Tempat Fasum: Istana Negara

  • Unjuk Rasa Mahasiswa di Patung Kuda Jakarta Pusat, Polri Terjunkan 1.623 Personel – Halaman all

    Unjuk Rasa Mahasiswa di Patung Kuda Jakarta Pusat, Polri Terjunkan 1.623 Personel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 1.623 personel gabungan dikerahkan mengawal aksi unjuk rasa dari sejumlah aliansi dan BEM Seluruh Indonesia (SI) di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).

    “Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi, kami melibatkan 1.623 personel gabungan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan.

    Susatyo menuturkan, personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. 

    Personel ditempatkan di sejumlah titik di sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.

    Untuk pengalihan arus lalu lintas, Susatyo menuturkan hal itu bersifat situasional. 

    Artinya, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan.

    “Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas akan dialihkan,” kata dia.

    “Diimbau kepada warga yang akan melintas sekitar Monas agar mencari jalan alternatif untuk menghindari penumpukan kendaraan disekitar Patung Kuda,” ujarnya.

    Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.

    Kapolres juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

    “Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas, dan beberapa lokasi lainnya,” ungkapnya.

    “Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api. Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka dengan humanis dan profesional,” tutur Susatyo.

  • 1.623 personel amankan unjuk rasa di Patung Kuda

    1.623 personel amankan unjuk rasa di Patung Kuda

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 1.623 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal unjuk rasa dari sejumlah aliansi dan BEM Seluruh Indonesia (SI) di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, pada Senin.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin, mengatakan personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan instansi terkait.

    “Personel ditempatkan di sejumlah titik di sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara,” katanya.

    Ia mengatakan, dengan 1.623 personel gabungan di sekitar Monumen Nasional (Monas) diharapkan aksi tersebut dapat berjalan kondusif.

    Untuk pengalihan arus lalu lintas, Susatyo menuturkan hal itu bersifat situasional. Artinya, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan.

    Apabila jumlah massa tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. “Kita lihat jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massa cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas akan dialihkan,” kata dia.

    Susatyo juga mengimbau kepada warga yang akan melintas sekitar Monas agar mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan kendaraan di sekitar Patung Kuda.

    Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.

    Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

    Lakukanlah unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. “Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lainnya,” kata dia.

    Ia memastikan bahwa personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api. “Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan humanis dan profesional,” kata Susatyo.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • 9
                    
                        1.623 Personel Kawal Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda hingga Istana Negara 
                        Megapolitan

    9 1.623 Personel Kawal Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda hingga Istana Negara Megapolitan

    1.623 Personel Kawal Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda hingga Istana Negara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menerjunkan lebih dari seribu personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa bertajuk “Indonesia Gelap” di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).
    “Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi, kami melibatkan 1.623 personil gabungan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Senin (17/2/2025).
    Personel gabungan terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi Jakarta, dan instansi terkait.
    Para personel akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar bundaran Patung Kuda hingga di depan Istana Negara.
    Untuk pengalihan arus lalu lintas, Susatyo mengatakan hal itu bersifat situasional.
    Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan.
    “Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas akan dialihkan,” kata dia.
    “Diimbau kepada warga yang akan melintas sekitar Monas agar mencari jalan alternatif untuk menghindari penumpukan kendaraan di sekitar Patung Kuda,” ujar dia.
    Susatyo mengingatkan seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi maupun terprovokasi, mengutamakan negosiasi, memberikan pelayanan yang humanis, serta menjaga keamanan dan keselamatan.
    Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
    “Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda, dan beberapa lokasi lainnya,” kata dia.
    Diketahui, sejumlah elemen mahasiswa bakal menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Senin hari ini.
    Salah satunya kelompok mahasiswa yang akan menggelar aksi adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
    “Untuk aksi besok sasaran utama kami adalah Istana Negara. Kami akan berangkat dari Depok sekitar jam 11.00 siang,” ujar Koordinator Aksi UI Muhammad Rafid Naufal Abrar kepada Kompas.com, Minggu (16/2/2025) malam.
    Menurut Rafid, aksi turun ke jalan ini dilakukan dalam rangka meminta pertanggungjawaban pemerintah mengenai situasi negara yang memburuk.
    Kondisi itu disebut disebabkan oleh berbagai permasalahan yang terjadi, akibat tindakan sewenang-wenang pemerintah.
    “Aksi besok pastinya untuk menyikapi terkait isu yang muncul hampir setiap hari belakangan yang tak berpihak pada rakyat dan tak memenuhi prinsip demokrasi dan keadilan,” kata Rafid.
    Rafid mengungkapkan, terdapat lima tuntutan utama yang akan disuarakan.
    Pertama adalah mendesak pemerintah mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran.
    Kebijakan yang wajib dilaksanakan oleh kementerian/lembaga terkait penghematan dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 itu dianggap tidak berpihak kepada rakyat.
    “Kedua, mencabut pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang guna menjaga independensi akademik,” ujar Rafid.
    Ketiga, mahasiswa meminta pemerintah mencairkan tunjangan dosen dan tenaga pendidik, tanpa ada pemotongan ataupun hambatan akibat birokrasi.
    Selain itu, mahasiswa juga mendesak pemerintah mengevaluasi total pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) dan mengeluarkannya dari anggaran pendidikan.
    “Dan terakhir, berhenti membuat kebijakan publik tanpa basis riset ilmiah dan tidak berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” kata Rafid.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BEM SI Demo di Patung Kuda Hari Ini, 1.623 Personel Dikerahkan

