Tempat Fasum: Istana Negara

  • Menteri Maruarar Desak Pengusaha Lambat di IKN Ditinjau Ulang – Page 3

    Menteri Maruarar Desak Pengusaha Lambat di IKN Ditinjau Ulang – Page 3

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menghadap Presiden Prabowo Subianto dalam rangka mengikuti rapat terbatas terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia mengaku telah menyelesaikan pengadaan rumah dinas para menteri di sana.

    “Kita kan cukup banyak membangun perumahan ya. Baik TNI-Polri, ASN. Buat PSSI juga, sepak bola juga. Rumah buat menteri, rumah jabatan menteri, sudah selesai, 36 sudah selesai,” tutur Maruarar di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

    Ada pula sebanyak 27 tower untuk ASN serta pertahanan dan keamanan (Hankam) yang sudah diselesaikan dan siap diserahkan. Rencananya, akan dibangun lagi sebanyak 20 tower.

    “Karena yang 27 sudah siap dan sudah selesai, saya sudah kasih tau sama Pak Bas (Kepala Otorita IKN) untuk bisa diserahkanterimakan karena kami sudah selesaikan,” jelas dia.

    Maruarar yakin, 20 tower susulan akan selesai akhir tahun 2025. Dia pun akan secara transparan melakukan proses serah terima hunian ASN dan pejabat itu ke publik.

    “Saya selalu bilang kalau boleh ekosistem perumahan itu, baik rumah susun tuh kalau bisa dia campuran. Misalnya ada TNI yang berpangkat rendah, ada guru, ada UMKM yang bertumbuh, ada mungkin dokter-dokter muda,” Maruarar menandaskan.

     

  • Kepala Otorita IKN Laporkan Progres dan Rencana Perubahan Anggaran kepada Prabowo

    Kepala Otorita IKN Laporkan Progres dan Rencana Perubahan Anggaran kepada Prabowo

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono melaporkan perkembangan terbaru terkait pembangunan IKN kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Istana Negara, Senin (21/1/2025).

    Basuki memaparkan sejumlah progres fisik dan nonfisik yang telah dicapai. Fokus utama meliputi alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta investasi yang telah masuk.

    “Yang saya laporkan adalah progres saat ini, baik fisik maupun lainnya, termasuk APBN, skema KPBU, serta investasi yang sudah berjalan di IKN,” ungkap Basuki.

    Saat ditanya terkait potensi perubahan anggaran pembangunan IKN, Basuki menjelaskan belum ada keputusan resmi mengenai hal tersebut. “Kalau sudah ada keputusan, nanti saya sampaikan. Saat ini kami fokus pada program-program prioritas,” tegasnya.

    Basuki juga mengungkapkan investasi swasta yang mulai mengalir ke IKN, termasuk proyek groundbreaking senilai Rp 6,9 triliun. Proyek ini mencakup pembangunan jalan, hunian, tapak, hingga 107 tower ASN melalui skema KPBU.

    “Semua sudah diproses, tinggal tanda tangan kontrak,” jelas Basuki.

    Selain itu, investasi dari luar negeri, seperti dari perusahaan Malaysia, Citadel, juga menjadi perhatian. Proyek ini mencakup pembangunan hotel, perkantoran, dan restoran dengan nilai investasi sekitar Rp 6,5 triliun.

    Basuki menambahkan Kementerian PUPR telah mengirimkan surat undangan kepada Presiden Prabowo untuk menghadiri peresmian dan groundbreaking proyek di IKN.

    “Kami sudah kirim surat, mudah-mudahan bisa segera dijadwalkan. Undangan kami terbuka kapan saja presiden siap,” pungkasnya.

  • Komdigi Bakal Evaluasi Pejabat Secara Berkala Respons Keluhan Netizen Soal Buzzer – Halaman all

    Komdigi Bakal Evaluasi Pejabat Secara Berkala Respons Keluhan Netizen Soal Buzzer – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komdigi, Fifi Aleyda Yahya merespons keluhan masyarakat (netizen) terkait pengangkatan pejabat yang baru.

