergerak, sementara sepeda motor masih dapat melintas dan menyalip kendaraan lainnya.
Sambil menunggu kemacetan terurai, seorang pengendara motor sempat menikmati camilan bersama kerabat yang ia boncengi di belakang.
Di depan pintu masuk Polda Metro Jaya, kemacetan semakin parah akibat adanya kendaraan yang keluar dan masuk area tersebut.
Beberapa anggota kepolisian terlihat memantau situasi kemacetan dan membantu mengarahkan pengendara.
Kemacetan ini diketahui terjadi karena volume kendaraan yang tinggi.
“Saat ini (kemacetan) masih karena volume kendaraan (tinggi),” Komarudin.
Suara klakson sesekali terdengar bersahut-sahutan di sepanjang jalan.
Selain itu, kemacetan juga diketahui terjadi di kawasan SCBD menuju Jalan Gatot Subroto.
Kepadatan mulai sedikit terurai pada pukul 14.20 WIB setelah pihak kepolisian menutup tikungan akses menuju Jalan Jenderal Sudirman.
Kendaraan roda empat pun dialihkan kembali ke Jalan Gatot Subroto arah Slipi.
Kemacetan ini diperkirakan terjadi sejak pukul 13.28 WIB siang. Saat ini, kepolisian masih berusaha untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas.
“Sekarang masih diurai ya,” kata Komarudin sebelum menutup panggilan telepon dan melanjutkan tugasnya di jalan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Ganjil genap pekan depan hanya tiga hari
tanggal 29-30 Mei 2025 gage (ganjil genap) ditiadakan karena Hari Libur Nasional (Kenaikan Isa Almasih dan cuti bersama)
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan sistem ganjil-genap untuk kendaraan pribadi di Jakarta pada pekan depan hanya berlangsung tiga hari yakni 26, 27, dan 28 Mei 2025, sementara pada 29 dan 30 Mei 2025 ditiadakan.
“Pekan depan, tanggal 29-30 Mei 2025 gage (ganjil genap) ditiadakan karena Hari Libur Nasional (Kenaikan Isa Almasih dan cuti bersama),” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo melalui pesan singkatnya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Peniadaan sistem ganjil genap ini sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 tahun 2019 pasal 3 ayat 3 bahwa sistem gage tidak diberlakukan pada hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional.
Selain itu, ini juga merujuk Surat Keputusan Bersama Menteri Agama Nomor 1017 tahun 2024, Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 tahun 2024, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 2 tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2025.
Syafrin mengatakan penerapan sistem ganjil genap di 25 lokasi Jakarta untuk mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi, alih-alih kebijakan sistem jalan berbayar secara elektronik (Electronic Road Pricing/ERP).
Jakarta Pusat meliputi Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Majapahit, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.
Kemudian, Jalan Salemba Raya sisi barat dan Jalan Salemba Raya sisi timur (mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Jalan Diponegoro), Jalan Kramat Raya, Jalan Stasiun Senen, Jalan Pintu Besar Selatan dan Jalan Gunung Sahari.
Di Jakarta Selatan, yakni Jalan Sisingamangaraja, Jalan Panglima Polim, Jalan Fatmawati, Jalan Balikpapan, Jalan Kyai Caringin, Jalan Suryopranoto, Jalan Gatot Subroto dan Jalan HR Rasuna Said.
Sedangkan di Jakarta Barat dan Jakarta Timur, yakni Jalan Tomang Raya, Jalan Jenderal S Parman, Jalan MT Haryono, Jalan DI Pandjaitan dan Jalan Jenderal A Yani.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