    BEM SI Demo di Patung Kuda Hari Ini, 1.623 Personel Dikerahkan

    Jakarta

    Badan eksekutif mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat hari ini. Sebanyak 1.623 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan jalannya aksi.

    “Total sebanyak 1.623 personel dikerahkan untuk melakukan pengamanan. Aksi BEM SI dan aliansi lainnya,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Senin (17/2/2025).

    Susatyo mengatakan personel tersebut disebar di sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara. Rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi aksi bersifat situasional.

    “Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Istana akan dialihkan,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif. Dia juga mengimbau kepada massa untuk melakukan aksi unjuk rasa sesuai aturan yang ada.

    Dihubungi terpisah, Koordinator Pusat BEM SI, Herianto, mengatakan aksi hari ini akan diikuti oleh 5 ribu peserta. Selain itu, aksi dilakukan serentak di seluruh wilayah.

    “Dari laporan konsolidasi kami kemarin ada 5 ribuan lebih akan turun. Hari ini kami menginstruksikan buat turun serentak di setiap daerah,” kata Herianto.

    Herianto menjelaskan ada beberapa tuntutan yang digaungkan BEM SI dalam aksi unjuk rasa. Mulai dari pencabutan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 hingga transparansi status pembangunan.

    Berikut beberapa tuntutan BEM SI:

    1. Menuntut Presiden mencabut Inpres no 1 tahun 2025 yang merugikan rakyat
    2. Transparansi status pembangunan
    3. Transparansi keseluruhan program MBG
    4. Tolak revisi UU Minerba
    5. Tolak dwifungsi TNI
    6. Tangkap dan adili Jokowi
    7. Sahkan RUU Perampasan aset

    (wnv/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 9
                    
                        1.623 Personel Kawal Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda hingga Istana Negara 
                        Megapolitan

    Mahasiswa Akan Gelar Demo “Indonesia Gelap” depan Istana Merdeka, Ini 5 Tuntutannya