    Pejabat yang baru dilantik dan menjadi sorotan publik yakni Stafsus Bidang Strategis Komunikasi, Rudi Sutanto disebut sebagai pendengung (buzzer).

    Menurutnya, para pejabat yang dilantik tersebut pun akan selalu dievaluasi kerja dan kinerjanya secara berkala.

    Evaluasi bahkan akan langsung dilakukan oleh Menkomdigi Meutya Hafid.

    “Kami sampaikan banyak terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat atas kepeduliannya terhadap Kemkomdigi. Kami optimistis bisa mengemban tugas lebih baik di tengah tantangan era digital yang semakin kompleks,” ujarnya dalam keterangan, Senin (20/1/2025).

    “Seluruh pejabat yang dilantik telah menandatangani pakta integritas sebelum melaksanakan tugasnya. Harapannya, para pejabat bekerja dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan arahan Menkomdigi serta Asta-Cita Presiden Prabowo Subianto,” lanjut Fifi.

    Berbagai upaya tersebut merupakan bentuk upaya Kemkomdigi menciptakan lingkungan kerja yang bersih, transparan, dan akuntabel.

    “Presiden Prabowo sudah mengamanatkan agar tercipta pemerintahan bersih dan bebas dari penyimpangan,” jelasnya.

    Menurut Fifi, perhatian masyarakat terhadap Kemkomdigi sangat besar karena lembaga tersebut adalah motor penggerak transformasi digital di Indonesia.

    “Tentu masukan dari masyarakat, baik saran maupun kritik akan selalu kami nantikan. Karena pengawasan yang baik harus dilakukan bersama,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid melantik jajaran pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama baru dalam sebuah upacara resmi pada Senin (13/1/2025).

    Di antaranya, tiga staf khusus menteri yang baru ditunjuk adalah Stafsus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, Raline Rahmat Shah; Stafsus Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Strategis, Aida Rezalina; dan Stafsus Bidang Strategis Komunikasi Rudi Sutanto.

    Netizen ramai-ramai menilai bahwa Rudi merupakan pendengung atau buzzer.

    Meutya mengatakan pihaknya tidak tahu Rudy Sutanto merupakan pemilik akun Rudi Valinka.

    Apalagi, dia juga tidak pernah bermain sosial media X.

    “Saya enggak tahu, saya juga enggak terlalu main Twitter (X),” ujar Meutya di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Meutya mengaku pihaknya juga tidak mengenal secara pribadi dengan Rudi Sutanto.

    Dia juga enggan berspekulasi mengenai sosok pejabat baru Komdigi tersebut.

    “Jadi saya tidak tidak mau berspekulasi mengenai apa siapa Rudy Sutanto,” jelasnya.

    Hanya saja, kata Meutya, pihaknya sudah membaca Curriculum Vitae (CV) dari Rudi Sutanto.

    Dia menyatakan yang bersangkutan memiliki rekam jejak yang mumpuni menjadi pejabat Komdigi.

    “Dari CV yang kami terima beliau memang juga adalah strategi komunikasi dan jadi juga mewarnai di Kementerian ini. Karena secara Kementerian juga ini enggak cuma digital tapi juga di bidang komunikasi,” pungkasnya.

  • HGB pada Laut yang Dipagar, Menteri Sakti Wahyu Trenggono Laporkan Ilegal ke Presiden Prabowo

    HGB pada Laut yang Dipagar, Menteri Sakti Wahyu Trenggono Laporkan Ilegal ke Presiden Prabowo

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Polemik pagar laut di Pesisir Tangerang terus menjadi perhatian publik. Terlebih, pagar laut itu mulai dibongkar oleh TNI AL dan nelayan.

    Terbaru, terungkap bahwa area laut yang dipagar itu telah memiliki sertifikat. Ironisnya, sertifikat yang diterbitkan itu atas nama perusahaan hingga perorangan. Tidak main-main jumlahnya ratusan bidang sertifikat.

    Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa Hak Guna Bangunan (HGB) pagar laut misterius di Tangerang, Banten adalah ilegal.

    Hal itu diutarakan Trenggono seusai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (20/1).

