Tempat Fasum: Istana Bogor

  • Prabowo Punya Waktu 30 Hari Laporkan Mobil Pemberian Erdogan ke KPK

    Prabowo Punya Waktu 30 Hari Laporkan Mobil Pemberian Erdogan ke KPK

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanti pelaporan dari Presiden Prabowo Subianto atas pemberian satu unit mobil listrik Tog T10X dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Prabowo punya waktu paling lama 30 hari sejak menerima pemberian tersebut.

    “Kami meyakini Bapak Presiden Prabowo akan melaporkan kepada KPK dan ini masih ada jangka waktu 30 hari dari barang tersebut diterima. Jadi masih ada waktu 30 hari ke depan,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika dikutip Jumat (14/2/2025).

    Prabowo di lain sisi, sudah beberapa kali telah menyatakan komitmennya mendukung penuh upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Prabowo dipandang akan memberikan keteladanan bagi seluruh penyelenggara negara jika melaporkan pemberian Erdogan itu ke KPK.

    “Walaupun mungkin dalam hal ini mungkin ada pandangan masyarakat ‘ini kan lain negara’, enggak. Ini adalah bentuk teladan bagi penyelenggara negara maupun ASN bila menerima laporan itu untuk keamanannya,” ungkap Tessa terkait Prabowo yang menerima mobil pemberian Erdogan.

    KPK nantinya akan mempelajari lebih lanjut jika Prabowo telah melaporkan pemberian mobil dari Erdogan tersebut. Selanjutnya, akan ditentukan apakah mobilnya menjadi milik negara atau dapat dimiliki.

    “Kalau memang dinilai barang tersebut tidak seharusnya dimiliki maka akan diserahkan kepada negara. Namun, apabila memang penilaiannya dapat dimiliki maka akan dikembalikan,” tutur Tessa.

    Diketahui, dalam kunjungan kenegaraan ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (12/2/2025), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara simbolis menyerahkan satu unit mobil listrik Togg T10X kepada Pemerintah Indonesia. Penyerahan mobil listrik Turki ini diberikan kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai simbol persahabatan antara kedua negara yang telah terjalin selama 75 tahun.

    Berdasarkan keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Presiden Erdogan memperkenalkan Togg T10X, mobil listrik pertama buatan Turki, kepada Presiden Prabowo sebelum jamuan santap siang kenegaraan. Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menyambut baik mobil pemberian Erdogan berwarna putih ini, bahkan langsung mencoba duduk di kursi kemudi sisi kiri mobil tersebut.

  • Dubes RI LBBP paparkan kebijakan Presiden RI

    Dubes RI LBBP paparkan kebijakan Presiden RI

    Sumber foto: KBRI Tokyo

    Indonesia Outlook at Keidanren: Dubes RI LBBP paparkan kebijakan Presiden RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 14 Februari 2025 – 13:27 WIB

    Elshinta.com – Dubes RI untuk Jepang dan Federasi Micronesia Heri Akhmadi, memberikan paparan terkait outlook kebijakan dan perkembangan perekonomian Indonesia di hadapan Federasi Bisnis Jepang (Keidanren) di Tokyo, Kamis (13/02).

    Kegiatan tahunan ini dihadiri 39 pimpinan perusahaan-perusahaan besar Jepang dalam berbagai sektor antara lain Takehiko Kakiuchi, Chairman of the Board Mitsubishi Corporation; dan Masumi Kakinoki, President and CEO Member of the Board Marubeni Corporation. Keduanya menduduki posisi Chair of Japan-Indonesia Economic Committee Keidanren. 

    Kegiatan ini bertujuan memberikan gambaran perkembangan ekonomi, politik dan kebijakan termutakhir di Indonesia kepada perusahaan-perusaahan Jepang yang memiliki investasi di Indonesia. 

