Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Populer Internasional: 100 Hari Pemerintahan Donald Trump – Jet Tempur India Patroli di Atas Kashmir – Halaman all

    Populer Internasional: 100 Hari Pemerintahan Donald Trump – Jet Tempur India Patroli di Atas Kashmir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berita populer internasional dimulai dari perayaan 100 hari Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.

    Trump menggelar acara bergaya kampanye di Michigan, negara bagian yang dianggap signifikan dalam kemenangannya.

    Sementara itu, di tengah ketegangan India dan Pakistan, jet tempur India patroli di atas Jammu dan Kashmir.

    Berikut berita populer internasional selengkapnya dalam 24 jam terakhir.

    1. Rayakan 100 Hari Menjabat sebagai Presiden, Donald Trump: Tidak Ada yang Bisa Menghentikan Saya

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, merayakan hari ke-100 masa jabatannya dengan menggelar acara bergaya kampanye di Michigan pada Selasa, 29 April 2025.

    Dalam pidatonya, Trump menyindir “hakim kiri radikal komunis” yang menurutnya berusaha merebut kekuasaannya.

    Ia juga menyebut bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menghentikannya.

    Dilansir The Guardian, pemilihan Michigan sebagai lokasi acara mencerminkan pengakuan Trump atas peran negara bagian tersebut sebagai medan tempur penting yang membantunya mengalahkan Kamala Harris dalam pemilu November lalu. 

    Selain itu, Michigan dinilainya sebagai calon penerima manfaat dari kebijakan tarif yang ia klaim akan menghidupkan kembali sektor manufaktur AS.

    Namun, arena olahraga dan pameran besar di kota Warren, dekat Detroit, tempat acara berlangsung, hanya terisi setengahnya.

    Banyak peserta juga meninggalkan lokasi sebelum pidato Trump yang berlangsung selama 89 menit selesai.

    “Kita berada di sini malam ini, di jantung negara kita, untuk merayakan 100 hari pertama dari pemerintahan paling sukses dalam sejarah negeri ini!” kata Trump.

    “Dalam 100 hari, kita telah mewujudkan perubahan paling mendalam di Washington dalam hampir satu abad.”

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Trump Murka, Maki Bos Amazon di Telepon Gegara Mau Tampilkan Biaya Tarif AS di Situs Web

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump murka dan memaki bos raksasa ritel daring Amazon, Jeff Bezos setelah perusahaan tersebut mempertimbangkan rencana untuk menampilkan biaya tarif tambahan di situs webnya.

    Hal tersebut diungkap langsung oleh dua juru bicara Gedung Putih yang enggan disebutkan identitasnya, Rabu (30/4/2025).

    Dalam pernyataan resminya, mereka mengatakan bahwa pemerintahan Trump telah melayangkan kecaman via telepon ke Bezos yang dianggap melakukan tindakan “bermusuhan dan politis”.

    “Trump menelepon Bezos, mengecam laporan bahwa Amazon mempertimbangkan untuk menampilkan biaya tarif AS pada produk tertentu di situs web perusahaan,” ujar dua pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada CNN International.

    “Tentu saja dia marah. Mengapa perusahaan bernilai miliaran dolar harus membebankan biaya kepada konsumen?” imbuh seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.

    Tak hanya Trump yang murka, Sekretaris Pers Karoline Leavitt juga turut mengecam keras rencana Amazon.

    “Saya baru saja menutup telepon dengan Presiden mengenai pengumuman Amazon. Ini adalah tindakan yang bermusuhan dan politis oleh Amazon,” klaim Leavitt.

    Dia kemudian menuduh perusahaan tersebut munafik karena tidak mencantumkan kenaikan harga akibat inflasi setelah pandemi.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Jet Tempur India Berpatroli di Atas Jammu dan Kashmir, Lalu Mundur Setelah Pakistan Merespons

    Di tengah ketegangan regional yang sedang berlangsung, empat jet tempur Rafale milik Angkatan Udara India (IAF) melakukan patroli malam di atas Jammu dan Kashmir pada tanggal 29–30 April.

    Menurut sumber keamanan Pakistan, jet tempur mundur setelah identifikasi dan respons cepat dari Angkatan Bersenjata Pakistan, News.Az melaporkan, mengutip Geo News . 

    “Pada malam 29/30 April, empat jet Rafale India melakukan patroli di dalam batas geografis India,” sumber tersebut mencatat.

    Pasukan Pakistan siap memberikan balasan yang setimpal terhadap setiap agresi India, kata mereka.

    Jet Tempur India Mundur

    Jet tempur India mundur dari wilayah Kashmir yang diduduki setelah tanggapan cepat Angkatan Udara Pakistan

    Respon cepat dan tepat waktu Angkatan Udara Pakistan (PAF) pada hari Rabu memaksa empat jet tempur Rafale India mundur di Jammu dan Kashmir yang Diduduki Secara Ilegal oleh India (IIOJK), kantor berita pemerintah Pakistan, APP, melaporkan, mengutip sumber keamanan.

    Menurut Associated Press Pakistan , pada malam 29/30 April, empat jet Rafale India melakukan patroli di dalam batas geografis India di wilayah udara Kashmir yang diduduki.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. ICC Kunci Mulut Jaksa, Surat Penangkapan Pejabat Israel Dilarang Diumumkan ke Publik

    Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilarang mempublikasikan permohonan surat penangkapan baru terkait kasus Palestina.

    Para hakim memerintahkan agar proses tersebut dilakukan secara rahasia, terang The Guardian dalam laporan eksklusifnya.

    Dalam perintah tertutup yang dikeluarkan bulan ini, para hakim ICC memberi tahu Jaksa Karim Khan bahwa ia tidak boleh lagi menyebutkan secara publik keberadaan atau rencananya untuk mengajukan surat penangkapan.

    Perintah ini muncul ketika Khan tengah menyiapkan putaran baru permohonan surat perintah penangkapan untuk pejabat Israel yang diduga terlibat kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah pendudukan Palestina.

    Sebelumnya, Khan telah mengajukan surat penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. 
     
    Sementara itu, surat penangkapan yang ditujukan kepada pemimpin militer Hamas dibatalkan setelah kematiannya dikonfirmasi.

    Pembatasan terbaru terhadap Khan menambah ketegangan antara kantor kejaksaan dan hakim ICC, terutama atas gaya terbuka Khan dalam mengumumkan rencana penindakan hukum—gaya yang berbeda dari pendahulunya.

    Menurut The Guardian, pendekatan Khan dalam beberapa kasus sebelumnya, termasuk Myanmar, Taliban di Afghanistan, serta kekerasan di Darfur, menuai perhatian gara-gara diumumkan ke publik sebelum surat penangkapan disetujui hakim.

    Pengumuman-pengumuman tersebut terjadi di tengah tekanan besar terhadap Khan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    5. Viral Wanita Rusia 80 Tahun Bangun Sendiri setelah Terjatuh dari Balkon Lantai 6, Tanpa Luka Serius

    Seorang wanita berusia 80 tahun terjatuh dari balkon lantai 6 apartemennya.

    Ia menghantam sebuah mobil, namun tidak mengalami luka serius.

    Insiden ini terjadi pada 15 April 2025 di Yekaterinburg, Rusia.

    Kejadian tersebut terekam kamera CCTV dan kemudian viral di media sosial.

    Dalam video terlihat bagaimana wanita itu menghantam mobil yang terparkir di bawah.

    Ia masih tampak bergerak setelah mendarat di atas mobil.

    Menurut laporan Daily Star, wanita tersebut bangkit tak lama setelah jatuh.

    Ia bahkan bisa berjalan sendiri dan kemudian meminta bantuan tetangganya untuk dibawa ke rumah sakit.

    Wanita itu kemudian dirawat di rumah sakit untuk memastikan tidak mengalami luka dalam yang parah.

    Para pengguna media sosial ramai mengomentari keberuntungan wanita tersebut.

    Salah satu komentar menyebut:

    “Ia mendarat dengan sangat sempurna, seperti seorang pegulat atau pemeran pengganti.”

