Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Ukraina Mungkin Harus Serahkan Wilayah Demi Perdamaian

    Ukraina Mungkin Harus Serahkan Wilayah Demi Perdamaian

    Kyiv

    Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan bahwa Ukraina mungkin harus menyerahkan wilayahnya untuk mengamankan perdamaian “sementara” dengan Rusia. Komentar Klitschko ini disampaikan saat Amerika Serikat (AS) terus berupaya mewujudkan perdamaian antara Kyiv dan Moskow.

    Pernyataan itu, seperti dilansir AFP, Jumat (25/4/2025), disampaikan Klitschko dalam wawancara dengan media terkemuka Inggris, BBC, yang dipublikasikan pada Jumat (25/4) waktu setempat.

    “Salah satu skenarionya adalah… menyerahkan wilayah. Itu tidak adil. Namun demi perdamaian, perdamaian sementara, mungkin itu bisa menjadi solusi, untuk sementara,” kata Klitschko yang mantan juara tinju Ukraina ini dalam wawancara tersebut.

    Klitschko menyampaikan pernyataan ini setelah serangan rudal dan drone Rusia menghantam ibu kota Ukraina itu hingga menewaskan sedikitnya 12 orang. Sekitar 90 orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran Moskow tersebut.

    Dalam wawancara dengan BBC, Klitschko mengatakan bahwa dirinya “bertanggung jawab atas ibu kota Ukraina”, dan bahwa Presiden Volodymyr Zelensky mungkin harus menerima “solusi yang menyakitkan” untuk mewujudkan perdamaian.

    Namun, Klitschko juga mengakui bahwa rakyat Ukraina “tidak akan pernah menerima pendudukan” oleh Rusia.

    Pernyataan Klitschko ini dilontarkan ketika Presiden AS Donald Trump terus menekan Ukraina dan Rusia untuk menyetujui kesepakatan.

    Rusia melancarkan invasi skala penuh terhadap Ukraina pada Februari 2022, dan saat ini pasukannya disebut telah menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina.

    Sebelumnya, Trump melontarkan teguran yang tergolong langka kepada Presiden Vladimir Putin, setelah serangan terbaru Rusia menewaskan sedikitnya 12 orang di area Kyiv. Trump menyebut serangan semacam itu “tidak perlu” dan “sangat tidak tepat waktunya” ketika sang Presiden AS itu sedang mendorong perdamaian.

    “Saya tidak senang dengan serangan Rusia di KYIV. Tidak perlu, dan sangat tidak tepat waktunya. Vladimir, STOP! Sebanyak 5.000 tentara tewas dalam seminggu. Mari kita wujudkan Kesepakatan Damai!” tegas Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social, menyebut nama depan Presiden Rusia.

    Gedung Putih mengancam akan menghentikan upaya perdamaian jika tidak ada kemajuan yang dicapai dalam waktu dekat. Trump juga mencela Zelensky yang menolak untuk mengakui pendudukan Rusia atas Crimea.

    Trump menggunakan nada yang lebih lembut dalam pernyataannya soal Putin dibandingkan dengan Zelensky, yang sebelumnya disebutnya sebagai “diktator”. Utusan khusus Trump dijadwalkan akan bertemu Putin pada Jumat (25/4) untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kebijakan Deportasi Massal Trump Menangkap Enam Mahasiswa Indonesia di AS – Halaman all

    Kebijakan Deportasi Massal Trump Menangkap Enam Mahasiswa Indonesia di AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan deportasi massal yang diterapkan Presiden Donald Trump berdampak pada enam mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat, yang ditangkap akibat ketatnya aturan imigrasi baru tersebut. 

    Kebijakan ini berfokus pada tindakan deportasi massal terhadap migran yang berada di AS tanpa dokumen yang sah.

    Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengonfirmasi penangkapan keenam mahasiswa yang memiliki visa F-1, yang merupakan visa akademik untuk studi di AS. 

    “(Ditangkap,-red) enam mahasiswa,” ujar Judha dalam sesi jumpa pers yang diadakan pada Kamis (24/4/2025).

    Penerapan Visa F-1 dan Pembatasan Kerja untuk Mahasiswa Internasional

    Visa F-1 memungkinkan pemegangnya untuk belajar di berbagai lembaga pendidikan terakreditasi di AS, seperti perguruan tinggi dan universitas.

    Namun, dengan adanya kebijakan yang semakin ketat, sejumlah mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di AS menjadi korban. 

    Menurut laman resmi USCIS, mahasiswa dengan visa F-1 tidak diperbolehkan bekerja di luar kampus selama tahun pertama studi mereka, kecuali dalam kondisi tertentu seperti Pelatihan Praktik Kurikuler (PKP) atau Pelatihan Praktik Opsional (OPT) setelah tahun pertama mereka.

    Deportasi Massal Trump: Tindakan dan Dampak Diplomatik

    Sejak Donald Trump memulai masa jabatannya pada 20 Januari, kebijakan imigrasi yang lebih keras mulai diberlakukan. 

    Salah satu kebijakan utamanya adalah “deportasi massal,” yang bertujuan untuk mengusir migran yang tidak memiliki dokumen yang sah.

    Departemen Pertahanan AS bahkan menyatakan siap menyediakan pesawat militer untuk membawa ribuan orang yang telah ditahan oleh pihak berwenang.

    Meskipun Trump berjanji untuk melakukan deportasi besar-besaran, belum jelas seberapa banyak dari rencana tersebut yang sudah terlaksana. 

    Namun, kebijakan ini sudah menyebabkan dampak diplomatik, termasuk ketegangan dengan beberapa negara yang menanggapi deportasi dengan menentang perlakuan yang tidak manusiawi terhadap migran.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat memberikan pernyataan terkait kebijakan imigrasi dan deportasi massal di Gedung Putih. (Facebook The White House)

    Upaya Kementerian Luar Negeri Melindungi Warga Negara Indonesia di AS

    Indonesia, yang menjadi salah satu negara yang terdampak, telah melakukan upaya untuk melindungi warganya yang berada di AS.

    Kemlu RI memastikan bahwa setiap WNI yang ditahan mendapatkan perlakuan yang layak dan hak-haknya dihormati sesuai dengan hukum yang berlaku di AS.

    “Kami memberikan pendampingan hukum, dalam banyak kasus para WNI sudah didampingi pengacara,” kata Judah.

    Kementerian Luar Negeri juga terus berkoordinasi dengan komunitas Indonesia di AS dan melakukan diseminasi informasi mengenai hak-hak para WNI, agar mereka tetap terlindungi dalam situasi yang sulit ini.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Lima Kartu Sakti China Hadapi Perang Dagang dengan AS

    Lima Kartu Sakti China Hadapi Perang Dagang dengan AS

    Jakarta

    Perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia sedang berlangsung. Ekspor China ke AS dikenakan tarif sampai 245%, dan Beijing sudah membalas dengan tarif masuk 125% untuk produk impor dari Amerika.

    Konsumen, bisnis, dan pasar bersiap-siap menghadapi ketidakpastian lebih panjang di tengah ancaman resesi global yang semakin nyata.

    Presiden China Xi Jinping berkali-kali bilang bahwa pemerintahannya terbuka buat berdialog. Tapi dia juga memberi peringatan bahwa, jika diperlukan, mereka bakal “berjuang sampai titik darah penghabisan.”

    Ibarat permainan kartu, berikut lima ‘kartu sakti’ atau ‘senjata’ yang dimiliki Beijing untuk melawan tarif yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump.

    China mampu hadapi risiko, sampai titik tertentu

    China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia. Artinya, China lebih mampu menahan ‘rasa sakit’ yang ditimbulkan tarif ketimbang negara-negara kecil.

    Dengan jumlah penduduk lebih dari satu miliar jiwa, China memiliki pasar domestik yang besar sehingga sebagian barang-barang ekspor yang terdampak tarif bisa dijual ke pasar domestik.

    Kenyataannya memang tidak semudah itu karena China mengalami penurunan konsumsi. Namun dengan berbagai insentif, mulai dari subsidi untuk peralatan rumah tangga hingga subsidi tiket kereta untuk kaum pensiunan, pemerintah China berharap dapat mendorong tingkat konsumsi.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Elite partai mungkin “lebih dari siap untuk menanggung rasa sakit daripada menyerah pada yang mereka yakini sebagai agresi AS,” menurut Mary Lovely, pakar perdagangan AS-China di Peterson Institute di Washington D.C., kepada BBC Newshour awal bulan ini.

