Tempat Fasum: Gedung Sate

  • Bandung Disebut Kota Termacet di Indonesia, Wali Kota Farhan Ingin Undang Pembuat Survei

    Bandung Disebut Kota Termacet di Indonesia, Wali Kota Farhan Ingin Undang Pembuat Survei

    Sebelumnya, Kota kembang baru saja dinobatkan sebagai kota termacet ke-12 di dunia berdasarkan TomTom Traffic Index 2024 yang dirilis pada 7 Januari 2025. 

    Posisi Bandung dalam indeks itu berada di bawah Kumamoto, Jepang, dengan catatan kendaraan rata-rata memerlukan 32 menit 37 detik untuk menjangkau jarak per 10 kilometer. Bahkan pada Jumat (24/1/2025) sore, waktu tempuh rata-rata kendaraan per 10 km lebih lambat 10 menit dari rata-rata pada 2024, yakni mencapai 42 menit 50 detik.

    Persentase tingkat kemacetan di Bandung pada 2024 mencapai 48 persen dengan rata-rata waktu yang hilang karena kemacetan mencapai 108 jam setiap jam sibuk. Kondisinya lebih buruk dari Jakarta yang pada indeks 2024 berada di posisi 90 dengan waktu yang dibutuhkan untuk menjangkau jarak per 10 kilometer adalah 25 menit 31 detik.

    Di Asia Tenggara, posisi Bandung berada di urutan kedua kota termacet di bawah Davao, Filipina. Kota itu kehilangan 136 jam akibat kemacetan yang terjadi di jam sibuk dengan waktu tempuh per 10 kilometer mencapai 32 menit 59 detik.

    Menanggapi hal itu, Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan mengatakan pihaknya akan memulai dengan analisis data-data pendukung terkait kemacetan, termasuk mobilitas kendaraan, kantung parkir, dan pergerakan warga. Hal itu demi mengatasi masalah kemacetan di Bandung yang nyaris berlangsung setiap hari, terlebih di akhir pekan dan libur panjang.

    “Dalam waktu sebulan ini, analisis dulu semua data yang ada, baru setelah itu kita buat kebijakan,” ujar Farhan ditemui di Gedung Sate, Bandung, Rabu, 22 Januari 2025. Pihaknya juga terbuka untuk berdiskusi dengan pejabat wali kota Bandung saat ini yang berlatar belakang Kepala Dishub sebelumnya.

  • 2
                    
                        Wagub Erwan Blak-blakan Hubungannya dengan Sekda Jabar Retak: Sudah di Luar Batas!
                        Bandung

    2 Wagub Erwan Blak-blakan Hubungannya dengan Sekda Jabar Retak: Sudah di Luar Batas! Bandung

    Wagub Erwan Blak-blakan Hubungannya dengan Sekda Jabar Retak: Sudah di Luar Batas!
    Editor
    KOMPAS.com – 
    Wakil Gubernur
    Jawa Barat
    Erwan Setiawan mengakui bahwa hubungannya dengan Sekretaris Daerah (Sekda)
    Jabar
    , Herman Suryatman, mengalami keretakan.
    Hal itu disampaikan Erwan saat ditemui di Gedung Sate, Senin (30/6/2025). Ia mengatakan bahwa meskipun ruang kerjanya berada di lantai yang sama dengan Sekda, mereka tak pernah saling berinteraksi.
    “Memang ada keretakan, kenyataan. Saya di ruang, (ruangan saya di sini). Sekda di ruang sana, satu lantai, saya lewat tidak ada,” ujar Erwan.
    Erwan juga menilai bahwa banyak tugas yang seharusnya menjadi wewenang Wakil Gubernur justru diambil alih oleh Sekda.
    “Sudah di luar batas. Saya katakan sudah di luar batas. Sudah di luar kewenangan-kewenangan dia. Terakhir kemarin, di Rindam (kelulusan siswa barak militer gelombang kedua). Itu kan bukan juga seorang Sekda di Rindam. Orang bisa menilai,” katanya.
    Menurut Erwan, tugas seorang sekretaris daerah seharusnya fokus pada urusan administratif dan mengkonsolidasikan kepala dinas atas arahan dari Gubernur dan Wakil Gubernur yang turun langsung ke lapangan.
    “Sebenarnya perlu dipahami, namanya sekretaris daerah itu mengkoordinir sekretariat daerah. Seharusnya Pak Sekda selalu ada di kantor. Pak Gubernur di lapangan, saya ke lapangan,” ucapnya.
    Keretakan hubungan antara Wagub dan Sekda ini juga sempat mencuat ke publik saat sidang paripurna DPRD Jabar pada Kamis (19/6/2025).
    Dalam forum resmi itu, Erwan menyindir ketidakhadiran Herman yang dinilai jarang hadir baik dalam sidang maupun di kantor.
    Menanggapi pernyataan tersebut, Herman Suryatman menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa ketidakhadirannya dikarenakan sedang menjalankan tugas dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Wagub Erwan Akui Keretakan dengan Sekda Jabar: Kerja di Lantai yang Sama Tapi Tak Pernah Bertemu
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wakil Gubernur Jabar Sindir Sekda yang Jarang Ngantor: “Ka Mana Wae Sekda?”
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        19 Juni 2025