    Pengguna lain menyoroti betapa tipisnya jarak antara hidup dan mati:

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Raja Ecommerce Berulah, Trump Langsung Turun Gunung

    Raja Ecommerce Berulah, Trump Langsung Turun Gunung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raja e-commerce Amerika Serikat (AS), Amazon, mengatakan pada Selasa (29/4) waktu setempat bahwa perusahaan mempertimbangkan untuk menampilkan biaya impor untuk barang-barang yang dijual di platformnya.

    Tampilan biaya impor itu terkhusus untuk barang-barang diskon. Rencana itu kemudian tak disetujui dan tak jadi dilakukan.

    Kendati demikian, rencana itu telanjur membuat heboh Gedung Putih. Rencana Amazon dinilai sebagai aksi politis.

    “Kenapa Amazon tidak melakukan hal serupa ketika pemerintahan Joe Biden menaikkan inflasi ke level tertinggi dalam 40 tahun?” kata Sekretaris Pres Gedung Putih, Karoline Leavitt, dikutip dari CNBC International, Rabu (30/4/2025).

    Amazon kemudian mengklarifikasi pernyataan yang sebelumnya dibeberkan juru bicara perusahaan, Tim Doyle. Dalam pernyataannya, Doyle mengatakan tim yang menjalankan platform barang murah ‘Amazon Haul’ mempertimbangkan untuk menampilkan biaya impor, tetapi rencana itu tidak akan dilakukan.

    CNBC International melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump secara pribadi menelpon pendiri Amazon, Jeff Bezos, pada Selasa (29/4) pagi waktu setempat.

    Trump mengekspresikan langsung rasa tidak sukanya terhadap rencana Amazon tersebut. Setelah berbincang langsung, Trump mengatakan bahwa Bezos sudah menyelesaikan masalahnya dengan cepat.

    “Ia [Bezos] adalah pria yang baik,” ujar Trump.

    Bezos dilaporkan berupaya menjalin hubungan baik dengan Trump di masa pemerintahan kedua sang Presiden. Beberapa saat lalu, Bezos hadir dalam makan malam mewah bersama Trump di klub Mar-a-Lago, Florida. Ia juga hadir bersama beberapa bos raksasa teknologi saat pelantikan Trump pada Januari lalu.

    Bezos bahkan mendonasikan sejumlah uang untuk pelantikan Trump, serta menghabiskan US$40 juta untuk membeli lisensi dokumenter tentang first lady Melania Trump.

    Kendati demikian, kebijakan tarif Trump tetap berdampak ke Amazon dan peritel lainnya. Awal bulan ini, Amazon mulai menghubungi jaringan penjual pihak ketiga untuk mengukur bagaimana tarif tersebut memengaruhi logistik, sumber produk, dan operasi mereka.

    Beberapa penjual telah menaikkan harga dan mengurangi pengeluaran iklan karena mereka menghadapi biaya impor yang lebih tinggi. Awal bulan ini, CEO Amazon Andy Jassy mengatakan kepada CNBC bahwa penjual kemungkinan besar “perlu membebankan biaya” tarif tersebut kepada konsumen.

    Selain Amazon, raksasa e-commerce China juga terkena dampak tarif resiprokal Trump. Temu dan Shein pekan lalu mengimplementasikan kenaikan harga barang di platformnya. Temu mengatakan biaya impor berkisar dari 130-150% untuk beberapa produk.

    (fab/fab)

  • Menang Telak, PM Carney Tantang Trump: Kanada Bukan Negara Bagian ke-51! – Halaman all

    Menang Telak, PM Carney Tantang Trump: Kanada Bukan Negara Bagian ke-51! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney menyatakan kemenangannya dalam pemilu federal.

    Sebagai PM baru Kanada, Carney menegaskan negaranya tidak akan pernah tunduk pada ancaman dari Presiden AS, Donald Trump.

    “Kita bukan negara bagian ke-51,” tegas Carney saat menyampaikan pidato kemenangan Selasa pagi, dilansir CNN dan CBC.

    Ia menyebut kampanyenya didorong oleh semangat melawan tekanan tarif tinggi dan provokasi Trump yang terus-menerus terhadap Kanada.

    “Seperti yang telah saya peringatkan selama berbulan-bulan, Amerika menginginkan tanah, sumber daya, air, dan negara kita,” ujar Carney.

    “Namun ini bukan ancaman kosong. Presiden Trump berusaha menghancurkan kita agar bisa memiliki kita. Itu tidak akan pernah terjadi,” lanjutnya.

    Carney adalah mantan gubernur Bank Sentral Inggris dan Kanada.

    Ia mengantarkan Partai Liberal meraih masa jabatan keempat berturut-turut meski hanya membentuk pemerintahan minoritas.

    Menurut proyeksi CBC, partainya meraih 169 kursi, hanya kurang tiga dari mayoritas mutlak yang dibutuhkan untuk memerintah sendiri.

    Kemenangan Carney juga menjadi kekalahan besar bagi oposisi Partai Konservatif.

    Pemimpinnya, Pierre Poilievre, mengakui kekalahan bahkan kehilangan kursinya di Carleton yang telah ia duduki selama lebih dari 20 tahun.

    Sebelum Trump kembali ke Gedung Putih, Partai Poilievre sempat unggul lebih dari 20 poin dalam jajak pendapat.

    Kebijakan tarif Trump dan ancaman terhadap kedaulatan Kanada mengubah pemilu menjadi semacam referendum publik melawan presiden AS.

    Carney mengingatkan bahwa tarif tinggi Trump, termasuk 25 persen pada baja, aluminium, dan sektor otomotif Kanada, mendorong negeri itu ke ambang resesi.

    Ia pun berjanji membangun kembali ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat.

    “Kami akan bangun rumah baru, pabrik baru, dan sumber energi baru — baik yang bersih maupun konvensional,” ujarnya.

    Dalam pernyataan resmi, kantor PM menyebut bahwa Trump telah menelepon Carney untuk mengucapkan selamat.

    Keduanya sepakat untuk bertemu langsung dalam waktu dekat dan membahas masa depan hubungan ekonomi dan keamanan kedua negara.

    “Ketika saya duduk bersama Presiden Trump, itu akan atas nama dua negara yang merdeka dan berdaulat,” Carney menegaskan.

    Carney juga mempererat hubungan dengan sekutu lain seperti Uni Eropa, Inggris, dan Australia.

    Langkah luar biasanya adalah memilih Eropa, bukan AS, sebagai tujuan kunjungan luar negeri pertamanya sebagai perdana menteri.

    “Saya memahami cara kerja dunia,” kata Carney kepada podcaster Nate Erskine-Smith.

    “Saya mencoba menerapkan itu demi kepentingan Kanada.”

    Sementara itu, pemimpin Partai Demokrat Baru Jagmeet Singh mengundurkan diri setelah partainya gagal mempertahankan cukup kursi.

    Sebelum lengser, Singh menyampaikan pesan dukungan kepada Carney.

    “Ia punya tugas penting: melindungi Kanada dan kedaulatannya dari ancaman Donald Trump,” ujarnya.

    Para pengamat menilai Carney muncul sebagai pemimpin yang tepat untuk menavigasi badai hubungan dengan AS di bawah Trump.

    “Dalam krisis, penting untuk bersatu dan bertindak dengan kekuatan. Dan itulah yang akan kami lakukan,” ujar Carney.

    Dikutip dari CNN dan BBC, Mark Carney adalah seorang tokoh yang memiliki pengalaman luar biasa dalam dunia keuangan global.

    Sebelum terjun ke dunia politik, Carney dikenal sebagai seorang bankir.

    Ia juga seorang advokat perubahan iklim.

    Pria ini lahir di Fort Smith, Northwest Territories, Kanada.

    Carney dibesarkan di Edmonton, Alberta, dalam keluarga yang sangat mendukung pendidikan.

    Ayahnya adalah seorang kepala sekolah menengah, dan ibunya seorang guru.

    Pendidikan dan Karier Awal

    Carney menunjukkan bakat luar biasa dalam bidang akademik sejak muda.

    Ia meraih beasiswa untuk belajar di Universitas Harvard.

    Carney memperoleh gelar ekonomi dari Harvard.

    Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Oxford.

    Di Oxford, Carney meraih gelar doktor dalam bidang ekonomi pada tahun 1995.

    Pengalamannya di dunia pendidikan membuka jalan bagi kariernya di sektor keuangan internasional.