    Sebagai negara otoriter, China juga memiliki toleransi sakit yang lebih tinggi. Negara juga tidak terlalu pusing dengan opini publik yang cuma sesaat.

    Lagi pula, dalam waktu dekat tidak ada juga pemilu untuk menentukan para pemimpinnya. Tapi tetap saja, keresahan massal bisa jadi kekhawatiran, karena di China merebak ketidakpuasan atas krisis perumahan yang masih berlangsung dan pekerjaan yang semakin sulit.

    Getty ImagesWashington diprediksi akan sulit membuat China terpojok dalam perang dagang yang sedang bergulir.

    Ketidakpastian ekonomi yang disebabkan tarif merupakan pukulan bagi kaum muda yang hanya pernah mengalami kemajuan Tiongkok.

    Partai Komunis China berupaya memainkan kartu nasionalisme untuk membenarkan sikap Beijing yang tidak mau tunduk pada AS dan menerapkan tarif balasan terhadap Washington DC. Media pemerintah menyerukan kepada rakyat agar “menghadapi badai ini bersama-sama”.

    Presiden Xi Jinping mungkin khawatir tetapi, sejauh ini, Beijing telah menyampaikan nada menantang dan percaya diri. Seorang pejabat menegaskan bahwa: “Langit tidak akan runtuh.”

    China telah berinvestasi untuk masa depan

    Di bawah pemerintahan Xi Jinping, China telah berlomba dengan AS untuk mendominasi teknologi.

    Karena itu, China berinvestasi besar pada teknologi dalam negeri, mulai dari energi terbarukan hingga chip dan kecerdasan buatan (AI).

    Contohnya termasuk chatbot DeepSeek, yang dipuji sebagai pesaing tangguh ChatGPT.

    Kemudian BYD, yang mengalahkan Tesla tahun lalu sebagai pembuat kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia. Apple juga telah kehilangan pangsa pasarnya di China lantaran pesaing lokal seperti Huawei dan Vivo terus berinovasi.

    Baru-baru ini Beijing mengumumkan rencana untuk menghabiskan lebih dari US$1 triliun selama dekade berikutnya untuk mendukung inovasi di bidang AI.

    Getty ImagesChina condong pada industri yang sedang berkembang dari kendaraan listrik hingga kecerdasan buatan.

    Perusahaan-perusahaan AS telah mencoba untuk memindahkan rantai pasokan mereka dari China, tetapi mereka kesulitan menemukan infrastruktur dan tenaga kerja terampil yang sama di tempat lain.

    Produsen China di setiap tahap rantai pasokan telah memberi China kemajuan signifikan yang akan membutuhkan waktu berpuluh tahun untuk ditiru negara lain.

    Keahlian rantai pasokan yang tak tertandingi dan dukungan pemerintah telah menjadikan China sebagai pemain tangguh dalam perang dagang ini. Dalam beberapa hal, Beijing telah mempersiapkan hal ini sejak Trump pertama kali menjabat presiden.

    Pelajaran dari masa jabatan pertama Trump

    Sejak panel surya buatan China dikenai tarif Trump pada 2018 lalu, Beijing mempercepat rencananya untuk masa depan.

    China menggelontorkan miliaran dolar ke dalam program perdagangan dan infrastruktur yang kontroversial, yang lebih dikenal sebagai inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) untuk menopang hubungan dengan negara-negara berkembang di belahan selatan.

    Perluasan perdagangan dengan Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika terjadi ketika China mencoba untuk melepaskan diri dari kendali AS.

    Getty ImagesXi baru-baru ini melakukan rangkaian kunjungan diplomatik di Asia Tenggara untuk menopang hubungan dengan mitra dagang utama.

    Sebelumnya, petani Amerika memasok 40% dari impor kedelai Chinaangka itu sekarang berkisar di 20%.

    Setelah mengalami perang dagang saat Trump pertama kali menjabat sebagai presiden, Beijing meningkatkan budidaya kedelai di dalam negeri dan membeli panen dalam jumlah besar dari Brasilyang sekarang menjadi pemasok kedelai terbesar ke China.

    “Taktiknya sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.”

    “Langkah ini tidak cuma menghilangkan pasar tetap para petani Amerika, tapi juga memperkuat ketahanan pangan China,” kata Marina Yue Zhang, profesor di Australia-China Relations Institute, University of Technology Sydney.

    AS bukan lagi pasar ekspor terbesar China: posisi itu sekarang milik Asia Tenggara.

    Faktanya, China adalah mitra dagang terbesar untuk 60 negara pada tahun 2023hampir dua kali lebih banyak daripada AS.

    Baca juga:

    China menjadi eksportir terbesar di dunia dan mencatat rekor surplus perdagangan sebesar US$1 triliun pada akhir 2024.

    Itu tidak berarti AS bukan mitra dagang penting bagi China. Namun, kondisi saat ini membuat AS tidak mudah untuk memojokkan China.

    Setelah muncul laporan bahwa Gedung Putih akan menggunakan negosiasi perdagangan bilateral untuk mengisolasi China, Beijing telah memperingatkan negara-negara lain agar tidak “mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China”.

    Itu akan menjadi pilihan yang mustahil bagi banyak negara.

    “Kita tidak dapat memilih, dan kita tidak akan pernah memilih [antara China dan AS],” kata Menteri Perdagangan Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, kepada BBC pekan lalu.

    China tahu kelemahan Trump

    Trump kukuh bertahan dengan keputusannya saat harga-harga saham rontok menyusul pengumuman tarifnya pada awal April dan mengibaratkan kenaikan tarif gila-gilaan ini sebagai “pil pahit.”

    Tetapi dia segera banting stir, memberi jeda kenaikan tarif selama 90 hari setelah aksi jual besar-besaran obligasi pemerintah AS.

    Dikenal juga dengan istilah “treasuries”, obligasi ini sejak lama dianggap sebagai investasi yang aman. Tetapi perang dagang telah mengguncang kepercayaan pada aset tersebut.

    Sejak itu, Trump memberi isyarat untuk menurunkan tensi ketegangan perdagangan dengan China, dengan mengatakan bahwa tarif barang-barang China akan “turun secara signifikan, tetapi tidak akan menjadi nol.”

    Getty ImagesPasar obligasi pemerintah AS mengalami aksi jual besar-besaran ketika Trump mengumumkan tarif tinggi di sebagian besar negara-negara.

    Dengan begitu, para pengamat menyebut Beijing sekarang tahu bahwa pasar obligasi dapat menggoyahkan Trump.

    China juga memegang obligasi pemerintah AS sebesar US$ 700 miliar.

    Jepang, sekutu setia Amerika, adalah satu-satunya pemegang non-AS yang memiliki jumlah lebih dari itu.

    Beberapa pengamat berpendapat bahwa ini memberi Beijing keuntungan: media China secara teratur mewacanakan gagasan untuk menjual atau menahan pembelian obligasi AS sebagai “senjata”.

    Baca juga:

    Tetapi para ahli memperingatkan bahwa China bukannya tidak menghadapi konsekuensi dari situasi ini.

    Langkah itu, sebaliknya, akan menyebabkan kerugian besar bagi investasi Beijing di pasar obligasi dan mengacaukan mata uang Yuan China.

    China hanya akan dapat memberikan tekanan dengan obligasi pemerintah AS “hanya sampai titik tertentu”, kata Dr Zhang.

    “China memegang alat tawar-menawar, bukan senjata keuangan.”

    Kendali atas unsur tanah jarang

    Yang dapat dijadikan senjata oleh China adalah monopoli dalam mengekstraksi dan memurnikan unsur tanah jarang (rare earth elements), yaitu serangkaian elemen yang penting untuk manufaktur teknologi canggih.

    China memiliki cadangan unsur tanah jarang yang besar, seperti disprosium, yang digunakan dalam magnet kendaraan listrik dan turbin angin. Kemudian Yttrium, yang menyediakan lapisan tahan panas untuk mesin jet.

    Beijing telah menanggapi tarif terbaru Trump dengan membatasi ekspor tujuh unsur tanah jarang, termasuk beberapa unsur penting untuk membuat chip AI.

    Getty ImagesMineral langka seperti tanah jarang sangat penting untuk pembuatan semikonduktor.

    China menyumbang sekitar 61% produksi unsur tanah jarang dan 92% pemurniannya, menurut perkiraan Badan Energi Internasional (IEA).

    Australia, Jepang, dan Vietnam memang sudah mulai menambang unsur tanah jarang, tapi perlu waktu bertahun-tahun sebelum Tiongkok dapat diputus dari rantai pasokan.