    Dubes Heri Akhmadi memaparkan kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto serta keberhasilan dalam hubungan bilateral Indonesia seperti proyek MRT East West, investasi Nitori di Indonesia, pembangunan Cardiovascular Centre RS Harapan Kita dan Tokoshukai serta Samurai Bond senilai 200 Milyar Yen pada Mei 2024.  

    “Kebijakan ekonomi Indonesia dibangun berdasarkan program Asta Cita, sebuah kerangka kerja ambisius yang bertujuan menguatkan persatuan nasional, mempertahankan stabilitas politik, dan mengutamakan kedaulatan ekonomi,” demikian disampaikan Dubes Heri Akmadi, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Pada kesempatan yang sama Dubes Heri juga menjabarkan pembentukan BPI Danantara, harapan dukungan Jepang pada implementasi Program Makan Siang Bergizi Gratis, serta rencana pengadaan 10.000 kapal nelayan Indonesia. 

    Pada sesi tanya jawab dengan peserta, Dubes Heri memberikan penjelasan terkait kebijakan RI menjadi anggota BRICS.

    “Indonesia menjadi anggota BRICS agar dapat menjembatani hubungan antara Global South dan Developed North di tengah polarisasi politik dunia. Dalam konteks tersebut, saya meminta kembali kepada Jepang untuk mendukung upaya Indonesia mengurangi resiko konflik sebagaimana telah disampaikan Presiden RI kepada Perdana Menteri Jepang pada pertemuan di Istana Bogor,” tambah Dubes Heri yang didampingi Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo Sunan Jaya Rustam, Koordinator Fungsi Politik Ali Ali Andika Wardhana dan sejumlah Atase Teknis KBRI Tokyo.

    Indonesia Outlook at Keidanren ini diikuti dengan antusias oleh peserta dari perusahaan-perusahaan Jepang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkuat confidence pengusaha dan investor Jepang untuk berinvestasi di Indonesia kedepannya. 

    Sumber : Sumber Lain

  • Persamaan sejarah dan visi untuk Palestina perkuat hubungan RI-Turki

    Persamaan sejarah dan visi untuk Palestina perkuat hubungan RI-Turki

    Jakarta (ANTARA) – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Philips J.Vermonte mengungkapkan persamaan sejarah dan visi untuk Palestina menjadi beberapa faktor yang memperkuat hubungan solid antara Republik Indonesia dan Turki.

    Dalam keterangan resmi PCO, di Jakarta, Jumat, dijelaskan bahwa Dari sisi sejarah kedua negara sama-sama pernah berjuang melawan imperialisme di masa lalu, dan dari sisi visi untuk Palestina kedua negara bersepakat mendukung kemerdekaan bagi Palestina.

    “Indonesia dan Turki secara konsisten menentang imperialisme. Hari ini, kedua negara sahabat sama-sama memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan mengadvokasi solusi kemanusiaan di Gaza. Pun, TurkI secara konsisten mengutuk kekejaman yang dilakukan Israel di Timur Tengah,” ujar Philips.

    Membahas lebih rinci persamaan sejarah antara RI dan Turki, ternyata keduanya sudah memiliki hubungan yang erat sejak abad XVI. Saat itu, Kesultanan Utsmaniah yang menjadi cikal bakal Turki telah menjalin relasi dengan sejumlah kesultanan di Nusantara yang adalah cikal bakal RI. Di periode tersebut, keduanya memiliki kesamaan pandangan untuk menentang imperialisme dari Eropa.

    Lalu, di masa kini, hubungan Indonesia dan Turki semakin menguat dengan komunikasi politik yang dijalin dan dibina antarkedua Kepala Negara yang tengah menjabat yaitu Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

    Persahabatan keduanya dipertunjukkan juga dengan kunjungan kenegaraan Presiden Erdogan ke Indonesia yang disambut hangat oleh Presiden Prabowo untuk membahas sejumlah kemitraan strategis dan juga pandangan penting menanggapi isu global.

    Philips mengatakan persahabatan dengan Turki adalah pelaksanaan politik bebas aktif Indonesia yang telah menjadi landasan kebijakan luar negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan.

