Tempat Fasum: Istora Senayan

  • Fajar / Rian Balas Dendam untuk Mencapai Final

    Fajar / Rian Balas Dendam untuk Mencapai Final

    JAKARTA – Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto balas dendam atas Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh untuk mencapai final di Indonesia Masters 2025.

    Mereka menang dua gim langsung 21-14 dan 24-22 atas pasangan Thailand tersebut di Stadion Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu, 25 Januari 2025 malam WIB.

    “Permainan kami lebih baik. Saya kira semakin hari kami bisa menampilkan perubahan. Semoga besok bisa lebih baik biar bisa juara di sini,” ujar Fajar usai laga.

    Ini adalah bentrokan kedua beruntun antara kedua pasangan tersebut setelah babak kedua India Open pekan lalu. Ketika itu Fajar/Rian kalah dalam laga tiga gim.

    Di babak final besok Fajar/Rian akan berhadapan dengan pasangan Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee. Ganda ini ke final usai menekuk rekan senegara mereka, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

    Fajar/Rian di atas kertas memimpin rekor menang-kalah 4-0. Namun, kemenangan terakhir di Kumamoto Masters Jepang 2024 lalu berlangsung tiga gim.

    “Terakhir kami menangnya tiga gim. Jadi, besok semoga kami bisa menjaga stamina yang baik dan bisa bertempur melawan mereka,” ujar Fajar.

    Total Indonesia menempatkan dua wakil di babak final ajang berlevel Super 500 BWF ini. Satu tiket lainnya didapat oleh pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie.

    Jonatan sendiri melewati babak semifinal dengan mengalahkan tunggal Chinese Taipei, Wang Tzu Wei. Dia memenangi pertarungan kompetitif ke-18 mereka dalam dua gim langsung.

    Fajar/Rian dan Jonatan sama-sama pernah menjadi juara di Indonesia Masters. Fajar/Rian terlebih dahulu juara di tahun 2022, diikuti Jonatan di tahun berikutnya.

  • Tembus Ranking 8 Dunia Tapi Gagal di Indonesia Masters, Ana/Tiwi Tak Mau Termakan Ekspektasi Netizen

    Tembus Ranking 8 Dunia Tapi Gagal di Indonesia Masters, Ana/Tiwi Tak Mau Termakan Ekspektasi Netizen

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pertiwi, baru saja menyelesaikan perjuangannya di Indonesia Masters 2025.

    Langkah mereka terhenti di babak perempatfinal saat bersua Kim Hye-jeong/Kong Hee-yong (Korea Selatan).

    Dalam duel salama 1 jam 17 menit, ganda putri nomor satu di Indonesia itu takluk dengan skor akhir 18-21, 21-13, 11-21.

    Keduanya menegaskan kekalahan ini bukan karena terbebani oleh oleh ekspektasi netizen.

    Seperti diketahui, Ana/Tiwi kini sudah bertengger di peringkat kedelapan dunia sejak 13 Januari lalu.

    “Kami tidak memikirkan terlalu dalam ekspektasi orang,” ujar Anak kepada wartawan.

    “Fokus kami tetap pada permainan kami sendiri dan bagaimana bisa lebih konsisten,” ujar Ana.

    Selain tidak ingin termakan oleh ekspektasi netizen, pasangan Ana/Tiwi juga tak mau menjadikan target yang diberikan sebagai beban.

    Patrick Kluivert mengumumkan gerbong tambahan pelatih yang bakal bertugas di Timnas Indonesia. Gerald Vanenburg ditunjuk PSSI dan kini punya tugas ganda di tim senior dan tim junior.

    Ana menegaskan jika fokusnya sebagai pemain bisa menampilkan permainan terbaik dalam setiap pertandingan.

    “Setiap tahun pasti ada target, tapi kami tidak ingin menjadikan itu sebagai beban,” ujarnya.

    “Kami tetap fokus pada permainan dan tidak terlalu memikirkan ranking,” tegas Ana.