    Bila didasarkan pada Undang-Undang Cipta Kerja, pembangunan di ruang laut itu harus mendapat izin KKPRL atau Kesesuaian Ruang Laut.

    “Saya perlu sampaikan kalau di dasar laut itu tidak boleh ada sertifikat, jadi itu sudah jelas ilegal juga,” ucap Trenggono kepada wartawan, Senin (20/1).

    Menurut Trenggono, proses pemagaran itu dicurigai bertujuan agar tanah di laut tersebut nantinya bakal naik.

    “Jadi, kalau ada ombak datang, begitu ombak surut dia ketahan, sedimentasinya ketahan. Boleh dibilang seperti reklamasi yang alami begitu,” jelasnya.

    Bila nantinya terjadi daratan dari hasil sedimentasi, kemungkinan luasnya sekitar 30 ribu hektare. “Tadi saya laporkan kepada Bapak Presiden, dari 30 kilometer (panjang pagar laut), itu kira-kira sekitar 30 ribuan hektare kejadiannya,” tutur Trenggono.

    Sebagaimana diketahui, telah ditemukan pembangunan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir utara Kabupaten Tangerang, dan 8 kilometer di Bekasi yang tengah menjadi sorotan.

  • Menteri KKP Tegaskan Dasar Laut Tidak Boleh Ada Sertifikat – Halaman all

    Menteri KKP Tegaskan Dasar Laut Tidak Boleh Ada Sertifikat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut dasar laut tidak boleh ada kepemilikan sertifikat Hak Guna Bangunan maupun SHGB dan Sertifikat Hak Milik atau SHM.

    Hal tersebut sekaligus menanggapi adanya ratusan SHGB dan SHM di kawasan pagar laut Tangerang, Banten, sepanjat 30 Km.

    Mayoritas sertifikat itu dimiliki oleh dua perusahaan besar.

    Menurutnya, kepemilikan SHGB dan SHM di area pagar laut di Kabupaten Tangerang itu dipastikan ilegal.

    Dia memastikan tidak boleh ada penerbitan sertifikat dasar laut.

    “Saya mendapatkan press conference dari Menteri ATR BPN bahwa sudah ada sertifikat yang ada di dalam laut. Saya perlu sampaikan, kalau di dasar laut itu tidak boleh ada sertifikat. Jadi itu sudah jelas illegal juga,” ujar Trenggono seusai menemui Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/1/2025).

    Trenggono menjelaskan penemuan fakta adanya ratusan sertifikat di area pagar laut juga bisa menjadi bahan bukti baru.

    Hal itu bisa menjadi alasan adanya pagar laut di kawasan tersebut.

    Dia menduga pagar laut tersebut sengaja dipasang agar membuat permukaan tanah baru di area tersebut.

    Menurutnya, ada pihak yang berupaya membuat ‘reklamasi alami’ di daerah tersebut.

    “Artinya memang ini kan dilakukan proses pemagaran itu, tujuannya adalah agar tanahnya itu nanti naik. Semakin lama, semakin naik, semakin naik. Jadi kalau ada ombak datang, begitu ombak surut, dia ketahan. Sedimentasinya ketahan. Boleh dibilang seperti reklamasi yang alami begitu,” jelasnya.

    “Jadi nanti kalau terjadi seperti itu, akan terjadi daratan. Dan jumlahnya itu sangat besar.

    Tadi saya laporkan kepada bahwa presiden, dari 30 hektar itu kira-kira sekitar 30.000 hektar kejadiannya. Kan itu sangat besar,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Trenggono menduga pemilik sertifikat akan mengklaim area pagar laut setelah daerah tersebut telah menjadi daratan.

    Namun, ia memastikan sertifikat tersebut tidak akan berlaku.

    “Kalau sudah dia berubah menjadi daratan, nanti dia akan nongol sertifikatnya. Tapi bagi kami sekarang ini itu tidak berlaku. Kenapa? karena pasti yang namanya kegiatan di ruang laut, ya tidak boleh, harus ada ijin. Di pesisir sampai ke laut, tidak boleh, harus ada ijin,” jelasnya.

    Ia menambahkan Presiden Prabowo Subianto juga sudah memberikan arahan agar kasus pagar laut harus diselesaikan secara benar sesuai koridor hukum yang berlaku.