    Setelah lulus, Carney menghabiskan 13 tahun bekerja untuk Goldman Sachs, sebuah perusahaan investasi global.

    Ia bekerja di berbagai kantor Goldman Sachs di kota-kota besar seperti London, New York, Tokyo, dan Toronto, yang memberikan pengalaman global yang luas dalam dunia finansial.

    Mark Carney lahir pada 16 Maret 1965 di Fort Smith, Northwest Territories.

    Carney saat ini berusia 59 tahun.

    Ia tumbuh di Edmonton, Alberta, dan sejak muda sudah menunjukkan ketertarikannya pada olahraga, terutama hoki es, yang merupakan olahraga khas Kanada.

    Ia menikah dengan Diana Carney dan memiliki beberapa anak.

    Dengan pengalaman di sektor keuangan dan pengalamannya dalam mengelola krisis global, Carney siap memimpin Kanada menuju masa depan yang lebih stabil, adil, dan berkelanjutan.

    Sebagai Perdana Menteri, ia bertujuan untuk memanfaatkan latar belakang dan pengalamannya dalam menghadapi tantangan besar yang dihadapi oleh negara ini.

    Meskipun telah lama menjadi figur global di dunia keuangan, Carney baru terjun ke dunia politik Kanada setelah pengunduran diri Perdana Menteri Justin Trudeau pada Januari 2025.

    Dengan latar belakangnya yang kuat di sektor keuangan dan pengalamannya dalam menghadapi krisis ekonomi global, Carney terpilih untuk memimpin Partai Liberal Kanada dalam pemilihan federal yang akan datang.

    Keputusannya untuk terlibat langsung dalam politik Kanada, meskipun tanpa pengalaman langsung sebagai politisi, menjadi langkah yang menarik perhatian banyak pihak.

    Sebagai Perdana Menteri, Carney berfokus pada pemulihan ekonomi Kanada setelah dampak dari pandemi COVID-19 dan konfrontasi ekonomi dengan Amerika Serikat, terutama terkait perang dagang yang dipicu oleh kebijakan Presiden Donald Trump.

    Carney dikenal dengan kemampuannya untuk mengelola krisis dan memberikan solusi jangka panjang dalam menghadapi tantangan ekonomi.

    Nama: Mark Carney

    Tanggal Lahir: 16 Maret 1965

    Tempat Lahir: Fort Smith, Northwest Territories, Kanada

    Pendidikan: Universitas Harvard (Ekonomi), Universitas Oxford (Doktor Ekonomi)

    Karier: Gubernur Bank Kanada (2007-2013), Gubernur Bank of England (2013-2020), Perdana Menteri Kanada (2025 – sekarang)

    Keluarga:
    Istri: Diana Carney
    Anak: Beberapa anak (nama tidak disebutkan)

    Keahlian: Ekonomi, Manajemen Krisis, Keuangan Global, Perubahan Iklim

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • 8 Update Rusia-Ukraina, Penyelamatan Trump-Gencatan Senjata Sepihak

    8 Update Rusia-Ukraina, Penyelamatan Trump-Gencatan Senjata Sepihak

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-1.160 pada Selasa (29/4/2025). Berikut ini adalah peristiwa penting yang terjadi antara kedua negara tetangga yang masih berperang, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber.

    Trump Sebut Mau Menyelamatkan Ukraina

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia yakin ia “menyelamatkan” Ukraina dan memberikan “jasa besar” bagi negara tersebut. Hal ini ia sampaikan dalam wawancara dengan The Atlantic, yang diterbitkan Selasa.

    “Saya pikir saya menyelamatkan negara itu. Saya pikir negara itu akan segera hancur. Negara itu adalah mesin perang yang besar. Mari kita hadapi,” katanya Trump.

    “Perdana menteri Norwegia – orang yang sangat dihormati – mengatakan bahwa jika Presiden Trump tidak terlibat, perang ini tidak akan pernah berakhir. Saya pikir saya memberikan jasa besar bagi Ukraina. Saya percaya itu,” tambahnya.

    Ketika ditanya apakah ada hal yang dapat dilakukan Vladimir Putin yang akan membuatnya mengatakan bahwa ia berada di “pihak Zelenskyy”, Trump menjawab: “Tidak harus di pihak Zelenskyy, tetapi di pihak Ukraina, ya. Tetapi tidak harus di pihak Zelenskyy. Saya mengalami kesulitan dengan Zelenskyy.”

    Merenungkan pertikaian Ruang Oval yang sekarang terkenal, yang membuat Trump dan Wakil Presiden JD Vance terlibat dalam pertengkaran sengit dengan Zelenskyy di hadapan dunia, Trump berkata: “Yang harus ia [Zelenskyy] lakukan hanyalah diam, Anda tahu? Ia memenangkan argumennya.

    “Tetapi alih-alih mengatakan ‘oke’ ketika saya membuat pernyataan itu, saya berkata, ‘Baiklah, kami sedang berupaya menyelesaikannya. Kami mencoba membantu’. Dia berkata, ‘Tidak, tidak, kami juga butuh keamanan.’”

    Trump melanjutkan dengan mengatakan Zelenskyy diizinkan untuk membela negaranya tetapi mereka perlu menyelesaikan perang terlebih dahulu. “Kita harus melihat apa yang terjadi selama periode berikutnya yang berlangsung sekitar seminggu. Kita sudah sampai pada tahap akhir,” tambahnya.

    Serangan Pesawat Nirawak Tewaskan 2 Orang di Belgorod

    Dua orang tewas di wilayah Belgorod, Rusia, setelah pesawat nirawak atau drone Ukraina menghantam sebuah mobil di jalan raya. Hal ini disampaikan oleh gubernur setempat, Vyacheslav Gladkov.

    Namun insiden ini belum dapat diverifikasi secara independen.

    Wilayah Belgorod telah sering menjadi sasaran serangan pesawat nirawak dan penembakan dari Ukraina selama perang. Bulan ini, Zelensky secara terbuka mengakui untuk pertama kalinya bahwa pasukannya aktif di wilayah Rusia.

    Pengakuan tersebut muncul setelah militer Rusia melaporkan upaya Ukraina untuk menyeberang ke wilayah Belgorod.

    Rusia Luncurkan 166 Pesawat Nirawak ke Ukraina

    Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan 166 pesawat nirawak atau drone ke negara itu selama dua hari berturut-turut.

    Dalam sebuah posting di Telegram, disebutkan wilayah Sumy utara dan wilayah Cherkasy tengah merupakan target utama serangan udara Rusia.

    Dari pesawat nirawak yang diluncurkan, Ukraina mengatakan 40 ditembak jatuh oleh pertahanan udaranya dan 74 lainnya hilang di lokasi, merujuk pada penggunaan peperangan elektronik untuk mengelabui pesawat nirawak.

    Rusia Tunggu Ukraina untuk Perundingan Langsung

    Juru bicara Dmitry Peskov mengatakan Ukraina belum menanggapi banyak tawaran dari Vladimir Putin untuk memulai perundingan perdamaian langsung, dan bahwa memulai proses ini adalah fokus utama Moskow.

    “Presiden Putin yang berulang kali mengatakan bahwa Rusia siap, tanpa prasyarat apa pun, untuk memulai proses perundingan,” katanya. “Kami belum mendengar tanggapan dari rezim Kyiv sejauh ini.”

    Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, Rusia telah mengumumkan rencananya untuk menghentikan pertempuran di Ukraina selama tiga hari bulan depan.

    Putin sebelumnya mengumumkan gencatan senjata selama 30 jam di Ukraina selama akhir pekan Paskah, meskipun Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia telah melanggar gencatan senjata hampir 3.000 kali.

    Zelenskyy telah menyampaikan kekhawatirannya terhadap usulan terbaru Rusia dan mengatakan negara itu mencoba untuk “memanipulasi dunia”. Ia malah menyerukan gencatan senjata penuh dan tanpa syarat selama setidaknya 30 hari.

    Pada awal April, Moskow juga menggambarkan usulan perdamaian AS terbaru sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima.

    Rusia Umumkan Gencatan Senjata Sepihak

    Presiden Putin kemudian mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari dalam perangnya melawan Ukraina, dari 8 Mei hingga 10 Mei, untuk menandai peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya dalam Perang Dunia II.