    Wakil Gubernur Jabar Sindir Sekda yang Jarang Ngantor: “Ka Mana Wae Sekda?” Bandung 19 Juni 2025

    Wakil Gubernur Jabar Sindir Sekda yang Jarang Ngantor: “Ka Mana Wae Sekda?”
    Editor
    KOMPAS.com

    Wakil Gubernur Jawa Barat

    Erwan Setiawan
    menyindir Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, yang dinilai jarang hadir dalam rapat paripurna maupun terlihat di kantor, Gedung Sate,
    Bandung
    .
    Sindiran tersebut disampaikan Erwan saat menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Jawa Barat, Kamis (19/6/2025), yang membahas pandangan fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024.
    Awalnya, anggota Fraksi PDIP DPRD Jabar, Pipik Taufik Ismail, mempertanyakan utang Provinsi Jawa Barat kepada BPJS yang mencapai Rp300 miliar. Pipik meminta agar Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) memberikan penjelasan atas permasalahan tersebut.
    “Ini kasusnya di 2024, maka kami fraksi PDIP ingin meminta ketua TAPD untuk memberi penjelasan terkait utang BPJS Rp300 miliar. Ini mengganggu keuangan BPJS di beberapa daerah di Jabar,” kata Pipik.
    Pertanyaan tersebut ditanggapi Wakil Ketua DPRD Jabar sekaligus pimpinan sidang, MQ Iswara, yang menyebut utang itu akan direalisasikan pada perubahan anggaran tahun ini. Ia juga mempersilakan Wakil Gubernur memberikan tanggapan.
    Erwan pun menjawab bahwa dirinya maupun Gubernur Jabar saat ini belum menjabat pada tahun anggaran 2024. Oleh karena itu, menurutnya, penjelasan ideal seharusnya disampaikan oleh Sekda selaku Ketua TAPD.
    “Karena saya dan Gubernur pada tahun 2024 belum menjabat, supaya lebih real (nyata), tadi seperti disampaikan anggota Fraksi PDIP,” ujar Erwan.
    Namun di luar substansi jawaban, Erwan kemudian menyinggung ketidakhadiran Sekda di forum resmi legislatif.
    “Sekalian tanyakeun, ‘Ka mana wae Sekda?’ Selama saya paripurna mewakili Pak Gubernur, belum pernah saudara Sekda hadir. Dan sekarang pun di kantor gak pernah ada. Coba tanyakan, yang terhormat anggota DPRD,” ucap Erwan disambut riuh hadirin.
    Menanggapi pernyataan tersebut, pimpinan sidang MQ Iswara menyatakan bahwa persoalan ketidakhadiran Sekda adalah bagian dari urusan internal eksekutif.
    “Masalah yang disampaikan Wakil Gubernur tadi biarlah menjadi masalah internal eksekutif. Kita jaga rumah kita masing-masing,” kata Iswara.
    Ia menegaskan bahwa Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda adalah satu kesatuan dalam pemerintahan daerah.
    Dihubungi secara terpisah, Sekda Jawa Barat Herman Suryatman menanggapi pernyataan Wagub dengan menyebut bahwa Gubernur Dedi Mulyadi telah menginstruksikan seluruh birokrasi untuk bekerja total dan lebih sering turun ke lapangan.
    “Gubernur meminta seluruh birokrasi bekerja ekstra. Semua hari kerja, semua jam kerja. Karena itu sekarang kita punya tagline kerja ‘sabubukna’, dalam tanda kutip,” ujar Herman, Kamis malam.
    Menurut Herman, “sabubukna” berarti bekerja totalitas dan tidak asal-asalan. Ia menyebut bahwa upaya turun ke lapangan adalah bagian dari strategi reformasi birokrasi.
    “Kita tetap melakukan mitigasi dan antisipasi. Jangan sampai kerja kelihatan lari ke sana ke mari tapi tanpa perhitungan, itu konyol. Spiritnya sedang kita pacu,” ujarnya.
    Herman juga menyatakan bahwa dirinya tetap aktif menjalankan tugas. Berdasarkan pantauan media, Herman kerap terlihat di Gedung Sate dalam sejumlah rapat penting. Terbaru, ia memimpin rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di ruang rapat Ciremai, Gedung Sate.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Rapat Paripurna di DPRD, Wagub Erwan Singgung Sekda Jabar Tak Pernah Ngantor: Kamana Wae Sekda?
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Sebut Akan Tata Seluruh Jongko di Kawasan Perkebunan

