Tempat Fasum: Halim Perdanakusuma

  • Modifikasi cuaca kurangi intensitas hujan hingga 54 persen

    Modifikasi cuaca kurangi intensitas hujan hingga 54 persen

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengatakan operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan sejak Sabtu (1/2) bisa mengurangi intensitas hujan di Jakarta sebanyak 38 – 54 persen.

    “Pada saat Selasa (4/2) siang, ada hujan dengan intensitas yang sedang hingga lebat di Jakarta, namun intensitasnya tidak terlalu lama dan tidak menimbulkan banjir atau genangan di Jakarta,” kata Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael Sitanggang di Jakarta, Rabu.

    OMC dilakukan BPBD DKI bersama Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI Angkatan Udara dan PT RAI sejak Sabtu (1/2) hingga 6 Februari 2025, melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    Teknik yang digunakan yakni penyemaian awan dengan menaburkan garam (NaCl) berukuran sekitar 20-30 mikron untuk menghalau hujan yang berpotensi masuk ke wilayah Jakarta.

    Cara itu tidak menghilangkan awan hujan sama sekali, namun membuat prematur awan hujan sebelum masuk ke kawasan daratan Jakarta.

    “Awan hujan yang ada akan diprematurkan dan dikurangi intensitasnya sebelum masuk wilayah Jakarta. Diharapkan hujan tidak turun di wilayah Jakarta dan turun lebih cepat di perairan Jawa atau perairan Kepulauan Seribu tanpa menimbulkan kerugian atau dampak di wilayah Banten atau Jawa Barat,” jelas Michael.

    Adapun lokasi penyemaian garam dalam operasi modifikasi cuaca (OMC) kali ini diprioritaskan di barat, barat laut, dan barat Jakarta. Lokasi ini dipilih karena merupakan tempat awan bertumbuh yang berpotensi menyebabkan hujan lebat.

    Pemprov DKI Jakarta sebelumnya melaksanakan tiga tahap OMC yakni pada 7-9 Desember 2024, lalu tahap dua pada 13-16 Desember 2024, serta tahap tiga pada 25-31 Desember 2024.

    Michael menyebutkan OMC pada periode awal Desember sampai periode Natal 2024 dan Tahun Baru tersebut bisa mengurangi intensitas hujan sebanyak 28 persen hingga 69 persen.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Lampung ungkap ditolong Mayor Teddy saat rangkaian melintasi tol

    Warga Lampung ungkap ditolong Mayor Teddy saat rangkaian melintasi tol

    Jakarta (ANTARA) – Warga asal Bandarlampung mengungkapkan keluarganya tidak sengaja mendapat pertolongan dari sebuah rangkaian mobil pejabat yang melintas di tol Pancoran, Jakarta, yang ternyata merupakan mobil dinas Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya atau Mayor Teddy.

    Desy Andriyani (28), warga Bandarlampung itu, menceritakan saat itu keluarganya sedang dilanda kebingungan karena keponakannya yang berusia 18 bulan mengalami panas tinggi hingga kejang-kejang usai berlibur di Bandung, Jawa Barat, dan perjalanan pulang melalui Pelabuhan Merak.

    “Keponakan saya memang sudah panas tinggi, kemudian saat di rest area dia kejang-kenang dan akhirnya mendapat pertolongan di sana. Kemudian saat kami melanjutkan perjalanan di tol Jakarta, keponakan saya itu nangis terus. Ayahnya panik dan akhirnya melambaikan selendang ke jalanan, yang di situ ada rangkaian mobil pejabat,” kata Desy kepada ANTARA melalui sambungan telepon dari Jakarta, Sabtu.

    Desy mengatakan bahwa ayah sang anak berupaya mendapatkan pengawalan dari polisi agar bisa menuju rumah sakit terdekat dengan cepat, dengan cara melambaikan selendang ke arah rangkaian mobil yang ternyata diketahui adalah rombongan mobil Mayor Teddy.

    Polisi bernama Andreas Julian yang mengawal rangkaian tersebut pun berhenti sejenak untuk mengetahui keadaan keluarga di dalam mobil itu.