    Dalam konteks kebijakan luar negeri Turki, Indonesia masuk kategori brotherly country, yang bermakna sebagai negara sahabat Turki yang memiliki latar belakang yang sama yaitu sama-sama berpenduduk Muslim dan punya kaitan sejarah. Faktor-faktor ini membuat hubungan antara Indonesia dan Turki tidak mengalami kendala dan justru bertambah solid.

    Juru Bicara PCO itu berpendapat esensi politik bebas aktif Indonesia, kembali dilakukan dalam pertemuan bilateral antara pemimpin Indonesia dan Turki di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (12/2) termasuk saat merespon hal terkait dengan kemerdekaan Palestina.

    Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan Indonesia berpandangan pada solusi dua negara, two-state solution, di mana bangsa Palestina berhak merdeka. Presiden Erdogan menyampaikan pujiannya atas ketegasan Indonesia dalam membela Palestina tersebut.

    Erdogan mengamini sikap politik Prabowo dan siap untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam pembangunan kembali Palestina, pasca konflik dengan Israel baru-baru ini.

    Menurut Presiden Erdogan, Turki selalu berperan penting dalam memberikan tekanan kepada Israel untuk menghentikan serangannya ke Gaza. Pada saat yang sama, Indonesia berkomitmen memberikan bantuan kemanusiaan dan mengerahkan relawan membantu para korban konflik Gaza.

    “Tujuan bersama yang terpenting antara Indonesia dan Turki adalah dukungan berkelanjutan bagi penyelesaian konflik di Timur Tengah khususnya mengupayakan perdamaian untuk solusi dua negara, agar Palestina yang berdaulat dan merdeka dapat tercapai,” jelas Philips.

    Di luar isu keamanan regional dan global, kedekatan kedua negara juga ditampilkan dalam berbagai forum internasional. Indonesia dan Turki menunjukkan partisipasi aktifnya.

    Contohnya dalam forum Developing Eight (D-8), Indonesia dan Turki bersama enam negara Muslim berkembang lainnya, membina kerja sama ekonomi untuk mendiversifikasi hubung perdagangan, meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan global dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di negara-negara anggota.

    Lalu dalam hal kebijakan di dalam negeri, Indonesia dan Turki dinilai Philips juga memiliki pandangan serupa dalam mendukung kesejahteraan rakyat yang tentunya membuat kedua negara bertambah solid dalam hal kerja sama.

    Salah satu program yang dimaksud ialah pengimplementasian program makan gratis untuk anak-anak. Di Turki program makanan gratis untuk anak prasekolah dijalankan pada 2023 secara nasional dan Indonesia baru-baru ini juga mengambil langkah serupa dengan program makan bergizi gratis (MBG).

    “Program pemerintah Turki itu menandai langkah signifikan menuju program makan siang gratis yang lebih luas di sekolah-sekolah di sana. Sementara di Indonesia, awal Januari 2025, telah dimulai program makan bergizi gratis yang ditargetkan akan diberikan kepada seluruh anak sekolah, ibu hamil dan ibu menyusui,” tutur Philips.

    Pewarta: Livia Kristianti
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Istana: Kedekatan Prabowo, Erdogan, Modi, Anwar bawa kepentingan G20

    Istana: Kedekatan Prabowo, Erdogan, Modi, Anwar bawa kepentingan G20

    Mereka juga menjalankan peran menjaga perdamaian dunia di mana semakin banyak terjadi konflik yang menimbulkan ketidakpastian dalam lingkup politik internasional

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Komunikasi Kepresidenan menilai kedekatan Presiden Prabowo Subianto dengan sejumlah pimpinan negara, seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, PM India Narendra Modi, dan PM Malaysia Anwar Ibrahim karena membawa kepentingan yang sama sebagai anggota G20.

    Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips J. Vermonte mengatakan bahwa kedekatan Presiden Prabowo dengan ketiga pimpinan negara itu karena Turki, India, Malaysia dan Indonesia memiliki peran penting sebagai sesama anggota G20.