    “Tadi arahan bahwa presiden 1 selidiki sampai tuntas secara hukum, supaya kita harus benar koridor hukumnya. Apabila tidak ada, itu harus menjadi milik negara. Itu kasusnya seperti itu,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional  Nusron Wahid mengungkap adanya ratusan SHGB dan SHM di area pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten. Sertifikat itu tersebar di area sepanjang 30,16 Km tersebut.

    Dari keterangan Kementerian ATR/BPN, pemilik sertifikat itu mayoritasnya adalah PT Intan Agung Makmur sebanyak 234 bidang dan PT Cahaya Inti Sentosa sebanyak 20 bidang.

    Kemudian atas nama perorangan sebanyak 9 bidang. 

  • Menteri KKP Dipanggil Prabowo di Istana, Bahas Pagar Laut Tangerang?

    Menteri KKP Dipanggil Prabowo di Istana, Bahas Pagar Laut Tangerang?

    GELORA.CO – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Sakti Trenggono menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta siang ini. Lantas, apakah pertemuan itu membahas soal pagar laut di pesisir Tangerang?

    Berdasarkan pantauan di lokasi Senin (20/1/2025), terlihat Wahyu Trenggono tiba sekira pukul 15.08 WIB. Terlihat ia turun menggunakan kendaraannya dengan menggunakan pakaian putih dan celana hitam. 

    Selain Wahyu Trenggono, Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan juga ikut menghadap Prabowo. Saat ditanya awak media apakah pertemuannya membahas pagar laut Tangerang, Wahyu Trenggono mengatakan belum tahu.

    “Belum tahu, belum tahu,” ujar Wahyu sembari memasuki Istana.

    Sebagai informasi, personel TNI AL dan warga membongkar pagar laut misterius di Tangerang, Banten, hari ini, Sabtu (18/1/2025). Dalam hal ini, pencopotan bakal dilakukan bertahap, mengingat pembatas tersebut memiliki panjang 30,16 Kilometer (Km). 

    Komandan Pangkalan Utama AL (Danlantamal) IIl Jakarta, Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto menjelaskan, dalam hal ini ditargetkan pagar misterius tersebut bisa dibongkar sepanjang 2 Km lebih per-harinya. Apalagi, lebih mudah memasang daripada mencabut. 

    “Tidak mungkin kalau 30 KM itu akan kita laksanakan dalam satu hari, kita akan atur mekanismenya, minimal target hari ini 2 KM. Seperti saya sampaikan tadi, lebih mudah menanam (pagar bambu) daripada mencabut, apalagi yang ditanam ini sudah jangka waktu sampai berbulan-bulan, itu akan lebih menyulitkan kita untuk pencabutan,” kata Harry saat memimpin pembongkaran tersebut di Tangerang. 

    Menurutnya, pagar laut sepanjang 30,16 KM tersebut tak bisa dibongkar dalam waktu satu hari saja, tapi memerlukan waktu. Maka itu, kegiatan tersebut bakal terus dilakukan setiap harinya hingga pagar misterius itu bisa dibongkar seluruhnya bersama stakeholder terkait.

    “Kita sudah berkoordinasi dengan stakeholder lain. Harapan saya mungkin hari kedua, hari ketiga, stakeholder yang lain ataupun instansi yang lain akan bisa bergabung dengan kita,” tuturnya.

  • Menteri KKP Menghadap Prabowo di Istana, Bahas Pagar Laut Tangerang?

    Menteri KKP Menghadap Prabowo di Istana, Bahas Pagar Laut Tangerang?

    loading…

    Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/1/2025). Foto: SINDOnews/Riyan Rizky

    JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/1/2025). Apakah pertemuan itu membahas pagar laut di pesisir Tangerang?

    Wahyu Trenggono tiba pukul 15.08 WIB. Selain menteri, Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan juga ikut menghadap Prabowo.

    Saat ditanya awak media apakah pertemuannya membahas pagar laut Tangerang, Wahyu mengatakan belum tahu. “Belum tahu, belum tahu,” katanya sembari memasuki Istana.