    Dedi Mulyadi Sebut Akan Tata Seluruh Jongko di Kawasan Perkebunan

    Sebelumnya, sejumlah penjual nanas asal Jalan Cagak, Subang, menumpahkan kekecewaannya kepada Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, lewat aksi membanting buah nanas di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, 10 Juni 2025. 

    Seorang perwakilan pedagang, Herman, asal Desa Tambakan, mengabarkan, jongko tempat jualan nanas miliknya dibongkar bulan lalu (26/5/2025) dalam rangka penataan jalan.

    Pedagang yang mengaku telah lebih 20 tahun menjual nanas itu dijanjikan uang kompensasi dan jongko baru yang lebih tertata. Namun, hingga kini belum juga mendapatkan kepastian. Karena itu, ia ikut bersama belasan para penjual nanas menagih janji Dedi Mulyadi di Gedung Sate.

    “Sabar weh dua bulan teu kudu daragang, ku saya nu aya diganti, salila dua bulan ku saya dikompensasi. Seperti kitu janjina, terus kebijakan ke depan seperti jongko akan ditata, kenapa sekarang cuma diancurkan doang?

    (Sabar saja dulu, selama dua bulan jangan dagang. Sama saya nanti dagangan yang ada diganti, selama dua bulan diberi kompensasi. Seperti itu janjinya. Terus kebijakan ke  delan seperti jongko akan ditata, kenapa sekarang cuma diancurkan doang?)” kata Herman.

    Buntut pembongkaran, kondisinya dirasa menjadi pelik. Ia punya beban utang ke bank yang tiap bulan mesti dibayar, bekas pinjaman modal. “Uing mah nu jadi stres teh modal BRI. Kan tidak mau tau, tidak terima alasan kalau jongko dibongkar. Diminta ngusahakeun, tapi kan sudah tidak ada lapaknya,” keluh Herman.

     

    Perwakilan lainnya, Ifan menambahkan, yang terdampak pembongkaran tak hanya di Jalan Cagak, tapi juga di jalur Ciater dan Kasomalang.

    Ia pun mendesak agar janji kepada pedagang nanas bisa ditepati.

    “Kita datang ke sini bukan mau macem-macem, kita mempertanyakan janji. Harus ditepati, paling tidak, harus ada kepastian,” katanya. 

    “Masyarakat pedagang khususnya Subang Selatan tidak ada yang menolak tentang pembongkaran, tidak ada. Tidak ada yang bertahan, tidak neko-neko,” tegasnya.

    Para pedagang sempat masuk ke Gedung Sate, diterima pihak Pemprov Jabar. Keluhan mereka, katanya, sudah ditampung. Pembahasan mengenai masalah itu dijadwalkan bakal dilakukan pada Kamis (12/5/2025).

    “Bakal diwaler dinteun Kemis. (Akan dijawab hari Kamis),” kata Ifan.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi bersama Bupati Subang melakukan pembongkaran di kawasan tersebut pada 26 Mei 2025. Kegiatan ini, turut disiarkan ulang melalui akun YouTube Dedi Mulyadi Channel. 