    Pada 2024, Tiongkok melarang ekspor mineral penting lainnya, antimon, yang penting untuk berbagai proses manufaktur. Harganya naik lebih dari dua kali lipat di tengah gelombang kepanikan sejumlah negara dalam mencari pemasok alternatif.

    Kekhawatirannya adalah hal yang sama dapat terjadi pada pasar unsur tanah jarang, yang akan sangat mengganggu berbagai industri mulai dari kendaraan listrik hingga pertahanan.

    “Segala sesuatu yang dapat Anda nyalakan atau matikan kemungkinan besar menggunakan logam tanah jarang,” kata Thomas Kruemmer, direktur Ginger International Trade and Investment, kepada BBC.

    “Dampaknya pada industri pertahanan AS akan sangat besar.”

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Laba Tesla Anjlok 71 Persen, Elon Musk akan Kurangi Jam Kerja di DOGE, akan Tinggalkan Gedung Putih? – Halaman all

    Laba Tesla Anjlok 71 Persen, Elon Musk akan Kurangi Jam Kerja di DOGE, akan Tinggalkan Gedung Putih? – Halaman all

    Laba Tesla Anjlok 71 Persen, Elon Musk akan Kurangi Jam Kerja di DOGE, akan Tinggalkan Gedung Putih?

    TRIBUNNEWS.COM- Elon Musk akan mundur dari jabatan Doge mulai bulan Mei di tengah penurunan laba Tesla sebesar 71 persen.

    CEO akan mengurangi jam kerja di Gedung Putih menjadi satu atau dua hari seminggu karena analis mengatakan perannya telah menyebabkan krisis branding.

    Departemen Efiensi Pemerintah (bahasa Inggris: Department of Government Efficiency (DOGE)) adalah sebuah komisi kepresidenan yang diminta oleh Donald Trump untuk masa jabatan keduanya.

    Kepala eksekutif Tesla, Elon Musk , mengatakan ia akan mulai menarik diri dari perannya di apa yang disebut “departemen efisiensi pemerintah” mulai bulan Mei. 

    Pernyataan Musk muncul saat perusahaan melaporkan penurunan besar dalam laba dan pendapatan pada kuartal pertama tahun 2025 di tengah reaksi keras terhadap perannya di Gedung Putih.

    Dalam panggilan investor, Musk mengatakan pekerjaan yang diperlukan untuk menata kembali “keuangan pemerintah” sebagian besar telah selesai.

    “Mungkin mulai bulan depan, Mei, alokasi waktu saya untuk Doge akan berkurang secara signifikan,” katanya.

    Meski begitu, ia berharap dapat menghabiskan satu atau dua hari seminggu untuk terus melakukan apa yang disebutnya sebagai “pekerjaan kritis” di Doge “selama presiden menginginkannya dan selama itu bermanfaat”.

    Musk dijadwalkan meninggalkan Doge pada tanggal 30 Mei, batasan ketat 130 hari dalam masa jabatannya sebagai pegawai pemerintah khusus.

    Tesla mengalami penurunan pendapatan sebesar 9 persen dari tahun ke tahun pada kuartal pertama tahun 2025. 
    Perusahaan tersebut menghasilkan pendapatan sebesar $19,3 miliar, jauh di bawah ekspektasi Wall Street sebesar $21,45 miliar. 

    Perusahaan tersebut melaporkan laba per saham sebesar 27 sen, juga jauh di bawah ekspektasi investor sebesar 43 sen dalam laba per saham.

    Laba Tesla juga turun 71% menjadi $409 juta dibandingkan dengan laba bersih $1,39 miliar pada tahun sebelumnya.

    Perusahaan mengalami penurunan 13?lam pengiriman kendaraan, menjadikannya kuartal terburuk bagi perusahaan sejak 2022. Tesla menutup kuartal tersebut dengan pengiriman 336.681 kendaraan.

    Meskipun Musk mengakui ada ” momen sulit ” akhir-akhir ini, ia tetap optimis tentang masa depan perusahaan.

    “Masa depan Tesla lebih baik dari sebelumnya,” katanya. “Nilai perusahaan adalah menghadirkan kelimpahan yang berkelanjutan dengan robot bertenaga AI yang terjangkau. Jika Anda bertanya, seperti apa masa depan ideal yang dapat Anda bayangkan, itulah yang Anda inginkan. Anda menginginkan kelimpahan untuk semua orang dengan cara yang berkelanjutan, yang baik untuk lingkungan. Pada dasarnya ini adalah masa depan yang bahagia, ini adalah masa depan yang paling bahagia yang dapat Anda bayangkan.”

    “Masa depan yang bahagia” itu mencakup rencana perusahaan untuk mobil yang sepenuhnya dapat mengemudi sendiri, kata CEO miliarder itu saat ia memaparkan jadwal ambisius kapan ia mengharapkan kendaraan tersebut dapat beroperasi di jalan-jalan AS di beberapa kota – “pada akhir tahun”. 

    Tesla secara historis berjuang untuk memenuhi jadwal yang ditetapkan Musk secara publik untuk peluncuran produk baru, terutama dalam hal mengemudi sendiri.

    “Ujian utamanya adalah, dapatkah Anda tidur di mobil dan bangun di tempat tujuan Anda dan saya yakin itu akan tersedia di banyak kota di AS pada akhir tahun ini,” katanya.

    Ini akan menjadi tambahan dari layanan Robotaxi yang direncanakan perusahaan untuk diluncurkan pada bulan Juni. 

    “Saya memperkirakan akan ada jutaan Tesla yang beroperasi secara otonom sepenuhnya pada paruh kedua tahun depan,” kata Musk.

    Meskipun gagal memenuhi ekspektasi Wall Street pada laba bersih dan laba kotor, reaksi awal analis bersifat optimistis mengingat banyak yang telah menurunkan ekspektasi mereka secara signifikan setelah perusahaan melaporkan penurunan besar dalam pengiriman kendaraan.

    “Dengan latar belakang ekspektasi yang sangat buruk, dengan segala hal mulai dari penjualan hingga margin diproyeksikan akan terus merosot, angka-angka yang tidak terlalu buruk tersebut telah diterima sebagai berita baik oleh para investor Tesla,” kata Thomas Monteiro, analis senior di Investing.com . 

    “Dalam pergantian peristiwa yang aneh, seolah-olah angka-angka menunjukkan bahwa bahkan pada saat terburuk, Elon dan timnya masih dapat menghasilkan pendapatan yang kuat sebesar $19,3 miliar, dengan total pendapatan sebagian menutupi penurunan besar dalam pendapatan otomotif.

    “Jika ini adalah situasi terburuk bagi Tesla, maka pasti ada potensi kenaikan saham setelah faktor pendorong, seperti model murah yang sangat ditunggu-tunggu dan Robotaxi, akhirnya hadir di pasar akhir tahun ini,” lanjut Monteiro.

    Para analis mengaitkan kesulitan perusahaan secara keseluruhan dengan sejumlah faktor, tetapi pada akhirnya menyimpulkan peran Musk di Gedung Putih telah menyebabkan krisis pencitraan merek bagi Tesla. 

    Perusahaan berada di persimpangan jalan utama, kata para analis, yang hanya akan diperbaiki jika Musk meninggalkan perannya di Doge dan kembali ke Tesla sebagai CEO penuh waktu.

    Selain penurunan penjualan, penurunan harga saham hingga 50%, pemilik Tesla yang ada ingin menjual kendaraan mereka secara besar-besaran, Tesla telah dirusak di seluruh negeri dan sebagai tanggapan atas protes yang terus berlanjut terhadap produsen mobil tersebut, pameran otomotif internasional Vancouver menghapus produsen mobil elektronik tersebut dari jajaran produknya di bulan Maret. 

    Perusahaan tersebut juga menarik kembali 46.000 Cybertruck – hampir semuanya telah terjual.

    Musk mengatakan bahwa penurunan permintaan disebabkan oleh tren ekonomi makro – bukan pencitraan merek. 

    “Tesla tidak kebal terhadap permintaan makro untuk mobil,” kata Musk. 

    “Ketika terjadi ketidakpastian ekonomi, orang-orang pada umumnya ingin menunda pembelian modal besar seperti mobil. Tanpa masalah makro, kami tidak melihat adanya penurunan permintaan.”

    Para analis tidak yakin.

    “Jika Musk meninggalkan Gedung Putih, akan ada kerusakan merek permanen… tetapi Tesla akan memiliki aset terpenting dan pemikir strategisnya kembali sebagai CEO penuh waktu untuk mendorong visi dan cerita jangka panjang tidak akan berubah,” demikian bunyi catatan analis Wedbush Securities. 