    Melalui ponsel yang terhubung dengan Andreas, Mayor Teddy memerintahkan agar ajudan pengawalnya itu mendampingi mobil keluarga Desy untuk sampai ke rumah sakit.

    Tak lama berselang, polisi pengawal bernama Andreas Julian meminggirkan kendaraannya, Mayor Teddy yang berada dalam mobil dinasnya pun mendekati mobil keluarga Desy.

    “Pak Teddy itu ngikutin kami dari mobilnya, jendelanya terbuka. Ternyata itu Mayor Teddy yang asli. Sambil mukanya itu kelihatan bilang ‘Ya Bu, terus aja bu nanti didampingi.’ Lalu Mayor Teddy melambaikan tangannya ke saya. Saya bilang ‘makasih banyak ya Pak’,” kata Desy menceritakan.

    Dalam kesempatan terpisah, Andreas Julian juga mengatakan bahwa ia diperintah Mayor Teddy untuk mengawal mobil tersebut sampai ke rumah sakit terdekat, yakni RSUD Tebet.

    Usai dirawat di RSUD Tebet, ia pun melaporkan ke Mayor Teddy bahwa pihak keluarga ingin sang anak dirawat saja di Bandarlampung agar lebih dekat dengan tempat tinggal mereka.

    Singkat cerita, Mayor Teddy pun membantu biaya kepulangan keluarga sang anak yang mengalami kejang tersebut dengan ambulans sampai ke Pelabuhan Merak hingga Kota Bandarlampung.

    “Saat kami sedang tunggu administrasi, tidak lama kemudian saya diminta untuk cek rekening, ternyata ada transferan langsung dari Mayor Teddy sampai Rp10 juta untuk biaya rumah sakit, biaya ambulans dan kapal laut,” kata Desy.

    Saat dikonfirmasi, Mayor Teddy mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada Senin (26/1) malam saat dirinya baru saja mendarat dari perjalanan dinas di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma dan menuju kantornya di Istana Merdeka, Jakarta.

    “Dari Halim mendarat, dari (kunjungan kerja) India, Malaysia, lalu saya (hendak) ke kantor saya,” katanya.

    Saat ini, sang anak yang bernama Kia pun sudah keluar dari Rumah Sakit Bumi Waras, Bandarlampung, setelah mendapat perawatan di rumah sakit tersebut selama tiga hari.

    Kisah ini diceritakan oleh Desy melalui akun TikTok miliknya @desyandryani4 dan viral di media sosial itu.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cuaca Ekstrem Mengancam, Pemprov DKI Jakarta Terapkan Modifikasi Cuaca

    Cuaca Ekstrem Mengancam, Pemprov DKI Jakarta Terapkan Modifikasi Cuaca

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Pelaksanannya akan dilakukan hingga enam hari ke depan yang dimulai pada Sabtu, 1 Februari hingga Kamis, 6 Februari 2025.

    OMC ditempuh sebagai respons terhadap prakiraan cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat di wilayah Jakarta.

    Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Marulitua Sijabat menyampaikan risiko bencana dapat diminimalisir di wilayah Jakarta dengan melakukan OMC tersebut.

    “Dengan pelaksanaan OMC ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat meminimalisir risiko bencana akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda wilayah Jakarta,” kata dia dalam keterangan, Sabtu, 1 Februari 2025.

    Modifikasi cuaca akan berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma. Dan bekerja sama dengan mengunakan pesawat Cesna milik TNI Angkatan Udara. Jumlah penerbangan mempertimbangkan dari weather forecaster dan Flight Scientist BMKG.

    Kapan Modifikasi Cuaca Berlangsung?

    Modifikasi cuaca akan berlangsung pada pukul 7.00 WIB hingga 17.00 WIB. Kemudian akan ada pengawasan dari BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk memastikan pelaksanaan modifikasi cuaca itu tidak mengganggu penerbangan komersial dan militer.

    Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, telah menginstruksikan jajarannya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terulangnya kejadian serupa yang dapat mengakibatkan bencana.

    “BMKG telah mengeluarkan peringatan tentang potensi cuaca hujan yang dapat terjadi hingga 6 Februari mendatang,” kata Teguh pada Jumat, 31 Januari 2025.

    Pemprov terus bersiaga memantau keadaan cuaca sekaligus menyiapkan berbagai hal untuk mengatasi kemungkinan kembali terjadinya cuaca ekstrem. Dalam langkah lenanganan banjir agar dapat berjalan optimal dengan bersinergi berbagai pihak.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemprov Jakarta Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Hadapi Potensi Hujan Ekstrem
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Februari 2025

    Pemprov Jakarta Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Hadapi Potensi Hujan Ekstrem Megapolitan 1 Februari 2025

    Pemprov Jakarta Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Hadapi Potensi Hujan Ekstrem
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi Jakarta akan melaksanakan Operasi
    Modifikasi Cuaca
    (OMC) mulai Sabtu (1/2/2025) hingga Kamis (6/2/2025) sebagai respons terhadap
    cuaca ekstrem
    yang berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat di wilayah Jakarta.
    Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi telah menginstruksikan jajarannya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terjadinya banjir akibat cuaca ekstrem.
    “BMKG telah mengeluarkan peringatan tentang potensi cuaca hujan yang dapat terjadi hingga 6 Februari mendatang,” kata Teguh, Jumat (31/1/2025).
    OMC akan berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Cesna milik TNI AU dengan jumlah penerbangan mempertimbangkan dari Weather Forecaster and Flight Scientist BMKG.
    Kegiatan OMC akan berlangsung setiap hari dari pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB, dengan pengawasan dari BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan pelaksanaannya tidak mengganggu penerbangan komersial dan militer.
    Di sisi lain, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Marulitua Sijabat mengatakan, pemerintah Jakarta berharap meminimalisasikan risiko bencana akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda wilayah Jakarta.
    Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Mohamad Yohan menyampaikan, OMC bertujuan untuk mengubah pola curah hujan sehingga dapat mengurangi intensitas hujan yang terjadi dalam waktu singkat.
    Dengan mengurangi curah hujan, potensi genangan air dan banjir dapat diminimalkan.
    “OMC merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang lebih luas. Dengan mengurangi curah hujan, OMC berkontribusi pada penurunan risiko bencana hidrometeorologi, salah satunya banjir,” ungkap Yohan.
    Pemerintah Provinsi Jakarta pada 2024 telah berhasil melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada 25 hingga 31 Desember 2024.
    OMC terbukti efektif dalam mengurangi intensitas hujan dan memitigasi risiko bencana hidrometeorologi.
    Operasi ini berhasil menurunkan curah hujan hingga 38 persen berdasarkan data satelit GSMAP dan 28 persen berdasarkan model prediksi.
    Selama enam hari operasional, BPBD melakukan 10 sorti penerbangan, menyemai garam (NaCl) ke awan dengan total durasi sekitar 19 jam 36 menit.
    Hasil dari OMC ini terjadi penurunan signifikan dalam curah hujan dengan puncaknya mencapai 40 milimeter pada 25 Desember.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kurangi Potensi Banjir, Pemprov DKI Modifikasi Cuaca – Page 3

    Kurangi Potensi Banjir, Pemprov DKI Modifikasi Cuaca – Page 3

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan, modifikasi cuaca ini untuk mengubah pola curah hujan sehingga dapat mengurangi intensitas hujan yang terjadi dalam waktu singkat.

    Lalu, menurut Yohan, dengan mengurangi curah hujan ini maka potensi genangan air dan banjir di Jakarta dapat diminimalkan.

    OMC merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang lebih luas. “Dengan mengurangi curah hujan, OMC berkontribusi pada penurunan risiko bencana hidrometeorologi, salah satunya banjir,” ungkap Yohan.

    Operasi ini berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Cesna milik TNI AU dengan jumlah penerbangan mempertimbangkan dari prakirawan cuaca dan ilmuwan penerbangan (weather forecaster dan Flight Scientist) BMKG.