    “Jadi ada peran sebagai negara-negara terdepan dari negara-negara yang sedang membangun di selatan atau ‘developing countries’ dari ‘global south’. Mereka merasa punya kepentingan yang sama untuk memajukan dan menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Philips kepada ANTARA melalui pesan audio yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Pernyataan Philips itu berkaitan dengan pertemuan Presiden Prabowo dengan sejumlah petinggi negara, yang intens dilakukannya pada awal tahun, yakni mulai dari kunjungan kenegaraannya ke India dan Malaysia pada akhir Januari lalu, serta belakangan menerima kunjungan kenegaraan Presiden Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

    Philips menjelaskan bahwa Presiden Prabowo, Presiden Erdogan, PM Modi dan PM Anwar Ibrahim memiliki kepentingan untuk bersama-sama membawa kesejahteraan untuk rakyatnya masing-masing.

    Peran menjaga perdamaian dunia juga tidak luput dari pembahasan saat para pemimpin bertemu, mengingat kondisi geopolitik saat ini yang menimbulkan ketidakpastian.

    “Mereka juga menjalankan peran menjaga perdamaian dunia di mana semakin banyak terjadi konflik yang menimbulkan ketidakpastian dalam lingkup politik internasional,” kata Philips.

    Ia menambahkan bahwa filosofi Presiden yang menjalankan “good neighbor policy” atau menjadi bertetangga yang baik, tidak hanya dengan negara ASEAN, tetapi juga di kawasan lainnya, menjadi modal penting untuk Indonesia.

    Menurut Philips, hubungan bilateral negara yang baik dimulai dari hubungan baik antarpemimpinnya, sehingga hal itu lah yang menjadi dasar bagi perjalanan luar negeri Prabowo, serta penyambutan kunjungan kenegaraan di dalam negeri.

    “Hubungan luar negeri itu seringkali dimulai dengan hubungan baik antar pemimpin. Jadi saya kira sama dengan modalitas dalam negeri, modalitas luar negeri menjadi dasar bagi banyak perjalanan luar negeri Presiden Prabowo,” tutur Philips.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Presiden Erdogan terharu pada sambutan hangat warga Indonesia

    Presiden Erdogan terharu pada sambutan hangat warga Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku terharu pada sambutan yang hangat dari warga Indonesia dan seluruh rangkaian yang disiapkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dalam menerima kunjungan kenegaraannya ke Indonesia.

    “Antusiasme para pelajar dan anak-anak muda yang memenuhi jalanan, semangat mereka, dan cara mereka menyambut kami, benar-benar sangat mengharukan,” kata Erdogan dalam sebuah gelar wicara yang disaksikan melalui jaringan YouTube di Jakarta, Jumat.

    Erdogan mengaku bahwa penyambutan yang diberikan masyarakat Indonesia tersebut merupakan penyambutan yang berbeda karena melibatkan banyak generasi muda.

    Di sepanjang jalan baik saat kedatangan maupun saat mengantarkan pulang, Erdogan melihat banyak pelajar yang berbaris dan menyambutnya dengan penuh antusias.

    “Saya bahkan bertanya-tanya apakah dalam perjalanan politik saya ke depan, saya akan melihat pemandangan seperti ini lagi. Saya tidak tahu,” katanya menunjukkan rasa takjub terhadap penyambutan warga Indonesia itu.

    Selain penyambutan yang melibatkan masyarakat secara langsung di sepanjang jalan saat menyambut ketibaan dan melepas kepulangan Erdogan dan rombongan, Presiden RI juga menyambut Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor dengan menurunkan ribuan pasukan upacara penyambutan.

    Sambutan di Istana Kepresidenan Bogor juga menjadi spesial karena kemunculan 75 pasukan berkuda yang secara simbolis mencerminkan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Turki.

    Atas sambutan hangat yang menyentuh hati tersebut, Presiden Erdogan secara khusus mengapresiasi Presiden RI Prabowo Subianto yang mempersiapkan penyambutan penuh persiapan.