    Wedbush tetap optimis dengan peluang perusahaan untuk mengubah keuangannya. “JIKA Musk memilih untuk tetap bersama Gedung Putih Trump, itu dapat mengubah masa depan Tesla/kerusakan merek akan meningkat.”

    Perusahaan menolak memberikan arahan berwawasan ke depan untuk kuartal berikutnya dengan alasan “perubahan kebijakan perdagangan global pada rantai pasokan otomotif dan energi”.

    “Meskipun kami melakukan investasi yang bijaksana yang akan menyiapkan bisnis kendaraan dan energi kami untuk pertumbuhan, laju pertumbuhan tahun ini akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk laju percepatan upaya otonomi kami, peningkatan produksi di pabrik-pabrik kami, dan lingkungan ekonomi makro yang lebih luas,” demikian bunyi laporan laba tersebut. “Kami akan meninjau kembali panduan 2025 kami dalam pembaruan Q2 kami.”

    Namun, perusahaan tersebut memperingatkan bahwa “perubahan sentimen politik” dapat berdampak signifikan terhadap permintaan jangka pendek terhadap produk Tesla.

    Pendapatan Turun 9 Persen, Musk Coba Yakinkan Investor

    Elon Musk berada dalam mode pengendalian kerusakan di Tesla karena pendapatan perusahaan yang mengecewakan memaksa miliarder teknologi itu untuk mengevaluasi kembali fokusnya antara bisnisnya dan peran dalam pemerintahan Trump.

    Menghadapi penurunan laba sebesar 71 persen pada kuartal pertama, CEO Tesla mencoba meyakinkan investor pada hari Selasa bahwa ia akan segera menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengerjakan upaya pemangkasan biaya Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Presiden Trump dan lebih fokus pada perusahaannya.

    “Mungkin mulai bulan depan, Mei, alokasi waktu saya untuk DOGE akan turun secara signifikan,” kata Musk di awal panggilan pendapatan Tesla.

    Status khusus pemerintah Musk akan berakhir pada 30 Mei, meskipun ada pertanyaan terbuka tentang berapa lama kehadirannya di Gedung Putih akan berlangsung. 

    Miliarder itu menjelaskan pada hari Selasa bahwa ia berada di persimpangan jalan di tengah reaksi keras yang terus berlanjut atas DOGE.

    “Yang lebih penting daripada angka-angka, inilah saatnya Musk dapat mengubah haluan, berbicara kepada pemegang saham/karyawan, dan meninggalkan Gedung Putih DOGE/Trump serta berkomitmen kembali sebagai CEO Tesla…dan ia melakukannya dengan lantang dan jelas dalam panggilan konferensi yang kami lihat sebagai titik balik dalam kisah Tesla,” tulis analis Wedbush Securities dalam catatan investor pada hari Rabu.

    Komentar Musk muncul sekitar satu jam setelah Tesla merilis laba kuartal pertamanya, yang mencapai $409 juta, atau 12 sen per saham, dalam tiga bulan pertama tahun ini. 

    Pendapatan perusahaan juga turun 9 persen menjadi $19,3 miliar, jauh lebih rendah dari ekspektasi analis.

    Musk membuka panggilan pendapatan hari Selasa dengan segera mengakui reaksi keras yang ia hadapi atas pekerjaannya di DOGE, yang mendorong PHK massal di lembaga-lembaga federal dan pemotongan pengeluaran program.

    Setelah sekitar tiga bulan memimpin upaya DOGE, Musk mengatakan “pekerjaan utama” dalam membangun DOGE telah selesai, yang memberinya kesempatan untuk mengalihkan waktunya ke Tesla.

    “Saya rasa saya akan terus menghabiskan satu atau dua hari per minggu untuk urusan pemerintahan selama presiden menginginkan saya melakukannya dan selama itu bermanfaat,” katanya kepada para investor. 

    “Namun mulai bulan depan, saya mungkin akan mengalokasikan lebih banyak waktu saya untuk Tesla.”

    Meskipun Tesla diperkirakan memiliki angka yang mengecewakan mengingat kinerja pasarnya tahun ini, beberapa pengamat mengatakan penurunannya lebih besar dari yang diantisipasi.

    “Semua orang menduga akan ada dampak negatif pada citra merek Tesla, tetapi skalanya justru mengejutkan banyak orang,” kata Maxwell Shulman, analis di Beacon Policy Advisors.

    Meskipun demikian, analis pasar melihat komentar Musk sebagai tanda optimis bagi Tesla dan sahamnya, yang telah turun hampir 50 persen sejak Desember. Saham Tesla melonjak pada hari Rabu, melonjak 6 persen setelah pengumuman laba.

    Analis William Blair & Co. mematok pengumuman DOGE Musk sebagai “komponen terbesar” dalam reli saham pada Rabu pagi.

    Analis Wedbush memperkirakan langkah tersebut akan menghilangkan “kerusakan merek” yang disebabkan oleh Musk dan DOGE dalam beberapa bulan terakhir, menyebut pernyataan pemimpin teknologi itu sebagai “berita terbesar dan terbaik” bagi investor Tesla.

    Tesla menjadi sasaran politik tahun ini karena para demonstran mengarahkan kritik mereka terhadap Musk dan DOGE pada perusahaan tersebut, dengan melakukan protes di ruang pamer atau stasiun pengisian daya di seluruh negeri. 

    Sebagian besar protes berlangsung damai, meskipun beberapa melibatkan kekerasan, termasuk pembakaran atau penembakan.

    Saham Tesla terus anjlok di tengah protes, dan awal bulan ini, perusahaan mengonfirmasi penjualan turun hampir 13 persen dalam kinerja terburuknya sejak 2022.

    Para investor semakin menyuarakan kekhawatiran tentang bagaimana keterlibatan politik Musk akan menimbulkan masalah bagi perusahaannya.

    Dan beberapa jam sebelum panggilan pendapatan, sekelompok delapan bendahara negara menulis surat kepada Ketua Tesla Robyn Denholm untuk mengungkapkan kekhawatiran bahwa kesulitan terkini perusahaan menunjukkan “tantangan tata kelola dan kepemimpinan yang lebih mendalam” yang pada akhirnya dapat memengaruhi negara bagian mereka.

    “CEO Elon Musk terus membagi perhatiannya ke berbagai perusahaan dan peran penasihat penting dalam pemerintahan federal,” tulis mereka. 

    “Komitmen eksternal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang apakah kepemimpinan Tesla terlibat sepenuhnya dalam mengatasi tantangan inti perusahaan.”

    Analis Morningstar Seth Goldstein mengatakan keputusan Musk untuk mengurangi peran DOGE-nya seharusnya cukup untuk meredakan kekhawatiran.

    “Elon berbicara kepada basis investornya dan meyakinkan mereka bahwa dia masih memimpin perusahaan, bahwa dia masih fokus pada Tesla,” kata Goldstein kepada The Hill, seraya menambahkan, “Karena pertanyaan-pertanyaan ini tetap ada karena dia masih menjadi penasihat utama [Trump], saya pikir dia hanya ingin mengklarifikasi bahwa Tesla masih menjadi fokus utamanya.”

    Goldstein menyamakan keterlibatan Musk dalam DOGE dengan pengambilalihannya atas platform sosial X, yang saat itu dikenal sebagai Twitter. 

    Musk masih memiliki X dan menggunakannya sebagai sarana utama untuk menyuarakan dukungannya terhadap Trump dan kebijakannya.

    “Selama beberapa bulan pertama setelah kesepakatan itu ditutup, ia menghabiskan lebih banyak waktu di Twitter, lebih sedikit waktu di Tesla, dan ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik,” kata Goldstein. 

    “Dan kemudian ia akhirnya mundur dan mulai menghabiskan lebih banyak waktu dengan Tesla.”

    Trump mengatakan bulan lalu bahwa ia berharap Musk akhirnya kembali ke perusahaannya setelah bekerja dengan DOGE, meskipun jadwal untuk transisi itu belum disebutkan sebelumnya. 

    The Hill menghubungi Gedung Putih untuk memberikan komentar pada hari Rabu.

    Pengamat lain seperti Shulman tidak yakin komentar Musk cukup untuk membalikkan arah di Tesla.

    “Polarisasi negatif merupakan kekuatan politik yang sangat kuat di era modern,” kata Shulman. “Dorongan untuk melakukan hal yang berlawanan dengan apa pun yang dilakukan lawan Anda, dan hubungan erat Musk dengan pemerintahan, akan menyulitkan calon pembeli untuk melepaskan keterkaitannya dengan Partai Republik dan Donald Trump di masa mendatang.”