    Mahasiswa Akan Gelar Demo “Indonesia Gelap” depan Istana Merdeka, Ini 5 Tuntutannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah elemen mahasiswa bakal menggelar aksi demonstrasi bertajuk “
    Indonesia Gelap
    ” di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2/2025) Hari ini.
    Salah satunya kelompok mahasiswa yang akan menggelar aksi adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (
    BEM UI
    ).
    “Untuk aksi besok sasaran utama kami adalah Istana Negara. Kami akan berangkat dari Depok sekitar jam 11.00 siang,” ujar Koordinator Aksi UI Muhammad Rafid Naufal Abrar kepada
    Kompas.com
    , Minggu (16/2/2025) malam.
    Menurut Rafid, aksi turun ke jalan ini dilakukan dalam rangka meminta pertanggungjawaban pemerintah mengenai situasi negara yang memburuk.
    Kondisi itu disebut disebabkan oleh berbagai permasalahan yang terjadi, akibat tindakan sewenang-wenang pemerintah.
    “Aksi besok pastinya untuk menyikapi terkait isu yang muncul hampir setiap hari belakangan yang tak berpihak pada rakyat dan tak memenuhi prinsip demokrasi dan keadilan,” kata Rafid.
    Rafid mengungkapkan, terdapat lima tuntutan utama yang akan disuarakan. Pertama adalah mendesak pemerintah mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran.
    Kebijakan yang wajib dilaksanakan oleh kementerian/lembaga terkait penghematan dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 itu dianggap tidak berpihak kepada rakyat.
    “Kedua, Mencabut pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang guna menjaga independensi akademik,” ujar Rafid.
    Ketiga, mahasiswa meminta pemerintah mencairkan tunjangan dosen dan tenaga pendidik, tanpa ada pemotongan ataupun hambatan akibat birokrasi.
    Selain itu, mahasiswa juga mendesak pemerintah mengevaluasi total pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) dan mengeluarkannya dari anggaran pendidikan.
    “Dan terakhir, berhenti membuat kebijakan publik tanpa basis riset ilmiah dan tidak berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” kata Rafid.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        1.623 Personel Kawal Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda hingga Istana Negara 
                        Megapolitan

    3 Mahasiswa Akan Gelar Demo “Indonesia Gelap” di Depan Istana Merdeka, Ini 5 Tuntutannya Nasional

    Mahasiswa Akan Gelar Demo “Indonesia Gelap” di Depan Istana Merdeka, Ini 5 Tuntutannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah elemen mahasiswa bakal menggelar aksi demonstrasi bertajuk “
    Indonesia Gelap
    ” di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2/2025) Hari ini.
    Salah satunya kelompok mahasiswa yang akan menggelar aksi adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (
    BEM UI
    ).
    “Untuk aksi besok sasaran utama kami adalah Istana Negara. Kami akan berangkat dari Depok sekitar jam 11.00 siang,” ujar Koordinator Aksi UI Muhammad Rafid Naufal Abrar kepada
    Kompas.com
    , Minggu (16/2/2025) malam.
    Menurut Rafid, aksi turun ke jalan ini dilakukan dalam rangka meminta pertanggungjawaban pemerintah mengenai situasi negara yang memburuk.
    Kondisi itu disebut disebabkan oleh berbagai permasalahan yang terjadi, akibat tindakan sewenang-wenang pemerintah.
    “Aksi besok pastinya untuk menyikapi terkait isu yang muncul hampir setiap hari belakangan yang tak berpihak pada rakyat dan tak memenuhi prinsip demokrasi dan keadilan,” kata Rafid.
    Rafid mengungkapkan, terdapat lima tuntutan utama yang akan disuarakan. Pertama adalah mendesak pemerintah mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran.
    Kebijakan yang wajib dilaksanakan oleh kementerian/lembaga terkait penghematan dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 itu dianggap tidak berpihak kepada rakyat.
    “Kedua, mencabut pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang guna menjaga independensi akademik,” ujar Rafid.
    Ketiga, mahasiswa meminta pemerintah mencairkan tunjangan dosen dan tenaga pendidik, tanpa ada pemotongan ataupun hambatan akibat birokrasi.
    Selain itu, mahasiswa juga mendesak pemerintah mengevaluasi total pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) dan mengeluarkannya dari anggaran pendidikan.
    “Dan terakhir, berhenti membuat kebijakan publik tanpa basis riset ilmiah dan tidak berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” kata Rafid.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Kediri Terpilih dan Wakilnya Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan

    Bupati Kediri Terpilih dan Wakilnya Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri terpilih, Hanindhito Himawan Pramana, bersama Wakil Bupati terpilih, Dewi Maria Ulfa, menjalani cek kesehatan di Kantor Kementerian Dalam Negeri pada Minggu (16/2/2025). Kegiatan ini merupakan rangkaian persiapan menjelang pelantikan kepala daerah yang akan digelar pada 20 Februari 2025.