    “Saya secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Bapak Presiden [Prabowo Subianto] atas sambutan yang luar biasa ini,” kata Erdogan.

    Presiden Turki Erdogan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia selama dua hari pada Selasa (11/2) hingga Rabu (12/2). Kunjungan kenegaraan itu diterima baik oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Presiden Prabowo bahkan secara khusus menyambut ketibaan maupun melepas kepergian Erdogan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    Pewarta: Livia Kristianti
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • KPK Sebut Prabowo Punya Waktu 30 Hari Laporkan Hadiah dari Erdogan

    KPK Sebut Prabowo Punya Waktu 30 Hari Laporkan Hadiah dari Erdogan

    KPK Sebut Prabowo Punya Waktu 30 Hari Laporkan Hadiah dari Erdogan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) mengatakan, Presiden RI
    Prabowo Subianto
    memiliki waktu 30 hari untuk melaporkan hadiah
    mobil listrik
    dari Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.
    Ketentuan tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
    “Kami meyakini Bapak Presiden Prabowo akan melaporkan kepada KPK dan ini masih ada jangka waktu 30 hari dari barang tersebut diterima,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih, Jakarta, dikutip Jumat (14/2/2025).
    Tessa mengatakan, hadiah tersebut harus dilaporkan meski merupakan pemberian antar-kepala negara.
    Ia menjelaskan, hal tersebut merupakan bentuk keteladanan penyelenggara negara maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) mengingat pelaporan hadiah itu adalah satu langkah untuk mencegah terjadinya korupsi.
    “Ini adalah bentuk keteladanan bagi penyelenggara negara maupun ASN. Bila menerima, laporkan itu untuk keamanannya. Kalau memang dinilai barang tersebut tidak seharusnya dimiliki, maka akan diserahkan kepada negara. Namun, apabila memang penilaiannya dapat dimiliki, maka akan dikembalikan,” ujarnya.
    Terakhir, Tessa mengatakan, pelaporan
    gratifikasi
    dapat dilakukan secara online melalui aplikasi GOL di https://gol.
    kpk
    .go.id/login, sehingga pelaporannya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
    “Silakan ini bagi penyelenggara negara maupun ASN yang menyaksikan tayangan ini dapat mencatat dan melaporkan bila memang menerima gratifikasi,” ucap dia.
    Sebelumnya, Presiden Turkiye
    Recep Tayyip Erdogan
    memberikan satu unit mobil listrik Togg T10X kepada Presiden RI Prabowo Subianto sebagai simbol persahabatan dan hubungan erat antara kedua negara.
    Dikutip dari keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Presiden, hadiah ini diserahkan Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025), tepatnya saat akan menuju tempat jamuan santap siang kenegaraan.
    Ketika itu, Presiden Erdogan memperkenalkan Togg T10X kepada Presiden Prabowo dengan penjelasan sekilas terkait kendaraan listrik Turkiye ini.
    Prabowo tampak tersenyum dan menyambut baik pemberian kendaraan listrik berwarna putih ini dari Pemerintah Turkiye.
    Mantan Menteri Pertahanan ini bahkan langsung menjajal mobil tersebut dengan duduk di kursi kemudi yang berada di sisi sebelah kiri.
    Setelah itu, kedua pemimpin negara saling tersenyum dan meyakini pemberian ini dapat menjadi salah satu langkah penguatan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Turkiye.
    Tak hanya dari Erdogan, PM Malaysia Anwar Ibrahim juga memberikan hadiah helm Tim Mercedes AMG Petronas F1 kepada Presiden Prabowo pada Senin (27/1/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Spesifikasi Mobil Listrik Dalam Negeri TOGG T10X dari Erdogan untuk Prabowo, Turki Selangkah di Depan?

    Spesifikasi Mobil Listrik Dalam Negeri TOGG T10X dari Erdogan untuk Prabowo, Turki Selangkah di Depan?