    OMC berlangsung setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB, dengan pengawasan dari BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan pelaksanaan tidak mengganggu penerbangan komersial dan militer.

     

  • DKI kembali lakukan modifikasi cuaca untuk kurangi potensi banjir

    DKI kembali lakukan modifikasi cuaca untuk kurangi potensi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) mulai Sabtu ini hingga Kamis (6/2) sebagai upaya mengurangi potensi banjir akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

    “Dengan pelaksanaan OMC ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat meminimalisir risiko bencana akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda wilayah Jakarta,” kata Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Maruli menyebutkan, modifikasi cuaca ini dilakukan sebagai respon terhadap prakiraan cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jakarta.

    Selain itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi juga telah menginstruksikan jajarannya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terulangnya kejadian serupa yang dapat mengakibatkan bencana.

    “BMKG telah mengeluarkan peringatan tentang potensi cuaca hujan yang dapat terjadi hingga 6 Februari mendatang,” ujar Maruli.

    Ilustrasi – Suasana persiapan modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta. ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan, modifikasi cuaca ini untuk mengubah pola curah hujan sehingga dapat mengurangi intensitas hujan yang terjadi dalam waktu singkat.

    Lalu, menurut Yohan, dengan mengurangi curah hujan ini maka potensi genangan air dan banjir di Jakarta dapat diminimalkan.

    OMC merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang lebih luas. “Dengan mengurangi curah hujan, OMC berkontribusi pada penurunan risiko bencana hidrometeorologi, salah satunya banjir,” ungkap Yohan.

    Operasi ini berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Cesna milik TNI AU dengan jumlah penerbangan mempertimbangkan dari prakirawan cuaca dan ilmuwan penerbangan (weather forecaster dan Flight Scientist) BMKG.

    Arsip foto – Petugas saat memasukkan natrium klorida (NaCl) yang akan disemai pada ketinggian antara 8.000 hingga 10.000 kaki. ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta/aa.

    OMC berlangsung setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB, dengan pengawasan dari BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan pelaksanaan tidak mengganggu penerbangan komersial dan militer.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di akhir 2024 telah melaksanakan OMC pada 25-31 Desember 2024 yang dinilai terbukti efektif dalam mengurangi intensitas hujan dan memitigasi risiko bencana hidrometeorologi.

    Operasi ini berhasil menurunkan curah hujan hingga 38 persen berdasarkan data satelit Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMAP) dan 28 persen berdasarkan model prediksi.

    Selama enam hari operasional, BPBD melakukan 10 sorti penerbangan, menyemai garam (NaCl) ke awan dengan total durasi sekitar 19 jam 36 menit. Hasilnya, terjadi penurunan signifikan dalam curah hujan dengan puncaknya mencapai 40 mm pada 25 Desember.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Jakarta Mulai Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca Sabtu Ini – Page 3

    Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Jakarta Mulai Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca Sabtu Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada Sabtu (1/2/2025). OMC akan digelar hingga Kamis 6 Februari 2025.

    Menurut Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat, OMC dilakukan sebagai respon prakiraan cuaca ekstrem yang potensial terjadi di Jakarta hingga Kamis, 6 Februari 2025.

    “BMKG telah mengeluarkan peringatan potensi cuaca hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Jakarta hingga 6 Februari mendatang. Karena itu, kami berupaya melakukan OMC untuk minimalisir risiko bencana,” kata Maruli dalam keterangannya, dikutip Sabtu, (1/2/2025).

    Maruli menjelaskan, cuaca ekstrem berupa hujan deras yang terjadi pada 28-29 Januari 2025 lalu, menjadi cambuk bagi pihaknya karena mengakibatkan banjir yang menyebabkan timbulnya dampak kerugian ekonomi.

    “Karena itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, telah memberi arahan pada jajarannya untuk mengantisipasi kejadian berulang,” ucap Maruli.