    “Kembali ke kantor satu atau dua hari seminggu belum tentu akan memperbaiki keadaan,” imbuh Shulman.

    Dalam jangka pendek, Tesla masih menghadapi dampak perang dagang Trump yang sedang berlangsung.

    Musk mengakui pada hari Selasa bahwa Tesla adalah perusahaan mobil yang paling sedikit terkena dampak tarif, mengingat saluran pasokannya yang terlokalisasi, tetapi pajak impor dapat memengaruhi perusahaan ketika marginnya rendah.

    Ia menekankan kepada investor bahwa ia adalah pendukung tarif yang lebih rendah dan menyampaikan hal ini kepada presiden, tetapi keputusan akhirnya ada di tangan Trump.

    Meskipun menghadapi tantangan saat ini, Musk mengatakan bahwa ia “sangat optimis” tentang masa depan perusahaan, dengan menunjuk pada rencana Tesla untuk mobil otonom berskala besar dan robot humanoid otonom.

     

    SUMBER: THE GUARDIAN, THE HILL

  • Heboh Serangan Yaman Bocor di Grup Chat, Kepala Staf Menhan AS Mundur

    Heboh Serangan Yaman Bocor di Grup Chat, Kepala Staf Menhan AS Mundur

    Washington DC

    Joe Kasper yang menjabat kepala staf untuk Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri Kasper ini disampaikan saat perombakan terbaru menyelimuti eselon atas dalam Departemen Pertahanan AS atau Pentagon.

    Pengunduran diri Kasper dari jabatannya sebagai Kepala Staf untuk Menhan AS itu, seperti dilansir AFP, Jumat (25/4/2025), diungkapkan oleh seorang pejabat pertahanan senior AS, yang enggan disebut namanya.

    “Joe Kasper akan terus mengabdi untuk Presiden (Donald) Trump sebagai Pegawai Pemerintah Khusus (SGE) yang menangani proyek-proyek khusus di Departemen Pertahanan,” kata pejabat pertahanan senior AS tersebut.

    “Menteri Hegseth berterima kasih atas kepemimpinannya yang berkelanjutan dan upayanya untuk memajukan agenda America First,” sebutnya.

    Pengunduran diri Kasper itu menjadi rangkaian terbaru dalam rentetan kepergian para pejabat tinggi AS dari jabatan-jabatan penting di Pentagon, termasuk tiga pejabat yang dicopot pekan lalu di tengah penyelidikan atas kebocoran setelah mereka dilaporkan berselisih dengan Kasper.

    Tiga mantan penasihat senior Pentagon, yakni Darin Selnick, Dan Caldwell, dan Colin Carroll, mengatakan pada Minggu (20/4) bahwa para pejabat Pentagon lainnya telah “memfitnah karakter kami dengan serangan-serangan yang tidak berdasar”.

    “Kami masih belum diberitahu untuk apa sebenarnya kami diselidiki, apakah masih ada penyelidikan yang sedang berlangsung, atau apakah memang ada penyelidikan yang benar-benar mengarah pada ‘kebocoran’ sejak awal,” kata mereka dalam pernyataan bersama yang diunggah di media sosial.

    Lihat Video ’12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Serangan AS di Yaman’:

    Mantan sekretaris pers Pentagon era Hegseth, John Ullyot, secara terpisah merilis tulisan opini berisi kritikan pedas pada Minggu (20/4) yang menggambarkan “sebulan kekacauan total di Pentagon”.

    “Presiden Donald Trump memiliki rekam jejak yang kuat dalam meminta pertanggungjawaban para pejabat tingginya. Mengingat hal tersebut, sulit untuk melihat Menteri Pertahanan Pete Hegseth tetap menjabat lebih lama lagi,” tulis Ullyot dalam tulisan opininya.

    Perombakan terjadi saat Hegseth menghadapi skandal baru atas laporan penggunaan aplikasi pesan Signal, untuk membahas serangan AS terhadap Houthi di Yaman, dengan istrinya dan sejumlah orang lainnya yang biasanya tidak terlibat dalam diskusi semacam itu.

    Gedung Putih sejauh ini terus mendukung Hegseth, terutama setelah terungkap Menhan AS itu juga berbagi rincian tentang serangan terhadap Houthi dalam obrolan lainnya via Signal yang secara tidak sengaja melibatkan seorang jurnalis.

    Lihat Video ’12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Serangan AS di Yaman’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Geram Serangan Rusia Tewaskan 12 Orang di Ukraina: Vladimir, STOP!

    Trump Geram Serangan Rusia Tewaskan 12 Orang di Ukraina: Vladimir, STOP!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan reaksi keras terhadap serangan terbaru Rusia yang menewaskan sedikitnya 12 orang di Kyiv, ibu kota Ukraina. Trump melontarkan teguran yang tergolong langka kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berbunyi: “Vladimir, STOP!”

    Serangan rudal dan drone Moskow yang tak hanya merenggut korban jiwa, tapi juga melukai sekitar 90 orang lainnya di area Kyiv itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (25/4/2025), disebut Trump sebagai serangan yang “tidak perlu” dan “sangat tidak tepat waktunya” ketika sang Presiden AS itu sedang mendorong perdamaian.

    Gempuran terbaru Rusia, yang tercatat sebagai serangan terbesar yang melanda ibu kota Ukraina sepanjang tahun ini, telah menghancurkan bangunan-bangunan dan memicu kebakaran di area tersebut. Para petugas penyelamat masih berusaha mengevakuasi jenazah korban dari reruntuhan sekitar 12 jam kemudian.

    Serangan itu terjadi pada momen kritis dalam perang Rusia di Ukraina, yang dimulai dengan invasi skala penuh Moskow awal tahun 2022 lalu. Baik Kyiv maupun Moskow berusaha menunjukkan kepada Trump bahwa mereka membuat kemajuan menuju tujuan untuk mencapai kesepakatan damai yang cepat.

    “Saya tidak senang dengan serangan Rusia di KYIV. Tidak perlu, dan sangat tidak tepat waktunya. Vladimir, STOP! Sebanyak 5.000 tentara tewas dalam seminggu. Mari kita wujudkan Kesepakatan Damai!” tegas Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social, menyebut nama depan Presiden Rusia.

    Gedung Putih mengancam akan menghentikan upaya perdamaian jika tidak ada kemajuan yang dicapai dalam waktu dekat. Trump juga mencela Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait komentarnya menegaskan Kyiv tidak akan mengakui pendudukan Rusia atas Crimea.

    Saat ditanya apakah menurutnya Putin akan mendengarkan seruannya untuk menghentikan serangan rudal ke Ukraina, Trump menjawab: “Iya.”

    Dia juga mengatakan bahwa dirinya memiliki “tenggat waktu sendiri” untuk mewujudkan penyelesaian damai antara Rusia dan Ukraina, namun tanpa menyebutkan secara spesifik soal tenggat waktu tersebut.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya melancarkan serangan besar-besaran semalam terhadap kompleks industri militer Ukraina, dengan menggunakan senjata presisi tinggi jarak jauh berbasis udara, darat dan laut, serta menggunakan drone.

    Sementara Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andrii Sybiha, mengatakan via media sosial X bahwa “serangan-serangan brutal” itu menunjukkan Rusia-lah, bukan Ukraina, yang menjadi hambatan bagi perdamaian.

    Menurut laporan Angkatan Udara Ukraina via Telegram, militer Rusia telah meluncurkan 145 drone dan 70 rudal, termasuk 11 rudal balistik, dalam serangan semalam. Unit-unit Angkatan Udara Ukraina disebut telah menembak jatuh 112 target di udara saat serangan berlangsung.

    Lihat Video ‘Trump ke Putin soal Rusia Serang Kyiv: Saya Nggak Suka!’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Elon Musk Umumkan Mundur dari Pemerintah Trump, Ini Alasannya

    Elon Musk Umumkan Mundur dari Pemerintah Trump, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk mengumumkan rencananya untuk ‘mundur’ dari Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) mulai Mei 2025 mendatang. Hal itu ia ungkapkan dalam laporan kinerja Tesla pada kuartal-I (Q1) 2025 pada pekan ini.

    Musk mengatakan mulai bulan depan hanya akan menghabiskan 1-2 hari setiap pekan untuk mengurus hal-hal terkait DOGE. Sisa waktunya akan ia dedikasikan untuk fokus di Tesla.

    “Mulai minggu depan, saya akan mengalokasikan jauh lebih banyak waktu untuk Tesla. Saat ini pekerjaan utama di DOGE sudah selesai,” kata Musk, dikutip dari TheVerge, Jumat (25/4/2025).