    Sebagai catatan, peringkat yang kini diduduki oleh Ana/Tiwi adalah yang tertinggi sejak mereka dipasangkan.

    Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, di Istora Senayan, Jumat (24/1/2025) (Tribunnews/Alfarizy AF)

    Peringkat Ana/Tiwi di sepanjang tahun 2024 terus meningkat, seiring dengan hasil pada turnamen yang mereka ikuti.

    Penyebab Kalah dari Wakil Korsel

    Sebelumnya diberitakan, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, terhenti di babak perempatfinal Indonesia Masters 2025.

    Langkah Ana/Tiwi dihadang wakil dari Korea Selatan, Kim Hye Jeong/Kong Hee Yong, Jumat (24/1/2025).

    Bertanding di lapangan 2 Istora Senayan, wakil tuan rumah kalah dalam perebutan tim ketiga dengan skor akhir, 18-21, 21-13, dan 11-21.

    “Tadi dari gim pertama kami sudah dapat mainnya tapi poinnya terlalu jauh. Di set kedua kami coba merubah main, yang set ketiga itu kami tertekan,” ungkap Ana usai pertandingan.

    Sementara itu Tiwi pun mengungkapkan jika kondisi di lapangan sangat mempengaruhi pola permainannya dengan Ana.

    Kondisi angin yang menguntungkan salah satu sisi membuat mereka kesulitan mengontrol laju shuttlecock.

    Ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahya Pratiwi kalah melawan wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan pada perempat final Uber Cup 2022. (Dok PBSI)

    “Jadi dari sana dari awal itu sudah mulai banyak menyerang banyak menekan ke kami dan kami juga pasti kalah angin jadi kembaliannya enggak akurat jadi malah banyak bola enak buat mereka,” kata Tiwi.

    Dengan gugurnya Ana/Tiwi, maka pupus sudah harapan Indonesia untuk mengamankan gelar di sektor ganda putri pada Indonesia Masters 2025.

    Empat wakil ganda putri Indonesia lainnya, sudah lebih dulu tumbang saat berlaga di babak 32 besar.

    Mereka yang gagal melaju jauh di ajang BWF Super 500 ini adalah Meilysq Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose, Arlya Nabila Thesa Munggaran/Az Zahra Ditya Ramadhani, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.

    Setelah berlaga di tanah air, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, dijadwalkan bertanding di Thailand Masters 2025.

    Turnamen BWF Super 300 itu akan berlangsung 28 Januari – 2 Februari mendatang.

    (TribunJakarta/Tribunnews, Alfarizy)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tatap Duel Semifinal Indonesia Masters 2025, Fajar/Rian Waspadai Ganda Putra Thailand

    Tatap Duel Semifinal Indonesia Masters 2025, Fajar/Rian Waspadai Ganda Putra Thailand

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ganda Putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, berhasil melaju ke semifinal Indonesia Masters 2025.

    Tiket empat besar itu didapatkan usai mereka mengalahkan wakil dari China, Hao Nan Xie/Wei Han Zeng, di perempatfinal, Jumat (24/1/2025).

    Fajar/Rian berhasil tampil meyakinkan di hadapan publik Istora Senayan, dengan menumbangkan lawan dua gim langsung, 21-16 dan 21-17.

    Dalam babak semifinal, Fajar/Rian akan berhadapan dengan ganda putra asal Thailand, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh, Sabtu (25/1/2025).

    Rian pun mengaku akan mempelajari permainan lawan yang tergolong apik di sepanjang turnamen ini.

    Mereka berhasil mengalahkan ganda putra Jepang Hiroki Mirodikawa/Kyohei Miyosita, dalam babak perempatfinal dengan skor akhir, 21-19 dan 21-12.

    Pada partai sebelumnya, Hiroki/Kyohei pun sukses menghentikan ganda putra andalan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

    “Kami akan mempelajari lagi pola permainan lawan. Kemarin mereka menang lawan Satwiksairaj/Chirag,” ungkap Rian.