    Kepada pedagang terdampak, Dedi menyampaikan soal uang kompensasi atau uang tunggu selama dua bulan, pemberian sembako, dan penataan ulang bangunan.

    “Ini mereka ada uang tunggu selama dua bulan, dikasih beras, dikasih duit. Yang kedua nanti saya bikinin bangunan-bangunan yang indah,” kata Dedi Mulyadi saat itu.

  • Terpopuler, Puan minta bubarkan ormas hingga OJK blokir rekening judol

    Terpopuler, Puan minta bubarkan ormas hingga OJK blokir rekening judol

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita terpopuler Senin pagi yang menarik untuk disimak, mulai dari Ketua DPR RI minta pemerintah bubarkan ormas pengganggu dan meresahkan hingga OJK koordinasikan pemblokiran 4.000 rekening milik dua bos judol. Berikut rangkuman beritanya:

    1. Ketua DPR RI minta pemerintah bubarkan ormas pengganggu dan meresahkan

    Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah untuk membubarkan organisasi kemasyarakatan (ormas) pengganggu ketertiban, dan meresahkan masyarakat.

    “Kami minta pemerintah menindak tegas ormas-ormas yang mengganggu ketertiban, apalagi kemudian meresahkan masyarakat, dan mengevaluasi keterlibatan ormas-ormas yang kemudian berbau premanisme,” ujar Puan saat memberikan keterangan usai bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu. Baca selengkapnya di sini.

    2. Prabowo terima kunjungan resmi PM Li Qiang di Istana Merdeka

    Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) China Li Qiang di Istana Merdeka Jakarta, Minggu, dalam rangkaian tiga hari lawatannya di Indonesia. Baca selengkapnya di sini.

    3. Puluhan ribu Bobotoh ramaikan pawai Persib Bandung juara Liga 1

    Puluhan ribu Bobotoh meramaikan pawai perayaan Persib Bandung atas keberhasilan klub tersebut menjuarai Liga 1 musim 2024/2025, yang dimulai dari Balai Kota menuju Gedung Sate, Bandung pada Minggu.

    Sejak pagi, kawasan Jalan Wastukancana dipenuhi Bobotoh yang mengenakan atribut berwarna biru, seperti jersi Persib, syal, bendera, hingga spanduk bertuliskan “Persib Juara Back to Back”. Baca selengkapnya di sini.

    4. Kebakaran di Aceh Tamiang, enam orang meninggal dunia

    Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berhasil memadamkan kebakaran lima unit rumah dan toko (ruko) yang menewaskan enam orang di jalan lintas Medan-Banda Aceh di Desa Tualang Baro, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang.”Api sudah dapat dipadamkan. Korban jiwa meninggal dunia enam orang,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery di Aceh Tamiang, Minggu. Baca selengkapnya di sini.

    5. OJK koordinasikan pemblokiran 4 ribu rekening milik dua bos judol

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera mengoordinasikan pemblokiran lebih dari 4 ribu rekening yang digunakan dua tersangka judi online (judol) berinisial OHW dan H yang ditangkap oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada awal Mei 2025. Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Indriani
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ada Konvoi Bobotoh, Warga Diimbau Hindari 13 Ruas Jalan Utama di Kota Bandung

    Ada Konvoi Bobotoh, Warga Diimbau Hindari 13 Ruas Jalan Utama di Kota Bandung

    Liputan6.com, Bandung – Pemerintah Kota Bandung mengimbau masyarakat untuk menghindari sejumlah ruas jalan utama Kota Bandung sehubungan akan adanya konvoi bobotoh usai laga Persib Bandung vs Barito Putera malam ini, Jumat, 9 Mei 2025. 

    Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan pemerintah kota, ada 13 ruas jalan utama Kota Bandung yang akan dilalui konvoi bobotoh, yakni sebagai berikut:

    1. Jalan Cikapayang

    2. Jalan Pasupati

    3. Jalan Asia Afrika

    4. Jalan Merdeka

    5. Jalan Pasteur

    6. Jalan Soekarno Hatta

    7. Jalan Sekitar GBLA

    8. Gede Bage

    9. Riung Bandung

    10. Buah Batu

    11. Gatot Subroto

    12. Dago

    13. Graha Persib, Jalan Sulanjana

    Masyarakat umum pun diimbang mengatur ulang rute perjalanan serta menghindari kerumunan jika tidak berkepentingan. Selain itu, masyarakat diminta melapor jika mendapat kondisi darurat dengan menghubungi nomor 112.