    Ia mengatakan masih akan mendukung DOGE selama Presiden AS Donald Trump masih membutuhkannya di lembaga tersebut.

    Posisi Musk sebagai Kepala DOGE telah membawa petaka bagi Tesla. Para investor meminta Musk mundur dari jabatan yang diberikan kepadanya pasca pelantikan Trump sebagai Presiden AS pada Januari 2025.

    Para Investor meminta Musk fokus untuk memulihkan kinerja bisnis Tesla yang anjlok parah selama beberapa bulan terakhir. Saham Tesla terpuruk hingga 33% sepanjang 2025.

    Hal ini dikarenakan aksi boikot Tesla yang meluas di mana-nama pasca Musk menjadi Kepala DOGE. Selain itu, banyak yang kecewa dengan sikap politik Musk di Eropa dan memicu gelombang boikot lebih luas.

    Selain boikot, showroom Tesla juga diserang di beberapa wilayah. Bahkan, Trump harus turun tangan menanggapi aksi tersebut dan menyebutnya sebagai ‘aksi terorisme’.

    Banyak orang yang kecewa dengan tindakan Musk di DOGE. Ia melakukan PHK besar-besaran ke para pegawai pemerintahan, hingga membatalkan program-program federal.

    Musk mengakui banyak yang tak suka dengan aksi pemangkasan yang dilakukan DOGE. Namun, ia mengatakan harus membasmi sekelompok orang yang diklaim menghabiskan uang negara.

    Sebagai penasihat khusus di pemerintahan Trump, Musk dilaporkan hanya akan berperan penting selama 130 hari. The Washington Post melaporkan pada awal bulan ini bahwa Musk dirumorkan akan meninggalkan Gedung Putih usia pengaruhnya mulai memudar.

    Politico melaporan Trump telah mengatakan kepada lingkar dalamnya, termasuk anggota kabinet, bahwa Musk hanya akan memegang peran pendukung dalam beberapa pekan ke depan.

    Meski Musk menyatakan akan mengurangi porsi waktu yang dihabiskan di DOGE, namun ia tak blak-blakan menyebut akan sepenuhnya mundur dari lembaga tersebut.

    “Saya harus tetap melanjutkan peran di DOGE hingga masa jabatan Presiden AS berakhir. Saya hanya akan memastikan penipuan dan penghabisan anggaran dihentikan dan tidak dilanjutkan lagi,” kata Musk.

    “Jadi, saya pikir saya akan tetap menghabiskan waktu, tetapi hanya 1-2 hari per minggu,” ujarnya.

    (fab/fab)

  • China Batal Beli 12.000 Metrik Ton Daging Babi dari Amerika, Pembatalan Terbesar Sejak Pandemi – Halaman all

    China Batal Beli 12.000 Metrik Ton Daging Babi dari Amerika, Pembatalan Terbesar Sejak Pandemi – Halaman all

    China Batal Beli 12.000 Metrik Ton Daging Babi dari Amerika, Pembatalan Terbesar Sejak Pandemi

    TRIBUNNEWS.COM– China membatalkan pengiriman 12.000 metrik ton daging babi Amerika Serikat di tengah kebuntuan perdagangan berisiko tinggi antara kedua negara adidaya, menurut data yang dirilis Kamis. 

    China, salah satu mitra dagang terbesar AS, memangkas 12.000 metrik ton pesanan daging babi AS, menurut data dari Departemen Pertanian AS (USDA).

    Langkah ini merupakan pembatalan pesanan daging babi terbesar sejak pandemi COVID-19 mengganggu rantai pasokan dan melumpuhkan perekonomian di seluruh dunia, Bloomberg News melaporkan . 

    China, setelah Meksiko dan Jepang, merupakan pasar daging babi terbesar ketiga bagi AS pada tahun 2024, mengimpor sekitar 475.000 metrik ton yang bernilai lebih dari $1,1 miliar. 

    China merupakan produsen daging babi terbesar di dunia, yang menyumbang hampir 50 persen dari pasokan global dengan jumlah sekitar 57 juta metrik ton, menurut USDA. AS berada di peringkat ketiga dengan 11 persen dengan 12 juta metrik ton. 

    Presiden Trump mengguncang sistem perdagangan global dengan mengenakan tarif besar-besaran awal bulan ini terhadap puluhan negara. Ia mengenakan tarif sebesar 145 persen terhadap barang-barang China yang masuk ke AS, yang mendorong China untuk membalas dengan mengenakan tarif sebesar 125 persen . 

    Tiongkok mengatakan pada hari Kamis bahwa AS tidak terlibat dalam pembicaraan untuk menghasilkan kesepakatan perdagangan baru, sebuah karakterisasi yang ditolak Trump di kemudian hari. 

    “Mereka mengadakan pertemuan pagi ini, dan kami telah bertemu dengan China. Jadi, saya pikir Anda telah… seperti biasa, saya pikir laporan Anda salah,” kata Trump kepada wartawan pada hari Kamis . 

    Setelah kenaikan tarif, Tiongkok menandatangani dua perjanjian perdagangan pertanian dengan Spanyol, untuk daging babi dan ceri, karena Beijing ingin memperkuat hubungan dengan negara-negara Eropa, Reuters melaporkan .

    Impor daging babi AS sekarang menghadapi tarif 172 persen, kata Federasi Ekspor Daging AS, menurut Bloomberg News.

     

     

    Perang Dagang Merugikan AS Secara Ekonomi dan Politik

    China Sukses Bikin Donald Trump Bimbang Soal Tarif yang Ditentukan Sendiri, Trump Terombang-ambing

    China telah membuat Presiden Donald Trump bimbang soal tarif, dengan menyatakan negara itu tidak terlibat dalam negosiasi apa pun dengan AS karena tarif berdampak buruk pada Washington secara politik dan ekonomi.

    Trump dan Gedung Putih bersikeras bahwa AS dan China tengah membuat kemajuan menuju kesepakatan, tetapi mereka belum memberikan bukti konkret. Pejabat China telah menepis klaim tersebut dan mengecam pendekatan pemerintahan Donald Trump.

    Meskipun pasar naik pada hari Kamis, perang dagang telah mengakibatkan kerugian ekonomi bagi Amerika Serikat dan kerugian politik bagi Donald Trump.

    S&P turun 10 persen sejak Trump dilantik, sementara kekhawatiran akan resesi AS meningkat. Kekhawatiran tentang kekuatan dolar juga meningkat.

    Tingkat persetujuan Trump telah turun sejak perang dagang dimulai.

    Tingkat persetujuan rata-rata Trump di atas 50 persen pada hari-hari pertama masa jabatan kepresidenannya, tetapi pada akhir April, tingkat persetujuan rata-ratanya turun di bawah 45 persen.

    Alasan paling menonjol mengapa tingkat penerimaan terhadap Trump menurun adalah ekonomi, yang menjadi kekuatan Trump tahun lalu. 

    Sebuah jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis hari Rabu menemukan tingkat penerimaan terhadap ekonomi Trump  sebesar 37 persen, peringkat terendah selama dua masa jabatannya.

    Trump juga semakin memberi sinyalemen kesediaannya untuk mengubah tarif, dengan mengisyaratkan minggu ini tarif akan diturunkan karena ia mendapat tekanan dari pasar obligasi yang tidak stabil dan peringatan dari para pemimpin bisnis bahwa tarif akan menyebabkan rak-rak toko kosong dalam hitungan minggu.

    Pernyataan tersebut disampaikan setelah Menteri Keuangan Scott Bessent menyampaikan dalam pertemuan tertutup para investor pada hari Selasa bahwa ia memperkirakan akan terjadi “de-eskalasi” dalam perang dagang antara AS dan Tiongkok.

    Semua ini kemungkinan akan memberi China pengaruh lebih besar dalam pertarungan antara dua negara ekonomi raksasa dunia.

    “Dalam permainan adu taktik ini, Trump tampaknya lebih cenderung mengalah, terlepas dari retorikanya yang keras, karena ia telah menunjukkan bahwa ia akan mengalah dalam menghadapi tekanan yang cukup besar,” tulis Owen Tedford, analis riset senior di Beacon Policy Advisors, dalam catatan riset hari Rabu.

    Dua faktor lainnya adalah kesiapan relatif Beijing untuk pertarungan ini, dan fakta bahwa Washington dan Trump dipandang sebagai pemicu perang dagang, fakta yang dapat membantu Tiongkok tetap kuat bahkan jika tarif tinggi di AS benar-benar memukul ekonominya.