    Namun Zelensky mengatakan dunia tidak ingin menunggu hingga 8 Mei untuk gencatan senjata, dan menyerukan “gencatan senjata penuh dan tanpa syarat selama setidaknya 30 hari” untuk menyediakan “dasar bagi diplomasi yang sesungguhnya”.

    Sementara ritu Gedung Putih mengatakan Trump menginginkan gencatan senjata permanen antara Rusia dan Ukraina dan bahwa Putin dan Zelenskyy perlu datang ke meja perundingan untuk mengakhiri perang.

    95% Drone Ukraina Kini Dibuat Dalam Negeri

    Hampir semua drone yang digunakan oleh pasukan Ukraina di garis depan kini dibuat di dalam negeri, kata wakil menteri pertahanan Kyiv.

    “Kami telah membuat terobosan di sektor sistem nirawak. Lebih dari 95% UAV yang saat ini digunakan di garis depan adalah buatan Ukraina,” kata Valerii Churkin.

    Baik Ukraina maupun Rusia semakin bergantung pada perang drone sejak dimulainya invasi 2022, menggunakan UAV (kendaraan udara nirawak) berbasis udara, laut, dan darat untuk misi pengintaian dan pertempuran.

    Kyiv sebelumnya lebih bergantung pada negara-negara seperti China untuk membeli komponen drone seperti chip elektronik, tetapi, dengan perang yang kini memasuki tahun keempat, Ukraina kini lebih siap untuk menjaga produksi di dalam negeri.

    Membangun drone di Ukraina memiliki beberapa manfaat, termasuk dapat mengendalikan semua aspek proses teknologi, yang berarti Kyiv dapat meningkatkan dan mengadaptasi drone untuk kebutuhan militer spesifiknya.

    Update Kesepakatan Mineral Ukraina-AS

    Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan pihaknya masih bekerja sama dengan AS untuk mengamankan kesepakatan mineral antara kedua negara.

    Heorhii Tykhyi, juru bicara kementerian, mengatakan kesepakatan itu masih “maju” meskipun kedua negara bertujuan untuk menyelesaikan diskusi pada Sabtu lalu.

    “Ukraina tertarik untuk memiliki kesepakatan ini,” kata Tykhyi selama sesi tanya jawab langsung di X. “Kami pikir tim Ukraina dan AS yang mengerjakan ini sedang dalam kemajuan yang baik.

    “Kami maju. Setiap hari, pekerjaan terus berlanjut. Itulah yang saya dengar dari rekan-rekan kami yang mengerjakan kesepakatan itu. Kami ingin melihatnya dirampungkan secepatnya.”

    Trump sebelumnya telah mendorong kesepakatan yang akan memungkinkan AS untuk berbagi keuntungan dari sumber daya alam dan mineral penting Ukraina, sesuatu yang ia anggap sebagai pembayaran kembali atas bantuan militer yang diberikan oleh Washington kepada Kyiv sejak 2022.

    Kesepakatan itu sebelumnya tampak hampir tercapai tetapi gagal total setelah pertemuan yang membawa bencana antara Trump dan Zelenskyy di Gedung Putih.

    Kim Jong Un Konfirmasi Kirim Pasukan ke Rusia

    Korea Utara telah mengonfirmasi bahwa mereka mengirim pasukan ke Rusia untuk mendukung operasi guna mengusir serangan Ukraina. Pernyataan tersebut dirilis beberapa hari setelah Moskow mengakui peran pasukan negara pimpinan Kim Jong Un itu dalam pembebasan Wilayah Kursk.

    Dalam sebuah laporan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin minggu lalu, Kepala Staf Umum Valery Gerasimov memuji kontribusi yang diberikan oleh prajurit Korea Utara dalam membantu membebaskan Wilayah Kursk dari pasukan Ukraina.

    Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara pribadi memerintahkan militer negaranya untuk bertempur bersama pasukan Rusia “untuk memusnahkan penjajah neo-Nazi Ukraina dan membebaskan wilayah Kursk,” media pemerintah negara itu melaporkan pada hari Senin.

    “Operasi pembebasan wilayah Kursk untuk mengusir invasi berani ke Federasi Rusia oleh otoritas Ukraina telah berakhir dengan kemenangan,” Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan, mengutip pernyataan resmi oleh Komisi Militer Pusat negara itu.

    Putin pun menyampaikan rasa terima kasih pribadinya kepada Korea Utara dan Kim Jong Un. Ia menyebut juga akan siap membantu negara itu jika dibutuhkan.

    “Kami akan selalu menghormati para pahlawan Korea yang telah mengorbankan nyawa mereka demi Rusia, demi kebebasan kita bersama, atas dasar yang sama dengan saudara-saudara seperjuangan mereka di Rusia,” tambahnya.

    (tfa/tfa)

  • 100 Hari Trump, Amerika dalam Badai Politik

    100 Hari Trump, Amerika dalam Badai Politik

    Jakarta

    Pelantikan pada 20 Januari 2025 menandai dimulainya masa jabatan kedua Donald Trump sebagai presiden. Sejak ia menjabat, begitu banyak perubahan terjadi dalam politik Amerika Serikat (AS), hingga sulit dipercaya bahwa dengan berbagai perubahan kebijakan arah yang terjadi, pemerintahan ini baru berjalan 100 hari. Baik dalam pergeseran kebijakan luar negeri AS yang fundamental, maupun penerapan tarif terhadap impor dunia, hampir tidak ada satu hari pun di mana Gedung Putih tidak menjadi sumber berita penting.

    “Tak peduli dari sisi politik mana Anda berada, saya rasa kebanyakan orang sepakat bahwa ini masa yang sangat sibuk,” kata Patrick Malone, profesor di Departemen Administrasi Publik dan Kebijakan di American University, Washington, DC. “Dia (Trump) benar-benar datang dengan penuh gebrakan.”

    Para ahli mengatakan ada strategi di balik semua aksi tersebut.

    Majalah Time menyebutnya sebagai “serangan kilat berupa perebutan kekuasaan, pergeseran strategis, dan serangan langsung” yang membuat lawan di dalam dan luar negeri terkejut.

    Warga Amerika yang tidak setuju dengan arah baru Trump bahkan bingung harus memulai dari mana untuk memprotes. Apakah harus menentang sikap Trump terhadap perubahan iklim dan rencananya untuk meningkatkan pengeboran minyak? Ataukah memprotes pelanggaran terhadap pemisahan kekuasaan, seperti saat pemerintahannya mendeportasi imigran melanggar perintah pengadilan federal?

    Atau mungkin perlu memprotes pembatasan terhadap pers bebas, saat beberapa media yang tidak disukai Trump dilarang menghadiri konferensi pers Gedung Putih? Atau pelarangan kebebasan berekspresi ketika universitas dan peneliti diputus dari dana federal?

    Masa jabatan kedua Trump membelah bangsa lebih dalam dari sebelumnya. Namun, di tengah semua itu, banyak yang bertanya: Berapa banyak janji kampanye Trump yang sebenarnya sudah dipenuhi?

    Mengakhiri perang di Ukraina

    “Mereka sekarat, baik warga Rusia dan Ukraina. Saya ingin agar mereka berhenti sekarat. Dan saya akan menyelesaikannya, saya akan menyelesaikannya dalam 24 jam,” katanya.

    Namun, perang masih berlanjut, dan Trump harus mengakui bahwa ia tidak berhasil mengakhiri konflik. Pemerintahannya kini berupaya mencari solusi sendiri, tanpa dukungan tradisional dari sekutu AS, dengan kompromi yang lebih menguntungkan Rusia ketimbang Ukraina.

    Bahkan dalam percakapan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Trump tampak memberikan konsesi besar terhadap posisi Rusia, meskipun Rusia adalah pihak yang menginvasi Ukraina.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendapat kecaman keras dari Trump dan Wakil Presiden JD Vance saat mengunjungi Gedung Putih karena dianggap “tidak tahu berterima kasih.” Akibat ketegangan itu, bantuan militer ke Ukraina sempat ditangguhkan, meskipun kini telah dilanjutkan.