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Turki, melalui Presiden Recep Tayyip Erdogan, memberikan satu unit mobil listrik TOGG (Turkiye’nin Otomobili Girisim Grubu) kepada Pemerintah Republik Indonesia. Mobil tipe T10X tersebut diterima oleh Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai simbol dari hubungan persahabatan yang telah terjalin selama 75 tahun antara kedua negara.

    TOGG X10 merupakan perusahaan otomotif nasional asal Turki yang mengembangkan mobil listrik tersebut. Presiden Erdogan secara simbolis menyerahkan mobil tersebut saat kunjungan resmi ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu 12 Februari 2025, menjelang acara jamuan santap siang kenegaraan.

    Erdogan memperkenalkan TOGG T10X, mobil listrik pertama buatan Turki, yang dilengkapi dengan teknologi canggih yang terhubung dengan ekosistem mobilitas TOGG. Mobil ini memiliki kemampuan untuk menempuh jarak hingga 523 km berkat daya tahan baterainya.

    Presiden Prabowo terlihat tersenyum dan menyambut positif pemberian hadiah dari pemerintah Turki tersebut. Ia juga langsung mencoba mobil itu dengan duduk di kursi pengemudi. Kedua pemimpin negara terlihat saling tersenyum dan percaya bahwa pemberian ini akan menjadi langkah penting dalam memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Turki.

    Berikut adalah spesifikasi mobil listrik asal Turki, TOGG X10:

    · Jenis bahan bakar: Listrik

    · Jenis transmisi: Otomatis

    · Jangkauan: Jarak tempuh 314 kilometer

    · Konsumsi rata-rata: 16,7 kWh/100 km

    · Tenaga mesin: 160 Kw

    · Torsi maksimum: Panjang gelombang 350nm

    · Tenaga kuda (total): 218 HP

    · 0-100 km akselerasi: 7,4 detik

    · Tahun model: Tahun 2023

    · Tipe tubuh: Mobil SUV

    · Kapasitas Bagasi (5 Kursi): 441 liter

    · Kapasitas Bagasi (2 Kursi): 1515 liter

    · Panjang : 4599 mm

    · Lebar: 1886 mm

    · Tinggi: 1676 mm

    · Berat: 2010 kg.

    Erdogan juga pernah memberikan hadiah mobil listrik TOGG kepada Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. PM Anwar mengungkapkan bahwa hadiah mobil listrik TOGG tersebut diserahkan oleh Presiden Erdogan selama kunjungan resmi ke Malaysia pada 10-11 Februari 2025.

    Mobil listrik TOGG, yang menjadi simbol kebanggaan Turki, diserahkan sebagai tanda persahabatan antara kedua negara. Malaysia dan Turki berkomitmen untuk memperkuat hubungan yang telah ada serta membuka peluang baru dalam kerja sama strategis demi manfaat bersama.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Indonesia dan Turki sepakat kerja sama bangun UAV dalam negeri

    Indonesia dan Turki sepakat kerja sama bangun UAV dalam negeri

    Jakarta (ANTARA) – Industri pertahanan Indonesia dan Turki sepakat membentuk perusahaan patungan (joint venture) untuk membangun pesawat nirawak (UAV) dalam negeri, sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian yang diteken di hadapan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

    Pendiri Republikorp Norman Joesoef menjelaskan tujuan dari kerja sama itu tidak hanya bertujuan membangun kemandirian industri pertahanan dalam membangun UAV di dalam negeri, tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok global dalam produksi UAV bersama perusahaan Turki Baykar Makina dan Rocketsan.

    “Kolaborasi ini bertujuan untuk mendirikan joint venture company (JVC) yang akan fokus pada produksi, perakitan, dan pemeliharaan UAV di Indonesia,” kata Norman sebagaimana dikutip dari siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Dia menjelaskan UAV yang akan diproduksi bersama itu merupakan pesawat nirawak berjenis MALE TB3 Bayraktar, dan UAV berjenis HALE Akinci Bayraktar.