    Sebelumnya, menjelang laga Persib Bandung melawan Barito Putera yang akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat 9 Mei 2026, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memimpin langsung rapat koordinasi bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat.  

    Persiapan difokuskan pada aspek kebersihan, keamanan, dan pengendalian euforia suporter, terutama bila terjadi pawai kemenangan Bobotoh. 

    Farhan menyebut pemetaan wilayah yang rawan terdampak aktivitas suporter menjadi hal yang krusial.  Ia menginstruksikan camat untuk memperkirakan jalur konvoi dan potensi gangguan di lingkungan masing-masing.

    “Kita perlu hitung dampaknya, mulai dari keamanan hingga kebersihan di wilayah-wilayah yang akan dilalui pawai,” ujar Farhan. 

    Pemkot Bandung juga mengantisipasi tingginya animo Bobotoh yang bisa berdampak pada kerusakan fasilitas umum.  Ia mengapresiasi seluruh pihak yang bersiap siaga mengawal jalannya pertandingan hingga perayaan usai laga.

    “Kita cegah agar tidak ada perusakan. Prinsipnya, massa harus terus bergerak, tidak menumpuk di satu titik,” tambahnya. 

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan kewilayahan diminta melakukan pembersihan sejak dini, bahkan sebelum subuh. Farhan juga meminta wilayah seperti Regol, Lengkong, dan Sumur Bandung untuk memperkuat penjagaan di area strategis seperti Alun-alun Bandung. 

    “Pagi-pagi sudah harus bersih. Koordinasi wilayah dan OPD sangat penting,” ujarnya.

    Selain kawasan pusat kota, perhatian juga diarahkan ke daerah lainnya seperti Gedebage, Batununggal, Panyileukan, dan sepanjang Soekarno Hatta. 

    “Kita jangan hanya fokus di tengah kota. Wilayah lain juga perlu dikawal,” kata Farhan. 

    Seluruh titik perlintasan dari dan menuju GBLA dipastikan mendapat pengamanan dan pemantauan ekstra. Satpol PP juga diperintahkan untuk aktif di lapangan bersama aparat kewilayahan.

    “Kita pastikan konvoi maupun bus pemain berjalan aman dan tertib,” ucapnya. 

    Farhan juga mengingatkan kemungkinan euforia berlanjut pada 24 dan 25 Mei mendatang, saat pawai Juara digelar. 

    Pemkot Bandung juga mengantisipasi kedatangan Bobotoh dari luar kota yang mungkin menginap di titik-titik publik seperti sekitar GBLA, Gedung Sate, dan Balai Kota. Persiapan yang matang dinilai kunci keberhasilan pengamanan dan kenyamanan warga Bandung. 

    “Kita ingin suasana kondusif, kota tetap bersih dan aman. Semua pihak punya peran. Kolaborasi antarwilayah dan OPD menjadi faktor utama suksesnya penyelenggaraan ini,” ungkapnya.

     

  • Rute Konvoi Persib Juara Diubah, Batal Finis di Stadion GBLA

    Rute Konvoi Persib Juara Diubah, Batal Finis di Stadion GBLA

    Liputan6.com, Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan mengatakan rute konvoi juara Liga 1 Indonesia 2024-2025 Persib Bandung mengalami perubahan.

    Rute tetap akan dilaksanakan pada 25 Mei 2025, dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB. Namun, terdapat perubahan pada rute pawai kemenangan tersebut.

    “Ada sedikit perubahan yang tadinya berangkat dari Gedung Sate, finish di Stadion GBLA (Gelora Bandung Lautan Api). Sekarang finisnya di Gedung Sate,” kata Erwan pada Kamis, 8 Mei 2025.

    Dengan demikian, Erwan menyebut titik awal konvoi juga mengalami perubahan. “Untuk start-nya kita ada alternatif, berangkat dari Balai Kota atau dari Polda atau dari GBLA,” ucapnya.

    Batalnya GBLA menjadi titik terakhir konvoi, kata Erwan, lantaran pertandingan terakhir dan seremonial pengalungan medai juara juga akan berlangsung di sana.