    Baru-baru ini, Trump mengkritik Ukraina karena bersikeras mempertahankan Krimea sebagai bagian dari wilayahnya, menyarankan agar Ukraina menyerahkan semenanjung itu demi mempercepat perdamaian. Hal ini membuat warga Ukraina, yang terdampak langsung oleh perang, terkejut dengan perubahan sikap AS yang drastis.

    Bukan hanya Ukraina yang khawatir. Negara-negara Barat juga waswas terhadap loyalitas Trump. Ia mempertanyakan keterlibatan AS di NATO dan bahkan mengatakan mungkin tidak akan membela negara anggota NATO yang dianggapnya kurang membayar biaya pertahanan mereka jika diserang Rusia. Walaupun Trump kemudian menarik ucapannya, jelas bagi negara-negara Eropa bahwa mereka tidak lagi bisa sepenuhnya mengandalkan AS.

    Trump: ‘Usir penjahat haus darah’

    Kebijakan imigrasi adalah salah satu isu favorit kampanye Trump. Pada Oktober 2024 di New York, ia berjanji akan meluncurkan program deportasi terbesar dalam sejarah AS.

    Trump berkata ia akan “memasukkan para penjahat haus darah ini ke penjara, lalu mengusir mereka secepat mungkin dari negara kita.”

    Namun, hingga kini, program deportasinya belum berjalan secepat yang dijanjikan. Pada Februari, bulan penuh pertama Trump menjabat, sekitar 11.000 migran dideportasi. Sebagai perbandingan, pada Februari 2021 (masa awal pemerintahan Joe Biden), sekitar 12.000 orang dideportasi. Namun, menurut NBC News, jumlah orang yang menyeberang perbatasan selatan AS dengan Meksiko kini menurun di bawah pemerintahan Trump.

    Trump jelas telah memperketat imigrasi, kata Malone. “Sebagian orang menganggap itu keberhasilan, sebagian lagi menganggap itu bertentangan dengan nilai-nilai Amerika.”

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Ekonomi: ‘Amerika kembali’

    Trump berkampanye dengan janji bahwa ekonomi AS akan melonjak di bawah kepemimpinannya. Salah satu slogannya adalah “buat Amerika terjangkau lagi”, ia berjanji harga-harga akan turun sejak hari pertama masa jabatannya, mirip dengan janji mengakhiri perang di Ukraina dalam 24 jam.

    Hal ini terjadi untuk beberapa produk, salah satunya bensin. Harga penerbangan dan hotel juga menurun, begitu juga inflasi secara keseluruhan. Namun, menurut AP, harga barang-barang selain bensin dan makanan masih naik 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya, kenaikan terendah dalam hampir empat tahun.

    “Politik Presiden Trump berhasil menjaga inflasi tetap rendah,” kata Stephen Miran, ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, dalam wawancara dengan CNBC. “Antara itu dan perdagangan; Amerika kembali.”

    Namun, bagi banyak warga Amerika, belanja kebutuhan sehari-hari tetap mahal. Belanja mingguan untuk dua orang masih bisa menghabiskan lebih dari $150 (sekitar Rp 2.400.000), bahkan di daerah yang tidak mahal.

    Tarif Trump: Janji dipenuhi, tapi picu kekhawatiran

    Setelah terpilih, Trump mengumumkan akan mengakhiri kebijakan “perbatasan yang terlalu terbuka” dan defisit perdagangan AS. Pada April, pemerintahannya memberlakukan serangkaian tarif protektif hampir untuk semua barang impor ke AS. Jadi: janji dipenuhi.

    Namun, hal ini membuat beberapa produk menjadi lebih mahal untuk konsumen AS dan merusak hubungan dagang yang sudah ada.

    Menurut survei Pew Research Center, warga Amerika kini memandang situasi ekonomi negaranya lebih pesimis dibandingkan Februari lalu, sebelum tarif diumumkan.

    Saat itu, 40% responden memperkirakan ekonomi AS akan membaik setahun kemudian, sedangkan 37% berpikir akan memburuk. Pada April, hanya 36% yang masih optimis, dan 45% yakin ekonomi AS akan memburuk.

    ‘Kami tidak memiliki stabilitas dalam pemerintahan’

    Sebagian ketidakpastian ini mungkin disebabkan oleh pemerintahan Trump yang memperkenalkan, lalu mencabut kebijakan (seperti tarif) dengan cepat. Pergantian kebijakan seperti ini, kata Malone, merusak prinsip dasar pemerintahan yang baik: stabilitas.

    “100 hari pertama ini seperti pusaran, tapi bukan berarti semuanya kemajuan,” ujar sang ilmuwan politik kepada DW.

    Pemerintahan Trump memperkenalkan banyak hal, lalu menariknya kembali. Ini terlihat dalam urusan tarif maupun pemutusan hubungan kerja di banyak lembaga pemerintah. Awalnya ribuan pegawai diberhentikan, tetapi sebagian seperti di bidang penerbangan dan keselamatan nuklir, akhirnya dipekerjakan lagi.

    “Itu cara yang sangat sulit untuk menjalankan pemerintahan,” kata Malone. “Semua pemerintahan menginginkan konsistensi, prediktabilitas, dan bergerak perlahan… Anda butuh stabilitas dalam pemerintahan, dan ini bukan stabilitas.”

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Rahka Susanto

    Editor: Prita Kusumaputri

    ‘Lihat juga Video Joe Biden: Kurang dari 100 Hari, Pemerintahan Trump Buat Banyak Kerusakan’

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tanggal Konklaf untuk Memilih Paus Baru Sudah Ditetapkan

    Tanggal Konklaf untuk Memilih Paus Baru Sudah Ditetapkan

    Anda sedang membaca rangkuman Dunia Hari Ini edisi Selasa, 29 April 2025.

    Laporan utama kami hadirkan dari Vatikan.

    Kapan Paus baru dipilih?

    Para kardinal Katolik Roma akan bertemu dalam sebuah konklaf rahasia untuk memilih paus baru mulai 7 Mei, demikian konfirmasi Vatikan.

    Tanggal tersebut diputuskan selama pertemuan tertutup para kardinal di Vatikan.

    Sebanyak 135 kardinal, yang semuanya berusia di bawah 80 tahun dan berasal dari seluruh dunia, serta memenuhi syarat, akan ikut mengambil bagian dalam konklaf.

    Kapel Sistina abad ke-16, tempat konklaf diadakan, ditutup untuk wisatawan pada hari Senin, waktu setempat, untuk persiapan.

    Dua konklaf sebelumnya, yang diadakan pada tahun 2005 dan 2013, hanya berlangsung selama dua hari, namun Kardinal Swedia Anders Arborelius mengatakan konklaf selanjutnya mungkin akan berlangsung lebih lama.

    Prediksi pemenang pemilu Kanada

    Media lokal Kanada menyebut Partai Liberal Perdana Menteri Mark Carney diprediksi akan memenangkan pemilihan federal Kanada.

    Canadian Broadcasting Corporation (CBC) mengatakan Partai Konservatif akan memenangkan 343 kursi parlemen lebih banyak daripada Partai Liberal.

    Jumlah warga Kanada yang memberikan suara dalam pemilihan ini memecahkan rekor.

    Kampanye Kanada diwarnai dengan isu Amerika Serikat, setelah Presiden Donald Trump dilaporkan akan menaikkan tarif sebesar 25 persen untuk mobil buatan Kanada karena AS tidak menginginkannya.

    Puluhan warga Yaman tewas akibat serangan AS

    Kelompok pemberontak Houthii, yang bersekutu dengan Iran di Yaman, mengatakan sedikitnya 68 orang tewas dan 47 lainnya luka-luka setelah serangan udara Amerika.

    Serangan tersebut menghantam sebuah pusat penahanan di provinsi Saada, yang menampung 115 migran Afrika.

    Rekaman yang ditayangkan oleh saluran berita satelit Houthi al-Masirah menunjukkan apa yang tampak seperti mayat dan yang korban terluka lain di lokasi tersebut.

    Analisis rekaman oleh Associated Press (AP) menunjukkan ada semacam ledakan terjadi di sana, terlihat dari dinding semen yang tampaknya dipenuhi oleh pecahan puing, serta luka yang diderita oleh orang-orang di sana.