    UAV berjenis MALE merujuk pada kemampuan pesawat yang dapat terbang di ketinggian menengah dengan durasi panjang, sementara HALE merujuk pada UAV yang dapat terbang tinggi dalam durasi yang lama.

    Perjanjian kerja sama membentuk perusahaan patungan itu diteken di Istana Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Turki Erdogan ke Indonesia, Rabu (12/2).

    Norman meyakini kemitraan itu dapat membuka peluang inovasi, riset, dan pengembangan teknologi UAV di Indonesia dan di kawasan.

    “Prioritas utama JVC ini adalah alih teknologi, peningkatan kapasitas industri dalam negeri, serta pengembangan tenaga kerja nasional melalui program pelatihan bagi insinyur dan teknisi Indonesia,” kata pimpinan Republikorp.

    Dia melanjutkan alih teknologi dan membangun kapasitas nasional untuk memproduksi UAV dalam negeri itu merupakan bagian dari fondasi membangun industri pertahanan yang mandiri dan berkelanjutan.

    Norman menyebut nantinya perusahaan Turki Rocketsan bakal memimpin transfer teknologi di bidang sistem rudal, termasuk lisensi kekayaan intelektual, keahlian produksi, dan pelatihan teknis. Sementara Baykar Makina bakal memberikan pelatihan dan dukungan teknis untuk memastikan UAV yang diproduksi sesuai dengan standar internasional.

    Kemudian, Norman juga memastikan JVC yang dibentuk bakal menggandeng industri-industri dalam negeri untuk mengoptimalkan rantai pasok di dalam negeri, dan mengurangi ketergantungan pada komponen-komponen impor.

    “Kolaborasi ini tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada komponen impor, tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok global dalam industri pertahanan,” kata dia.

    Dalam kesempatan yang sama, Norman menekankan kerja sama itu juga menjadi simbol kokohnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki.

    “Kolaborasi ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk menjaga stabilitas regional dan keamanan global di tengah dinamika geopolitik yang terus berkembang,” sambung dia.

    Norman melanjutkan kerja sama itu pun menjadi bagian dari strategi jangka panjang Indonesia mewujudkan kemandirian dalam teknologi pertahanan nasional.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prabowo Mau Desain IKN Direvisi, Menteri PU: Diminta Contoh Turki

    Prabowo Mau Desain IKN Direvisi, Menteri PU: Diminta Contoh Turki

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan revisi desain pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, di kantornya, Kamis (13/2/2025)

    Menurutnya, Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, akan memimpin tim desain IKN dalam menyesuaikan rancangan kompleks yudikatif dan legislatif di ibu kota baru.

    “Desainnya akan diketuai oleh Bu Wamen,” ujar Dody kepada awak media di Kementerian PU, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Presiden Prabowo Subianto menilai perlu adanya perbandingan desain dengan negara lain agar pembangunan IKN lebih optimal. Untuk itu, Presiden Prabowo Subianto meminta desain IKN direvisi.

    “Dalam rapat terakhir, Pak Prabowo meminta studi banding ke tiga negara, yaitu Turki, Mesir, dan India,” kata Dody.

    Menurutnya, keputusan ini diambil karena Presiden Prabowo mendapatkan inspirasi dari kunjungan kerja ke negara-negara tersebut. Ia menilai desain kantor legislatif dan yudikatif di sana memiliki karakteristik yang mirip dengan Indonesia.

    “Mungkin saat beliau berkunjung ke sana, beliau melihat ada kesamaan karakter dengan Indonesia. Oleh karena itu, tim akan merekonstruksi desainnya dan melaporkannya kembali kepada Presiden,” tambah Dody.

    Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengonfirmasi negaranya akan turut berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Ia menyatakan perusahaan konstruksi ternama asal Turki akan terlibat dalam proyek ini.

    Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo di Istana Bogor pada Rabu (12/2/2025).