    Tedford mengatakan hal ini berarti Presiden Tiongkok Xi Jinping “juga akan ragu untuk terlihat ditekan untuk membuat kesepakatan, yang mungkin berarti bahwa Beijing bersedia menunggu AS atau mencoba memaksa Trump untuk bertindak secara sepihak.”

    Trump pada hari Kamis menegaskan bahwa timnya tengah berunding dengan Tiongkok setelah juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok He Yadong mengatakan bahwa “klaim apa pun tentang kemajuan negosiasi perdagangan Tiongkok-AS tidak berdasar dan hanya mengada-ada serta tidak memiliki dasar fakta.”

    Ia juga mengecam media, mengatakan pelaporan mereka tentang penyangkalan China tidak akurat.

    “Mereka mengadakan pertemuan pagi ini dan kami telah bertemu dengan China. Jadi, saya pikir Anda telah… seperti biasa, saya pikir laporan Anda salah,” katanya seraya menambahkan, “kami mungkin akan mengungkapkannya nanti” ketika ditanya siapa dari AS yang berbicara dengan mitranya dari China.

    Para ahli mengatakan China menolak gagasan perundingan aktif untuk menghapus tarif karena Beijing tahu tarif tersebut tidak dapat dipertahankan dari sudut pandang AS.

    Trump telah mengenakan tarif sebesar 125 persen terhadap China di atas tarif sebesar 20 persen yang sudah ada. Meskipun tarif tersebut akan merugikan eksportir China, tarif tersebut juga merugikan konsumen AS dan beberapa perusahaan. Tarif tersebut telah memicu serangkaian tindakan balasan dari China yang menyebabkan kerugian di beberapa wilayah AS.

    Misalnya, Departemen Pertanian AS baru-baru ini melaporkan China membatalkan pembelian 12.000 metrik ton daging babi AS.

    “Jelas ada beberapa posisi yang terjadi di sini dan jika Anda berada di pihak Tiongkok, Anda melihat apa yang telah dilakukan Trump selama beberapa minggu terakhir dan saya pikir satu-satunya hal yang dapat mereka simpulkan adalah bahwa Trump telah membuat kesalahan besar dan dia melepaskan semua senjatanya secara bersamaan. Dia telah membuat ancaman yang bahkan sekarang tidak mungkin dia pertahankan dan mereka membuatnya sedikit terpojok,” kata seorang mantan asisten senior keamanan nasional DPR.

    Meski begitu, mantan ajudan itu mengatakan China akan menginginkan perundingan karena ekonominya dibangun berdasarkan ekspor, dan memproduksi lebih banyak daripada yang dapat dikonsumsi di dalam negeri.

    “Saya kira semua orang tahu bahwa selain tarif yang sangat besar, tidak ada cara bagi kedua belah pihak untuk mempertahankannya. Orang Amerika perlu membeli pemanggang roti dan kami tidak akan membuatnya di sini dalam waktu dekat. Dan orang Cina memiliki masalah pengangguran kaum muda yang besar dan mereka perlu membuat orang-orang mereka tetap bekerja. Jadi semua orang diuntungkan,” kata mantan ajudan itu. 

    “Hanya saja Xi entah bagaimana, terlepas dari semua hal buruk yang dilakukan Tiongkok, keluar dari minggu lalu dengan penampilan sebagai seorang pemenang dan negarawan.”

    Para CEO pengecer AS, Walmart, Target, dan Home Depot bertemu dengan Trump pada hari Senin. Selama pertemuan tersebut, mereka menyampaikan kekhawatiran mereka akan harga yang lebih tinggi bagi konsumen, termasuk selama musim liburan di akhir tahun, kata salah satu sumber pelobi kepada The Hill.

    “Tarif saat ini tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang, dan jalan keluar yang jelas adalah kedua belah pihak terlibat dalam dialog menuju de-eskalasi. Namun, tantangan dalam memanfaatkan peluang ini adalah bahwa pemimpin Amerika dan Tiongkok tidak sepakat tentang cara memulai pembicaraan ini,” kata Tedford.

    Tedford mengatakan bahwa untuk memecahkan kebuntuan, Trump mungkin perlu mengurangi tarif terhadap China atau menyetujui permintaan Beijing untuk melakukan pembicaraan tingkat rendah dengan perwakilan pemerintah tertentu. Trump lebih suka melakukan pembicaraan di tingkat yang lebih tinggi, termasuk diskusi antara dirinya dan Xi.

    “Kegigihan Trump untuk terlibat secara langsung dalam memulai negosiasi dapat menunda terwujudnya hal ini, bahkan jika AS bersedia menurunkan tarifnya,” jelas Tedford, seraya menambahkan bahwa seorang pemimpin Tiongkok belum memulai diskusi langsung dengan presiden AS sejak serangan teror 11 September. 

    “Tekanan berkelanjutan dari pasar keuangan dan komunitas bisnis merupakan faktor paling mendesak yang dapat memaksa Trump untuk mengubah arah. Namun, semakin lama ia menunggu, kerusakan ekonomi yang lebih nyata dapat memengaruhi pemikirannya.”

     

    SUMBER: THE HILL

  • RI utamakan kepentingan nasional dalam negosiasi tarif dengan AS

    RI utamakan kepentingan nasional dalam negosiasi tarif dengan AS

    Tawaran RI kepada AS untuk mewujudkan kerja sama perdagangan yang adil, fair and square, sepenuhnya mengacu pada kepentingan nasional

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk mengutamakan kepentingan nasional sekaligus menjaga hubungan bilateral di tengah proses negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS).

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa seluruh proposal dan pendekatan Indonesia dalam proses perundingan mengacu pada strategi untuk melindungi kepentingan nasional di berbagai sektor strategis.

    “Tawaran Indonesia kepada Amerika Serikat untuk mewujudkan kerja sama perdagangan yang adil, fair and square, sepenuhnya mengacu kepada kepentingan nasional dan dirancang untuk menjaga perimbangan (manfaat) setidaknya pada lima manfaat,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers Perkembangan Lanjutan Negosiasi Dagang Indonesia-Amerika Serikat secara daring di Jakarta, Jumat.

    Adapun lima manfaat utama yang dimaksud yakni menjaga ketahanan energi nasional, memperjuangkan akses pasar ekspor, mendorong kemudahan berusaha lewat deregulasi, membangun rantai pasok industri strategis termasuk mineral kritis, serta memperluas akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk di sektor kesehatan, pertanian dan energi terbarukan.

    Dalam perkembangan terbarunya, Airlangga menyampaikan bahwa tim delegasi Indonesia telah melakukan berbagai pertemuan intensif dengan sejumlah pejabat tinggi AS.

    Pertemuan tersebut di antaranya dengan Ambassador Greer dari Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, Menteri Keuangan AS Scott Bessent, serta Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Kevin Hassett di Gedung Putih.

    Dirinya mengaku seluruh pihak menyambut positif pendekatan Indonesia dan membuka ruang dialog lanjutan di tingkat teknis.

    “Semua membuka ruang dialog serta memberikan kesempatan untuk pembahasan teknis secara detil dalam dua minggu ke depan, dan juga terdapat momentum yang baik untuk mendorong reformasi struktural yang sekarang sedang dilakukan untuk mendorong perdagangan dan investasi,” jelasnya.

    Tak hanya melalui jalur pemerintahan, tim delegasi juga menggencarkan komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan dari kalangan swasta dan asosiasi bisnis di AS, seperti US ASEAN Business Council, The United States – Indonesia Society (USINDO), Semiconductor Industry Association, hingga korporasi besar seperti Amazon, Boeing, Google, Microsoft.

    Seluruh pihak tersebut, kata Airlangga, menunjukkan dukungan terhadap langkah Indonesia.

    Lebih lanjut, Indonesia juga telah menandatangani kesepakatan non-disclosure dengan USTR, yang menandai dimulainya fase resmi negosiasi. Indonesia menjadi salah satu dari 20 negara yang telah masuk ke tahap awal proses negosiasi.

    “Pemerintah Amerika Serikat mengapresiasi strategi dan pendekatan serta proposal yang diusulkan oleh Indonesia, dan kedua pihak menyetujui proses yang lebih intensif di tingkat teknis, bahkan secara teknis sudah disiapkan lima sektor khusus untuk sejenis working group agar ada kecepatan dalam pembahasan,” tuturnya.

    Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Indonesia akan melanjutkan proses konsultasi internal dengan pelaku usaha dan pemangku kepentingan domestik untuk memperkuat posisi dalam pembahasan teknis selanjutnya bersama mitra AS.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Setelah 50 Pesawat Batal Dibeli China, Boeing Melobi Donald Trump, Tarif Trump Merugikan Boeing – Halaman all

    Setelah 50 Pesawat Batal Dibeli China, Boeing Melobi Donald Trump, Tarif Trump Merugikan Boeing – Halaman all

    Setelah 50 pesawat Batal Dibeli China, Boeing Lobi Trump Terkait Tarif Trump yang Tidak Menguntungkan 

    TRIBUNNEWS.COM- Produsen pesawat mengatakan pihaknya melobi Donald Trump terkait keputusan ‘yang tidak menguntungkan’ untuk mengenakan tarif.

    Boeing akan mencoba mengalihkan sebanyak 50 pesawat yang dipesan oleh maskapai penerbangan China ke pelanggan di tempat lain setelah tarif tinggi yang dipicu oleh perang dagang Donald Trump.

    Produsen AS itu mengatakan yakin bisa menemukan pembeli lain untuk pesawat tersebut, tetapi mengatakan pihaknya melobi Trump secara pribadi untuk menyelesaikan “situasi yang tidak menguntungkan”.

    Dua jet Boeing telah kembali ke AS dari China , dan satu lagi sedang dalam perjalanan, setelah penerapan tarif tinggi sebesar 125 persen pada impor Amerika. 

    China memberlakukan pungutan tersebut sebagai balasan atas tarif 145% yang ditetapkan Gedung Putih yang mengancam akan memperlambat ekonomi dunia secara signifikan.

    Kelly Ortberg, kepala eksekutif Boeing, mengatakan ia berharap “seiring waktu tarif ini dapat diselesaikan”, dalam panggilan telepon dengan investor pada hari Rabu. Ia berbicara setelah perusahaan mengumumkan bahwa kerugian pada kuartal pertama tahun 2025 telah menyempit menjadi $31 juta (£23,4 juta), dibandingkan dengan $355 juta tahun sebelumnya.

    Ia menambahkan bahwa Boeing dan Airbus, pesaing utamanya, akan lebih menyukai “lingkungan non-tarif”, sangat berbeda dengan Trump, yang percaya – bertentangan dengan konsensus ekonom yang sangat besar – bahwa tarif akan mengembalikan manufaktur AS ke dominasi global .

    Ortberg mengatakan “banyak pelanggan kami di Tiongkok telah menyatakan bahwa mereka tidak menerima pengiriman”. Namun, Boeing telah menerima permintaan dari maskapai penerbangan di luar Tiongkok untuk beberapa pesawat tersebut. Perusahaan tersebut berupaya untuk “memasarkan kembali” pesawat tersebut dan, jika perlu, mengecat ulang pesawat dengan warna maskapai penerbangan yang berbeda.

    Produksi telah dimulai pada 41 pesawat yang awalnya ditujukan ke China, dengan sembilan lainnya direncanakan akan dikirim tahun ini.

    “Ini situasi yang tidak menguntungkan, tetapi kami memiliki banyak pelanggan yang menginginkan pengiriman dalam waktu dekat,” kata Ortberg. Pabrikan tersebut telah memesan 5.600 pesawat karena maskapai penerbangan di seluruh dunia memperkirakan pertumbuhan yang kuat.

    Permintaan pesawat secara keseluruhan sejauh ini belum terpengaruh oleh tarif, kata Ortberg. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan rencana untuk meningkatkan produksi 737 Max terlarisnya menjadi 38 unit setiap bulan, meskipun ada tarif. Harga saham Boeing naik 5,7% pada hari Rabu.

    Boeing, eksportir barang terbesar AS, merupakan target utama pembalasan Tiongkok terhadap perang dagang Trump. Meskipun reputasinya terpukul keras selama beberapa skandal keselamatan , Boeing tetap memiliki koneksi politik yang kuat di Washington. Ortberg mengatakan perusahaan tersebut telah terlibat dengan pejabat dan politisi “hingga Potus sendiri”, merujuk pada presiden AS.

    Namun, tersingkir dari salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia akan menjadi pukulan, terutama jika Airbus , yang membangun pesawat di Prancis, China, dan AS, mampu terus menjual.

    “Kami tidak akan melanjutkan pembuatan pesawat terbang untuk pelanggan yang tidak mau menerimanya,” kata Ortberg, seraya menambahkan: “Jika kami melihat pasar tutup, itu akan menjadi tantangan besar bagi kami.”

    Trump telah mengenakan tarif sebesar 10% pada sebagian besar negara di luar China, tetapi Boeing mampu mengurangi biaya ekspor tersebut. Namun, pembalasan China tidak dapat dihindari oleh produsen tersebut.

     

    China ke Trump: Jika Ingin Perundingan maka Batalkan Tarif 

    China telah mendesak AS untuk membatalkan tarif besar-besarannya terhadap barang-barang China yang masuk ke negara itu sebagai tanda bahwa Presiden Donald Trump serius ingin menyelesaikan perang dagang antara kedua negara.

    Seorang pejabat Tiongkok mengatakan tidak ada pembicaraan dagang dengan AS, meskipun ada pernyataan sebaliknya dari pemerintahan Trump.

    Perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia telah meningkat, dengan China mengirim kembali pesawat Boeing yang dipesannya dari AS sebagai pembalasan terbarunya atas tarif.

    Namun Trump tampaknya melunakkan pendiriannya terhadap Tiongkok, dengan mengatakan bahwa pajak yang selama ini dikenakannya terhadap impor Tiongkok akan “turun secara substansial, tetapi tidak akan menjadi nol”.

    Perang dagang antara Tiongkok dan AS sedang berlangsung gencar, dengan Trump mengenakan pajak impor hingga 145% pada barang-barang Tiongkok yang masuk ke AS, dan Tiongkok membalas dengan pajak 125% pada produk-produk Amerika.

    Dalam salah satu pernyataan terkuat Tiongkok mengenai perang tarif, juru bicara Kementerian Perdagangan He Yadong mengatakan AS harus menghapus semua “tindakan tarif sepihak” terhadap Tiongkok “jika benar-benar ingin” menyelesaikan masalah tersebut.

    “Orang yang mengikat lonceng harus melepaskannya,” tambahnya.

    Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun mengatakan Tiongkok dan AS “tidak melakukan konsultasi atau negosiasi mengenai tarif, apalagi mencapai kesepakatan”.

    Ia menambahkan bahwa laporan yang menyatakan hal sebaliknya adalah “salah”.

    Trump sebelumnya mengatakan negosiasi antara kedua negara “aktif” – tetapi hal ini juga dibantah oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang mengatakan pada hari Rabu bahwa negosiasi tersebut belum dimulai.

    Bessent menambahkan bahwa ada peluang untuk “kesepakatan besar” antara AS dan Tiongkok dalam perdagangan.

    Sebelumnya ia mengatakan bahwa ia memperkirakan akan terjadi de-eskalasi perang dagang yang “tidak berkelanjutan”, dan mengatakan bahwa situasi saat ini “bukanlah lelucon”.

    Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa dia akan bersikap “sangat baik” dalam negosiasi dengan Beijing dengan harapan dapat mengamankan kesepakatan perdagangan.

    Namun menyusul komentar terbaru China, ia mengatakan di platform media sosial Truth Social miliknya, “Boeing seharusnya menghukum China karena tidak mengambil pesawat dengan hasil akhir yang indah yang telah dijanjikan untuk dibeli oleh China”.

    “Ini hanyalah contoh kecil dari apa yang telah dilakukan Tiongkok terhadap AS, selama bertahun-tahun,” imbuhnya, sebelum mengulangi tuduhan bahwa opioid sintetis fentanil “terus mengalir ke negara kita dari Tiongkok, melalui Meksiko dan Kanada, yang menewaskan ratusan ribu rakyat kita”.

    Bos produsen pesawat Boeing mengungkapkan China telah mengirim kembali pesawat yang dipesannya dari AS sebagai bagian dari pembalasan terhadap tarif.

    Kelly Ortberg mengatakan minggu ini bahwa dua pesawat telah dikembalikan dan satu lagi akan menyusul karena ketegangan perdagangan antara kedua negara.

    China mengadakan pertemuan meja bundar pada hari Rabu untuk mengatasi kekhawatiran lebih dari 80 perusahaan asing mengenai dampak tarif AS terhadap investasi dan operasi mereka di China, kata kementerian perdagangan.

    “Diharapkan perusahaan asing akan mengubah krisis menjadi peluang,” kata Wakil Menteri Perdagangan Ling Ji.

     

     

    SUMBER: THE GUARDIAN, BBC