    Sebagai informasi, anggota TNI AL dan warga membongkar pagar laut sepanjang 30 km di Tangerang, Sabtu (18/1/2025). Dalam hal ini, pencabutan pagar bakal dilakukan bertahap.

    Danlantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto menargetkan pagar misterius dibongkar sepanjang 2 km lebih per harinya. Apalagi lebih mudah memasang daripada mencabut.

    “Tidak mungkin kalau 30 km itu akan kita laksanakan dalam satu hari. Kita akan atur mekanismenya, minimal target hari ini 2 km. Seperti saya sampaikan tadi, lebih mudah menanam (pagar bambu) daripada mencabut apalagi yang ditanam ini sudah jangka waktu sampai berbulan-bulan, itu akan lebih menyulitkan kita untuk pencabutan,” ujar Harry.

    Menurut dia, pagar laut sepanjang 30,16 km tak bisa dibongkar dalam waktu satu hari saja, tapi memerlukan waktu. Kegiatan tersebut bakal terus dilakukan setiap harinya hingga pagar misterius dibongkar seluruhnya bersama stakeholder terkait.

    (jon)

  • Menteri KP Trenggono Menghadap Prabowo di Istana, Bahas Pagar Laut? – Page 3

    Menteri KP Trenggono Menghadap Prabowo di Istana, Bahas Pagar Laut? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/1/2025). Trenggono diketahui telah memerintahkan jajarannya untuk membongkar pagar laut yang terdeteksi berada di Tangerang, Banten.

    Pantauan Liputan6.com, Trenggono mengenakan kemeja putih dan tampak menerobos hujan dengan dipayungi menuju tempat pertemuan. Ditanya awak media perihal pembahasan pagar laut dengan Prabowo, dia mengaku belum mengetahui.

    “Belum tahu,” ujarnya sambil berlalu.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah merencanakan untuk membongkar pagar laut di Tangerang pada Rabu, 22 Januari 2025.

    Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Humas dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto mengungkapkan rencana itu. Bahkan, Menteri Trenggono sudah memanggil Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono.

    “Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Sakti Wahyu Trenggono, telah memerintahkan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) untuk melaksanakan pembongkaran pagar laut di Tangerang dalam waktu maksimal 2 x 24 jam,” ungkap Doni kepada Liputan6.com, Senin (20/1/2025).

    Dalam 2 hari ini, KKP masih mendalami pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pagar laut tersebut. Termasuk membuka pintu bagi pihak yang membangun pagar bambu tersebut untuk mengakui tindakannya.

    “Tenggat waktu ini juga memberikan kesempatan bagi pihak yang merasa memiliki atau bertanggung jawab atas pagar tersebut untuk segera menyatakan diri,” ucapnya.

    Panggil Sejumlah Pihak

    KKP telah melakukan pemanggilan sejumlah pihak yang diduga bertanggung jawab. Namun, belum ada pihak-pihak yang berani merespons pemanggilan itu.

    Hingga tenggat waktu itu habis, kata Doni, KKP merencanakan pembongkaran pagar laut secara matang. Sehingga prosesnya bisa dilakukan dengan cepat.

    “Selama 2 x 24 jam ini, Dirjen PSDKP mempersiapkan logistik, personil, armada dan koordinasi guna memastikan pembongkaran berlangsung cepat, tepat, dan terukur,” terangnya.

    “Proses ini akan mengajak TNI AL, instansi terkait, unsur keamanan lainnya, nelayan setempat, serta pakar lingkungan dan pelayaran agar bisa didapatkan rencana operasi yang matang dan terkesekusi dengan cepat dan tepat di lapangan,” sambung Doni Ismanto.

     

  • BGN: Program MBG Butuh Tambahan Rp100 Triliun untuk 82,9 juta Orang

    BGN: Program MBG Butuh Tambahan Rp100 Triliun untuk 82,9 juta Orang

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membutuhkan tambahan anggaran program Makan Bergizi Gratis alias MBG senilai Rp100 triliun supaya bisa mencakup 82,9 juta penerima.