    Patrick Kluivert mengumumkan gerbong tambahan pelatih yang bakal bertugas di Timnas Indonesia. Gerald Vanenburg ditunjuk PSSI dan kini punya tugas ganda di tim senior dan tim junior.

    “Jadi kami untuk besok harus lebih waspada lagi, apalagi di pertemuan di India Open juga kami kalah melawan mereka,” paparnya.

    Lebih lanjut, Rian pun mengatakan akan menyaksikan tayangan pertandingan sang lawan pada waktu persiapan yang singkat ini.

     “Jadi setelah ini kami akan menonton videonya lagi dan banyak diskusi sama Fajar dan sama pelatih untuk strateginya esok hari,” pungkas Rian.

    (TribunJakarta/Tribunnews, Alfarizy)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Detik-detik Gregoria Mundur di Perempatfinal Indonesia Masters,Kondisi Tak Diduga Diungkap Sosok Ini

    Detik-detik Gregoria Mundur di Perempatfinal Indonesia Masters,Kondisi Tak Diduga Diungkap Sosok Ini

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pelatih Tunggal Putri Indonesia, Imam Tohari, buka suara soal kondisi terkini Gregoria Mariska Tunjung.

    Atlet asuhannya itu baru saja memutuskan mundur di babak perempatfinal Indonesia Masters 2025.

    Gregoria batal melakoni duel melawan tunggal putri asal Korea Selatan, Sim Yu-Jin, Jumat (24/1/2025).

    Menurut keterangan Imam, Gregoria mengalami keluhan yang tergolong serius sejak pagi hari ini.

    Sang pemain sejatinya masih ingin bermain pada pukul 13.00 WIB.

    Namun, Gregoria tak kunjung pulih dan akhirnya diputuskan tidak melanjutkan perjuangannya di turnamen BWF Super 500 itu.

    “Sebetulnya, tadi sekitar pukul 1 siang, Gregoria ingin bermain, tapi sejak pagi dia sudah merasa lemas dan pusing,” kata Imam Tohari kepada wartawan, Jumat (24/1/2025).

    “Setelah dipaksa untuk minum vitamin, kondisinya tidak membaik.”

    Persija berharpa bisa menggunakan stadion yang ada di Jakarta saat menghadapi Persib dan Persebaya di Liga 1. Namun ada kendala yang membuat sulit main di Jakarta. Kini janji Gubenur terpilih Pram-Rano ditunggu apakah bisa mewujudkan Persija main di Jakarta?

    “Begitu dia bangun, tubuhnya terasa lemas sekali, dan pusing yang dialami sangat mengganggu.”

    “Saya bilang padanya, lebih baik jangan dipaksakan karena ini masalah kesehatan,” jelasnya.

    Imam pun mengungkapkan jika keputusan untuk menarik Gregoria sudah berdasarkan rekomendasi tim medis.

    Pelatih tunggal putri, Imam Tohari, saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (24/1/2025) (Tribunnews.com/Alfarizy AF)

    Sampai saat ini pun PP PBSI masih menunggu hasil dari pemeriksaan darah untuk mengetahui penyakit pasti dari Gregoria.

    “Saya sudah komunikasi dengan medis dan mereka menganjurkan untuk tidak bermain karena hasil pemeriksaan darahnya belum keluar.”

    “Kami ingin memastikan kondisinya benar-benar pulih,” papar Imam.

    Lebih lanjut, atlet berusia 25 tahun itu memang sejak awal turnamen sudah tidak dalam kondisi terbaiknya.

    Gregoria tampaknya mengalami kelelahan usai bertanding di India Open pekan lalu.

    Perbedaan kondisi cuaca pun diduga menjadi faktor yang memperburuk kondisinya.

    “Kemarin, di India, cuacanya sangat dingin dan udara penuh dengan asap debu.”

    Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung (PBSI)

    “Beberapa pemain dari negara lain pun mengeluhkan hal yang sama,” ungkap Imam.

    “Ditambah lagi, penerbangan pulang ke Indonesia dilakukan di jam-jam istirahat, yang mungkin juga berkontribusi pada kelelahan Gregoria,” imbuhnya.

    (TribunJakarta/Tribunnews, Alfarizy)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • The Daddies Gantung Raket, Ucapan Terima Kasih Banjiri Medsos

    The Daddies Gantung Raket, Ucapan Terima Kasih Banjiri Medsos

    Jakarta

    Ganda putra kebanggaan Tanah Air, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang dikenal dengan julukan The Daddies, resmi menggantung raket setelah menelan kekalahan dari pasangan Malaysia, Arif Junaidi/Roy King Yap, di babak 16 besar Indonesia Masters 2025.

    Suasana haru menyelimuti Istora Senayan saat Ahsan dan Hendra mengucapkan salam perpisahan kepada para penggemar. Pelukan hangat dan isak tangis mewarnai momen mengharukan tersebut, menandai berakhirnya 13 tahun perjalanan mereka sebagai pasangan ganda putra yang telah menorehkan banyak prestasi gemilang di dunia bulu tangkis.

    Tak hanya di Istora, ucapan terima kasih dan penghargaan membanjiri media sosial. Para penggemar, rekan atlet, dan tokoh olahraga menyampaikan rasa hormat dan apresiasi atas dedikasi, perjuangan, dan inspirasi yang telah diberikan oleh The Daddies selama ini.

    [Gambas:Twitter]

    “Terima kasih pasangan terbaik yg pernah dimiliki dan mengharumkan nama Indonesia dengan skill² dewa namun tetap rendah hati..kalian akan selalu dikenang sepanjang masa oleh para pecinta badminton. Selamat menikmati waktu pensiunnya.. legend..kau tak akan terganti ❤️,” ucap @rinamuliadi.

    “Selamat istirahat bapak bapak ku🥺 yg selalu senyum, rendah hati, gak pernah saling menjatuhkan lawan, semoga kalian selalu sehat ya🫶,” kata @_mooimeisje_.

    “Terima Kasih The Daddies.. Please jangan berhenti untuk membangun badminton Indonesia.. Mungkin dari kalian akan lahir generasi emas penerus kalian.. Yuuuk bantu cari bakat² anak muda seperti kalian.. Sekali lagi, Terima Kasih Pahlawan,” kata @Gumilang1111.

    “Sedih tapi memang sudah waktunya, sudah habis masanya, terima kasih The Daddies atas segala dedikasi, torehan prestasi, dan teladan yang baik bagi semua 🥺,” ujar @irtikcantik.

    “Selamat Bang Ahsan dan Bang Hendra. Sukses di luar sana. Kekompakan dan kematangan kalian sangat menginspirasi sebuah perjuangan untuk mencapai sukses bersama-sama,” ucap
    @samcuan.

    (afr/afr)

  • Jelang Imlek, Pengisian Avtur Perdana Disalurkan ke Bandara Singkawang – Page 3

    Jelang Imlek, Pengisian Avtur Perdana Disalurkan ke Bandara Singkawang – Page 3

    Pertamina Patra Niaga ikut mendorong pengembangan energi terbarukan. Kali ini dengan mengolah Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah menjadi biofuel. Program ini untuk mendukung pengembangan energi terbarukan dan mendukung upaya pengurangan emisi karbon.

    Rencana ini tertuang dalam program Green Movemement UCO yang mengumpulkan minyak jelantah di sejumlah SPBU dan rumah sakit IHC Pertamina di Jabodetabek dan Bandung pada Sabtu (21/12/2024).

    Peluncuran program yang dilaksanakan dalam rangkaian acara MyPertamina Fair Show 2024 dibuka Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan di Istora Senayan Jakarta. 