    Maruli menyebut, kegiatan OMC akan berlangsung menggunakan Bandara Halim Perdanakusuma sebagai base posko operasi. OMC akan dimulai sejak pagi.

    Sementara itu, Kepala Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggangmengatakan, OMC kali ini juga melibatkan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

     

  • Hadapi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Terapkan Operasi Modifikasi Cuaca Mulai Hari Ini – Halaman all

    Hadapi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Terapkan Operasi Modifikasi Cuaca Mulai Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) mulai Sabtu, 1 Februari hingga Kamis, 6 Februari 2025. 

    Langkah ini diambil sebagai respons terhadap prakiraan cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat di wilayah Jakarta.

    Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, telah menginstruksikan jajarannya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terulangnya kejadian serupa yang dapat mengakibatkan bencana. 

    “BMKG telah mengeluarkan peringatan tentang potensi cuaca hujan yang dapat terjadi hingga 6 Februari mendatang,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).

    Operasi ini akan berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma, menggunakan pesawat Cesna milik TNI AU dengan jumlah penerbangan mempertimbangkan dari weather forecaster & Flight Scientist BMKG.

    Kegiatan OMC akan berlangsung setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB, dengan pengawasan dari BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan pelaksanaan tidak mengganggu penerbangan komersial dan militer.

    Sekretaris Bapan Penanggulangan Bencana Daerah Marulitua Sijabat menyampaikan dengan pelaksanaan OMC ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat meminimalisir risiko bencana akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda wilayah Jakarta.

    “OMC bertujuan untuk mengubah pola curah hujan, sehingga dapat mengurangi intensitas hujan yang terjadi dalam waktu singkat,” tuturnya.

    Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Mohamad Yohan menambahkan, dengan mengurangi curah hujan, potensi genangan air dan banjir dapat diminimalkan.

    “OMC merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang lebih luas. Dengan mengurangi curah hujan, OMC berkontribusi pada penurunan risiko bencana hidrometeorologi, salah satunya banjir,” ucapnya. 

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di akhir Tahun 2024 telah berhasil melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dari 25 hingga 31 Desember 2024, yang terbukti efektif dalam mengurangi intensitas hujan dan memitigasi risiko bencana hidrometeorologi.

    Operasi ini berhasil menurunkan curah hujan hingga 38 persen berdasarkan data satelit GSMAP dan 28 persen berdasarkan model prediksi.

    Selama enam hari operasional, BPBD melakukan 10 penerbangan, menyemai garam (NaCl) ke awan dengan total durasi sekitar 19 jam 36 menit. Hasilnya, terjadi penurunan signifikan dalam curah hujan, dengan puncaknya mencapai 40 mm pada 25 Desember. 

  • Sempat Terdampak Cuaca Buruk, Bandara Soetta Kembali Beroperasi Normal

    Sempat Terdampak Cuaca Buruk, Bandara Soetta Kembali Beroperasi Normal

    Bisnis.com, JAKARTA — Operasional Bandara Internasional Soekarno – Hatta kembali berjalan dengan baik dan lancar setelah sebelumnya 23 penerbangan pesawat mengalami pengalihan pendaratan akibat cuaca buruk.

    Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Kelas Utama Putu Eka Cahyadi mengatakan saat ini operasional bandara telah berjalan dengan baik dan lancar. 

    “Tidak ada [maskapai yang melakukan penundaan]. Sampai dengan jam 7 tadi, OTP di kisaran 87,18%. Cuaca cerah,” kata Putu kepada Bisnis, Kamis (30/1/2025). 

    Putu mengatakan pihaknya melakukan antisipasi dengan memastikan seluruh stakeholder terutama bandara dan maskapai penerbangan memenuhi aspek keamanan dan keselamatan dalam penerbangan. 

    Sementara itu, akses menuju Bandara juga telah dapat dilalui kendaraan. 

    Angkasa Pura Indonesia atau Injourney Airports melalui unggahan media sosial menyebutkan pagi ini jalan perimeter utara yang sempat tergenang banjir akibat curah hujan dan meluapnya aliran sungai di sekitar perimeter utara sudah dapat dilewati dan tidak banjir lagi. 