    Selain keterlibatan dalam proyek IKN, Erdogan juga menyoroti potensi kerja sama sektor pariwisata antara Indonesia dan Turki. Ia menekankan pentingnya peningkatan lalu lintas penerbangan antara kedua negara.

    Pada 2024, sebanyak 203.000 warga Indonesia berkunjung ke Turki, sementara dari Turki ke Indonesia hanya 50.000 turis. Meski masih di bawah harapannya, Erdogan optimistis angka itu masih bisa terus meningkat ke depan.

    Dengan adanya revisi desain IKN serta keterlibatan Turki dalam pembangunan, diharapkan proyek ibu kota baru Indonesia dapat berjalan lebih optimal dan sesuai dengan karakteristik negara.

  • Sosok Fatima, Perempuan yang Hadir di Antara Erdogan dan Prabowo

    Sosok Fatima, Perempuan yang Hadir di Antara Erdogan dan Prabowo

    GELORA.CO – Kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia telah berakhir. Namun, masih ada sisi yang menarik dari kunjungannya. Misalnya saja seorang perempuan yang selalu hadir di antara Erdogan dan Presiden Prabowo Subianto.

    Perempuan itu adalah Dr. Fatima Gulhan Abushanab, penerjemah Erdogan.

    Fatima mulai tampak saat Erdogan dan istrinya, Emine, mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa (11/2) sore. Dia memakai jas warna biru tua. Dia selalu berada di lingkaran Erdogan dan Emine.

    Pada Rabu (12/2) siang saat Erdogan menghadiri sambutan kenegaraan dan pertemuan bilateral di Istana Bogor, kehadiran Fatima juga tampak menonjol. Kali ini dia memakai jas biru muda. Dia membawa tas serta menggantungkan tanda pengenal di dada kirinya.

    Ketika Prabowo memberikan cenderamata kepada Erdogan, perempuan itu menerjemahkan pernyataan berbahasa Inggris Prabowo kepada Erdogan. Dia juga menyampaikan pertanyaan/pertanyaan Erdogan kepada Prabowo.

    Sebelum ke Indonesia, Fatima juga menjadi penerjemah Erdogan dalam kunjungannya ke Malaysia pada 10-11 Februari 2025.

    Sosok Fatima

    Fatima memperoleh gelar sarjana dari jurusan hubungan internasional di Universitas George Mason di Virginia dan kemudian gelar master dari Program Studi Liberal di Universitas Georgetown di Washington, D.C.  Selama di AS, dia pernah bekerja sebagai peneliti.

    Gelar doktor diraihnya dari Universitas Ankara. Saat ini, ia menjadi bagian dari tim pakar hubungan internasional di Istana Kepresidenan, tempat Erdogan berkantor.

    Ayah Fatima adalah orang Palestina yang berpaspor Yordania-AS, Ali Ahmad Ghulam Abushanab. Dengan demikian, Fatima memiliki darah Palestina.

    Sedangkan ibu Fatima adalah Prof. Dr. Merve Safa Kavakci dan menjadi Dubes Turki di Malaysia pada 2017-2022.

    Adapun ayah Merve dikenal sebagai Imam Yusuf di sebuah masjid di di  Richardson (Dallas, AS) dan salah satu pendiri komunitas Islam di sana. Yusuf berimigrasi ke Amerika karena putrinya (Merve) dilarang masuk sekolah dengan mengenakan jilbab. Yusuf memiliki hubungan yang kuat dengan komunitas Palestina di kota itu. 

    Ibu Fatima Diusir karena Berhijab

    Adapun ibu Fatima, Dr. Merve, adalah sosok terkemuka di Turki. Dia merupakan wakil ketua parlemen pertama yang memakai hijab di Turki — yang menganut sekularisme — hasil Pemilu 1999. Namun, karena hijabnya, dia diusir dari parlemen. Bahkan kewarganegaraannya dicabut.

    Merve kemudian pergi ke AS untuk menyelesaikan studi di Harvard dan mengajar di sana. Hingga kemudian Erdogan menunjuknya sebagai Dubes di Malaysia pada 2017.