    “Kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendaur ulang minyak jelantah, yang biasa dikenal dengan UCO, agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi biofuel. Dengan menggandeng UCOllect, yang merupakan perusahaan green technology yang berfokus dalam pengelolaan minyak jelantah dan memanfaatkan superapps MyPertamina, kami akan membeli minyak jelantah yang anda kumpulkan di UCOllect Box, UCOllect Box ini akan kami sebar di beberapa SPBU, mitra CSR kami dan RS IHC Pertamina di Jabodetabek dan Bandung,“ jelas Riva.

    Program Green Movement UCO ini merupakan program pilot project yang akan berlangsung selama setahun kedepan dengan evaluasi berkelanjutan untuk ekspansi ke lokasi lainnya di Indonesia.

    Lebih Lanjut Riva menjelaskan bahwa program ini diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat dan mempermudah masyarakat dalam mendaur ulang UCO, sekaligus berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

    “Pertamina Patra Niaga sendiri telah menggunakan UCO menjadi bauran bahan baku sustainable pada produk avtur untuk menjadi produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang dapat membantu industri penerbangan mengurangi emisi hingga 84% dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional,” ungkap Riva.

     

  • The Daddies Pensiun Setelah Indonesia Masters, Pasangan Malaysia Ungkap Sisi Lain di Luar Lapangan

    The Daddies Pensiun Setelah Indonesia Masters, Pasangan Malaysia Ungkap Sisi Lain di Luar Lapangan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, buka suara soal pensiunnya pasangan legendaris Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

    Sosok Ahsan/Hendra memang banyak disegani dan  dihormati oleh para pasangan putra dunia, termasum Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

    Ya, pasangan berjuluk The Daddies itu sudah sekira satu dekade meramaikan persaingan di sektor ganda putra.

    “Ya, The Daddies, saya rasa kita selalu respek dengan mereka, sangat hormat dengan mereka,” kata Aaron, kepada awak media di Istora Senayan, Selasa (21/1/2025).

    Aaron pun mengungkapkan jika Hendra/Ahsan adalah duet yang mempunyai banyak keunggulan. 

    Dia pun tidak sungkan mengakui banyak belajar dari pasangan pemilik tiga gelar juara dunia tersebut.

    “Kami belajar banyak dari Hendra dan Ahsan. Memang di dalam dan luar lapangan, punya attitude bagus, semua orang baik,” ucap Aaron.

    Aaron Chia/Soh Wooi Yik sendiri mungkin menjadi lawan  yang sulit dilupakan oleh Ahsan/Hendra. 

    Patrick Kluivert tak serakah memaksakan membawa gerbong asisten pelatih baru dari Belanda. PSSI baru saja mengumumkan bakal merekrut 10 pelatih baru menemani Kluivert di Timnas Indonesia.

    Pasalnya, Aaron/Shoh pernah membenamkan mimpi The Daddies untuk menyabet medali Olimpiade Tokyo 2020.

    Saat itu mereka bersua dalam perebutan medali perunggu di Musashino Forest Sport Plaza pada 21 Juli 2022.

    Dalam partai tersebut, The Daddies yang sempat menang di gin pertama harus menelan pil pahit usai kalah di dua gin selanjutnya, dengan skor akhir 21-17, 17-21, 14-21. 

    Sebagai catatan, Hendra sendiri sudah mengumumkan pensiun sejak 3 Desember 2024.

    Keputusan itu pun sudah dia diskusikan dengan Hendra sebagai partner.

    Konferensi Pers jelang Indonesia Masters 2025, di Istora Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025). (Tribunnews/Alfarizy AF)

    Sebagai penghargaan, PP PBSI pun sudah menyiapkan acara seremonial sebagai tanda jasa Hendra dan Ahsan untuk bulutangkis tanah air.

    Nantinya, Hendra/Ahsan akan menjalankan laga ekshibisi bertajuk ‘Tribute to The Daddies’, di partai pamungkas Indonesia Masters 2025, Minggu (26/1/2025).