    “Pagi Sobat API, saat ini akses menuju beberapa terminal di Bandara Soekarno-Hatta sudah kembali normal,” tulis @angkasapura172. 

    Sebelumnya, Sebanyak 23 penerbangan yang seharusnya tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, terpaksa dialihkan ke beberapa bandara akibat cuaca buruk pada Selasa (28/1/2025). 

    Sebanyak 23 penerbangan, terdiri dari 19 penerbangan domestik dan 4 internasional, harus dialihkan ke beberapa lokasi seperti Padang, Yogyakarta, Semarang, Lampung, Singapura, dan Halim Perdanakusuma.

  • Momen Prabowo dan Anwar Ibrahim Kompak Tertawa Saat Kelakar Minta Mobil F1

    Momen Prabowo dan Anwar Ibrahim Kompak Tertawa Saat Kelakar Minta Mobil F1

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menunjukkan momen akrab dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Keduanya kompak tertawa saat Prabowo berkelakar menginginkan mobil balap Formula 1 yang dipajang di dalam ruangan Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur.

    Tim Media Presiden Prabowo Subianto dalam siaran resminya di Jakarta, Rabu (29/1/2025), mengungkap momen akrab itu saat kedua pemimpin bertemu di Menara Petronas, Kuala Lumpur, Senin (27/1/2025).

    “Dalam momen tersebut, Prabowo diberi hadiah helm oleh Anwar Ibrahim. Helm itu diketahui dari tim (balap mobil) Mercedes-AMG Petronas Formula 1. Saat penyerahan hadiah itu, terdapat mobil balap F1 terpajang di ruangan. Prabowo spontan menunjuk (seolah-olah menginginkan mobil tersebut),” bunyi pers resmi Tim Media Presiden Prabowo.

    Ketika itu, petugas yang ada di ruangan langsung meminta maaf karena mobil itu tidak untuk diberikan kepada siapa pun.

    “Mobilnya enggak bisa Pak. Maaf Pak,” kata petugas tersebut merespons gesture tangan Prabowo, dikutip dari Antara.

    Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim saat mendengar respons itu, kompak tertawa, begitu pun jajaran pejabat Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia yang kala itu ada dalam ruangan mendampingi dua pemimpin tersebut.

    Presiden Prabowo melawat ke Malaysia saat itu dalam rangka menerima gelar Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (DKI Johor) dari Kesultanan Johor, yang dilanjutkan dengan agenda kenegaraan dengan PM Anwar Ibrahim. 

    Upacara pemberian gelar itu dipimpin langsung oleh Raja Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Istana Negara Malaysia, Kuala Lumpur, Senin (27/1/2025).

    Selepas menerima gelar, Prabowo melanjutkan agendanya di Kuala Lumpur untuk bertemu empat mata dengan PM Anwar di Menara Kembar Petronas. Kemudian, Presiden Prabowo dan PM
    Anwar memimpin pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia.

    Rangkaian pertemuan itu pun ditutup dengan jumpa pers menyampaikan pernyataan bersama, yang disampaikan bergantian oleh PM Anwar dan Presiden Prabowo.

    Beberapa poin hasil pertemuan itu di antaranya mencakup dukungan Indonesia terhadap kepemimpinan Malaysia di ASEAN pada 2025, komitmen bekerja sama untuk menjadikan dua negara sebagai produsen sawit terbesar dunia, kolaborasi strategis antara Pertamina dan Petronas, dan kesepakatan untuk menyelesaikan berbagai isu mengenai tenaga kerja yang mencakup para pekerja migran.

    Usai merampungkan seluruh agenda kenegaraannya di Malaysia, Presiden Prabowo dan rombongan pun bertolak dari Pangkalan Tentera Udara Diraja Malaysia, Subang, menuju Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. 

    Presiden Prabowo tiba di Jakarta, Senin (27/1/2025) pukul 19.30 WIB, sekaligus menandai berakhirnya rangkaian lawatan Presiden ke India dan Malaysia sejak pekan lalu.