    Hanindhito Himawan Pramana, yang akrab disapa Mas Dhito, menyatakan bahwa tidak ada kendala dalam cek kesehatan tersebut. “Tidak ada kendala dalam cek kesehatan. Saya bersama Mbak Dewi dalam kondisi terbaik,” ujar Mas Dhito.

    Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan bahwa tekanan darah Mas Dhito berada di angka 129/92, gula darah 78, kolesterol 160, dan asam urat 6,2. “Tidak ada kendala, semua masih di batas normal. Begitu juga dengan Wabup, kami berdua siap menjalani pelantikan dan retreat di Magelang,” tambahnya.

    Mas Dhito juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak memiliki persiapan khusus untuk menjalani pelantikan dan retreat. Namun, dia berkomitmen untuk menjaga kesehatan agar senantiasa bugar. “Kami tinggal bersiap-siap untuk pelantikan dengan jaga makan, olahraga, dan berdoa,” ucapnya.

    Pelantikan kepala daerah terpilih se-Indonesia rencananya akan dilaksanakan pada 20 Februari 2025 di Istana Negara. Presiden RI Prabowo Subianto akan melantik seluruh kepala daerah terpilih, termasuk Mas Dhito dan Mbak Dewi.

    Setelah pelantikan, seluruh kepala daerah dijadwalkan akan menjalani retreat pada 21-28 Februari 2025 di Lembah Akademi Militer (Akmil), Magelang. Mas Dhito menilai positif kegiatan retreat yang diinisiasi oleh Presiden RI tersebut.

    “Tentunya Bapak Presiden bagaimana caranya 503 ini akan punya bonding satu sama lainnya, bersama-sama punya visi misi untuk Indonesia Emas,” ujarnya.

    Dengan kondisi kesehatan yang prima, Mas Dhito dan Mbak Dewi siap menjalani rangkaian acara pelantikan dan retreat yang akan menjadi momen penting dalam mempersiapkan kepemimpinan mereka di Kabupaten Kediri. [ADV PKP/nm]

  • Siap Ikut Retreat di Magelang, Benyamin Davnie Bakal Naik Pesawat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Februari 2025

    Siap Ikut Retreat di Magelang, Benyamin Davnie Bakal Naik Pesawat Megapolitan 16 Februari 2025

    Siap Ikut Retreat di Magelang, Benyamin Davnie Bakal Naik Pesawat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel)
    Benyamin Davnie
    bakal naik pesawat untuk menuju ke Magelang, Jawa Tengah, guna mengikuti retreat (orientasi kepala daerah) yang diadakan oleh pemerintah pusat, Jumat (21/2/2025).
    Benyamin mengatakan, dirinya akan berangkat ke Magelang seusai pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/2/2025).
    “Saya karena dari selesai pelantikan enggak tahu jam berapa, saya dari sini ke sananya naik pesawat dulu. Sudah dapat (tiket) jam 16.00 WIB,” tutur Benyamin di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2025).
    Tak seorang diri, Benyamin akan membawa tim teknisnya saat retreat di Magelang. Namun, tim teknisnya berangkat lebih dulu dengan menaiki mobil pada Rabu (19/2/2025).
    Di sisi lain, Benyamin juga mengaku sudah siap untuk melaksanakan pelantikan di Istana Negara dan retreat di Magelang.
    Segala persyaratan untuk dua agenda tersebut sudah ia siapkan secara maksimal.
    “Persiapan saya Insyaallah sudah maksimal, SK persyaratan untuk ke Magelang juga lengkap,” ucap Benyamin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemendagri Akan Beri Arahan Soal Prosesi Pelantikan ke Kepala Daerah di Monas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Februari 2025

    Kemendagri Akan Beri Arahan Soal Prosesi Pelantikan ke Kepala Daerah di Monas Megapolitan 16 Februari 2025