    Dadan menturkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran senilai Rp71 triliun yang diproyeksikan mencakup 15 juta sampai dengan 17,5 penerimaan manfaat. Namun demikian, program ini baru mencakup 650.000 penerima manfaat hingga 10 hari pelaksanaan. 

    Hal ini disampaikannya usai melaksanakan rapat terbatas terkait dengan Program MBG dengan Presiden Prabowo Subianto bersama beberapa Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jumat (17/1/2025).

    “Alhamdullilah ini sudah berjalan hampor 10 hari dan kami sudah melakukan kegiatan di 31 provinsi mencakup 238 satuan pelayanan yang sudah melayani lebih dari 650.000 penerima manfaat,” katanya kepada wartawan.

    Dadan optimistis bahwa ke depan jumlah penerima manfaat akan terus bertambah yang ditargetkan hingga pada perhitungannya hingga April akan mencapai 3 juta penerima dan pada Agustus hingga 6 juta penerima.

    Apalagi, kata Dadam saat ini Presiden Prabowo Subianto meminta agar implementasi program ini terus dipercepat karena banyak laporan dari masyarakat yang belum mendapatkan makanan gratis.

    Lebih lanjut, menurut hitungan BGN untuk mencapai target 82,9 juta penerima, membutuhkan anggaran tambahan mencapai Rp 100 triliun. Dengan anggaran yang dialokasikan saat ini atau Rp 71 triliun itu baru bisa menjangkau 15–17,5 juta penerima manfaat.

    “Satu hal yang paling membuat pak presiden ingin melakukan percepatan, karena beliau sangat concern dengan tuntutan anak-anak yang belum kebagian makan bergizi. Karena banyak laporan banyak anak-anak yang bilang ke orang tuannya ‘Ibu kenapa saya belum dikasih makan oleh bapak Prabowo, sementara teman-teman saya sudah,” pungkas Dadan.

  • Istana Tegaskan Komitmen Terhadap IKN Tak Turun – Page 3

    Istana Tegaskan Komitmen Terhadap IKN Tak Turun – Page 3

    Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi sementara anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp43,4 triliun atau 97,3 persen dari pagu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). 

    “Rp43,4 triliun telah dibelanjakan untuk IKN ini adalah 97,3 persen dari total pagu anggaran Rp44,5 triliun,” kata Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, Senin (6/1).

    Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan Istana Negara, kawasan Kementerian Koordinator dan kementerian lain serta gedung Otoritas IKN (OIKN).

    Kemudian, pembangunan Tower Rusun ASN dan Hankam rumah tapak menteri, rumah sakit IKN, pembangunan jalan tol IKN, jalan dan jembatan IKN dan bandara IKN.

    “Digunakan untuk penataan dan penyempurnaan kawasan bendungan Sepaku Semoi, Embung KIPP, pengendalian banji IKN,” tambah Suahasil.

    Menurut Suahasil adanya pembangunan di IKN telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan terhadap Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). “Dan telah kita liat dampaknya bagi Provinsi Kaltim dan secara keseluruhan Kalimantan,” imbuhnya.

    Pertumbuhan ekonomi di Kaltim pada tahun 2022 tercatat hanya 4,5 persen, kemudian meningkat pada 2023 menjadi 6,2 persen dan di kuartal III tahun 2024 (ctc) pertumbuhan di provinsi tersebut juga tercatat 6,2 persen.

    “Walaupun harga komoditas batubara, CPO, dan juga harga komoditas lain yang menjadi hasil dari kalimantan banyak yang mengalami tekanan harga, namun ekonomi kalimantan bisa terjaga,” papar dia.

    Bukan hanya itu, tingkat pengangguran terbuka terus mengalami penurunan sejak 2022 yang tercatat 5,71 persen, lalu 2023 5,31 persen dan 2024 5,14 persen.

    Seiring dengan penurunan pengangguran lapangan kerja di provinsi tersebut pun meningkat dari sebelumnya 2023 1,85 juta pekerja menjadi 1,98 juta pekerja di 2024.

    “Ini adalah bentuk dari APBN dan APBD yang bekerjasama membangun daerah,” Suahasil mengakhiri.

     

    Reporter: Siti Ayu Rachma

    Sumber: Merdeka.com