    (TribunJakarta/Tribunnews, Alfarizy)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • India Open 2025: Fajar/Rian Tumbang

    India Open 2025: Fajar/Rian Tumbang

    JAKARTA – Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tumbang di babak kedua India Open 2025.

    Mereka mengemas koper setelah kalah melawan Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh 22-24, 21-16, dan 16-21 pada Kamis, 16 Januari 2025, malam WIB.

    “Pasangan Thailand bermain sangat baik, defensnya begitu bagus dan sangat sabar,” ujar Rian dalam keterangan yang diterima dari Humas PBSI.

    Fajar/Rian sebenarnya sudah mendapat game point pada gim pertama setelah berusaha bangkit dari ketertinggalan. Sayang, mereka kecolongan di poin-poin kritis.

    “Sayang, kami tidak bisa mengonversi gim pertama menjadi kemenangan ketika sudah dalam posisi unggul,” kata Rian.

    Hasil ini sekaligus memperburuk catatan Fajar/Rian pada awal tahun ini. Sebelumnya, di Malaysia Open 2025 pekan lalu, mereka bahkan kalah lebih awal di babak pertama.

    Fajar/Rian selanjutnya akan bermain di Indonesia Masters 2025 pekan depan di Istora Senayan, Jakarta.

    “Di dua turnamen awal ini, kami belum cukup baik penampilannya. Jadi, kami mau mencoba mengembalikan performa dulu. Di Indonesia Masters, semoga kami bisa memberikan yang jauh lebih baik,” kata Fajar.

    Fajar/Rian adalah satu dari dua wakil Indonesia yang pulang di babak kedua. Mereka tersingkir bersama Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

  • Patwal Mobil RI 36 Nggak Bermaksud Arogan

    Patwal Mobil RI 36 Nggak Bermaksud Arogan

    Jakarta

    Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad sekali lagi menegaskan, petugas patwal yang mengawal mobil RI 36 miliknya sama sekali tak berniat arogan. Menurutnya, sosok tersebut justru ingin membuat lalu lintas lancar.

    Raffi Ahmad secara tak langsung mengatakan, ada sejumlah pihak yang salah menafsirkan aksi patwal saat kejadian. Dia menjamin, ketika itu, petugas sama sekali tak bermaksud arogan.

    “Tapi yang kita harus kasih tahu bahwa patwalnya itu bukan bermaksud arogan,” ujar Raffi Ahmad saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta Pusat, dikutip dari detikHot, Rabu (15/1).

    Viral Patwal RI 36 Foto: Marc via X.com

    Di kesempatan yang sama, Raffi kembali membenarkan, mobil berpelat RI 36 tersebut merupakan miliknya. Namun, ketika kejadian, dia tak berada di kendaraan. Sebab, mobil itu memang berniat menjemputnya dari lokasi rapat.

    “Ya sudah dijawab jadi itu mobil saya. Jadi kemarin posisinya saya lagi meeting, mobil ambil arsip, mobil ambil dokumen, ya gitu kira-kira,” ungkapnya.

    Suami Nagita Slavina tersebut memastikan, berkat kasus viral itu, dia langsung ditegur Mayor Teddy selaku Sekretariat Kabinet RI. Raffi berterima kasih atas masukan tersebut.

    “Kita sudah komunikasi sama Mayor Teddy. Kita sudah diingatkan semua. Intinya apa pun pengawalan, apa pun itu ya kita terima kasih ya,” kata dia.

    Kronologi Kejadian Versi Raffi Ahmad

    Sebelumnya, Raffi Ahmad menjelaskan kronologi kejadian secara singkat. Saat itu, di depan rangkaian mobilnya, terdapat taksi yang hendak berbelok untuk menghindari truk yang berhenti. Namun, ketika mau belok, kendaraan itu hampir menyerempet mobil lain di dekatnya.

    Patwal arogan di kasus mobil pelat RI 36. Foto: Doc. Istimewa.