    Kemendagri Akan Beri Arahan Soal Prosesi Pelantikan ke Kepala Daerah di Monas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan memberi arahan ke para kepala daerah terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025), atau dua hari sebelum hari pelantikan.
    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri)
    Bima Arya
    mengatakan, arahan tersebut diberikan untuk proses pelantikan di Istana Negara.
    “Itu lebih kepada fokus tentang prosesi di istana,” tutur Bima Arya saat diwawancarai di Kantor Kemendagri di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2025).
    Bima mengatakan, waktu pelantikan di Istana Negara cukup terbatas dan harus berlangsung rapih sehingga para kepala daerah terpilih perlu diberikan arahan.
    Saat diberikan arahan, para kepala daerah juga diperbolehkan bertanya terkait hal teknis selama pelantikan.
    “Selasa
    briefing
    teknis, sekaligus tentunya kalau ada hal-hal yang ingin ditanyakan oleh teman-teman kepala daerah, bisa di sana,” ucap Bima.
    Kemudian, pada Rabu (19/2/2025), para kepala daerah harus menjalani gladi bersih.
    “Rabunya itu gladi bersihnya, itu akan mengenakan PDUB, sehingga jadi lebih rapih,” pungkas Bima.
    Sebelumnya diberitakan,
    pelantikan kepala daerah
    terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 akan digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (20/2/2025).
    Hal ini tertulis dalam Formulir Berita yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri RI Nomor 100.2.1.3/644/SJ tertanggal 11 Februari 2025.Formulir ini telah dikonfirmasi oleh Kompas.com pada Kamis (13/2/2025).
    Dalam surat formulir berita yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri RI, pada 11 Februari 2025 dijelaskan bahwa pelantikan akan dilakukan pada 20 Februari 2025 bertempat di Istana Kepresidenan Jakarta.
    Adapun kepala daerah yang akan dilantik adalah gubernur dan wakil gubernur terpilih, wali kota dan wakil wali kota terpilih, serta bupati dan wakil bupati terpilih.
    Kepala daerah dan wakil kepala daerah juga hadir didampingi suami atau istri mereka masing-masing.
    Begitu juga para Ketua DPRD yang turut hadir bersama istri atau suami mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Anung dan Anaknya Bakal Retret Bareng di Akmil, Apa Saja Persiapannya?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Februari 2025

    Pramono Anung dan Anaknya Bakal Retret Bareng di Akmil, Apa Saja Persiapannya? Regional 16 Februari 2025

    Pramono Anung dan Anaknya Bakal Retret Bareng di Akmil, Apa Saja Persiapannya?
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Gubernur DKI Jakarta,
    Pramono Anung
    , dan putranya, Bupati Kediri,
    Hanindito Himawan Pramana
    , akan menjalani retreat bersama di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 21-28 Februari 2025.
    Keduanya akan mengikuti program retreat kepala daerah, yang merupakan bagian dari inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat soliditas dan komunikasi antar pemimpin daerah.
    Hanindito atau yang akrab disapa Mas Bup Dhito mengaku telah berdiskusi dengan sang ayah mengenai persiapan kegiatan tersebut.
    “Tadi sempat ngobrol dengan bapak soal apa saja yang perlu dibawa. Kita ngitung bareng kebutuhannya,” ujar Hanindito saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/2/2025).
    Sebagai bagian dari persiapan, ia dan kepala daerah lainnya telah menjalani pemeriksaan kesehatan di Kementerian Dalam Negeri.
    Hasilnya, ia dan Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, dinyatakan dalam kondisi prima tanpa masalah kesehatan yang berarti.
    Selain seragam dinas, Hanindito juga membawa perlengkapan pribadi seperti pakaian dalam, kaos lengan panjang untuk olahraga, dan perlengkapan lainnya untuk mendukung kegiatan selama satu minggu.
    “Ini saya lagi packing, bapak juga packing,” imbuhnya.
    Retreat Usai Pelantikan di Istana Negara
    Hanindito menyambut baik program retreat ini sebagai bentuk penguatan kepemimpinan dan komunikasi antar kepala daerah di Indonesia.
    “Begitu dilantik tanggal 20 nanti, Bapak Prabowo meminta langsung retreat. Sekarang saya sudah bersiap mulai lusa gladi kotor, gladi resik, lalu pelantikan,” ujarnya.
    Sebagai informasi, pelantikan kepala daerah terpilih se-Indonesia akan digelar pada 20 Februari 2025 di Istana Negara, dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
    Setelah itu, seluruh kepala daerah akan mengikuti retreat intensif di Lembah Tidar, Akmil Magelang, pada 21-28 Februari 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.