    Perintah eksekutif imigrasi baru Trump

    Senin kemarin, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif terkait imigrasi, termasuk yang mewajibkan kemampuan berbahasa Inggris bagi pengemudi kendaraan komersial, seperti pengemudi truk.

    Persyaratan itu sudah ada sebelumnya, tetapi Presiden Trump mengatakan “tidak diberlakukan selama bertahun-tahun,” yang membuat jalan raya menjadi kurang aman.

    Perintah lain akan mengarahkan pejabat negara bagian dan federal untuk menerbitkan daftar yurisdiksi “kota perlindungan”, atau tempat di mana pemerintah daerah sering tidak bekerja sama dalam menegakkan peraturan imigrasi federal.

    Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kota-kota tersebut “menghalangi” penegakan hukum.

    Perintah kedua yang ditandatangani Trump menyerukan peningkatan akses ke kelebihan militer untuk penegakan hukum negara bagian dan lokal.

    Kekacauan akibat listrik padam di Spanyol dan Portugal

    Spanyol dan Portugal dilanda mati listrik yang meluas yang melumpuhkan transportasi umum dan menimbulkan kemacetan lalu lintas yang parah.

    Mati listrik ini juga turut menunda jadwal penerbangan dan memaksa Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengumumkan keadaan darurat.

    Lebih dari 50 juta orang di kedua negara tersebut didesak untuk tinggal di rumah dan membatasi panggilan telepon sementara pihak berwenang berupaya memulihkan listrik.

    Listrik mulai padam di Spanyol dan Portugal pukul 12.33 siang waktu setempat kemarin.

    Pemerintah kedua negara mengadakan rapat kabinet darurat sementara para pejabat mencoba mencari tahu apa penyebab mati listrik itu.

  • Menang Telak, PM Carney Tantang Trump: Kanada Bukan Negara Bagian ke-51! – Halaman all

    Hasil Hitung Cepat Pemilu Kanada, Mark Carney Diproyeksikan Menang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hasil hitung cepat pemilihan umum di Kanada pada hari Senin (28/4/2025) mulai diumumkan oleh sejumlah media nasional negara berlambang Daun Maple tersebut.

    Dikutip dari CBC News dan CTV News, Mark Carney dilaporkan terpilih kembali sebagai Perdana Menteri menurut proyeksi hasil hitung cepat dari dua media nasional Kanada tersebut.

    Melalui hasil tersebut, Carney berhasil mempertahankan dominasi dari Partai Liberal di Kanada.

    Kemenangan ini membuat Partai Liberal memenangkan empat periode pemerintahan secara berturut-turut yang bisa disebut sebagai pencapaian langka dalam politik Kanada.

    Hal ini sekaligus membendung dominasi Partai Konservatif yang dipimpin Pierre Poilievre.

    Kemenangan ini juga membuktikan bahwa para pemilih menolak aliran populisme gaya Trump yang dianggap oleh Partai Liberal telah diwakili Poilievre.

    Carney, yang mulai naik jabatan sebagai Perdana Menteri setelah sosok Justin Trudeau mengundurkan diri, berkampanye berdasarkan rekam jejak ekonominya.

    Pria kelahiran 1965 ini pernah memimpin dua bank sentral negara anggota G7, bekerja lebih dari satu dekade di Goldman Sachs, serta menjabat sebagai Ketua Brookfield Asset Management dan Bloomberg.

    Ia memposisikan diri sebagai “manajer krisis” yang akan melindungi ekonomi dan budaya Kanada dari dampak tarif Trump serta ambisi geopolitiknya yang dinilai ekspansionis.

    Kecemasan warga terkait dampak tarif Trump terhadap pekerjaan dan biaya hidup mereka, pun kerap menjadi bahan Carney untuk meraup suara sepanjang kampanye pemilu di Kanada.

    Selama kampanyenya, Carney kerap berjanji untuk membuat Kanada sebagai negara yang “kebal” dari Tarif Trump dan kampanye ini dinilai berhasil menyatukan negaranya.

    Kemenangan Carney yang tercatat sebagai politisi pendatang baru ini pun mengejutkan sejumlah pihak mengingat ia mengalahkan pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre yang berpengalaman selama 20 tahun di Dewan Perwakilan Rakyat Kanada. 

    Hasil ini disebut luar biasa karena selama hampir dua tahun, hasil survei menunjukkan sentimen dukungan Partai Liberal tertinggal jauh dari Partai Konservatif. 

    Namun demikian, momentum kembali menguatkan Partai Liberal setelah Trudeau mengajukan pengunduran diri dan Carney dipilih sebagai ketua partai sekaligus penggantinya sebagai Perdana Menteri Kanada.

    Kembalinya Trump di Gedung Putih yang terus menerus “menyerang” Kanada melalui tarif juga dinilai banyak pengamat sebagai faktor yang mendukung kebangkitan kembali Partai Liberal.

    Carney “Manfaatkan” Trump dalam Kampanyenya

    Dikutip dari Politico, dukungan kepada Carney kian menguat lantaran ia juga menentang keras pernyataan kontroversial Donald Trump yang ingin menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51.

    Amerika Serikat telah memberlakukan sejumlah tarif terhadap Kanada, antara lain 25 persen untuk barang-barang yang tidak memenuhi ketentuan Perjanjian Amerika-Meksiko-Kanada (USMCA), serta 25 persen untuk mobil dan komponennya.

    Di dalam kampanyenya, Carney juga sempat menyatakan prioritas utamanya pada hari pertama sebagai Perdana Menteri di periode yang baru adalah bernegosiasi dengan Trump.

    PM BARU KANADA – Mantan bankir sentral Mark Carney akan menjadi perdana menteri Kanada berikutnya menggantikan Justin setelah Partai Liberal yang berkuasa memilihnya  pada Minggu (9/3/2025) waktu setempat. /Youtube: The Sun (Foto Tangkapan Layar)

    Namun demikian, Carney juga menegaskan hubungan tradisional Kanada dengan AS sudah berakhir.

    Ia berkomitmen mencari mitra dagang dan pertahanan baru, mendiversifikasi rantai pasok otomotif Kanada, serta memperkuat militer nasional—terutama di wilayah Arktik.

    Carney memperingatkan warganya bahwa tantangan ke depan masih panjang.

    “Tidak ada solusi instan. Tidak ada cara cepat untuk memperbaiki semuanya,” ujarnya setelah Trump memberlakukan tarif otomotif kepada Kanada beberapa waktu lalu. 

    “Namun, saya yakin pada kemampuan negara kita karena saya memahami apa yang Presiden Trump tidak pahami: Kami mencintai Kanada dengan segala jiwa raga kami.” pungkasnya kala itu.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Gencatan Senjata 3 Hari Putin Dikecam AS-Ukraina, Tuding Usulan Putin Hanya Manipulasi Belaka – Halaman all

    Gencatan Senjata 3 Hari Putin Dikecam AS-Ukraina, Tuding Usulan Putin Hanya Manipulasi Belaka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan usulan gencatan senjata sementara dalam perang di Ukraina selama tiga hari tepatnya pada 8 hingga 10 Mei.

    “Gencatan senjata selama tiga hari ini akan dimulai pada 8 Mei dan berakhir pada tengah malam 10 Mei,” demikian disampaikan Kremlin melalui saluran Telegram resminya.

    Usulan ini diajukan Putin dalam rangka memperingati 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya dalam Perang Dunia II.

    Meski begitu Putin menegaskan bahwa gencatan senjata “berdasarkan pertimbangan kemanusiaan”.

    Adapun selama gencatan senjata berlangsung, nantinya seluruh aksi militer Rusia akan dihentikan sementara pada tanggal tersebut. 

    “Semua permusuhan akan dihentikan selama periode ini, namun jika terjadi pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Ukraina, angkatan bersenjata Rusia akan memberikan respons yang memadai dan efektif,” tegas pernyataan Kremlin.

    Peringatan ini disebut penting bagi Rusia karena menegaskan nilai perjuangan melawan fasisme dan menjaga ingatan sejarah.

    Oleh karenanya Rusia mendesak pihak Ukraina harus mengikuti contoh ini.

    AS Frustrasi Hadapi Perang Rusia VS Ukraina

    Menanggapi usulan yang dirilis Putin, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump langsung memberi kecaman keras.