    Pengemudi taksi dan mobil tersebut, kata Raffi, membuka jendela dan saling adu argumen. Petugas Patwal yang mengawal mobilnya kemudian menegur pengemudi taksi Alphard.

    “Petugas patwal yang melihat hal ini, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi bicara dan menunjuk dengan maksud kira ‘hei jangan bertengkar, Bapak ayo maju’ dengan gestur tangan yang terlihat di video,” tuturnya.

    “Jadi tidak ada narasi arogan seperti yang tersebar di media sosial. Personil yang bersangkutan juga sudah dievaluasi oleh instansi kepolisian dan akan terus dibina agar lebih baik lagi,” kata dia menambahkan.

    (sfn/sfn)

  • Kongres Pendidikan dan Keluarga Maslahat Jadi Agenda Peringatan Harlah Ke-102 NU – Halaman all

    Kongres Pendidikan dan Keluarga Maslahat Jadi Agenda Peringatan Harlah Ke-102 NU – Halaman all

    Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan rangkaian agenda Peringatan Harlah ke-102 NU, termasuk di antaranya Kongres Pendidikan dan Kongres Keluarga Maslahat NU.

    “Kegiatannya akan mengadress dua agenda kemasyarakatan utama yang menjadi kiprah NU menjadi domain dari Nahdlatul Ulama, yang pertama menyangkut pendidikan dan yang kedua menyangkut masyarakat di tingkat akar rumput,” ujar Gus Yahya kepada wartawan, Sabtu (4/1/2025).

    Gus Yahya menyebut banyaknya lembaga pendidikan di bawah naungan NU menjadikan perlunya dibentuk sebuah forum untuk mengevaluasi, mendiskusikan problematika, dan menentukan langkah-langkah solutif yang perlu diterapkan dalam pembentukan karakter generasi penerus.

    Saat ini, tercatat sekira lebih dari 40.000 lembaga pendidikan Nahdlatul Ulama berdiri dengan rincian 13.000 raudhatul athfal (RA), 26.000 pesantren, 10.000 madrasah dan sekolah, serta 300 perguruan tinggi.

    Di samping itu, Gus Yahya beranggapan keluarga perlu menjadi pintu gerbang pertama dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi pada masyarakat tingkat akar rumput. 

    “Yang kedua khidmah bagi masyarakat akar rumput kami sudah memiliki wahana yang disebut Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama,” ujarnya.

    Terkait penerapannya, PBNU telah membentuk satuan tugas (Satgas) GKMNU mulai dari tingkat provinsi hingga desa di Pulau Jawa, sebagian wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi dalam dua tahun berjalan. 

    Berdasarkan keterangan Gus Yahya, sekira dua juta keluarga telah berpartisipasi sebagai bagian dari GKMNU.

    Oleh karena itu, PBNU beranggapan perlu menyelenggarakan Kongres Keluarga Maslahat untuk mewadahi aspirasi masyarakat akar rumput.

    “InsyaAllah kami akan menggelar Festival Keluarga Indonesia,” ungkapnya.

    Rangkaian agenda Harlah ke-102 NU akan dimulai dengan kick off agenda pada 16 Januari 2025 mendatang yang bertepatan dengan 16 Rajab 1446H. 

    Kongres Pendidikan NU sedianya akan diselenggarakan pada tanggal 18-19 Januari 2025. 

    Sementara itu, Kongres Keluarga Maslahat dijadwalkan akan digelar satu minggu setelahnya pada 25-26 Januari 2025.

    Selain kedua kongres tersebut, agenda utama lainnya yakni Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) PBNU, serta Resepsi Puncak Harlah ke-102 yang akan diselenggarakan di Istora Senayan pada Rabu 5 Februari 2025 mendatang.

    Dalam kesempatan yang sama, Gus Yahya juga memberikan respons akan hal-hal yang belakangan terjadi seperti pengadaan kembali Ujian Nasional, PPN 12 persen untuk barang tertentu, dan beberapa isu mutakhir lainnya.