    “Karena kan kita final juga tanggal 24 udah dari GBLA, kita sudah seremonial sudah di GBLA, dan akses menuju ke sananya itu sulit. GBLA itu kan untuk nonton saja agak sulit, kan suka macet apalagi nanti konvoi, dikhawatirkan tidak akan sampai pemain ke GBLA,” tutur dia.

    Adapun untuk konvoi kali ini, Erwan mengungkap akan berbeda dengan konvoi pada 2024. Pasalnya, pertandingan terakhir dan seremonial pengalungan medali digelar di luar Bandung, yakni Madura.

    Pihaknya kala itu, kata Erwan, belum melakukan persiapan yang matang, terlebih soal jalur yang dilewati.

    Sementara untuk konvoi kali ini, Erwan memastikan pihaknya sudah melakukan persiapan yang matang. “Kami persiapan sekarang sudah 70 persen,” tandasnya.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Brimob sampai Kalah? Saor Siagian Blak-blakan Ungkap Momen Hercules Bikin Polisi Tak Berkutik

    Brimob sampai Kalah? Saor Siagian Blak-blakan Ungkap Momen Hercules Bikin Polisi Tak Berkutik

    GELORA.CO – Tim advokat untuk pemberantasan aksi premanisme (TUMPAS) Saor Siagian hadir dalam rapat Komisi III DPR RI membicarakan soal ormas, salah satunya GRIB Jaya yang dipimpin Rosario de Marshal atau Hercules.

    Mulanya Saor Siagian menyebutkan deretan kontroversi Hercules dan GRIB Jaya yang menurutnya telah meresahkan masyarakat.

    Saor membahas soal ancaman Hercules terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Mantan preman Tanah Abang itu sempat menyebut ancaman menggeruduk Gedung Sate dengan 50 ribu anggota ormas.

    “Saya masih ingat beberapa waktu yang lalu, pimpinan. Saudara Hercules mengatakan, ‘saya akan kerahkan 50 ribu orang ke Jawa Barat’,” kata Saor, dalam rapat Komisi III DPR RI, Rabu (7/5/2025).

    Jangankan mengancam gubernur, lanjut Saor, mantan penguasa Tanah Abang itu juga tak jarang melakukan intimidasi terhadap warga yang tidak memenuhi keinginan ormasnya.

    Salah satunya adalah ketika sebuah perusahaan yang tidak bisa memenuhi kepentingan ormas pimpinan Hercules, perusahaan itu langsung ditutup.

    “Ada viral misalnya, ketika Hercules dalam salah satu perusahaan karena tidak bisa kemudian diberikan apa kepentingannya, kemudian perusahaannya ditutup,” kata Saor.

    Menurutnya sebagai advokat, tindakan intimidasi itu sudah cukup bisa membuat GRIB Jaya ditangguhkan atatu dibekukan.

    Namun, sejauh ini ormas tersebut masih melenggang melakukan hal-hal yang mereka mau kepada masyarakat.

    “Adakah sampai detik ini kita berbicara? Jangankan dibekukan, diperingatkan pun tidak,” ujarnya.

    Bahkan, lanjut dia, penegak hukum sampai ‘tunduk’ diam di hadapan Hercules ketika melakukan tugasnya.

    Saor mencontohkan ketika ada masalah yang dihadapi seorang warga negara Indonesia di sebuah sidang dan dinilai.

    Petugas Brimob pun ada di lokasi, sekaligus sang pimpinan GRIB Jaya yaitu Hercules.

    Saat itu, pimpinan GRIB Jaya itu menyebutkan kata intimidatif namun petugas Brimob hanya terdiam.

    “Di situ ada Brimob, kemudian ada seorang warga negara Indonesia kemudian itu disidang dan dinilai, ‘saya sudah lama tidak makan orang’ (kata Hercules). Diam itu Brimob itu,” kata Saor.

    Ia pun berharap agar ormas bisa segera ditertibkan, sehingga masyarakat tak lagi merasa resah. 

  • Krisis Sampah Belum Teratasi, Pemkot Bandung Klaim Masih di Tahap Penanganan

    Krisis Sampah Belum Teratasi, Pemkot Bandung Klaim Masih di Tahap Penanganan

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Bandung mengakui belum tuntas menangani persoalan sampah yang menumpuk di lebih dari seratus titik.

    Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyebut Pemkot saat ini masih berada dalam tahap awal penanganan dan belum masuk ke tahap pemulihan maupun penormalan.

    “Ada 136 titik kumpul sampah yang harus segera dimusnahkan. Kami mulai dengan mengangkut sampah dari titik-titik tersebut ke TPS, lalu dimusnahkan melalui mesin insinerator,” kata Erwin saat meninjau mesin insinerator hidrogen buatan warga di GOR Saparua, Kamis (8/5).

    Menurut Erwin, Pemkot Bandung menjalankan tiga tahap dalam menangani krisis sampah: penanganan, pemulihan, dan penormalan.

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung Pastikan SPMB 2025/2026 Berjalan Lancar

    Sejauh ini, baru tahap pertama yang berjalan. “Kita sedang dorong agar ada 25 sampai 30 mesin beroperasi di berbagai titik di Kota Bandung,” ujarnya.

    Meski penanganan resmi belum menunjukkan hasil signifikan, warga justru bergerak lebih cepat. Salah satunya melalui teknologi insinerator tenaga air yang dikembangkan oleh Mugi Sudjana.

    “Ini bentuk aspirasi dari masyarakat yang punya inisiatif dan kreatif membuat mesin pemusnah sampah. Ini sejalan dengan program kami,” ujar Erwin.

    Erwin menyatakan terbuka pada berbagai inovasi warga dalam penanganan sampah, selama aman dan berizin. “Step by step kita lakukan. Kami terbuka dengan usulan dari masyarakat. Kalau teknologinya aman, nyaman, dan berizin, kenapa tidak kita adopsi?” tandasnya.

    BACA JUGA: PPKS Asal Luar Kota Bandung Sentuh Angka 60 Persen, Dinsos Bakal Lakukan Reunifikasi

    Mugi menjelaskan, mesin rancangannya telah beroperasi selama lima bulan dan mampu menghancurkan dua ton sampah per hari. Mesin tersebut disebut dapat beroperasi selama 10 jam per hari dan hanya membutuhkan sekitar 50 liter air.

    “Mesin ini belum ada namanya. Namun sudah beroperasi sekitar lima bulan. Per jamnya bisa memusnahkan sampah sampai 200 kilogram, makin panas malah makin cepat. Residu yang dihasilkan juga sangat sedikit,” katanya.

    Diketahui, sampah dari kawasan GOR Saparua dan gedung pemerintahan seperti Gedung Sate disebut telah dimusnahkan menggunakan teknologi ini. “Kalau operatornya rajin dan terlatih, hasilnya akan maksimal,” pungkasnya.

  • Jenderal Kopassus Bela KDM, Razman Unggah Hercules Bareng Prabowo, Ada Bukti Sejarah dengan TNI

    Jenderal Kopassus Bela KDM, Razman Unggah Hercules Bareng Prabowo, Ada Bukti Sejarah dengan TNI

    TRIBUNJAKARTA.COM – Juru Bicara GRIB JAYA, Razman Nasution menunjukkan sejumlah foto Ketum Hercules Rosario Marshal dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

    Tak hanya itu, Razman juga mengunggah bukti piagam penghargaan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

    Piagam penghargaan itu tertulis nama Hercules Rozario Marshal 

    Alamat: Jakarta Barat 

    Asal: Kupang

    Atas jasa dan kesetiaannya membela Negera Kesatuan Republik Indonesia sebagai eks pejuang Timor Timur.

    Piagam itu ditandatangi oleh Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada Januari 2021.

    “Inilah bukti konkrit bhw Bpk H. Hercules Rozari De Marshal benar benar punya sejarah dengan TNI pada masanya,” tulis Razman Nasution dikutip TribunJakarta.com dari akun instagram @razmannasution71, Selasa (6/5/2025).

    Razman juga mengunggah sejumlah foto kebersamaan Hercules dengan Prabowo Subianto. 

    Selain itu, Razman mengunggah foto Hercules mengenakan seragam hitam GRIB JAYA.

    Razman pun meminta semua pihak untuk bergandengan tangan membangun Indonesia, bukan malah saling menghina.

    KLIK SELENGKAPNYA: Letjen TNI (Purn) Sutiyoso Meminta Ketua Umum GRIB JAYA Hercules Mohon Maaf ke Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Pengacara Deolipa Yumara Beri Pendapat.