    Melalui juru bicara Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa pihaknya sangat frusrtasi terhadap perang yang berlarut-larut.

    AS menilai gencatan senjata ini lebih sebagai langkah simbolis dan propaganda menjelang perayaan Victory Day Rusia (8–10 Mei), bukan niat tulus untuk meredakan konflik.

    Sementara banyak analis Barat melihat ini sebagai cara Putin memperbaiki citra internasional Rusia tanpa menghentikan agresi militer secara nyata.

    “Meskipun Presiden Trump menyambut baik keinginan Vladimir Putin untuk menghentikan konflik, presiden telah sangat jelas menginginkan gencatan senjata permanen dan membawa konflik ini ke resolusi damai,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes.

    Ukraina Tuding Usulan Putin Hanya Manipulasi

    Senada dengan Trump, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiha turut melontarkan kecaman kepada Putin di media sosial X

    Ia bahkan mempertanyakan waktu pengumuman tersebut, menegaskan bahwa jika perdamaian yang diinginkan, permusuhan harus dihentikan segera.

    “Jika Rusia benar-benar menginginkan perdamaian, mereka harus menghentikan serangan segera,” kata Sybiha dikutip Al Jazeera.

    “Kenapa harus menunggu hingga 8 Mei jika kita bisa berhenti bertempur sekarang atau sejak kapan pun, dan setidaknya selama 30 hari, sehingga ini (gencatan senjata) menjadi hal yang nyata, bukan hanya parade,” katanya.

    Perlu diketahui sebelum Rusia merilis usulan tersebut, Ukraina dan AS telah lebih dulu mengajukan rencana.

    Namun usulan itu ditolak oleh Rusia, Moskow melihat gencatan senjata sementara sebagai risiko strategis yang dapat melemahkan posisi militernya di medan perang.

    Beberapa pejabat Rusia menyatakan bahwa penghentian sementara dapat memberi kesempatan bagi Ukraina untuk melakukan reorganisasi dan memperkuat pertahanan mereka, yang berpotensi merugikan Rusia dalam jangka panjang.

    Sebaliknya, Rusia menginginkan pembicaraan perdamaian yang lebih mendalam dan komprehensif, dengan hasil yang menguntungkan bagi kepentingan nasionalnya.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Update Rusia-Ukraina: Zelensky ‘Menyerah’-Trump Ancam Putin

    Update Rusia-Ukraina: Zelensky ‘Menyerah’-Trump Ancam Putin

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertempuran masih terus terjadi antara Rusia dan Ukraina. Meski prospek gencatan senjata dan perdamaian mulai dampak setelah diinisiasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Moskow dan Kyiv masih terus saling serang hingga hari ini.

    Perang besar antara Rusia dan Ukraina pecah sejak 24 Februari 2024 lalu saat Moskow melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pihaknya berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Berikut sejumlah dinamika yang terjadi dalam 24 jam terakhir dalam pertempuran tersebut dikutip dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Senin (28/4/2025):

    1. Trump: Ukraina Bakal Beri Krimea ke Rusia

    Presiden AS Donald Trump mengatakan dia yakin Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky siap menyerahkan Krimea ke Rusia sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Hal ini dilontarkannya saat pembicaraan gencatan senjata memasuki apa yang disebut Washington sebagai pekan yang kritis.

    “Oh, saya kira begitu,” kata Trump kepada wartawan di Bedminster, New Jersey, ketika ditanya apakah menurutnya Zelensky siap untuk “menyerahkan” Krimea.

    Trump dan Zelensky sendiri sebelumnya sempat bertemu selama pemakaman Paus Fransiskus di Roma, Italia. Trump menambahkan bahwa selama pembicaraan mereka di Vatikan, mereka telah membahas nasib semenanjung Laut Hitam, yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014.

    2. Trump Warning Putin

    Di saat yang sama, Trump juga meningkatkan tekanan pada Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengatakan presiden Rusia itu harus “berhenti menembak” dan menandatangani perjanjian untuk mengakhiri perang yang dimulai dengan invasi Moskow pada Februari 2022.

    “Saya ingin dia berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan,” kata Trump pada hari Minggu ketika ditanya apa yang diinginkannya dari Putin. “Saya yakin kita memiliki batasan kesepakatan, dan saya ingin dia menandatanganinya.”

    Gedung Putih mengatakan bahwa tanpa kemajuan yang cepat, mereka dapat meninggalkan perannya sebagai perantara. Trump mengindikasikan bahwa ia akan memberikan waktu “dua minggu” untuk proses tersebut. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga menekankan pentingnya hari-hari di pekan ini.

    “Kami sudah dekat, tetapi kami belum cukup dekat” untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan pertempuran, kata Rubio kepada penyiar NBC. “Saya pikir ini akan menjadi minggu yang sangat kritis.”

    3. Kim Jong Un Konfirmasi Kirim Pasukan ke Rusia

    Korea Utara telah mengonfirmasi bahwa mereka mengirim pasukan ke Rusia untuk mendukung operasi guna mengusir serangan Ukraina. Pernyataan tersebut dirilis beberapa hari setelah Moskow mengakui peran pasukan negara pimpinan Kim Jong Un itu dalam pembebasan Wilayah Kursk.

    Dalam sebuah laporan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin minggu lalu, Kepala Staf Umum Valery Gerasimov memuji kontribusi yang diberikan oleh prajurit Korea Utara dalam membantu membebaskan Wilayah Kursk dari pasukan Ukraina.

    Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara pribadi memerintahkan militer negaranya untuk bertempur bersama pasukan Rusia “untuk memusnahkan penjajah neo-Nazi Ukraina dan membebaskan wilayah Kursk,” media pemerintah negara itu melaporkan pada hari Senin.

    “Operasi pembebasan wilayah Kursk untuk mengusir invasi berani ke Federasi Rusia oleh otoritas Ukraina telah berakhir dengan kemenangan,” Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan, mengutip pernyataan resmi oleh Komisi Militer Pusat negara itu.

    Putin pun menyampaikan rasa terima kasih pribadinya kepada Korea Utara dan Kim Jong Un. Ia menyebut juga akan siap membantu negara itu jika dibutuhkan.

    “Kami akan selalu menghormati para pahlawan Korea yang telah mengorbankan nyawa mereka demi Rusia, demi kebebasan kita bersama, atas dasar yang sama dengan saudara-saudara seperjuangan mereka di Rusia,” tambahnya.

    4. Rusia Dakwa Agen Ukraina Yang Bunuh Jenderal

    Penyidik Rusia telah mendakwa seorang pria atas tuduhan melakukan serangan bom mobil yang menewaskan seorang jenderal senior di pinggiran kota Moskow minggu lalu. Tersangka mengaku bertindak atas perintah dari dinas keamanan Ukraina.

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Minggu, penyidik mengumumkan bahwa Ignat Kuzin yang berusia 42 tahun menghadapi tuduhan melakukan tindakan teroris dan penanganan serta pembuatan bahan peledak secara ilegal. Juru bicara komite Svetlana Petrenko mengatakan Kuzin sepenuhnya mengakui kesalahannya dan setuju untuk mengonfirmasi kesaksiannya selama prosedur investigasi di tempat.

    Kuzin ditahan tak lama setelah ledakan yang menewaskan wakil kepala operasi Staf Umum Rusia, Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik, pada tanggal 25 April di luar rumahnya di Balashikha. Petrenko menyatakan bahwa Kuzin telah direkrut oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) pada tahun 2023. Atas keterlibatannya, Kuzin diduga dijanjikan pembayaran sebesar US$ 18.000 (Rp 302 juta).

    5. Zelensky Turunkan 100 Drone Serang Rusia

    Militer Ukraina melancarkan serangan pesawat nirawak besar-besaran pada malam hari terhadap Rusia. Serangan terjadi di wilayah Bryansk.

    Dalam laporan Russia Today, Pertahanan udara Rusia mencegat total 115 pesawat nirawak antara pukul 20.30 Minggu dan pukul 04.35 Senin, termasuk sepuluh di atas Krimea dan Laut Hitam, dua di atas Wilayah Kursk, dan satu di atas Wilayah Belgorod.

    Sekitar 102 pesawat nirawak ditembak jatuh di atas Wilayah Bryansk, di mana, menurut Gubernur Aleksandr Bogomaz, serangan tersebut merusak infrastruktur sipil dan menewaskan sedikitnya satu orang.

    “Rezim Kiev melakukan aksi terorisme lagi malam ini. Sayangnya, serangan Ukraina di kota Bryansk menewaskan seorang warga sipil dan melukai seorang wanita. Dia segera dibawa ke rumah sakit tempat dia menerima bantuan medis yang diperlukan,” tulis Bogomaz di Telegram.

    6. Rusia: Inggris Mau Luncurkan Senjata Kimia di Ukraina

    Kepala Badan Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia, Sergey Naryshkin, menyebutkan saat ini ada potensi Inggris dapat melakukan provokasi terhadap Rusia. Hal ini dikarenakan jejak London melakukan aktivitas permusuhan terhadap Moskow.

    Berbicara kepada TASS pada hari Sabtu, ia tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Inggris dapat menggunakan senjata kimia di Ukraina untuk menjebak Rusia sebagai pelaku.

    “Inggris dapat melakukan provokasi di wilayah negara mana pun jika Inggris tertarik,” kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa SVR sangat menyadari aktivitas permusuhan rahasia London yang ditujukan kepada Rusia.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, SVR juga menuduh bahwa badan intelijen Inggris dan Prancis telah bekerja secara diam-diam untuk melemahkan upaya perdamaian Presiden AS Donald Trump dalam konflik Ukraina dan menggagalkan normalisasi antara Washington dan Moskow.

    7. McDonalds Mau Balik Lagi ke Rusia

    McDonald’s telah mengajukan sejumlah aplikasi merek dagang di Rusia yang kini sedang diperiksa oleh kantor paten Rusia, Rospatent. Langkah tersebut telah menghidupkan kembali spekulasi mengenai kemungkinan kembalinya raksasa makanan cepat saji Amerika itu ke negara tersebut.

    McDonald’s, bersama dengan Apple, Coca-Cola, Ford, Microsoft, IBM, dan merek-merek Amerika lainnya, menarik diri dari Rusia menyusul meningkatnya konflik Ukraina pada tahun 2022 dan penerapan sanksi oleh Presiden AS saat itu, Joe Biden. Namun, beberapa perusahaan memilih untuk tetap bertahan dengan mengubah merek operasi mereka di Rusia.

    McDonald’s mengajukan lebih dari 50 aplikasi merek dagang pada akhir tahun 2024, menurut data Rospatent, yang mencakup makanan dan minuman. Perusahaan tersebut juga mengirimkan surat yang mengonfirmasi bahwa daftar barang dan jasa tersebut mematuhi hukum Rusia.

    “Rospatent mulai meninjau pengajuan tersebut bulan ini, sementara pemeriksaan formal kini sedang berlangsung,” menurut laporan media Rusia.

    McDonald’s hengkang dari Rusia pada Mei 2022, menjual operasinya kepada pengusaha lokal Aleksander Govor, yang mengubah nama restorannya menjadi Vkusno i Tochka, yang secara kasar berarti “Cukup Lezat” dan kini mengoperasikan lebih dari 880 lokasi di 64 wilayah Rusia.

    Perjanjian penjualan tersebut mencakup opsi bagi McDonald’s untuk membeli kembali gerai-gerai lamanya dalam waktu 15 tahun. McDonald’s kemudian mengungkapkan bahwa hengkangnya perusahaan dari Rusia telah merugikan perusahaan sebesar US$ 1,3 miliar (Rp 21 triliun).

    (tps/tps)

  • Tensi di Laut China Selatan Memanas usai Filipina dan Tiongkok Saling Klaim Wilayah Sengketa – Halaman all

    Tensi di Laut China Selatan Memanas usai Filipina dan Tiongkok Saling Klaim Wilayah Sengketa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tensi bilateral di Laut China Selatan kian memanas setelah Tiongkok dan Filipina saling klaim pulau pasir kecil di wilayah tersebut.

    Eskalasi ini dimulai setelah penjaga Pantai Tiongkok membagikan gambar 4 prajurit mereka membentangkan bendera Tiongkok di kawasan berpasir tersebut seperti yang dilapor media negara CCTV.

    Di gambar yang dibagikan CCTV tersebut, terlihat empat petugas berpakaian serba hitam dan memegang bendera Tiongkok, berdiri di wilayah sengketa Sandy Cay di Kepulauan Spratly.

    CCTV menyebut bahwa Tiongkok telah melakukan pengendalian maritim dan menjalankan yurisdiksi kedaulatan atas wilayah terumbu tersebut pada awal April.

    Tayangan tersebut pun menyulut kemarahan sejumlah pihak di Filipina yang turut bersengketa pada wilayah tersebut

    Filipina kemudian mengumumkan pada hari Minggu (27/4/2025) bahwa mereka telah mendarat di wilayah gundukan pasir yang sebelumnya diklaim oleh Tiongkok tersebut.

    Kabar tersebut disertai gambar petugas yang mengibarkan bendera nasional Filipina dengan pose meniru foto dari pihak Tiongkok.

    Dalam pernyataannya, Satuan Tugas Nasional Laut Filipina Barat (NTF-WPS) mengatakan telah menyaksikan “kehadiran ilegal” sebuah kapal Penjaga Pantai Tiongkok berjarak 914 meter dari salah satu gundukan pasir, serta tujuh kapal milisi Tiongkok.

    “Operasi ini mencerminkan dedikasi dan komitmen tak tergoyahkan Pemerintah Filipina untuk menegakkan kedaulatan, hak kedaulatan, dan yurisdiksi negara di Laut Filipina Barat,” bunyi pernyataan yang dirilis NTF-WPS pada hari minggu tersebut.

    Ketegangan antara kedua negara sendiri terus meningkat, seiring dengan meningginya intensitas konfrontasi antara Tiongkok dan Filipina.

    Armada angkatan laut kedua negara tersebut juga dikabarkan kerap melakukan aksi provokatif dengan menabrakkan kapal dan adu dorong.

    Sandy Cay terletak di dekat pos militer Filipina di Pulau Thitu, yang juga dikenal sebagai Pag-asa, yang konon digunakan Manila untuk memantau pergerakan Tiongkok di kawasan itu.

    Tidak ada tanda-tanda bahwa Tiongkok bermaksud menduduki pulau seluas 200 meter persegi itu secara permanen, dan dilaporkan kapal penjaga pantai pihak Tiongkok telah meninggalkan lokasi.

    Menanggapi tensi tinggi tersebut, Gedung Putih menyatakan laporan tentang perebutan terumbu oleh Tiongkok itu sangat mengkhawatirkan jika benar.

    Dalam komentar yang dilaporkan oleh Financial Times, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, James Hewitt, memberikan peringatan keras kepada Tiongkok.

    “Tindakan (Tiongkok) semacam ini mengancam stabilitas regional dan melanggar hukum internasional”, ungkap Hewitt seraya menambahkan bahwa Gedung Putih terus berkomitmen membantu sekutu terdekat mereka seperti Filipina.

    Langkah Tiongkok ini terjadi bersamaan dengan latihan tahunan skenario perang antara pasukan AS dan Filipina yang disebut latihan Balikatan.

    TENTARA FILIPINA – Pasukan penjaga pantai Filipina memberi hormat selama upacara peresmian gedung operasional baru mereka di Pulau Thitu yang diduduki Filipina, Jumat, 1 Desember 2023, di Laut Cina Selatan yang disengketakan dengan China. (WFX RTV)

    Tiongkok sendiri mengkritik latihan bersama antara AS dan Filipina tersebut sebagai tindakan provokatif..

    Dalam kunjungannya ke Manila bulan lalu, Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, juga mengatakan Washington menggandakan komitmen pada aliansinya dengan Filipina dan bertekad membangun kembali efek jera terhadap Tiongkok.

    Sengketa wilayah di Laut China Selatan sendiri telah berlangsung berabad-abad, namun ketegangan kian meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

    Tiongkok mengklaim porsi terbesar wilayah dalam area yang dibatasi oleh garis “nine-dash” menurut klaimnya sendiri. 

    Garis ini terdiri atas sembilan segmen yang memanjang ratusan mil ke selatan dan timur dari provinsi paling selatannya, Hainan.

    (Tribunnews.com/Bobby)