    “Dengan alasan Preman, mata satu, tangan satu, si Botak dan si gendut,” kata Razman.

    Menurut Razman, pernyataan tersebut tidak pantas dilontarkan oleh orang yang pernah memiliki jabatan tinggi.

    “Kalimat kalimat tsb sangatlah tdk pantas dilontarkan oleh org org yg katanya pernah punya jabatan tinggi, tapi kata2nya sgt menjijikkan dan merendahkan dirinya sendiri. Bismillah…!!!” tulis Razman.

    Jenderal Purnawirawan Bela Dedi Mulyadi

    Sementara itu, Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat pasang badan membela Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM.

    Hercules sempat meledek sesepuh di TNI yakni Sutiyoso dan sempat menentang kebijakan Dedi Mulyadi soal pembentukan Satgas Pemberantasan Premanisme di 27 daerah di Jawa Barat.

    Pembentukan satgas demi melindungi masyarakat Jabar dari tindak premanisme yang mengintimidasi.

    Hercules sebagai pimpinan ormas GRIB Jaya lantas menyenggol Dedi Mulyadi dengan mengancam menerjunkan pasukannya ke Gedung Sate Bandung.

    Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat sebagai warga Jabar menilai sejak menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah berusaha mensejahterakan rakyat.

    “Nah itu saya justru sebenarnya orang Jawa Barat ini bangun itu, Dedi Mulyadi bukan main kalau menurut saya apa yang dia lakukan,” kata Yayat dikutip TribunJakarta dari Youtube Hersubeno Point, Selasa (6/5/2025).

    “Dia tahu persis penderitaan rakyat kecil, bagaimana susahnya rakyat, makanya dia terus blusukan betul-betul untuk mencari solusi bagaimana mensejahterakan rakyat, loh dia orang Jawa Barat,” tambahnya.

    Yayat menegaskan, perbuatan yang dilakukan Hercules tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Barat.

    Dengan nada emosi, Yayat tak segan menyuruh Hercules untuk kembali ke Timor Timur.

    “Sekarang si Hercules ini apa dia ? Harusnya balik kalau perlu balik ke Timor Timur,”  tegas Yayat dengan nada tinggi.

    Dia membandingkan usaha yang dilakukan Dedi Mulyadi dengan Hercules untuk warga Jawa Barat.

    “Apa yang sudah dia berikan kepada negara dan bangsa ini ? Eweuh, gak ada, ngan ngabulatuk artinya ngomong aja, gak ada apa-apanya sebenarnya dia itu,” katanya.

    Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat menilai Hercules hanya merasa bahwa dirinya hebat dengan adanya GRIB Jaya.

    “Sekarang merasa hebat aja dengan punya organisasi, padahal organisasinya benar gak ormas itu. Harusnya ormas membela kepentingan rakyat, bukan menakut-nakutin rakyat, bukan menindas rakyat, bukan mengintimidasi rakyat demi untuk mendapat uang dari yang bayar dia,” katanya.

    Terlebih lagi kata Yayat, Hercules sudah berani menyenggol Sutiyoso yang dianggap seniornya di Kopassus.

    “Jadi kok sekarang sesepuh TNI, sesepuh Kopassus pak Sutiyoso kok enak aja dia ngomong,” kata Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat.

    Dia bahkan menaruh curiga dengan kedatangannya ke rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah.

    “Saya justru curiga sekarang karena dia datang ke Solo, ke tempat Jokowi. Lho kok sekarang seolah dia paling hebat, seolah dia pembela negara, apanya yang dia lakukan?” kata Yayat.

    Ia meyakini jika Hercules berhasil ditumpas maka masyarakat Indonesia juga akan senang.

    “Saya yakin masyarakat kalau misalnya si Hercules game over seneng kok itu. Bagaimana attitude dia berkomunikasi dengan masyarakat, merasa sok jagoan sok hebat mending kalau ditembak kebal dibacok tidak mempan.”

    “Dia matanya juga udah gak ada, tangannya juga kena. Harusnya sadar diri. Dia bilang pak Sutiyoso mau mati, lu juga nanti mati, lu hampir dikubur, harusnya itu diingatkan supaya lu sadar,” kata Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya